Anda di halaman 1dari 11

Konsumsi Berkelanjutan: Berkorban untuk Masa

Depan
RESUME OLEH :
IMAN JUNIANTO 250820200002
ASIMA SIMBOLON 250120207012
TUJUAN
Menjelaskan pandangan konsumsi yang
berkelanjutan
PENDAHULUAN PANDANGAN
01 Latar belakang KONSUMERISME
02 Bagaimana konsumsi berkelanjutan
berbeda dari pandangan konsumsi
konvensional?.

UPAYA HAMBATAN
03 Apa upaya untuk konsumsi
berkelanjutan? 04 Apa saja hambatan untuk merangkul
praktik konsumsi berkelanjutan?

05 KESIMPULAN
ISI PEMBAHASAN
Upaya Dasar Konsumsi Berkelanjutan

Perbedaan 1
Upaya dasar memenuhi kebutuhan
Kebutuhan-kebutuhan mendasar saja yang dipenuhi
konsumerisme
konvensional dari Moderasi
konsumsi 2 Moderasi dalam pengeluaran atau berhitung dalam pengeluaran yang perlu saja.

berkelanjutan
ditinjau dari lima Fokus
3
aspek :
Fokus pada kualitas hidup daripada materialisme

(i) Fokus
Masa Depan
(ii) Orientasi 4 Peduli untuk generasi masa depan
(iii) Jenis kebutuhan
& keinginan
Lingkungan
terpenuhi 5 Konsekuensi kepedulian lingkungan
(iv) Kesesuaian thd
agama
(v) Karakteristik
PENDAHULUAN
Konsumerisme merupakan ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok yang menjalankan proses i
atau pemakaian barang-barang hasil secara berlebihan, tanpa sadar dan berkelanjutan

Provokasi penyakit
sosial /kecemburuan
Mengabaikan kebutuhan . Pemborosan
masa depan

Mengabaikan
lingkungan sekitar
MATERIALSME

AKIBAT DARI
KONSUMERISME
DLL Menghambat
pembangunan
berkelanjutan
Bagaimana konsumsi berkelanjutan berbeda dari
pandangan konsumsi konvensional?
Konsumsi Perspektif -Godazgar, 2007.
• pemenuhan kebutuhan dasar dengan orientasi
pencarian kepuasan
• orientasi pencarian kesenangan dengan keinginan
dan keinginan yang memuaskan
• konsumsi memiliki dua sisi yaitu; konstruktif dan
destruktif
'Consuming Goods and the Good of Consuming', Campbell (1994).
• konsumerisme tradisional berfokus pada pemenuhan kebutuhan tetap
• konsumerisme modern berfokus pada keinginan yang tidak ada habisnya dan
dapat menjadi sumber kejahatan, seperti keserakahan, kesombongan,
kesombongan, kecemburuan dan obsesi materialisme.

konsumsi berkelanjutan, Shariffah dkk 20025.


• konsumsi berkelanjutan adalah tindakan hati-hati dalam
memperoleh, memanfaatkan, dan membuang barang-barang yang
berkaitan dengan kesejahteraan sosial dan lingkungan Konsumsi menurut ,Pink, 2009
Konsumsi berkelanjutan, Peattie & Collins 2009 Konsumsi memungkinkan pemenuhan kebutuhan dan keinginan
manusia. Ini mencakup spektrum besar kegiatan dan tujuan
konsumsi berkelanjutan sebagai praktik konsumsi yang memenuhi pemenuhan kebutuhan termasuk perolehan status, pembentukan
keinginan dan kebutuhan individu saat ini tanpa menyabotase kebutuhan identitas, identifikasi kelas sosial dan sebagainya .
generasi mendatang..
KRITERIA PANDANGAN PANDANGAN MODERN PANDANGAN KONSUMSI
TRADISIONAL TENTANG TENTANG KONSUMSI YANG BERKELANJUTAN
KONSUMSI

TABEL 1 fokus

orientasi
Mencari kepuasan

Utilitarianisme
Mencari kesenangan

Hedonisme
Memenuhi persyaratan dasar.

Utilitarianisme, dipandu oleh

PERBANDINGAN pemikiran tentang kesejahteraan


yang lebih besar

Jenis kebutuhan dan Memenuhi kebutuhan dasar Upaya untuk memenuhi Memenuhi kebutuhan,
Perbedaan umum antara pandangan keinginan untuk dipenuhi dan tetap manusia, waktu keinginan tanpa akhir dan kemudahan, dan perbaikan.
tradisional dan modern tentang luang, dan kenyamanan. dengan demikian Keinginan tanpa akhir dikutuk
konsumsi dan konsumsi dari menghasilkan pemborosan, untuk mengontrol pemborosan;
pandangan berkelanjutan pemborosan, dan melainkan disarankan untuk
kemewahan. mengembangkan kepuasan diri.

