Anda di halaman 1dari 44

..BAB.I..

..PENDAHULUAN..

A. Latar Belakang

Penyakit infeksi sering terjadi pada bayi baru lahir, contohnya seperi ikterus. Ibu akan

merasa bahagia setelah melahirkan bayi, karena ibu telah melewati saat-saat menegangkan pada

saat persalinan. Pada bayi yang baru lahir sering diemukan tanda-tanda kelainan. Oleh karena itu,

petugas kesehatan melakukan pemeriksaan spesifik agar dapat mengetahui tanda-tanda kelainan

setelah persalinan (Saifuddin, 2017).

Sepsis merupakan infeksi yang terjadi di aliran darah. Penyakit ini sangat susah diatasi pada

bayi baru lahir dan sebagian besar bayi baru lahir mengidap sepsis (Mika, 2016).

Sepsis neotarium menjadi salah satu penyebab tingginya kematian bayi pada tahun 2015

sekitaran 31 persen per seribu dan setengahnya merupakan kematian neonatal atau bayi baru

lahir dan tahap neonatal yang menunjukan data kematian terbanyak (SDKI 2012).

Diprovinsi Sulawesi utara pada tahun 2016-2018 sebanyak lebih dari 1000 sampel yang

didiagnosa sepsis neonatorum. Jumlah kasus pada bayi laki-laki lebih banyak dari bayi

perrempuan. Kejadian ini sering terjadi pada awal sampai 3 hari setelah kelahiran.

Survey yang telah dilakukan di RSU GMIM Pancaran Kasih Kota Manado tepatnya

diruangan bayi baru lahir pertanggal 24 april 2019 terdapat diagnosis sepsis pada neonatum atau

bayi baru lahir pada bulan januari dan juni 2019, diperoleh 10 bayi. Data ini menunjukan masih

terjadi kasus sepsis yang banyak. Sepsis terjadi pada 3 hari setelah persalinan kerana ada infeksi

bakteri dari lingkungan sekitar (Suryandari, 2014).


Dampak sepsis apabila tidak ditangani, sepsis dapat menimbulkan gangguan sirkulasi darah

yang dapat mempengaruhi kerja jantung serta juga menganggu sirkulasi darah diotak sehingga

menimbulkan demam dan gangguan saraf lainnya (Suryandari, 2014).

B. Rumusan Masalah

Sesuai latar belakang, penulis merumuskan penelitiian yakni menerapkan manajemen asuhan

kebidanan di RSU GMIM Pancaran Kasih Kota Manado.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Melakukan asuhan kebidanan RS GMIM PANCARAN KASIH KOTA MANADO dengan 7

langkah varney.

2. Tujan Khusus

a. Identifikasi dan evaluasi BBR dengan sepsis

b. Merumurskan diagnose pada bayi Sepsis Neonatorum.

c. Mengidentifikasi diagnosa Sepsis Neonatorum.

d. Mengantisipasi penanganan Bayi Baru Lahir dengan Sepsis Neonatorum.

e. Membuat perencanaan asuhan mengenai BBLR dengan Sepsis neonatorum.

f. Melaksanakan perencanaan asuhan kepada BBLR dengan sepsis neonatorum.

g. Melakukan pengkajian kembali.

h. Melakukan pendokumentasian SOAP

.
D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Digunakan sebagai bahan ilmu mengenai penanganan sepsis pada BBLR.

2. Manfaat Teoritis

a. Membuat siswa memahami lagi mengenai sepsis.

b. Dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.

c. Mengenalkan penglaman baru


..BAB.II...

..TINJAUAN.PUSTAKA..

A. Konsep.dasar.Manajemen.Asuhan.Kebidanan.

1. Definisi

Perencanaan mengenai bimbingan dengan menggunakan meode varney (Varney, 2001)

berikut ini langkahnya :

a. Didapati data hasil observasi.

b. Mencegah terjadinya sebuah masalah karen telah dilakukan diagnosa.

c. Berkolaborasi dengan nakes lainnya.

d. Membuat sebuah perencanaan kesehatan dengan menggunakan data-data yang valid.

e. Membentuk tatalaksana untuk menyelesaikan masalah.

f. Mengkaji kembali perencanaan yang telah dilaksanakan.

2. Proses .Manajemen.Varney.

Berikut langkah-langkahnya(Varney, 2010).

a. Langkah I : mengumpulkan data

b. Langkah II : mengolah data

c. Langkah III : mengidentifikasi masalah

d. Langkah IV : Mengidentifikasikan juga kebutuhan segera

e. Langkah V : Perencanaan Asuhan Secara Menyeluruh.

f. Langkah VI : Perencanaan

g. Langkah VII : Evaluasi.


3. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan dengan Metode SOAP.

a. S (Subjektif)

Berupa anamnesa (Suryandari, 2014).

b. O (Objektif)

Berupa catatan kesehatan (Suryandari, 2014).

c. A (Assessment)

Pengkajian dari data (Suryandari, 2014).

d. P (Planning)

Perencanaan yang dibua).

A. Konsep.Dasar.Bayi.Baru.Lahir.

1. Definisi

Adalah bayi dengan umur 0 s.d 28 hari yang masih beradaptasi dengan lingkungan sekitar

(Suryandari, 2014).

2. Ciri-Ciri Bayi Baru Lahir Normal

a. BB sampai 4 kg

b. PB sampai 52 cm

c. LD sampai 35 cm

d. LK sampai 35 cm

e. Irama jantung 120 s.d 160 kali permenit

f. Pernapasan 40 s.d 60 kali permenit menit

g. Kulit merah licin

h. Sempurnanya rambut kepala

i. Kuku lemas
j. Genetalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada perempuan), tesis sudah

turun (pada anak laki-laki)

k. Baik dalam menghisap

l. Respon lingkungan sekitar yang baik

m. Sistem ekskresi sudah baik

3. Pencegahan Infeksi

a. Selalu mencuci tangan

b. Menggunakan sarung tangan bersih

c. Dipastikan semua alat kesehatan yang digunakan telah disterilkan.

d. Perlengkapan bayi bersih

e. Ibu harus merawa diri.

f. Membersihkan bayi dengan air hangat.

g. Jangan membuat bayi kontak dengan orang yang mengidap infeksi.

