I. TUJUAN :
Untuk menjamin bahwa satu bets produk adalah steril atau telah disterilkan dan pengujian
digunakan untuk bahan, sediaan, alat sesuai dengan farmakope yang telah dipersyaratkan
harus steril dan hasil yang diterima menunjukkan bahwa tidak ada kontaminasi mikroba
ditemukan dalam sampel ( FI V/ 1341)
II. KOMPOSISI MEDIA DAN CARA PEMBUATAN :
Media yang digunakan untuk uji sterilitas adalah Media Cair Tioglikolat dan “Soybean-
Casein Digest Medium”. Media Cair Tioglikolat yang digunakan untuk pertumbuhan
bakteri anaerob, termasuk juga untuk mendeteksi bakteri anaerob. “Soybean-Casein Digest
Medium” sesuai untuk pertumbuhan kapang dan bakteri anaerob. ( FI V / 1342)
1. Media Cair Tioglikolat
L-Sistin P 0,5 ɡ
Agar P 0,75 ɡ
L-Sistin P 0,5 ɡ
V. PENAFSIRAN HASIL
Tahap Pertama
Pada interval waktu tertentu dan akhir periode inkubasi, amati isi semua wadah secara visual adanya
pertumbuhan mikroba seperti kekeruhan atau adanya pertumbuhan di permuakaan sediaan. Jika tidak
ada kekeruhan atau pertumbuhan dipermukaan sediaan makan bahan memenuhi persyatan (Farmakope
Indonesia V, 2014).
Jika tidak terjadi pertumbuhan mikroba, maka bahan uji memenuhi uji sterilitas. Jika terbukti terjadi
pertumbuhan mikroba, maka bahan uji tidak memenuhi syarat sterilitas, kecuali bisa ditunjukkan
bahwa uji tidak abash disebabkan oleh hal yang tidak berhubungan dengan bahan uji. Dikatakan tidak
absah jika satu atau lebih kondisi berikut dipenuhi, yaitu data pemantauan mikrobiologi terhadap
fasilitas uji sterilitas, pengkajian prosedur uji yang digunakan, menunjukkan ketidak sesuaian,
pertumbuhan mikroba ditemukan pada kontrol negative, dan adanya pertumbuhan mikroba dapat
berasal dari kesalahan pada bahan uji, atau teknik pengujian. Maka, tahap pertama dinyatakan tidak
abash dan dapat diulang (Farmakope Indonesia V, 2014)
Tahap Kedua
Jika pengujian dinyatakan tidak abash, dilakukan uji ulang dengan jumlah bahan yang sama dengan uji
awal. Jika tidak terbukti terjadi pertumbuhan mikroba pada uji ulang, maka contoh memenuhi syarat
uji sterilitas. Jika ditemukan pertumbuhan mikrobapada uji ulang, maka contoh tidak absah tidak
memenuhi syarat uji sterilitas karena kesalahan atau teknik aseptic tidak memadahi (Farmakope
Indonesia V, 2014)
LAMPIRAN
CARA KERJA
Farmakope Indonesia V Jilid II Tahun 2014
U.S. Pharmacopeia National Formulary 2018 USP 41 NF 36 p. 5984
TUJUAN DAN KOMPOSISI
Farmakope Indonesia V
III.PENA FSIRAN HASIL
Farmakope
Indonesia V Jilid II Tahun
2014