Anda di halaman 1dari 11

Zcaoi.blogspot.co.

id ユウトくん

Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteiru


Volume 09 Bahasa Indonesia
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Di translate oleh Aoi.


Zcaoi.blogspot.co.id

PDF oleh ユウトくん


Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yahari Ore no Seishun Rabu Kome wa Machigatteiru - Volume 09

Chapter 0 : Seharusnya, ruangan itu terisi oleh suasana yang biasanya.

x x x

Angin musim ini serasa terus menggetarkan jendela ruangan Klub. Dengan berada di dekat laut dan
tidak ada gedung-gedung tinggi di sekitar sini, angin-angin ini seperti tertiup tanpa henti.

Suara angin tersebut menarik perhatianku ketika aku melihat ke arah luar jendela.

Pepohonan terlihat mulai menjatuhkan daun-daunnya dan angin yang kering mulai membawa debu-
debu di sekitarnya. Para pejalan kaki terlihat menaikkan kerah mantel mereka ketika berjalan.

Musim dingin mulai terlihat di sekolah ini. Meski aku juga berada di sekolah ketika musim yang
sama datang tahun lalu, tapi aku baru tahu rasanya tertiup angin dingin ini.

Menemani suara angin dingin ini, terdengar beberapa suara.

"Tahu kan, sekarang itu udaranya terasa sangat kering? Jadi ketika Yumiko membawa pelembab
tersebut, membuat kami merasa nyaman mengikuti pelajaran. Juga belakangan ini, USJ...USA? Atau
semacam itu, bisa memberimu listrik loh! Tahu tidak, benda itu?"

Yuigahama mengatakannya dengan menggerak-gerakkan tangan dan tubuhnya disertai nada


suaranya yang enerjik. Yukinoshita melihat ke arahnya dengan senyum dan mengangguk kepadanya.

"Begitu ya. Itu pasti menarik sekali."

Yukinoshita biasanya bukanlah tipe gadis yang banyak bicara, jadi jawaban pendek darinya adalah
hal yang wajar.

Tapi posisi dudukku saat ini tidak bisa membuatku melihat senyumannya itu secara langsung.

Aku lalu mencoba memalingkan pandanganku dari arah lantai. Ketika aku menaikkan kepalaku,
Yuigahama terlihat sedang menatapku.

"Benar, kan! Apa kita bisa beli satu untuk ruangan ini. Benar tidak, Hikki?...Hikki?"

Dia seperti menghadapkan seluruh tubuhnya ke arahku. Yuigahama bertanya kepadaku sekali lagi,
menunggu balasanku. Karena aku tadi sedang memikirkan sesuatu, responku agak telat. Aku mulai
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

menyusun percakapan yang kudengar tadi dan menjawab.

"...Aku dengar kok. Itu sebenarnya USB. Kenapa kita butuh listrik yang berasal dari Amerika?"

"Ah, itu maksudku!"

Yuigahama lalu menepuk kedua tangannya dan menjawab itu. Dan tanpa menunggu respon dariku
atau Yukinoshita, dia melanjutkan.

"HP jaman sekarang bisa diisi ulang energinya dengan menghubungkan ke USB itu atau
semacamnya, jadi terasa sangat nyaman, begitu~. Lagipula, belakangan ini baterai HP-ku terlihat
lebih cepat habis daripada biasanya!"

Yuigahama melanjutkan lagi, tapi dia melompat ke topik tentang model HP.

Karenanya, pembicaraan terus mengalir tanpa henti. Meski begitu, yang terlihat jelas hanyalah kata-
kata yang melanjutkan topiknya, sedang hal yang harusnya ada di dasar kata-katanya tersebut tidak
terlihat sama sekali.

Apakah ini karena pepohonan yang terlihat dari luar jendela, bergoyang oleh tiupan angin yang
dingin ini terlihat seperti bongkahan es dari kejauhan? Jika aku berjalan satu langkah lagi, aku
sepertinya akan tenggelam dalam pemikiranku ini.

