Anda di halaman 1dari 5

Gambar 2.1.

Contoh formulir food weighing

Penjelasan pengisian formulir food weighing


1. Waktu makan
Waktu makan diisi dengan waktu responden mengkonsumsi makanan, misalnya
pagi, siang atau malam. Waktu makan dapat juga diisi dengan keterangan jam
misalnya 07.00, 10.00, 12.00, 15.00, 19.00.
2. Nama Hidangan
Nama hidangan diisi dengan nama makanan yang dikonsumsi oleh responden
misalnya Nasi Goreng, Telur Dadar, Tempe Bacem, Sayur Kangkung, dan lain-lain.
3. Berat Masak
Berat masak diisi dengan berat makanan yang akan dikonsumsi oleh responden.
Ditimbang sesaat sebelum disajikan pada responden. Berat makanan ditulis dalam
satuan gram.
4. Sisa Makanan
Sisa makanan adalah berat makanan yang tidak dikonsumsi oleh responden. Sisa
makanan ditimbang setelah makanan dikonsumsi responden. Jika semua makanan
yang dihidangkan habis, maka sisa makanan adalah 0 gram.
5. Jumlah makanan yang dikonsumsi
Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah berat makanan sebelum dikonsumsi
dikurangi dengan sisa makanan. Jumlah makanan yang dikonsumsi ditulis dalam
satuan gram.
6. Faktor konversi matang mentah
Faktor konversi mentah matang diisi dengan faktor konversi berat matang mentah
yang bisa diperoleh dari daftar faktor konversi berat matang mentah yang keluarkan
oleh Kementerian Kesehatan tahun 2014 dalam Buku Pedoman Konversi Berat
Matang- Mentah Berat Dapat Dimakan (BDD) Dan Resep Makanan Siap Saji dan
Jajajan.
7. Persentase penyerapan minyak
Persentase penyerapan minyak diisi dengan persentase penyerapan minyak dari
makanan bisa diperoleh dari daftar penyerapan minyak goreng yang keluarkan oleh
Kementerian Kesehatan tahun 2014 dalam Buku Pedoman Perkiraan Jumlah Garam
Dan Penyerapan Minyak Goreng.

Jumlah serapan minyak = persentase serapan x berat matang


Daftar persentase penyerapan minyak dapat dilihat
1. Bahan makanan
Bahan makanan diisi dengan bahan makanan yang digunakan dalam hidangan. Jika
di dalam hidangan terdapat beberapa bahan, diuraikan bahan makanan yang
terdapat dalam hidangan tersebut.
2. Berat mentah bahan makanan
Berat mentah bahan makanan diisi dengan berat mentah bahan makanan. Berat
mentah bahan makanan diperoleh dengan mengalikan berat matang dikalikan faktor
konversi matang mentah.
Berat mentah = berat matang x faktor konversi

Contoh cara mengisi formulir food weighing


Seorang Ahli Gizi (Annisa) ingin mengetahui asupan zat gizi sarapan pagi dari
Mahasiswa (Rafly M) yang tinggal di Asrama Perguruan Tinggi tempat Mahasiswa
tersebut menimba ilmu. Annisa melakukan metode food weighing untuk mengukur
asupan energi, karbohidrat, protein dan lemak pada tanggal 15 Januari 2018. Sarapan pagi
di Asrama tersebut disediakan sekitar jam 07.00 WIB. Menu sarapan mahasiswa pada
saat ahli gizi melakukan pengambilan data adalah sebagai berikut:
1. Nasi putih
2. Telur goreng
3. Tahu goreng
4. Bening bayam
5. Pepaya

Ahli gizi melakukan penimbangan semua makanan atau hidangan tersebut


menggunakan timbangan digital sehingga diperoleh berat makanan tersebut sebelum
dikonsumsi sebagai berikut:
1. Nasi putih : 100 gram
2. Telur goreng : 50 gram
3. Tahu goreng : 80 gram
4. Bening bayam : 100 gram
5. Pepaya : 130 gram

Setelah Mahasiswa mengkonsumsi sarapannya, sebagian dari hidangan atau


makanan tersebut ada yang habis dan sebagian masih ada sisanya. Makanan yang tidak
bersisa adalah telur goreng, tahu goreng dan pepaya. Sedangkan nasi putih dan bening
bayam masih bersisa. Untuk mengetahui berat makanan sisa, maka Ahli Gizi melakukan
penimbangan terhadap makanan sisa tersebut dengan berat makanan sisa sebagai berikut:
1. Nasi putih : 20 gram
Bening bayam : 30 gram Berdasarkan data-data di atas, lengkapilah formulir food
weighing berikut ini.

