Anda di halaman 1dari 6

TASBIH DITANGANKU, SALIB DILEHERMU

KARYA: Imelda Aprilya

Pindah ke sekolah lain dengan teman baru, suasana baru, guru baru dan
termasuk semua yang ada disini baru. Aku sangat gugup apalagi waktu guru
mempekenalkan aku dengan semua murid di Smp Kartini ini.

Semua menatapku dengan tajam kecuali satu anak yang memakai kalung
salib dilehernya. Anak itu sepertinya tidak menyadari aku adalah anak baru,
karena yang dia lihat hanya ke jendela. Aku mulai berpikir sejenak apa yang anak
itu lamunkan?

“ Kamu Aisyah duduk disebelah Cristin ya” Ucap ibu Guru

“ Baik bu” Jawab Aisyah

Ya inilah aku. Aisyah Mawadah anak dari Abi Dzulkifli dan Umi Siti
Khadijah. Pindah ke smp kartini karena ikut Abi pindah kerja.

Aku terus menatap Cristin yang diam ketika dia bingung dan melihat ku
dengan tatapan tajam.

“ Mengapa kamu duduk disini, aku akan meminta ibu guru memindahkanmu
dari bangku ini” Ucap Cristin

“ Maaf sepertinya semua bangku dikelas ini sudah penuh, dan cuman bangku
kamu yang kosong, bolehkan aku duduk disini bersamamu?” Tanya Aisyah

Dengan menarik nafas sejenak Cristin pun mengizinkan aku duduk


disebelahnya, tetapi dia mempunyai syarat.

“ Kamu boleh duduk disini tapi jangan pernah memanggil namaku. Jangan
pernah meminta bantuan denganku, dan satu lagi kita beda agama dan kamu yang

1
selalu memakai gelang tasbih itu sangat berbeda denganku yang memakai kalung
salib ini, kamu jangan terlalu akrab denganku. Karena aku benci dengan orang
muslim yang membunuh sesama manusia” Jelas Cristin

“ Apa yang dipikir anak ini, mengapa dia mengucapkan membunuh sesama
manusia? Apa yang terjadi dengan anak ini” Ucap Aisyah dalam hati

******

Kring…kring.. bel tanda pulang telah berbunyi. Saaatnya Aisyah menunggu


Abinya menjemput. Tapi dia melihat Crsitin membawa buket bunga yang
mengarah ke arah Barat. Aku ingin sekali mengikutinya tapi Abi sudah datang.

“ Assalammualaikum, anak Abi gimana tadi sekolah barunya?” Tanya Abi

“ Wallaikumsalam, all.. (sambil melihat kea rah Cristin yang berjalan tadi,
tapi sudah menghilang saat Aisyah melihat kembali)

“ Aisyah kamu lihat apa nak?” Tanya Abi

“ Wallaikumsalam Abi. Emm tadi Aisyah melihat teman aisyah berjalan


kearah Barat. Tapi sudah hilang Abi” Jawab Aisyah

“ Yaudah..kita pulang yuk, Umi udah nunggu Aisyah dari tadi, Umi buat kue
nastar coklat loh.” Kata Abi

“ Nastar… coklat. Wah!! Asikkk. Yok pulang Abi” Jawab Aisyah semangat

Keesokannya.

“ Hai.. Cristin” Sapa Aisyah

Cristin pun hanya diam dan menatap tajam Aisyah yang menyapanya. Dari
wajahnya memberi kode bahwa Cristin tidak suka disapa oleh Aisyah.

2
“ Aku bawa nasstar coklat kamu mau Cristin? Ini buattan Umiku loh.” Kata
Aisyah sambil tersenyum

“ JANGAN SENTUH AKU, DAN AKU TIDAK MAU KUE DARIMU!”


Teriak Cristin sehinggah membuat orang yang didalam kelas melirik Cristin dan
Aisyah.

Cristin pun pergi meninggalkan Aisyah dikelas, karena ini memang


waktunya istirahat. Dan biasanya Cristin akan ke gereja di belakang sekolah untuk
berdoa.

“ Sabar ya Aisyah. Dia seperti itu karena tramu yang dialaminya, kalau
bukan karena kejadian itu mungkin Cristin akan sering berinteraksi dengan kamu,
bahkan dengan kami” Kata salah satu teman kela Aisyah

Aisyah hanya tertunduk. Ia malu seakan-akan dia memaksa orang yang tidak
mau dipaksa.

“ Boleh Tanya? Kejadian apa yang membuatnya begitu menjadi dingin?”


