Salinan Salinan 5. Pengembangan Bakat Dan Minat (Aviary) PDF
Salinan Salinan 5. Pengembangan Bakat Dan Minat (Aviary) PDF
REVITALISASI
PUSAT PENGEMBANGAN KARIR
BAKAT DAN MINAT
PESERTA DIDIK SMK
Disusun Oleh:
Adang Suryana
Supriyadi
Pengarah:
Dr. Ir. M. Bakrun, M.M.
Direktur SMK
Mochamad Widiyanto, S.Pd., M.T
Koordinator Bidang Penilaian
Drs. Haryono, M.M
Koordinator Bidang Peserta Didik
Arie Wibowo Khurniawan, S.Si., M.Ak
Koordinator Bidang Sarana dan Prasarana
Dr. Abdul Haris, M.Si
Koordinator Bidang Tata Kelola
Chrismi Widjajanti, S.E., M.B.A
Koordinator Bidang Program dan Evaluasi
Arfah Laidiah Razik, S.H., M.A
Kasubbag Tata Usaha
Penulis:
Adang Suryana
Supriyadi
Penyunting:
Huda Saifullah Kamalie
Tim Dit. SMK
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout:
Winih Wicaksono
ISBN: 978-602-5517-67-9
Disusun Oleh:
Adang Suryana
Supriyadi
KATA PENGANTAR
Pengembangan dan penerapan pendidikan karakter kerja siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan hal yang pokok dalam upaya
meningkatkan kapasitas dan kualitas lulusan SMK. Hal ini tertuang dalam
penjelasan Pasal 15 Undang Undang nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Sekolah Menengah Kejuruan merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja.
Perpres No. 87 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, kemudian
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018
tentang Standar Nasional Pendidikan SMK/MAK, khususnya Standar
Kompetensi Lulusan terdapat 9 (sembilan) area kompetensi, salah satu area
kompetensi tersebut adalah Karakter Pribadi dan Sosial lulusan SMK/MAK.
Pengembangan karakter kerja bagi siswa SMK merupakan aspek
penting dalam menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan berhasil
dalam pekerjaannya. Siswa SMK harus dipersiapkan untuk menghadapi
persaingan dan tantangan dalam bekerja di dunia usaha dan industri. Bekerja
di dunia usaha dan industri berbeda dengan lingkungan sekolah sehingga
diperlukan adanya pengembangan karakter kerja meliputi pembinaan
ketahanan mental, disiplin kerja, ketahanan fisik, dan perilaku positif siswa.
Pelaksanaan pembentukan karakter kerja di SMK, diperlukan adanya
materi pembentukan tim yang memuat tentang materi Kesamaptaan, Tata
Tertib Siswa, dan Pembentukan Organisasi Siswa. Pembentukan karakter kerja
ini terintegrasi dalam proses pembelajaran dengan melibatkan pihak internal
maupun eksternal sekolah. Dalam rangka inilah Direktorat SMK pada tahun
2020 menyusun Dokumen Pembinaan Karakter Kerja berbasis Ketarunaan,
yang meliputi, Pedoman Pelaksanaan, Materi Pembinaan Ketarunaan
(Membangun Tim Sekolah, Pembinaan Kedisiplinan Peserta Didik, Pembinaan
Ketarunaan, Pembinaan Kerohanian, Pusat Pengembangan Karir Bakat dan
Minat Peserta Didik SMK, Pembentukan Karakter Kerja & Kontrak Belajar) dan
Panduan Training of Trainer (ToT) sebagai dokumen yang utuh dan menyeluruh.
Dokumen pembinaan ketarunaan ini diharapkan dapat digunakan bagi SMK
bersama pihak terkait yang berkepentingan baik langsung maupun tidak
langsung, dalam menyiapkan kemampuan dan membangun karakter utama
para peserta didiknya yang pada akhirnya tercipta suatu budaya yang disiplin,
maju, modern dan kompetitif.
