Anda di halaman 1dari 27

TUGAS

LITERATUR REVIEW

STASE KEPERAWATAN KELUARGA

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA


DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

Oleh :

Raheme Zam Zam Sheira Banu


NIM P07220419081

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFSI NERS
JURUSAN KEPERWATAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak
ditularkan dari orang ke orang. PTM merupakan penyebab utama kematian
di dunia, sekitar 63% dari semua kematian tahunan. PTM meliputi: asma,
hipertensi, penyakit paru obstruksi kronis (PPOK), kanker, DM, hipertiroid,
jantung koroner, gagal jantung, stroke, gagal ginjal kronis, batu ginjal,
rematik (Riskesdas, 2013). Berdasarkan studi yang dilakukan oleh lembaga
penelitian Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME),
menunjukkan terjadinya peningkatan beban penyakit tidak menular (PTM)
di Indonesia khususnya diabetes. Dengan jumlah pasien diabetes yang
mencapai 10 juta orang, Indonesia menduduki peringkat ke-7 untuk negara
dengan pasien diabetes terbanyak (dr. Wismandari Wisnu, Sp-PD-KEMD,
2017).
Diabetes Melitus merupakan penyakit yang disebabkan karena
ketidakefektifan penggunaan insulin (International Diabetes Federation,
2017). Hal ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi atau
hiperglikemi. Apabila keadaan ini terus dibiarkan berlanjut akan
mengakibatkan komplikasi, maka dari itu diperlukan penanganan dan
pengendalian DM, salah satunya yaitu dengan melakukan aktivitas dan
senam ringan.
International Diabetes Federation (IDF) melaporkan jumlah penderita
diabetes di dunia mencapai 371 juta orang pada tahun 2012, mengalami
kenaikan dari tahun 2011 yang berjumlah 366 juta. Sedangkan, pada tahun
2015 terdapat 415 juta orang dewasa dengan diabetes. Tahun 2015,
presentase orang dewasa dengan diabetes adalah 8.5% (1 diantara 11 orang
dewasa menyandang Diabetes).
Menurut International Diabetes Federation (2015), di Asia Tenggara,
Indonesia menempati negara ke-6 setelah Sri Langka dengan jumlah
diabetes terbanyak. Prevalensi diabetes di antara orang dewasa di wilayah
regional Asia Tenggara meningkat menjadi 8.6% di tahun 2014 yaitu
sebanyak 96 juta orang dewasa dan setengahnnya tidak terdiagnosis diabetes
melitus.
Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar, prevalensi orang dengan
diabetes di Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun
2007 menjadi 2.4% pada tahun 2013 dan sebanyak 2/3 orang yang menderita
diabetes tidak menyadari bahwa dirinya memiliki diabetes. Angka diabetes
tertinggi yaitu Yogyakarta (2.6%), DKI Jakarta (2.5%), Sulawesi Utara
(2.4%), dan Kalimantan Timur (2.3%) (Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim,
2016).
Witasari (2009) menyebutkan bahwa sekitar 2.5 juta jiwa dari
pendudukan Indonesia setiap tahun meninggal dunia karena komplikasi
Diabetes. Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes apabila
berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskuler akut
seperti gagal ginjal, retinopati, dan neuropati serta peningkatan insiden
penyakit makrovaskuler yang mencakup infark miokard, stroke, dan
penyakit vaskuler lainnya (Brunner and Sudarth, 2002).
Untuk menghindari terjadinya komplikasi maka diperlukan tindakan
pengendalian DM dengan menjaga kadar gula darah agar tetap normal.
Terdapat 4 pilar penatalaksanaan diabetes yang dapat dilakukan yaitu terapi
gizi medis, latihan jasmani, intervensi yang dilakukan secara farmakologis,
dan edukasi. Salah satu bentuk latihan jasmani yang dapat dilakukan untuk
mengendalikan kadar gula darah yaitu senam kaki diabetik.
Diabetes mellitus yang disebabkan oleh faktor kebiasaan hidup dapat
diatasi antara lain dengan olahraga rutin, hidup sehat dan teratur, pada
prinsipnya olahraga bagi penderita diabetes tidak berbeda dengan orang yang
sehat, juga antara penderita baru maupun lama. Aktivitas olahraga
merupakan salah satu pilar penatalaksanaan diabetes mellitus disamping
edukasi, terapi gizi, dan intervensi farmakologis. Manfaat aktivitas olahraga
bagi penderita diabetes mellitus antara lain meningkatkan penurunan kadar
gula darah, mencegah kegemukan dengan cara membakar kalori tubuh
sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi. Dengan demikian kadar
gulanya bisa turun (Deni Damayanti, 2013).
Dalam jurnal keperawatan yang berjudul "Efek senam diabetes
terhadap penurunan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe 2 di RW II
Krembangan Bhakti Surabaya" oleh Wiwit Unairawati (2011) salah satu
olahraga yang dirokemendasikan Persatuan Diabetes Indonesia
(PERSADIA) Unit RSUD Dr. Sutomo adalah Senam Diabetes. Senam
diabetes merupakan latihan fisik sebagai upaya mencegah dan mengontrol
DM, bahwa secara langsung latihan fisik atau jasmani dapat menyebabkan
penurunan glukosa darah(Wiwit Unairawati, 2011).

