Anamnesa Ibu Bersalin
Anamnesa Ibu Bersalin
Disusun Oleh
Dosen Pengampu
Dr. Hj. Netty Herawati, DHMS, M.Si
Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat
dan hidayah-Nya.Sehinnga penulis dapat menyelesaikan Makalah Asuhan Kebidanan
Persalinan yang berjudul “Anamnesa Pada Ibu Bersalin”. Penulis menyadari dalam
membuat makalah ini, banyak bantuan yang diberikan kepada penulis . sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Penulis mengucapkan
terimakasih kepada Dr.Hj.Netty Herawati, DHMS,M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan teman-teman kelas 2 A DII Kebidanan.
Terlepas dari semua itu penulis menyadari masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Harapan penulis semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu kritik dari berbagai pihak yang bersifat
mendukung sangat di perlukan untuk memperbaiki makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………. i
KATA PENGANTAR……………………………………………... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………. 2
C. Tujuan……………………………………………………….... 2
BAB II ISI
A. Pengertian Anamnesa………………………………………… 3
B. Tujuan Anamnesa…………………………………………… 3
C. Contoh Anamnesa…………………………………………… 4
D. Persiapan Alat Dan Penatalaksanaan………………………. 20
E. Lima Benang Merah………………………………………… 23
F. 21 Penapisan………………………………………………… 39
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan dapat hidup
diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir lain dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 1998 : 157)
Dari pendapat para ahli tersebut di kemukakan bahwa persalinan
normal adalah proses pengeluaran janin yang cukup bulan, lahir secara
spontan dengan presentasi belakang kepala, disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput ketuban dari tubuh ibu, tanpa komplikasi baik ibu
maupun janin.
Anamnesa (anamnesis) adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan
data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan. Anamnesis
pada ibu hamil adalah pertanyaan terarah yang ditujukan kepada ibu hamil,
untuk mengetahui keadaan ibu dan fakor resiko yang dimilikinya.
Anamnesa dan pemeriksaan fisik secara seksama merupakan bagian
dari asuhan sayang ibu yang baik dan aman selama persalinan. Pertama, sapa
ibu dan di beritahukan apa yang akan anda lakukan. Jelaskan pada ibu tujuan
anamnesa dan pemeriksaan fisik. Jawab dengan baik setiap pertanyaan yang
diajukan oleh ibu. Sambil melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik,
perhatikan adanya tanda-tanda penyulit atau kondisi gawat darurat dan segera
lakukan tindakkan yang sesuai apabila diperlukan (lihat table 2-1 halaman 44)
untuk memastikan proses persalinan akan berlangsung secara aman. Catatkan
semua temuan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik secara seksamaa dan
lengkap. Jelaskan kesimpulannya kepada ibu dan keluarganya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu anamnesa?
2. Apa saja tujuan anamnesa?
3. Apa saja contoh anamnesa?
C. TUJUAN
Tujuan anamnesa adalah menyimpulkan informasi tentang riwayat
kesehatan, kehamilan, dan persalinan. Informasi ini digunakan dalam proses
membuat keputusan klinik untuk menentukan diagnosis dan mengembangkan
rencana asuhan atau perawatan yang sesuai.
BAB II
ISI
A. Pengertian Anamnesa
C. Contoh Anamnesa
A. Pengertian
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serfik, dan janin turun
kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di
dorong keluar melalui jalan lahir.
Persalinan dan kehamilan normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadipada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) , lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalan 18 jam,tanpa komplikasi
baik pada ibu maupun janin. (Saipudin,2001:100).
B. Tujuan
Sebagai pedoman untuk melaksanakan asuhan kehamilan pada klien dengan
persalinan normal.
C. Ruang lingkup
Kebidanan
D. Uraian umum
E. Kebijakan
F. Prosedur
DATA SUBYEKTIF
- Graviditas dan paritas
- Pernah keguguran atau tidak
- Klien mengatakan hamil 9 bulan
- HPHT dan TP
- Pergerakan anak dirasakan ibu
- Mules-mules di rasakan sering yang tidak hilang dengan analgotik
- Ketuban belum pecah
- Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu normal.
