Anda di halaman 1dari 3

KEBUDAYAAN ANTI KORUPSI

TGL 21 OKTOBER 2020

TUGAS KELOMPOK 1

NAMA :

1. Debby Ayu Febriana

2. Lita Suryani

3. Rusdiah

4. Tri Waryuni

5. Velly Wulandari

A. GRATIFIKASI
gratifikasi adalah pemberian yang lebih luas meliputi pemberian uang, diskon,
komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan
wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lain nya, akan dianggap sebagai suap
jika terbukti terkait jabatan nya yang berlawanan dengan kewajiban tugas nya,
seringkali digunakan dalam bentuk terima kasih, namun memiliki potensi yang
disalah gunakan atau memunculkan konflik kepentingan yang disebabkan rasa hutang
budi sehinhgga harus dipahami bahwa ketentuan gratifikasi bertujuan untuk saling
menghargai

B. PENTINGNYA DELIK GRATIFIKASI DALAM PERATURAN UU


Menurut Kami, penting untuk adanya delik yang secara khusus membahas dan
melarang adanya gratifikasi. Gratifikasi merupakan sesuatu yang tidak layak
dilakukan. Gratifikasi sama halnya dengan korupsi.Dengan mengatur delik gratifikasi
dalam perundang-undangan, orang akan semakin sadar bahwa hal tersebut tidak
boleh dilakukan dan jika hal tersebut tetap dilakukan akan dikenakan sanksi.
C. SUBJEK GRATIFIKASI
Berdasarkan Pasal 12B UU No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi, yang menjadi subjek tindak pidana gratifikasi adalah:
1. Pegawai Negeri 
2. Penyelenggara Negara 

D. MODUS OPERANDI GRATIFIKASI


modus operandi yang dilakukan politisi pada saat melakukan korupsi. Dia berkaca
dari proses penegakan hukum terhadap sejumlah politisi. Pertama, dia menjelaskan,
modus operandi jual-beli jabatan.Modus operandi ini merupakan cara sederhana
tanpa harus mengambil uang negara secara langsung. Uang negara hasil korupsi, kata
dia, dikorupsi pejabat negara yang membeli jabatan."Bentuk modus ini yang
berkaitan dengan jabatan adalah KKN. Mengangkat anak, ponakan, dan kerabat pada
jabatan-jabatan strategis di pusat atau di kota-kota besar lainnya,"

E. PENCEGAHANTERJADINYA GRATIFIKASI
Ada 2 cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya gratifikasi, tolak dan laporkan.
Sebiasa mungkin kita harus berusaha untuk menolak pemberian yang tidak
seharusnya. Jika kita dalam posisi tidak memungkinkan untuk menolak, kita dapat
menerima namun kemudian harus melaporkan kepada pihak terkait.

F. CARA PELAPORAN GRATIFIKASI


Pasal 16 UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi,
1. Laporan disampaikan secara tertulis dengan mengisi formulir sebagaimana
ditetapkan oleh KPK dengan melampirkan dokumen yang berkaitan dengan
Gratifikasi.
2. Formulir sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya memuat: Nama dan alamat
lengkap penerima dan pemberi Gratifikasi; Jabatan karyawan; Tempat dan waktu
penerimaan Gratifikasi; Uraian jenis Gratifikasi yang diterima; dan Nilai
Gratifikasi yang diterima. 

G. KESULITAN YANG DIHADAPI DALAM PEMBERANTASAN GRATIFIKASI


kesulitan dalam hal pembuktian menjadi fokus perhatian serius dalam penanganan
gratifikasi di Indonesia.
1. Kesulitan memberantas grariifkasi karena pihak penerima selalu menerima
pemberian atau gratifikasi.
2. Karena kebanyakan orang menganggap delik gratifikasi diberikan sebagai tanda
terima kasih
3. Enggan melaporkan karena pihak penerima menerima keuntungan

H. CONTOH TINDAKAN GRATIFIKASI DI KAMPUS


Tindakan gratifikasi bisa saja terjadi di kampus, bahkan banyak sekali mahasiswa
melakukan tindak grarifikasi. Contohnya :
1. mahasiswa memberikan makanan khas daerah/ oleh-oleh kepada dosen untuk
menarik perhatian dosen agar terlihat baik dan diperhatikan oleh dosen.
2. menitipkan untuk diabsen kan kepada b teman sekelasnya karena tidak suka
dengan mata kuliah dosen tersebut dengan memberikan imbalan secara cuma-
Cuma.
3. Memberikan hadiah tas/ sepatu mahal kepada dosen pembimbing pada saat
sebelum sidang KTI

Anda mungkin juga menyukai