B. Rumusan Masalah (Pertanyaan Klinis) Menggunakan PICO


P (Problem/Population) : Pasien dengan Diabetes Mellitus
I (Intervention) : Senam Kaki Diabetik
C (Comparasion) : Tidak ada pembanding dalam jurnal
O (Outcome) : Penurunan kadar gula darah

C. Tujuan
Tujuan dari menelaah jurnal disini adalah untuk mengetahui pengaruh senam
diabetes terhadap penurunan gula darah pada penderita diabetes mellitus.

D. Manfaat
Untuk menjadi pilihan dalam penerapan terapi non farmakologis dalam
menurunkan gula darah pada penderita diabetes mellitus.
BAB II
TELAAH JURNAL

A. Deskripsi Jurnal (Setiap Jurnal)

JUDUL JURNAL 1

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA


DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PETERONGAN JOMBANG
Agus Fuji Sanjaya, Miftachul Huda
Program Studi S1 Keperawatan STIKES
Pemkab Jombang

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL

Apa masalah penelitian?

Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronik yang memerlukan waktu perawatan
lama, pembiayaan perawatan yang sangat mahal, serta prevalensi diabetes mellitus juga terus
meningkat.
Seberapa besar masalah tersebut?

Jumlah penderita diabetes berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun
2010, pasien diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia naik dari 8,4 juta pada 2000 menjadi 21,3
juta tahun 2010. Peningkatan angka pasien diabetes berdampak signifikan bagi kesehatan
secara keseluruhan. Berdasarkan laporan tahunan Dinas Kesehatan Jawa Timur Tahun 2012,
kasus tebanyak masih tegolong penyakit degenaratif salah satunya penyakit diabetes
mellitus dengan 102.399 kasus.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang pada tahun 2012 di
ketahui jumlah penderita DM sejumlah 10.133 kasus, sedangkan jumlah penderita terbanyak
di wilayah kerja Puskesmas Peterongan sejumlah 1.257 kasus. Pada bulan Desember 2013
jumlah penderita diabetes di poli rawat jalan Puskesmas Peterongan sebanyak 153 kasus
(Data Puskesmas Peterongan Kabupaten Jombang, 2013).
Dampak masalah jika tidak diatasi?

Masalah yang terjadi apabila diabetes tidak diatasi yaitu Komplikasi yang dapat
mengakibatkan peningkatan morbiditas mortalitas, demikian dihubungkan dengan kerusakan
ataupun kegagalan fungsi beberapa organ tubuh seperti pada mata maupun ginjal serta sistem
saraf, tekanan darah tinggi yang mengakibatkan strok dan masalah jantung hingga
osteoporosis.
Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang
ada/kenyataan dengan harapan/target?
Kesenjangan yang terjadi adalah terjadinya peningkatan jumlah penderita diabetes
dikarenakan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat, misalnya banyak mengkonsumsi
makanan berlemak, sehingga menimbulkan kegemukan, dan berkurangnya aktivitas fisik
seperti olahraga yang membuat metabolisme dalam tubuh yang tidak sempurna sehingga
tidak terkontrolnya kadar gula darah.

Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan


oleh peneliti ?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh senam diabetes terhadap penurunan
kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Peterongan
Kabupaten Jombang.
Desain penelitian apa yang digunakan?

Desain penelitian yang digunakan adalah pre-eksperiment one-grup pra-post test design.
UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :
Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas
suatu intervensi ?

Peneliti tidak menggunakan kelompok kontrol


Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?

Tidak dilakukan randomisasi

Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah


dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang
melakukan randomisasi?

Tidak dilakukan randomisasi


Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?

Tidak di jelaskan dalam jurnal penelitian

Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam


memberikan perlakuan pada responden (responden tidak menyadari
apakah sedang mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?

Tidak dilakukan masking dalam penelitian


Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan
blinding saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar
sampel atau peneliti tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel
dimasukkan ( eksperiment atau control . Hal ini menunjukkan upaya
peneliti meningkatkan validitas informasi.
Tidak dijelaskan dalam penelitian

POPULASI DAN SAMPEL


Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Populasi penelitian adalah seluruh penderita diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas
Peterongan Jombang sebanyak 54 orang.
Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

Sampel penelitian adalah penderita diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas


Peterongan Jombang sebanyak 47 orang sample. Tidak dijelaskan kriteria inklusi dan
eksklusi dalam penelitian.
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target?

Pemilihan sampel dilakukan secara Cluster Random Sampling.

Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau


rumus apa yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

Jumlah sample yang digunakan adalah 47 orang. Pemilihan sampel dilakukan secara
Cluster Random Sampling
PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA
Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel dependen : Kadar Gula Darah


Variabel independen : Senam Diabetes

Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Metode pengumpulan data SOP senam diabetes-alat digital test

Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Alat ukur yang digunakan tidak disebutkan didalam jurnal


Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan
apa metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat
ukur dan bagaimana hasilnya?