- Tidak pernah menderita sakit berat seperti jantung, asma, hipertensi,
kencing manis, dan lain-lain.
- Riwayat pernikkahan kurang dari 5 tahun
- Tidak pernah merokok dan tidak minum-minuman keras
DATA OBYEKTIF
ANALISIS DATA
GPA Parturient aterm kala I fase laten/aktif janin tunggal hidup intra
uterin
PLANNING
DATA SUBYEKTIF :
DATA OBJEKTIF
ANALISIS DATA
PLANNING
DATA SUBYEKTIF
Ibu merasa senang dan tenang karena bayinya sudah lahir dengan selamat
DATA OBYEKTIF
1. Conjungtiva
2. TFU
3. Kontraksi uterus baik
4. Kandung kemih
5. Pengeluaran darah
ANALISIS DATA
PA kala IV
PLANNING
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan sangat senang dengan kelahiran anaknya,masih sangat lemah dan
lelah, perut masih terasa sakit dan mules, keluar darah sedikit, sudah makan dan
minum obat yang di berikan Bidan.
DATA OBJEKTIF
Conjunctiva
Kolostrum keluar
TFU
Perdarahan ± 50 cc
ANALISA DATA
PLANNING
PERSALINAN KALA 1
Waktu : 07:00
DATA SUBYEKTIF
1. Boidata
Nama : Ny.M Nama : Tn. P
Umur : 27 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Hibrida X Alamat : Hibrida X
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan perutnya kontraksi sejak tanggal 14 Mei 2010 jam 23.00 WIB
disertai keluar lendir bercampur darah. Ibu datang ke rumah bidan tanggal 15
Mei 2010 jam 07. 00 WIB, ketuban merembes keluar banyak.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit jantung, asma,
hipertensi,DM
b. Riwayat kesehatan lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung, asma,
hipertensi,DM
c. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
jantung, asma, hipertensi,DM dan riwayat kembar
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 29 hari
Lamanya : 5-7 hari
Banyaknya : 3X ganti balutan
5. Riwayat perkawinan
Usia menikah : 23 tahun
Pernikahan ke : 1(satu)
Lama menikah : 4 tahun
7. Riwayat KB
--
Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda vital
TD : 120/70mmHg
N : 82x/menit
S : 36,50C
RR : 20x/menit
Kepala:
- Kebersihan : bersih
- Warna : hitam
Muka
Mata
- Konjungtiva : an anemis
- Sclera : an ikterik
Hidung
- Kebersihan : bersih
- Keluhan : tidak ada
Telinga
- Kebersihan : bersih
- Ganggaun : tidak ada
Leher
Payudara
Abdomen
a. Palpasi
His : 4x10’45”
c. Pemeriksaan Penunjang
d. Pemeriksaan Dalam
VT pembukaan 8 cm, eff 100%, selaput ketuban (-), presentasi kepala, tidak
ada moulage, hodge III
C. ASESMENT
Ny. M, umur: 27 tahun, G1P1A0, inpartu kala 1 fase aktif
D. PLANING
Memberitahu kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
TTV : TD : 120/70 mmHg
S : 36, 50C
N : 82 x/menit
RR : 20 x/menit
Djj : (11+11+14)x4 = 155x/menit, teratur
VT : pembukaan 8 cm, eff 100%, selaput ketuban (-), presentasi kepala,
tidak ada moulage, hodge III
Ibu mengerti.
2. Jam 07. 05 WIB
Menganjurkan ibu untuk posisi jongkok atau tidur miring ke kiri. Ibu bersedia.
