Pemberian Obat Yang Lazim Digunakan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pemberian Obat Yang Lazim Digunakan Dalam Pelayanan Kebidanan
OLEH :
b. Injeksi
IV : mulai kerja 40 detik
IM : mulai kerja 7-8 menit
DOSIS
I. ORAL
0,2 – 0,4 mg , 2 – 4 kali sehari selama 2 hari
II. IV
0,2 mg
III. IM
0,2 mg, boleh diulang 24 jam bila perdarahan
hebat
ALKALOID ERGOT
Sediaan
ergotamin tartrat:
tablet oral 1 mg, tablet sublingual 2 mg , larutan obat
suntik 0,5 mg /ml dalam ampul 1 ml .
Ergonovin maleat :
suntikan 0,2 mg/ml, tablet 0,2 mg , disimpan pada suhu dingin .
Metilergonovin maleat (methergin):
ampul 0,2 mg/ml,tablet oral 0,2
mg.
Metisergid maleat :
tablet oral 2 mg
Ergotamin tartrat:
1 atau 2 mg + 100 mg kafein
OKSITOSIN
Hipofisis posterior menyimpan dan
melepaskan oksitosin dan hormon ADH.
Oksitosin merangsang frekuensi dan
kekuatan kontraksi otot polos uterus dan
kelenjar mamae .
Efek ini tergantung dari kadar estrogen
Uterus imatur kurang peka terhadap oksitosin
Reseptor oksitosin terletak pada miometrium
dalam membran plasma sel otot polos .
Oksitosin
sediaan
1) Suntikan pitocin berisi 10 unit USP /
ml dapat diberikan dengan cara
IM/IV
2) Semprot hidung berisi 40 unit USP/ml
3) Sub lingual berisi 200 unit USP
per tablet
nasal injeksi
Indikasi Oksitosin
• Induksi partus aterm
10 unit oksitosin dilarutkan dalam 1 L dekstrose 5 %
= 10 mili unit / ml diberikan melalui infus
dengan kecepatan 0,2 ml per menit
Jika tidak ada respon selama 15 menit keepatan
dinaikan sampai 2 ml/menit.
• Misoprostol
- PGE1 tablet, 200 μg
- Indikasi: pematangan serviks/induksi persalinan,
penatalaksanaan kala III persalinan
Misoprostol
• Adalah suatu analog protaglandin elsintetik
yang menghambat sekresi asam lambung dan
menaikan proteksi mukosa lambung
• Kontraindikasi :
untuk wanita hamil uterotonik
Mekanisme/cara kerja
• Penggunaan secara oral
diabsorpsi secara ekstensif dide-
esterifikasi
asam misoprostol
• Jika diminum bersama makanan
kadar puncak asam misoprostol ↑
• Untuk induksi bisa
digunakan intravagina atau
lewat anus
Sediaan
• Cytotec, Gastrul, Invitec,
Cytostol, Noprostol
Fetal :
• Gawat janin
• Korioamnionitis
• Janin mati
• IUGR
Pemberian dosis obat haruslah mulai dari dosis
terkecil.Ritodrin biasanya diberikan intravena dengan
dosis awal 50-100μg/m dan ditingkatkan 50μg/m
setiap 15-20 menit sampai kontraksi uterus berhenti,
dengan dosis maksimum 350μg/m
Efek-efek Terhadap Ibu
Berikut adalah efek-efek maternal akibat terapi
tokolitik dengan golongan β- Adrenergik agonis :
Fisiologi :
• Agitasi
• Sakit kepala
• Mual
• Muntah
• Demam
• Halusinasi
Metabolik :
• Hiperglisemia
• Diabetik ketoasidosis
• Hiperinsulinemia
• Hiperlaktasidemia
• Hipokalemia
• Hipokalsemia
Jantung :
• Edema pulmonum
• Takikardi
• Palpitasi
• Hipotensi
• Gagal jantung
• Aritmia, dll
Farmakokinetik
Nifedipin diabsorbsi cepat di saluran pencernaan
setelah pemberial oral ataupun sublingual.
Konsentrasi maksimal pada plasma umumnya dicapai
setelah 15-90 menit setelah pemberian oral, dengan
pemberian sublingual konsentrasi dalam plasma
dicapai setelah 5 menit pemberian. Lama kerja obat
pada pemberian dosis tunggal dapat sampai 6 jam
dan tidak terjadi efek komulatif pada pemberian oral
Kontraindikasi dan Penggunaan Klinik
Dosis nifedipine untuk terapi pada persalinan prematur pada
percobaan klinik bervariasi. Dosis inisial 30mg per oral atau
30mg ditambah 20mg peroral dalam 90 menit atau 10mg
sublingual setiap 20 menit, dengan diikuti oleh 4 dosis
tambahan sebanyak 20mg peroral setiap 4-8 jam untuk terapi
tokolitik. Sebagai dosis perawatan 10-20mg setiap 4-12 jam.
