Massase Dan Stimulasi
Massase Dan Stimulasi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keduanya mempunyai masa yang sangat menentukan, yaitu masa balita, karena
dimana diperlukan suatu rangsangan atau stimulasi yang berguna agar potensi
Balita usia 14 bulan seharusnya sudah bisa berjalan dengan baik tapi pada
kenyataannya balita usia 14 bulan masih belum bisa berdiri hal ini dikarenakan
orang tua masih memberikan anak mainan bunyi-bunyian yang seharusnya untuk
usia perkembangan balita usia 14 bulan adalah orang tua membelikan mainan
yang berwarna terang dan dapat bergerak misal mobil-mobilan agar anak tertarik
dan termotivasi untuk berjalan. Selain itu balita usia 21 bulan dan 23 bulan belum
bisa mengucapkan kata “mama papa” dengan baik, seharusnya orang tua dapat
anak buku cerita agar perkembangan bahasa dan bicara anak menjadi lebih
optimal.
Pijat atau masase bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan
yang akan membuat perasaan nyaman bagi bayi. Karena pijatan lembut akan
membantu meringankan ketegangan otot sehingga bayi menjadi tenang dan tidur
(Pranoto, 2009). Peneliti dari Warwick medical school dan institute of education
dari University of Warwick, meneliti 9 gerakan pijat bayi yang di terapkan kepada
598 bayi usia di bawah 6 bulan. Hasil penelitian tersebut salah satunya di
melatonin, dengan hormone tersebut bayi dapat memiliki pola tidur yang teratur
meliputi bangsa, umur, jenis kelamin dan genetik, sedangkan faktor eksternal
dibagi menjadi 3 yaitu prenatal (gizi, toksin, radiasi, endokrin, infeksi, kelainan
gizi, status sosial ekonomi, status kesehatan dan stimulasi) (Narendra, 2002).
gangguan bicara, misalnya anak yang kurang diajak bicara dan kurang mendapat
stimulus dalam hal bicara akan mengakibatkan kurang dalam kemampuan bahasa,
terlambatnya motorik kasar seperti anak yang kurang distimulus untuk berjalan
akan terlambat dalam hal motorik kasar yaitu terlambat berjalan, terlambat
motorik halus serta sosial. Perkembangan personal sosial sangat dipengaruhi oleh
lingkungan dan interaksi antara anak dan orang tuanya, lingkungan yang tidak
mendapatkan stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang
2002) .
Perkembangan balita sangat penting, untuk itu perlu upaya untuk memotivasi
masyarakat terutama ibu atau pengasuh untuk memberikan stimulasi sejak dini
pada balita dengan memberikan penyuluhan dan melatih skill dalam memberikan
B. Batasan Masalah
seperti bangsa, keluarga, umur dan jenis kelamin, dan faktor eksternal seperti gizi,
dalam penelitian ini peneliti membatasi pada masalah pemberian massage dengan
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti dapat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Responden
menambah wawasan yang bermanfaat pada ibu atau pengasuh, sehingga ibu
atau pengasuh dapat memberikan stimulasi dan massage yang sesuai dengan
usianya.
6
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Perkembangan
yang lebih komplek dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil
juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
2. Ciri-ciri Perkembangan
ini meliputi perubahan ukuran tubuh secara umum, perubahan proporsi tubuh,
yaitu:
Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan,
tahap-tahap itu tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak dapat berdiri sebelum
berjalan.
yang berbeda-beda.
a. Faktor Internal
Berikut ini adalah faktor internal yang berpengaruh pada tumbuh kembang
anak:
Anak yang dilahirkan dari ras atau bangsa Amerika tidak memiliki faktor
2) Keluarga
3) Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama
4) Jenis Kelamin
pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Akan tetapi
cepat.
5) Genetik
Genetik adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri
6) Kelainan Kromosom
9
b. Faktor Eksternal
Berikut ini adalah faktor eksternal yang berpengaruh pada tumbuh kembang
anak:
1) Faktor Prenatal.
a) Gizi
b) Mekanis
Club foot.
d) Endokrin
hiperplasia adrenal.
e) Radiasi
Paparan radiasi dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin
f) Infeksi
pada janin seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan
jantung kongenital.
g) Kelainan Imunologi
janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin,
kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah janin dan akan
h) Anoksia Embrio
i) Psikologi Ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan yang salah atau kekerasan
2) Faktor Persalinan
3) Faktor pascapersalinan
a) Gizi
paparan sinar radio aktif dan zat kimia tertentu mempunyai dampak yang
d) Psikologis
oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan akan mengalami
e) Endokrin
f) Sosioekonomi
pertumbuhan anak.
g) Lingkungan pengasuh
h) Stimulasi
i) Obat-obatan
hormon pertumbuhan.
4. Aspek perkembangan
a. Personal Sosial
c. Bahasa
bicara spontan.
sokongan.
baik.
menyetujui permintaan.
4) Sosial: Menoleransi perpisahan dengan orang tua, dapat meniru orang tua
1) Motorik kasar: Berlari tapi masih sering terjatuh, berjalan naik tangga
1) Motori kasar: Naik turun tangga dengan 2 kaki disetiap langkah, berlri
6. Tes Perkembangan
Menurut Dep Kes RI 2005 salah satu tes perkembangan yang dilakukan untuk
a. Jadwal pemeriksaan KPSP rutin adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42,
48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum mencapai umur skrining tersebut
minta ibu untuk datang kembali pada umur skrining yang terdekat untuk
skrining KPSP pada usia 15 bulan. Apabila orang tua datang dengan keluhan
b. Cara menghitung usia anak. Usia anak ditetapkan menurut tahun dan bulan.