B. Konsep.Dasar.Sepsis.Neonatorum.

1. Pengertian Sepsis Neonatorum

Infeksi yang terjadi pada bayi yang baru melewati proses salary dengan kategori infeksi

berat. Infeksi bersifat menyeluruh.

3. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi :

a. Faktor maternal :

1) Ruput selaput ketuban yang lama

2) Persalinan premature

3) Amnionitis klinis

4) Demam maternal
5) Manipulasi berlebihan selama proses persalinan

6) Persalinan yang lama

b. Lingkungan harus bersih.

c. Jenis kelamin, BBLR menjadi faktor pejamu (Wijayarini, 2010).

2. Gejala

a. Berubah-ubahnya suhu tubuh

b. Kulit tampak menguning

c. Muntah

d. Turunnya kesadaran

e. Jarang menyusu

f. Diare

g. Bengkaknya perut

h. Aritmia

i. Kejang

j. Kulit pucat kebiruan

k. Rendahnya gula darah

4. Patofosiologi

a. Antenatal

Kuman berasal dari plasenta dan umbilicus.

b. Intranatal

Kuman bergerak naik dari serviks.

c. Pascanatal

Infeksi yang terjadi setelah persalinan (Surasmi, 2012).


2. Faktor Predisposisi

Berasal dari riwayat penyakit ibu dan factor kebersihan lingkungan (Sarwono, 2010).

3. Manifestasi Klinis

Lemahnya aktivitas, turunnya BB, pernapasan terganggu dan reflex tidak normal

(Surasmi, 2012).

4. Pencegahan

a. Pada antenatal

Pencukupan nutrisi dan diberi obat.

b. Saat persalinan

Harus menerapkan prinsip kerja secara aseptis selama proses persalinan.

c. Sudah persalinan

Menerapkan kerja secara aseptic dan ruangan harus steril (Sarwono, 2010).

8. Pengobatan

Mengonsumsi obat yang membuat metabolism tubuh meningkat dan pemberian

antibiotic harus diawasi (Surasmi, 2012).

9. Penatalaksanaan

a. Mengkaji dengan data yang diperoleh langsung dari bayi.

b. Mengkaji system organ yang terinfeksi..

c. Mengkaji hasil pemeriksaan.

C. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru lahir Dengan Sepsis

Neonatorum

1. Langkah I (Pengumpulan Data)

A. Data Subjektif
1. Biodata

a. Nama

b. Usia

c. Agama

d. Etnis

2. Keluhan Utama

Kelihatan menguning, turunnya kesadaran, tak ingin menyusu, bengkak perut

3. Riwayat Kesehatan

Riwayat penyakit genetik (Manuaba,2009).

4. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang lalu

Pengkajian melihat dari riwayat kehamilan dan data medis ibu.

5. Kebutuhan Nutrisi

Nutrisi

ASI eksklusif yang terbaik(Marmi, 2012).

Eksresi

BAK dan BAB dihari pertama (Marmi, 2012).

B. Data Objektif

1. Observasi umum

a. Lemas saat baru lahir

b. Somnolen

c. Suhu normal

d. Nadi normal

e. Pernafasan normal
f. Pemeriksaan APGAR

No Poin Urian Menit 1 5 Menit


II
1 Appearance 0 Seluruhnya biru
1 Tubuh pink, Ekstremitas 1 1
biru
2 semuanya pink
2 Pulse 0 Tak ada
1 Lambat <100x/m
2 > 100x/m 2 2
Grimace 0 Tidak ada
3 1 Meringis 1
2 Menangis sangat keras 2
4 Activity 0 lemah 0 0
1 Fleksi pada ekstremitas
2 Bergerak aktif
5 Respiration 0 Tidak ada
1 Lambat tidak teratur 1
2 Menagis dengan kuat 2

Jumlah 5 7
2. Observasi Fisik

a. Kepala

Tak nyeri (Manuaba, 2009).

b. Muka

Kulit menguning (Manuaba, 2009).

c. Mata

Konjungtiva kuning dan fungsi mata belum baik (Manuaba, 2009).

d. Hidung

Bersih dan simetris (Manuaba, 2009).

e. Mulut

Reflex mengisap baik (Manuaba, 2009).

f. Telinga
Serumen tak ada (Manuaba, 2009).

g. Leher

Reflex leher tonik dan turunnya reflex menelan (Manuaba, 2009).

h. Dada.

Nafas tak beraturan (Manuaba, 2009).

i. Tali Pusat

Bersih (Manuaba, 2009).

j. Abdmen

Perut buncit (Manuaba, 2009).

k. Ekstremitas atas tidak edema (Manuaba, 2009).

l. Ekstremitas Bawah tidak ada edema (Manuaba, 2009)

m. Pemeriksaan saraf

1) Reflek Terkejut

Terjadi gerak cepat ketika disentuh.

2) Reflek Mengenggam

Akan mengenggam ketika disentuh.

3) Respon Rooting/mencari

Menoleh bila ada kontak

4) Reflek Reflek Menghisap/sucking

Berusaha mengisap puting.

5) Gland reflek

Akan mengangkat paha.

6) Refleks leher
Bayi mengangkat kepalanya.

n. Pemeriksaan Perkembangan

Respon melalui pembuangan ekskresi (Norma, 2013).

o. Pemeriksaan Penunjang

Pengawasan kesehatan menyeluruh (Mufdlilah dkk, 2012).

2. Interpretasi Data

a. Diagnosa kebidanan.

Mengolah data yang telah diperoleh (Mufdlilah dkk, 2012).

