Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF MELALUI PENGOLAHAN


KOMODITAS LABU KUNING MENJADI DODOL LABU (DOLLABU) DAN ROTI
SOBEK LABU (ROSABU) PARAUNA KECAMATAN ANGGABERI
KABUPATEN KONAWE.

Oleh :

1. Leni Saleh, SEI. M.Sc. M.Sc (Ketua/0931038201)


2. Milawati Saranani, S.P, M.P (Anggota/0918117601)
3. Sarty Sarbiah, S.P., M.Si (Anggota/0916047901)
4. Hasniati, S.Si., M.P (Anggota/0901048402)
5. Mursal Junus, SP.M.Si (Anggota/0907047801)
Mahasiswa :
6. Winda Sari (Anggota/218301077)
7. Hariyani (Anggota/218301036)
8. Wayan Ardi Adnyana (Anggota/218301015)

PROGRAMPENGABDIANMASYARAKAT
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAKIDENDE UNAAHA
TAHUN 2020
RINGKASAN

Kelurahan Parauna berada di Kecamatan Anggaberi Kabupaten Konawe, salah satu


kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara. Mata pencaharian penduduk
kelurahan Parauna sebagian besar adalah petani dan sebagian lainnya pegawai negeri dan
wiraswasta. Komoditas pertanian yang banyak dihasilkan di kelurahan tersebut salah satunya
adalah labu kuning.
Pengolahan labu kuning menjadi dodol (Dollabu) dan roti sobek (Rosabu) belum
pernah dilakukan oleh masyarakat kelurahan Parauna dan sangat perlu diinformasikan
teknologi pengolahan ini guna menambah pengetahuan dan ketrampilan dibidang pengolahan
bahan pangan khususnya labu kuning. Metode pelatihan dilakukan dengan memberikan
penyuluhan, pelatihan dan diskusi kepada ibu-ibu KWT (Kelompok Wanita Tani) Kartini
tentang proses pengolahan labu kuning menjadi dodol (Dollabu) dan roti sobek (Rosabu).
Penyampaian materi dilakukan dengan pelatihan serta praktek langsung dengan peserta.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Parauna telah
berjalan dengan lancar sesuai rencana. Hal ini dapat dilihat dari antusiasnya masyarakat
mengikuti pelatihan ini, khususnya KWT Kartini. Masyarakat sangat tertarik dengan
teknologi pengolahan labu kuning menjadi dodol (Dollabu) dan roti sobek (Rosabu)
disebabkan karena cara pembuatannya mudah dan peralatan yang dipergunakan juga
sederhana. Pengolahan dodol (Dollabu) dan roti sobek (Rosabu) merupakan inovasi baru di
Kelurahan Parauna. Pengenalan dan penerapan teknologi ini sudah dapat menyentuh salah
satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam membantu usaha dan menambah
pengetahuan serta keterampilan
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugerah
yang diberikan, kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat dengan judul “Pemberdayaan Usaha
Ekonomi Produktif Melalui Pengolahan Komoditas Labu Kuning Menjadi Dodol Labu
(Dollabu) dan Roti Sobek Labu (Rosabu) Di Kelurahan Parauna Kecamatan Anggaberi
Kabupaten Konawe.” dapat terlaksana baik dan lancar.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat menjadi informasi yang
berguna bagi masyarakat kelurahan setempat khususnya agar mampu menerapkan cara
pengolahan umbi-umbian lokal menjadi dodol (Dollabu) dan roti sobek (Rosabu) sehingga
diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan industri kecil dan industri
rumah tangga.
Terlaksananya kegiatan ini berkat dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak, antara
lain: Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat Unilaki, masyarakat Kelurahan Parauna,
Kecamatan Anggaberi, khususnya ibu-ibu wanita tani (KWT) Kartini, tim pelaksana kegiatan
pengabdian ini, serta pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih atas segala bantuan dan kerjasamanya,
sehingga kegiatan pengabdian ini terlaksana sesuai harapan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa memberkahi semua amal kebaikan
kita. Laporan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Unaaha, 14 Agustus 2020


Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ....................................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ............................................................................................................... ii
Ringkasan ............................................................................................................................... iii
Kata Pengantar ..................................................................................................................... iv
Daftar Isi ...................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
A. Analisis Situasi .................................................................................................................... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan Kegiatan .................................................................................................................. 2
D. Manfaat Kegiatan ................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....... ................................................................................... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN .................................................................................. 6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 8
BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 10
A. Simpulan ...........................................................................................................................10
B. Saran .................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................11
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Pemberdayaan merupakan suatu konsep untuk memberikan tanggungjawab yang lebih
besar kepada orang-orang tentang bagaimana melakukan pekerjaan. Pemberdayaan akan
berhasil jika dilakukan oleh pengusaha, pemimpin dan kelompok yang dilakukan secara
terstruktur dengan membangun budaya kerja yang baik. Konsep pemberdayaan terkait
dengan pengertian pembangunan masyatakat dan pembangunan yang bertumpu pada
masyarakat.
Labu kuning merupakan jenis sayuran buah yang memiliki daya awet yang tinggi,
mempunyai aroma dan citarasa yang khas, serta sumber vitamin A karena kaya akan karoten.
Menurut Depkes (2001), labu kuning mengandung sejumlah 1569 μg β-karoten, oleh karena
itu dapat dijadikan sebagai sumber alternative vitamin A selain wortel dan ubi jalar.
Disamping itu, labu kuning juga mengandung zat gizi seperti protein, karbohidrat, beberapa
mineral seperti kalsium, fosfor, besi, serta beberapa vitamin yaitu vitamin B dan C. Melihat
kandungan gizinya yang cukup lengkap dan harga bahan pangan yang relatif murah, maka
labu kuning ini merupakan sumber gizi yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai
alternatif pangan masyarakat. Pada setiap 100 gram labu kuning mengandung kalori 51 kal,
Air 86,6 gram, karbohidrat 10 gram, fosfor 180 mg, serat 2,7 gram, vitamin A 180 SI,
vitamin B 0,08 mg, vitamin C 2 mg (Tabel Komposisi Pangan Indonesia, 2008).
Daging buah labu kuning yang kaya akan kandungan serat, vitamin dan mineral
memiliki cita rasa sangat enak, bertekstur lembut dan dengan rasa sedikit manis cocok diolah
menjadi beragam jenis pangan (Radyaswati, 2005). Labu kuning dimanfaatkan hanya dengan
cara direbus (sayur dan sup) atau sebagai pangan tradisional seperti dodol, kolak, asinan,
manisan, puding, kue yang termasuk makanan semi basah dengan kecenderungan memiliki
umur simpan yang singkat dan distribusinya terbatas (Rahmawati et al. 2014).
Untuk menambah nilai ekonomis labu kuning, diversifikasi produk pangan, memiliki
masa simpan yang lebih lama dari produk makanan semi basahnya dan agar dapat