Kompatibilitas dengan Kompatibel dengan Karena dapat Sesuai dengan ajaran dasar
pandangan keagamaan keyakinan agama apa pun. menyebabkan iri hati, sebagian besar agama.
PERSPEKTIF ISLAM keserakahan,
kesombongan dan

tabel ringkasan ini dari Abd Rahman materialisme yang ekstrim,


itu mungkin bertentangan
(2010), Ahmed (1992), Al-Ghazali (1978), dengan banyak agama

Campbell (1983, 1994) , Godazgar fundamental.

(2007), Pink (2009), Quasem (1975) dan karakteristik Berfokus pada pemenuhan Berfokus pada dinamisme, Berfokus pada kebutuhan masa
Turner (1991). kebutuhan dasar dan individualisme, hedonisme, depan. Mengajar untuk
pemenuhan keinginan dan romantisme. mempertimbangkan moderasi
tetap. dalam pengeluaran.
Apa upaya untuk konsumsi berkelanjutan?
Upaya sadar untuk memenuhi kebutuhan dasar
Mengikuti pandangan Imam Al-Shatibi, ada tiga sektor pengeluaran yang
luas: kebutuhan (hidup, kekayaan, kecerdasan dan keturunan), kenyamanan
(terdiri dari semua kegiatan dan hal-hal yang tidak penting untuk pelestarian
kebutuhan, tetapi mereka dibutuhkan untuk atau menghilangkan halangan
dan kesulitan hidup), perbaikan (termasuk barang dan jasa yang melampaui
batas kemudahan (Khan & Ghifari, 1992).
Moderasi dalam pengeluaran
Seorang konsumen yang peduli dengan keberlanjutan harus mengeluarkan
uang dalam jumlah sedang, yaitu mereka tidak berlebihan atau pelit dalam
perilaku konsumsi mereka. Disarankan untuk menjadi moderat dalam
pengeluaran

Fokus pada kualitas hidup daripada materialisme


Seringkali individu mengkonsumsi untuk memuaskan 'kebutuhan dan
keinginan' misalnya, membelanjakan mewah dan mahal untuk sebagai simbol
status daripada membeli apa yang dibutuhkan
Peduli generasi masa depan
Konsumsi berkelanjutan menganjurkan untuk mengonsumsi lebih sedikit
untuk mencegah penipisan sumber daya alam.. Al-Ghazali (1978)

Peduli terhadap konsekuensi lingkungan


Pandangan materialistik tentang konsumsi menurukan daya dukung lingkungan
karena produksi berlebih untuk memenuhi kebutuhan berlebih
Apa saja hambatan untuk merangkul praktik konsumsi
berkelanjutan

Knowledge
01
Kurangnya pengetahuan yang memadai tentang konsekuensi pemborosan dan
konsumsi berlebih
Mentality
02
Tidak peduli /mentalitas

Globalization
03
Tekanan globalisasi

Media
04
Mengejar agresi media elektronik untuk konsumerisme

Market
05
Motif memaksimalkan keuntungan pemasar
KESIMPULAN

oTujuan utama dari studi ini adalah untuk menjelaskan perbedaan antara konsumsi berkelanjutan dan
praktik konsumsi konvensional.
oFaktor yang menunjang konsumerisme adalah:
-ketersediaan barang dan jasa melalui produksi massal,
-ketersediaan informasi melalui media massa dan internet
-dan didorong oleh kemudahan penggunaan kartu kredit dan debit, serta pembelian cicilan.
o konsumsi berkelanjutan berbeda dari praktik konsumsi konvensional dalam lima aspek: fokus,
orientasi, jenis kebutuhan dan keinginan untuk dipenuhi, kesesuaian dengan pandangan agama, dan
karakteristik.
o Selain itu, juga dipahami bahwa konsumsi berkelanjutan sangat bergantung pada lima prinsip dasar,
yaitu upaya sadar untuk memenuhi kebutuhan dasar, moderasi dalam pengeluaran, fokus pada
kualitas hidup daripada materialisme, kepedulian terhadap generasi masa depan, dan kepedulian
terhadap konsekuensi lingkungan.
HATUR NUHUN
MATA KULIAH FILSAFAT LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai