GOLONGAN 14 (Ge,Sn,Pb)
Oleh
KELOMPOK 3
Khoirunnisa ( 1713023024 )
1. Mengapa titik didih pada golongan 13 dari Al-Tl cenderung menurun dengan naiknya
nomor atom?
Jawab : disebabkan oleh perbedaan organisasi struktur fase padat dari masing-masing
unsur. Aluminium mengadopsi struktur kubus pusat muka (fcc), tetapi gallium
membentuk struktur ortorombik, struktur indium berbentuk tetragonal dan struktur
talium berbentuk hexagonal closed packed (hcp).
Pertanyaan dr kelompok 4
1. "energi ionisasi timbal lebih besar dari pada timah, hal ini disebabkan karena muatan
inti efektif (Zeff) timbal lebih besar daripada timah". Berapa muatan inti efektif
timbal dan timah? Lalu apa pengaruhnya terhadap energi ionisasi.
Jawab :
Muatan Inti efektif unsur Sn = 14,5
Muatan Inti Efektif unsur Pb = 21,4
Pengaruh Zeff terhadap energi ionisasi yaitu adanya keanomalian enegri ionisasi pada
logam golangan 14. Pada logam golongan 14 dalam satu golongan dari atas ke bawah
energi ionisasinya semakin kecil. Namun,energi ionisasi timbal lebih besar dari pada
timah, hal ini disebabkan karena muatan inti efektif (Zeff) timbal lebih besar daripada
timah.
2. ‘’untuk memisahkan larutan aluminat dari silikat, kedalam larutan basa ini dialirkan
gas CO2 yg bersifat as lemah", bagaimana gas CO2 dpt bersifat sbg as lemah?
Jawab :
Larutan aluminat bersifat basa. Di alirkan gas CO2 agar dapat menurunkan pH. Jadi
gas CO2 bertindak sebagai asam lemah dalam larutan aluminat yang bersifat basa.
Sehingga larutan aluminat dapat dipisahkan dari silikat.
2. Jelaskan mengapa larutan basa alkali dapat bersifat amfoterik ketika ditambahkan
kedalam larutan timbel(II)?
Jawab :
Apabila larutan basa alkali ditambahkan kedalam larutan timbale (II), memperoleh
endapan putih PbOH2.Basa ini pun bersifat amfoterik oleh karena itu larut kembali
dengan basa alkali berlebihdengan membentuk ion plumbit dan dapat juga bereaksi
dengan asam menghasilkan kembali garam timbale (II). SedangkanAmfoter adalah
suatu zat dapat yang berupa senyawa oksida yang apabila bereaksi dengan air akan
bersifat sebagai basa maupun asam yang artinya senyawa amfotet apabila bereaksi
dengan air akan mengjasilkan asam dan basa.
Pertanyann kelompok 6:
1. Mengapa bauksit harus didehidrasi pada tahap ekstraksi? Dan bagaimana prosesnya?
Jawab :
Bijih bauksit didehidrasi untuk menghasilkan endapan alumunium hidroksida yang
kemudian jika diproses ketahap selanjutnya akan menghasilkan logam alumunium.
Pada tahap pertama yaitu tahap ekstraksi, pemurnian, dan dehidrasi bijih bauksit.
awalnya bijih bauksit kasar dan tidak murni dihaluskan kemudian ditambahkan
dengan larutan NaOH pekat. Diperoleh larutan aluminat dan oksida silikon menjadi
larutan silikat. Sisa material lain yang tidak larut terutama oksida besi dan titanium
oksida yang berupa lumpur merah dapat dipisahkan dengan penyaringan
menghasilkan aluminat dan oksida silikon. Untuk memisahkan larutan aluminat dari
silikat maka dalam larutan basa dialirkan gas CO2 kemudian disaring dan
menghasilkan endapan alumunium hidroksida. Lalu dikeringkan dan dipanaskan pada
suhu tinggi kira-kira 1200℃ menghasilkan alumunium oksida.
2. Apakah kita bisa mendapatkan kemurnian alumunium hingga 100%? Jika iya,
Bagaimana caranya?
Jawab : Tidak.
Pertanyaan kelompok 7
1. Bagaimanakah cara pembuatan logam aluminium
Jawab :
Pembuatan logam alumunium melalui 2 tahap.