Tanggal Satu tahun sama dengan 12 bulan, satu bulan sama dengan 30 hari.
Kelebihan >15 hari dibulatkan menjadi 1 bulan dan kelebihan <15 hari
2) Alat bantu pemeriksaan berupa: pensil, kertas, bola sebesar bola tenis,
3) Setelah menentukan usia anak, pilih KPSP yang sesuai dengan usia anak.
b) Perintah pada ibu atau pengasuh anak atau petugas untuk melaksanakan
duduk”.
16
5) Jelaskan pada orang tua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh
karena itu pastikan ibu atau pengasuh mengerti apa yang ditanyakan
kepadanya.
formulir.
pertanyaan sebelumnya.
1) Jawaban “ya” bila ibu atau pengasuh menjawab anak bisa atau pernah atau
2) Jawaban “tidak”, bila ibu atau pengasuh menjawab anak belum pernah
melakukan atau tidak pernah atau ibu pengasuh anak tidak tahu.
perkembangannya. (S)
penyimpangan.
6) Untuk jawaban tidak perlu dirinci jumlah jawaban “tidak” menurut jenis
kemandirian)
17
1. Definisi Massage
Massage bayi atau pijat bayi merupakan terapi sentuh yang diberikan pada
bayi yang apat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang
dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi ( Rosli, 2001). Seni pijat ini
diketahui dengan jelas pijat dan sentuhan dapat berpengaruh positif pada tubuh
manusia. Pijat bayi adalah praktek pengasuhan anak kuno yang masih
banyaknya manfaat pijat bayi. Sebuah studi menunjukkan bahwa bayi prematur
yang dipijat tiga kali sehari selama sepuluh hari mendapatkan kenaikan berat
badan hampir 50 persen lebih banyak, lebih aktif dan waspada dan dapat
meninggalkan rumah sakit enam hari lebih cepat dibandingkan bayi prematur
selain menyehatkan tubuh dan otot-otot. Bayi yang dipijat dengan baik dan
Yang terutama yaitu bayi akan merasakan kasih sayang dan kelembutan dari
orang tua saat dipijat. Kasih sayang merupakan hal yang penting bagi
pertumbuhan bayi. Sentuhan hangat dari tangan dan jari orang tua bisa
b. Menguatkan otot
d. Membantu pertumbuhan
Menurut penelitian, pertumbuhan bayi seperti berat badan akan lebih baik
dengan memijat bayi. Bahkan untuk bayi prematur, berat badan bisa
bayi, akan meningkatkan daya ingat dan kesanggupan belajar sang bayi.
Pijat bayi dapat dimulai setelah bayi dilahirkan sampai usia 6-7
bulan. Pemijatan dapat dilakukan pada waktu pagi hari agar anak siap untuk
persiapan untuk memijat bayi yaitu cuci tangan hingga bersih dan pastikan
anda telah memotong kuku dan lepaslah perhiasan yang dapat melukai
bayi. Siapkan ruang pijat yang hangat lembut dan tidak pengap. Siapkan
19
handuk, pakaian ganti bayi dan baby oil/bedak. Karena bayi akan dipijat di
berbagai bagian tubuhnya, usahakan agar dia tidak dalam keadaan lapar.
perut, dada, tangan , muka dan diakhiri punggung. Jika bayi menangis
tenangkan dulu dan jika lebih keras hentikan pemijatan mungkin bayi
keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi. Untuk itu pastikan bayi
kaki bayi pada pangkal paha seperti cara memegang pemukul softball.
mata kaki secara bergantian kaki kiri dan kaki kanan. Ibu bisa melakukan
kemudian memutar kaki bayi dengan lembut kearah mata kaki. Urut juga
bagian telapak kaki dengan dua ibu jari secara bergantian dari tumit ke
20
seluruh telapak kaki. Pijat jari kaki dengan gerakan memutar menjauhi
telapak kaki satu persatu dengan lembut. Akhiri gerakan tersebut dengan
perlahan dan Usap kaki bayi dengan tekanan lembut dari pangkal paha hingga
akhir.
