Anda di halaman 1dari 4

A. Analisis layout (tata letak) di Hypermart.

Dari hasil analisis survey pada Hypermart diketahuai secara teori menggunakan
dominasi layout Ritel dengan pendekatan Grid Layout. Pada hakikatnya layout ritel
menekankan pada selera dan presepsi pelanggan, yaitu harus menjamin semua pelanggan akan
merasa lega berada dalam bangunan, dengan udara sejuk, pencahayaan yang baik, pajangan
yang memiliki daya tarik, mudah di jangkau, menjamin keleluasaan bagi semua pelanggan untuk
bergerak, loket pembayaran cukup tersedia sehingga tidak perlu antri lama, alunan musik yang
lembut, dsb. Hypermart yang berada di Depok Town Square pun membuat layout ritel dengan
baik, dimana pemanfaatan ruang yang berskala besar diisi dengan rak- rak yang membentuk
barisan yang berisi display produk yang disusun rapih dengan skala yang besar. Artinya,
Hypermart menerapkan teori bahwa Tata letak ritel (retail layout) didasarkan pada ide bahwa
penjualan dan keuntungan bervariasi bergantung kepada produk yang dapat menarik perhatian
pelanggan. Jadi, banyak manajer operasi ritel mencoba untuk memperlihatkan produk-produk
kepada pelanggan sebanyak mungkin. Layout produk pun disusun dengan metode grid layout,
yaitu dibagi menjadi barisan yang membentuk blok-blok dengan memisahkan jenis
pengelompokan produk di setiap bloknya, namun dalam satu blok perbedaan jenis produk
dibatasi dengan fungsi produk itu sendiri seperti blok yang berisi display peralatan mandi,
makanan dan bumbu dapur dan lainnya. Rak – rak besar juga disusun dengan jarak yang cukup
untuk menyisakan jalan lalu lalang trolly pelanggan, karena Hypermart harus menjamin
keleluasaan bagi semua pelanggan untuk bergerak.

Menelaah kembali ketika kita memasuki Hypermart tersebut, pelanggan dengan mudah
menemukan barisan trolly setelah pintu masuk, lokasi peletakan tersebut didesain untuk
menjamin kemudahan belanja pelanggan dengan membuat pelanggan dapat mengambil trolly
sebelum memulai aktivitas belanja pelanggan. Penitipan barang pun berada diantara pintu
masuk dan pintu keluar Hypermart, untuk menjamin kemudahan pelanggan menitipkan barang
bawaannya sebelum memasuki Hypermart dan dapat dengan mudah mengambil kembali
barang titipan tersebut setelah keluar dari lokasi belanja tersebut. Pada toko ritel seperti
hypermart, strategi pemasaran Every Day Low Price selalu diterapkan, persaingan yang ketat
antara Hypermart dengan toko ritel lainnya membuat Hypermart harus memastikan pelanggan
mendapat harga yang kompetitif dari toko ritel lainnya. Maka dari itu, pelanggan akan disambut
dengan jalur promo pada awal ia memasuki toko tersebut, agar membuat presepsi pelanggan
bahwa Hypermart merupakan toko ritel yang menjamin harga yang ekonomis bagi
pelanggannya. Jalur promo juga tidak diakhiri hanya pada awal masuk saja, tetapi label promo
tersebut akan terus dijumpai pelanggan selama berjalan di lorong yang berisi rak –rak produk.
Diakhir jalur perbelanjaan, tepat menjadi pintu keluar Hypermart itu sendiri berjejer kasir
dengan jumlah yang banyak untuk memastikan pelanggan tidak perlu menunggu antrian yang
lama ketika sedang padat pelanggan, selain itu dalam segi layout pun desain tersebut membuat
tidak adanya antrian panjang yang dapat menghalangi jalur lalu lalang pelanggan yang masih
sedang berbelanja.

B. Intepretasi Fungsi Layout

Dari penjabaran analisis layout sebelumnya, kita dapat melihat arti dari semua
penggunaan layout tersebut. Dari penjelasan diatas dapat dilihat, bahwa Layout Hypermart
telah dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan pelanggan untuk menemukan barang
yang dicari dan menarik pelanggan. Adapun layout Hypermart dimulai dari pintu masuk yang
bersebelahan dengan penitipan barang dan penempatan troli. Kemudian disambut dengan jalur
promo, bagian elektronik, hardware, funitur, pakaian, produk pembersih, susu dan
perlengkapan bayi, kosmetik, keperluan dapur, makanan ringan, minuman bagian daging, buah
dan sayuran serta, cooking, food and cake center. Seluruh susunan itu bertujuan untuk
mencapai fungsi layout ritel dengan metode grid layout yaitu:

