Upnormal
Warunk Upnormal didirikan oleh Citarasa Prima Group (CRP Group) sejak Juni 2014. Restoran
pertamanya didirikan di Jl. P. H. H.Mustofa no 73, Bandung, namun sekarang sudah berdiri
banyak cabang, diantaranya: Istana Plaza, Serang-Banten, Cihampelas 1, Cihampelas 2,
Antapani, Cimindi-Cimahi, Buah Batu, Tasikmalaya, dan lian-lain.
Warunk Upnormal sejak awal berdiri menawarkan konsep produk yang unik, yaitu menawarkan
berbagai kreasi dari mie instan, sehingga Warunk Upnormal diberi predikat sebagai “pelopor mie
kekinian”. Adapun produk-produk lainnya berupa susu, roti, kopi, dessert, dan kreasi nasi.
Produk-produk yang ditawarkan oleh Warunk Upnormal pun memiliki harga yang terjangkau,
yaitu dari 5000 hingga 40000 rupiah.
Visi
Menjadi warung roti bakar dan indomie yang menjadi pusat tongkrongan anak muda.
Misi
1. Menciptakan berbagai varian menu Upnormal yang menjadi ciri khas produk upnormal
secara berkelanjutan.
2. Membangun jaringan kemitraan yang solid dan saling menguntungkan di seluruh
Indonesia.
3. Membangun organisasi Warung roti bakar dan indomie yang profesional yang akan
mendukung tercapainya kepuasan bagi seluruh stakeholder.
Dari visi dan misi yang diberikan oleh Warunk Upnormal, dapat disimpulkan bahwa Warunk
Upnormal memiliki pandangan yang unik kepada produk yang dihasilkan, dan akan terus
termotivasi untuk berkreasi dengan menunya agar masyarakat (terutama anak muda) selalu
tertarik untuk datang.
Adapun produk yang ditawarkan oleh Warunk Upnormal adalah sebagai berikut:
Menu Warunk Upnormal
Menu kreasi mie instan (Indomie kekinian)
Dilihat dari menunya, harga produk yang ditawarkan oleh Warunk Upnormal berkisar dari 5000-
40000 rupiah dengan rata-rata 15 ribu rupiah. Harga yang ditawarkan sesuai dengan target pasar
dari Warunk Upnormal, yaitu anak muda, khususnya anak kuliah.
Analisis pasar
Karena Kota Bandung didominasi oleh anak muda, yaitu 665.252 penduduk usia remaja (10-24
tahun) sesuai survey yang dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) Perwakilan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2014. Jumlah ini setara dengan 28,55
persen dari total populasi Kota Bandung. “Proporsi remaja terbanyak adalah pada kelompok
umur 20-24 tahun berjumlah sekitar 35,5 persen dari total populasi remaja. Oleh karena itu
Warunk Upnormal memiliki pasar potensial yang besar.
Adapun berdasarkan analisis kualitatif yang dilakukan oleh penulis oleh beberapa responden
yang merupakan mahasiswa ITB berusia 18-21 tahun, paling banyak mengatakan kalau mereka
umumnya lebih tertarik untuk makan atau berwisata kuliner di restoran atau cafe, khususnya di
restoran atau cafe yang menawarkan menu unik dengan harga yang terjangkau. Dari data-data
diatas, dapat disimpulkan bahwa Warunk Upnormal memiliki pasar yang tersedia yang besar.
Lokasi dari Warunk Upnormal pun berada di jalan-jalan besar. Contohnya adalah: Jl. Cihampelas
No. 74 (Sebelum Bakso Semar), Jl. Cihampelas No. 56 (Depan Ontjom Raos), Jl. Purwakarta
71 – Antapani, Jl. Buah Batu no. 201A, Jl. RE Martadinata (Riau) No.114, Jl. Raya Ujung
Berung No.134, Cihampelas Walk – Broadway Street Blok SL-05A, Jl. Braga No 78, dan Jl.
Dipati Ukur No.3. Lokasi-lokasi tempat berdirinya cabang-cabang Warunk Upnormal tersebut
berada di sebelah jalan besar, maupun dalam mall yang biasanya dilalui khalayak ramai,
khususnya para remaja dan anak muda. Oleh karena itu, Warunk Upnormal memiliki pasar
sasaran yang tinggi.
Pemasaran
Warunk Upnormal sangat mengedepankan media sosial sebagai sarana pemasaran. Warunk
Upnormal juga selalu memberikan kualitas dan pelayanan yang terbaik sehingga merebut hati
para konsumen. Terlihat bahwa Cafe Warunk Upnormal selalu ramai oleh pengunjung baik pada
hari kerja maupun hari libur. Konsumen yang puas akan melakukan pemasaran word of mouth.
Word of mouth merupakan cara yang smart dan murah untuk mengkomunikasikan produk dan
juga merupakan sumber informasi yang dapat diandalkan (Hasan, 2004). Word of mouth dapat
berbentuk informasi yang positif terkait satu produk, sehingga konsumen lebih mempercayai
personal word of mouth bila dibandingkan dengan iklan dari sejumlah produk dan layanan.
Adapun pada saat ini, tipe word of mouth yang paling berkembang adalah electronic word of
mouth atau word of mouth dengan media elektronik, khususnya media sosial.
Electronic word of mouth merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang berisi tentang
pernyataan positif ataupun negatif yang dilakukan pelanggan potensial, pelanggan maupun
mantan pelanggan tentang suatu produk atau perusahaan, yang tersedia bagi banyak orang atau
melembaga melalui media internet. Salah satu electronic word of mouth yang dilakukan
konsumen adalah dengan memberikan ulasan, update, dan meninggalkan komentar di sosial
media.
Terlihat bahwa media sosial memberikan pengaruh yang kuat kepada responden dalam
memberikan informasi untuk melakukan keputusan pembelian. Kuatnya kemampuan Cafe
Warunk Upnormal dalam memanfaatkan promosi electronic word of mouth membuat Cafe
Warunk Upnormal tidak perlu menggunakan media promosi lain seperti televisi, iklan dan koran.
Warunk Upnormal berada dibawah perusahaan PT Cita Rasa Prima yang telah berbadan hukum
PT (Perseroan Terbatas). Sudah termasuk perusahaan kena pajak. Sistem kemitraan berbentuk
waralaba dalam jangka waktu 6 tahun. Warunk Upnormal sudah memiliki Surat ijin mendirikan
usaha perdagangan, surat ijin mendirikian bangunan.
Aspek keuangan
Total investasi yang harus dikeluarkan apabila ingin menjalin kemitraan dengan Upnormal
berkisar 4 Milyar Rupiah dengan BEP sekitar 2,5 tahun – 3.5 tahun. Dengan rata-rata omzet
perhari 25 juta, maka omzet sebulan adalah Rp. 750.000.000. Profit Margin 20 %, maka
keuntungan bersih dalam satu bulan rata-rata Rp. 150.000.000.
-Lokasi Fasilitas : Dalam sistem jasa di Warunk Upnormal terkait lokasi konsumsi jasa maka
pelanggan yang datang mendatangi perusahaan untuk menikmati jasa.
-Layout Fasilitas : Dalam sistem jasa di Warunk Upnormal terkait desain fasilitas dan aksesori
jasa Warunk Upnormal memiliki aspek-aspek fasilitas yang unik dan variasi menu yang menarik.
Layout untuk setiap outlet distandarkan sesuai dengan perjanjian yang telah diatur oleh kantor
pusat. Luas bangunan kurang lebih minimal 400 m2. Lebar depan outlet minimal 8 meter. Meja
dan kursi di suplai langsung oleh perusahaan pusat dengan ukuran dan desain yang telah
distandarkan. Layout yang distandarkan dari pusat. Dapur yang terpisah, tersedia toilet, tempat
ibadah, berbagai permainan seperti uno, stako, monopoli, dkk juga menu dengan nama-nama
yang unik. Hiasan –hiasan dinding yang colourfull untuk menarik minat pembeli agar nyaman.
– Produk Desain : Desain produk dari Warunk Upnormal adalah makanan rumahan yang
disajikan dengan unik dan dinikmati dengan santai sebagai tempat nongkrong. Contohnya adalah
Mie Gokil yaitu mie goreng dengan kikil, lalu bisa disantap sambil main Uno atau yang lain.
– Proses Desain : Process design yang berlangsung adalah pelanggan tidak terlibat langsung
dalam proses pembuatan, selama pelanggan dalam masa tunggu disediakan permainan-
permainan yang menarik untuk sekedar mengisi waktu luang
– Capacity Planning : Untuk perencanaan kapasitas, kapasitas tempat Warunk Upnormal setiap
harinya selalu over capacity hingga waiting list mencapai 200 orang tiap harinya
– Untuk kapasitas strategi, upnormal menyediakan private room dengan kapasitas 20 orang.
– Operasional dengan terkonsentrasi pada pelayanannya, dengan pelayanan yang baik maka
pelanggan akan puas sehingga loyalitas pelanggan akan tercipta dan terjaga serta menjadikan
unit usaha meningkat.
– SDM di Upnormal sudah teruji dengan diadakannya training untuk pegawai baru dan sudah
ada SOP untuk masing-masing elemen yang dikontrol langsung oleh Supervisor.
Kapasitas jasa yang terpenuhi berada di level puncak dan selalu over capacity. Upnormal
memberikan service yang berbeda dengan maksud yang lebih baik. Diferensiasi yang dilakukan
Upnormal adalah dengan varian menu yang unik-unik dan disediakan permainan-permainan
yang menghibur seperti UNO, juga WIFI.
Aspek manajemen
Schedulling :
Worker Skills : Skill yang paling diutamakan adalah cepat tanggap dan terampil. Skill lain yang
diperlukan sesuai dengan job description masing-masing. Oleh karena itu setiap pegawai baru
akan di training terlebih dahulu.
Quality Control : Untuk menjaga kualitas, setiap bagian mempunyai SOP masing-masing dan
pelaksanaan SOP tersebut diawasi langsung oleh Supervisor.
Time Standards : Time standards yang diberlakukan di Warunk Upnormal menganut paham
makin cepat makin baik. Untuk standard batas waktu masing-masing sudah ada di SOP. Untuk
pelanggan tidak dibatasi waktu, bebas hingga tutup.
Wage Payment : Sistem penggajian tetap setiap Jika ada lembur dapat fee dihitung per jam.
Forecasting : Untuk peramalan atau forecasting, Warunk Upnormal sudah menggunakan sistem
informasi yang terintegrasi dengan sistem pembayaran di kasir. Dengan itu maka, perusahaan
dapat melihat berapa banyak produk terjual, produk mana yang paling laku, dan lain-lain. Setelah
melihat data yang lalu maka perusahaan dapat merencanakan dan mengambil keputusan untuk
kedepannya.
Dari aspek ekonomi sosial tentu Warunk Upnormal akan menciptakan lapangan kerja baru. Ini
akan menyerap tenaga kerja dengan baik, karena warunk Upnormal ini masih menganut sistem
padat karya. Karena semua pelayanan dilakukan oleh tenang manusia. Dengan adanya
peningkatan serapan tenaga kerja tentu akan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Untuk mengembangkan produk, Warunk Upnormal dapat mengkreasikan produknya lagi dengan
penambahan menu makanan yang sedang tren dikalangan anak muda (seperti ayam geprek) dan
penambahan fasilitas permainan.