Gambar 2.1
mengayuh sepeda dari atas kebawah. Pijatlah perut bayi dari bagian kiri atas
terbalik, pijat perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan
bawah ke atas kemudian kekiri, kebawah dan berakhir diperut kiri. Terapis
tidak menyarankan untuk menekan perut bayi terlalu dalam. Hal ini dapat
menimbulkan kerusakan tata letak usus dan karena hal inilah beberapa dokter
21
tidak menyarankan pijat bayi. Untuk itu hendaknya ibu memastikan gerakan
Gambar 2.2
Untuk memijat bagian dada bayi, ibu bisa melakukan gerakan ke atas
bawah pada leher belakang. Lanjutkan dengan gerakan pijat untuk tulang
mulai dari pantat hingga leher. Buat gerakan melingkar dengan jari-jari mulai
Gambar 2.3
Pemijatan pada bagian Ketiak dari atas ke bawah, pada lengan dapat
dilakukan dengan cara memeras dan memutar lengan bayi dari arah pundak
menuju pergelangan tangan. Setelah itu pijatlah telapak tangan dengan ibu jari
mulai telapak hingga jari tangan bayi. Lakukan usapan lembut pada punggung
Gambar 2.4
dengan cara meletakkan ibu jari diantara alis mata si bayi. Lakukan pemijatan
menggunakan ibu jari secara lembut pada alis dan di atas kelopak mata. Pijat
hidung.Gerakkan kedua ibu jari anda dari tengah ke samping 23ank e atas
Gambar 2.4
Pijat bayi memiliki banyak manfaat tidak hanya bagi bayi, namun
juga untuk Anda dan pasangan Anda. Pijat bayi sangat bagus untuk bayi
yang dipijat 1x15 menit selama 10 hari, mengalami kenaikan BB per hari
20%-47% lebuih banyak dari yang tidak dipijat. Penelitian pada bayi yang
2) Meningkatkan pertumbuhan
Umumnya bayi yang dipijat akan tidur lebih lelap, dan pada waktu
matematika, setelah itu dilakukan pemijatan pada anak –anak tersebut selama
Pada saat menyusui bayinya mereka merasa kewalahan Karena ASI terus
menerus menetes dari payudara yang disusukan. Jadi pijat bayi dapat
Sentuhan dan pandangan kasih sayang orang tua pada bayinya akan
komunikasi yang akan memupukcinta kasih secara timbale balik. Semua itu
26
akan menjadi penentu bagi anak untuk secara potensial menjadi anak berbudi
Ada pula teori yang mengatakan bahwa sentuhan dan kontak kulit bisa
memijat bayi, Anda juga akan merasakan perubahan mood yang positif dan
Saat Anda memijat bayi, Anda pasti akan berbicara dan melakukan
kontak mata dengannya. Ini adalah salah satu manfaat pijat bayi yang bisa
depression). Pijat bayi juga bagus untuk para Ayah. Umumnya seorang ayah
kantor dan Si Kecil ASI Eksklusif. Kegiatan pijat bayi yang dilakukan rutin
oleh Ayah pada saat sebelum tidur malam bisa mendekatkan hubungan Ayah
dan bayinya.
jaringan
pertumbuhan
makanan
dipijat mengalami peningkatan tonus nerve vagus ( saraf otak ke 10) yang
Oleh karena itu berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak
aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih
sering menyusu pada ibunya. Sehingga ASi akan lebih banyak diproduksi.
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebi lelap dan meningkatkan
Orang tua yang masih remaja, umumnya kurang tahu atau belum
siap untuk menjadi orang tua karena mereka sendiri belum cukup dewasa.
Pada kasus seperti ini pijat bayi dapat meningkatkan kepercayaan diri
tua.
Hal ini terjadi bias any apada kasus dengan kehamilan yang tidak
karena kesehatan ibu/ bayi. Pada kondisi tersebut pijat bayi bisa
bayinya karena tidak merasa mengandung, tetapi dengan pijat bayi akan
membantu menciptakan ikatan yang kuat antara orang tua angkat dan
bayinya.
merasakan kesakitan dan tidak nyaman. Pijat bayi akan lebih cepat
5. Sakit perut
Bada bayi sering terjadi colic atau sakit perut, untuk mengurangi
kolik para orang tua dianjurkan untuk memijat bayinya pada waktu kolik
1) Kontra Indikasi
setelah makan sebaiknya bayi jangan langsung dipijat karena bisa muntah
Bayi yang dipijat saat tidur akan mengganggu tidurnya karena bayi bisa
Bayi dalam keadaan sakit atau demam sebaiknya tidak dilakukan pijat bayi
Bayi yang sedang tidak mau dipijat jika dipaksakan justru akan membuat
2) Indikasi
1. Definisi Stimulasi
Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar umur 0-6 tahun agar
anak tumbuh dan berkembang secara optimal (Narendra, 2005). Stimulasi tumbuh
anak yang dilakukan oleh ibu dan keluarga untuk membantu anak tumbuh dan
kembang anak dapat dilakukan oleh pengganti ibu atau pengasuh anak, anggota
menetap.
adalah:
a) Pengalaman orangtua
akan lebih siap menjalankan peran pengasuhan dan pemberian stimulasi yang
b) Pengetahuan orangtua
khususnya dalam keluarga, misalnya keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain
terhadap kegiatan anak. Agar stimulasi berjalan sesuai harapan, orangtua harus
memahami dan mengetahui makna stimulasi bermain sejak dini. Disini peran
orangtua sangat penting karena orangtua adalah orang yang paling dekat
pendidikan dasar (SD, MI, Paket A dan SLTP, MTs, Paket B), pendidikan
Bermain tentu diperlukan alat permainan yang sesuai dengan umur dan taraf
tumbuh kembangnya.
Ibu yang bekerja memiliki waktu lebih sedikit untuk berinteraksi dengan anak
dari pada ibu rumah tangga sehingga kesempatan untuk memberikan stimulasi
adalah:
benar.