3. Jam 7.07 WIB
Mengajarkan teknik relaksasi dan pengaturan napas saat timbul kontraksi
yaitu dengan menarik napas melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut. Ibu
melakukannya.
b) Prosedur Pelaksanaan
1. Menyambut ibu dan keluarga dengan sopan dan ramah
2. Memperkenalkan diri
3. Menanyakan identitas ibu
4. Mengkaji ulang atau menanyakan mengenai usia kehamilan
5. Mengkaji ulang atau menanyakan mengenai riwayat kehamilan
terdahulu seperti :
a. Paritas
b. Riwayat operasi sesar
c. Masalah-masalah selama kehamilan dan persalinan
sebelumnya
6. Mengkaji ulang atau menanyakan mengenai masalah-masalah dengan
kehamilan yang sekarang
7. Menanyakan apa yang dirasakan oleh ibu
8. Menanyakan masalah kontraksi seperti :
a. Kapan mulai terasa
b. Frekuensi
c. Durasi
d. Kekuatannya
9. Menanyakan mengenai adanya cairan vagina :
a. Perdarahan vagina
b. Lender darah
c. Aliran atau semburan cairan : Kapan, Warna, Bau
10. Menanyakan mengenai gerakan janin
11. Menanyakan mengenai istirahat terakhir dan kapan makan terakhir
12. Menanyakan terakhir buang air kecil dan besar
13. Catat temuan pada status pasien
14. Meminta ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya, jika perlu
periksa jumlah urine, Protein dan aseton dalam urine
15. Mencuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan fisik
16. Nilai keadaan umum ibu dan tingkat nyeri
17. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah
b. Suhu Tubuh
c. Nadi
d. Respirasi
18. Memeriksa adanya odema pada mata
19. Memeriksa adanya warna kurang pada sclera
20. Memeriksa pucat mata :
a. Mata
b. Mulut
21. Memeriksa ekstremitas :
a. Reflek patella
b. Edema
c. Varices pada kaki
22. Melakukan pemeriksaan obdomen :
a. Leopoid untuk posisi janin
b. Penurunan kepala janin
c. Tinggi fundus uteri
d. Frekuesi, durasi, kekuatan kontraksi
e. Luka bekas operasi
23. Mendengarkan detak jantung janin setelah kontraksi berakhir untuk
memastikan DJJ dalam batas normal ( 120-160 kali per menit )
24. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mengeringkannya
dengan handuk kering
25. Menjelaskan prosedur tindakan kepada ibu dan memberitahukan
kemungkinan ketidaknyamanan
26. Gunakan sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan
27. Membersikan vulva dan perinium, menyekaknya dengan hati-hati dari
depan kebelakang dengan kapas atau kassa yang sudah dibasahi ait
DTT
28. Melakukakn pemeriksaan inspeksi genetalia luar
29. Melakukan pemeriksaan dalam
30. Mendekontaminasikan sarung tangan dengan cara mencelupkan
tangan yang masih memakai sarung tangan kedalam larutan clorin 0,5
% dan lepaskan secara terbalik
31. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
32. Memberikan asuhan sayang ibu
33. Mencatat dan mendekontaminasikan hasil pemeriksaan
D. Lima Benang Merah
Lima aspek dasar atau lima benang merah dalam asuhan persalinan baik
normal maupun patologis termasuk bayi baru lahir. Menurut Depkes (2008:7) Lima
benang merah tersebut adalah :
1) Percikan darah atau cairan ketuban pada mata, hidung, mulut atau melalui
diskontinuitas permukaan kulit (misalnya luka lecet yang kecil)
2) Luka tusuk yang di sebabkan oleh jarum yang sudah terkontaminasi atau
peralatan tajam lainnya, baik pada saat tindakan maupun saat proses
dekontaminasi peralatan. Memakai sarung tangan ,mengenakan perlengkapan
pelindung pribadi (kaca mata ,masker ,celemek ,sepatu bot/alas kaki
tertutup,Dll) dapat melindungi petugas dari percikan yang dapat
mengkontaminasi dan menyebarkan penyakit.
