RESUME BAB 1
KOMBINASI BISNIS
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
karunia-Nya sehingga resume “KOMBINASI BISNIS” ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Resume ini kami susun untuk melengkapi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi
Keuangan Lanjutan 1. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan resume ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT,
dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semuanya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB 1
1.1......................................................................................LATAR BELAKANG
.......................................................................................................................1
1.2............................................KOMBINASI BISNIS DAN PENGENDALIAN
.......................................................................................................................7
1.3 AKUNTANSI KOMBINASI BISNIS........................................................11
1.4 PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN KOMBINASI BISNIS..............24
1.5 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN.......................................................25
iii
BAB 1
KOMBINASI BISNIS
organik adalah pertumbuhan perusahaan secara natural akibat peningkatan skala usaha
Motivasi umum dalam melakukan kombinasi bisnis adalah ingin agar entitas tersebut
menjadi lebih besar dan berkembang. Semakin besar perusahaan, inverstor akan
memperoleh pengembalian investasi (return) yang semakin besar dan investasinya. Ada
perusahaan
besar kepada pemegang saham dibandingkan pada saat entitas belum melakukan
kombinasi bisnis. Proses kombinasi bisnis bersifat kompleks sehingga perlu hati-hati
2
agar energy yang diharapkan dapat tercapai. Dalam beberapa kasus sering terjadi
kegagalan dari kombinasi bisnis, sehingga pada akirnya sinergi tidak dapat diperoleh
bahkan sering kali akuisisi bisnis tidak mampu menghasilkan imbal hasil seperti yang di
harapkan.
PENGEMBANGAN BISNIS
Pengembangan bisnis dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.
Pengembangan bisnis internal dapat dilakukan dengan pembentukan entitas baru secara
internal. Dalam rangka pengembangan bisnis entitas membentuk entitas anak melalui
penyetoran modal secara tunai. Tujuan untuk mmbentuk entitas baru yaitu untuk
bisnis internal atau sering disebut sebagai restrukrisasi entitas sepengendali. Kombinasi
bisnis dilakukan oleh entitas anak yang dimiliki olen satu entitas induk. Contoh ya
mengakutisisi entitas lain di luar entitas. Pengembangan bisnis yang sebenarnya hanya
terjadi jika pengembangan bisnis secara eksternal, karena pengembangan ini benar-
dapat berkembang jauh lebih cepat dibandingkan jika melakukan pertumbuhan secara
3
alami melalui peningkatan produksi dan skala usaha. Kasus entitas menyebabkan
perusahaan tersebut dibubrakan pada tahun 2001, Enron mendirikan banyak entitas baru
Beberapa kasus yang menunjukkan tindakan tidak etis yang di rancang dalam
transaksi kombinasi bisnis baik untuk tujuan manajeman laba maupun juga perpajakan,
menjadikan transaksi ini juga memperoleh perhatian bagi regulator pasar modal.
a. Integrasi vertical adalah kombinasi bisnis dengan melakukan akuisisi entitas yang
Misalnya entitas produsen mie instan mengakuisisi entitas produsen gandum yang
merupakan bahan baku mie instan atau mengakuisisi entitas distribusi mie instan,
Misalnya entitas produsen mie instan mengakuisisi entitas produsen kecap, saus,
c. Konglomerasi adalah kombinasi bisnis dengan melakukan akuisisi entitas yang tidak
Misalnya grup usaha dengan berbagai produk yang dihasilkan dan bergerak dalam
beberapa industry yang berbeda misalnya perusahaan mie instan mengakuisisi bank,
asuransi,perusahaan otomotif.
2. Bentuk Entitas
menggabungkan dua atau lebih entitas, dimana entitas yang diakuisisi dibubarkan
serta semua asset dan habitatnya di ambil oleh pihak yang mengakuisisi.
satu entitas dibentuk dengan mengambil alih semua asset dan liabilitas entitas yang
bergabung.
yang diakuisisi, namun entitas yang di akuisisi tetap berdiri hanya dikendalikan oleh
entitas pengekuasisi.
3. Metode Akutansi
b. Merode Pardiase atau pembalian atau akuisisi dasar pencatatanya adalah nilai wajar
entitas baru, sehingga di lakukan penilaian atas asset bersih etitas yang bergabung.
5
Standar akuntansi untuk kombinasi bisnis saat ini diatur dalam PSAK 22 (Revisi
2010) kombinasi bisnis yang telah mengalami penyesuaian pada tahun 2014.
usaha. Terdapat perbedaan istilah dalam standar baru dibandingkan dengan standar
kepentingan, asset dan liabilitas perusahaan yang bergabung dicatat sebesar nilai buku.
metode pembelian, atau yang sekarang disebut metode akuisisi. Metode penyatuan
kepentingan tidak diperkenakan. Goodwill yang terjadi tidak lagi diamortisasi tetapi
akan diturunkan nilainya sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 48 (Revisi 13)
6
penurunan nilai. Jika terjadi goodwill negatif akan diakui sebagai pendapatan pada
tanggal akuisisi.
