STUDI KASUS
Oleh
Zevi Ismilasari
NIM: 11194441920156
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN BERAT BADAN LAHIR
RENDAH (BBLR)
Studi Kasus
Oleh
Zevi Ismilasari
NIM: 11194441920156
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN BERAT BADAN LAHIR
RENDAH (BBLR)
STUDI KASUS
Oleh
Zevi Ismilasari
Nim: 11194441920156
Telah Diujikan Dan Dipertahankan Dihadapan Dosen Penguji Proposal Studi Kasus
Pada Tanggal 30 Juli 2020
Zulliati, M. Keb
NIK.1166112011047
Anggota Dewan Penguji Penguji Utama
Dini Rahmayani,S.Kep.,Ns.,MPH
NIK. 1166122004007
iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN
bahwa Studi Kasus yang saya tulis merupakan karya hasil penelitian saya bersama
apapun. Acuan pustaka yang tertuang dalam Studi Kasus ini adalah benar dan
Kasus ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
Banjarmasin,
Zevi ismilasari
11194441920156
iv
ABSTRAK
ZEVI ISMILASARI. Literature Review Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
Dengan Berat Badan Lahir Rendah Studi Kasus. Dibimbing oleh ZULLIATI M,
Keb dan ISTIQAMAH., SST,M. Keb
Latar belakang : Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah berat badan bayi
kurang dari 2500 gram. BBLR merupakan angka tertinggi kematian bayi,
terutama pada satu bulan pertama kehidupan. Berdasarkan angka kematian bayi di
Indonesia masih tinggi tercatat angka kematian bayi mencapai 32 kematian bayi
setiap 1.000 bayi lahir (Wendi,2016). Meskipun angka kematian bayi dan anak
telah terjadi penurunan yang bermakna namun kematian bayi baru lahir masih
cukup tinggi. Hal ini erat kaitannya dengan kurangnya penanganan obstetric dan
masih rendahnya status kesehatan ibu.
Tujuan untuk acuan atau pedoman dalam memberikan Asuhan Kebidanan Bayi
Baru Lahir pada Bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dengan
Literatur Review Jurnal
Metode : pada penelitian ini mengunakan pendekatan studi literature review
dengan menggunakan beberapa jurnal atau artikel yang dipilih berdasarkan
kriteria yang diterapkan Hasil dari 10 jenis literature review ditemukan bayi
dengan berat badan lahir rendah, Penanganan dilakukan pada bayi dengan berat
badan lahir rendah yaitu mempertahankan suhu tubuh bayi dengan ketat,
pengawasan nutrisi, menimbang bayi setiap hari, melakukan pencegahan infeksi
serta memberikan konseling pada ibu tentang pemberian ASI eksklusif, mengganti
popok bayi setiap kali basah, mengobservasi tanda tanda vital.
Kesimpulan dari Studi kasus Literatur Review yang digunakan untuk proses
penyelesaian masalah kebidanan telah dilaksanakan pada Bayi baru lahir dengan
berat badan lahir rendah (BBLR) mengunakan literature review jurnal sebanyak
10 jurnal maka didapatkan hasil yaitu berat badan bayi bertambah dari berat badan
sebelumnya menjadi normal. semua temuan dan tindakan yang telah dilaksanakan
pada Bayi baru lahir dengan hasil tidak ditemukannya kesenjangan antara teori
dan literaratur review jurnal.
Kata Kunci : Bayi baru lahir, berat badan lahir rendah (BBLR)
v
ABSTRACT
Background: Low birth weight (LBW) is a baby's body weight less than 2500
grams. LBW is the highest number of infant mortality, especially in the first
month of life. Based on the high infant mortality rate in Indonesia, the infant
mortality rate is recorded at 32 infant deaths for every 1,000 babies born (Wendi,
2016). Although the infant and child mortality rates have decreased significantly,
newborn mortality is still quite high. This is closely related to the lack of obstetric
care and low maternal health status.
Methods: in this study using a literature review study approach using several
journals or articles selected based on the applied criteria The results of 10 types
of literature reviews found that babies with low birth weight were carried out in
infants with low birth weight, namely maintaining the baby's body temperature.
with strict nutrition monitoring, weighing the baby every day, doing infection
prevention and counseling the mother about exclusive breastfeeding, changing the
baby's diaper every time it is wet, observing vital signs.