Syarat APE yang baik adalah aman, desain harus jelas, mempunyai aspek
pengembangan, ukuran dan berat APE harus sesuai dengan usia anak. Contoh
APE antara lain bola, sepeda roda dua atau tiga, mainan yang ditarik atau
didorong, tali (menstimulasi motorik kasar), pensil, gunting, bola, balok, lilin
(motorik halus), puzzle dan buku gambar, boneka, radio, pensil warna
(kecerdasan kognitif), buku gambar, buku cerita, majalah, radio, TV, tape
33
(menstimulasi bahasa). Peran orang tua sangat besar dalam tumbuh kembang
b. Bermain.
a) Ekstra energi.
b) Waktu
c) Alat permainan
Ruangan tidak harus terlalu lebar dan tidak perlu ruangan khusus
ruang tidurnya.
temannya atau diberi tahu caranya oleh orang lain. Cara yang terakhir
lebih banyak.
f) Teman bermain
34
Anak harus merasa yakin bahwa dia mempunyai teman bermain kalau
dengan anak menjadi akrab dan ibu atau ayah akan segera mengetahui
2) Keuntungan bermain
hidupnya.
disekitar anak.
dan kedukaan.
Kekurangan gizi yang diderita sejak masa janin sampai masa balita dapat
b. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru
f. Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman yang ada disekitar
anak.
h. Anak Selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
Menurut Indiasari (2012), stimulasi yang perlu diberikan oleh orang tua atau
a. Umur 12 – 18 bulan
1) Kemampuan gerak halus: Ajari anak memcoret-coret di kertas, pada usia ini
maka ada baikmya ajarkan anak untuk menulis di kertas agar tidak terbiasa
2) Kemampuan gerak kasar: Latih anak naik turun tangga, ajak anak untuk
memperbanyak pembendaharan kata pada anak selain itu anak juga dapat
mengetahui berbagai macan peran, bentuk, dan peristiwa serta hal ini pun dapat
4) Sosial: Ajak anak untuk melakukan pekerjaan rumah, melatih anak untuk mau
1) Kemampuan gerak halus: Latih anak menggambar bulatan, garis segitiga dan
gambar wajah.
37
3) Bahasa: Bacakan buku cerita saat anak menjelang tidur. Usahakan memilih
buku yang bergambar menarik dan berwarna terang, sehingga daya imajinasi
6. Penilaian Stimulasi
BAB 3
A. Kerangka Konseptual
Faktor yang
mempengaruhi
perkembangan:
Perkembangan balita
Faktor yang usia 12-24 bulan,
Faktor eksternal, dibagi 3:
mempengaruhi meliputi:
a. Prenatal: Gizi, toksin,
pemberian massage:
1. Pengalaman orangtua radiasi, endokrin, 1. Motorik kasar.
2. Pengetahuan orangtua infeksi, kelainan 2. Motorik halus
3. Tersedianya alat untuk imunologi. 3. Perkembangan
stimulasi b. Natal: Trauma kepala, bicara dan bahasa.
asfiksia. 4. Perkembangan
c. Postnatal: Lingkungan personal sosial.
pengasuh, gizi, status
Sumber: Narendra, 2002 sosial ekonomi, status
Keterangan: kesehatan dan
= Diteliti
= Tidak Massage & Stimulasi diteliti
Gambar 3.1: Kerangka konseptual hubungan
antara pemberian massage Faktor internal: & stimulasi dengan
perkembangan balita usia Bangsa, umur, jenis 12-24 bulan di RT 09
RW.06 Kelurahan Banyu kelamin dan genetik. Urip Kecamatan
Sawahan Surabaya
dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi bangsa, umur,
jenis kelamin dan genetik, sedangkan faktor eksternal dibagi menjadi 3 yaitu
39
(trauma kepala, asfiksia) dan postnatal (lingkungan pengasuh, gizi, status sosial
ekonomi, status kesehatan dan stimulasi). Dengan adanya massage yang diberikan
perkembangan sosial anak. Anak yang mendapatkan massage yang teratur akan
lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang atau tidak mendapat
massage.
B. Hipotesis Penelitian
BAB 4
METODE PENELITIAN
40
desain penelitian ini bersifat cross sectional yaitu waktu pengukuran atau
observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat
(Nursalam, 2013).
B. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu atau pengasuh beserta balita
1. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian ibu atau
2. Besar Sampel
Keterangan:
n = Besar Sampel
41
N = Besar Populasi
Diketahui:
N = 45 Balita
d = 0,05
Jawab:
setiap anggota atau unit dari populasi memiliki kesempatan yang sama untuk
1. Lokasi
a. Tempat ini terdapat masalah yaitu beberapa balita yang berusia 12-24 bulan
2. Waktu penelitian
Populasi
Semua ibu beserta balita usia 12-24 bulan di RT 06 RW 06
Kelurahan Banyu Urip Kecamatan Sawahan Surabaya sebesar 41
ibu dan balita.