dikonsumsi sehari-hari, maka labu kuning dapat diolah menjadi makanan olahan yang lebih
ekonomis bernilai tambah dan bersifat kekinian. Labu kuning merupakan buah yang masih
jarang dimanfaatkan oleh industri pangan. Labu kuning memiliki daya simpan yang cukup
lama, namun volumenya besar dan mudah rusak dalam pengangkutan, sehingga perlu diolah
menjadi produk yang lebih tahan lama dan bernilai ekonomis. Labu kuning dapat diolah
menjadi kudapan seperti dodol, kolak, roti, bolu, dan sebagainya. Salah satu bentuk
pengolahan labu kuning untuk meningkatkan nilai tambahnya yaitu dengan mengolah labu
kuning menjadi dodol dan roti dengan teknologi yang sederhana, mudah dan terjangkau.
Terobosan baru untuk mengembangkan produk labu kuning yaitu dengan mengolahnya
menjadi dodol labu kuning kaya vitamin dan menjadi roti sobek yang kekinian (millenial).
Hal ini dikarenakan harga labu kuning di pasaran yang relatif murah sehingga dengan usaha
dalam sajian bentuk dodol dan roti tersebut dapat dijadikan alternatif usaha baru bagi petani
labu kuning di Kota Unaaha Kabupaten Konawe. Cara tersebut merupakan langkah yang
efektif untuk meningkatkan pendapatan para petani khususnya di wanita tani di Kabupaten
Konawe. Proses pembuatan dodol labu kuning dengan sajian dalam komposisinya yang khas
sehingga berbeda dengan dodol labu kuning lainnya dan roti sobek dari labu kuning cukup
mudah dengan varian rasa khas Kota Unaaha dan membutuhkan waktu yang cukup singkat.
Dodol labu kuning memiliki keunggulan yaitu dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes
begitu juga roti manis ala labu kuning yang merupakan sajian kekinian.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah :
Untuk menghindari perkembangan permasalah yang luas, maka perlu adanya
pembatasan permasalahan yang meliputi :
1. Subjek penelitian : Labu kuning.
2. Objek penelitian : Dodol dan roti sobek (Summer Squash Bread atau S’S Bread)
3. Parameter penelitian : Parameter utama penelitian ini adalah Mutu organoleptik
(warna, rasa, aroma, tekstur dan kemasan serta logo usaha) dan daya terima
digunakan sebagai parameter pendukung.
Rumusan Masalah :
Dari masalah yang teridentifikasi, maka dapat dirumuskan masalah yang hendak
diselesaikan dalam pengabdian pada masyarakat adalah bagaimana memberdayakan usaha
ekonomi produktif melalui pengolahan komoditas labu kuning menjadi dodol dan roti sobek
dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga di Kelurahan Parauna Kecamatan Anggaberi
Kabupaten Konawe.
C. Tujuan
Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk :
1. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam bentuk pelatihan tentang
diversifikasi/penganekaragaman pengolahan labu kuning menjadi Dollabu (dodol labu
kuning) dan Rosabu (roti sobek labu kuning), dengan cita rasa khas pangan lokal dari
Kabupaten Konawe.
2. Memberikan pelatihan penerapan teknik atau metode yang dapat digunakan dalam
membuat jajanan pangan lokal berbahan labu kuning kepada masyarakat agar mudah
dipahami serta memiliki kualitas yang setara dengan kualitas dan bergizi karena
menggunakan pangan lokal, baik dari segi rasa, tekstur dan warna, sehingga dapat
layak dikonsumsi dan disukai oleh konsumen (masyarakat umum).
D. Manfaat
Jika tujuan di atas dapat tercapai diharapkan dapat bermanfaat pada:
1. Pemerintah yaitu pelatihan dalam bentuk pengabdian masyarakat ini dapat
memberikan kontribusi dalam program diversifikasi konsumsi pangan yang sejak
lama dicanangkan oleh pemerintah.
2. Lembaga Universitas lakidende yaitu merupakan kegiatan pengabdian pada
masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi.
3. Ibu rumah tangga yaitu menambah pengetahuan dan keterampilan terutama bidang
boga (mengolah umbi-umbian) menjadi penganan jajanan roti/cake yang layak