Direktur SMK
BAB V PENUTUP 27
DAFTAR PUSTAKA 28
LAMPIRAN 30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan
menengah berbasis kejuruan yang berperan menghasilkan tenaga kerja
tingkat menengah yang terampil, kompeten dan mandiri. Pendidikan SMK
bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk dapat
mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta menyiapkan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja.
Pendidikan SMK juga memiliki tujuan untuk mengembangkan peserta didik
agar mempunyai kemampuan dan kompetensi profesional.
Pemetaan bakat dan minat perlu dilakukan untuk dapat mengetahui
profil peserta didik secara utuh, terutama dalam hal kemampuan dasar yang
dimilikinya. Selanjutnya perlu dilakukan pendampingan dan pengembangan
kemampuan sesuai bakat peserta didik yang ada pada dirinya. Memetakan
potensi peserta didik dalam bakat dan minat, dengan cara mecocokkannya
sesuai dengan kompetensi dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.
Selanjutnya guru dapat mengelompokkan peserta didik sesuai dengan bakat
dan minat peserta didik. Pada akhirnya guru dapat lebih mudah untuk
membimbing dan mendampingi dalam mengembangkan bakat dan minat
yang dimiliki oleh peserta didik.
Pemetaan bakat dan minat peserta didik dapat dilakukan antara lain
dilakukan melalui seleksi yang dikembangkan oleh sekolah. Seleksidirancang
untuk memberikan informasi mengenai jenis bakat dan minat yang relevan
dengan keterampilan dan karir peserta didik di sekolah. Seleksi ini akan
memungkinkan Individu untuk mengungkap potensi sebenarnya untuk
kemudian peserta didik dapat meningkatkan kelebihan dan mengatasi
kelemahan yang ada pada dirinya, sehingga Individu dapat:
1. Mengetahui dan memahami apa yang menjadi kelebihan/kekuatannya
dan menemukan cara yang tepat untuk mengembangkan kekuatan
tersebut secara optimal.
2. Mengetahui dan memahami apa yang menjadi kekurangan/kelemahannya
agar dapat mengatasi dan mensubstitusi kelemahan tersebut hingga
menjadi kekuatan.
Pengembangan bakat dan minat ini bertumpu pada limabidang
pengembangan bakat. Bakat yang pertama yaitu, bakat akademik khusus,
kedua bakat kreatifproduktif, ketiga bakat Seni, keempat bakat kinestetik atau
psikomotorik, dan kelima bakat sosial. Pengembangan bakat dan minat
peserta didik SMK dikaitkan langsung dengan keahlian, pengembangan bakat
dan minat, pengembangan sarana, pembinaan bakat dan minat terintegrasi
B. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini, pemangku kebijakan atau tim PPK di sekolah
diharapkan mampu:
1. Memahami konsepdasar bakat dan minat peserta didik
2. Menerapkan pembinaan bakat dan minat peserta didik dalam kegiatan
ekstrakurikuler
3. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pengembangan bakat dan minat peserta didik, meliputi:
1. Pendahuluan,terdiri dari: Latar belakang, Tujuan dan ruang lingkup
2. Konsep dasar bakat dan minat peserta didik,terdiri dari: pengertian bakat;
aspek tes terkait bakat; pengertian minat;
3. Pembinaan bakat dan minat dalam kegiatan ekstrakurikuler,terdiri dari:
tujuan pelaksanaan ektrakurikuler, prinsip ekstrakurikuler, format
kegiatan ektrakurikuler, bentuk kegiatan ekstrakurikuler, mekanisme
kegiatan ektrakurikuler dan pengembangan kegiatan ektrakurikuler.
4. Pengembangan bakat dan minat, terdiri dari: Pengembangan bakat
keahlian; cara mengembangkan bakat peserta didik; cara
mengembangkan minat peserta didik; faktor-faktor yang mendukung
dalam menumbuhkembangkan bakat dan minat peserta didik.