1) Data subjektif

Bayi jarang minum, muntah, merintih serta gelisah

2) Data Objektif

Keadaan umum sedang

Somnolen

Suhu 35,5oc

Nadi 142 kali permenit

Kulit menguning (Maryunani dan Nurhayati, 2009)

b. Masalah

Mengalami malnutrisi (Saifuddin, 2017).

c. Kebutuhan

Membutuhkan asupan yang bergizi (daifuddin, 2017)

3. Diagnosa.Potensial.

Diagnose sesuai dengan data yang didapat

4. Identifikasi.Kebutuhan.Segera.
Anibiotik digunakan dalam pemerksaan segera (Muslihatum, 2010).

5. Intervensi

a. Pengkajian menurut data yang diperoleh.

b. Pengkajian infeksi sistem organ.

c. Pernapasan diubah

d. Pengawasan denyut jantung (Surasmi, 2012)

6. Implementasi

a. Pengkajian pemeriksaan fisik

b. Pengkajian infeksi sistem organ.

c. Pengkajian saluran pernapasan

d. Pengkajian sistem kardiovaskuler (Surasmi,2012)

7. Evaluasi

Pengkajian jika didapati peningkatan terapi dengan melihat syara terapi.

BAB III.

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian
Penelitian deskripsi dengan pendekatan konseling serta pengkajian dari satu masalah dari

sumber (Notoatmojo, 2010).

B. Populasi dan Sampel

2. Populasi

10 BBLR sepsis neonatorum di rumah sakit

3. Sampel

Seorang bayi sepsis nepnatorum

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

RSU GMIM Pancaran Kasih Kota Manado.

2. Waktu

10 Februari – 27 Februari 2020

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

a. .Wawancara.

b. .Observasi.

2. Data Sekunder

Sumber yang berkaitan dengan kasus.

E. Jalan Penelitian

1. Persiapan
Mendapati masalah, survey ke tempat penelitian, pengajuan penelitian, bahan ilmu,

penyusunan pengajuan penelitian, melakukan penelitian dan memohon persetujuan di Rumah

Sakit GMIM Pancaran Kasih Kota Manado.

2. Eksekusi

Bukti izin dari instansi pendidikan yang diberikan ke rumah sakit sehingga bisa

mendapatkan data.

3. Penyusunan Laporan penelitian

Pembuatan laporan.

F. Prosedur Kerja

1. Seluruh data dikumpul demi mengkaji objek.

2. Menganalisa data

3. Menganalisa diagnose

4. Kebutuhan yang diperlukan

5. Menyusun perencanaan

6. Implementasi asuhan dengan baik

7. Pengkajian.

G. Etika Penelitian

1. Memperhatikan Hak asasi manusia (Suyanto,2009).

2. Melindungi dengan cara Menghormati, Harus menjaga privasi, adil dan terbuka dan

Mengetahui dampak pada pasien.

…BAB.IV…

…TINJAUAN.KASUS…
A. HASIL DAN PEMBAHASAN

Konseling pada Bayi Ny “M.S” Umur 10 Jam denganSepsis Neonatorum dirumah saki GMIM

Pancaran Kasih Kota Manado

Nama mahasiswa : Nadhilah Sulaiman Jam : 3 sore

Tanggal pengkajian : 19 02 2020 Tempat: RSU Pancaran Kasih

No. Reg : 675

I. Kumpulan Data

A. Subjektif

1. Identitas Orang Tua

Nama Ibu : Ny “M.S” Nama Ayah : Tn “Z.S”

Umur : 27 Th Umur : 32 Th

Agama : Muslim Agama : Muslim

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Profesi :IRT Profesi :Swasta

Kenegaraan : Indonesia Kenegaraan : Indonesia

Alamat : Teling Alamat : Teling

Biodata Bayi

Nama Bayi :By Ny “M.S”

Tanggal Lahir : 19 Februari 2020

Jam : 05:00 Wita


2. Alasan Datang

Awal Kembali

3. Keluhan Utama

Kurang menyusu dan tiga kali muntah.

4. Riwayat Kesehatan

a. Dulu

Tidak ada riwayat penyakit.

b. Sekarang

Tak mengidap penyakit apapun

c. Keluarga

Tak ada riwayat penyakin menurun

5. Riwayat Obstetri

a. Tabel1. Riwayat kehamilan

ANC Trimester I Trimester II Trimester III


BB 55 kg 57 kg 58 kg
Kehamilan 1x 1x 2x
Lokasi PKM PKM PKM
Keluhan. Mual muntah - -
Anjuran Rajin Kontrol - -
Imunisasi TT TT1 TT2 -
Tab Fe 30 30 30
Kenaikan BB 2 kg 2 kg
Gerak Janin - + +
Sumber : data primer

b. Riwayat Persalinan

ibu

Anak pertama

Mules sejak 1 malam


Keluar ketuban jam 04:30 subuh

Melahirkan 19 Februari jam 5 subuh

Usia kandungan 9 bulan

BB 1..9 Kilo gram. PB 45 sentimeter

Spontan

Persalinanya di bantu bidan

Tak ada kesulitan pada persalinan,

Perdarahan 150 mL

Tali pusat baik Keadaan plasenta lengkap

Bayi

Table 2. Penilaian Bayi baru lahir

No Kegiatan ya tidak
1 Angisan keras 
2 Akif gerak 
3 Miksi 
4 Mekonium 
5 Intake 
6 Eliminasi 
Sumber: Data primer

6. Riwayat Sosial Budaya

Tak terikat dengan tradisi apapun.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Sedang

Kesadaran : Somnolen

Tanda vital
Nadi : 142 kali permenit

Suhu : 35 derajat selsius

Pernapasan : 62 kali permenit

Antropometri

TB : 0,45 m

BB : 1,9 Kg

Kepala

SOB : 0,28 m

FOC : 0,29 m

MOC : 0,30 m

Lingkar dada : 0,31 m

Lingkar perut : 0,28 m

Respon

Rooting reflek : Tak

Morro reflek : Tak

Graping reflek : Tak

Babynski reflek : Ya

Walking reflek : Tak

Suching reflek : Tak, bayi kurang menyusu

Tonic neck reflek : Tak

Table 3. Penilaian Apgar

No Poin Uraian 1 menit 5 menit


II
Appearanc 0 Semuany biru
e 1 Tubuh pink, ekstremitas 1
biru
2 Seluruhnya merah
jambu 2
Pulse 0 Tak ada
1 Lamban, <100x/m 1
2 >100x/menit 2