Meski ruangan ini tidak memiliki kalender, aku tidak perlu memeriksa sekarang sudah tanggal
berapa. Memeriksa tanggalnya hanya akan membuatmu mengingat kalau tahun ini tersisa beberapa
hari lagi.

Sekarang sudah masuk pertengahan Desember. Dua minggu lagi maka sudah tahun baru. Tahun ini
akan berakhir.

Semuanya akan berakhir dan kamu tidak akan bisa mengambil kembali apa yang sudah hilang di
hari-hari tersebut.

Sama seperti ketika kau menatap ke arah matahari, kau juga menjadi khawatir kalau tahun ini akan
segera habis.

Tentunya, matahari yang menyinari hari ini dan tahun lalu masih terlihat sama.

Aku, tidak, kami. Kami pastinya menyadari apa yang sudah kita tinggalkan dan oleh karena itu
matahari yang mulai tenggelam terlihat menarik emosi kami masing-masing.

Meski waktu terlihat mengalir, ruangan ini adalah satu-satunya tempat dimana waktu terasa
membeku.

Semenjak pemilihan Ketua OSIS, tidak ada yang berubah ketika kami menghabiskan waktu di
ruangan ini. Ketika kami melanjutkan obrolan kami yang terasa tidak pada tempatnya itu, atau bisa
kau katakan ini hanyalah sebuah kekosongan dan sekedar menghabiskan waktu, seperti berjalan di
lantai es yang tipis.

"Aku sempat berpikir seberapa dinginnya ini, tapi ini mengingatkanku tentang hal yang lain. Seperti
hampir Natal dan semacam itu..."
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Yuigahama lalu memindahkan topiknya lagi.

Baik diriku dan Yukinoshita berpartisipasi di percakapannya dengan balasan singkat seperti "Yeah,
memang dingin", "Ini memang terasa lebih dingin", "Apakah besok akan lebih dingin dari ini?".
Seperti tahu kalau respon kami berdua tidak akan lebih jauh dari itu, Yuigahama terus berbicara
dengan penuh enerjik.

"Ah! Kenapa kita tidak meminta Hiratsuka-sensei untuk menaruh semacam pemanas di ruangan
ini!?"

"Kupikir itu agak sulit."

Yukinoshita tampak tidak terlihat bingung oleh maksud-maksud Yuigahama ketika dia menunjukkan
senyumnya.

"Kalau melihat sifat orangnya, aku cukup yakin kalau dia maunya menerima hadiah dulu dari orang
lain sebelum mau memberinya ke orang lain."

Entah mengapa, aku merasa dia pasti berniat membelikan dirinya sesuatu dulu daripada memberikan
sesuatu ke orang lain. Seseorang, tolong lamar dia secepatnya...aku serius ini!

Mendengar respon kami berdua, Yuigahama mulai kecewa.

"Begitu ya...kupikir begitu."

Yuigahama terlihat menurunkan posisi bahunya ketika mengatakannya.

Apakah semangatnya yang menggelinding dari puncak bukit sudah menemui sebuah dataran?

Baik diriku dan Yukinoshita pada dasarnya adalah tipe pendiam, sehingga kami biasanya jarang
membahas topik-topik terkini. Oleh karena itu, belakangan ini, Yuigahama yang selalu membawa
topiknya.

Biasanya, topik-topik darinya membahas hal-hal terkini dan tidak menyinggung orang di ruangan
ini. Bisa dibilang, itu sekedar topik untuk menghabiskan waktu saja.

Kupikir Yuigahama sudah semakin terlatih untuk membuat pembicaraan menjadi lebih lama dan
menghabiskan waktu.

Tidak, bisa saja itu salah.

Itu bisa jadi karena sebelum dia bergabung dengan Klub Relawan, dia memang sudah terlatih dalam
hal ini. Itu adalah kemampuan yang dia asah hingga hari ini, kemampuan untuk membaca suasana,
mengisi sebuah kesunyian, dan berusaha menutupi sesuatu dengan kepalsuan seperti tidak pernah
terjadi apapun.

