Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM)
INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
TAHUN 2018/2019
DESA : TEMBAU KELOD, KELURAHAN PENATIH

OLEH:

LUH MADE ANGGI LAKSEMI (FARMASI KLINIS/161200025)

PUSAT LAYANAN KULIAH KERJA NYATA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
DENPASAR
2019
LAPORAN KEGIATAN KELOMPOK
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM)
INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
TAHUN 2018/2019
DESA : TEMBAU KELOD, KELURAHAN PENATIH

OLEH:

LUH MADE ANGGI LAKSEMI (FARMASI KLINIS/161200025)

Mengetahui
Dosen Pembimbing

i
(Komang Angga Prihastini, Amd.Keb., SKM., M.Erg)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Individu
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat
Institut Ilmu kesehatan Medika Persada Bali
Periode 19 Agustus-13 September 2019
Banjar Tembau Kelod, Kelurahan Penatih, Denpasar Timur

Kelompok : Kelompok IV KKN-PPM IIK Medika Persada Bali


Lokasi : Banjar Tembau Kelod

Telah melaksanakan kegiatan KKN di Br. Tembau Kelod, Kelurahan Penatih,


Kecamatan Denpasar Timur, Kabupaten Denpasar, Provinsi Bali pada tanggal 19 Agustus
sampai 13 September 2019. Hasil kegiatan termasuk dalam naskah laporan ini.

Denpasar, 09 September 2019

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Koordinator Banjar

(Komang Angga Prihastini, Amd, Keb., S.KM., M.Erg) (I Putu Wahyu Praptiyasa)

Mengetahui,
Kepala Lingkungan Banjar Tembau Kelod

(I Made Jaya)

ii
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas rahmat dan karunianya-Nya sehingga kegiatan Kuliah Kerja Nyata
(KKN) ini hingga penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan dan penyusunan laporan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) diantaranya :

1. Ibu Komang Angga Prihastini, Amd., Keb., S.Km. M. Erg, selaku Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL)
2. Bapak I Made jaya, selaku Kepala Lingkungan Desa (Kaling) Banjar Tembau Kelod
3. Masyarakat Desa Banjar Tembau yang juga ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan
KKN
4. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu dari pelaksanaan KKN hingga
tersusunnya laporan ini.

Laporan Kuliah Kerja Nyata ini, kami susun berdasarkan apa yang telah kami
jalankan selama melaksanakan KKN di desa Penatih, Banjar Tembau Kelod yang
dilaksanakan selama 30 hari yaitu, mulai tanggal 19 Agustus hingga 13 September 2019

Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik dari
segi susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.

Akhirnya, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan
juga bermanfaat bagi penyusun pada khususnya.

Denpasar, 09 September 2019

iii
Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM i


LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Kegiatan 2
1.4 Manfaat Kegiatan 3
BAB II ANALISIS SITUASI DESA 4
2.1 Analisis Situasi Desa 4
2.1.1 Analisis Secara Umum 4
2.2 Keadaan Desa 4
2.3 Pekerjaan Masyarakat 4
2.4 Letak Geografis 5
2.5 Analisis Kekurangan 5
2.6 Ulasan Kegiatan Program Kerja 5
2.7 Fasilitas Pelayanan Pendidikan 6
BAB III PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH 7
3.1 Program Kerja Kelompok 7
BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA 9
4.1 Program Kerja Penatih Bebas Kantong Plastik 9
4.2 Rencana Anggaran Biaya 10
4.3 Kalender Program Kerja Kelompok 10
BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA 11
5.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Sampingan 11
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 12
6.1 Kesimpulan 12
6.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA 13
LAMPIRAN 14

