NIM : 2015040016
KELAS : IPI-A
Isu-isu yang berkembang bahwa Usman bin Affan nepotisme, membagikan kekuasaan pada
kerabatnya saja. Dan desas-desus yang layak menjadi khalifah adalah Ali bin Abi Thalib. Kita
tidak bisa percaya isu-isu tersebut karena secara pribadi Usman adalah sosok yang jujur dan
diakui para sahabat. Setelah Usman wafat digantikan oleh Ali bin Abi Thalib. Pada masa itu ada
beberapa pihak yang ingin menciptakan kekacauan ditengah-tengah umat islam.
Karena terlalu lambatnya Ali menyusut pembunuhan Usman dan banyak yang menyudutkan Ali,
terjadilah perang Jamal antara Ali dan Aisyah yang akhirnya dapat diredam. Setelah itu terjadi
juga pertemuan antara pasukan Ali dan Muawiyah bin Abi Sofyan. Kemudian terjadi perdamaian
antara mereka, sebelumnya pihak yang ingin menyebabkan perpecahan menyusup dalam
pasukan Ali dan Muawiyah pada malam hari. Dan mereka memprovokasi kedua belah pihak
hingga terjadilah perang. Sebelum pasukan Ali hampir menang, terjadilah Tahkim. Pasca
terjadinya tahkim mulailah fitnah itu makin kuat. Ada isu bahwa saat pasukan Ali hampir
menang malah terjadi tahkim sehingga menyebabkan ada orang-orang yang kecewa dan keluar
dari pasukan ali yang nanti disebut Khawarij.
Mereka yang keluar itu bergabung dengan orang-orang yang mempunyai pandangan bahwa Ali
adalah sumber fitnah dan mereka menganggap pemerintah Ali tidak sah lagi. Dan muncullah
suatu keyakinan diantara mereka, bahwa orang-orang yang terlibat dalam tahkim itu adalah kafir
dan halal darahnya, kecuali mereka bertaubat dalam artian mau bergabung dengan kelompok
khawarij.
Pendukung - pendukung Ali masih ada dan biasanya disebut Syi'ah. Tapi jika syi'ah sudah
berbentuk sebuah paham bukan lagi konteknya pendukung Ali. Syi'ah memiliki paham
bahwasannya orang yang pantas menjadi khalifah setelah Nabi adalah Ali dan keturunannya, dan
menganggap kekhalifahan sebelumnya tidaklah sah. Kemudian terjadi pertentangan antara
Khawarij dan Syi'ah.
Ada juga pihak yang mencoba mencari jalan tengah, artinya persoalan itu siapa yang benar dan
salah dikembalikan kepada Allah dan hukum yang ditangguhkan maka disebut Murji'ah. Dan
orang-orang yang tidak terlibat dalam tiga kelompok ini yang kemudian disebut Ahlussunnah
wal Jamaah.
Ada beberapa aspek yang menjadi perdebatan dari aliran-aliran tersebut diantaranya :