BAB II
KONSEP BAKAT DAN MINAT SISWA SMK
A. Pengertian Bakat
Euis (2004) menyatakan bahwa, bakat (Aptitude) diartikan sebagai
kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan
dilatih agar terwujud. Dalam hal ini bakat memerlukan latihan dan pendidikan
agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang. Kemampuan
menunjukan bahwa suatu tindakan (Performance) yang dapat dilakukan saat
ini. Prestasi merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan. Prestasi yang
sangat menonjol dalam salah satu bidang mencerminkan bakat yang unggul
dalam bidang tersebut.
Beberapa ahli cenderung membedakan bakat atas bakat umum dan
bakat khusus. Berbakat atau gifted, diartikan sebagai bakat intelektual (baik
umum atau khusus) dan talent sebagai bakat-bakat khusus, misalnya dalam
seni musik atau seni rupa. Bakat bakat tersebut, baik yang masih potensi
maupun yang sudah terwujud, meliputi:
1) Kemampuan intelektual umum
2) Kemampuan akademik khusus
3) Kemampuan berpikir secara kreatif-produktif
4) Kemampuan dalam salah satu bidang seni
5) Kemampuan psikomotorik/kinestetik
6) Kemampuan psikososial atau bakat kepemimpinan
Menampilkan bakat dibutuhkan motivasi kuat yang disebut minat, yakni
kebebasan seseorang memilih segala sesuatu yang disukai, disenangi dan
ingin dilakukan. Seorang pakar yang mengganti istilah bakat dengan
“kecerdasan” yang berupa kecerdasan umum maupun kecerdasan khusus.
Sedikitnya ada sembilan kecerdasan atau bakat yang mungkin dimiliki
seseorang, yakni logical mathematical, linguistic, visual spatial, musical, bodily
kinesthetic, inter personal, intrapersonal, natural, dan moral/spiritual. Teori
Gardner ini menjadi pegangan bahwa setiap orang memiliki bakat unik dan
berbeda. Orang tidak dapat dipaksa berprestasi di luar bakat-bakat khusus
yang dimilikinya. Menurut Guillford terdapat tiga komponen dari bakat yaitu:
(1) Komponen intelektual yang terdiri atas beberapa aspek, yaitu aspek
pengenalan, ingatan, dan evaluasi.
(2) Komponen perseptual juga meliputi beberapa aspek, yaitu pemusatan
perhatian, ketajaman indra, orientasi ruang dan waktu, keluasan dan
kecepatan mempersepsi, dan
(3) Komponen psikomotor terdiri atas aspek aspek rangsangan, kekuatan
dan kecepatan gerak, ketepatan, koordinasi gerak dan kelenturan.
3 Verbal 8 Kosakata
5 Spasial
Aspek visual adalah salah satu tes yang paling dekat dalam mengukur
kecerdasan 'alami', yaitu, kecerdasan yang didapat saat kita dilahirkan
dibandingkan dengan kemampuan yang diperoleh berdasarkan hasil belajar.
Aspek visual adalah salah satu langkah 'murni' dari bakat, pengujian penalaran
Individu dengan petunjuk yang tidak memiliki kata-kata atau angka.
Aspek penalaran angka melibatkan pemahaman terkait hubungan
antara angka dan mendeteksi pola. Meskipun beberapa keterampilan ilmu
hitung diperlukan, aspek ini mengukur potensi matematika dengan cara yang
lebih luas daripada keterampilan aritmatika.
Aspek verbal yaitu keterampilan menyelidiki yang membutuhkan
analisis kritis dari fakta-fakta yang diberikan, dan menuntut individu untuk
membuat asumsi logis tentang informasi umum yang hanya berasal dari apa
yang diberikan.
Aspek urutan gambar dilakukan untuk mengukur kemampuan penalaran
secara kualitatif dengan menggunakan urutan gambar dengan mendeteksi
komponen yang hilang.