2012) Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. RES adalah kombinasi bisnis yang
semua entitas atau bisnis yang bergabung, pada akhirnya dikendalikan oleh pihak yang
sama (baik sebelum maupun sesudah kombinasi bisnis) dan pengendaliannya tidak
bersifat sementara. RES tidak diatur secara khusus dalam IFRS sehingga PSAK 38
(Revisi 2012) merupakan PSAK yang disusun oleh Dewan Akuntansi Keuangan
Contoh transaksi RES misalnya, entitas induk memindahkan sebagian aset neto
dari entitas anak yang dimilikinya menjadi asset entitas induk. Entitas induk
mengalihkan sebagain hak kepemilikan entitas anak ke entitas anak lainnya. Entitas
induk menukar kepemilikannya aset neto dalam entitas anak dengan saham tambahan
yang diterbitkan oleh entitas anak lain. Perubahan tersebut akan menyebabkan
perubahan bentuk hokum kepemilikan di entitas anak atau entitas induk, tetapi bukan
perubahan substansi ekonomi. Substansi ekonomi atas transaksi tersebut tidak berubah
karena dilakukan pada entitas yang dikendalikan oleh pihak yang sama, sehingga
walaupun terjadi pengalihan namun tetap akan masuk dalam laporan keuangan
konsolidasian.
sehingga dalam transaksi tersebut tidak boleh menimbulkan laba atau rugi. Transaksi
7
RES diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Metode
penyatuan kepemilikan dianggap sebagai metode paling tepat untuk mencerminkan sifat
Pajak nerupakan hal yang diperhatikan dalam proses merger dan akuisisi
perusahaan. Proses merger dan akuisisi melibatkan transfer asset dan liabilitas. Pajak
harus dibayar oleh pihak yang melakukan pengalihan aset. Jika yang dialihkan tanah
dan bangunan akan dikenakan 5% pajak final atas nilai jual. Jika bukan tanah dan
bangunan akan dikenakan pajak penghasilan sebesar keuntungan dari selisih nilai wajar
Perusahaan yang ingin menggunakan nilai buku harus mengajukan permohonan kepada
Dirjen Pajak dengan melampirkan tujuan melakukan Merger, melunasi seluruh pajak
dan memenuhi persyaratan tujuan bisnis ( business purpose test ). business purpose test
dilakukan untuk memastikan bahwa tujuan merger untuk menciptakan sinergi yang kuat
dan memperkuat struktur permodalan serta tidak dilakukan untuk menghindarkan pajak.
A. DEFINISI
Pembelian entitas yang sudah ada untuk digabungkan dengan entitas yang sudah
ada diartikan sebagai proses mengombinasikan bisnis sehingga transaksi ini dikenal
dengan istilah business combination atau pernah juga digunakan istilah penggabungan
sebagai transaksi atau peristiwa dimana sebuah entitas memperoleh pengendalian atas
untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh
B. PENGENDALIAN
Sebagai kekuasaan untuk mengatur keuanagan dan operasi entitas yang diakuisisi.
2014) kombinasi bisnis. Menurut PSAK 65, investor mengendalikan investee ketika :
2. Investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variable (variable return) dari
Investor memiliki kekuasaan atas investee ketika investor saat ini memiliki hak
berupa kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan. Aktivitas relevan adalah
aktivitas yang secara signifikan memengaruhi imbal hasil investee. Investor dikatakan
terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil yang akan diterima investor atas
Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak atas
imbal hasil variable dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan
kekuasaan atas investee B dari hak suara yang dimilikinya. Selain itu, imbal hasil yang
akan diterima investor A adalah dividen yang nilainya tergantung dari kinerja (laba)
menentukan jumlah dividen yang akan diterima dari investee B. berbeda halnya jika
imvestor C yang memiliki obligasi investee B obligasi tidak memiliki hak suara dan
imbal hasil (bunga) bersifat tetap. Oleh karena itu investor C tidak memiliki
C. BISNIS
Bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari kegiatan dan aset yang mampu
dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk dividen, efisiensi biaya atau
manfaat ekonomi lainnya secara langsung kepada pemilik entitas. Suatu rangkaian
terpadu dari kegiatan tersebut paling tidak meliputi input, proses, dan output.
kombinasi bisnis atau bukan dengan menerapkan definisi dalam standar bahwa aset dan
1. Mengidentifikasi pihak pengakuisisi. Salah satu dari entitas dalam kombinasi bisnis
diakuisisi.
