Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH DIETARY HISTORY

DOSEN PENGAJAR :

Rohayati, S.Kep., M.Kes

OLEH KELOMPOK 4 :

Yola Aprilia (1914401018)

Kukuh Purwati (1914401027)

Mita Novita (1914401029)

Rika Novita Sari (1914401038)

Nadila Carnelia (1914401040)

Zhoya Anisa R (1914401047)

Diana Ratu Nisa (1914401046)

Caesaria Arrohmah ( 1914401049)

POLTEKKES TANJUNG KARANG

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan tugas makalah tentang DIETARY HISTORY.

Penulis tentu menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk tugas ini, supaya tugas ini nantinya dapat menjadi tugas yang lebih
baik lagi.Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada tugas ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada Ibu Rohayati
yang telah mengajari kami dalam tugas ini.Demikian, semoga tugas ini dapat
bermanfaat.Terimakasih.

Bandar Lampung,30 Agustus 2020


DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………… 1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. 2

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 3

1.1 Latar Belakang………………………………….. 4

1.2 Rumusan Masalah………………………………… 5

1.3 Tujuan……………………………………………. 5

BAB II ISI………………………………………………….. 6

2.1 Pengertian dietary history………….. 6

2.2Prinsip dietary history……………………. 7

2.3 Kelebihan dietary history…………................... 9

2.4 Kekurangan dietary history ……………………………………… 10

BAB III PENUTUP………………………………………………………………… 11

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………… 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

DH adalah penjelasan narasi yang mudah dipahami atas fakta fakta riwayat makan subjek.
Deskripsi DH adalah dirinci terkait konsistensi waktu makan, sumber makanan pokok,
lauk hewani, lauk nabati, kelompok sayuran, dan kelompok buah buahan, serta makanan
bersama atau even sosial lainnya. Makanan pantangan juga dijelaskan jika ada atau tidak
ada. Deskripsi ini adalah ringkasan tentang riwayat makan subjek.

Metode dietary history merupakan metode pengukuran yang bersifat kualitatif yang
memberikan gambaran pola konsumsi berdasarkan pengamatan dalam waktu yang cukup
lama ( dapat selama 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun). Burke, 1974 dalam Supariasa, 2001
menyatakan bahwa metode ini terdiri dari tiga komponen, yaitu: komponen pertama adalah
wawancara (recall 24 jam); komponen kedua adalah frekuensi penggunaan dari sejumlah
bahan makanan dengan memberikan daftar, untuk mengecek kebenaran recall 24 jam tadi;
komponen ketiga adalah pencatatan konsumsi selama 2-3 hari sejak dicek ulang
1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Pengertian dietary history

2.Menjelaskan 3 kompenan utama dietary history

3. Menjelaskan prinsip pengguan dietary history

4. Menjelaskan kelebihan dietary history

5. Menjelaskan kekurangan dietary history

1.3 TUJUAN MASALAH

1. Mampu menjelaskan pengertian dietary history

2. Mampu menjelaskan 3 komponan utama dietary history

3. Mampu menjelaskan prinsip penggunaan dietary history

4. Mampu menjelaskan kelebihan dietary history

5. Mampu menjelaskan kekurangan dietary history


BAB II

PEMBAHASAN

1). DIETARY HISTORY

Metode dietary history merupakan metode pengukuran yang bersifat kualitatif yang
memberikan gambaran pola konsumsi berdasarkan pengamatan dalam waktu yang cukup
lama ( dapat selama 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun). Burke, 1974 dalam Supariasa, 2001
menyatakan bahwa metode ini terdiri dari tiga komponen, yaitu: komponen pertama adalah
wawancara (recall 24 jam); komponen kedua adalah frekuensi penggunaan dari sejumlah
bahan makanan dengan memberikan daftar, untuk mengecek kebenaran recall 24 jam tadi;
komponen ketiga adalah pencatatan konsumsi selama 2-3 hari sejak dicek ulang.2 Metode
dietary history bersifat kualitatif karena memberikan gambaran pola konsumsi berdasarkan
pengamatan dalam waktu yang cukup lama, menyatakan bahwa metode ini sendiri terdiri dari
tiga komponen yaitu : a. Komponen pertama adalah wawancara (termasuk recall 24 jam),
yang mengumpulkan data tentang apa saja yang dimakan responden selama 24 jam terakhir. b.
Komponen kedua adalah tentang frekuensi penggunaan dari sejumlah bahan makanan
dengan memberikan daftar (check list) yang sudah disiapkan untuk mengecek kebenaran dari
recall 24 jam tadi. c. Komponen ketiga adalah pencatatan konsumsi selama 2-3 hari sebagai
cek ulang.