Aspek spasial berguna untuk mendeteksi potensi dalam memahami
masalah abstrak serta yang masalah yang sering berhubungan dengan seni
dan desain. Kemampuan untuk memahami rotasi bentuk dalam beberapa cara
dengan mengubah hal-hal di atas dalam pikiran seseorang. Kemampuan ini
relevan dengan berbagai bidang usaha di mana fleksibilitas berpikir
seseorang adalah hal yang penting.
Aspek tes tiga dimensi mengukur kemampuan individu dalam melihat
sesuatu secara lebih luas untuk melihat indikator potensi kreatif.
Aspek sistematisasi ini mengukur kemampuan menganalisa dan
kemampuan untuk mengorganisasi simbol dan ruang.
Aspek tes kosa kata dilakukan untuk mengukur kecerdasan dalam
memilih dan mengekspresikan diri melalui penggunaan kata-kata, mengingat
kata-kata, bentuk konsep dan ekspresi informasi serta ide-ide yang abstrak.
C. Pengertian Minat
Minat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) adalah
“kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keiginan”.
Dalam Kamus Psikologi J.P. Chaplin (2009) menjelaskan bahwa minat adalah:
Suatu sikap yang berlangsung terus menerus yang mampu membuat pola
perhatian seseorang sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap objek
minatnya. Perasaan yang menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau
objek itu berharga atau berarti bagi individu. Satu keadaan motivasi yang
menuntun tingkah laku menuju arah sasaran tertentu (Chaplin, 2009).
Minat bisa berhubungan dengan daya gerak dan pendorong seseorang
untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun dapat
berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan sendiri. Minat
dapat menjadi penyebab partisipasi dalam suatu kegiatan. Minat dianggap
sebagai respon sadar, sebab jika tidak demikian tidak akan berarti apa-apa.
Minat bersifat sangat pribadi, meskipun bersifat sangat pribadi, minat
dipengaruhi oleh lingkungan. Setiap orang harus mengembangkan minat yang
dimilikinya.
Menurut Slameto (2003), ciri-ciri minat yang ada pada diri masing-
masing individu adalah sebagai berikut:
1. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari
kemudian.
2. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pertanyaan yang menunjukkan
bahwa peserta didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lain.
3. Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
4. Minat mempunyai segi motivasi dan perasaan. Peserta didik yang
memiliki minat terhadap suatu obyek akan cenderung memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut.
BAB III
PEMBINAAN BAKAT DAN MINAT
DALAM KEGIATAN EKSTRALURIKULER
A. Pengertian Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan
kurikulum dan dilakukan di bawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik
yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.
Kegiatan ini selain dilaksanakan di sekolah dapat juga dilaksanakan diluar
sekolah guna memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan atau
kemampuan meningkatkan nilai/sikap dalam rangka penerapan pengetahuan
dan keterampilan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dari
kurikulum sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler biasanya terkait dengan pengembangan bakat
dan minat yang dimiliki oleh peserta didik. Karena itu kegiatan ekstrakurikuler
dijadikan sebagai wadah kegiatan peserta didik diluar pelajaran atau di luar
kegiatan kurikuler.Sesungguhnya kegiatan ekskul ini tidak kalah pentingnya
dengan kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ekskul adalah media pembinaan dan
pengembangan bakat, minat dan kemampuan para peserta didik yang
mencangkup nilai-nilai yang cukup penting bagi pendewasan dan kemajuan
dirinya. Bahkan disinyalir kegiatan ekskul dapat meredam kenakalan remaja.