Conclusions from the case study The literature review used for the midwifery
problem solving process has been carried out in low birth weight (LBW)
newborns using 10 journal literature review journals, the results are that the baby's
weight increases from the previous body weight to normal. All findings and
actions that have been implemented in newborns resulted in no gaps between
theory and literature review journals.
vi
KATA PENGANTAR
Literature riview ini dibuat karena berdasarkan fakta yang sering ditemukan
di lahan praktik, khususnya pada bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah.
vii
11. Istiqamah SST.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing II yang senantiasa
memberikan arahan, bimbingan, dan dukungan dalam penyusunan Studi
Kasus ini.
12. Ika Friscila,M.Keb selaku penguji utama Studi Kasus.
13. Kedua orang tua dan seluruh keluarga yang selalu doa dan memberikan
dukungan moral dan materil selama peneliti menjalani perkuliahan dan
akhirnya bisa sampai menyelesaikan penelitian ini.
14. Teman-teman seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang
telah bersedia untuk berdiskusi dan saling memberikan motivasi satu sama
lain.
Penyelesaian studi kasus literature review ini tentunya banyak sekali
mendapat bantuan dari berbagai pihak. oleh karena itu dalam kesempatan ini
peneliti mengucapkan terima kasih teman teman seperjuangan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan pahala yang belipat ganda
atas segala amal dan bantuan yang diberikan. Demikian studi kasus literature
review ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Aminn
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i
ABSTRAK........................................................................................................... V
ABSTRACT.........................................................................................................VI
KATA PENGANTAR...........................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................4
D. Manfaat Penulisan.......................................................................................4
A. KONSEP DASAR......................................................................................6
C. Clinical Pathway......................................................................................16
ix
BAB IV HASIL KAJIAN LITERATUR DAN PEMBAHASAN...................20
A. Hasil Kajian Literatur.....................................................................................20
B. Pembahasan ....................................................................................................24
C. Keterbatasan ...................................................................................................25
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...............................................26
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................27
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Berat bayi lahir adalah berat badan bayi yang ditimbang dalam waktu 1
jam pertama setelah lahir. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang
lahir dengan berat kurang dari 2500gr tanpa memandang masa kehamilan.
Penilaian terhadap BBLR dilakukan dengan cara menimbang bayi pada saat
lahir atau 24 jam pertama (Kosim, 2010).
Berdasarkan laporan organisasi kesehatan dunia World Health
Organization (WHO) prevalensi Bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan
15% dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3% - 38% dan lebih
sering terjadi di negara - negara berkembang atau sosial – ekonomi rendah.
Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR di dapatkan di negara
Berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi di banding pada bayi
dengan berat lahir lebih dari 2500 gram (Maryunani A, 2013)
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Menurut
WHO, pada tahun 2013 AKB di dunia 34 per 1.000 kelahiran hidup,AKB di
Negara berkembang 37 per 1.000 kelahiran hidup dan AKB di negara maju 5
per 1.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Indonesia merupakan salah satu
negara berkembang dengan angka kematian ibu AKI dan bayi AKB yang
tertinggi. AKB di indonesia mencapai 32 kematian per 1000 kelahiran hidup
pada tahun 2013, sehingga indonesia sebagai salah satu negara dengan AKB
tertinggi di ASEAN. Salah satu penyebab kematian bayi di indonesia adalah
kejadian Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah(BBLR) sebesar 38,85%.
(Wendi,2016).
Pada tahun 2016, hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
bahwa angka kematian bayi (AKB) mencapai 25,5 kematian setiap 1.000 bayi
yang lahir. Selama beberapa tahun terakhir.AKB di Indonesia berangsur-
angsur mengalami penurunan. Bahkan perkembangan AKB di Indonesia
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah pada studi
kasus yaitu “Bagaimana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan Berat
badan Lahir Rendah (BBLR) Berdasarkan Literature Review berdasarkan
literature review pada jurnal yang telah ditemukan.
C. Tujuan
Tujuan dari ini sebagai pedoman atau acuan dalam Memberikan Asuhan
Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Berat Badan Lahir Rendah
Literature Review berdasarkan literature review
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Literature review ini dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam
meningkatkan Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Berat
Badan Lahir Rendah
2. Manfaat praktis
a. Bagi Rumah Sakit
Sebagai acuan untuk meningkatkan manajemen asuhan kebidanan pada
ibu nifas dan sebagai masukan untuk melakukan penyuluhan kesehatan
tentang bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah.
b. Bagi Universitas Sari Mulia
Dapat dijadikan referensi atau literature dalam pembelajaran pada bayi
baru lahir dengan berat badan lahir rendah
5
c. Bagi Penulis
Menerapkan ilmu yang sudah didapatkan selama pendidikan dengan
lebih mendalam dan dapat diaplikasikan didunia kerja melelui literature
review.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian BBL
Seorang bayi adalah mahkluk hidup yang belum lama lahir sampai
umur 1 tahun, namun tidak ada batasan pasti. Pada masa ini manusia sangat
lucu dan menggemaskan tetapi juga rentan terhadap kematian (Jaya,2016).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-
42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Vidia, 2016).