2).PRINSIP PENGGUNAAN DIETARY HISTORY

Prinsip umum dalam DH adalah pencatatan riwayat makan dari aspek keteraturan waktu,
komposisi gizi, kecukupan asupan gizi. Kepatuhan diet, dan makanan pantangan. Riwayat
ditelusuri dengan dua pendekatan yaitu frekuensi konsumsi makanan dan porsi makan
setiap hari selama beberapa hari. Berdasarkan pertimbangan ini maka beberapa prinsip DH
adalah sebagai berikut:

a. Waktu Makan Metode DH mencantumkan waktu makan sebagai bagian dari pola makan.
Waktu makan yang dimaksud adalah waktu makan utama dan makanan selingan pada
subjek. Berdasarkan cara ini maka di Indoensiadikenal waktu makan pada pagi, siang dan
malam hari. Tiga waktu makan ini masih diselingi dengan makanan selingan pada pagi
menjelang siang dan sore hari. Makan selingan ini tidak selalu ada pada setiap kelompok
masyarakat. Ini disesuaikan dengan kondisi masing masing wilayah dan satuan sosial tertentu.
Deskripsi waktu makan penting dalam kajian dietetik subjek. Salah satu pertimbangannya
adalah hormon leptin yang mengatur rasa lapar dan rasa kenyang dipengaruhi oleh
keteraturan waktu makan. Selain itu waktu makan juga dipengaruhi oleh banyak faktor
termasuk kesibukan dan pola penyediaan hidangan. Hal ini berarti bahwa kebiasaan makan
menurut kajian metode DH adalah mengkaji berbagai determinan faktor konsumsi. Faktor
konsumsi pangan dari sisi kandungan gizi tetapi juga dari aspek penyediaan dan sistem sosial
lain yang memengaruhinya.

b. Nama Hidangan Nama hidangan hendaknya ditulis lengkap, dan mengikuti nama yang
dikenal oleh masyarakat setempat sebagaimana ia disebut dalam kehidupan sehari hari.
Tujuan penamaan yang sifatnya dikenal oleh masyarakt umum adalah dalam rangka
edukasi gizi dimasa yang akan datang. Memudahkan kita berkomunikasi dan
menyampaikan pesan pesan gizi yang terkait dengan kontent hidangan tersebut sesuai hasil
kajian DH. Nama hidangan ini kemungkinan berbeda untuk hidangan yang sama ditempat
atau etnis lain. Menghidari salah persepsi atas nama hidangan pada kasus seperti diatas, maka
akan dapat dihindari, karena pada setiap nama hidangan selalu diikuti dengan rincian
nama bahan atau komponen penyusunnya.

c. Bahan hidangan Bahan hidangan adalah seluruh bahan yang digunakan untuk membuat
hidangan. Bahan hidangan terdiri dari dari dua yaitu bahan pokok dan bahan tambahan.
Hidangan dari waktu ke waktu mengalami modifikasi dengan cara memodifikasi dari resep
aslinya. Pada konteks ini seringkali satu jenis makanan atau minuman dimodifikasi dengan
memberikan bahan tambahan lain dengan tujuan memperbaiki rasa atau penampilan. Pada
metode DH semua bahan yang digunakan untuk membuatnya adalah ditulis secara
lengkap. Komponen yang sedikitpemakaiannya adalah ditulis secara lengkap, kandungan
yang sedikit belum tentu pengaruhnya kecil pada komposisi gizi seimbang. Contohnya
adalah penggunaan garam, pada setiap makanan olahan adalah sangat sedikit, akan tetapi
pengaruhnya secara fisiologi sangat besar jika kekerapan konsumsinya sering.

d. Porsi Acuan Porsi acuan adalah porsi yang dijadikan acuan untuk membandingkan porsi
pada hari hari pengamatan selama DH dilakukan. Jadi dengan demikian tujuan porsi acuan
adalah untuk mengetahui porsi yang paling sering digunakan oleh subjek dan mengetahui
konsistensi subjek pada porsi acuan dari hari kehari. Porsi acuan ini jumlahnya sama dengan
porsi rerata atau porsi yang paling sering muncul atau sering digunakan oleh subjek jika
mengonsumsi satu jenis makanan. Porsi acuan berbeda untuk setiap jenis makanan.
Misalnya porsi makan sayuran berbeda dengan porsi makan buah. Porsi makan lauk
hewani berbeda dengan porsi makan lauk nabati. Porsi acuan ini diperoleh dari beberapa cara
yaitu wawancara langsung dengan subjek atau penimbangan langsung oleh subjek. Cara lain
adalah menentukan sesuai dengan porsi pada pesan gizi seimbang (PGS). Biasanya di
Indonesia digunakan porsi acuan pada buku PGS.