Hal ini senada dengan pernyataan Hamalik bahwa kegiatan ekstrakurikuler ini
mengandung nilai tertentu, antara lain:
Kegiatan ekstrakurikuler mengandung nilai tertentu:
1. Memenuhi kebutuhan kelompok
2. Menyalurkan minat dan bakat
3. Memberikan pengalaman eksplotorik
4. Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata ajaran
5. Mengikat para siswa di sekolah
6. Mengembangkan loyalitas terhadap sekolah
7. Mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial
8. Mengembangkan sifat-sifat tertentu
9. Menyediakan kesempatan pemberian bimbingan dan layanan secara
informal
10. Mengembangkan citra masyarakat terhadap sekolah.
B. Fungsi Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi:
1. Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui
perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan
untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan,
2. Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mendukung kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik,
3. Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam
suasana rileks, mengembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang
proses perkembangan peserta didik,
4. Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi
untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui
pengembangan kapasitas.
D. Prinsip Ekstrakurikuler
Prinsip kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan dengan prinsip sebagai
berikut;
FORMAT EKSTRAKULIKULER
Individual kelompok klasikal gabungan lapangan
Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler Ekstrakurikuler ekstrakurikuler
dapat dilakukan dapat dilakukan dapat dilakukan dapat dilakukan dapat diikuti oleh
dalam format dalam format dalam format dalam format seorang atau
yang diikuti oleh yang diikuti oleh yang diikuti oleh yang diikuti oleh sejumlah peserta
peserta didik kelompok- peserta didik peserta didik didik.
secara perorangan kelompok peserta dalam satu kelas. antarkelas.
seperti qiraah, didik seperti bola Kegiatan dilakukan
biola atau alat voli, sepak bola diluar sekolah atau
musik lainnya, hadrah/sholawat, lapangan
robotic, dll. paduan suara, dll.
Antara lain
berkaitan dengan
pelaksanaan
keagamaan, nilai-
nilai karakter
2. Pelaksanaan
Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun
pelajaran oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau
wakil kepala sekolah/madrasah. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar
tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.
3. Penilaian
Kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler perlu mendapat
penilaian dan dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi
proses dan pencapaian kompetensi peserta didik dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Peserta didik wajib memperoleh nilai
minimal “baik” pada Pendidikan Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai
yang diperoleh pada Pendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap
kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai
minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.
4. Evaluasi
Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur
ketercapaian tujuan pada setiap indikator yang telah ditetapkan dalam
perencanaan satuan pendidikan. Satuan pendidikan hendaknya mengevaluasi
setiap indikator yang sudah tercapai maupun yang belum tercapai.
Berdasarkan hasil evaluasi, satuan pendidikan dapat melakukan perbaikan
rencana tindak lanjut untuk siklus kegiatan berikutnya.
5. Daya Dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
meliputi:
a. Kebijakan Satuan Pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan
kewenangan dan tanggung jawab penuh dari satuan pendidikan. Oleh
karena itu untuk dapat mengembangkan dan melaksanakan Kegiatan
Ekstrakurikuler diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang ditetapkan
d a l a m ra p a t s a t u a n p e n d i d i k a n d e n g a n m e l i b a t k a n ko m i t e
sekolah/madrasah baik langsung maupun tidak langsung.
b. Ketersediaan Pembina
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler harus didukung dengan
ketersediaan pembina. Satuan pendidikan dapat bekerja sama dengan
pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pembina.
c. Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa
ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk
sarana satuan pendidikan adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan
kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan pada
satuan pendidikan. Selain itu unsur prasarana seperti lahan,
gedung/bangunan, prasarana olahraga dan prasarana kesenian, serta
prasarana lainnya.
BAB IV
PENGEMBANGAN BAKAT DAN MINAT
Bakat kinestetik/psikomotorik
Bakat sosial
menumbuhkan minat meskipun perlu proses dan waktu. Bakat alami itu
akan tetap ada, bisa dikembangkan dan dimanfaatkan dengan
meningkatkan kekuatan minat. Ketika bakat itu disertai dengan minat yang
kuat, maka bakat itu akan berkembang lebih pesat dan berkualitas. Bakat
itu akan mengundang kerinduan untuk melakukannya kembali, seperti
energi yang mensuplai kebutuhan.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menumbuh kembangkan bakat siswa adalah sebagai berikut:
a e
Perhatian Latihan
b f
Motivasi Penghargaan
c g
Dukungan Sarana
d h
Pengetahuan Lingkungan
I
Kerjasama
(a) Perhatian, setiap individu adalah unik karena itu setiap bakat perlu
memperoleh perhatian khusus. Sistem pendidikan yang menggunakan
pola penyeragaman kurang baik untuk digunakan.cermatilah berbagai
kelebihan, ketrampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada
anak.