2. Perubahan Fisiologis
Oleh karena kadar gula darah tali pusat yang 65 mg/100ml akan menurun
menjadi 50ml/100ml dalam waktu 2 jam sesudah lahir, energy tambahan
yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil
dari hasil metabolisme asam lemak sehingga kadar gula darah mencapai
120mg/100ml.
b. Gangguan Umum
Sesaat sesudah bayi baru lahir akan berada di tempat yang suhunya lebih
rendah dari dalam kandungan dan dalam keadaan basah. Bila dibiarkan
dalam suhu kamar 250C maka bayi akan kehilangan panas melalui
evaporasi, konvensi dan radiasi sebanyak 200 kalori.
6
7
e. Perubahan Lain
Alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat lain mulai berfungsi
Menurut proverawati dan ismawati 2010, klasifikasi bayi baru lahir yaitu:
a. Bayi berat keadaan normal, berat lahir 2500-4000 gram
b. Bayi berat badan lebih, berat lahir 4000 gram
c. Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR), Berat lahir kurang dari
1500 gram
d. Bayi berat badan lahir ekstrim rendah (BBLER), berat lahir kurang dari
1000 gram.
d. Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun kira-kira2 menit
stelah lahir.
e. Lakukan inisiasi menyusu dini dengan cara kontak kulit bayi dengan kulit
ibu.
C. Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
1. Pengertian
a. BBLR adalah neonatus dengan berat badan lahir pada saat kelahiran
kurang dari 2500 gram (sampai 2499 gram) tanpa memandang masa
kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam
setelah lahir. Untuk keperluan bidan desa berat lahir diterima dalam 24
jam pertama setelah lahir. (Surasmi,2010).
b. Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan (Proverawati Dan
Ismawati, 2010).
2. Tanda-tanda BBLR
Bayi yang lahir dengan berat badan rendah mempunyai ciri ciri :
a. Umur kehamilan sama dengan atau kurang dari 37 minggu
b. Berat badan kurang dari 2500 gram
c. Panjang badan sama kurang dari 46 cm, lingkar kepala kurang dari 33cm,
lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30cm
d. Rambut lanugo masih banyak
e. Jaringan lemak subkutan tipis atau kurang
f. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya
g. Tumit mengkilap, telapak kaki halus
h. Genetalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia
mayora, klitoris menonjol (pada bayi perempuan). Testis belum turun ke
dalam srotum, pigmentasi dan rugue pada skrotum kurang (pada bayi
laki-laki).
i. Tonus otot lemah sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah
j. Fungsi syaraf yang belum atau tidak efektif dan tangisnya lemah
9
2. Dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat
badan seharusnya untuk masa gestas itu. Berat bayi mengalami
retardasi pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang kecil
untuk masa kehamilan.
4. Etiologi
a. Faktor Ibu
Umur, paritas (primigravida dan grandemulipara atau lebih dari 6), ras
(kebanyakkan berkulit hitam, infertilitas, riwayat kehamilan tidak baik (2
kali abortus atau lebih dari 2 kali partus prematurus atau lebih kematian
perinatal), lahir abnormal jarak kelahiran terlalu dekat, BBLR pada anak
sebelumnya, penyakit akut dan kronik, kebiasaan. Umur jika kurang dari
10
c. Faktor janin
d. Factor lingkungan
1) Tempat tinggal dataran tinggi
2) Radiasi
3) Zat- zat beracun
5. Patofiologi
1) Gangguan metabolic
a) Hipotermia
b) Hipoglikemia
c) Hiperglikemia
Masalah pemberian ASI pada bayi BBLR terjadi karena ukuran tubuh
bayi kecil, kurang energy, lemah, lambungnya kecil dan tidak dapat
menghisap.
2) Gangguan imunitas
a) Gangguan imunologik
Daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang karena rendahnya kadar
IgG, maupun gamma globulin.