43
Sampling
Menggunakan probability sampling dengan simple random
sampling
Sampel
Sebagian ibu beserta balita usia 12-24 bulan di RT 06 RW 06
Kelurahan Banyu Urip Kecamatan Sawahan Surabaya sebesar
41 balita
Pengolahan Data
Data diolah dengan cara editing, coding, tabulating
Analisa Data
Menggunakan uji kolerasi Rank Spearman
Hasil penelitian
Pembahasan
1. Variabel Penelitian
44
Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu variabel independen dan variabel
2. Definisi Operasional
Sesuai tahap
Variabel perkembangan (S)
dependent: jika jumlah jawaban
“ya”= 9 -10. (Kode
Perkembangan Kemampuan balita 1) Parameter:
balita yang diukur sesuai Kuesioner
usia yang diukur
dengan KPSP. 7) Perkembangan
meragukan (M)
jika jumlah
jawaban “ya”= 7
-8. (Kode 2) Skala
pengukuran:
8) Perkembangan Ordinal
menyimpang (P)
jika jumlah
45
jawaban “ya”= 6
atau kurang. (Kode
3)
1. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi untuk
massage yang dilakukan oleh ibu atau pengasuh dan KPSP. Ibu ataupun
lembar observasi dan memberikan tanda pada jawaban yang dianggap sesuai.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian
kuesioner dan KPSP yang telah diisi dengan benar oleh responden. Responden
menggunakan teknik simple random sampling. Nomor yang keluar akan dijadikan
1. Pengolahan Data
a. Editing
Memeriksa kembali data yang telah terkumpul melalui kuisioner dan KPSP,
hal ini untuk mengecek kembali apakah semua lembar observasi dan KPSP telah
diisi.
b. Coding
untuk massage baik, kode angka 2 untuk massage cukup dan kode angka 1 untuk
c. Tabulasi Data
memudahkan penjumlahan. Kemudian data disusun dalam bentuk tabel pada suatu
format yang telah dirancang, selanjutnya tabel tersebut dianalisa dan dinyatakan
2. Analisis Data
Rank Spearman, dengan tingkat kemaknaan 0,05. Apabila < 0,05, maka H0
d. 50% = Setengahnya
g. 100% = Seluruhnya
I. Etika Penelitian
berikut:
Saat pengambilan sampel terlebih dahulu peneliti meminta ijin kepada subjek
yang akan diteliti baik secara lisan maupun melalui lembar persetujuan atas
3. Kerahasiaan (confidentility)
Kerahasiaan informasi yang telah diberikan oleh subjek dijamin oleh peneliti.
BAB 5
HASIL PENELITIAN
11. Kegiatan posyandu ini dilakukan di balai RW. Fasilitas pelayanan yang
diberikan di posyandu ini antara lain penimbangan berat badan, mengukur tinggi
B. Hasil Penelitian
1. Data Umum
multipara.
2. Data khusus
a. Data distribusi berdasarkan pemberian massage pada balita usia 12-24 bulan
Tabel 5.4 menunjukan bahwa dari 41 balita usia 12-24 bulan hampir
Tabel 5.4 menunjukan bahwa dari 41 balita usia 12-24 bulan hampir
perkembangannya.
Tabel 5.6 menunjukan bahwa dari 16 balita usia 12-24 bulan yang
menyimpang.
Data di atas kemudian dilakukan analisa data menggunakan uji statistik Rank
Spearman, maka didapatkan hasil (0,00) < (0,05) yang berarti Ho ditolak
maka ada hubungan antara pemberian massage dengan perkembangan balita usia
52
Surabaya.
BAB 6
PEMBAHASAN
53
A. Pembahasan
1. Pemberian Massage
Hasil data pada tabel 5.4 menunjukan bahwa dari 41 balita usia 12-24 bulan
memberikan massage yang baik untuk balitanya menunjukan bahwa ibu yang
peran aktif orang tua untuk memberikan massage sangat penting. Massage yang
diberikan oleh orang tua juga dapat diberikan dengan cara anak diajak sambil
menjadi tidak nyaman. Menurut pendapat Awi Muliadi (2005) massage yang baik
adalah massage yang diberikan sesuai dengan aturan yang benar sesuai dengan
pendidikan ibu. Hasil tabel 5.1 menunjukan bahwa dari 41 ibu yang memiliki
orang tua yang cukup tinggi ini sangat mempengaruhi pemberian massage karena
orang tua yang memiliki pendidikan tinggi pada umumnya lebih mudah menerima
dan memahami informasi baru dari pada orang tua yang memiliki pendidikan
rendah. Pengetahuan tentang massage ini tidak hanya diperoleh dari pendidikan
formal tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal seperti dari
dan imunisasi, media cetak, media elektronik dan dari pengalaman diri sendiri
Hasil tabel 5.2 berdasarkan urutan lahir dari 41 responden sebagian besar
(70,73%) multipara. Balita yang memiliki urutan lahir bukan dari anak pertama
akan mendapatkan massage yang baik dari orang tua maupun pengasuh hal ini
dapat terjadi karena orang tua telah memiliki pengalaman tentang cara
akan lebih mudah. Orang tua yang mempunyai pengalaman sebelumnya dalam
merawat anak akan lebih siap menjalankan peran pengasuhan dan pemberian
2. Perkembangan Balita
Hasil data pada tabel 5.5 menunjukan bahwa dari 41 balita usia 12-24 bulan
optimal sehingga orang tua terus memberikan rangsangan kepada balitanya untuk
mengoptimalkan setiap aspek perkembangan anak karena peran aktif orang tua
tumbuh kembang anak secara menyeluruh dalam aspek motorik, bahasa dan
sosial.