Tanya Cristin dengan salah satu teman kelasnya

“ Dia seperti itu karena dulu waktu dibali, Cristin dan keluarganya sedang
berliburan tetapi tiba-tiba hotel yang mereka inap mendapat kejadian bahwa
tempat itu dibom oleh teroris. Dan Cristin paham bahwa teroris itu adalah orang
islam sendiri. Guru sudah meyakinkan bahwa tidak semua muslim membunuh
sesama mahluk, tetapi Cristin tetap membantah.” Jelas teman Aisyah

“ Aku tidak tahu itu, aku akan minta maaf sama dia kalau dia merasa aku
mengangu kehidupannya, biasanya dia ada dimana jam segini?” Tanya Aisyah

“ Ouh…dia ada digereja belakang sekolah untuk berdoa” Kata teman Aisyah

“ Ouh… nanti aku akan menemuinya.” Jawab Aisyah

3
Waktu pulang sekolah Cristin juga tidak masuk kelas, itu membuat Aisyah
menjadi khawatir. Walapaun dalam beberapa hari ini Cristin sering bersikap kasar
dengan Aisyah tapi itu tak membuat Aisyah membenci Cristin

“ Ada apa ya? Kok perasaanku nggak enak?” Tanya Aisyah dalam hati

Setelah pulang sekolah akhirnya Aisyah melihat Cristin. Walau sedikit


gelisah perasaannya tetapi Aisyah menepis rasa gelisah itu.

“ Hay.. Cristin kamu tadi kemana?” Tanya Aisyah dengan ramah

“ Bukan urusa kamu!! Pergi sana” Jawab Cristin denga kesal

“ Tapi tadi guru memberikan tugas kelompok bahwa kita… AWAS


CRISTIN…”

Tiba-tiba semua penglihatan Aisyah disekitarnya buram dan Aisyah hanya


mendengar bunyi mobil ambulance dan bau obat-obatan disekitar.

Sudah 2 hari berlalu, Cristin yang selalu setia berada disamping Aisyah
menunggu dengan sabar kapan Aisyah membuka matanya

Penantian itu akhirnya tercapai Aisyah membuka matanya dengan perlahan.


Cristin yag melihat itu langsung memanggil orang tua dan dokter untuk bergegas
melihat Aisyah.

“ Aisyah kamu sadar? Maafkan aku Aisyah aku egois hatiku tertutup oleh
rasa kebencian, rasa dendam yang tak bisa kulampiaskan. Maafkan aku” Ucap
Cristin diiringi isak tangis

“ Aku kenapa? Kenapa aku bisa ada disini? “ Tanya Aisyah

“ Nak nanti kami ceritakan, sekarang kamu harus sembuh total dulu ya” Kata
Umi

4
“ Cristin aku maafpin kamu kok dan satu lagi kamu nggak boleh murung,
sebenarnya ceritakan padaku apa yang terjadi setelah aku teriak awas?” Tanya
Aisyah

“ Kamu menyelamatkan aku, makasih Aisyah dan maafkan aku. Waktu itu
kamu mendorong aku dari mobil yang pengemudinya mabuk dan aku sangat
khawatir, Umi selalu menangis dan Umi bilang aku mirip kakak kadungmu yang
bernama Nahwa” Jelas Cristin

“ Kak Nahwa memang selalu terbaik tapi Allah sayang dengan kak Nahwa,
dengan perjuangan Kak Nahwa melawan kanker otak, aku selalu semangat saat
melihat wajahmu yang selalu mengingatkanku kepada kak Nahwa.

“ Baiklah Aisyah mulai detik ini dan sekarang ini dengan bimbingan Abi dan
Umi aku rela masuk islam dan aku akan menjadi pelindung untukmu Aisyah”

Seketika Aisyah menangis sambil memeluk Cristin,

kini seiring waktu Cristin yang awalnya hanya tinggal dipanti asuhan telah
diadopsi oleh Abi dan Umi namanya pun tidak Cristin lagi tetapi Putri Nahwa.
Mengigat bahwa Cristin sangat mirip dengan Nahwa.

Nahwa dan Aisyah kini menjadi dua saudara yang selalu datang disaat
dibutuhkan dan selalu ada kapanpun jika salah satu dari mereka terluka. Tak ada
yang tak mungkin karena skenarionya telah tertulis ditagan Allah untuk dijadikan
takdir masing-masing.

** SELESAI**

5
TENTANG PENULIS

Namaku Imelda Aprilya kelas XI MIPA 3. Lahir di Kosgoro 30 April 2005.


Alamt rumah Jl. Jend Sudriman no 29. Kel. Kali serayu. Aku anak ke 2 dari 3
bersaudara iya aku seorang perempuan dari keluarga kecil yang sangat bahagia.
Aku bersekolah di Man 1 (model) Lubuklinnggau dan sekarang aku mengikuti
ekstrakulikuler Osis. Pramuka dan Pmr. Karena aku orangnya suka berpetualang
jadi aku ikutin kegiatan yang berhubungan dengan alam.

Anda mungkin juga menyukai