12
1) Reflek moro jika bayi disangga pada punggung dengan posisi 450 dalam
keadaan relaks kepala dijatuhkan 10 derajat (Dewi, 2013). Respon kaget
pada bayi begitu mendengarkan suara tidak ada.
2) Reflek rooting merupakan reflek bayi yang membuka mulut atau mencari
putting saat akan menyusui (dewi, 2013). Tidak ada respon pada bayi
BBLR untuk memalingkan muka bila pipi atau bibirnya disentuh.
3) Kebutuhan nutrisi
Menurut sudarti dan fauziyah (2013), kebutuhan nutrisi pada bayi dengan
berat badan lahir rendah, yaitu:
1) Setelah lahir
Umum
a) Membersihkan jalan napas
b) Mengusahakan nafas pertama dan seterusnya
c) Perawatan tali pusat dan perawatan mata
2) Khusus
a) Suhu tubuh dijaga pada suhu aksila 36,5-37,50C.
b) Beri O2 sesuai dengan masalah pernapasan, pantau dengan
oksimetri.
c) Sirkulasi dipantau dengan ketat
d) Awasi keseimbangan cairan
e) Pemberian cairan dan nutrisi
f) Pencegahan infeksi
g) Mencegah perdarahan: vitamin K
3) Prinsip umum pemberian cairan dan nutrisi
5) Penimbangan Ketat
D. Clinical Pathway
Factor Janin
Factor Plasenta
- Kelainan Factor Lingkungan
- Hidramnion
kromosom - Tinggal didataran
- Plasentitis vilus
- Infeksi janin tinggi
- Infark
kronik - Terkenal radiasi
- Tumor
- Gamely - Terdapat zat beracun
- Plasenta yang lepas
- Radiasi
BBLR
METODE PENELITIAN
Kriteria bahan kajian yang digunakan pada penelitian ini antara lain :
1. Artikel yang mengandung kata kunci bayi dengan BBLR yang sama dengan
topic penelitian
2. Artikel merupakan full paper dan tidak terbatas pada metode penelitian
tertentu
3. Artikel merupakan terbitan minimal tahun 2016 jika dari buku maka dari
tahun 2010.
17
18
Pencarian literature
Basic data : googke scholar, portal garuda,
DOAJ PubMed
Jumlah jurnal dan artikel disaring kembali dengan melihat keseluruhan teks
Penyaringan daftar referensi dari artikel atau jurnal yang akan diproses
5 tahun trakhir (2016-2020)
BBLR
20
21
B. Pembahasan
Pada hasil review 1 didapatkan angka kematian bayi (AKB) yang menjadi
indikator pertama dalam menentukan derajat kesehatan anak. (Pardede, Lubis
& Hiswani, 2014). Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan
angka kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB) yang tertinggi. AKB di Indonesia
mencapai 32 kematian per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2013, sehingga
menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan AKB tertinggi di
ASEAN. Salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia adalah kejadian Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR). Faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR
antara lain adalah karakteristik sosial demografi ibu (umur kurang dari 20
tahun dan umur lebih dari 34 tahun, ras kulit hitam, status ekonomi yang
kurang, status perkawinan yang tidak sah, tingkat pendidikan yang rendah).
Risiko medis ibu sebelum hamil juga berperan terhadap kejadian BBLR
(paritas, berat badan dan tinggi badan, pernah melahirkan BBLR, jarak
kelahiran). Status kesehatan reproduksi terhadap BBLR (status gizi ibu, infeksi
dan penyakit kehamilan dan komplikasi kehamilan) (Sujianti, 2018)
Pada hasil review 2 didapatkan Angka Kematian Bayi (AKB) yang terjadi,
disebabkan karena BBLR. BBLR memiliki risiko lebih besar untuk mengalami
morbiditas dan mortalitas daripada bayi lahir yang memiliki berat badan
normal. Masa kehamilan yang kurang dari 37 minggu dapat menyebabkan
terjadinya komplikasi pada bayi karena pertumbuhan organ-organ yang berada
dalam tubuhnya kurang sempurna. Kemungkinan yang terjadi akan lebih buruk
bila berat bayi semakin rendah. Semakin rendah berat badan bayi, maka
semakin penting untuk memantau perkembangannya di minggu-minggu setelah
kelahiran. Berat bayi saat lahir merupakan penentu yang paling penting untuk
menentukan peluang bertahan, pertumbuhan, dan perkembangan di masa
depannya. Ibu yang selalu menjaga kesehatannya dengan mengkonsumsi
25
makanan bergizi dan menerapkan gaya hidup yang baik akan melahirkan bayi
yang sehat, sebaliknya ibu yang mengalami defisiensi gizi memiliki risiko
untuk melahirkan BBLR. BBLR tidak hanya mencerminkan situasi kesehatan
dan gizi, namun juga menunjukkan tingkat kelangsungan hidup, dan
perkembangan psikososialnya. Bayi dengan BBLR memiliki risiko lebih tinggi
mengalami kematian, keterlambatan petumbuhan dan perkembangan selama
masa kanak-kanak dibandingkan dengan bayi yang tidak BBLR (Nurul 2018).
