Anda di halaman 1dari 8

REKAPITULASI JAWABAN LOGAM GOLONGAN 13 (Al,Ga,In,Tl) DAN LOGAM

GOLONGAN 14 (Ge,Sn,Pb)

Oleh

KELOMPOK 3

Any Safitry ( 1713023014 )

Khoirunnisa ( 1713023024 )

Dwi Rexana Putri ( 1713023044 )

Pertanyaan dari kelompok 1 untuk kelompok 3

1. Mengapa titik didih pada golongan 13 dari Al-Tl cenderung menurun dengan naiknya
nomor atom?
Jawab : disebabkan oleh perbedaan organisasi struktur fase padat dari masing-masing
unsur. Aluminium mengadopsi struktur kubus pusat muka (fcc), tetapi gallium
membentuk struktur ortorombik, struktur indium berbentuk tetragonal dan struktur
talium berbentuk hexagonal closed packed (hcp).

2. Bagaimana pemembuatan logam alumunium dengan 2 tahap pemurnian dan dehidrasi


bijih bauksit?
Jawab : Pembuatan logam alumunium melalui 2 tahap.
Tahap pertama yaitu tahap ekstraksi, pemurnian, dan dehidrasi bijih bauksit.
Tahap kedua yaitu tahap elektrolisis.
Jadi pertama, alumunium tidak murni akan mengalami tahap pertama secara berurutan
kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua.
Pada tahap pertama, awalnya bijih bauksit kasar dan tidak murni dihaluskan kemudian
ditambahkan dengan larutan NaOH pekat. Diperoleh larutan aluminat dan oksida
silikon menjadi larutan silikat. Sisa material lain yang tidak larut terutama oksida besi
dan titanium oksida yang berupa lumpur merah dapat dipisahkan dengan penyaringan
menghasilkan aluminat dan oksida silikon. Untuk memisahkan larutan aluminat dari
silikat maka dalam larutan basa dialirkan gas CO2 kemudian disaring dan
menghasilkan endapan alumunium hidroksida. Lalu dikeringkan dan dipanaskan pada
suhu tinggi kira-kira 1200℃ menghasilkan alumunium oksida.
Pada tahap kedua, alumunium oksida yang dihasilkan diproses ke dalam tahap
elektrolisis dengan cara melarutkan oksida ke dalam elektrolit krolit menghasilkan
alumunium.

3. Bagaimana kondisi yang diperlukan untuk memperoleh alumina?


Jawab : Tidak ada kondisi khusus untuk memproleh alumina, dikarenakan alumina
diperoleh melalui proses bayer yang awalnya bijih bauksit lalu menghasilkan
alumunium oksida kemudian dielektrolisis menghasilkan alumina atau logam
alumunium

pertanyaan dari kelompok 2

1. Mengapa Ge tidak bereaksi dg asam dan air?


Jawab :
Karena memang tidak dapat bereaksi dengan air. Sedangkan dengan asam,Ge tidak
dapat bereaksi dengan air karena Ge diperoleh dengan pemurnian yang tinggi, Ge
sangat reaktif sehingga hanya bisa larut dalam H2SO4 dan HNO3 pekat serta Ge
merupakan kation.

2. Mengapa hirida timah yg stabil hanya SnH4?


Jawab :
Timah dapat berada dalam dua bilangan oksidasi, +2 dan +4 , hal ini merupakan
contoh dari efek pasangan lembam. Pada bilangan oksidasi +2, pasangan lembam ns2
tidak terlibat dalam pembentukan ikatan, sedangkan pada bilangan oksidasi +4 ,
pasangan ini benar berpartisipasi untuk membentuk ikatan. Timah menunjukkan
kecenderungan lebih kuat untuk berada pada bilangan oksidasi +4. Sehingga untuk
membentuk senyawaan hidrida, seperti reaksi berikut :
𝑆𝑛 (𝑠) + 2𝐻2 → 𝑆𝑛𝐻4
3. apa yang menyebabkan densitas pada golongan 13 mengalami peningkatan seiring
bertambahnya nomor atom?
Jawab :
Densitas pada logam golongan 13 dari atas kebawah semakin besar karena muatan ion
pada logam 13 semakin kecil dari atas kebawah, sehingga densitas muatannya
mengalami peningkatan dalam satu golongan atau seiring dengan bertambahnya
nomor atom.