e. Porsi Konsumsi Porsi konsumsi adalah porsi yang dikonsumsi oleh subjek. Porsi
konsumsi dapat sama atau berbeda dengan porsi acuan. Perbedaan ini diberikan simbol
K=kecil, S=Sedang dan B=besar. Jika subjek mengonsumsi lebih kecil dari porsi acuan
maka diberi symbol K, Jika subjek mengonsumsi sama dengan porsi acuan maka diberi
simbol S, dan jika subjek mengonsumsi lebih besar dari porsi acuan maka diberi simbol
B. Bobot ukuran besar, sedang dan kecil dapat diketahui dengan cara penimbangan saat
wawancara berlangsung. Studi Diet Total (SDT) di Indonesia tahun 1994 pernah
menggunakan metode penimbangan makanan saat wawancara recall konsumsi 24 jam. Cara
penimbangannya adalah subjek diminta untuk menentukan jumlah makanan atau minuman yang
biasa dikonsumsi melalui bentuk (pangan) aslinya. Setelah subjek sudah menentukan takaran
makanan, lalu ditimbang oleh enumerator dan dicatat hasilnya sebagai porsi konsumsi. Cara ini
dipandang sebagai cara untuk mengetahui porsi konsumsi aktual setiap subjek.

f. Catatan Diet Catatan diet adalah tanda yang diberikan pada setiap hari, untuk kepatuhan
subjek menjalankan diet yang digunakannya. Jika subjek sedang menerapkan diet tertentu
maka tanda ceklist dibubuhkan pada kolom hari pengamatan, Jika subjek tidak
menerapkan diet pada hari pengamatan maka, kolom ini dikosongkan atau diberi tanda
silang, Tujuan catatan diet ini juga berguna untuk menilai kepatuhan subjek pada diet.
Diet dalam konteks ini adalah diet yang beredar di masyarakat.

g. Pantangan Makanan pantangan adalah makanan yang pada umumnya orang konsumsi
tetapi untuk subjek tertentu tidak dikonsumsi dengan alasan subjektif diluar penilaian
organoleptik. Makanan pantangan ditolak untuk dikonsumsi karena alasan subjektif. Alasan
subjektif karena persepsi yang menyimpang dari kaidah ilmu pengetahuan gizi dan
makanan. Alasan seringkali berhubungan dengan mitos atau legenda secara turun temurun.
Jika subjek memiliki makanan pantangan maka kolom ini diberi tanda ceklist. Tujuan
kolom ini adalah untuk memberikan deskripsi secara lengkap bahwa subjek memiliki
makanan pantangan. Pada wawancara mendalam dapat ditelusuri tentang alasan
memantangkan makanan tertentu dan bagaimana efeknya pada keragaman konsumsi subjek.

h. Deskripsi DH Deskripsi DH adalah penjelasan narasi yang mudah dipahami atas fakta
fakta riwayat makan subjek. Deskripsi DH adalah dirinci terkait konsistensi waktu makan,
sumber makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, kelompok sayuran, dan kelompok buah
buahan, serta makanan bersama atau even sosial lainnya. Makanan pantangan juga
dijelaskan jika ada atau tidak ada. Deskripsi ini adalah ringkasan tentang riwayat makan
subjek.

i. Interpretasi DH Interpretasi DH adalah simpulan atas riwayat makan subjek. Simpulan


ini diuraikan menurut dimensi keragaman konsumsi sesuai dengan pilar gizi seimbang dan
dilengkapi dengan asupan rerata harian selama DH. Asupan terhadap gizi makro dan mikro.
Jika dilakukan penyederhanaan maka, disesuaikan dengan tujuan DH. Jika tujuan DH
adalah untuk menelusuri efek riwayat makan dengan munculnya kasus malnutrisi gizi
makro maka di interpretasi relasinya dengan gizi makro saja.

Pada metode DH tidak diperlukan studi pendahuluan yang sistematis seperti pada metode FFQ
maupun semi FFQ. Studi tidak diperlukan karena formulir DH adalah formulir dengan
pertanyaan terbuka. Dilakukan identifikasi bahan makanan sudah dikonsumsi setiap hari.Hal ini
berbeda dengan metode FFQ dan Semi FFQ dimana daftar mahanan sudah ditentukan
sebelumnya dari hasil studi pendahuluan.