Tidak dilakukan uji validas dalam penelitian

Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah


dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan
pengukuran?

Yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data adalah peneliti dan tidak
memerlukan pelatihan khusus

ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis
data?

Analisa data yang digunakan yaitu uji wilcoxon sign rank test dengan nilai signifikan α=
0,05
Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode
intention to treat atau on treatment analysis?

Menggunakan metode on treatment analysis


Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk
menganalisis data?

SPSS

HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang
mengikuti penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?

Alur penelitian tidak disebutkan didalam jurnal


Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding
variable) dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok?
Jika tidak seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian
bebas dari pengaruh variable perancu?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian.


Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis,
apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau
tidak secara statistic)? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara
klinis?

Hasil analisa didapatkan kadar gula sebelum dilakukan perlakuan rata-rata 278,64 mg/dL,
sesudah perlakuan rata-rata 249,64 mg/dL. Nilai Z = -3,021 > Ztabel -1,96 yang berati Ho
ditolak dan H1 diterima yang artinya ada pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar
gula darah pada penderita diabetes. Kadar gula darah mengalami penurunan 29 mg/dL.

Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah


peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian
seperti number need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau
absolute risk reduction (ARR).

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian.

DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun
hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap
berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah
mengapa hipotesisnya tidak terbukti.

Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini.

Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-


penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan
adanya relevansi?

Tidak ada pembanding dalam jurnal penelitian


Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya
dengan perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap
pemecahan masalah?

Peneliti menjelaskan bahwa ada pengaruh pemberian senam diabetik terhadap


penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Hal ini dikarenakan pada
saat melakukan senam terjadi peningkatan pemakaian glukosa oleh otot, senam juga untuk
membakar kalori tubuh sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi.
Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?

Nilai kepentingan yang didapatkan adalah bahwa aktivitas yang dapat dilakukan pada
penderita diabetes mellitus salah satunya yaitu senam diabetes yag dapat menurunkan
kadar gula darah. Disarankan untuk dapat menjadikan terapi ini sebagai terapi
alternatif utama dalam menurunkan dan mengontrol gula darah.
Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil
penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau
dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Ya, hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari
aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal.

Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik


lainnya?

Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.

Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah


kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian

JUDUL JURNAL 2

PENGARUH SENAM DIABETES MELLITUS TERHADAP PENURUNAN


KADAR GULA DARAH SEWAKTU (GDS) PESERTA PROLANIS DI
PUSKESMAS PURWODININGRATAN
Lucky Dwi Puspihapsari
Mahasiswa Program Studi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL

Apa masalah penelitian?

PTM sudah bertransisi menjadi beban utama bagi penderitanya dan


menyebabkan kematian secara global yaitu 68% dan diproyeksikan akan terus
meningkat pada tahun 2030 (WHO, 2014). Terdapat lima penyakit tidak menular
dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, yaitu penyakit kardiovaskuler,
kanker, penyakit pernapasan kronis, Diabetes Melitus (DM), dan cedera (Nur dan
Warganegara, 2016).
Seberapa besar masalah tersebut?

Secara Nasional Provinsi Jawa Tengah menempati urutan ke 13 dengan


perkiraan jumlah penduduk yang terdiagnosis dan merasakan gejala diabetes melitus
berkisar 1.6% (Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, 2014). Berdasarkan data
didapatkan jumlah kejadian DM tipe 1 di Jawa Tengah sebanyak 40.473 penderita dan
untuk DM tipe 2 sebanyak 265.885 penderita.
Dampak masalah jika tidak diatasi?
Witasari (2009) menyebutkan bahwa sekitar 2.5 juta jiwa dari pendudukan Indonesia
setiap tahun meninggal dunia karena komplikasi Diabetes. Kadar gula darah yang
tinggi pada penderita diabetes apabila berlangsung lama dapat menyebabkan
komplikasi mikrovaskuler akut seperti gagal ginjal, retinopati, dan neuropati serta
peningkatan insiden penyakit makrovaskuler yang mencakup infark miokard, stroke,
dan penyakit vaskuler lainnya (Brunner and Sudarth, 2002).

Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang


ada/kenyataan dengan harapan/target?

DM banyak disebabkan oleh faktor kebiasaan hidup yang tidak sehat, misalnya
banyak mengkonsumsi makanan berlemak, sehingga menimbulkan kegemukan,
juga kurangnya aktivitas fisik atau olahraga seperti senam dapat membuat
metabolisme dalam tubuh tidak sempurna, serta mengakibatkan tidak
terkontrolnya kadar gula darah. Aktivitas fisik merupakan salah satu pilar
penatalaksanaan DM, berdasarkan keterangan tersebut maka dapat dikatakan bahwa
salah satu solusi untuk menurunkan kadar gula darah adalah dengan melakukan
olahraga seperti senam.
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan
oleh peneliti ?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh senam diabetes terhadap


penurunan kadar gula darah pada Penderita diabetes mellitus
Desain penelitian apa yang digunakan?

