Di Susun Oleh:
1
2
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Masalah Utama
Defisit perawatan diri
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Defisit Perawatan Diri adalah suatu kondisi pada seseorang yang
mengalami kelemahan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
perawatan diri secara mandiri seperti mandi (hygiene),
berpakaian/berhias, makan, dan BAB/BAK (toileting) (Fitria, 2012 : 93).
Defisit Perawatan Diri adalah suatu keadaan seseorang yang
mengalami kelainan dalam kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. Tidak ada
keinginan untuk mandi secara teratur, tidak menyisiri rambut, pakaian
kotor, bau badan, bau napas, dan penampilan tidak rapi (Yusuf., et al,
2015 : 154).
2. Tanda dan Gejala
Menurut Fitria (2012 : 94) tanda dan gejala gangguan jiwa yang
mengalami defisit perawatan diri adalah :
a. Mandi (hygiene)
Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan,
memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau
aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan
tubuh, serta masuk dan keluar kamar mandi.
b. Berpakaian atau berhias
Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau mengambil
potongan pakaian, menanggalkan pakaian, serta memperoleh atau
menukar pakaian. Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk
mengenakan pakaian dalam, memilih pakaian, menggunakan alat
tambahan, menggunakan kancing tarik, melepaskan pakaian,
menggunakan kaos kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat
yang memuaskan, mengambil pakaian, dan mengenakan sepatu.
c. Makan
3
C. Pohon Masalah
Menurut Sutejo (2017 : 120) pohon masalah gangguan jiwa dengan
defisit perawatan diri yaitu :
Akibat (Effect) Gangguan Pemeliharaan Kesehatan
E. Diagnosa Keperawatan
Menurut Fitria (2012 : 96) masalah keperawatan yang mungkin bisa
muncul pada pasien gangguan jiwa defisit perawatan diri yaitu :
1. Defisit perawatan diri
2. Harga diri rendah
3. Isolasi sosial
F. Rencana Tindakan
1. Rencana tindakan keperawatan untuk klien, meliputi :
a. Strategi pelaksanaan 1 (SP 1), meliputi :
1) Identifikasi masalah perawatan diri kebersihan diri, berdandan,
makan/minum, BAB/BAK.
2) Jelaskan pentingnya kebersihan diri.
3) Jelaskan cara dan alat kebersihan diri.
6
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :-
2. Dx. Keperawatan : Defisit Perawatan Diri
3. Tujuan
Menurut Yusuf., et al (2015 : 155) tujuan tindakan keperawatan untuk
pasien gangguan jiwa dengan defisit perawatan diri yaitu :
a. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri.
b. Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik.
c. Pasien mampu melakukan makan dengan baik.
d. Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
4. Tindakan Keperawatan
Menurut Yusuf., et al (2015 : 155) rencana tindakan keperawatan untuk
klien, meliputi :
a. SP 1 : Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri.
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri, kita dapat
melakukan kegiatan :
1) Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.
2) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri.
3) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri.
4) Melatih pasien mempraktikkan cara menjaga kebersihan diri.
b. SP 2 : Melatih pasien berdandan.
Kita sebagai perawat dapat melatih pasien berdandan. Untuk pasien
laki-laki harus dibedakan dengan wanita. Kita dapat melakukan
kegiatan :
1) Untuk pasien laki-laki, latihannya meliputi :
a) Berpakaian
b) Menyisir rambut
c) Bercukur
2) Untuk pasien perempuan, latihannya meliputi :
a) Berpakaian
b) Cara menyisir rambut
c) Berhias
c. SP 3 : Melatih pasien makan secara mandiri
9
B. Strategi Komunikasi
Menurut Fitria (2012 : 101) strategi komunikasi dan pelaksanaan untuk
pasien gangguan jiwa denga defisit perawatan diri meliputi :
1. Orientasi, terdiri dari :
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi...boleh saya kenalan dengan ibu? Nama saya...Ibu
boleh panggil saya... Saya mahasiswa keperawatan saya sedang
praktik disini dari pukul 08.00-13.00 WIB siang. Kalua boleh saya tahu
nama Ibu siapa, dan senangnya dipanggil dengan sebutan apa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya semalam?
Ada keluhan tidak?
c. Kontrak
a. Topik : “Apakah Ibu tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya?
Menurut Ibu sebaiknya kita ngobrol tentang apa?
Bagaimana kalau kita ngobrol tentang kebersihan diri?”
b. Waktu : “Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Ibu maunya
berapa menit? Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”
c. Tempat : “Dimana kita duduk? Di teras, di kursi panjang itu, atau
dimana?”
2. Kerja
“Berapa kali ibu membersihkan diri dalam sehari?”
10
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. 2012. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Salemba
Medika, Jakarta.
Yusuf, AH., et al. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Salemba
Medika, Jakarta.