Grimace 0 Tak ada


1 Meringis 1 1
2 Menangis keras
Actifity 0 Lemah
1 Fleksi pada ekstermitas 1 1
2 Aktif gerak
Respiration 0 Tak ada
1 Lamban tak beraturan 1 1
2 Kuat menangis
Hasil 5 7
Sumber: Data primer

2. Observasi fisik

a. Kepala

Rambut : Hitam rimbun

Ubun-ubun : Berdetak

Caput Succedanum : Tak Caput

Cepal Hematon : Tak Cepal

Moulase : Tak molase

wajah

Sindroma : Bagus

Pucat : Ya

Kuning : Tak menguning

Mata
Simetris : Sejajar

Bentuk : Tak kelainan

Secret : Tak pengeluaran

Sklera : Putih

Conjunctiva : Merah jambu

Hidung

Septumnasi : Iya

Milia : Tak

Perdarahan : Tak

Vernics : Tak

Secret : Tak

Mulut

Keadaan : Bersih

Sumbing : Tak

Lembab : lembab

Oral trush : Tak

Stomatitis : Tak

Kebersihan : Besih

Telinga

Kebersihan : Bersih

Simetris : Sejajar

Perdarahan : Tak

Secret : Tak
b. Leher

Pembengkakkan : Tak

Lainnya : Tak

c. Dada/payudara

Bentuk : Sejajar

Retraksi : Tidak

Lemak : Ada

d. Abdomen

Inspeksi : Tak

Palpasi : Tak

Auskultasi : Tak

e. Genetalia

Bayi laki-laki

Skrotum : Ada

Lainnya : Tak

f. Ekstermitas

Gerakan : Aktif

Jumlah jari : Lengkap

Warna : Merah jambu

Turgor : Baik

g. Anus : Tak ada hemoroid

3. Penilaian Resusitasi
No Uraian Ya tidak lamanya
1 Penghisap lendir 
2 Ambubag 
3 Message jantung 
4 Intubase endutracheal 
5 Oksigen 
6 Terapi 

4. Pemeriksaan Penunjang

Adanya Hasil tes laboratorium.

II. Interpretasi Data

Diagnosa : Bayi umur 10 jam dengan Sepsis neonatorum

Datasubjektif : kurang menyusu, merintih dan muntah tiga kali

Data objektif : Keadaan umum : Sedang

Kesadaran : Somnolen

TTV : Nadi : 142 kali permenit

Pernapasan : 62 kali permenit

Suhu : 35.2 derajat selsius

TB : 0,45 m

BB : 1,9 Kg

Pemeriksaan penunjang : Data kesehatan

Masalah : Malnutrisi

Kebutuhan : Pencukupan nutrisi

III. DiagnosaMasalah Potensial

a. Aspirasi dikarenakan 3 kali muntah

b. Ikterus disebabkan kurang menyusu


c. BBLR, Asfiksia, Hipotermi

IV. Penanganan segera/kolaborasi dengan petugas kesehatan

Kolaborasi dengan Nakes untuk pemulihan.

V. Intervensi

Tanggal : 19 02 2020 Jam: 3 sore

a. Pengawasan dengan melihat tanda fisik.

b. Pengkajian sistem organ.

c. Pengubahan respirasi.

d. Infus dipasang.

e. NGT dipasang.

f. Oksigen dipasang.

g. Injeksi antibioitik diberikan

h. Letakan bayi diinkubator.

VI. Implementasi

Tanggal : 19 02 2020 Jam : 3 sore

a. Pengkajian tanda fisik.

1) Awasi suhu tubuh hingga normal

2) Pengawasan reflex hisap.

3) Memberikan asi sesering mungkin.

b. Pengkajian sistem organ.

1) Bayi diselimuti dan diletakkan diinkubator.

2) Awasi hingga detak jantung kembali normal

3) Dilakukan palpasi abdomen demi melihat ganjalan diusus.


c. Pengubahan respirasi.

1) Hitungan respirasi tiap setengah jam

d. Infus dipasang

1) Infus RL 40 tetes per menit

e. NGT dipasang

1) Pemasangan untuk pemberian ASI tiap 2 jam

f. Oksigen dipasang

1) Dilakukan agar tak ada gangguan respirasi

g. Injeksi antibiotik diberikan

1) Injeksi ampicillin dan gentamisin sebanyak 0,2% 1 mL

h. Menghangatkan bayi

1) Bayi diletakkan diinkubator

VII. Evaluasi.

Tanggal : 19 02 2020 Jam : 3 sore

a. Setelah pengawasan awal.

1) Suhu Tubuh :35,2℃.

2) Tak apnea

3) Kurangnya reflex menghisap

4) ASI diberi tiap 2 jam

b. Mengkaji sistem organ.

1) Tak Sianosis

2) Tidak syok

3) Hipotermi
4) Ikterus

5) Ubun-ubun tak cembung

6) Tak munah lagi

7) Tak diare

c. Mengkaji respirasi.

1) Tak ada gangguan

d. Tes kesehatan telah dilakukan

CATATAN.PERKEMBNGAN.PERTAMA

Tanggal : 20 02 2020

Jam : 9 pagi

Tempat : RSU GMIM Pancaran Kasih Kota Manado

SUBYEKTIF

a. Bayi ingin menyusu walaupun sedikit.

b. Bayi tak muntah namun gelisah.