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Quasi experiment dan
pendekatan one grup pretest-posttest design
UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :
Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas
suatu intervensi ?

Penelitian ini tidak menggunakan kelompok kontrol


Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?

Tidak dilakukan randomisasi

Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah


dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang
melakukan randomisasi?

Tidak dilakukan randomisasi


Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?
Tidak di jelaskan dalam jurnal penelitian

Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam


memberikan perlakuan pada responden (responden tidak menyadari
apakah sedang mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?

Tidak dilakukan masking dalam penelitian


Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan
blinding saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar
sampel atau peneliti tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel
dimasukkan ( eksperiment atau control . Hal ini menunjukkan upaya
peneliti meningkatkan validitas informasi.

Tidak dijelaskan dalam penelitian

POPULASI DAN SAMPEL


Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota prolanis yang mengikuti senam
Diabetes Mellitus di Puskesmas Purwodiningratan.

Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota prolanis yang mengikuti senam
Diabetes Mellitus di Puskesmas Purwodiningratan yang berjumlah 30 responden.
Tidak dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian.
Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari
populasi target?

Teknik pengambilam sample menggunakan teknik total sampling.

Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau


rumus apa yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden yang diambil menggunakan


teknik total sampling .
PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA
Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel dependen : Kadar gula darah sewaktu


Variabel independen : Senam diabetes

Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?


Observasi
Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa alat glucometer dengan merk easy touch
dan lembar observasi.
Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan
apa metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat
ukur dan bagaimana hasilnya?

Tidak dilakukan uji validitas dalam penelitian


Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah
dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan
pengukuran?

Peneliti

ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis
data?

Metode analisa data yang digunakan yaitu uji statistik Kolmogorov-Smirnov dan
dilanjutkan dengan uji paired sample t-test karena data berdistribusi normal.

Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode


intention to treat atau on treatment analysis?

Jurnal ini menggunakan metode on treatment analysis

Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk
menganalisis data?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang
mengikuti penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?
Alur penelitian tidak disebutkan didalam jurnal
Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding
variable) dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok?
Jika tidak seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian
bebas dari pengaruh variable perancu?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian.

Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis,
apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau
tidak secara statistic)? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara
klinis?

Untuk mengetahui signifikansi pengaruh senam diabetes mellius terhadap tekanan


darah maka peneliti melakukan analisis data dengan uji statistik Paired Sample TTest,
hasil analisis pada kadar gula darah sewaktu sebelum dan sesudah perlakuan
didapatkan nilai Pvalue = 0,001 dengan taraf signifikansi 0,05 artinya bahwa H0
di tolak dan Ha diterima pada penelitan ini atau kadar gula darah sewaktu
responden mengalami penurunan atau ada pengaruh senam Diabetes Mellitus
terhadap penurunan kadar gula darah sewaktu pada anggota Prolanis. Hal tersebut
dapat disimpulkan bahwa perlakuan senam Diabetes Mellitus dapat menurunkan
kadar gula darah sewaktu pada anggota Prolanis di Puskesmas Purwodiningratan.
Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah
peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian
seperti number need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau
absolute risk reduction (ARR).

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian.

DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun
hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap
berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah
mengapa hipotesisnya tidak terbukti.

Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini

Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-


penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan
adanya relevansi?

Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini.
Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya
dengan perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap
pemecahan masalah?

Peneliti menjelaskan bahwa ada pengaruh pemberian senam diabetik terhadap


penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Hal ini dikarenakan saat
seseorang melakukan aktivitas fisik seperti senam otot-otot di dalam tubuh
akan menggunakan simpanan glukosanya sehingga glukosa yang tersimpan akan
berkurang. Hal ini menyebabkan terjadinya reaksi otot untuk mengambil glukosa
di dalam darah sehingga glukosa di dalam darah menjadi turun. Selama olahraga, sel
otot menggunakan lebih banyak glukosa dan bahan bakar nutrient lain untuk
menjalankan aktifitas kontraktil. Laju transport glukosa ke dalam otot yang sedang
berolahraga dapat meningkat lebih dari 10 kali selama aktifitas fisik sedang sampai
berat. Permeabilitas membrane terhadap glukosa meningkat pada otot yang
berkontraksi.
Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?

Nilai kepentingan yang didapatkan adalah bahwa aktivitas yang dapat dilakukan pada
penderita diabetes mellitus salah satunya yaitu senam diabetes yag dapat menurunkan
kadar gula darah. Disarankan untuk dapat menjadikan terapi ini sebagai terapi
alternatif utama dalam menurunkan dan mengontrol gula darah.
Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil
penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau
dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Ya, hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari
aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal

Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik


lainnya?

Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.

Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah


kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian

JUDUL JURNAL 3
The Influence of Diabetic Foot Exercise on Sugar Levels
In Type 2 Diabetes Mellitus Patients at Tanjung
Buntung Public Health Center
Rizki Sari Utami Muchtar, Indah Triyani Dingin
STIKes Awal Bros Batam

ITEM PERTANYAAN DALAM TELAAH JURNAL

Apa masalah penelitian?