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai
dari botol minum, alat makanan (sendok, garpu, wadah, gelas), kantong
pembungkus/kresek, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, sikat gigi,
compact disk (CD), kutex (cat kuku), mainan anak-anak, mesin, alat-alat militer hingga
pestisida. Menurut penelitian, penggunaan plastik yang tidak sesuai persyaratan akan
menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, karena dapat mengakibatkan pemicu kanker
dan kerusakan jaringan pada tubuh manusia (karsinogenik). Selain itu plastik pada
umumnya sulit untuk didegradasikan (diuraikan) oleh mikro organisme. Berbagai
penelitian telah menghubungkan Bisphenol-A dengan dosis rendah dengan beberapa
dampak terhadap kesehatan, seperti meningkatkan kadar prostat, penurunan kandungan
hormon testoteron, memungkinkan terjadinya kanker payudara, sel prostat menjadi lebih
sensitif terhadap hormon dan kanker, dan membuat seseorang menjadi hiperaktif
(Karuniastuti, 2013).
Sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun-tahun sehingga menyebabkan
pencemaran terhadap lingkungan. Sampah plastik tidaklah bijak jika dibakar karena akan
menghasilkan gas yang akan mencemari udara dan membahayakan pernafasan manusia,
dan jika sampah plastik ditimbun dalam tanah maka akan mencemari tanah, air tanah.
Plastik sendiri dikonsumsi sekitar 100 juta ton/tahun di seluruh dunia. Satu tes
membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A. Oleh karena
itu pemakaian plastik yang jumlahnya sangat besar tentunya akan berdampak siqnifikan
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan karena plastik mempunyai sifat sulit
terdegradasi (non-biodegradable), plastik diperkirakan membutuhkan 100 hingga 500
tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna (Karuniastuti, 2013).
Bahan baku utama pembuat plastik berasal dari minyak bumi, yang keberadaannya
semakin menipis dan tidak dapat diperbaharui. Plastik tidak dapat dihancurkan dengan
cepat dan alami oleh mikroba penghancur di dalam tanah. Banyaknya plastik yang kita
gunakan mengakibatkan terjadinya penumpukan limbah dan menjadi penyebab
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup. Hal ini menyebabkan kemasan plastik
tersebut tidak dapat dipertahankan penggunaannya secara meluas karena akan menambah
persoalan lingkungan dan kesehatan di waktu mendatang (Firdaus, 2008). Plastik yang

1
tertimbun dalam tanah dapat mempengaruhi kualitas air tanah dan dapat menghilangkan
kandungan humus yang menyebabkan tanah menjadi tidak subur (Darni dan Utami,
2010).
Asia adalah konsumen plastik terbesar di dunia, terbukti pasar wilayah ini menyerap
sekitar 30% konsumsi plastik dunia diikuti benua Amerika, Eropa, serta negara-negara
lain. Plastik dan polimer banyak digunakan di berbagai sektor kehidupan. Banyak industri
menggunakan plastik sebagai kemasan atau sebagai bahan dasar. Setiap tahun sekitar 100
juta ton plastik diproduksi dunia untuk digunakan di berbagai sektor industri. Sebesar
itulah sampah plastik yang dihasilkan setiap tahun. Industri Plastik dan Olefin Indonesia
menyebutkan kebutuhan plastik masyarakat Indonesia di tahun 2002 yaitu sekitar 1,9 juta
ton kemudian meningkat menjadi 2,1 juta ton di tahun 2003. Sudah berpuluh-puluh ton
plastik yang telah diproduksi dan digunakan masyarakat. Plastik telah menjadi kebutuhan
hidup yang terus meningkat jumlahnya (Martaningtyas, 2004).
Di bali khususnya Kota Denpasar, Terdapat Peraturan Gubernur Bali Nomor 97
Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai di pusat
perbelanjaan. Kebijakan ini sudah diberlakukan pada 1 Januari 2019 dengan tujuan untuk
menjaga lingkungan. Aturan ini bukan hanya untuk supermarket saja, namun juga pusat
perbelanjaan modern bahkan pasar tradisional. Dengan adanya peraturan pemerintah
tentang larangan penggunaan kantong plastik ini maka konsumen akan rajin membawa
tas belanja sendiri hingga dapat mengurangi adanya konsumsi plastik di Bali.
Berdasarkan permasalahan diatas maka kami tertarik untuk membuat suatu program
kerja yang bertemakan “Penatih Bebas kantong Plastik”.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian penjelasan latar belakang diatas, dapat ditarik perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara menanamkan kesadaran pada masyarakat untuk mengurangi
penggunaan kantong plastik?
2. Bagaimana cara mengurangi limbah plastik yang ada di masyarakat?
1.3 Tujuan Kegiatan
1. Dapat menanamkan kesadaran pada masyarakat untuk mengurangi penggunaan
kantong plastik.
2. Mengenalkan Tote Bag kepada masyarakat yang dapat mengurangi penggunaan
kantong plastik. Membuat inovasi baru dengan memanfaatkan limbah kain perca.