dikonsumsi dan bernilai ekonomis yang selama ini belum dilakukan, dan diharapkan
nantinya berkembang menjadi sumber penghasilan keluarga dalam bentuk industri
rumah tangga sehingga dapat membantu & meningkatkan penghasilan keluarga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pemberdayaan
Pemberdayaan digunakan sebagai model pendekatan pembangunan alternative dengan
memberikan otonomi pada masyarakat. Melalui otonomi tersebut, akan terbangun kebiasaan
masyarakat untuk memutuskan sendiri berbagai kepentingan yang terkait dengan dirinya.
Pemberdayaaan akan membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan untuk
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat (Purnasari, 2014).
Tujuan pemberdayaan tidak lain adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
dan kesejahteraan diberbagai segi kehidupan dalam suatu lingkungan sosial. Oleh karena itu,
konsep pemberdayaan menjadi sebuah bagian penting dalam pembangunan alternatif.
Salah satu peran perempuan dalam membangun pembangunan pertanian yaitu dengan
ikut berperan dalam menciptakan program-program yang mengarah pada pemberdayaan
perempuan dengan meluncurkan program diversifikasi pangan dan gizi yaitu program yang
berupaya mengintensifikasi pekarangan sebagai salah satu gerakan ketahanan pangan
keluarga dan masyarakat melalui pemanfaatan lahan pekarangan, pemanfaatan limbah rumah
tangga, dan pengolahan hasil pertanian menjadi produk industry skala kecil dan besar.
B. Deskripsi Labu Kuning
Tanaman labu kuning (waluh) merupakan suatu jenis buah yang termasuk kedalam
familia Cucurbitaceae, termasuk tanaman semusim yang sekali berbuah langsung mati. Labu
kuning salah satu tanaman yang mudah dalam pembibitan, perawatan, dan hasilnya cukup
memberikan nilai ekonomis yang tinggi kepada masyarakat. Labu kuning banyak
dibudidayakan di negara Afrika, Amerika, India dan Cina. Labu kuning biasanya tumbuh
pada dataran rendah maupun tinggi, ketinggian tempat antara 0 m-1500 m diatas permukaan
laut. Di Jawa Barat labu kuning disebut dengan “ Labu Parang”, karena tanaman tersebut
merupakan tanaman tahunan yang menjalar (merambat) dengan perantara alat yang berbentuk
pipih, batangnya cukup kuat dan panjang terdapat bulu-bulu yang agak tajam (Heliyani,
2012).
Dalam penelitian ini menggunakan jenis labu kuning bokor atau cerme. Hal ini
berdasarkan dengan jenis labu kuning bokor atau cerme yang sangat melimpah, hingga harga
labu kuning menjadi murah.
C. Konsep Dodol dan Roti Sobek
Dodol merupakan suatu olahan pangan yang dibuat dari campuran tepung beras ketan
putih, gula kelapa, santan kelapa, yang dididihkan hingga menjadi kental dan berminyak
tidak lengket, dan apabila dingin pasta akan menjadi padat, kenyal dan dapat diiris. Jenis
dodol sangat beragam tergantung keragaman campuran tambahan dan juga cara
pembuatannya (Haryadi, 2006).
Dodol dikelompokkan menjadi 2 yaitu dodol yang berbahan dasar dari tepung, antara
lain tepung beras, tepung ketan, dan dodol yang berbahan dasar dari buah-buahan. Dodol
yang berbahan dasar buah, misalnya nanas, sirsak, mangga dan masih banyak lainnya.
Biasanya dodol yang berbahan dasar tepung perlu penambahan essence sebagai bahan
tambahan perasa, sedangkan dodol yang berbahan dasar buah hampir tidak memerlukannya.
Dodol buah terbuat dari daging buah matang yang dihancurkan, kemudian dimasak dengan
penambahan gula dan bahan makanan lainnya, seperti santan, tepung ketan, tepung tapioka,
tepung hungkue, bahan pewarna makanan, maupun bahan pengawet (Satuhu dan Sunarmani,
2004).
Roti didefinisikan sebagai makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan gula yang
pada pengolahannya dilakukan proses fermentasi dan pemanggangan. Didalam ilmu pangan,