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang disebabkan karena ketidakefektifan


penggunaan insulin (International Diabetes Federation, 2017). Hal ini ditandai
dengan kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemi. Apabila keadaan ini terus
dibiarkan berlanjut akan mengakibatkan komplikasi. Diabetes menyebabkan
kerusakan sistem tubuh terutama saraf dan pembuluh darah.

diabetes menyebabkan
kerusakan tubuh sistem,
terutama saraf dan pemb
diabetes menyebabkan
kerusakan tubuh sistem,
terutama saraf dan pembuluh
darah. Dalamtahun 2014, 8,5%
orang dewasa menderita
diabetes (WHO,
2017) .
diabetes menyebabkan
kerusakan tubuh sistem,
terutama saraf dan pembuluh
darah. Dalamtahun 2014, 8,5%
orang dewasa menderita
diabetes (WHO,
2017) .KKKKKKKKKKKK
Seberapa besar masalah tersebut?

International Diabetes Federation (IDF) melaporkan jumlah penderita diabetes


di dunia mencapai 371 juta orang pada tahun 2012, mengalami kenaikan dari tahun
2011 yang berjumlah 366 juta. Sedangkan, pada tahun 2015 terdapat 415 juta orang
dewasa dengan diabetes. Tahun 2015, presentase orang dewasa dengan diabetes
adalah 8.5% (1 diantara 11 orang dewasa menyandang Diabetes).
Menurut International Diabetes Federation (2015), di Asia Tenggara, Indonesia
menempati negara ke-6 setelah Sri Langka dengan jumlah diabetes terbanyak.
Prevalensi diabetes di antara orang dewasa di wilayah regional Asia Tenggara
meningkat menjadi 8.6% di tahun 2014 yaitu sebanyak 96 juta orang dewasa dan
setengahnnya tidak terdiagnosis diabetes melitus.
Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar, prevalensi orang dengan diabetes di
Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun 2007 menjadi 2.4%
pada tahun 2013 dan sebanyak 2/3 orang yang menderita diabetes tidak menyadari
bahwa dirinya memiliki diabetes. Angka diabetes tertinggi yaitu Yogyakarta (2.6%),
DKI Jakarta (2.5%), Sulawesi Utara (2.4%), dan Kalimantan Timur (2.3%) (Dinas
Kesehatan Provinsi Kaltim, 2016).
Dampak masalah jika tidak diatasi?

Ada dua komplikasi yaitu komplikasi akut (jangka pendek), dan komplikasi kronis
(jangka panjang). Komplikasi akut terdiri dari ketoasidosis diabetikum (KAD),
hiperosmolar non toksik (HNK), dan hipoglikemia. Pada komplikasi kronis dapat
mengakibatkan terjadinya makrongiopati yaitu mengenai pembuluh darah besar dan
mikrongiopati tersering salah satunya adalah ulkus diabetikum. Ulkus diabetes adalah
luka terbuka pada lapisan kulit yang masuk ke dalam dermis. Komplikasi tersebut
dapat terjadi karena hiperglikemia dan neuropati yang mengakibatkan berbagai
perubahan pada kulit dan otot, sehingga terjadi ketidakseimbangan distribusi tekanan
pada telapak kaki dan semakin memudahkan terjadinya tukak
Bagaimana kesenjangan yang terjadi? Bandingkan antara masalah yang
ada/kenyataan dengan harapan/target?

Survei tahun 2014 menyebutkan diabetes menjadi pembunuh nomor tiga di Indonesia,
sedangkan data International Diabates Federation (IDF) menunjukkan, jumlah
penderita diabetes di Indonesia diperkirakan mencapai 10 juta dan menempati urutan
ketujuh tertinggi di dunia. Prevalensi diabetes di Indonesia cenderung meningkat dari
5,7% pada tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun 2013. Salah satu penyebab terserang
nya diabetes mellitus yaitu kurang nya aktivitas fisik yang dilakukan. Adapun salah
satu latihan fisik yang dapat dilakukan yaitu senam diabetes untuk mengurangi gula
darah.
Berdasarkan masalah penelitian, apa tujuan dan hipotesis yang ditetapkan
oleh peneliti ?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas senam diabetes terhadap kadar
gula darah pada penderita diabetes mellitus.

Desain penelitian apa yang digunakan?

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
Metode Penelitian Quasi Experiment (percobaan semu) dengan menggunakan metode
Pre Test dan Post Test Without Control.
UNTUK DESAIN EKSPERIMEN :
Apakah menggunakan kelompok kontrol untuk menentukan efektifitas
suatu intervensi ?

Penelitian ini tidak menggunakan kelompok kontrol

Apakah peneliti melakukan random alokasi (randomisasi)?

Tidak dilakukan randomisasi

Jika peneliti melakukan randomisasi, bagaimana prosedurnya, apakah


dilakukan randomisasi sederhana, blok, stratifikasi? Siapa yang
melakukan randomisasi?