Pertanyaan dr kelompok 4
1. "energi ionisasi timbal lebih besar dari pada timah, hal ini disebabkan karena muatan
inti efektif (Zeff) timbal lebih besar daripada timah". Berapa muatan inti efektif
timbal dan timah? Lalu apa pengaruhnya terhadap energi ionisasi.
Jawab :
Muatan Inti efektif unsur Sn = 14,5
Muatan Inti Efektif unsur Pb = 21,4

Pengaruh Zeff terhadap energi ionisasi yaitu adanya keanomalian enegri ionisasi pada
logam golangan 14. Pada logam golongan 14 dalam satu golongan dari atas ke bawah
energi ionisasinya semakin kecil. Namun,energi ionisasi timbal lebih besar dari pada
timah, hal ini disebabkan karena muatan inti efektif (Zeff) timbal lebih besar daripada
timah.

2. ‘’untuk memisahkan larutan aluminat dari silikat, kedalam larutan basa ini dialirkan
gas CO2 yg bersifat as lemah", bagaimana gas CO2 dpt bersifat sbg as lemah?
Jawab :
Larutan aluminat bersifat basa. Di alirkan gas CO2 agar dapat menurunkan pH. Jadi
gas CO2 bertindak sebagai asam lemah dalam larutan aluminat yang bersifat basa.
Sehingga larutan aluminat dapat dipisahkan dari silikat.

3. Mengapa germanium, timah dan timbal tidak bereaksi dengan nitrogen?


Jawab :
Germanium, Timah dan Timbal tidak dapat bereaksi dengan nitrogen karena tidak
semua logam dapat bereaksi dengan Nitrogen.

Pertanyaan dari kelompok 5


1. Dari logam golongan 13, kenapa hanya Al yang mampu bereaksi langsung dengan
N2?
Jawab : Alumunium mampu bereaksi langsung dengan N2 karena memiliki kemiripan
sifat secara diagonal.

2. Jelaskan mengapa larutan basa alkali dapat bersifat amfoterik ketika ditambahkan
kedalam larutan timbel(II)?
Jawab :
Apabila larutan basa alkali ditambahkan kedalam larutan timbale (II), memperoleh
endapan putih PbOH2.Basa ini pun bersifat amfoterik oleh karena itu larut kembali
dengan basa alkali berlebihdengan membentuk ion plumbit dan dapat juga bereaksi
dengan asam menghasilkan kembali garam timbale (II). SedangkanAmfoter adalah
suatu zat dapat yang berupa senyawa oksida yang apabila bereaksi dengan air akan
bersifat sebagai basa maupun asam yang artinya senyawa amfotet apabila bereaksi
dengan air akan mengjasilkan asam dan basa.

3. Jelaskan ekstraksi logam aluminium!


Jawab :
Pada tahap pertama yaitu tahap ekstraksi, pemurnian, dan dehidrasi bijih bauksit.
awalnya bijih bauksit kasar dan tidak murni dihaluskan kemudian ditambahkan
dengan larutan NaOH pekat. Diperoleh larutan aluminat dan oksida silikon menjadi
larutan silikat. Sisa material lain yang tidak larut terutama oksida besi dan titanium
oksida yang berupa lumpur merah dapat dipisahkan dengan penyaringan
menghasilkan aluminat dan oksida silikon. Untuk memisahkan larutan aluminat dari
silikat maka dalam larutan basa dialirkan gas CO2 kemudian disaring dan
menghasilkan endapan alumunium hidroksida. Lalu dikeringkan dan dipanaskan pada
suhu tinggi kira-kira 1200℃ menghasilkan alumunium oksida.

4. Jelaskan pengaruh efek perisai yang terjadi pada Ga!


Jawab :
Pengaruh efek perisai pada unsur Ga dapat mempengaruhi jari-jari atom. Hal ini
karena buruknya efek perisai pada Ga antara tingkat energi 3d dan 4p. Karena
elektron yang menempati 4p tidak terisi penuh mengakibatkan efek perisai yang tidak
berpengaruh sehingga tarikan antara inti dan tingkat energi 3d sangat kuat
menyebabkan jari-jari atom mengecil dibandingkan unsur lain pada satu golongannya.

