Di susun oleh :
Sinta Vayendora (11870324190)
Sri Mustika Sari (11870324056)
Syarifah Nuraini (11870324037)
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat beserta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah atas limpah nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal fikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I dengan judul “
Kombinasi Bisnis”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Ibu
Jasmina Syafe’i, S.E., M.Ak.CA. yang telah membimbing kami dalam mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan I.
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 KOMBINASI BISNIS...........................................................................................................................3
A. Defenisi Kombinasi Bisnis..............................................................................................................3
b. Tujuan Kombinasi Bisnis..................................................................................................................3
c. Pengembangan Bisnis......................................................................................................................4
d. Identifikasi Komunikasi Bisnis..........................................................................................................4
e. Aspek Etika Dalam Kombinasi Bisnis................................................................................................6
f. Jenis Komunikasi Bisnis....................................................................................................................6
g. Standard Akuntansi Kombinasi Bisnis..............................................................................................6
2.2 KOMBINASI BISNIS DAN PENGENDALIAN..............................................................................................8
a. Definisi.............................................................................................................................................8
b. Pengendalian...................................................................................................................................8
c.Alasan Kombinasi Bisnis......................................................................................................................10
2.3 AKUNTANSI KOMBINASI BISNIS...........................................................................................................11
2.5 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN..........................................................................................................15
BAB III............................................................................................................................................................
PENUTUP.......................................................................................................................................................
3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang mengalihkan kas atau aset
lainnya atau menimbulkan liabilitas.
Pihak pengakuisisi biasanya entitas yang bergabung yang pemiliknya merupakan
kelompok usaha yang mempertahankan atau memperoleh porsi terbesar atas hak
suara pada entitas hasil penggabungan.
Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung yang pemilik tunggal
atau kelompok pemilik terorganisasi dari entitas tersebut memiliki kepentingan suara
minoritas terbesar dalam entitas hasil penggabungan.
Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung yang pemiliknya
mempunyai kemampuan untuk memilih atau menunjuk atau mengganti mayoritas
anggota organ pengatur entitas hasil penggabungan.
Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung di mana manajemen
(sebelumnya) mendominasi manajemen entitas hasil penggabungan.
Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung yang membayar
premium di atas nilai wajar sebelum kombinasi bisnis dari kepentingan ekuitas entitas
yang lainnya bergabung
BAB II
PEMBAHASAN
Keuntungan akhir kombinasi bisnis adalah diperolehnya imbalan hasil yang lebih besar
kepada pemegang saham dibandingkan pada saat entitas belum melakukan kombinasi bisnis.
keuntungan kombinasi bisnis tercipta karena entitas mampu menghasilkan sinergi dalam
kombinasi bisnis tersebut sehingga jika nilai entitas sebelum bergabung 5 dan 3 maka hasil
kombinasi bisnis harus mampu menghasilkan lebih dari 8.
Proses kombinasi bisnis bersifat kompleks sehingga perlu kehati-hatian agar sinergi yang
diharapkan dapat tercapai.bertambahnya ukuran entitas akibat kombinasi bisnis dapat membuat
pengelolaan entitas menjadi lebih birokratis dan kompleks sehingga keputusan yang diambil
lambat sehingga entitas tidak dapat fleksibel menghadapi perubahan lingkungan. dalam beberapa
kasus sering terjadi kegagalan dari kombinasi bisnis sehingga pada akhirnya sinergi tidak dapat
diperoleh. bahkan seringkali akuisisi bisnis tidak mampu menghasilkan imbal hasil seperti yang
diharapkan.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22 revisi tahun 2010,
meningkatkan relevansi, keandalan, daya banding informasi mengenai kombinasi bisnis dan
dampaknya antara lain :
Mengukur aset teridentifikasi, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan non
pengendali.
Mengakui dan mengukur goodwill atau keuntungan dari pembelian diskon.