roti dikelompokkan dalam produk bakery. Sama halnya seperti di belahan dunia lain, budaya
makan roti juga berkembang di Indonesia (Astawan, 2005).
Salah satu jenis roti yang banyak diminati di Indonesia adalah roti kasur. Roti kasur
terdiri dari beberapa potong roti kecil yang digabungkan menjadi satu sehingga berbentuk
seperti kasur. Biasanya terdiri dari 6-12 potong roti yang digabungkan. Sering disebut juga
sebagai roti sobek yang tidak diberi isi.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Tahapan Kegiatan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat menggunakan metode dalam bentuk pelatihan
keterampilan melalui ceramah, demontrasi/pelatihan dan tanya jawab dilaksanakan selama 1
bulan. Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan kegiatannya :
1. Ceramah digunakan untuk penyampaian pengetahuan secara umum tentang labu
kuning, yang meliputi jenis labu, dan nilai gizi labu kuning.
2. Demonstrasi digunakan untuk memberikan keterampilan secara langsung mengenai
proses pengolahan labu kuing menjadi dodol dan roti sobek, peralatan yang
diperlukan serta bahan tambahan makanan yang digunakan dalam pengolahan. Tanya
jawab digunakan untuk melengkapi hal-hal yang belum terakomodasi oleh kedua
metode di atas.
3. Pelatihan pengembangan produk makanan dari labu kuning menjadi dodol dan tori
sobek ditujukan kepada ibu-ibu kelompok tani yang tergabung dalam kelompok
Usaha Kartini di Kelurahan Parauna Kecamatan Anggaberi Kabupaten Konawe.
4. Evaluasi hasil pelatihan dilakukan selama proses dan setelah kegiatan pelatihan
dilaksanakan.
Khalayak sasaran yang strategis dalam kegiatan ini adalah masyarakat yang tergolong
dalam kelompok wanita tani Kartini yang berada di Kelurahan Parauna Kecamatan
Anggaberi. Jumlah peserta pelatihan sebanyak 15 orang terdiri wanita.
B. Metode Kegiatan yang Digunakan
Dalam rangka mencapai tujuan yang tercantum di atas, maka ditempuh langkah-
langkah sebagai berikut;
1. Menghubungi Lurah Parauna untuk mendiskusikan topik yang hendak diabdikan yaitu
pemberdayaan usaha ekonomi produktif melalui pengolahan komoditas labu kuning
menjadi dodol dan roti sobek bagi masyarakat petani dan mencari data jumlah warga
masyarakat yang tergolong kelompok wanita tani sebagai calon peserta pelatihan
2. Menyelenggarakan pelatihan, dengan materi:
a. Kewirausahaan
b. Menemukan Peluang Usaha berbasis pangan lokal (labu kuning)
c. Manajemen usaha
d. Peningkatan keterampilan, berupa pelatihan pembuatan produk yaitu dodol dan
roti sobek ala labu kuning.
C. Keterlibatan Mitra
Kegiatan ini tidak akan mungkin berhasil tanpa adanya keterkaitan dengan beberapa
pihak lain. Dalam hal ini pihak Kelurahan Parauna Kecamatan Anggaberi Kabupaten
Konawe sebagai pihak yang mempunyai wilayah di mana kegiatan Pengabdian Pada
Masyarakat hendak dilakukan, memberi dukungan dalam kegiatan ini dengan menyediakan
tempat pelatihan. Diharapkan melalui program pemberdayaan masyarakat ini dapat
memberikan kontribusi usaha khususnya pada wanita tani melalui pembentukan Kelompok
Usaha Bersama maupun mandiri.
D. Rancangan Evaluasi
Untuk menilai keberhasilan program kegiatan ini adalah :
1. 90 % peserta yang diundang hadir dalam pelatihan Pengabdian Pada Masyarakat
(PPM).
2. Terlaksananya seluruh kegiatan pelatihan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM).
3. 50% peserta mampu mengembangkan usaha ekonomi produktif dengan
pendampingan dari tim pengabdi.
4. Pernyataan kepuasan dari peserta pelatihan, dan pemerintah setempat.
E. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) akan dilaksanakan pada bulan Juli
sampai dengan bulan Agustus (pelaporan hasil pengabdian pada masyarakat 2020 (Tabel 1).
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Bulan