Pada hasil review 3 didapatkan penyebab utama kematian prenatal dan
penyebab kesakitan, akan tetapi BBLR juga meningkatkan risiko penyakit yang
tidak menular seperti diabetes dan kardiovaskuler dikemudian hari. Begitu
seriusnya perhatian dunia terhadap permasalahan ini hingga World Health
Assembly pada tahun 2012 mengesahkan Comprehensive Implementation Plan
on Maternal, Infant, and Young Child Nutrition dengan menargetkan 30%
penurunan BBLR pada tahun 2025 (WHO, 2014). Faktor yang memengaruhi
kejadian BBLR antara lain adalah usia ibu, penyakit ibu saat kehamilan, BMI
ibu, keteraturan kunjungan ANC, kadar Hb, KEK, paritas dan jarak hamil.
Selain itu penggunaan kayu bakar untuk memasak, cuci tangan dengan air saja,
tidak memiliki dapur yang terpisah. Faktor janin, faktor penyakit, dan faktor
plasenta. angka kejadian BBLR tertinggi adalah kehamilan pada usia < 20
tahun atau lebih dari 35 tahun. Kehamilan yang terjadi pada usia dibawah 20
tahun atau diatas 35 tahun memiliki kecenderungan tidak terpenuhinya
kebutuhan gizi yang adekuat untuk pertumbuhan janin yang akan berdampak
pada berat badan lahir bayi (Silvia, 2018).
Pada hasil review 4 didapatkan kematian bayi di Indonesia adalah 33.278
per 1000 kelahiran hidup. Menurut Sulani (2015) menyatakan bahwa setiap
hari ada 240 bayi di Indonesia yang meninggal sebelum berumur 1 tahun dan
diperkirakan setiap 1 jam ada 10 bayi meninggal atau setiap 6 menit 1 bayi
baru lahir meninggal dunia. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) pada saat ini
masih banyak dijumpai di negara negara berkembang termasuk Indonesia.
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
(sampai dengan 2499 gram). Bayi berat lahir rendah mungkin prematur
(kurang bulan), mungkin juga cukup bulan (dismatur). Berat badan lahir rendah
26
mulai tampak pada bayi baru lahir bila kadar bilirubin darah 5- 7 mg/dL.Ikterus
selama usia minggu pertama terdapat pada sekitar 60% bayi cukup bulan dan
80% bayi preterm. Ikterus adalah suatu gejala bukan penyakit. Ikterus pada
kebanyakan neonatus tidak berbahaya dan bersifat sementara. Meskipun
demikian harus ditangani dengan baik agar tidak terjadi bilirubin enselopati
yang disebut sebagai “kernikterus”. Kernikterus adalah pewarnaan kuning
ganglia basalis, medulla oblongata, pons, dan serebellum oleh karena deposisi
bilirubin dijaringan tersebut. Kernikterus dapat menyebabkan kerusakan
neurologis yang ringan sampai berat bahkan dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena itu, setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian,
terutama apabila bayi ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi
atau bila kadar bilirubin meningkat >5 mg/dL dalam 24 jam (Rakhmi 2017).
C. Keterbatasan
Keterbatasan dalam literature review ini yaitu maslah kurangnya jurnal atau
artikel yang membahas mengenai bayi dengan berat badan lahir rendah dan
dalam hasil literature yaitu terdapat beberapa artikel yang mempunyai
kesamaan judul, serta sebagian besar artikel yang tidak sesuai dengan kriteria
dari topic yang peneliti.