Menentukan jenis indformasi yang diungkapkan.
c. Pengembangan Bisnis
Kombinasi bisnis merupakan salah satu cara dalam melakukan pengermbangan usaha
sehingga menjadi lebih besar. Pengembangan bisnis dapat dilakukan secara internal maupun
eksternal. Pengembangan bisnis internal dapat dilakukan dengan pembentukan entitas baru
secara internal. Dalam rangka pengembangan bisnis entitas membentuk entitas anak melalui
penyetoran modal secara tunai. Tujuan pembentukan entitas baru tersebut biasanya untuk
membuka pasar yang lebih luas atau memperluas jaringan produksi. Misalnya entitas melakukan
ekspansi usaha ke Timor Leste. Untuk tujuan kemudahan bisnis dan pemenuhan regulasi di
negara tersebut perlu di dirikan perusahaan dengan bentuk hukum tersendiri.
Pembentukan entitas baru dapat juga dilakukan melalui mekanisme spin-off atau
pemisahan satu unit atau divisi perusahaan menjadi entitas anak tersendiri. Melalui mekanisme
spin-of. setoran modal dari entitas induk berupa aset dari divisi tersebut yang dipisahkan.
Tujuan pemisahan tersebut untuk fleksibilitas dalam menjalankan usaha, alasan regulasi
yang mengharuskan menjadi bentuk hukum terpisah atau karena tujuan perpajakan. Sebagai
contoh. Undang-Undang Migas tidak membolehkan usaha migas terintegrasi dari hulu dan hilir
dalam satu perusahaan. Untuk itu, Pertamina melakukan spin-off usaha hulu migas dengan
membentuk PT Pertamina Internasional Irak, PT Pertamina Internasional Malaysia Explorasi
and Production dan PT Pertamina Hulu Energi. Contoh lainnya misalnya pembentukan PT BNI
Syariah yang awalnya merupakan unit usaha syariah (UUS) dari PT BNI (Persero)
Bentuk pengembangan bisnis internal dapat juga dilakukan melalui kombinasi bisnis
internal atau sering disebut sebagai restrukturisasi entitas sepengendali. Kombinasi bisnis
dilakukan oleh anak yang dimiliki oleh itu entitas induk. Sebagai contoh PT A memiliki entitas
anak PT B dan PT C. Kombinasi bisnis d lakukan dengan menjual kepemilikan PT A pada
saham PT-C kepada PT B. Bentuk kombinasi bisnis tersebut merupakan contoh bentuk
retrukturisasi entitas sepengendali. Secara total tidak jerjadi perubahan kepemilikan, hanya
terjadi perubahan PT C yang awalnya entitas anak berubah menjadi entitas cucu.
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22 revisi tahun 2010,
kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis.
Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang bergabung diidentifikasikan
sebagai pihak pengakuisisi, diantaranya ;
a. Strategi Bisnis
Kombinasi bisnis dapat dilhhat darı aspek strategi perusahaan. Perusahaan melakukan kombinasi
binis dalam rangka mengembangkan usahanya. Pengembangan usaha dapat dilakukan melalui
1. Integrasi vertikal adalah kombinasi bisnis dengan nmelakukan akuisisi entitas yang
memiliki hubungan pemasok atau distribusi. Dalam integrasi ini entitas dapat melakukan
akuisisi hilir dengan meakukan akuisisi pada jalur distribusi atau akuisisi hulu dengan
melakukan akuisisi pada jalur pemasok
Misalnya entitas produsen mie instan mengakuisisi entitas produsen gandum yang
merupakan bahan baku mic instan atau mengakuisisi entitas distribusi nie instan. Proses
ini disebut integrasi hulu. Namun dapat juga perusahaan melakukan integrası hilır dengan
mengakuisisi perusahaan ritel yang menjual produk mie instan menghasilkan produk
sejenis atau produk yang berkaitan. Misalnya entitas produsen mie instan mengakuisisi
entitas produsen kecap, saus, makanan kecil lainnya yang bahan bakunya sejenis dengan
mie instan.
2. Konglomerasi adalah kombinasi bisnis dengan melakukan akuisisi entitas yang tidak
memilih hubungan dengan entitas. Hasil dari integrasi akan terbentuk perusahaan
konglomerat, yang grup usaha dengan berbagai produk yang dihasilkan dan begerak
dalam beberapa industri yang berbeda. Misal perusahaan mic instan mengakuisisi bank,
asuransi.