OBYEKTIF

a. Keadaan umum : Sedang

b. kesadaran : Somnolen

c. TTV

Nadi : 146 kali per menit

Pernafasan : 58 kali per menit

Suhu : 35,8 derajat selsius

d. BB : 1.9 Kg

ASSESMENT
Bayi sepsis neonatorum hari pertama

PLANNING

Tanggal : 20 02 2020

Jam :09 pagi

a. Observasi, TTV

b. Dipasang oksigen

c. Dipasang NGT serta diberi ASI Tiap 2 jam

d. Dipasang infus RL 40 tetes per menit

e. Pemberian injeksi ampicillin dan gentamisin 0,2% 1 mL

f.Dijaga kehangatan dan kebersihan bayi

CATATAN.PERKEMBANGAN.KEDUA

Tanggal : 21 02 2020

Jam : 3 sore

Tempat : RSU GMIM Pancaran Kasih Kota Manado

SUBYEKTIF

a.Menyusu walaupun sedikit.

b. Tak muntah, gelisah masih.

OBYEKTIF

a. Keadaan umum : Sedang

b. Kesadaran : Somnolen

c. TTV

Nadi : 148 per menit

Pernafasan : 46 per menit


Suhu : 35,4 derajat selsius

d. BB : 1,9 Kg

ASSESMENT

Bayi sepsis neonatorum hari kedua

PLANNING

Tanggal : 21 02 2020

Jam : 9 pagi

a. Observasi keadaan, TTV

b. Lanjutan diberi oksigen

c. Lanjutan menyusu dengan NGT

d. Pemberian infus RL 40 tetes per menit

e. pemberian injeksi ampicillin dan gentamisin 0,2% 1 m

f.Menjaga kehangatan dan kebersihan bayi.

g. Anjurkan ibu agar ASInya diperas

CATATAN.PERKEMBANGAN.KETIGA

Tanggal : 22 02 2020

Jam : 11 siang

Tempat : RSU GMIM Pancaran Kasih Kota Manado

SUBJEKTIF

a. Ingin menyusu.

b. Bayi tak muntah dan tidak tenang.

OBYEKTIF
a. Keadaan umum : Sedang

b. Kesadaran : Somnolen

c. TTV

Nadi : 144 kali permenit

Pernafasan : 48 kali permenit

Suhu : 35,5 derajat selsius

d. BB : 1,95 Kg

ASSESMENT

Bayi sepsis neonatorum hari ketiga

PLANNING

Tanggal : 22 02 2020

Jam : 11 siang

a. Observasi, TTV

b. Lanjutan diberi oksigen

c. Lanjutan menyusu tiap 120 menit dengan NGT

d. Pemberian infus RL 40 tetes per menit

e. Pemberian injeksi cefotaxim dan gentamisin 0,2% 1 m

f.Memberi kehangatan dan kebersihan bayi

g. Anjuran memeras ASI

CATATAN.PERKEMBANGAN.KEEMPAT

Tanggal : 23 02 2020

Jam : 9 pagi

Tempat : RSU GMIM Pancaran Kasih Kota Manado


SUBYEKTIF

a. Bisa menyusu.

b. Bayi tak muntah, tak gelisah.

OBYEKTIF

a. Keadaan umum : Sedang

b. Kesadaran : Somnolen

c. TTV

Nadi : 140 kali permenit

Pernapasan : 48 kali permenit

Suhu : 35,6℃

d. BB : 2 Kg

ASSESMENT

Bayi sepsis neonatorum hari keempat

PLANNING

Tanggal : 23 02 2020

Jam : 9 pagi

a. Observasi keadaan, TTV

b. Lanjutan diberi oksigen

c. Pelepasan NGT

d. Pemberan infus RL 40 tetes per menit

e. Pemberian injeksi cefotaxim dan gentamisin 0,2% 1 m

f.Hangatkan bayi dan kebersihannya dijaga

g. Anjuran untuk menyusui bayi


CATATAN.PERKEMBANGAN.KELIMA

Tanggal : 24 02 2020

Jam : 9 pagi

Tempat : RSU GMIM Pancaran Kasih Kota Manado

SUBYEKTIF

a. Ingin menyusu

b. Bayi tak muntah dan tak gelisah

OBYEKTIF

a. Keadaan umum : Baik

b. Kesadaran : composmentis

c. TTV

Nadi : 140 kali per menit

Pernafasan : 48 kali per menit

Suhu : 36,5 derajat selsius

d. BB : 2,05 Kg

ASSESMENT

Bayi sepsis neonatorum hari kelima

PLANNING

Tanggal : 24 02 2020

Jam : 9 pagi

a. Observasi keadaan, TTV

b. Dilakukan tes kesehatan

c. Lanjutan pemberian oksigen


d. Pemberian infus

e. Pemberian injeksi cefotaxim serta gentamisin

f.Jaga kehangatan dan kebersihan bayi

g. Anjuran ibu member ASI

CATATAN.PERKEMBANGAN.KEENAM

Tanggal : 25 02 2020

Jam : 10 pagi

Tempat : RSU GMIM Pancaran Kasih Kota Manado

SUBJEKTIF

a. Ingin menyusu

b. Tak muntah dan gelisah

OBYEKTIF

a. Keadaan umum : Bagus

b. Kesadaran : Composmentis

c. TTV

Nadi : 140 kali permenit

Pernapasan : 48 kali permenit

Suhu : 36,5 derajat selsius

d. BB : 2,1 Kg

ASSESMENT

By Ny “M.S” sepsis neonatorum hari VI

PLANNING

a. Observasi, TTV
b. Lanjutan diberi oksigen

c. Pemberian infus

d. Pemberian injeksi cefotaxim dan gentamisin

e. Menjaga kehangatan dan kebersihan bayi

f.Anjuran ibu memberikan ASI

CATATAN.PERKEMBANGAN.KETUJUH

Tanggal : 26 02 2020

Jam : 10 pagi

Tempat : RSU GMIM Pancaran Kasih Kota Manado

SUBYEKTIF

a. Ingin menyusu

b. Tak muntah dan gelisah.