30
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) adalah sebagai bayi yang lahir dengan
berat badan lahir rendah yang kurang dari 2500 gram. Bertujuan untuk
melaksanakan asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan berat badan lahir
rendah yang mana BBLR merupakan angka tertinggi kematian bayi, terutama
pada satu bulan pertama kehidupan. Bayi dengan BBLR mempunyai risiko
kematian 20 kali lipat lebih besar di bandingkan dengan berat badan normal.
BBLR dapat berdampak serius terhadap kualitas generasi mendatang, karena
dapat memperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga dapat
berpengaruh terhadap penurunan kecerdasan. Bayi dengan berat lahir rendah
cenderung mengalami perkembangan dengan kognitif yang lambat, kelemahan
saraf dan mempunyai performa yang buruk pada saat proses pendidikannya.
Berdasarkan penelitian ini mengenai hubungan antara Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR).
B. Rekomendasi
Serta diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan
penelitian berikutnya. Peneliti menyarankan agar meneliti dan membahas bayi
baru lahir yang mempengaruhi angka kejadian berat badan bayi lahir rendah
(BBLR) selain pada usia ibu melahirkan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Arisman,2011, gizi dalam daur kehidupan buku ajar ilmu gizi, Jakarta. EGC.
Dewi,V.N, 2013. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita, Jakarta: Salemba
Medika.
Dinkes. 2015 Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan. Sistem informasi
kesehatan, Kalimantan Selatan 2015.
Dinkes, 2018. Bab I pdf (secured). 4SI Kedokteran/207311168/Bab201. Pdf.
Diakses 28 agustus 2019.
Fajriana. A ,2018, Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Berat
Lahir Rendah Di Kecamatan Semampir Surabaya, Media Gizi Indonesia,
Vol. 13, No. 1 Januari–Juni 2018: hlm. 71–80. (internet. Tersedia pada :
http//jka.stisalirsyadclip.3ac.id/php/jka/article/download. (Diakses 1
januari 2018).
Hendayani, W. L. (2019). Pengaruh Perawatan Metode Kangguru Terhadap
Kestabilan Suhu Tubuh BBLR di Ruang Perinatologi RSUD Dr. Achmad
Mochtar. e-ISSN:2528-66510;Volume 4;No.1(Februari, 2019), 26-33.
Sukarni dan sudarti. 2014. Patologi Kehamilan, Persalinan Nifas Dan Neonatus
Resiko Tinggi. Yogyakarta: Medical book.
Varney, H. 2007. Buku ajar asuhan kebidanan. Edisi 4 volume 2. Jakarta: EGC.
Vidia dan Jaya.2016. Asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, balita dan pra
sekolah. Jakarta: trans info media
Wendy.2016 Hubungan usia ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR)
di RSUD cilacap. (internet. Tersedia pada :
http//jka.stisalirsyadclip.3ac.id/php/jka/article /download/ 98/199.
(Diakses 06 maret 2019).
Wiknjosastro, G,H, 2014, Pelatihan klinik asuhan persalinan normal, asuhan
essensial, pencegahan dan penanggulangan segera komplikasi
persalinan dan bayi batu lahir. Jakarta: JNPK-KR Depkes RI.
World Health Organization.2012. WHO Library Cataloging. Geneva: WHO
Press.
34
LAMPIRAN
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Anak Ke : 2 (dua)
No Hp : 085250301582
Pendidikan Formal
CATATAN KONSULTASI
januari 2020
6. Selasa 11 BAB I-III - ACC Proposal
febuari 2020 - Lengkapi surat surat
untuk lampiran
7. Kamis 20 ACC Siapkan untuk
febuari 2020 majusidang proposal
8. Selasa 16 Perubahan judul ACC beberapa jurnal dan
juni 2020 konsultasi jurnal- cari lagi jurnal- jurnal
jurnal tentang yang berhubungan
BBLR dengan BBLR.
9. Selasa 23 BAB IV Perbaiki bagian
juni 2020 pembahasan tolong di
narasikan
10. Sabtu 4 juli BAB IV dan BAB Perbaiki BAB IV Tentang
2020 V Narasinya tambahkan saja
dengan penatalaksanaan
11. Jumat 10 Lengkapi berkas berkas
juli 2020 untuk lampiran serta
perbaiki bagian
abstraknya
12. Senin 13 ACC Persiapkan untuk
juli 2020 cek plagiat serta untuk
siding hasil literature
review serta perbaiki tata
bahasa serta penulisan
nya.
13. Senin 20 ACC dan persiapkan
juli 2020 semua keperluan untuk
maju seminar hasil
38
CATATAN KONSULTASI
NIM : 11194441920156