Hasil tabel 5.3 menunjukan bahwa dari 41 responden balita sebagian besar
(53,66%) memiliki jenis kelamin perempuan. Pembawaan lahir dapat berupa fisik,
mental dan jenis kelamin individu. Salah satu faktor yang mempengaruhi
anak laki-laki akan lebih cepat dari pada perempuan sehingga menyebabkan
perkembangan anak baik secara fisik maupun mentalnya. Sebelum melewati masa
pubertas anak perempuan akan mengalami perkembangan yang lebih cepat dari
pada laki-laki.
hasil (0,00) < (0,05), maka Ho ditolak yang berarti ada hubungan pemberian
Hasil pada tabel 5.6 menunjukan bahwa dari 11 balita usia 12-24 bulan yang
salah satunya adalah massage. Pemberian massage yang baik dan terus menerus
pada balita dapat disebabkan juga oleh kurangnya pengetahuan orang tua tentang
cara pemberian massage balita serta kurangnya pengalaman orang tua dalam
merawat anak akan lebih siap menjalankan peran pengasuhan dan pemberian
yang dialami balita akan sesuai dengan pengalaman sensorik yang diterimanya
sehingga jika massage yang diberikan cukup atau kurang akan mempengaruhi
perkembangan balita.
Hasil tabel 5.6 juga dapat diketahui bahwa dari 14 anak yang mendapat
sejak dini terhadap perkembangan otaknya, karena semakin sering otak menerima
stimulus maka semakin sering pula kemampuan itu diasah hingga mencapai tahap
mahir atau piawai. Hal ini menyebabkan jika massage yang diberikan pada balita
Herawati (2009) Perkembangan terdapat masa peka yang merupakan suati masa
dalam perkembangan anak saat suatu fungsi jasmani dan rohani dapat
berkembang dengan cepat jika mendapat stimulus yang baik dan berkelanjutan.
Tabel 5.6 juga menunjukan bahwa dari 16 responden yang mendapat massage
yang setiap hari diberi massage yang baik akan memperoleh perkembangan yang
sesuai. Hal ini sependapat dengan Soedjiningsih, (2012) anak yang mendapatkan
massage yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan
B. Keterbatasan Penelitian
1. Massage dilaksanakan oleh ibu atau pengasuh sehingga kualitas dari massage
BAB 7
A. Simpulan
berikut:
yang baik.
3. Ada hubungan antara pemberian massage dengan perkembangan balita usia 12-
Sawahan Surabaya
B. Saran
Berdasarkan proses dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang
3. Bagi responden
Massage sangat mempengaruhi perkembangan pada balita, oleh karena itu ibu
BAB 8
60
A Honorarium
C Biaya pelaporan
1. Biaya foto copy proposal 120 lmbr x 2 bh x Rp. 150,- Rp. 36.000,-
penelitian
3. Biaya foto copy laporan 150 lbr x 4 bh x Rp. 150,- Rp. 90.000,-
Jumlah A + B Rp.3.091.000,-
1. Penyusunan
proposal
2. Pengumpulan
data penelitian
3. Analisis data
penelitian
4. Penulisan hasil
dan laporan
penelitian
5. Penyusunan
artikel ilmiah
6. Penyerahan
laporan penelitian
PENDIDIKAN
DAFTAR PUSTAKA
63
Adriana, Dian. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi bermain pada anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Arikunto,S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi v.
Jakarta: Rineka Cipta.
DepKes RI, (2005). Pedoman Deteksi Kelainan dan Stimulasi Dini Tumbuh
Kembang Balita. Jakarta.
DepKes RI, (2006). Instrumen Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan pada
Balita dan Anak Prasekolah. Jakarta:
DepKes RI, (2007). Petunjuk Pelaksanaan Deteksi Tumbuh Kembang Balita Bagi
Petugas Puskesmas. Jakarata
DepKes RI, (2009). Pedoman Pembinaan Kesehatan Anak Didik Taman Kanak-
kanak. Jakarta.
Feiby. (2010). “Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak”. www.
Parents-babygrowth.com. Artikel diakses tanggal 30 juni 2014. Jam
07.25 WIB.
Hasanah, Tita. (2012) “Ilmu Mengasuh Anak: Sebuah Upaya Memperbaiki
Kualitas Bangsa”. http://www.academia.edu/5343192/Pengasuhan
_Anak. Artikel diakses tangga 03 Juli 2014 jam 14.10.
Hidayat (2006). “Faktor-faktor Perkembangan Balita”. www.Pdf. Jptpunimus-
gdl-dimasajila. Artikel diakses tanggal 30 Juni 2014. Jam 08.10 WIB.
Indiasari. (2012). “Cara menstimulasi balita sesuai dengan tumbuh kembang
anak”. http://jurnalbidandiah.com/massage-berdasarkan-tahapan. html.
Artikel diakses tanggal 17 April 2014, Jam 12.10 WIB.
Mansur, Herawati (2009) Psikologi ibu dan anak untuk Kebidanan. Jakarta,
Salemba Medika.
Narendra, Moersintowarti dkk, (2002). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja.