2
1.4 Manfaat Kegiatan
Adapun manfaat dari kegiatan ini yaitu:
1. Dapat mengurangi penggunaan kantong plastik dalam masyarakat sehingga
mendukung upaya penanggulan sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan
dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya masyarakat didaerah Tembau
tentang potensi bahaya kesehatan terhadap penggunaan kantong plastik yang
menjadi limbah (sampah).

3
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA

2.1 Analisis Situasi Desa


2.1.1 Analisis secara umum
Analisis situasi yang telah dilaksanakan merupakan upaya untuk menggali
informasi, potensi dan kendala yang ada sebagai bahan acuan untuk merumuskan
program kegiatan yang akan dilakukan oleh Mahasiswa KKN-PPM IIK BALI
2019. Dari analisis situasi maka langkah awal yang diambil sebelum pelaksanaan
program KKN di lapangan, mahasiswa terlebih dahulu melakukan observasi guna
inventarisasi keadaan lokasi KKN yang berada di desa Tembau Kelod. Observasi
lingkungan Desa Tembau Kelod ini dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2019.
Pada tahap observasi mahasiswa melakukan pengamatan secara langsung
kelapangan melakukan dialog dengan pihak-pihak terkait dimasyarakat dan
mengamati keadaan yang menyangkut fisik maupun non fisik. Harapan dari
kegiatan observasi Mahasiswa KKN dapat gambaran mengenai mengenai kondisi
lingkungan dan mengenal masyarakat sekitar dan hasil dari pengamatan tersebut
dijadikan acuan untuk penusunan program kerja.
2.2 Keadaan Desa
Br. Tembau Kelod berada di Jl. Sulatri No.55, Penatih, Denpasar Timur., Kota
Denpasar, Bali. Desa Tembau Kelod terletak di kawasan perkotaan. Akses jalannya
sudah memadai, berupa jalan aspal dan rabat beton sehingga dapat dilalui kendaraan
besar maupun kecil. Meskipun beberapa jalan utama desa yang berupa jalan aspal
kebanyakan sudah berumur dan mengalami kerusakan. Beberapa sudah diperbaiki
tetapi sebagian lagi masih memerlukan perubaikan.
2.3 Pekerjaan Masyarakat
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKN-PPM
IIK Medika Persada Bali, mata pencaharian masyarakat dibanjar Tembau Kelod dari
80 KK yang diobservasi sebanyak 37 KK sampel. Dari sampel tersebut, mata
pencaharian masyarakat yang paling dominan yaitu wiraswasta sebanyak 18 orang.
Adapun hasil observasi mata pencaharian masyarakat ditunjukkan pada table dibawah
ini:

4
No Jenis Pekerjaan Jumlah
.
1. Buruh 2 orang
2. Wiraswasta 18 orang
3. Wirausaha 1 orang
4. Ibu Rumah Tangga 3 orang
5. Pedagang 2 orang
6. Dosen 1 orang
7. Purnawirawan 1 orang
8. PNS 1 orang
9. Pelukis 1 orang
10. Arsitek 1 orang
11. Mahasiswa 1 orang

2.4 Letak Geografis


Batas wilayah desa tembau kelod dengan batas wilayah memanjang, dengan
batas-batas sebagai berikut :

1) Batas Utara : Pura Desa memanjang keselatan dan pemukiman warga


disebelah timur jalan raya
2) Batas Timur : Jembatan Elpiji
3) Batas Selatan : Jembatan Ayung berbatasan dengan Kesiman
4) Sebelah Barat : Jembatan Dukuh
2.5 Analisis Kekurangan
Adapun analisis kekurangan dari banjar Tembau Kelod yaitu, kurangnya
kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan, kurangnya perhatian dari pihak
lembaga desa terhadap pentingnya kesehatan masyarakat, dan tidak tersedianya bank
sampah pada daerah tersebut.
2.6 Ulasan Kegiatan Program Kerja
Kegiatan keorganisasian yang terdapat di Desa Tembau Kelod antara lain adalah
Perkumpulan Pemuda-pemudi, Kelompok Tani, PKK, dan POSYANDU. Kegiatan
keorganisasian yang terdapat di Desa Tembau Kelod berjalan dengan baik dan rutin

5
dilaksanakan ditanggal yang sudah ditentukan. Warga masyarakat memiliki antusias
yang tinggi dalam mengikuti kegiatan yang ditandai dengan kehadiran yang lengkap.