Minggu Minggu Minggu Minggu


I II III IV

1. Penyusunan Proposal Kegiatan

2. Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan

3. Persiapan Kegiatan

4. Pelaksanaan Kegiatan

5. Penyusunan Laporan dan Pelaporan

Pengabdian pada masyarakat (PPM) akan dilaksanakan di Kelurahan Parauna


Kecamatan Anggaberi Kabupaten Konawe. Penelitian ini dilakukan dengan dua kegiatan
yaitu sosialisasi program dan pelatihan pembuatan produk olahan dari labu kuning menjadi
dodol dan roti sobek. Dengan sampel dalam pelatihan ini 20 orang anggota kelompok wanita
tani Kartini. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Balai Kelurahan Parauna Kecamatan.
Kegiatan pengabdian masyarakat akan dimulai pada bulan Juli sampai Agustus di Parauna.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan pengolahan
komoditas labu kuning menjadi dodol labu kuning (Dollabu) dan roti sobek labu (Rosabu)
Kelurahan Parauna, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe secara umum dapat
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang direncanakan.
Berdasarkan tujuan dari kegiatan pelatihan pengolahan komoditas labu kuning yaitu
memperkenalkan dan memberikan pengetahuan tambahan kepada masyarakat tentang
teknologi pengolahan labu kuning menjadi dodol labu dan roti sobek sehingga masyarakat
dapat mengembangkan industri rumah tangga dan meningkatkan nilai ekonomis dari labu
kuning dengan memberikan penyuluhan tentang manfaat dari labu kuning disertai dengan
pelatihan membuat dodol dan roti sobek dari labu kuning. Pelatihan ini mendapat sambutan
yang sangat baik dari masyarakat khususnya Kelompok wanita tani (KWT) Kartini yang
bergerak dalam bidang pengolahan pangan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya antusias
peserta dengan mengajukan berbagai pertanyaan, baik mengenai proses pengolahan labu
kuning serta diversifikasi produk olahan labu kuning selain diolah menjadi dodol dan roti
sobek sehingga terjadi diskusi dua arah yang aktif. Hal ini bisa meningkatkan pengetahuan
peserta dan diharapkan dapat disebarluaskan kepada seluruh masyarakat yang ada
disekitarnya.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah ibu-ibu anggota KWT (Kelompok
Wanita Tani) Kartini dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang. Para peserta aktif dalam
mengikuti kegiatan ini baik pada saat ceramah, diskusi maupun saat pembuatan produk.
Peran aktif masyarakat ini disebabkan karena masyarakat desa adat Penglipuran sangat
memerlukan informasi terkait dengan penerapan teknologi dalam pengolahan labu kuning
menjadi dodol labu kuning (Dollabu) dan roti sobek labu (Rosabu).
Tanggapan masyarakat kelurahan Parauna selaku peserta pelatihan sangat positif.
Peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini yang ditunjukan dari
banyaknya ibu-ibu pesert yang mengajukan ikut serta dalam proses praktek/demontrasi
produk olahan pada saat acara kegiatan berlangsung. Mereka juga praktek langsung
mengikuti arahan instruktur pelatihan untuk mengolah langsung labu kuning hingga akhirnya
menjadi produk berupa dodol labu kuning (Dollabu) dan roti sobek labu (Rosabu).
Masyarakat juga tertarik dengan teknologi pengolahan labu kuning menjadi dodol labu
kuning (Dollabu) dan roti sobek labu (Rosabu).disebabkan karena cara pembuatannya mudah
dan peralatan yang dipergunakan juga sederhana. Kualitas produk yang dihasilkan dari
kegiatan ini dapat langsung dirasakan oleh masyarakat serta adanya keinginan untuk
melakukan pengolahan sendiri maupun berkelompok.
Dengan terlaksananya kegiatan pelatihan pengolahan komoditas labu kuning menjadi
dodol labu kuning (Dollabu) dan roti sobek labu (Rosabu) Kelurahan Parauna, Kecamatan
Anggaberi, Kabupaten Konawe pada hari rabu tanggal 12 Agustus 2020, maka target dari
kegiatan ini telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan. Demikian halnya dengan
penulisan laporan sebagai hasil dari pelaksanaan kegiatan ini.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Parauna,
Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe telah berjalan dengan lancar sesuai rencana. Hal
ini dapat dilihat dari antusiasnya masyarakat mengikuti pelatihan ini. Kegiatan ini telah tepat
sasaran dengan mempraktekkan secara langsung teknologi pengolahan umbi-umbian lokal
menjadi dodol labu kuning (Dollabu) dan roti sobek labu (Rosabu) kepada ibu-ibu anggota
KWT Kartini.
Keberhasilan pelaksanaan seluruh kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tentunya
mempunyai manfaat yang cukup baik bagi masyarakat pada umumnya dan pelaku industri
rumah tangga khususnya. Adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan
mi keladi, masyarakat dapat melakukan pengolahan sendiri sehingga dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh adalah:
1. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan pengolahan komoditas
labu kuning menjadi dodol labu kuning (Dollabu) dan roti sobek labu (Rosabu)
Kelurahan Parauna, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe.
2. Kegiatan dapat dikatakan berhasil, karena dapat terlaksana dengan baik dan respon
masyarakat yang tinggi yang terlihat dari keaktifan peserta selama diskusi dan
pelatihan berlangsung.
B. Saran
Melihat respon masyarakat yang tinggi terhadap pelatihan pengolahan komoditas labu
kuning menjadi dodol labu kuning (Dollabu) dan roti sobek labu (Rosabu) Kelurahan
Parauna, Kecamatan Anggaberi, Kabupaten Konawe maka dipandang perlu untuk melakukan
kegiatan serupa di daerah-daerah lain. Kegiatan ini akan lebih bermanfaat apabila dilakukan
secara simultan dengan penyuluhan mengenai pemasaran dari produk yang dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Astawan, Made. 2005. Info Teknologi Pangan department of Food Science and Technology.
Fakulty of Agricultural Tecnology and Enginering , Bogor Agricultural University.
Direktorat Gizi Depkes RI, 2004. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Bhratara Karya
Aksara, Jakarta.

Haryadi. 2006. Teknologi Pengolahan Beras. Universitas Gadjah Mada Press. Yogyakarta.