Tidak dilakukan randomisasi


Jika ternyata pada data dasar (base line) terdapat perbedaan
karakteristik/variable perancu pada kedua kelompok, apakah peneliti
melakukan pengendalian pada uji statistic dengan stratifikasi atau uji
multivariate?

Tidak di jelaskan dalam jurnal penelitian

Apakah peneliti melakukan masking atau penyamaran dalam


memberikan perlakuan pada responden (responden tidak menyadari
apakah sedang mendapatkan intervensi yang diuji cobakan?

Tidak dilakukan masking dalam penelitian

Untuk menjamin kualitas pengukuran, apakah peneliti melakukan


blinding saat mengukur outcome? Blinding merupakan upaya agar
sampel atau peneliti tidak mengetahui kedalam kelompok mana sampel
dimasukkan ( eksperiment atau control . Hal ini menunjukkan upaya
peneliti meningkatkan validitas informasi.

Tidak dijelaskan dalam penelitian


POPULASI DAN SAMPEL
Siapa populasi target dan populasi terjangkau?

Penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Tanjung Buntung


Siapa sampel penelitian? Apa kriteria inklusi dan eksklusi sampel?

Sample yang digunakan yaitu Penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja
Puskesmas Tanjung Buntung sebanyak 20 responden. Tidak dijelaskan mengenai
kriteria inklusi dan eksklusi dalam penelitian ini.

Bagaimana metode sampling yang digunakan untuk memilih sampel dari


populasi target?

Pengambilan sampel menggunakan total sampling sampel


Berapa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian? Metode atau
rumus apa yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel?

Jumlah sample penelitian yaitu 20 orang

PENGUKURAN ATAU PENGUMPULAN DATA


Variable apa saja yang diukur dalam penelitian?

Variabel dependen : Sugar Levels In Type 2 Diabetes Mellitus


Variabel independen : Diabetic Foot Exercise

Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian


Alat ukur apa yang digunakan untuk mengumpulkan data?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


Bagaimana validitas dan rehabilitas alat ukur/instrument yang digunakan?
Apakah peneliti menguji validitas dan rehabilitas alat ukur? Jika dilakukan
apa metode yang digunakan untuk menguji validitas dan rehabilitas alat
ukur dan bagaimana hasilnya?

Tidak dijelaskan dalam penelitian


Siapa yang melakukan pengukuran atau pengumpulan data? Apakah
dilakukan pelatihan khusus untuk observer atau yang melakukan
pengukuran?

Peneliti

ANALISIS DATA
Uji Statistik apa yang digunakan untuk menguji hipotesis atau menganalisis
data?

Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan Paired T-Test yang diuji terlebih
dahulu pada uji normalitas Shapiro-Wilk.
Untuk penelitian eksperimen apakah peneliti menggunakan metode
intention to treat atau on treatment analysis?

Jurnal ini menggunakan metode on treatment analysis

Intention to treat adalah menganalisis semua sampel yang megikuti penelitian, baik
yang drop out, loss follow up atau berhenti sebelum penelitian selesai. Sampel yang
drop out dianggap hasil intervensi yang gagal.
On treatment analysis hanya menganalisis sampel yang mengikuti penelitian sampai
selesai saja, sedangkan sampel drop out diannggap tidak mengikuti penelitian dan
tidak diikutkan dalam analisis.
Program atau software statistic apa yang digunakan peneliti untuk
menganalisis data?

Tidak dijelaskan dalam penelitian

HASIL PENELITIAN
Bagaimana alur (flow) penelitian yang menggambarkan responden yang
mengikuti penelitian sampai selesai, drop out dan loss follow up?

Alur penelitian tidak disebutkan didalam jurnal


Bagaimana karakteristik responden dan baseline data?

Tidak dijelaskan mengenai karakteristik responden dalam penelitian

Pada penelitian eksperiment apakah variable perancu (counfounding


variable) dalam data base line tersebar seimbang pada setiap kelompok?
Jika tidak seimbang apa dilakukan peneliti untuk membuat penelitian
bebas dari pengaruh variable perancu?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian.


Apa hasil utama dari penelitian? Jika peneliti melakukan uji hipotesis,
apakah hipotesis penelitian terbukti atau tidak terbukti (bermakna atau
tidak secara statistic)? Apakah hasil penelitian juga bermakna secara
klinis?

Hasil penelitiannya menunjukkan penurunan sebesar 196,85 dengan nilai ρ-value


sebesar 0,000 atau> 0,05. didapatkan penurunan rata-rata kadar gula darah sebelum
senam kaki diabetik 239,60 mg / dL dengan kriteria kurang dan setelah senam 196,85
mg / dL dengan kriteria sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh senam kaki diabetik terhadap kadar gula darah pada penderita DM tipe 2.
Untuk penelitian eksperimen dengan variable dependen kategorik apakah
peneliti menjelaskan tentang nilai kepentingan klinis dari hasil penelitian
seperti number need to treat (NTT), relative risk reduction (RRR) atau
absolute risk reduction (ARR).

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian.