Tabel Kegiatan Organisasi Desa Tembau Kelod


No Kegiatan Organisasi
1. Karang taruna
2. Kelompok Tani
3. PKK
4. POSYANDU

2.7 Fasilitas Pelayanan Pendidikan


Di Desa Tembau Kelod memiliki satu fasilitas pelayanan pendidikan Sekolah
Dasar di Sekolah Dasar Negeri 5 Penatih yang terletah di Jl. Sengalangit No.3,
Penatih, Kecamatan Denpasar Timur., Kota Denpasar, Bali.

BAB III
PERMASALAHAN KEBUTUHAN/MASALAH

6
3.1 PROGRAM KERJA KELOMPOK
Program kerja penggunaan tas totebag sebagai pengganti tas sampah plastik
merupakan program kerja kelompok Mahasiswa KKN-PPM IIK Bali bertempat di Pasar
Tradisional Tamba. Kegiatan ini melihat kondisi pasar tradisional tamba yang sebagian
masyarakat yang pergi ke pasar tradisional masih menggunakan tas plastik. Pasar
tradisional adalah tempat kegiatan antara penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi
jual beli. Pasar tradisional tempat yang ramai akan pedagang dengan bermacam-macam
barang dagangannya dan menjual barang kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, lauk-
pauk, beras, serta kebutuhan pokok rumah tangga lainnya. Penggunaan kantong plastik di
kawasan ini sangat mudah dijumpai karena kegiatan jual beli dan kemudahan untuk
mendapatkan kantong plastik dari pedagang yang menjual barang dagangannya
(Rosidafatma, 2011).
Penggunaan tas plastik atau kantong plastik yang berlebihan dapat berdampak buruk
baik terhadap kesehatan maupun lingkungan. Secara kesehatan, kantong plastik ada yang
mengandung dioxin yang bersifat karsinogenik. Jika dibakar, akan menghasilkan asap
beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna,
plastik akan mengurai di udara sebagai dioxin dan sangat berbahaya bila terhirup
manusia. Secara lingkungan, kantong plastik memiliki tekstur dan sifat yang tidak dapat
membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, tidak dapat berkarat, dan
pada akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. Saat terurai, partikel-partikel plastik
akan mencemari tanah dan air dalam tanah. Jika dibuang ke sungai, sampah kantong
plastik dapat menyumbat aliran air yang berakibat pada pendangkalan sungai sehingga
berpotensi menyebabkan terjadinya banjir. Dibutuhkan waktu 500-1000 tahun bagi
sampah plastik untuk dapat terdegradasi dengan sempurna oleh mikroorganisme tanah.
(Yustia, 2013).
Dampak dari penggunan tas atau kantong plastik ini sangat berdampak buruk pada
lingkungan maupun kesehatan, kami dari mahasiswa KKN PPM IIK Bali memebrikan
solusi penggantian tas plastik yang digunakan oleh pembeli atau masyaarakat sekita pasar
tradisional tamba untuk menggunakan tote bag pada saat belanja maupun keperluan
kebutuhan rumah tangga masyarakat. Berdasarkan analisis situasi desa dan lingkungan
pasar trasional Tamba Desa Penatih sekitar. Adapun program kerja yang kami usulkan
sebagai berikut.
NO PROGRAM LATAR BELAKANG PEMILIHAN PROGRAM
.