OBYEKTIF

a. Keadaan umum : Bagus

b. Kesadaran : Composmentis

c. Gerakan : Aktif

d. TTV

Nadi : 138 kali permenit

Pernapasan : 50 kali permenit

Suhu : 36,6 derajat selsius

e. BB : 2,15 Kg

f. Refleks Hisap : Bagus


ASSESMENT

Bayi sepsis neonatorum hari ketujuh

PLANNING

Tanggal : 26 02 2020

Jam : 10 pagi

a. Observasi, TTV

b. Lanjutan diberi oksigen

c. Diberi infus

d. Diberi injeksi cefotaxim serta gentamisin

e. Jaga kehangatan dan kebersihan bayi

f.Anjuran ibu memberikan ASI

CATATAN.PERKEMBANGAN.KEDELAPAN

Tanggal : 27 02 2020

Jam : 9 pagi

Tempat : RSU GMIM Pancaran Kasih Kota Manado

SUBYEKTIF

a. Ingin menyusu.

b. Tak ada gejala

c. Dokter telah mengizinkan bayi dirawat dirumah

OBYEKTIF

a. Keadaan umum : Bagus

b. Kesadaran : Composmentis

c. Gerakan : Aktif
d. TTV

Nadi : 149 kali per menit

Pernapasan : 50 kali permenit

Suhu : 36,6 deraja selsius

e. BB : 3 Kg

f.Refleks Hisap : Bagus

ASSESMENT

Bayi mempunyai riwayat sepsis baru lahir.

PLANNING

a. Obsrvasi, TTV

b. Oksigen dilepas

c. Infus dilepas

d. Dokter mengizinkan rawat jalan

e. Pemberian KIE dan anjuran memberikan ASI.

f.Anjuran rujuk kembali bayi apabila kurang minum dan gelisah.

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Data subjektif memaparkan bahwa 10 jam yang lalu bayi kurang minum dan nampak gelisah

serta 3 kali muntah. Wawancara menunjukan normal pad semua riwayat kesehatan. Data

objektif menunjukan Nadi 142 kali permenit, Suhu 35℃, pernapasan 62 kali permenit, TB

0,45 m, BB 1,9 Kg. Tidak ada pembengkakan pada leher dan wajah tak pucat.

Hasil pemeriksaan menunjukan tubuh bayi menguning. Surasmi (2012) mengemukakan

bahwa sepsis bayi baru lahir diandai kulitnya menguning. Ini menunjukan bahwa teori dan
kasus tak ada kesenjangan. Asumsi peneliti yakni kurangnya menyusu dapat meninggikan

kadar bilirubin.

Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa kondisi lemah dan kesadaran somnolen, Marmi

dan Rahardjo (2012), mengemukakan bahwa sepsi baru lahir ditandai dengan keadaan lemah

dan kesadaran somnolen. Ini menunjukan bahwa materi dan kasus tak bersenjangan. Asumsi

peneliti yakni kurangnya ASI akan berpengaruh pada kesadarn dan keadaan bayi.

Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa terdapat bakteri Saphylococcus. Sarwono (2010)

mengemukakan bahwa factor predisposisi yakni penyakit ibu selama mengandung, mengidap

eklamsia, diabetes, penanganan yang kurang bersih, tak memadai dalam perawatan, kelahiran

premature, BBLR. Ini menunjukan bahwa teori dan kasus tak ada kesenjangan. Asumsi yang

dikemukakan yakni tes kesehatan bias mengetahui bakteri yang erdapat didalam tubuh

sehngga penanganan bias segera dilaksanakan.

B. Intepretasi data dasar

Data subjektif menunjukan, bayi kurang minum, 10 jam yang lalu terlihat gelisah serta

muntah 3 kali. Hasil wawancara menunjukan semua riawayat normal. Data objektf

menunjukan Nadi 142 kali permenit, Suhu 35℃, pernapasan 62 kali permenit, TB 0,45 m, BB

1,9 Kg. Pucat pada wajah dan leher tak bengkak.

Hasil pemeriksaan menunjukan tubuh bayi menguning. Surasmi (2012) mengemukakan

bahwa sepsis bayi baru lahir diandai kulitnya menguning. Ini menunjukan bahwa teori dan

kasus tak ada kesenjangan. Asumsi peneliti yakni kurangnya menyusu dapat meninggikan

kadar bilirubin.

Data menunjukan bahwa lemahnya kondisi dan kesadaran somnolen, Marmi dan

Rahardjo (2012), mengemukakan bahwa sepsi baru lahir ditandai dengan lemahnya kondisi
dan kesadaran somnolen. Ini menunjukan bahwa materi dan kasus tak bersenjangan. Asumsi

peneliti yakni kurangnya ASI akan berpengaruh pada kesadarn dan keadaan bayi.

Terdapat gangguan nutrisi. Saifuddin (2017) mengemukakan bahwa sepsis mempengaruhi

gangguan nutrisi pada bayi dan harus dicukupkan nutrisinya. Ini menunjukan bahwa teori dan

kasus tak ada kesenjangan. Asumsi yang dikemukakan yakni pemberian ASI secara baik dapa

mencegah gejala penyakit sepsis.

Hasil pemeriksaan menunjukan bahwa terdapat bakteri Saphylococcus. Sarwono (2010)

mengemukakan bahwa factor predisposisi yakni penyakit ibu selama mengandung, mengidap

eklamsia, diabetes, penanganan yang kurang bersih, tak memadai dalam perawatan, kelahiran

premature, BBLR. Ini menunjukan bahwa teori dan kasus tak ada kesenjangan. Asumsi yang

dikemukakan yakni tes kesehatan bias mengetahui bakteri yang erdapat didalam tubuh

sehngga penanganan bias segera dilaksanakan.

C. Diagnosa Potensial

Aspirasi yang berhubungan dengan ikterus dan muntah dapat terjadi. Ini menunjukan

hubungan dengan teori (Mufdlilah dkk, 2012). Sehngga tak ada kesenjangan antara teori dan

kasus. Asumsi dikemukakan bahwa jika ASI cukup dapat mencegah gejala tersebut.