3. Bentuk Entitas. Jenis kombinasi bisnis dapat juga dibedakan tentang bagaimana bentuk
perusahaan sebelum sesudah melakukan kombinai bisnis. Berdasarkan bentuk hukum ini,
kombinasi bisnis di identifikasi atas perusahaan sebelumnya.
Perkembangan PSAK 22 : kombinasi bisnis standar akuntansi untuk kombinasi bisnis saat
ini diatur dalam PSAK 22 revisi 2010 kombinasi bisnis yang telah mengalami penyesuaian pada
tahun 2014 sebelumnya. ketentuan kombinasi bisnis menggunakan PSAK 22 1994
penggabungan usaha terdapat perbedaan istilah dalam standar baru dibandingkan dengan standar
lama yaitu penggabungan usaha berubah menjadi kombinasi bisnis.
Restrukturisasi entitas sepengendalian atur khusus dalam PSAK 38 revisi 2012 kombinasi
bisnis entitas pengendalian adalah kombinasi bisnis yang semua entitas atau bisnis yang
bergabung pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang sama baik sebelum maupun sesudah
kombinasi bisnis. dan pengendaliannya tidak bersifat sementara. res tidak diatur secara khusus
dalam IFRS sehingga PSAK 38 merupakan PSAK yang disusun oleh dewan standar akuntansi
keuangan tanpa mengacu pada IFRS.
2.2 KOMBINASI BISNIS DAN PENGENDALIAN
a. Definisi
Pembelian entitas yang sudah ada untuk digabungkan dengan entitas yang sudah diartikan
sebagai proses mengkombinasikan bisnis sehingga transaksi ini dikenal dengan istilah business
combination atau pernah juga digunakan istilah penggabungan usaha PSAK 22 penyesuaian
2014. community business peristiwa di mana sebuah entitas memperoleh pengendalian atas
entitas lain PSAK 22 revisi 2010 mendefinisikan pengendalian sebagai kekuasaan untuk
mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari
aktivitas entitas tersebut.
b. Pengendalian
Secara umum, tujuan dari kombinasi bisnis adalah meningkatkan profitabilitas dan efisiensi.
Secara khusus, kombinasi bisnis dilakukan untuk :
Penghematan biaya
Dengan kombinasi bisnis, berbagai biaya bisa dihemat. Diantaranya biaya gaji berbagai
manajer, biaya penelitian produk baru (produk tersebut sudah ada di perusahaan yang diakuisisi)
dan biaya penelitian dan pengembangan.
Mengurangi risiko
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam produk, dan juga pasarnya,
akan lebih kecil resikonya dibandingkan dengan mengembangkan dan memasarkan produk baru.
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam fasilitas dan sudah
memenuhi berbagai macam aturan pemerintah, akan lebih cepat dibandingkan dengan
mengembangkan sendiri atau mendirikan perusahaan baru.
Salah satu cara untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lain adalah dengan
melakukan kombinasi bisnis.
Salah satu alasan untuk melakukan kombinasi bisnis adalah untuk memperoleh aset tidak
berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi seperti hak paten, hak penambangan,
database pelanggan dan lain-lain.
a. Aset dan liabilitas(aset neto) yang diambil-alih dicatat sebesar nilai wajarnya.
b. Goodwill diakui jika nilai wajar imbalan yang diserahkan lebih besar dari nilai wajar aset
neto yang diambil-alih.
c. Laba akuisisi diakui jika nilai wajar imbalan yang diserahkan lebih rendah dari nilai
wajar aset neto yang diambil-alih. [Tidak boleh mengakui goodwill negatif)
Ada tiga jenis biaya yang dapat timbul dalam penggabungan usaha :
Biaya terkait kombinasi bisnis yang dibayar oleh PT A adalah: biaya pencatatan saham
Rp20.000; serta biaya konsultan dan profesional Rp40.000.