DISKUSI
Bagaimana interpretasi peneliti terhadap hasil penelitian? Apakah peneliti
membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini? Catatan: meskipun
hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, namun suatu penelitian tetap
berkualitas jika peneliti mampu menjelaskan rasional secara ilmiah
mengapa hipotesisnya tidak terbukti.

Peneliti membuat interpretasi yang rasional dan ilmiah tentang hal-hal yang
ditemukan dalam penelitian berdasarkan teori terkini.
Bagaimana peneliti membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian-
penelitian terdahulu serta teori yang ada saat ini untuk menunjukkan
adanya relevansi?

Peneliti mampu membandingkan hasil penelitiannya dengan penelitian lain dan


hasilnya saling berkaitan
Bagaimana peneliti menjelaskan makna dan relevansi hasil penelitiannya
dengan perkembangan ilmu keperawatan/kesehatan serta terhadap
pemecahan masalah?

Peneliti menjelaskan bahwa ada pengaruh pemberian senam diabetik terhadap


penurunan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Hal ini dikarenakan
Latihan fisik akan menyebabkan peningkatan aliran darah, kapiler mesh akan lebih
terbuka sehingga semakin banyak reseptor dan reseptor insulin yang tersedia menjadi
lebih aktif yang akan berdampak pada penurunan glukosa darah pada penderita
diabetes. Manfaat Senam Kaki Diabetik meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat
otot-otot kecil pada tungkai, serta mencegah terjadinya kelainan bentuk tungkai
meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, mengatasi keterbatasan gerak sendi,
sedangkan manfaat senam diabetes adalah mengontrol gula darah terutama pada DM
tipe 2 yang mengikuti olahraga teratur. Hal ini disebabkan sel dapat lebih merespon
insulin dan dengan tepat mengambil glukosa dari darah.
Bagaimana nilai kepentingan (importancy) hasil penelitian?

Nilai kepentingan yang didapatkan adalah bahwa aktivitas yang dapat dilakukan pada
penderita diabetes mellitus salah satunya yaitu senam diabetes yag dapat menurunkan
kadar gula darah. Disarankan untuk dapat menjadikan terapi ini sebagai terapi
alternatif utama dalam menurunkan dan mengontrol gula darah.
Bagaimana applicability hasil penelitan menurut peneliti ? Apakah hasil
penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau
dari aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal?

Ya, hasil penelitian dapat diterapkan pada tatanan praktik keperawatan ditinjau dari
aspek fasilitas, pembiayaan, sumber daya manusia, dan aspek legal.

Apakah mungkin penelitian ini direplikasi pada setting pratik klinik


lainnya?

Ya, penelitian mungkin dapat direplikasi pada setting praktik klinik lainnya.

Apakah peneliti menjelaskan kekuatan dan kelemahan penelitian? Apakah


kelemahan ini tidak menurunkan validitas hasil penelitian?

Tidak dijelaskan didalam jurnal penelitian


B. Ekstraksi Data Jurnal dan Critical Appraisal

NO Penelitian Sampel (karakteristik, Desain/Seleksi Intervensi Hasil temuan/Kesimpulan Level Penelitian Komentar reviewer
(Peneliti & ukuran, setting) responden peneliti (kekuatan dan keterbatasan
Waktu) penelitian)

1 Pengaruh Populasi penelitian adalah Desain Intervensi dalam Dari hasil penelitian (IIB) Kekuatan :
Senam seluruh penderita diabetes dalam penelitian ini yaitu menunjukkan rata-rata kadar Penelitian ini merupakan
Diabetes melllitus di Wilayah Kerja penelitian pre- senam diabetes gula darah pre test yaitu penelitian eksperimen
Terhadap Puskesmas Peterongan eksperiment 267,43mg/dl dan rata-rata semu, level penelitian
one-grup pra- kadar gula darah post test
Penurunan Jombang dengan jumlah moderate clinical certainly
post test design. yaitu 203,60mg/dl atau
Kadar Gula sampel sebanyak 54 orang mengalami rata-rata (rekomendasi B)
Darah Pada dengan sampel sebanyak Pemilihan penurunan sebanyak 63,833
Penderita 47 orang. sampel dibandingkan dengan Kelemahan :
Diabetes dilakukan sebelum
Mellitus Di secara Cluster senam. Tidak dijelaskan variabel
Wilayah Kerja Random perancu dalam penelitian,
Puskesmas Sampling. kriteria inklusi dan
eksklusi, serta alat yang
Peterongan
digunakan dalam
Jombang penelitian