Pengkajian kasus diagnose potensial diperoleh yakni BBLR dan Hipotermi. Ini

menunjukn bahwa berhubungan dengan teori, Yang menandakan materi dan kasus tak

bersenjangan . apabila bayi menyusu tiap 120 menit dan menjaga kehangatan serta

kebersihan dapat memulihkan kondisi bayi.

D. Tindakan Segera

Teori dan kasus tak ada kesenjangan, asumsi yakni penanganan bayi ialah kerja sama

bersama dokter dan menangani secara lanjut.


E. Intervensi

Hali ini menunjukan bahwa kasus dan teori tak ada kesenjangan. Asumsi yang dikemukakan

yakni hasil observasi jika dijelaskan ke ibu akan meningkatkan pengeahuannya.

Pengawasan tanda infeksi. Surasmi (2012) mengemukakan pengawasan mencakup suhu

tubuh tak stabil dan kurangnya reflek hisap. Asumsi yang dikemukakan yakni pengawasan

dilakukan agar mengetahui kondisi bayi.

Melihat respirasi bayi. Surasmi (2012) mengemukakan menghitung serta melihat respirasi

pada bayi sepsis. Ini menunjukan bahwa kasus dan teori tak ada kesenjangan. Asumsi yang

dikemukakan yakni perkembangan bayi dapat dilihat dari pernapasan bayi.

F. Implementasi

Dilakukan pemanauan dengan hasil nadi 142 kali permenit suhu 3,5℃ respirasi 62 kali

permenit, keadaan sedang serta kesadaran somnolen, kepala bersih, wajahnya pucat,

konjungtiva merah jambu. Ini menunjukan bahwa kasus dan teori tak ada kesenjangan.

Asumsi yang dikemukakan yakni penjelasan hasil observasi dapat membuat ibu tak cemas.

Pengawasan tanda infeksi. Surasmi (2012) mengemukakan pengawasan mencakup suhu

tubuh tak stabil dan kurangnya reflek hisap. Asumsi yang dikemukakan yakni pengawasan

dilakukan agar mengetahui kondisi bayi.

Melihat respirasi bayi. Surasmi (2012) mengemukakan menghitung serta melihat

respirasi pada bayi sepsis. Ini menunjukan bahwa kasus dan teori tak ada kesenjangan.

Asumsi yang dikemukakan yakni perkembangan bayi dapat dilihat dari pernapasan.

G. Evaluasi
Hasil pemeriksan SOAP yakni keadaan baik, TTV normal dan tak muntah. Dilihat dari

teori dan kasus tak ada kesenjangan. Asumsi yang dikemukakan bahwa pelayanan yang baik

pada By Ny “M.S” dapat memantau kemajuan terapi.

H. Pendokumentasian

Hari pertama pada bayi sepsis baru lahir berumur 10 jam, dilaksanakan dengan SOAP. Data

subyektif, Bayi menyusu walaupun sedikit dan Bayi tak gelisah serta muntah. Data objektif,

Kondisi umum : Sedang, Kesadaran : Somnolen. TTV, Nadi : 148 per menit, Pernafasan : 46

per menit, Suhu : 35,4 derajat selsius , BB : 1,9 Kg, Observasi keadaan, TTV, Lanjutan

pemberian oksigen, Lanjutan pemberian ASI dengan NGT, Pemberian infus RL 40 tetes per

menit, diberi injeksi ampicillin dan gentamisin 0,2% 1 m, Menjaga kehangatan dan

kebersihan bayi. Anjurkan ibu agar ASInya diperas.

Hari kedua pada bayi sepsis baru lahir berumur 1 hari, dilaksanakan dengan SOAP. Data

subjektif, Bayi ingin minum ASI dan Bayi tak muntah dan gelisah. Data objektif, Kondisi

umum : Sedang, Kesadaran : Somnolen. TTV, Nadi : 144 kali permenit, Pernafasan : 48 kali

permenit, Suhu : 35,5℃, BB : 1,95 Kg. pemeriksaan kesehatan Hb : 11gr/dL, Hemotrokit :

37%, Trombosit : 99ribu/ul, Eritrosit : 3,9 juta/ul, GDS : 90 mg/dL, SGOT : 52 U/L,

Bilirubin total : 1,3 mg/Dl, Bilirubin indirect : 0,7 mg/Dl, Albumin : 2,8 gr/Dl, HS-CRP :

10,9 mg/Dl, Kultur darah : Positif staphylococus. Pengkajisan bayi sepsis neonatorum hari

kedua. Planning, Observasi keadaan, TTV, pemberian oksigen, Lanjutan menyusu tiap 120

menit dengan NGT, Pemberian infus RL 40 tetes per menit, Pemberian injeksi cefotaxim

dan gentamisin 0,2% 1 m, menghangatkan dan kebersihan, Anjuran memeras ASI.


Hari ketiga pada bayi sepsis baru lahir berumur 2 hari, dilaksanakan dengan SOAP. Data

subjekif, Bayi bisa diberi ASI dan Bayi tak muntah dan tak gelisah. Data objektif, Kondisi

umum : Sedang, Kesadaran : Somnolen. TTV, Nadi : 140 kali permenit, Pernapasan : 48 kali

permenit, Suhu : 35,6℃ dan BB : 2 Kg. pengkajian bayi sepsis baru lahir hari keempat.

Planning, Observasi keadaan, TTV, Lanjutan pemberian oksigen, Pelepasan NGT, Pemberan

infus RL 40 tetes per menit, Pemberian injeksi cefotaxim dan gentamisin 0,2% 1 m, Jaga

kehangatan bayi dan kebersihannya serta Anjuran menyusu bayi.

Hari keempat pada bayi sepsis baru lahir berumur 3 hari, dilaksanakan dengan SOAP. Data

subjektif, Bayi bias diberi ASI dan Bayi tak muntah dan tak gelisah. Data objektif, Kondisi

umum : Sedang, Kesadaran : Somnolen. TTV, Nadi : 140 kali permenit, Pernapasan : 48 kali

permenit, Suhu : 35,6℃ dan BB : 2 Kg. assasesment bayi sepsis baru lahir hari ke empat.