Pencatatan oleh PT A (Acquirer)
Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham) dalam rangka
kombinasi bisnis
Investasi pada PT B ....................................... 885.000
Kas ………………………………....... 135.000
Modal saham ...................................... 500.000
Tambahan modal disetor .................... 250.000
Mencatat biaya-biaya kombinasi bisnis.
Biaya kombinasi bisnis ……………………… 40.000
Tambahan modal disetor ............................... 20.000
Kas ..................................................... 60.000
Mencatat pengambil-alihan aset neto PT B.
Kas ...................................................................... 125.000
Aset lainnya ......................................................... 1.000.000
Goodwill ................................................... 110.000
Macam-macam liabilitas………........……... 350.000
Investasi pada PT B ……………................. 885.000
Perhitungan Goodwill :
Nilai wajar imbalan …………………………........…… 885.000
Nilai wajar aset neto …………………………... 775.000
Goodwill ......................................................... 110.000
PT A
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Per 31 Desember 2012
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kas ………………………………………………… …… Rp 405.000
Aset lainnya ………………………………...……………. 3.600.000
Goodwill……………………………………………......….. 110.000
Jumlah aset.................................................................... Rp 4.115.000
Prosedur akuntansi kombinasi bisnis dengan bentuk “merjer” berlaku sama untuk kombinasi
bisnis dengan bentuk “Konsolidasi”
Pengendalian suatu perusahaan dapat diperoleh melalui pembelian >50% saham berhak
suara (saham biasa).
Saham yang diperoleh/dibeli dicatat ke akun “investasi saham” sebesar nilai wajar imbalan
yang diserahkan (consideration transferred).
Perusahaan pengakuisisi (acquirer) tidak perlu mencatat masing-masing aset dan liabilitas
dari perusahaan yang diakuisisi (acquiree).
Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 500 lembar saham) dalam rangka akuisisi 100%
saham PT B
Investasi pada PT B .................................. 885.000
Kas ……………………….................. 135.000
Modal saham ...................................... 500.000
Tambahan modal disetor .................... 250.000
Mencatat biaya-biaya akuisisi saham :
Biaya akuisisi saham ....………........……… 40.000
Tambahan modal disetor ............................ 20.000
Kas .................................................... 60.000
PT A tidak perlu mencatat aset dan liabilitas dari PT B, karena yang diakuisisi adalah
saham PT B, dan PT B tidak dibubarkan
PT A menjadi induk perusahaan dari PT B, karena memiliki saham PT B lebih dari 50%
(dalam hal ini 100%).
Pada kasus ini, tidak ada kepentingan non-pengendali (pemegang saham minoritas)
karena 100% saham PT B dimiliki oleh PT A. Kepentingan non-pengendali = 0%.
1 Januari 2012: PTA membeli lagi 60% saham PT dengan harga Rp1.200.000.000. Nilai wajar
aset neto PT B saat akuisisi Rp1.800.000.000.
Pencatatanoleh PT A:
Investasi saham PT B ………….. 1.200.000.000
Kas ....................................................... 1.200.000.000
Penyesuaian oleh PT A:
Rugi penurunan nilaiwajar investasi
saham PT B ……………………………...….. 20.000.000
Investasi saham PT B ……….............……….. 20.000.000
Nilai tercatat investasi saham PT B (75%) sekarang menjadi Rp1.500.000.000.
Goodwill atas investasi saham PT B adalah sebesar Rp150.000.000:
Nilai tercatat investasi saham PT B ................................. 1.500.000.000
Bagian nilai wajar ekuitas PT B: 75% x Rp1.800.000.000=1.350.000.000
Goodwill ............................................................................. 150.000.000
Reverse Acquisition
Reverse acquisition terjadi jika entitas yang menerbitkan saham (pihak pengakuisisi
secara hukum) teridentifikasi sebagai pihak yang diakuisisi.
Dalam reverse acquisition, pihak yang diakuisisi secara hukum menjadi pihak
pengakuisisi secara akuntansi.
Pihak pengakuisisi secara akuntansi biasanya tidak memberikan imbalan kepada pihak
yang diakuisisi.