4) Memproses alat
Tiga proses pokok yang direkomendasikan untuk proses peralatan dan
benda-benda lain dalam upaya pencegahan infeksi adalah :
a) Dekontaminasi
Pakai sarung tangan rumah tangga atau sarung tangan yang
tebal jika akan menaggani peralatan bekas pakai atau
kotor.Segera digunakan masukkan benda-benda yang
terkontaminasi kedalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit
.prossedur ini dengan cepat mematikan virus hepatitis B dan
HIV. Pastikan seluruh peralatan terendam klorin.daya kerja
larutan klorin, cepat mengalami penurunan,sehungga harus
berganti setiap 24 jam, atau lebih cepat jika terlihat kotor
atau keruh.
Gambar 1.2:
Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5 % dari larutan
konsentrat berbentuk cair
b) Cuci bilas
Pencucian merupakan cara yang paling efektif untuk
menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada
peralatan/perlengkapan yang kotor atau yang sudah
digunakan. Sterilisasi maupun DTT kurang efektif tanda
proses pencucian.
Peralatan untuk mencuci peralatan :
Sarung tangan karet yang tebal sarung tangan rumah
tangga
Sikat ( boleh sikat gigi)
Tabung suntik minimal ukuran 10 ml untuk karteter,
termasuk karteter penghisap lendir
Air bersih mengalir
Sabun atau deterjen
a. Dapat digunakan sebagai alat bantu untuk membuat keputusan klinik dan
mengevaluasi apakah asuhan sudah sesuai dan efektif, mengidentifikasi
kesenjangan asuhan yang diberikan dan perencanaan peningkatan asuhan.
b. Dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan proses membuat
keputusan klinik.
c. Merupakan catatan permanen tentang asuhan, perawatan dan obat yang
diberikan.
d. Dapat dibagikan diantara penolong persalinan
e. Dapat mempermudah kelangsungan asuhan dari satu kunjangan lain, dari
satu penolong ke penolong lain
f. Dapat digunakan untuk studi kasus.
g. Diperlukan untuk memberi masukkan data statistic nasional dan daerah
termasuk catatan kematian dan kesakitan ibu atau bayi.
Aspek penting dalam pencatatan :
1. Tanggal dan waktu asuhan tersebut diberikan
2. Identifikasi penolong
3. Paraf atau tanda tangan penolong pada semua catatan
4. Mencakup informasi yang berkaitan secara tepat, di catat dengan
jelas, dan dapat dibaca
5. Suatu system untuk memelihara catatan pasien sehingga selalu siap
tersedia
6. Kerahasiaan dokumen-dokumen medis
Jika sampah terkontaminasi ( kasa, kapas, perban, dan lain-lain) tidak dikelola
dengan benar, maka sampah terkontaminasi tersebut berpotensi untuk
menginfeksi siapapun yang melakukan kontak dengan sampah tersebut
termasuk anggota masyarakat.
E. 21 Penapisan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang telah cukup bulan atau hampir cukup bulan dan dapat hidup
diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lahir lain dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 1998 : 157)
Anamnesa (anamnesis) adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan
data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan. Anamnesis
pada ibu hamil adalah pertanyaan terarah yang ditujukan kepada ibu hamil,
untuk mengetahui keadaan ibu dan fakor resiko yang dimilikinya.
Tujuan anamnesa adalah menyimpulkan informasi tentang riwayat
kesehatan, kehamilan, dan persalinan. Informasi ini digunakan dalam proses
membuat keputusan klinik untuk menentukan diagnosis dan mengembangkan
rencana asuhan atau perawatan yang sesuai.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, dengan adanya kekurangan dalam
makalah ini, kami mengharapkan dan siap menerima kritik dan saran dari
pembaca, demi terciptanya makalah yang lebih baik lagi di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyawati, ari dan Nugraheny, Esti 2010 Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Bersalin. Yogyakarta: Salemba Medika
Nurasiah, Ai, Rukmawati Ani, & Badriah DL. 2012. Asuhan Persalinan
Normal Bagi Bidan. Bandung: PT Refika Aditama