Nim : 023001904531
Matkul : Manajemen Investasi (Ringkasan Valuasi Saham Chap 10 dan 11)
VALUASI SAHAM
Pertama-tama kita harus menentukan dahulu pertumbuhan (growth) EPS (Earning per
Share) selama paling tidak 5 tahun ke belakang. Dalam menentukan berapakah
proyeksi pertumbuhan EPS selama 5 tahun ke depan, ikuti langkah berikut:
Jika rata-rata pertumbuhan EPS perusahaan 5 tahun ke belakang lebih besar dari
15%, maka proyeksi pertumbuhan EPS 5 tahun ke depan adalah 15%. Mengapa
saya menentukan proyeksi EPS 15%? Sangat sedikit perusahaan yang mampu
mempertahankan pertumbuhan EPS di atas 15% per tahun secara kontinyu. Oleh
karena itu sebaiknya kita proyeksikan pertumbuhan EPS selama 5 tahun ke depan
adalah 15%.
Jika pertumbuhan EPS perusahaan 5 tahun ke belakang lebih kecil dari 15%,
maka proyeksi pertumbuhan EPS 5 tahun ke depan adalah 10%.
Terlihat bahwa pertumbuhan EPS rata-rata Unilever adalah 16.94% per tahun. Oleh
karena itu kita tentukan proyeksi pertumbuhan EPS 5 tahun ke depan adalah 15% per
tahun. Setelah itu kita tentukan proyeksi rasio P/E (Price to Earning) untuk 5 tahun ke
depan. Untuk memproyeksi P/E Unilever 5 tahun ke depan, kita dapat menggunakan
langkah mudah berikut:
Saat ini berdasarkan data kuartal III dapat diperkirakan P/E Unilever adalah 21.9 (>
20). Dengan demikian kita tentukan proyeksi P/E 5 tahun ke depan adalah sebesar 17.
Setelah menentukan proyeksi pertumbuhan EPS dan P/E, mari kita mulai proses
valuasinya.
Kita mendapatkan proyeksi EPS r tahun ke depan (akhir tahun 2013) adalah sebesar
718 rupiah.
LANGKAH 2: Mengalikan proyeksi P/E dengan proyeksi EPS pada tahun ke-5
(tahun 2013)
Karena proyeksi P/E yang kita gunakan adalah 17, maka dengan mengalikan
EPSsaham Unilever maka pada akhir tahun ke-5 (akhir tahun 2009) dengan proyeksi
P/E (17), saham Unilever akan diperdagangkan pada harga 12,207 rupiah per lembar.
Berdasarkan laporan keuangan yang lalu, didapatkan bahwa porsi keuntungan yang
diberikan Unilever sebagai dividen adalah 60.22%. Angka ini disebut juga dengan
dividen payout ratio. Dengan menjumlahkan EPS selama 5 tahun ke depan kita
mendapatkan jumlah EPS adalah 2,768 rupiah per lembar saham (411 + 472 + 543 +
624 + 718 = 2,768). Dengan mengalikan jumlah EPS tersebut dengan dividen payout
ratio sebesar 60.22%, kita memproyeksikan total dividen yang akan kita terima
selama 5 tahun ke depan adalah sebesar 1,667 rupiah per lembar saham (2,768 x
60.22% = 1,667). Sebagai catatan, nilai dividen payout ratio Unilever ini sangat
tinggi. Hal tersebut wajar karena Unilever merupakan perusahaan yang sudah mature
dan tidak terlalu agresif berekspansi.
Jika kita memasukkan uang kita dalam deposito, berapakah return per tahun yang
akan kita dapatkan? Saat ini kita akan memperoleh return dari deposito sekitar 8-9%
per tahun. Karena kita ingin berinvestasi di saham, tentu saja kita menuntut return
yang lebih tinggi dari itu karena kita telah mengambil risiko yang lebih tinggi.
Kelebihan return tersebut dinamakan risk premium. Di AS, risk premium rata-rata
adalah 4.91%. Untuk Indonesia terdapat tambahan country risk premium sebesar
5.25%. Jadi total risk premium yang akan kita gunakan adalah 10.16%. Data tersebut
dapat kita dapatkan dari sini. Dengan menambahkan total risk premium (10.61%)
dengan suku bunga deposito (8%), maka return yang layak untuk berinvestasi di
saham adalah sebesar 18.61% per tahun. mengetahui bahwa saham Unilever akan
diperdagangkan di harga 13,875 untuk 5 tahun ke depan. Berapakah harga yang patut
kita bayarkan untuk selembar saham Unilever saat ini untuk memperoleh return
18.61% per tahun? Untuk menentukan harga yang pantas, maka kita harus membagi
harga pada akhir tahun ke-5 tersebut (13,875) dengan 1.1861 tiap tahunnya selama 5
tahun.