Jika memenuhi kondisi reverse acquisition, maka entitas yang kepentingan ekuitasnya
diperoleh (pihak terakuisisi secara hukum) harus menjadi pihak pengakuisisi untuk tujuan
akuntansi.
Penyajian
Pada bagian sebelumnya telah di bahas bahwa akuisisi terdiri dari 2 jenis yaitu akuisisi
asset bersih dan akuisisi saham. Pada akuisisi asset bersih (merger dan konsolidasi), seluruh
asset teridentifikasi dan lianilitas pihak yang diakuisisi langsung diakui secara individual
pada tanggal akuisisi oleh pihak pengakuisisi pada nilai wajarnya. Dengan demikian, asset
dan liabilitas pihak yang di akuisisi tersebut, termasuk goodwill yang timbulakan di
gabungkan dengan asset dan liabilitas pihak pengakuisisi yang di sajikan pada laporan
keuangan pihak pengakuisisi.
Sedangkan pada akuisisi saham, seluruh asset teridentifikasi dan liabilitas pihak yang
diakuisisi tidak langsung diakui secara individual padatanggal akuisisi oleh pihak
pengakuisisi. Pihak pengakuisisi hanya mengakui saldo investasise bagai representasi atas
asset dan liabilitas tersebut, termasuk goodwill yang timbul saat akuisisi.Pada akhir periode
pelaporan, jika memiliki pengendalian, pihak pengakuisisi akan mengonsolidasikan laporan
keuangannya dengan pihak yang diakuisisi sehingga asset dan liabilitas pihak akan disajikan
pada laporan keuangan konsolidasian
Pengungkapan
Ketika sebuah entitas melakukan transasksi kombinasi bisnis, laporan keuangan entitas
tersebutakan berbeda dibandingkan dengan laporan keuangan entitas periode sebelumnya.
Jika kombinasi bisnis tersebut dilakukan dengan melakukan ekuisisi entitas lain dengan
ukuran yang signifikan maka akan terjadi perubahan material atas komponen laporan
keuangan .
Jika pembaca laporan keuangan ingin membandingkan laporan keuangan dari periode
sebelumnya, padahal entitas terseut melakukan aksi korporaksi kombinasi usaha, maka
analisis harus dilakukan dengan hati hati. Analisis biasanya akan memberikan perhatian besar
apakah kinetja usaha sebelum dan sesudah dilakukan kombinasi mengalami perubahan atau
tetap sama.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kombinasi bisnis/penggabungan usaha adalah suatu transaksi atau peristiwa lain di mana
pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis.
Kombinasi bisnis merupakan salah satu cara dalam melakukan pengermbangan usaha
sehingga menjadi lebih besar. Pengembangan bisnis dapat dilakukan secara internal maupun
eksternal. Pengembangan bisnis internal dapat dilakukan dengan pembentukan entitas baru
secara internal.
3.2 Saran
Penulis menyadari tentunya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritikan dari para pembaca yang bersifat membangun dan juga dari dosen agar kedepannya
menjadi lebih baik lagi.
Pemakalah juga mengarapkan bimbingan yang lebih dalam dari dosen pembimbing dalam
mata kuliah pengantar manajemen . mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
DAFTAR PUSTAKA
aber. Richard E.. Christensen, Theodore E.. Cottrell, David M. 2011. Advanced Financial
Riker, Richard E.. Christensen. Theodore E. Cottrell, David M. 2014. Advanced Financial
Goodman, Peter S. 2010. China Ends Fixed-rate Currency". Jeter, Debra C dan Paul K.
PT Garuda Indonesia (Persero), Tbk 2014. Laporan Keuangan nterim PT Garuda Indonesia
PT Garuda lndonesia (Persero), Tbk. 2014. Laporan Keuangan Interim PT Garuda Indonesi
(Persero), Tbk. September 2014.PT Aneka Tambang, Tbk. 2013. Laporan Keuanga
Tahun 2013.
https://www.academia.edu/32345238/KOMBINASI_BISNIS_PENGGABUNGAN_USAHA_pptx
www.academia.edu › KOMBINASI...