Ini mirip seperti ketika aku membuka buku tapi tidak membacanya.

Kata-kata darinya terus terucap dan waktu terus bergerak. Tidak mempedulikan apa yang dia
obrolkan dari tadi, aku lalu melihat ke arah jam.
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

Jika hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya, maka sekarang ini adalah waktu dimana Yukinoshita
menyudahi kegiatan klub.

Seperti menyadari hal itu juga, Yuigahama kemudian melihat ke arah langit di jendela.

"Tampaknya langit mulai menjadi gelap, ya?"

"...Kupikir begitu. Bagaimana kalau kita sudahi dulu kegiatan kita hari ini?"

Seperti menjadikan kata-kata Yuigahama sebagai tanda, Yukinoshita menutup bukunya dan
menaruhnya di tas. Kami berdua juga begitu, bersiap-siap untuk pulang ke rumah, dan berdiri.

Ketika lampu dimatikan, ruangan ini terlihat dipenuhi kegelapan. Kami meninggalkan ruangan itu
dan di depan kami hanyalah terlihat kegelapan dan kegelapan. Kami berjalan menyusuri lorong
dengan ditemani kesunyian hingga akhirnya kami sampai di pintu depan sekolah.

Matahari sudah terbenam dan cahaya yang terlihat dari sekolah hanyalah cahaya lampu.

"Oke, aku akan naik bus!"

"Yeah."

Aku merespon ke Yuigahama yang menaikkan tangannya, aku lalu membalikkan badanku ke arah
parkir sepeda. Dan yang tersisa, Yukinoshita, melihat kami pergi dan membalas balik.

"Ya, selamat tinggal."

Karena sudah gelap, aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Mungkin, dia mengatakannya
dengan tersenyum. Yukinoshita lalu membetulkan posisi tasnya dan menegakkan kerah beserta
syalnya. Sikapnya yang seperti itu memberikan kesan kalau dia tidak berbeda dari sebelumnya.

"Sampai jumpa."

Aku mengatakan itu kepadanya, memalingkan pandanganku dari Yukinoshita dan bergegas ke parkir
sepeda.

Mengapa ketika aku berusaha untuk tidak melihat ke dirinya, wajahnya selalu terbayang di
kepalaku dan tidak mau hilang begitu saja.

Dia yang senyumannya tidak berubah sejak hari itu...

Aku lalu mengayuh sepedaku.

Mungkin kau harus membiasakannya melihat dia yang seperti itu, berpura-pura tetap dekat, dan
akhirnya kau akan melihat itu adalah hal yang biasa darinya.

Mungkin, yang kurasakan barusan disebut 'kesanku terhadap dirinya selama ini' akan dikirim ke
Zcaoi.blogspot.co.id ユウトくん

tempat terdalam di otakku dan aku akan menyebut itu 'kenangan'.

Tapi itu salah. Waktu adalah sebuah racun yang menyebar secara perlahan. Waktu adalah hal yang
akan mengakhiri sesuatu dan membuatmu menyerah akan sesuatu, menghapus secara perlahan hal-hal
yang terjadi di masa lalu.

Ketika aku mengayuh sepedaku melewati pusat kota, perumahan yang sudah didekorasi sedemikian
rupa mulai menarik penglihatan mataku. Seperti kata Yuigahama, Natal hampir tiba.

Ketika aku masih kecil, aku mengenalnya sebagai hari dimana aku bisa menerima hadiah yang
kuinginkan. Ya, kurasa hari ini masih tidak banyak berubah, bisa kaukatakan itu adalah versi lain dari
Ulang Tahun.

Tapi, sekarang sudah berubah. Aku bukanlah anak kecil lagi dan tidak ada hadiah yang dipersiapkan
untukku.

Dan yang terpenting...

Untuk hal-hal yang aku harapkan dan kuinginkan, aku tidak memiliki hal tersebut.

Dan tampaknya, aku memang tidak diperbolehkan untuk menginginkan sesuatu.

x Chapter 0 | END x

Anda mungkin juga menyukai