Tahap pertama yaitu tahap ekstraksi, pemurnian, dan dehidrasi bijih bauksit.
Tahap kedua yaitu tahap elektrolisis.
Jadi pertama, alumunium tidak murni akan mengalami tahap pertama secara berurutan
kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua.
Pada tahap pertama, awalnya bijih bauksit kasar dan tidak murni dihaluskan kemudian
ditambahkan dengan larutan NaOH pekat. Diperoleh larutan aluminat dan oksida
silikon menjadi larutan silikat. Sisa material lain yang tidak larut terutama oksida besi
dan titanium oksida yang berupa lumpur merah dapat dipisahkan dengan penyaringan
menghasilkan aluminat dan oksida silikon. Untuk memisahkan larutan aluminat dari
silikat maka dalam larutan basa dialirkan gas CO2 kemudian disaring dan
menghasilkan endapan alumunium hidroksida. Lalu dikeringkan dan dipanaskan pada
suhu tinggi kira-kira 1200℃ menghasilkan alumunium oksida.
Pada tahap kedua, alumunium oksida yang dihasilkan diproses ke dalam tahap
elektrolisis dengan cara melarutkan oksida ke dalam elektrolit krolit menghasilkan
alumunium.
3. Mengapa Al3+ mempunyai potensial reduksi negative yang paling besar diantara
kation golongan 13?
Jawab :
Al3+ mempunyai potensial reduksi negativ yang paling besar diantara kation logam
golongan 13 yang lain karena, Al merupakan logam yang paling aktif dibanding
dengan logam golongan 13 yang lain.
4. Mengapa Tidak ada senyawa thallium dan hidrogen yang stabil yang telah disintesis
di laboratorium mana pun?
Jawab :
Tidak ada senyawa thallium dan hidrogen yang stabil yang telah disintesis di
laboratorium manapun karena, unsur unsur golongan 13 tidak dapat membentuk
hidrida secara langsung dengan hydrogen. Senyawa hidrida hanya dapat dibentuk
melalui senyawa hidrida dari logam lainnya.
Pertanyaan Kel 8
1. Salah satu tahap pembuatan logam alumunium yaitu : Tahap ekstraksi, pemurnian,
dan dehidrasi bijih bauksit�. Bagaimana proses pada saat ekstraksi, pemurnian dan
dehidrasi bijih bauksit? Jelaskan.
Jawab :
Pada tahap pertama yaitu tahap ekstraksi, pemurnian, dan dehidrasi bijih bauksit.
awalnya bijih bauksit kasar dan tidak murni dihaluskan kemudian ditambahkan
dengan larutan NaOH pekat. Diperoleh larutan aluminat dan oksida silikon menjadi
larutan silikat. Sisa material lain yang tidak larut terutama oksida besi dan titanium
oksida yang berupa lumpur merah dapat dipisahkan dengan penyaringan
menghasilkan aluminat dan oksida silikon. Untuk memisahkan larutan aluminat dari
silikat maka dalam larutan basa dialirkan gas CO2 kemudian disaring dan
menghasilkan endapan alumunium hidroksida. Lalu dikeringkan dan dipanaskan pada
suhu tinggi kira-kira 1200℃ menghasilkan alumunium oksida.
Kebutuhan kriolit, Na3[AlF6], untuk proses elektrolisis ternyata tidak tercukupi dari
sumber alam, oleh karena itu diupayakan penyediaan kriolit yang dapat diperoleh dari
dua cara reaksi sintesis berikut:
3. Mengapa unsur- unsur golongan IIIA tidak dapat membentuk hidrida secara langsung
dengan hidrogen, jelaskan.
Jawab :
Pada golongan IIIA Aluminium memiliki potensial reduksi negatif yang paling besar
di antara kation golongan IIIA.
Ini menunjukan bahwa Al adalah logam yang paling aktif berubah menjadi Al3+.
Energi ionisasi logam golongan IIIA hamper sama satu sama lain, kecuali energi
hidrasi Al3+. merupakan yang terbesar diantara kation golongan IIIA yang
menyebabkan unsur gol. IIIA dengan bilangan oksidasi +1lebih bisa bereaksi dalam
larutan berair dibanding unsur dengan bilangan oksidasi+3.
Sehingga unsur-unsur gol. IIIA tidak dapat membentuk hidrida secara langsung
dengan hidrogen.