7
1 Penatih Bebas Kantong Penggantian kantong plastk menggunakan
Plastik Totebag Totebag merupakan salah satu model tas
jinjing berbentuk kotak dan terbuka yang
dilengkapi dengan dua tali pegangan pada bagian
atasnya. Seperti fungsi dan tujuan pemakaian
tote bag tersedia dalam berbagai macam desain
dan ukuran. cara praktis dapat dikatakan,
Totebag dapat digunakan untuk membawa apa
pun. Karena sering digunakan untuk beragam
keperluan membuat tote bag berbahan material
yang kuat seperti kanvas, nilon dan kain yang
kokoh.
Penggunaan totebag oleh masyarakat
diharapakan akan berdampak lebih baik untuk
menjaga lingkungan sekaligus menjamin
kesehatan dalam mengurangi pengurangan
kantong plastic yang membawa dampak buruk.
Totebag ini sangat mudah dijumpai dengan harga
yang terjangkau dan penggunaan yang ramah
lingkungan. Selain itu juga, pemakaian totebag
ini upaya penyelenggara peratutan Gubernur Bali
Nomor 97 Tahun 2018 Tentang Pembatasan
Timbulan Plastik Sekali Pakai.

8
BAB IV
PERUMUSAN PROGRAM KERJA
4.1 Program Kerja Penatih Bebas Kantong Plastik
1. Nama Program Penatih Bebas Kantong Plastik

2. Sifat Program Rintisan (Program Kerja Gabungan dengan KKN-


PPM Kelompok VII)
(Rintisan,
komplementer, ikutan)

3. Sasaran Masyarakat didaerah Tembau (khususnya yang


berkunjung ke pasar tradisional yang berada
didaerah tersebut)

4. Keterlibatan Mahasiswa KKN-PPM IIK Medika Persada Bali


dan Masyarakat khususnya didaerah Tembau.

5. Metode Pelaksanaan Observasi


Pada program kerja Penatih bebas kantong plastik
ini, program kerja dilaksanakan di pasar tamba
yang terletak didaerah tembau. Adapun pada
program kerja ini, dilaksanakan dengan tujuan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
limbah plastik. Dengan adanya Peraturan Gubernur
Bali Nomor 97 Tahun 2018 Tentang Pembatasan
Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, maka kami
mahasiswa KKN, ikut mensukseskan program
pemerintah dengan membagikan totebag kepada
pengunjung pasar.

6. Alokasi Waktu 06.00 – 08.00 WITA

7. Jadwal Pelaksanaan Kamis, 5 September 2019

8. Luaran Program 1. Dapat mengurangi penggunaan kantong plastik


sehingga mendukung upaya penanggulan
sampah plastik yang dapat mencemari
lingkungan.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat,
khususnya masyarakat didaerah Tembau tentang
potensi bahaya kesehatan terhadap penggunaan
kantong plastik yang menjadi limbah (sampah).

4.2 Rencana Anggaran Biaya

9
Adapun anggaran biaya dari program kerja Penatih Bebas Kantong Plastik ini sebagai
berikut:

Satuan Biaya Total


No Uraian Jumlah
(Rp) (Rp)
A. Sie Acara
1. Print Surat + amplop 1 buah 4.000 4.000
B. Konsumsi
1. Air Mineral 1 dus 30.000 30.000
C. Perlengkapan
1. Tottebag 200 buah 2.880 576.000
Jumlah Perlengkapan 576.000
Total Anggaran 610.000

4.3 Kalender Program Kerja Kelompok


Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30
Keterangan:
 Tanggal 1 September 2019: Mengajukan surat permohonan kepada kepala Pasar
Tamba
 Tanggal 2 September 2019: Melakukan pemesanan totebag
 Tanggal 3 September 2019: Melakukan rapat dengan KKN-PPM Kelompok 7 di banjar
Tembau Tengah
 Tanggal 4 September 2019: Melakukan persiapan program kerja Penatih Bebas
Kantong Plastik

