Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini pemilihan metode persalinan sangat beragam dan salah satunya itu
adalah Sectio Caesarea. Sesungguhnya persalinan secara Sectio bukan lagi menjadi
pilihan alternatif bagi dokter untuk indikasi bagi ibu dan calon janin, melainkan
menjadi pilihan para calon ibu walaupun tanpa indikasi medis yang mempertaruhkan
nyawa ibu dan janin. Pada saat ini calon ibu yang ingin melahirkan anaknya dengan
cara memilih persalinan secara Sectio Caesarea karena terkadang menjadi sesuatu
yang menakutkan bagi sebagian ibu yang memilih persalinan Sectio Ceasarea karena
para calon ibu takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada saat operasi
berlangsung.
Sectio Caesarea (SC) merupakan tindakan bedah untuk melahirkan bayi
yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO, 2010).
Sectio Caesarea merupakan pengeluaran janin melalui insisi dinding abdomen
(laparotomi) dan dinding uterus (histerektomi). Persalinan dengan Sectio Caesarea
berisiko kematian 25 kali lebih besar dan berisiko infeksi 80 kali lebih tinggi
dibanding persalinan pervaginam (Cuningham et al, 2010).
Menurut World Health Organization (WHO, 2014) Negara tersebut diantaranya
adalah Australia (32%), Brazil (54%), dan Colombia (43%). Di Indonesia, presentasi
operasi SC sekitar 5-15%, di rumah sakit pemerintah sekitar 11% sementara di
rumah sakit swasta bisa lebih dari 30%. Menurut SDKI 2012, angka kejadian SC
di Indonesia 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau 22,8% dari seluruh persalinan.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan kelahiran bedah
sesar sebesar 9,8 % dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (19,9%) dan terendah di
Sulawesi Tenggara (3,3%), dan Provinsi Gorontalo menempati posisi kelima dengan
proporsi sekitar 13%.
Di Indonesia terdapat 373.000.000 orang ibu hamil, yang mengalami
kecemasan dalam menghadapi persalinan ada sebanyak 107.000.000 orang
(28,7%). Seluruh populasi di Pulau Jawa terdapat 679.765 ibu hamil yang
mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan 355.873 orang (52,3%) (Depkes
RI, 2008).

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang konsep dasar sectio caesaria dan
mampu melakukan asuhan keperawatan pada ibu post operasi sectio caesaria
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar sectio caesaria dan dapat
mengimplementasikan pada ibu post operasi Sectio Caesarea.

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Rumah Sakit


Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan
asuhan keperawatan pada ibu post operasi Sectio Caesarea.
1.5.2 Bagi profesi keperawatan
Sebagai bahan informasi/masukan bagi profesi keperawatan betapa pentingnya
asuhan keperawatan pada pasien post operasi Sectio Caesarea
1.5.3 Bagi institusi pendidikan .
Sebagai bahan masukan dalam proses belajar mengajar asuhan keperawatan
pada ibu post operasi Sectio Caesarea

Anda mungkin juga menyukai