Terlihat bahwa harga yang pantas kita bayarkan untuk selembar saham Unilever
adalah 6,023. Saat ini saham Unilever diperdagangkan di harga 7,600 per lembar,
agak terlalu mahal. Perhatikan bahwa jika kita menginginkan return hanya 15% per
tahun, maka harga tertinggi yang pantas kita bayarkan adalah 6,898. Mari kita
perhatikan berapa harga tertinggi yang pantas untuk saham tersebut jika kita
menginginkan return yang berbeda.
Terlihat bahwa jika kita bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk suatu
saham, semakin kecil return yang akan kita terima. Oleh karena itulah investor yang
baik biasanya sangat sabar menunggu harga yang murah untuk mulai berinvestasi.
Investor jenis ini tidak akan gegabah membeli saham tanpa memperhitungkan harga
wajarnya.
MODEL VALUASI SAHAM
Pengertian harga pasar adalah harga di mana saham dijual di pasaran. Di pasar
tersebut ada mekanisme perdagangan saham yang harus diikuti.
Pengertian harga saham yang diharapkan adalah nilai intrinsik saham hari ini
seperti yang terlihat oleh investor yang sedang melakukan analisis. Perhatikan
bahwa harga saham yang diharapkan merupakan nilai intrinsik saham hari ini
berdasarkan estimasi investor tertentu. Atau aliran dividen saham yang
diharapkan dan tingkat risiko aliran tersebut. Akibatnya, jika HARGA PASAR
nilainya TETAP dan IDENTIK bagi seluruh investor. Maka harga saham yang
diharapkan dapat BERBEDA antara satu investor dengan investor lain.
Tergantung pada seberapa optimis mereka memandang perusahaan. Harga saham
yang diharapkan merupakan estimasi setiap investor tentang nilai intrinsik hari ini
di atas atau di bawah harga saham saat ini. Seorang investor akan membeli saham
hanya jika estimasi mereka atas nilai intrinsik saham lebih besar atau sama
dengan nilai harga pasar. Terdapat banyak investor di dalam pasar saham,
sehingga akan terdapat banyak nilai untuk harga saham yang diharapkan.
Pengertian imbal hasil dividen adalah dividen yang diharapkan dibagi dengan
harga saham saat ini. Jika saham yang diharapkan akan membayar dividen
sebesar Rp 13.000 sepanjang 12 bulan ke depan. Dan jika harganya saat ini
adalah Rp 260.000 maka imbal hasil dividen yang diharapkan adalah:
= Rp 13.000 / Rp 260.000
= 5%
= Rp 273.000 – Rp 260.000
= Rp 13.000
Imbal hasil laba keuntungan modal yang diharapkan adalah:
= Rp 13.000 / Rp 260.000
= 5%
Pengertian total pengembalian yang diharapkan adalah jumlah imbal hasil yang
diharapkan dan imbal hasil keuntungan modal yang diharapkan. Bila
menggunakan contoh di atas, maka Total pengembalian yang diharapkan adalah:
= imbal hasil dividen yang diharapkan + imbal hasil keuntungan modal yang
diharapkan
= 5% + 5% = 10%
Pembahasan tentang model valuasi saham, yakni suatu pemodelan yang akan
membantu menunjukkan harga sebuah saham ditentukan. Tentu dilengkapi
dengan rumus menghitung harga saham dan metode valuasi perusahaan serta contoh
soal menghitung harga saham.
Penilaian Saham Biasa
Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior dalam
hal pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan
tersebut dilikuidasi. Saham biasa ini merupakan saham yang paling banyak dikenal
dan diperdagangkan di pasar. Pendekatan nilai sekarang dengan kapitalisasi
pendapatan yang diharapkan dan nilai intrinsik berdasarkan nilai diskon dari aliran
arus kas yang diharapkan.
Beberapa pendekatan pendapatan antara lain :
Penilaian relatif terhadap ukuran kinerja keuangan, P / E rasio, harga/rasio nilai
buku, dan harga/rasio penjualan merupakan beberapa yang sering digunakan
dalam praktek analisis sekuritas.
Perbedaan dalam pendekatan penilaian relatif adalah bahwa tidak seperti teknik
diskon arus kas yang harus diperkirakan dari nilai saham (nilai intrinsiknya),
pendekatan penilaian relatif nilai intrinsik tidak harus dibuat. Sebaliknya,
variabel penilaian yang digunakan dibandingkan dengan satu atau lebih
benchmarks untuk memutuskan apakah saham dinilai terlalu tinggi atau terlalu
rendah.
Nilai Intrinsik Sekuritas adalah nilai yang diharapkan dapat dibandingkan dengan
harga pasar saat ini. Bagaimana jika harga pasar berbeda dari perkiraan nilai intrinsik?