a) Layout yang digunakan bersifat efektif, artinya layout yang digunakan tersebut
dapat dinilai cukup efektif, dikarenakan konsumen yang berkunjung merasa puas dengan
tampilan layout yang tersedia. Tidak hanya itu, konsumen juga merasa termudahkan dalam
berbelanja. Dengan penataan layout yang sedemikian rupa juga memudahkan para karyawan
dalam menjalankan pekerjaan dari membersihkan tempat sampai penataan pengisian rak
penjualan yang telah habis terjual. Disamping itu adanya penempatan untuk jalur promo
didepan pintu masuk, didalam jalur ini terdapat barang – barang diskon (promo). Sehingga
dapat menarik perhatian pelanggan ketika baru berada dipintu masuk

b) Layout di Hypermart dapat membantu konsumen untuk menemukan barang


yang di cari. Dilihat dari ramainya pengunjung yang berbelanja di Hypermart bahwa keperluan
yang mereka cari dengan mudah bisa didapat, karena penempatannya yang cukup teratur, serta
barang yang dipajang telah tersusun dengan rapi,sesuai dengan kelompok barangnya masing-
masing. Contohnya kita dapat menemukan tv, kipas angin dan kulkas yang tersusun di bagian
elektronik, dan kita dapat menemukan buah apel jeruk serta wortel dibagian buah dan sayur.

c) Layout di Hypermart dapat meningkatan produktivitas usahanya, jika diamati


secara tidak langsung, layout yang digunakan ini meningkatkan produktifitas usaha pada
hypermart. Hal tersebut dilihat dari kemampuan usaha menata letak – letak fasilitas produksi.
Dengan penataan letak yang demikian maka akan menciptaan kenyamanan bagi pelanggan
ataupun bagi karyawan dengan terciptanya kenyaman tersebut maka dapat meningkatkan daya
beli pelanggan sehingga tingkat penjualan naik yang dimana akan menghasilkan profit dan
artinya layout tersebut dapat membantu meningkatkan produktivitas Hypermart.

C. Diferensiasi Merek Produk

Dalam sebuah toko ritel yang memiliki skala besar atau skala penjualan nasional, toko
ritel menghadirkan diferensiasi merek produk yang beragam, strategi ini dilakukan untuk
memuaskan preferensi pelanggan akan sebuah lini produk yang ditawarkan oleh brand – brand
lokal maupun asing. Diferensiasi brand yang beragam tersebut yang membedakan antara
sebuah toko ritel berskala besar dan kecil, seperti yang terjadi pada hasil observasi pada
Hypermart dan Alfamart, dalam sebuah display lini produk seperti odol, kecap dan produk
lainnya, Hypermart yang bergerak pada toko ritel berskala besar menghadirkan lini produk
dengan diferensiasi merek yang sangat beragam, akan tetapi pada display sebuah lini produk
pada Alfamart yang bergerak dalam toko ritel berskala kecil menghadirkan diferensiasi produk
namun tidak sebanyak pada toko ritel berskala besar seperti Hypermart.

Diferensiasi produk yang beragam tidak cukup untuk sebuah toko ritel berskala besar
seperti Hypermart, sekarang ini toko ritel berskala besar juga menerapkan strategi pemasaran
produk toko. Strategi ini dilakukan dengan cara membeli produk hasil olahan dari sebuah
pabrik dengan skala pembelian yang besar dan terkontrak untuk berkelanjutan sehingga toko
ritel tersebut dapat memberi label brand toko nya tersebut. Penerapan strategi ini digunakan
untuk mendapatkan margin atau profit yang lebih besar bagi toko ritel berskala besar yang
menjual produk dengan label nya sendiri. Berdasarkan hasil observasi, Hypermart
menggunakan label ‘Value Plus’ sebagai label brandstore yang dimilikinya. ValuePlus sendiri
hadir hampir disetiap lini produk dimulai dari cairan pembersih lantai, air mineral, gula, sagu,
makanan siap saji seperti sosis, kapas, pembalut, dan lain –lain. Penerapan strategi brandstore
juga didukung oleh penjualan dengan harga yang lebih rendah dari produk saingnya yang
notabene sudah memiliki brand yang kuat, hal ini dlakukan agar brandstore tersebut memiliki
competitive advantage dalam bersaing dengan merek lainnya.

Layout yang digunakan pada brandstore tersebut sama dengan produk lainnya,
menggunakan basis layout toko ritel dengan Grid Layout sebagai dasar awal menata produk –
produk brandstore miliknya. Namun, untuk memudahkan pelanggan menemukan produk
tersebut, brandstore sering kali diletakan pada barisan terdepan dalam sebuah rak, agar
memiliki prespektif menonjol bagi penglihatan pelanggan yang melewatinya. Dalam setiap
produk itu pun dituliskan dengan label harga promo yang besar agar pelanggan tertarik dengan
brandstore tersebut.

Anda mungkin juga menyukai