Pemberian nifedipine dikontraindikasikan untuk penderita
penyakit hati dan hipotensi.
Efek Samping
Efek samping yang dilaporkan sampai saat ini dan telah
dibandingkan dengan golongan beta agonis seperti nyeri dada,
palpitasi, takikardi, hipotensi, dyspneu, mual, muntah dan sakit
kepala serta satu kasus dengan edema pulmonum yang mana
wanita tersebut juga mendapat terapi tokolitik salbutamol
selama 7 hari dibandingkan dengan grup β agonis terdapat 2
3. Anti Perdarahan
PENYEBAB PERDARAHAN
INTERINSIK EKSTERINSIK
Faktor pembekuan Faktor pembekuan
berada dalam berada diluar
sistem vaskuler sistem vaskuler
INTERINSIK EKSTERINSIK
Konvergensi
pada faktor
Xa
Pembentukan
fibrin
OBAT HEMOSTATIK
(Antiperdarahan)
Hemostatik Sistemik
Hemostatik Lokal
1. Transfusi darah
1. Absorbable 2. Faktor VIII dan
hemostatik Cryopresipitated
2. Adstringensia Antihemophilic
3. Koagulan faktor
4. vasokonstrikt 3. Kompleks
or Faktor IX
4. Human Fibrinogen
5. Vit K
6. As. Aminokaproat
7. As. Traneksamat
HEMOSTATIK LOKAL
Pembagian berdasarkan
mekanisme kerja hemostatik
Terdiri dari :
1. Absorbable hemostatik
2. Adstringensia
3. Koagulan
4. Vasokonstriktor
ABSORBABLE
HEMOSTATIK
• Mekanisme kerja :
Pembentukan suatu bekuan buatan
atau memberikan jaringan serat-
serat yang mempermudah
pembekuan jika diletakan langsung
pada permukaan yang berdarah
• Indikasi :
Untuk perdararahan yang berasal
dari kepiler
JENIS OBAT
ABSORBABLE
HEMOSTATIK
1. Spons gelatin
2. Selulosa
Oksida
(Oksisel)
3. Human Fibrin Foam
Sambungan :
Indikasi :
Menutup luka dapat diabsorbsi
(absosbsi dapat sempurna selama
6 jam)
Oksisel :
Mempengaruhi regenerasi tulang
Penggunaan jangka lama pada patah
tulang mengakibatkan pembentukan
kista
Dapat menghambat epitelisasi tidak
dianjurkan penggunaan jangka lama
Busa fibrin yang berbentuk spon
basahi beri sedikit tekanan
dapat menutup luka permukaan
yang berdarah dengan baik
ADSTRINGEN
• Mekanisme kerja :
Bekerja lokal dengan mengendapkan
protein (presipitasi) darah
perdarahan berhenti
• Disebut juga styptic
• Indikasi :
Menghentikan perdarahan kapiler
(kurang efektif jika dibandingkan
dengan vasokonstriktor yang
digunakan lokal)
• Jenis obat :
Feri Klorida, AgNO3, Asam Tanat
KOAGULAN
Mekanisme kerja :
Menghentikan perdaraha lokal dengan
2 cara :
1. Mempercepat perubahan
protrombin menjadi
trombin
2. Langsung
menggumpalkan
fibrinogen
VASOKONSTRIKTOR
• Indikasi :
Untuk menghentikan perdarahan
kapiler suatu permukaan
• Contoh :
Epinefrin dan Norepinefrin
Vasopresin (dihasilkan oleh hipofisis,
banyak ESO tidak digunakan lagi)
• Cara penggunaan :
Oleskan kapas yang telah dibasahi
dengan laruatan 1 : 1.000 obat
tersebut pada permukaan yang
berdarah
HEMOSTATIK SISTEMIK
1. TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah merupakan obat
terbaik untuk menghentikan
perdarahan, karena didalam
darah terdapat faktor
pembekuan yang dibutuhkan.
Dapat memperbaiki volume
sirkulasi
Indikasi :
Perdardahan yang
disebabkan kurangnya
faktor pembekuan darah
FAKTOR ANTIHEMOFILIK (FAKTOR
VIII) dan CRYOPRECIPITATED
ANTIHEMOPHHILLIC
• Indikasi :
Mengatasi perdarahan pada pasien
hemofilia A (herediter, defisiensi
faktor VIII)
• Jenis obat :
Cutter KOATE-HP (Miles). Bentuk
sediaan injeksi 250 mg IU/vial
Profilate SD (alfa terapeutik)
ESO
Cryopresipitated antihemophyllic
faktor mengandung fibrinogen
dan protein plasma lain dalam
jumlah >> dari sediaan
konsentrat faktor VII
Kemungkinan terjadi ESO :
1. Reaksi hipersensitivitas
2. Hepatitis virus
3. Anemia hemolitik
4. Hiperfibrinogenemia
5. Menggigil dan demam
D O S I S
1. Mengatasi perdarahan pada
Hemofilia :
Kadar faktor antihemofilik 20-
30% dari normal diberikan IV.