Jakarta: Sagung Seto
Notoatmodjo. (2002). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Nursalam. (2003). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Purnomo, windhu. (2012). Pengantar Biostatistika. Surabaya:
64
Lampiran 3
Kepada,
Yth. Ibu / saudari
Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya peneliti dari Prodi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya bermaksud mengadakan
penelitian untuk mengetahui “Hubungan Pemberian Massage Dengan
Perkembangan Balita Usia 12-24 Bulan Di Posyandu RT 09 RW 06 Kelurahan
Banyu Urip Kecamatan Sawahan Surabaya”. Sehubungan dengan hal tersebut,
saya mohon kesediaan ibu-ibu untuk menjadi responden yang bersifat sukarela
dalam penelitian ini. Kami berharap tanggapan atau jawaban yang diberikan
sesuai dengan pendapat saudara sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya
akan menjamin kerahasiaan jawaban yang diberikan dan hasilnya akan digunakan
untuk mengembangkan ilmu keperawatan dan tidak dipergunakan untuk maksud
lain.
Demikian surat permohonan ini, atas kesediaan dan bantuannya saya ucapkan
terima kasih.
Surabaya, 2014
Hormat
Siti Nurjanah
66
Lampiran 4
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk ikut
berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurjanah
Dosen Prodi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya yang berjudul “Hubungan Pemberian Massage
Dengan Perkembangan Balita Usia 12-24 Bulan Di Posyandu RT 09 RW 06
Kelurahan Banyu Urip Kecamatan Sawahan Surabaya”.
Tanda tangan saya menunjukkan bahwa saya telah diberi informasi dan
memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Surabaya, 2014
Mengetahui,
Responden
(..........................)
67
Lampiran 5
LEMBAR KUESIONER
Lampiran 6
LEMBAR KUESIONER
LEMBAR KUESIONER
LEMBAR KUESIONER
LEMBAR KUESIONER
Aspek
Pemantauan Perkembangan Ya Tidak
Perkembangan
1. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, Gerak kasar
apakah anak dapat membungkuk untuk
mengambil mainan di lantai dan kemudian
berdiri kembali?
2. Apakah anak dapat menunjukan apa yang Sosialisasi dan
diinginkan tanpa menangis atau merengek? poersonalisasi
Jawab ya bila ia menunjuk, menarik atau
mengeluarkan kata-kata yang menyenangkan.
3. Apakah anak dapat berjalan disepanjang Gerak kasar
ruangan tanpa jatuh atau terhuyung-huyung.
4. Apakah anak dapat mengambil benda kecil Gelak halus
seperti kacang atau kismis dengan meremas
antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?
LEMBAR KUESIONER
Aspek
Pemantauan Perkembangan Ya Tidak
Perkembangan
1. Jika anda sedang melakukan pekerjaan Sosialisasi dan
rumah tangga, apakah anak meniru apa yang kemandirian
anda lakukan?
2. Apakah anak anda dapat meletakkan satu Gerak halus
kubus di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan
adalah kubus yang berukuran 2,5 – 5cm.
3. Apakah anak dapat menyebutkan paling Bicara dan
sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain bahasa
“papa” dan “mama”?
4. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 Gerak kasar
langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan? Anda mungkin dapat
melihatnya ketika anak menarik mainannya.
5. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: Gerak halus,
baju, rok atau celananya? (topi dan kaos kaki sosialisasi dan
tidak dinilai) kemandirian
6. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Gerak kasar
Jawab IYA jika ia naik tangga dengan posisi
tegak atau berpegangan pada dinding atau
pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik
tangga dengan merangkak atau anda tidak
membolehkan anak untuk naik tangga atau
anak harus berpegangan dengan seseorang.
7. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan Bicara dan
anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar bahasa
paling sedikit 1 bagian tubuhnya (rambut,
mata, hidung, mulut atau bagian tubuh yang
lain)?
8. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa Sosialisasi dan
banyak tumpah? kemandirian
9. Dapatkah anak membantu memungut Bicara dan
mainannya sendiri atau membantu mengangkat bahasa
piring jika diminta?
10. Dapatkah anak menendang bola kecil Gerak kasar
(sebesar bola tenis) ke depan tanpa
berpegangan pada apapun? Mendorong tidak
ikut dinilai.