Heliyani, H.D. 2012. Penegembangan Produk Pangan Berbahan Baku Labu Kuning. Jurnal
Peningkatan Daya Saing Pangan Tradisional. Vol 2 No. 1 Diaskes pada bulan maret
2013.

Mahmud dkk. 2008. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Jakarta: Alex Media
Komputindo.

Purnasari, L., 2014. Pemberdayaan Perempuan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Bagi
Aktualisasi Perempuan di Desa Kemanukan Bagelen Purworejo Jawa Tengah,
Skripsi : Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Radyaswati. 2005. Penggunaan Labu Kuning dalam Pembuatan Saos Sambal. Jurusan
Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian. UGM,
Yogyakarta.

Rahmawati L, Susilo B, Yulianingsih R. 2014. Pengaruh variasi Blanching Dan Lama


Perendaman Asam Asetat (CH3COOH) Terhadap Karakteristik Tepung Labu Kuning
Termodifikasi. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis 2(2): 107-115.

Satuhu, S., dan Sunarmani 2004. Membuat Aneka Dodol Buah. Penebar Swadaya, Jakarta.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Pembukaan dan Penyampaian Materi Pelatihan
LAMPIRAN 2. DEMONSTRASI PEMBUATAN PRODUK DODOL LABU KUNING
(DOLLABU) DAN ROTI SOBEK (ROSABU)
LAMPIRAN 3. PRODUK DODOL LABU KUNING (DOLLABU) DAN ROTI SOBEK
(ROSABU)

Bahan Dodol labu Kuning (Dollabu)


2 kg labu kuning
750 gram tepung ketan putih
500 gram gula pasir
300 gram gula merah
100 gram tepung sagu tani
250 ml santan kental
Secukupnya gram
250 gram tepung beras

Cara Membuatnya :
1. Kupas labu kuning, kemudian potong ukuran agak kecil dan cuci bersih, tiriskan.
Setelah itu kukus hingga matang. Haluskan labu kuning seperti bubur.
2. Campur bubur labu kuning dengan tepung ketan putih, tepung sagu, tepung beras,
aduk-aduk hingga rata.
3. Panaskan adonan dasar dodol sembari diaduk.
4. Sembari dipanaskan, masukkan santan, gula pasir, gula merah dan garam.
5. Aduk-aduk terus hingga adonan berubah menjadi pasta kental, agak kering dan
kecolaktan.
6. Lalu tuangkan adonan kedalam wadah/cetakan.
7. Tunggu sampai benar-benar dingin dan kemas dodol menurut selera dengan kertas
minyak/bungkus plastik. Sajikan.
Catatan : Praktek pengolahan dodol labu kuning (Dollabu) diadakan 3 kali.

Bahan Roti Sobek Labu (ROSABU) :


Bahan A :
350 gram tepung terigu protein tinggi (Cakra Kembar)
80 gram gula pasir
1 saset susu bubuk/kopi latte susu
2 sdt ragi instan + 60 ml susu cair hangat
Bahan B :
1 butir telur + 100 ml susu cair
150 gram labu kuning (kukus dan haluskan)
Bahan C :
45 gram mentega (cairkan)
Untuk hiasan dan toping :
- 1 butir kuning telur + 1 sdt susu cair
- Keju dan cokelat batang/chohochip/cokelat koin
Cara Membuatnya :
1. Kupas labu kuning, kemudian potong ukuran agak kecil dan cuci bersih, tiriskan.
Setelah itu kukus hingga matang. Haluskan labu kuning seperti bubur.
2. Campur bahan A aduk rata kemudian masukkan bahan B sedikit demi sedikit aduk
hingga kalis.
3. Masukkan bahan C aduk hingga kalis elastis kemudian diamkan selama 45 menit atau
mengembang 2 kali lipat.
4. Setelah mengembang 2 kali kempiskan adonan dan bentuk adoan roti sobek lalu isi
sesuai selera.
5. Diamkan adonan 30 menit dalam cetakan roti dan oleskan pernukaan roti dengan
kuning telur + susu cair. Beri parutan keju diatasnya.
6. Panaskan oven 180 o C.
7. Panggang roti hingga matang dan sajikan.

Catatan : Praktek pembuatan roti sobek (Rosabu) diadakan 3 kali.

LAMPIRAN 4. TIM KRU PELATIHAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


FAPERTA UNIVERSITAS LAKIDENDE

Anda mungkin juga menyukai