Planning, Observasi keadaan, TTV, Lanjutan pemberian oksigen, Pelepasan NGT, Pemberan

infus RL 40 tetes per menit, Pemberian injeksi cefotaxim dan gentamisin 0,2% 1 m,

menghangatkan bayi dan kebersihannya dan Anjuran menyusu bayi

Hari kelima pada bayi sepsis baru lahir berumur 4 hari, dilaksanakan dengan SOAP. Data

subjektif, Bayi ingin ASI dan Bayi tak muntah dan tak gelisah. Data objektif, Kondisi umum

: Baik, Kesadaran : composmentis . TTV, Nadi : 140 kali per menit, Pernafasan : 48 kali per

menit, Suhu : 36,5 derajat selsius, BB : 2,05 Kg. assasment bayi sepsis baru lahir hari

kelima. Planning, Observasi, TTV, Dilakukan tes kesehatan, Lanjutan pemberian oksigen,

Pemberian infuse, Pemberian injeksi cefotaxim serta gentamisin, Jaga kehangatan dan

kebersihan bayi dan Anjuran ibu member ASI.

Hari ke enam pada bayi sepsis baru lahir, dilaksanakan dengan SOAP. Data subjektif, Bayi

ingin ASI dan Bayi tak muntah dan tak gelisah. Data objektif, Kondisi umum : Baik,
Kesadaran : Composmentis. TTV, Nadi : 140 kali permenit, Pernapasan : 48 kali permenit,

Suhu : 36,5℃, BB : 2,1 Kg. assasesment bayi sepsis baru lahir hari keenam. Planning,

Observasi keadaan, TTV, Lanjutan pemberian oksigen, Pemberian infuse, Pemberian injeksi

cefotaxim dan gentamisin, menghangatkan dan kebersihan dan Anjuran ibu memberikan

ASI.

Hari ketujuh pada bayi sepsis baru lahir berumur 6 hari, dilaksanakan dengan SOAP.

subjekif, Bayi ingin ASI, Bayi tak muntah dan gelisah. Data objekif, Kondisi umum : Baik,

Kesadaran : Composmentis, Gerak : Aktif. TTV, Nadi : 138 kali permenit, Pernapasan : 50

kali permenit, Suhu : 36,6 derajat selsius, BB : 2,15 Kg, Respon Hisap : Baik. Hasil lab Hb :

15,3 gr/dL, Hemotrokit : 48%, Trombosit : 155 ribu/ul, 4,5 juta/ul, GDS : 40 mg/dL, SGOT :

38 u/L, Bilirubin total : 1 mg/dL, Bilirubin indirect : 0,4 mg/dL, Albumin : 4,4 gr/dL, HS-

CRP : 6,3 mg/dL, Kultur darah : negative. Pengkajian bayi sepsis baru lahir hari ke tujuh.

Observasi, TTV, Lanjutan pemberian oksigen, Diberi infuse, Diberi injeksi cefotaxim serta

gentamisin, Jaga hangat dan kebersihan bayi dan Anjuran ibu memberikan ASI.

Hasil ke delapan pada bayi sepsis baru lahir berumur seminggu, dilaksanakan dengan SOAP.

Dimana subyektif, Bayi ingin ASI, Bayi tak muntah dan gelisah, Dokter telah mengizinkan

bayi rawat jalan. Data objektif, Kondisi umum : Bagus, Kesadaran : Composmentis, Gerak :

Aktif. TTV, Nadi : 149 kali per menit, Pernapasan : 50 kali permenit, Suhu : 36,6, derajat

selsius BB : 3 Kg, Refleks Hisap : Baik. Assasment By Ny “M.S” riwayat sepsis

neonatorum. Planning, Obsrvasi keadaan, TTV, Oksigen dilepas, Infus dilepas, Dokter

mengizinkan bayi sudah bias dibawa pulang, Pemberian KIE dan anjuran memberikan ASI

serta Anjuran rujuk kembali bayi apabila kurang minum dan gelisah.
Asumsi yang dikemukakan yakni materi dan praktek tak bersenjangan dalam bentuk

SOAP.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Peneliti dapat menyimpulkan :

1. Pengkajian Data

Hasil data. Subjektif bayi kurang minum, gelisah dan 3 kali muntah. Data objektif

keadaan umum sedang, nadi 142 kali permenit, pernapasan 62 kali permenit, suhu 35℃,

menutup mulut dan tak mau menghisap.

2. Diagnosa

Sepsis pada bayi baru lahir usia 10 jam.

3. Diagnose Potensial

Aspirasi yang disebabkan muntah 3 kali dan ikterus dikarenakan kurang minum.

4. Tindakan

Kolaborasi dengan dokter dalam penanganan bayi sepsis.

5. Intervensi
By Ny “M.S” yakni mengbservasi keadaan, TTV, oksigen dipasang, infuse dipasang,

NGT dipasang, injeksi ampicillin gentamisin diberikan dan menjaga kehangatan sera

kebersihan bayi.

6. Penerapan

Konseling diberi menyesuaikan dengan intervensi sehingga masalah terpecahkan.

7. Evaluasi

Setelah observasi TTV, kemudian diawasi irama jantung serta mengkaji gejala infeksi.

Dihari ke 8 kondisi bayi telah baik dengan kesadaran composmentis, bergerak aktif, nadi 149

kali permenit, pernapasan 50 kali permenit, suhu 36,6 derajat selsius, respon hisapan bagus

B.SARAN

a. Tempat sekolah

Referensi atau bahan ilmu lebih diperbanyak lagi

b. Peneliti

Dilakukan penelitian menurut 7 langkah varney.

c. Peneliti selanjutnya

Menggunakan sebaik mungkin penelitian yang ada.

d. Lokasi penelitian

1) Memberi pengeahuan sepsis pada bayi baru lahir.

2) Nakes lebih meningkatkan pelayanan.

e. Reponden
1) Bias melakukan pengecekan dini.

Anda mungkin juga menyukai