(b) Motivasi, bantu anak dalam menyakini dan fokus pada kelebihan dirinya
agar anak lebih percaya diri, dan tanamkanlah rasa optimal kepada mereka
bahwa mereka bisa mencapainya.
© Dukungan, dukungan sangat penting bagi anak, selalu beri dukungan
terhadap mereka dan yakinkan mereka untuk tekun, ulet dan latihan terus
menerus. Selain itu dukunglah anak untuk mengatasi berbagai kesulitan
dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
(d) Pengetahuan, perkaya anak dengan bebagai wawasan, pengetahuan, serta
pengalaman dibidang tersebut.
(e) Latihan, latihan terus menerus sangat baik untukng perkembangan bakat
anak agar bakat yang dipunya oleh anak lebih matang. Alangkah baiknya
bila anak diikutsertakan dengan ekstrakurikuler atau berikan kegiatan
yang lebih agar anak bisa terus latihan dengan bakatnya tersebut.
(f) Penghargaan, berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang
dilakukan peserta didik.
(g) Sarana, sediakan fasilitas atau sarana yang menunjang dengan
bakatpeserta didik.
(h) Lingkungan, lingkungan juga ikut mempengaruhi perkembangan
bakatpeserta didik . Oleh karena itu di ushakan untuk selalu dekat dengan
lingkungan yang mendukung bakat peserta didik.
(I) Kerjasama, kerja sama anatara orang tua, guru maupun peserta didik
sangat diperlukan mengingat waktu di sekolah hanya sedikit dan wkatu
yang peserta didik luangkan di rumah lebih banyak.
upaya dari guru dan pihak lain dalam menumbuh kembangkan bakat dan minat
siswa dalam belajar siswa dapat diharapkan untuk mencapai tujuan
pembelajarn yang akhirnya tertuju pada keberhasilan belajar siswa.
BAB V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BEST PRACTICE
PEMBINAAN BAKAT DAN MINAT SMK Mitra Industri MM2100
I. Tujuan
Mencetak siswa sesuai dengan kebutuhan industri dan berjiwa wirausaha
yang mempunyai karakter positif, serta dibekali pengetahuan dan
keterampilan yang kompeten.
IV. Ekstrakurikuler
Ada beberapa pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang bisa dipilih oleh siswa
SMK Mitra Industri MM2100, antara lain:
A. Bidang Krida
No Nama Ekskul Pelatih
1 Pramuka Oka S
2 Paskibra Kodir Zaelani
3 PMR Ridwan Haris
B. Bela Diri
No Nama Ekskul Pelatih
1 Pencak Silat Toni Sutisna, S.E
2 Taekwondo A Thaariq F W D
3 Karate Surya
E. Bidang Bahasa
No Nama Ekskul Pelatih
1 Japanese Club Anisha Septiana, S.S
2 English Club Ruswanto, S.Pd
10. Beatbox
Kegiatan mengenai belajar seni beatbox
11. Band
12. Angklung
13. Hadroh
Kegiatan mengenai belajar memainkan alat musik hadroh
14. Basket
15. Futsal
16. Voli
17. Taekwondo
18. Pencak silat
19. Jurnalis
Kegiatan mengenai belajar dunia jurnalistik
20. Student company
Kegiatan mengenai belajar berwirausaha
21. Nihon
Kegiatan mengenai belajar mengenal budaya Jepang
22.Tari