PENDAHULUAN
audit di sektor publik (pemerintahan) perlu pembentukan suatu lembaga audit yang
independen yang benar-benar mempunyai integritas yang bisa
dipertanggungjawabkan kepada pihak publik. Oleh karenanya lembaga auditor
tersebut setidak tidaknya bernaung di bawah lembaga legislatif negara ataupun
merupakan lembaga profesional independen yang keberadaan mandiri, seperti
akuntan publik. Peraturan yang dikembangkan dalam Standar Auditing Sektor Publik
harus terbentuk oleh suatu lembaga ataupun badan yang berdiri sendiri dan terlepas
dari praktik pengauditan, sebagai contoh organisasi AAA (American Accountant
Association) yang berada di Amerika.
Penetapan standar audit di sektor publik harus dibentuk oleh suatu badan yang
terlepas dengan kepentingan pribadi ataupun golongan.
KAJIAN TEORI
Audit adalah sebuah proses pemeriksaan. Jadi audit sektor publik adalah sutu pemeriksaan
atas lembaga publik, yang dimana biasanya lembaga tersebut berada di bawah naungan
pemerintah.
BAB III
PEMBAHASAN
Audit adalah sebuah proses pemeriksaan. Mengingat pentingnya proses audit, maka
biasanya pihak auditor (pihak yang melakukan audit bisa disebut dengan auditor)
akan memerintahkan kepada lembaga/ perusahaan yang akan diaudit untuk
menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan.
Pengertian audit menurut para ahli, (yang dikutip dari www.carapedia.com) antara
lain:
Audit terhadap sektor publik sangat penting dilakukan hal ini merupakan bentuk
tanggung jawab sektor publik (pemerintah pusat dan daerah) untuk
mempertanggungjawabkan dana yang telah digunakan oleh instansi sehingga dapat
diketahui pemanfaatan dana tersebut dilaksanakan sesuai prosedur dan standar atau
tidak.
Menurut Mahsun dkk (2007) bahwa sektor publik dapat dipahami sebagai segala
sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang dan
jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lainnya yang
diatur dengan hukum.
setelah era reformasi tahun 1999. Pada tanggal 22 Mei 2002, sesudah memulai proses
yang cukup panjang, Menteri Keuangan Republik Indonesia menyampaikan White
Paper dengan judul “Reform of Public Financial Management System in Indonesia:
Principles and Strategy” untuk membahas berbagai persoalan yang terkait dengan
pengelolaan keuangan di sektor publik beserta auditnya. Sebagaimana judul dari
white paper tersebut, mulai saat itulah reformasi pada pengelolaan dan
pertanggungjawaban serta audit di bidang keuangan negara dilakukan secara serius
dan berkesinambungan. Ini merupakan sebuah langkah awal pengelolaan
pemerintahan yang baik di Indonesia.
Proses berikutnya adalah adanya action plan terhadap proses audit, pada bulan
Oktober 2003, dengan dukungan hibah dari Asian Development Bank (ADB),
pemerintah menyetujui dimulainya Proyek State Audit Reform-Sector Development
Program (STAR-SDP Project) untuk lebih memantapkan koordinasi dan
pengembangan audit sektor publik.
Aksi berikutnya adalah adanya petunjuk teknis dan perencanaan audit. Audit sektor
publik secara jelas menunjukkan perbedaan antara kewajiban dengan tugas, mulai dari
sertifi kasi akuntan sampai audit terhadap organisasi khusus, penugasan atas
pemeriksaan kecurangan, korupsi, dan nilai uang dari audit (value for money audit).
Kegiatan audit sektor publik meliputi perencanaan, pengendalian, pengumpulan data,
pemberian opini, dan pelaporan. Permasalahan pokok dalam proses audit adalah
memberikan sasaran yang jelas dalam pelaksanaannya dengan diperoleh melalui
proses pengetesan. ( buku anis 2004 ).
Perbedaan antara audit sektor privat dan audit sektor publik adalah sebagai berikut:
Hasil audit berupa informasi. Informasi yang diperoleh dari hasil audit sektor publik
dapat digunakan oleh pihak internal (entitas yang diaudit) untuk melaksanakan
perbaikan internal. Disamping itu, hasil audit juga diperlukan oleh pihak eksternal (di
luar entitas yang diaudit) untuk mengevaluasi apakah:
2) Program yang dilaksanakan mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan, dan
3) Pelayanan publik diselenggarakan secara efektif, efi sien, ekonomis, etis, dan
berkeadilan.
Tujuan audit sektor publik dipertegas dalam UU No. 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. Undang-undang
ini menyatakan bahwa pemeriksaan berfungsi untuk mendukung keberhasilan upaya
pengelolaan keuangan negara secara tertib dan taat pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
standar audit pada sektor publik adalah Standar Pemeriksaan Keuangan Negara
(SPKN) yang dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Standar-standar
yang menjadi pedoman dalam audit kinerja menurut SPKN adalah sebagai berikut:
1. Standar Umum
a. Pemeriksa secara kolektif harus memiliki kecakapan profesional yang
memadai untuk melaksanakan tugas pemeriksaannya.
c) Bukti yang cukup, kompeten, dan relevan harus diperoleh untuk menjadi
dasar yang memadai bagi temuan dan rekomendasi pemeriksa.
Oleh karena itu, dibutuhkan sistem yang dirancang oleh organisasi sektor
publik untuk menjaga aset yang dimiliki agar terbebas dari kecurangan dan
penyalahgunaan, hal inilah yang disebut sebagai pengendalian internal.
4.1 Kesimpulan
Agar organisasi sektor publik mempertahankan kualitas, profesionalisme dan
akuntabilitas publik dalam menjalankan aktivitasnya, diperlukan audit terhadap
organisasi sektor publik tersebut. Akan tetapi audit yang dilakukan tidak hanya
terbatas pada audit keuangan dan kepatuhan saja, namun perlu diperluas dengan
melakukan audit sektor publik.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN… … … … … … … … … … … … … … … … … …1
1.2 Rumusanmasalah… … … … … … … … … … … … … … … … … …. 1
BAB IIKajianteori
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1 Pengertian audit … ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. … … … … … … … … … 3
3.2 Audit sektor publik ... ... ... ... .... ... .... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... … … … 4
3.3 Sejarah audit sector publik ... ... ... ... ... … … … .. … … … …. … … … .. 4
3.5 Tujuan audit sektor publik... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 6
3.6 Standar audit sektor publik ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. . .... .... ... ... ... .. 6
3.7 Siklus audit sektor publik ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 8
3.8 Opini Audit Sektor Publik ... ... ... ... ... ... .. ... ... ... ... ... ... ... .. .. ... ... ... ... .. 11
BAB IVPENUTUP
4.1 Kesimpulan … … … … … … … … … … … … … … … … … … .. … …. 13
DAFTAR PUSTAKA
Agung Rai, I gusti. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta : Grafi ndo.
Anis & ikbal. 2014. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : penerbit Interpena
http://www.carapedia.com