Ringkasan : Tuhan Yang Maha Esa telah menyatakan bahwa seluruh ciptaanNYA adalah sempurna tanpa
cacat. Tulisan ini mengulas sifat, fungsi dan peran komponen minor udara di Atmosfer. Hasil review berbagai
literatur membuktikan bahwa komponen minor memiliki keterkaitan yang tinggi antara satu komponen dengan
lainnya, mampu saling melengkapi serta dapat digunakan oleh manusiaa untuk berbagai kepentingan.
Komponen tersebut setidaknya memiliki 3 fungsi utama yaitu sebagai pelindung bumi dari fluktuasi suhu,
penstabil medan eletrik bumi, dan memiliki kadar yang dapat berubah akibat berbagai aktivitas baik manusia,
tumbuhan, satwa maupun mikroba yang ada di Bumi. Kadar komponen minor udara adalah fungsi esensial dari
fungsi atmosfer sebagai pelindung keseimbangan kehidupan Bumi.
I. Pendahuluan
Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan segala sesuatu tanpa cacat, sebagimana
firmanya dalam surat Al Mulk ayat 3 yang artinya “Allah yang menciptakan tujuh langit
berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaanTuhan Yang
Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?.
Manusia diminta untuk melihat bagaimana langit diciptakan dan proses yang
terjadi didalamnya. Atmosfer terdiri
dari udara yang merupakan
gabungan berbagai
komponen seperti gas,
cairan, padatan halus
(partikel) yang tidak
homogen dan mendapat
pengaruh gravitasi. Setiap
komponen udara memiliki
berat jenis yang berbeda dan
relatif sangat rendah,
sehingga membentuk lapisan
lapisan. Berdasarkan berat
ini, diperkirakan 95% udara
berada di lapisan
troposphere (0 – 17 km dari
permukaan laut), selebihnya
berada di lapisan
Stratosphere (17 – 50 km
dpl), Mesosphere (50 – 90
km dpl), dan Ionosphere (90
– 100 km dpl) [1].
Berdadasarkan Tabel 1, komponen minor udara diatas terdiri dair senyawa sisa
hasil metabolisme atau pembakaran ataupun perombakan karbon seperti CO 2, CH4 dan NO2
dan beberapa unsur gas mulia yang sangat ringan seperti Helium (He), Xenon (Xe). CO2
merupakan senyawa paling besar yang mengisi komponen minor, namun dalam kaitannya
sistem keseimbangan alam CO2 memiliki peran penting terhadap efek rumah kaca. Setiap
emisi CO2 yang terlepas keudara akan berdampak terhadap peningkatan dan mempertahankan
suhu bumi dalam waktu tanpa batas [3].
Peningkatan suhu Bumi terbukti telah menyebabkan berbagai masalah bagi
kehidupan antara lain : perubahan intensitas hujan dan cadangan air tanah [4], mempengaruhi
produktivitas pertanian [5], serta meningkatkan berbagai konflik sosial dan antar negara [6],
serta manusia dan hidupan liar dalam mempertahankan habitat [7]
Besarnya pengaruh emisi CO2 dalam kehidupan sebagaimana beberapa penjelasan
diatas, mendorong penulis untuk mengulas peran dan pengaruh komponen minor terhadap
keseimbangan kehidupan di Bumi. Besar harapan tulisan ini dapat menjadi meningkatkan
pemahaman dan sebagai bahan pertimbangan dalam berorientasi dan bersikap.