Pertanyann kelompok 6:

1. Mengapa bauksit harus didehidrasi pada tahap ekstraksi? Dan bagaimana prosesnya?
Jawab :
Bijih bauksit didehidrasi untuk menghasilkan endapan alumunium hidroksida yang
kemudian jika diproses ketahap selanjutnya akan menghasilkan logam alumunium.
Pada tahap pertama yaitu tahap ekstraksi, pemurnian, dan dehidrasi bijih bauksit.
awalnya bijih bauksit kasar dan tidak murni dihaluskan kemudian ditambahkan
dengan larutan NaOH pekat. Diperoleh larutan aluminat dan oksida silikon menjadi
larutan silikat. Sisa material lain yang tidak larut terutama oksida besi dan titanium
oksida yang berupa lumpur merah dapat dipisahkan dengan penyaringan
menghasilkan aluminat dan oksida silikon. Untuk memisahkan larutan aluminat dari
silikat maka dalam larutan basa dialirkan gas CO2 kemudian disaring dan
menghasilkan endapan alumunium hidroksida. Lalu dikeringkan dan dipanaskan pada
suhu tinggi kira-kira 1200℃ menghasilkan alumunium oksida.
2. Apakah kita bisa mendapatkan kemurnian alumunium hingga 100%? Jika iya,
Bagaimana caranya?
Jawab : Tidak.

3. Mengapa daya hantar listrik logam gol.13 dr Al ke Ti cenderung menurun?


Jawab :
Daya hantar listrik logam golongan 13 cenderung menurun karena potensial reduksi
negatif Al3+ lebih besar dibanding potensial reduksi negatif kation logam golongan 13
yang lain.

Pertanyaan kelompok 7
1. Bagaimanakah cara pembuatan logam aluminium
Jawab :
Pembuatan logam alumunium melalui 2 tahap.
Tahap pertama yaitu tahap ekstraksi, pemurnian, dan dehidrasi bijih bauksit.
Tahap kedua yaitu tahap elektrolisis.
Jadi pertama, alumunium tidak murni akan mengalami tahap pertama secara berurutan
kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua.
Pada tahap pertama, awalnya bijih bauksit kasar dan tidak murni dihaluskan kemudian
ditambahkan dengan larutan NaOH pekat. Diperoleh larutan aluminat dan oksida
silikon menjadi larutan silikat. Sisa material lain yang tidak larut terutama oksida besi
dan titanium oksida yang berupa lumpur merah dapat dipisahkan dengan penyaringan
menghasilkan aluminat dan oksida silikon. Untuk memisahkan larutan aluminat dari
silikat maka dalam larutan basa dialirkan gas CO2 kemudian disaring dan
menghasilkan endapan alumunium hidroksida. Lalu dikeringkan dan dipanaskan pada
suhu tinggi kira-kira 1200℃ menghasilkan alumunium oksida.
Pada tahap kedua, alumunium oksida yang dihasilkan diproses ke dalam tahap
elektrolisis dengan cara melarutkan oksida ke dalam elektrolit krolit menghasilkan
alumunium.

2. Bagaimana peningkatan jari-jari atom pada golongan 13? Berikan alasan.


Jawab :
Jari-jari atom golongan 13 cenderung meningkat dari Al hingga Tl sesuai dengan
meningkatnya nomor atom, kecuali pada Ga. Hal ini dikarenakan buruknya efek
perisai pada Ga antara tingkat energi 3d dan 4p. Karena elektron yang menempati 4p
tidak terisi penuh mengakibatkan efek perisai yang tidak berpengaruh sehingga
tarikan antara inti dan tingkat energi 3d sangat kuat menyebabkan jari-jari atom
mengecil. Begitupula pada In dan Tl, namun pada keduanya tingkat energi lebih
banyak sehingga jarak antara inti atom ke tingkat energi terluar semakin jauh,
mengurangi kekuatan tarikannya walaupun efek perisainya buruk.