73
Lampiran 7
Urutan Jawaban
No Pend. Umur Jumlah Kode Katagori
Lahir KK P DP LM
1 5 1 1 1 1 1 1 4 1 Baik
2 5 2 4 1 1 1 1 4 1 Baik
3 3 1 2 1 1 1 1 4 1 Baik
4 5 2 1 1 0 1 1 3 3 Cukup
5 5 2 2 1 1 1 1 4 1 Baik
6 3 1 1 1 0 1 1 3 2 Cukup
7 4 2 2 1 1 0 1 3 2 Cukup
8 5 2 3 1 1 1 1 4 1 Baik
9 3 2 2 1 0 0 1 2 3 Kurang
10 4 1 2 1 0 1 1 3 2 Cukup
11 5 2 2 1 1 1 1 4 1 Baik
12 4 2 4 1 1 1 0 3 2 Cukup
13 2 2 4 1 0 1 0 2 3 Kurang
14 5 1 3 1 1 1 1 4 1 Baik
15 4 2 3 1 1 1 1 4 1 Baik
16 3 2 3 1 1 1 1 4 1 Baik
17 4 2 4 1 0 1 0 2 3 Kurang
18 3 1 4 1 0 1 1 3 2 Cukup
19 4 2 2 1 0 1 1 3 2 Cukup
20 1 2 4 1 0 1 0 2 3 Kurang
21 5 2 4 1 1 1 1 4 1 Baik
22 3 1 1 1 1 0 0 2 3 Kurang
23 3 2 4 1 0 1 0 2 3 Kurang
24 4 1 2 1 1 1 1 4 1 Baik
25 4 2 4 1 1 1 0 3 2 Cukup
26 4 2 2 1 1 0 1 3 2 Cukup
27 3 2 3 1 0 1 0 2 3 Kurang
28 5 1 4 1 1 1 1 4 1 Baik
29 3 2 1 1 0 1 1 3 2 Cukup
30 4 2 3 1 0 0 1 2 3 Kurang
31 2 2 1 1 1 1 1 4 1 Baik
32 4 1 3 1 1 1 0 3 2 Cukup
33 3 2 2 1 0 1 0 2 3 Kurang
34 3 2 1 1 1 1 1 4 1 Baik
35 4 2 1 1 1 1 1 4 1 Baik
36 4 1 3 1 0 1 0 2 3 Kurang
37 4 2 1 1 0 0 1 2 3 Kurang
38 5 2 2 1 1 1 1 4 1 Baik
74
39 3 1 4 0 1 1 1 3 2 Cukup
40 4 2 3 1 1 1 0 3 2 Cukup
41 3 2 2 1 1 1 0 3 2 Cukup
Keterangan:
Diberikan massage : Skor 1
Tidak diberikan massage : Skor 0
Pendidikan:
SD :1
SMP :2
SMA :3
Diploma :4
Sarjana :5
Urutan Lahir:
Primipara :1
Multipara :2
Usia:
12-14 bulan :1
15-17 bulan :2
18-20 bulan :3
21-24 bulan :4
Kode:
Massage 4-5 bagian = Kode 1
Massage 3 bagian = Kode 2
Massage 1-2 bagian = Kode 3
Katagori:
Massage 4-5 bagian = Baik
Massage 3 bagian = Cukup
Massage 1-2 bagian = Kurang
75
Lampiran 8
REKAPITULASI HASIL PENGISIAN KUESIONER KPSP
40 L 3 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 2 Meragukan
41 P 2 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 6 3 Menyimpang
Keterangan:
Jawaban Ya = Skor 1
Jawaban Tidak = Skor 0
Jenis Kelamin:
Laki-laki : Kode L
Perempuan : Kode P
Usia:
12-14 bulan :1
15-17 bulan :2
18-20 bulan :3
21-23 bulan :4
24 bulan :5
Kode:
Total Skor 9-10 = Kode 1
Total Skor 7-8 = Kode 2
Totak Skor 6 = Kode 3
Katagori:
Total Skor 9-10 = Sesuai Usia
Total Skor 7-8 = Meragukan
Totak Skor 6 = Menyimpang
77
Lampiran 9
REKAPITULASI DATA KHUSUS MASSAGE DAN PERKEMBANGAN
Data khusus
NO Massage Perkembangan
1 2 3 4 Skor Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Kode
1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
3 1 1 1 1 4 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 5 3
4 1 0 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 2
5 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
6 1 0 1 1 3 2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 2
7 1 1 0 1 3 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 2
8 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1
9 1 0 0 1 2 3 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 2
10 1 0 1 1 3 2 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7 2
11 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
12 1 1 1 0 3 2 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 2
13 1 0 1 0 2 3 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 3
14 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
15 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 1
16 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 1
17 1 0 1 0 2 3 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 6 3
18 1 0 1 1 3 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 2
19 1 0 1 1 3 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 1
20 1 0 1 0 2 3 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 6 3
21 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
22 1 1 0 0 2 3 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6 3
23 1 0 1 0 2 3 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 6 3
24 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 2
25 1 1 1 0 3 2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 2
26 1 1 0 1 3 2 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 2
27 1 0 1 0 2 3 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 6 3
28 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 1
29 1 0 1 1 3 2 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 2
30 1 0 0 1 2 3 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 6 3
31 1 1 1 1 4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 2
32 1 1 1 0 3 2 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 2
33 1 0 1 0 2 3 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 6 3
34 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 1
35 1 1 1 1 4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 1
36 1 0 1 0 2 3 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 6 3
37 1 0 0 1 2 3 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6 3
38 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
39 0 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1
78
40 1 1 1 0 3 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 7 2
41 1 1 1 0 3 2 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 6 3
Keterangan:
Diberikan massage : Skor 1
Tidak diberikan massage : Skor 0
Kode:
Massage 4-5 bagian = Kode 1
Massage 3 bagian = Kode 2
Massage 1-2 bagian = Kode 3
Keterangan:
Jawaban Ya = Skor 1
Jawaban Tidak = Skor 0
Kode:
Total Skor 9-10 = Kode 1
Total Skor 7-8 = Kode 2
Totak Skor 6 = Kode 3
79
Lampiran 10
Frequencies
Statistics
N Valid 41 41
Missing 0 0
Frequency Table
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Cases
Pemberian massage *
Perkembangan balita usia 41 100.0% 0 .0% 41 100.0%
12-24 bulan
Kemungkinan ada
penyimpangan Meragukan Sesuai usia Total
Pemberian Kurang 10 1 0 11
massage
Cukup 1 11 2 14
Baik 1 2 13 16
Total 12 14 15 41
Nonparametric Correlations
Correlations
Rank of Rank of
Massage Perkembangan
N 41 41
N 41 41
74