Nama Responden : Rafly M Kode Responden : 001


Pengumpul data : Annisa
Hari/ Tanggal : Senin/15 Januari 2018

Waktu Nama Berat Sisa Jumlah Faktor Faktor Bahan Berat


Makan hidangan masak makan makanan Konversi Konversi makanan mentah
(gram) an yang mentah Penyerapan bahan
(gram) dikonsumsi masak Minyak makanan
(gram) (gram)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Pagi Nasi 100 20 80 0,4 - Beras 32
07.00 Telur 50 0 50 0,9 8% Telur 45
goreng
Minyak 4
goreng
Bening 100 30 70 1,1 - Bayam 77
bayam
Tahu 80 0 80 1,1 5% Tahu 88
goreng
Minyak 4
goreng
Pepaya 130 0 100 - - Pepaya 130

Gambar 2.2. Contoh pengisian formulir food weighing


Penjelasan pengisian formulir food weighing
1. Waktu makan
Waktu makan diisi dengan waktu responden mengkonsumsi makanan, yaitu jam
07.00 WIB.
2. Nama hidangan
Nama hidangan diisi dengan nama makanan yang dikonsumsi oleh responden yaitu
nasi putih, telur goreng, tahu goreng, bening bayam, pepaya.
3. Berat Masak
Berat masak diisi dengan berat makanan yang akan dikonsumsi oleh responden.
Ditimbang sesaat sebelum disajikan pada responden, nasi putih : 100 gram; telur
goreng: 50 gram, tahu goreng : 80 gram; bening bayam: 100 gram dan pepaya : 130
gram.
4. Sisa Makanan
Sisa makanan adalah berat makanan yang tidak dikonsumsi oleh responden. Sisa
makanan ditimbang setelah makanan dikonsumsi responden. Makanan yang bersisa
adalah nasi putih : 20 gram dan bening bayam : 30 gram, sedangkan makanan yang
lainnya dikonsumsi sampai habis.
5. Jumlah makanan yang dikonsumsi
Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah berat makanan sebelum dikonsumsi
dikurangi dengan sisa makanan. Jumlah makanan yang dikonsumsi adalah sebagai
berikut :
a. Nasi putih = 100 – 20 = 80 gram
b. Telur goreng = 50 -0 = 50 gram
c. Tahu goreng = 80 -0 = 80 gram
d. Bening bayam = 100 – 30 = 70 gram
e. Pepaya = 130 -0 = 130 gram.

6. Faktor konversi matang mentah


Faktor konversi mentah matang diisi dengan faktor konversi berat matang mentah
yang bisa diperoleh dari daftar faktor konversi berat matang mentah yang keluarkan
oleh Kementerian Kesehatan tahun 2014 dalam Buku Pedoman Konversi Berat
Matang- Mentah Berat Dapat Dimakan (BDD) Dan Resep Makanan Siap Saji dan
Jajajan. Daftar konversi mentah matang adalah sebagai berikut :
a. Nasi putih : 0,4
b. Telur goreng : 0,9
c. Tahu goreng : 1,1
d. Bening bayam : 1,1
e. Pepaya : - (karena dikonsumsi langsung tanpa proses pengolahan atau
pemasakan).
7. Persentase penyerapan minyak
Persentase penyerapan minyak diisi dengan persentase penyerapan minyak dari
makanan yang digoreng. Persentase penyerapan minyak dapat diperoleh dari Daftar
penyerapan minyak goreng yang keluarkan oleh Kementerian Kesehatan tahun
2014 dalam Buku Pedoman Perkiraan Jumlah Garam Dan Penyerapan Minyak
Goreng.
Jumlah serapan minyak = persentase serapan x berat matang
Persentase minyak untuk telur ayam goreng adalah 8% dan untuk tahu goreng
adalah 5%. Jumlah minyak terserap adalah sebagai berikut.
a. Jumlah minyak terserap untuk telur goreng 8/100 x 50 gram = 4 gram
b. Jumlah minyak terserap untuk tahu goreng 5/100 x 80 gram = 4 gram.

8. Bahan makanan
Bahan makanan diisi dengan bahan makanan yang digunakan dalam hidangan. Jika
di dalam hidangan terdapat beberapa bahan, diuraikan bahan makanan yang
terdapat dalam hidangan tersebut. Bahan makanan untuk menu sarapan di atas
adalah:
a. Nasi putih : beras
b. Telur goreng : telur dan minyak
c. Tahu goreng : tahu dan minyak
d. Bening bayam : bayam dan air (air tidak ditulis karena tidak mengandung
kalori)
e. Pepaya.

9. Berat mentah bahan makanan


Berat mentah bahan makanan diisi dengan berat mentah bahan makanan. Berat
mentah bahan makanan diperoleh dengan mengalikan berat matang dikalikan faktor
konversi matang mentah.
Berat mentah = berat matang x faktor konversi Berat mentah = 50 x 0,9 = 45 gram
a. Nasi putih : beras
b. Berat mentah beras = 100 x 0,4 = 32
c. Telur goreng : telur
d. Berat mentah telur = 50 x 0,9 = 45 gram
e. Tahu goreng : tahu
f. Berat mentah tahu = 80 x 1,1 = 88
g. Bening bayam : bayam
h. Berat mentah bayam = 70 x 1,1 = 77
i. Pepaya = 130 gram

Anda mungkin juga menyukai