Agus Fuji
Sanjaya,
Miftachul
Huda

(2015)
2 Pengaruh Populasi penelitian ini Penelitian ini Intervensi dalam Dari hasil penelitian (IIB) Kekuatan :
Senam adalah semua peserta adalah penelitian ini yaitu menunjukkan rata-rata kadar
Diabetes prolanis di Puskesmas penelitian senam diabetes gula darah pre test yaitu Penelitian ini merupakan
Mellitus Purwodiningratan Kota kuantitatif mellitus 267,43mg/dl dan rata-rata penelitian yang membahas
Terhadap Surakarta dengan sample dengan desain mengenai terapi non
kadar gula darah post test
Penurunan yang berjumlah 30 Quasi farmakologis dalam
Kadar Gula responden terpilih sesuai experiment dan yaitu 203,60mg/dl atau penurunan kadar gula
Darah kriteria inklusi sebagai pendekatan one mengalami rata-rata darah dengan latar
Sewaktu (Gds) sampel. grup pretest- penurunan sebanyak 63,833 belakang, tujuan, metode,
Peserta posttest design. dibandingkan dengan dan variabel perancu.
Prolanis Di sebelum senam.
Puskesmas Pemilihan Kelemahan :
Purwodiningra sampel Tidak dijelaskan kriteria
tan dilakukan Untuk mengetahui inklusi dan eksklusi serta
dengan teknik signifikansi pengaruh alur penelitian
Lucky Dwi senam diabetes mellius
total
Puspihapsari
sampling. terhadap tekanan darah
(2019) maka peneliti melakukan
analisis data dengan uji
statistik Paired Sample
TTest, hasil analisis pada
kadar gula darah sewaktu
sebelum dan sesudah
perlakuan didapatkan nilai
Pvalue = 0,001 dengan
taraf signifikansi 0,05
artinya bahwa H0 di tolak
dan Ha diterima pada
penelitan ini atau kadar
gula darah
sewakturesponden
mengalami penurunan
atau ada pengaruh senam
Diabetes Mellitus
terhadap penurunan kadar
gula darah sewaktu pada
anggota Prolanis.
3 The Influence Populasi dalam penelitian Jenis penelitian Intervensi dalam Hasil penelitiannya (IIB) Kekuatan :
of Diabetic ini adalah Penderita yang digunakan penelitian ini yaitu Penelitian ini merupakan
menunjukkan penurunan
Foot Exercise diabetes mellitus tipe 2 di dalam pijat kaki diabetes penelitian eksperimen
on Sugar wilayah kerja Puskesmas penelitian ini sebesar 196,85 dengan nilai semu, level penelitian
Levels Tanjung Buntung dengan
In Type 2 jumlah sample sebanyak 20 adalah dengan ρ-value sebesar 0,000 atau> moderate clinical certainly
Diabetes responden. menggunakan (rekomendasi B)
0,05. didapatkan penurunan
Mellitus Metode
Patients at Penelitian rata-rata kadar gula darah
Tanjung Kelemahan :
Quasi sebelum senam kaki diabetik
Buntung Tidak dijelaskan variabel
Public Health Experiment 239,60 mg / dL dengan perancu dalam penelitian
Center (percobaan
kriteria kurang dan setelah serta kriteria inklusi,
semu) dengan eksklusi dan alur penelitian
Rizki Sari menggunakan senam 196,85 mg / dL
Utami metode Pre dengan kriteria sedang.
Muchtar, Test dan Post
Indah Triyani Dengan demikian dapat
Test Without
Dingin
Control. disimpulkan bahwa terdapat
(2018) pengaruh senam kaki
Pemilihan diabetik terhadap kadar gula
sampel darah pada penderita DM
dilakukan
tipe 2.
dengan teknik
total
sampling.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Diabetes Melitus merupakan penyakit yang disebabkan karena
ketidakefektifan penggunaan insulin (International Diabetes Federation, 2017).
Hal ini ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemi. Apabila
keadaan ini terus dibiarkan berlanjut akan mengakibatkan komplikasi, maka dari
itu diperlukan penanganan dan pengendalian DM, salah satunya yaitu dengan
melakukan aktivitas dan senam ringan.
Untuk menghindari terjadinya komplikasi maka diperlukan tindakan
pengendalian DM dengan menjaga kadar gula darah agar tetap normal. Terdapat
4 pilar penatalaksanaan diabetes yang dapat dilakukan yaitu terapi gizi medis,
latihan jasmani, intervensi yang dilakukan secara farmakologis, dan edukasi.
Salah satu bentuk latihan jasmani yang dapat dilakukan untuk mengendalikan
kadar gula darah yaitu senam kaki diabetik.
Pemberian senam diabetik dapat menurunkan kadar gula darah pada
penderita diabetes mellitus. Hal ini dikarenakan Latihan fisik akan menyebabkan
peningkatan aliran darah, kapiler mesh akan lebih terbuka sehingga semakin
banyak reseptor dan reseptor insulin yang tersedia menjadi lebih aktif yang akan
berdampak pada penurunan glukosa darah pada penderita diabetes. Manfaat
Senam Kaki Diabetik meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil
pada tungkai, serta mencegah terjadinya kelainan bentuk tungkai meningkatkan
kekuatan otot betis, otot paha, mengatasi keterbatasan gerak sendi, sedangkan
manfaat senam diabetes adalah mengontrol gula darah terutama pada DM tipe 2
yang mengikuti olahraga teratur. Hal ini disebabkan sel dapat lebih merespon
insulin dan dengan tepat mengambil glukosa dari darah.

Anda mungkin juga menyukai