3).KELEBIHAN METODE DIATORY HISTORY

Salah satu pertimbangan dalam memilih metode survei konsumsi pangan adalah
memertimbangkan kelebihannya. Kelebihan metode DH sesuai dengan tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi riwayat makan pada subjek. Status gizi tidak lain adalah luaran dari
riwayat makan subjek. Malnutrisi adalah disebabkan asupan makanan berlebihan atau
kekurangan makanan dalam jangka panjang. Aspek durasi waktu yang panjang berkorelasi
dengan kekhususan dalam assosiasi hubungan sebab akibat yang signifikan. Hal ini berarti
bahwa kekerapan konsumsi signifikan berefek pada kondisi fisiologis subjek. Kondisi
fisiologis akan menyesuaikan diri dengan fakta asupan zat gizi dimasa yang telah berlalu.

Kelebihan metode DH dari aspek sasaran adalah dapat digunakan pada kelompok literasi
rendah sama halnya dengan metode FFQ. Kemudahan ini disebabkan pada proses
pengumpulan datanya adalah menggunakan metode wawancara langsung (direct interview),
bukan wawancara tidak langsung (indirect interview). Wawancara tidak langsung
contohnya adalah wawancara menggunakan telepon (telephone interview). Sasaran dengan
kemampuan baca tulis dan pemahaman yang rendah dapat diinvestigasi konsumsi
pangannya dengan baik. Salah satu syaratnya adalah dilakukan oleh interviewer yang terlatih.

Kelebihan metode DH adalah ketepatan dalam membuat daftar bahan makanan atau
minuman pada formulir DH dan akurasi porsi. Metode ini sangat sistematis karena semua
bahan makanan dan minuman adalah yang nyata dikonsumsi sesuai bukti catatan harian.
Bentuk pertanyaan terbuka dan terus bertambah setiap ada item makanan atau hidangan baru
untuk setiap subjek. Cara ini dapat mengurangi over plat syndrome atau menaksir konsumsi
terlalu tinggi dari fakta yang sesungguhnya. Daftar ini berbeda dengan daftar pada FFQ, karena
pada FFQ daftar dapat saja tidak ada yang memilihnya saat sudah dilakukan survei, tetapi
DH adalah selalu ada yang memilih item setiap makan, karena ia dibuat berdasarkan daftar
makanan aktual subjek.

Kelebihan metode DH dibanding dengan metode SKP yang lain adalah mewakili riwayat
makan aktual subjek sedangkan metode yang lain seperti pada metode recall konsumsi 24 jam
(Food Recall 24 Jam), penimbangan makanan (Food Weighing), adalah mendeskripsikan
asupan aktual sehari. Jika metode SKP tingkat individu yang lain akan digunakan untuk
menderskripsikan konsumsi mingguan atau bulanan dan bermaksud melihat variasi antar
hari maka pengumpulannya harus berulang.

Metode ini memiliki konsisten instrumen yang sangat baik, karena pertanyaannya adalah
pertanyaan tertutup. Pencacatan hanya dapat dilakukan oleh subjek yang diukur dan tidak
dapat dilakukan oleh orang lain, karena alasan tidak efisien.
Metode DH juga dapat dilakukan pada subjek yang tidak menetap ditempat tinggal sedangkan
pada metode pencatatan makanan tidak dapat dilakukan pada subjek yang tidak memiliki
tempat tinggal menetap dalam periode waktu tertentu. Alasannya adalah karena informasi
makanan dan minuman yang dikonsumsi harus dapat dicatat dalam periode waktu. Kondisi
sakit pada subjek jika masih mampu berkomunikasi maka metode FFQ dapat dilakukan
sedangkan pada metode pencatatan makanan ini tidak dapat dilakukan pada subjek sakit.

4).KEKURANGAN DIETARY HISTORY

Kelamahan metode DH dibanding dengan banyak metode survei konsumsi pangan yang
lain adalah:

a. Pelaksanaan memerlukan waktu lama

b. Memerlukan enumerator yang banyak, jika survei pada populasi

c. Memerlukan tenaga pengumpul data yang sangat terlatih


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Metode dietary history merupakan metode pengukuran yang bersifat kualitatif yang
memberikan gambaran pola konsumsi berdasarkan pengamatan dalam waktu yang cukup
lama ( dapat selama 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun).

Prinsip umum dalam DH adalah pencatatan riwayat makan dari aspek keteraturan waktu,
komposisi gizi, kecukupan asupan gizi. Kepatuhan diet, dan makanan pantangan. Riwayat
ditelusuri dengan dua pendekatan yaitu frekuensi konsumsi makanan dan porsi makan
setiap hari selama beberapa hari.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-diponegoro/penilaian-asupan-gizi/pratical/10-
d4-dietary-history/3506183/view

Anda mungkin juga menyukai