Hemostasis dicapai dengan
dosis tunggal 15-20 unit/kg BB
2. Pasien Hemofilia sebelum operasi :
Kadar antihemofilik minimal 50%
dari normal
3. Pasien hemofilia setelah operasi :
Kadar antihemofilik 20-25% dari
normal, diberikan 7-10 hari
4. Perdarahan ringan pada otot dan
jaringan lunak :
Dosis tunggal 10 unit/kg BB
KOMPLEKS FAKTOR IX
• Sediaan mengandung faktor II, VII,
IX, X dan sejumlah kecil protein
plasma lain
• INDIKASI :
Untuk pengobatan Hemofilia B
Mencegah perdarahan
• ESO :
Hepatitis (tidak diberikan pada pasien
non-hemofilia)
Trombosis, demam, menggigil, sakit
kepala, flushing dan reaksi syok
anafilaktik
D O S I S
1. Dosis tergantung kepada keadaan
pasien
2. Perlu dilakukan pemeriksaan
pembekuan sebelum dan selama
pengobatan sebagai petunjuk untuk
menentukan dosis
3. 1 unit/kg BB meningkatkan
aktifitas faktor IX sebanyak 1,5%
4. Fase penyembuhan setelah operasi
diperlukan kadar faktor IX 25-30%
dari normal
DESMOPRESIN
• Adalah Vasopresin Sintetik yang
dapat meningkatkan kadar Faktor
VIII dan vWf untuk sementara
• Peningkatan kadar faktor pembekuan
tsb paling besar terjadi pada 1-2 jam
dan menetap sampai 6 jam
• Pemberian lebih sering dari tiap 2
atau 3 hari menurunkan respon
terapeutik
Sambungan :
INDIKASI :
Hemostatik jangka pendek pada
pasien dengan defisiensi faktor VII
yang ringan sampai sedang
SEDIAAN :
Sediaan ijeksi IV diberikan 0,3 µg
secara infus dalam waktu 15-30
menit
ESO
• Sakit kepala
• Mual
• Flushing
• Sakit dan pembengkakan
pada tempat suntikan
• TD naik ringan hati-hati
pada pasien hipertensi dan
penyakit arteri koronaria
VIT K
Tidak dapat digunakan untuk
menghentikan perdarahan akut.
Diperlukan untuk sintesis faktor VII,
IX, X
Sumber : Bahan dari alami :
Vit K1 (Phyronadione) dan Vit K2
disintesa oleh flora usus normal
Vit K3 dan Bahan dari alam : Vit K4
(Menadiol) disintesa
INDIKASI & SEDIAAN
INDIKASI :
Defisiensi Vit K
Terapi over dosis
antikoagulan oral
SEDIAAN :
Tablet Phytomenadion
5 mg/tablet; 10
mg/tablet
Injeksi
ASAM AMINOKAPROAT
• MEKANISME KERJA :
Kompetitif inhibitor dari aktivator
plasminogen dan penghambat
plasmin. Plasmin berperan
menghancurkan fibrinogen, fibrin
dan faktor pembekuan darah yang
lain
2. PRIMIDON, Mysolin
•Strukturnya mirip dengan fenobarbital dan di dalam hati
akan dibiotrasformasi menjado fenobarbital, tetapi kurang
sedatif dan sangat efektif terhadap serangan grand mal
dan psikomotor.
•DS : Dimulai 4 x sehari @ 500 mg, hari ke 4 250 mg
dan hari ke 11 25 mg
3. FENITOIN, Ditalin, Dilantin
• Zat hipnotik ini terutama efektif pada
grand mal dan seranga psikomotor,
tidak untuk serangan-serangan kecil
karena dapat memprofokasi serangan.
• DS : oral 1-2x sehari @ 100-300 mg.
4. ETOSUKSINIMIDA, Zarontin
• Sangat efektif terhadap serangan
ringan, kerjanya panjang karena
praktis tidak terikat dg protein,
ekskresinya melalui ginjal.
• DS : 2 x sehari @ 250-500 mg,
5. DIAZEPAM ; Valium
• Selain bersifat sebagai anksiolitika, relaksan
otot, hipnotik, juga berkhasiat antikonvulsi.