3. Mengapa Al3+ mempunyai potensial reduksi negative yang paling besar diantara
kation golongan 13?
Jawab :
Al3+ mempunyai potensial reduksi negativ yang paling besar diantara kation logam
golongan 13 yang lain karena, Al merupakan logam yang paling aktif dibanding
dengan logam golongan 13 yang lain.

4. Mengapa Tidak ada senyawa thallium dan hidrogen yang stabil yang telah disintesis
di laboratorium mana pun?
Jawab :
Tidak ada senyawa thallium dan hidrogen yang stabil yang telah disintesis di
laboratorium manapun karena, unsur unsur golongan 13 tidak dapat membentuk
hidrida secara langsung dengan hydrogen. Senyawa hidrida hanya dapat dibentuk
melalui senyawa hidrida dari logam lainnya.

Pertanyaan Kel 8
1. Salah satu tahap pembuatan logam alumunium yaitu : Tahap ekstraksi, pemurnian,
dan dehidrasi bijih bauksit�. Bagaimana proses pada saat ekstraksi, pemurnian dan
dehidrasi bijih bauksit? Jelaskan.
Jawab :
Pada tahap pertama yaitu tahap ekstraksi, pemurnian, dan dehidrasi bijih bauksit.
awalnya bijih bauksit kasar dan tidak murni dihaluskan kemudian ditambahkan
dengan larutan NaOH pekat. Diperoleh larutan aluminat dan oksida silikon menjadi
larutan silikat. Sisa material lain yang tidak larut terutama oksida besi dan titanium
oksida yang berupa lumpur merah dapat dipisahkan dengan penyaringan
menghasilkan aluminat dan oksida silikon. Untuk memisahkan larutan aluminat dari
silikat maka dalam larutan basa dialirkan gas CO2 kemudian disaring dan
menghasilkan endapan alumunium hidroksida. Lalu dikeringkan dan dipanaskan pada
suhu tinggi kira-kira 1200℃ menghasilkan alumunium oksida.

2. Berapa banyak klorit yang dibutuhkan untuk proses elektrolisis?


Jawab :
Untuk memproduksi 1 kg aluminium dibutuhkan ~2 kg aluminium oksida 0,6 kg
anode karbon, 01 kg kriolit, dan 16 kWh listrik.

Kebutuhan kriolit, Na3[AlF6], untuk proses elektrolisis ternyata tidak tercukupi dari
sumber alam, oleh karena itu diupayakan penyediaan kriolit yang dapat diperoleh dari
dua cara reaksi sintesis berikut:

(1) 12HF (aq) + Al2O3.3H2O (s) + 6NaOH (aq) 2Na3AlF6(s)+12H2O (l)


(2) 3SiF4 (g) + H2O (l) 2H2SiF6 (aq) + SiO2 (s)
H2SiF6 (aq) + Na[Al(OH)4] + 2NaOH (aq) Na3AlF6(s) + 6NH3(aq)+6H2O (l)

Namun demikian, fungsi kriolit sebagai elektrolit kadang-kadang dapat digantikan


dengan campuran garam-garam fluoride, 2AlF3 – 6NaF – 3CaF2.

3. Mengapa unsur- unsur golongan IIIA tidak dapat membentuk hidrida secara langsung
dengan hidrogen, jelaskan.
Jawab :
Pada golongan IIIA Aluminium memiliki potensial reduksi negatif yang paling besar
di antara kation golongan IIIA.

Ini menunjukan bahwa Al adalah logam yang paling aktif berubah menjadi Al3+.
Energi ionisasi logam golongan IIIA hamper sama satu sama lain, kecuali energi
hidrasi Al3+. merupakan yang terbesar diantara kation golongan IIIA yang
menyebabkan unsur gol. IIIA dengan bilangan oksidasi +1lebih bisa bereaksi dalam
larutan berair dibanding unsur dengan bilangan oksidasi+3.

Sehingga unsur-unsur gol. IIIA tidak dapat membentuk hidrida secara langsung
dengan hidrogen.

Anda mungkin juga menyukai