BAB V
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

10
5.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja Sampingan
Program kerja Penatih Bebas Kantong Plastik yang memanfaatkan penggunaan
kantong tas totebag sebagai pengganti tas sampah plastik merupakan program kerja
kelompok Mahasiswa KKN-PPM IIK Bali bertempat di Pasar Tradisional Tamba.
Program kerja ini merupakan program kerja sampingan yang dilaksanakan oleh
mahasiswa. Adapun pelaksanaannya pada kamis tanggal 05 September 2019 pukul 06.00-
08.00 WITA.
Berdasarkan hasil observasi dan analisis yang telah dilakukan, program kerja ini
dirasa perlu untuk dijalankan mengingat keluhan masyarakat dan situasi serta kondisi
lingkungan Banjar Tembau Kelod yang masih banyak terdapat limbah, khususnya dari
sampah plastik sekali pakai. Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018
Tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, maka perlu adanya
kesadaran serta usaha untuk mewujudkan program pemerintah dengan ikut berpartisipasi
dalam menjalankan program tersebut. Dengan didukung oleh adanya Peraturan Gubernur
maka mahasiswa KKN-PPM IIK Medika Persada Bali Kelompok IV di Banjar Tembau
Kelod membagikan kantong tas totebag di Pasar Tradisional Tamba dengan sasaran yaitu
masyarakat yang berkunjung ke pasar tradisional tersebut.
Melihat kondisi pasar tradisional tembau, tentu masih banyak pengunjung yang masih
menggunakan kantong plastik sebagai wadah atau tempat belanja. Terlihat pada saat
pembagian tas totebag pengunjung pasar sangat antusias dan menerima dengan baik
untuk kemudian digunakan sebagai wadah untuk menggantikan kantong plastik sebagai
tas belanja sehingga dapat mengurangi limbah sampah plastik. Selain itu juga, masyarakat
diberikan edukasi mengenai pentingnya dalam pengurangan sampah plastik serta dengan
dibagikannya tas totebag ini diharapkan sebagai awal yang baik dan dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi limbah sampah plastik yang dapat
mencemari lingkungan sekitar.

BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
11
6.1 Kesimpulan
1. Pemberian edukasi tentang penguranga sampah plastik kepada masyarakat akan
berdamapak pada kondisi lingkungan yang nyaman dan pengurangan sampah
plastic dapat sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018
Tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
2. Dengan mengenalkan Tote Bag kepada masyarakat sebagai tas yang aman bagi
lingkungan sehingga tas totebag membantu mengurangi penggunaan sampah
plastic yang dapat mencemari lingkungan serta penggunaan tote bag dapat sebagai
inovasi baru dalam pembuatan tas alami.

6.2 Saran
1. Bagi Masyarakat
Diharapakan masyarakat tetap menggunakan totebag saat berbelanja kebutuhan
bukan saat ini tetapi perlu diterapkan untuk selanjutnya sehingga dapat mengurangi
penggunaan sampah plastik.
2. Bagi Kepala Lingkungan
Diharapkan kepala lingkungan harus memonitoring dalam penggunaan totebag
untuk seterusnya dan memberikan solusi kepada penjual yang berada di pasar
menyediakan totebag sehingga memperoleh keuntungan bagi penjual dan manfaat
bagi masyarakat.
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan bagi Mahasiswa KKN dapat melanjutkan program pengurangan
penggunaan plastik yang merupakan program kelompok yang telah dirintis dan
program ini juga harus sesuai sasaran dan kondisi masyarakat.

Daftar Pustaka

12
Darni, Yuli dan Utami, Herti. 2010. Studi Pembuatan dan Karakteristik Sifat Mekanik dan
Hidrofobitas Bioplastik dari Pati Sorgum. Lampung: Universitas Lampung. Jurnal
Rekavasa Kimia dan Lingkungan. Vol 7 No. 4, halaman 190-195, ISSN 1412-5064.
Firdaus. F. 2008. Sintesis Film Kemasan Ramah Lingkungan dari Pati, Asam Polilaktat dan
Kitosan dengan Pemplastik Gliserol. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas
Gadjah Mada.
Karuniastuti, Nurhenu. 2013. Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan Dan Lingkungan. Swara
Patra, Forum Teknologi: Vol. 03 No. 1
Martaningtyas. 2004. Potensi plastik “Biodegradable”. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Lampiran Program Kerja Sampingan “Penatih Bebas Kantong Plastik”

a. Lokasi Pasar Tamba

13
b. Keadaan Lingkungan Pasar Tamba

c. Pembagian Kantong Tas Totebag oleh Mahasiswa KKN-PPM IIK Medika Persada Bali

14
15

Anda mungkin juga menyukai