Jika nilai pasar lebih kecil dari nilai intrinsik, ini menunjukan bahwa nilai saham
bersangkutan lebih kecil dari yang seharusnya dibayar ( undervalued), jadi layak
untuk dibeli. Sebaliknya nilai pasar yang lebih besar dari nilai intrinsik menunjukan
bahwa saham bersangkutan dijual dengan harga yang mahal ( overvalued).
n
Cash Flows
Value of sec urity =∑
t=1 (1+ k )t k = tingkat diskon
Dimana :
P0 = Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen
D1, D2, D3, D~ = Dividen yang akan diterima dimasa yang akan datang
K = Tingkat return yang diisyaratkan
Dalam persamaan diatas dapat dilihat bahwa aliran dividen yang diterima investor
merupakan aliran dividen yang ridak terbatas dan bersifat konstan. Namun dalam
kenyataannya, ada kalanya perusahaan membayarkan dividen secara tidak teratur,
jumlahnya tidak konstan atau dengan kata lain pembayarannya mengalami
pertumbuhan (growth). Dalam situasi tersebut, perlu dibedakan antara sesuai dengan
karakteristik pertumbuhan pembayaran dividen.
D0
P0 =
k cs
Dimana :
P0 = Nilai saham preferen
D = dividend saham preferen
K = tingkat return yang disyaratkan pada sahaM Preferen
Dengan penjelasan tambahan, tingkat pengembalian bebas risiko diperoleh dari aset
tanpa risiko. Secara rasional investor yang menghindari risiko saat membeli aset
berisiko diharapkan dapat dikompensasi untuk risiko tambahan ini. Maka dari itu, aset
berisiko harus menawarkan Premi Risiko karena Premi Risiko merupakan bagian dari
pengembalian sekuritas diatas tingkat pengembalian bebas risiko dan semakin besar
risiko dari aset, semkain besar premi risikonya.
Garis Pasar Sekuritas
Hasil alami dari kepercayaan pasar yang efisien menimbulkan beberapa tipe
strategi pasif dalam memiliki dan mengatur saham biasa. Apabila pasar sangat
efisien, tidak ada strategi aktif yang harus dilakukan pada pasar.
Berfokus untuk mengurangi biaya transaksi dan waktu yang dihabiskan untuk
mengelola portofolio. Keuntungkan yang diharapkan dari perdagangan aktif
kurang dari biaya.
Strategi membeli kemudian menahan keyakinan bahwa manajemen aktif akan
dikenakan biaya transaksi dan melibatkan kesalahan yang tak terelakkan, seleksi
awal yang penting perlu dibuat, fungsi untuk melakukan: menginvestasikan
kembali pendapatan dan menyesuaikan diri dengan perubahan toleransi risiko.
Indeks dana, reksa dana dirancang untuk menduplikasi kinerja beberapa indeks
pasar, tidak ada usaha yang dibuat untuk meramalkan pergerakan pasar dan
bertindak sesuai, tidak ada usaha untuk memilih sekuritas kurang atau overvalue,
biaya rendah untuk beroperasi, omset rendah.
Strategi Saham Aktif
Mengasumsikan investor memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
pelaku pasar lainnya. Keunggulan itu dapat berupa kemampuan analisis atau
kemampuan dalam pembuatan keputusan, pemahaman informasi serta sebagian
besar investor mendukung pendekatan ini meskipun ada bukti tentang pasar
efisien.
Identifikasi saham individu sebagai menawarkan unggul tradeoff pulang-risiko.
Seleksi bagian dari portofolio yang terdiversifikasi.
Mayoritas nasihat investasi diarahkan untuk pemilihan saham. Value Line Survey
Investasi merupakan layanan konsultasi investasi dalam hal jumlah pelanggan
yang menjadi contoh baik pilihan saham yang ditawarkan kepada publik yang
berinvestasi.
Pekerjaan analis ekuritas adalah untuk meramalkan return saham. Perkiraan yang
disediakan oleh analis adalah perubahan yang diharapkan laba per saham,
diharapkan return on equity, dan prospek industry. Rekomendasinya adalah Beli,
Tahan, atau Jual.
Market Timing
Timer pasar mencoba untuk mendapatkan kelebihan pengembalian dengan
memvariasikan persentase aset portofolio efek ekuitas. Meningkatkan beta
portofolio ketika pasar diperkirakan akan meningkat. Kesuksesan tergantung pada
jumlah komisi broker dan pajak yang dibayar.
Dapatkah investor mengatur waktu pasar untuk memberikan hasil risiko
disesuaikan positif? Salah satu keahlian dari manajer investasi adalah market
timing dan keahhan ini perlu dideteksi. Market timing memberikan arti bahwa
pengelola portofolio mempunyai kemampuan meramalkan pasar dalam situasi
naik atau turun atau ketika Rm > Rf atau Rm < Rf. Rm menyatakan tingkat
pengembahan pasar (return market) dan Rf menyatakan tingkat pengembahan
yang bebas risiko. Beberapa pihak menyebutkan bahwa market timing yaitu
kemampuan manajer investasi dalam rangka mengelola portofoho; membeli
saham dengan beta di atas satu pada saat pasar akan naik dan menjualnya dengan
mengganti membeh saham dengan beta di bawah satu ketika pasar akan turun.