Maka digunakan sbg obat status epileptikus
dalam bentuk injeksi.
• DS : oral 2 – 3 x sehari @ 2 – 5 mg
6. KARBAMAZEPIN ; Tegretol
• Senyawa trisiklik ini mirip imipramin,
Digunakan pada epilepsi grand mal dan
psikomotor dengan efektifitasnya sama
dengan fenitoin tetapi efek sampingnya
lebih ringan.
• DS : Dimimun dengan dosis rendah dan
dinaikan berangsur-angsur sampai 2-3 x sehari
@ 200- 400 mg,
7. ASETAZOLAMID, Diamox
• Senyawa sulfonamid ini bersifat merintangi enzim
Carbonic Acid Dehidrase dan sering digunakan
sebagai diuretik. Khasiat anti konvulsinya
diperkirakan berdasarkan meningkatnya ekskresi
ion natrium dan bikarbonat serta darah bisa ,menjadi
asam. Digunakan pada serangan
karena kerja fisik (berat).
• DS : 2-4 x sehari @ 250 mg.
Isofluran (forane)
• Merupakan eter berhalogen, berbau tajam dan tidak
mudah terbakar. Keuntungan penggunaan isofluran
adalah irama jantung stabil dan tidak terangsang
oleh adrenalin serta induksi dan masa pulih anestesi
cepat.
Sevofluran
• Obat anestesi ini merupakan turunan eter
berhalogen yang paling disukai untuk induksi
inhalasi, induksinya enak dan cepat terutama pada
anak.
OBAT
ANESTESI
INTRAVENA
• Natrium Tiopental (tiopental,pentotal)
Tiopental berupa bubuk kuning yang bila
akan digunakan dilarutkan dalam air menjadi
larutan
2,5% atau 5%. Indikasi pemberian tiopental adalah
induksi anestesi umum, operasi/tindakan yang
singkat(reposisi fraktur, insisi, jahit luka, dilatasi
serviks, dan kuretase), sedasi pada analgesi
regional, dan untuk mengatasi kejang-kejang
eklampsia atau epilepsi. Kontra indikasinya adalah
status asmatikus, syok, anemia, disfungsi hepar,
asma bronkial, miastenia gravis dan riwayat alergi
terhadap tiopental. Keuntungan penggunaan
tiopental adalah induksi mudah dan cepat, tidak
ada delirium, masa pemulihan cepat, tidak ada
iritasi mukosa jalan napas. Sedangkan kerugiannya
adalah dapat menyebabkan depresi pernapasan,
depresi kardiovaskuler, cenderung menyebabkan
• Ketamin
Ketamin adalah suatu rapid acting nonbarbiturat
general anaesthetic. Indikasi pemakaian ketamin
adalah prosedur dengan pengendalian jalan napas
yang sulit, prosedur diagnosis, tindakan ortopedi,
pasien resiko tinggi, tindakan operasi sibuk, dan
asma. Kontra indikasinya adalah tekanan sistolik
160 mmHg dan diastolik 100 mmHg, riwayat
penyakit serebrovaskular, dan gagal jantung.
• Droperidol (dehidrobenzperidol, droleptan)
Droperidol adalah turunan buturofenon dan
merupakan antagonis reseptor dopamin. Obat
ini
digunakan sebagai premedikasi (antiemetik yang
baik) dan sedasi pada anestesi regional. Obat
anestetik ini juga dapat digunakan untuk membantu
prosedur intubasi, bronkoskopi, esofagoskopi, dan
gastroskopi. Droperidol dapat menimbulkan reaksi
ekstrapiramidal yang dapat diatasi dengan
pemberian diphenhidramin.
• Diprivan (diisopropil fenol, propofol)
Propofol adalah campuran 1% obat dalm air dan
OBAT ANESTESI
REGIONAL/LOKAL
• Obat anestesi regional/lokal adalah obat
yang menghambat hantaran saraf bila
dikenakan secara lokal. Anertesi lokal
idealnya adalah yang tidak mengiritasi
atau merusak jaringan secara permanen,
batas keamanan lebar, mula kerja
singkat, masa kerja cukup lama, larut
dalam air, stabil dalam larutan, dapat
disterilkan tanpa mengalami perubahan,
dan efeknya reversible.
OBAT ANESTESI
REGIONAL/LOKAL
• Lidokain
Lidokain (lignikaon,xylocain) adalah
anestetik lokal kuat yang digunakan
secara topikal dan suntikan. Efek
anestesi terjadi lebih cepat, kuat, dan
ekstensif dibandingkan prokain.
• Bupivakain
Bupivakain adalah anestetik golongan
amida dengan mula kerja lambat dan
masa kerja panjang.
TERIMA
KASIH