3. Mengakui dan mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil
alih, dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi. Pada tanggal akuisisi,
yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali dari
diperolah dan liabilitas yang diambil alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi.
4. Mengakui dan mengukur goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.
Untuk memenuhi kualifikasi pengakuan dalam metode akuisisi, aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil –alih memiliki persyaratan sebagai berikut :
1. Memenuhi definisi aset dan liabilitas sesuai dengan kerangka dasar penyusunan dan
2. Merupakan bagian yang dipertukarkan antara pihak pengakuisisi dan pihak yang
diakuisisi dalam transaksi kombinasi bisnis. Bukan hasil transaksi terpisah diluar
kombinasi bisnis.
Dalam menentukan aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih
memungkinkan munculnya aset dan liabilitas yang sebelumnya tidak akui oleh pihak
yang diakuisisi. Misalnya, pihak pengakuisisi mengakui aset tak berwujud yang dapat
diidentifikasi yang diperoleh seperti merek, paten, atu hubungan pelanggan yang tidak
diakui oleh pihak yang diakuisisi sebagai aset dalam laporan keuangannya karena pihak
Dalam suatu kombinasi bisnis, akuisisi dilakukan terhadap aset dan liabilitas
yang dapat juga menghasilkan goodwill. Jika akuisisi tidak dapat dilakukan secara
penuh, maka bagian yang tidak diakuisisi disebut kepentingan non-pengendali. Pihak
diperoleh, liabilitas yang diambil alih, dan kepentingan nonpengendali dari pihak yang
yang diambil alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pengukuran nilai wajar atas
aset dan liabilitas mengacu kepada pengukuran nilai wajar pada PSAK 68 (2013)
12
Pengukuran Nilai Wajar, kecuali pengukuran tersebut sudah diatur secara spesifik pada
PSAK tertentu seperti imbalan kerja, pajak penghasilan, dan liabilitas kontinjensi.
B. BIAYA TRANSAKSI
dikeluarkan oleh pihak pengakuisisi, namun tidak menutup kemungkinan pihak yang
diakuisisi juga akan mengeluarkan biaya. Biaya tersebut mencakup biaya makelar
(finder’s fees), advis, hukum, akuntansi, penilaian, dan biaya profesional atau konsultasi
lainnya, biaya administrasi umum dan biaya pendaftaran serta penerbitan efek utang dan
efek ekuitas. Biaya-biaya terkait akuisisi tersebut diakui sebagai beban pada periode
saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima, kecuali biaya untuk menerbitkan efek utang
dan ekuitas. Jika pihak pengakuisisi menerbitkan efek sebagai imbalan yang dialihkan
dalam suatu kombinasi bisnis, maka biaya tersebut diakui sebagai pengurang premium
atau agio/tambahan modal disetor yang timbul atas penerbitan efek tersebut. Ketentuan
ini mengacu pada PSAK 55 (Revisi 2013) Instrumen Keuangan Pengakuan dan
Pengukuran.
pihak yang diakuisisi atas akuisisi yang dilakukan. Akuisisi pada prinsipnya adalah
pembelian sebuah bisnis, seperti halnya pembelian suatu aset secara tunai, maka
imbalan yang dialihkan atas pembelian tersebut adalah kas. Imbalan dalam kombinasi
bisnis dapat berupa kas, aset non-kas lainnya, efek utang atau efek ekuitas yang
diterbitkan oleh pihak pengakuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi
13
bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar
tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi, liabilitas yang
diambil alih oleh pihak pengakuisisi kepada pemilik pihak yang diakuisisi sebelumnya.
Jika imbalan yang dialihkan berupa kas, maka nilai wajarnya sama dengan nilai
nominalnya. Namun jika imbalan yang dialihkan selain kas, maka timbul konsenkuensi
harus diukur pada nilai wajar. Pengukuran nilai wajar atas imbalan yang dialihkan
D. GOODWILL
muncul pada saat entitas melakukan akuisisi entitas lain. Goodwill akan diakui oleh
entitas yang melakukan akuisisi. Goodwill mencerminkan manfaat ekonomi yang timbul
dari aset yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasikan
Goodwill akan terjadi jika harga perolehan dari entitas yang diakuisisi lebih tinggi
dibandingkan nilai wajar entitas yang diakuisisi. Pada saat terjadi goodwill pihak
pengakuisisi membeli dengan harga yang lebih mahal dari nilai wajar entitas yang
diakuisisi. Pada transaksi tersebut nilai aset pihak pengakuisisi telah menunjukkan nilai
wajar pada tanggal tersebut, maka kelebihan harga beli tersebut tidak dapat
diidentifikasikan ke aset yang ada, sehingga harus diakui bentuk aset baru yaitu
goodwill. Pihak pengakuisisi bersedia membayar lebih mahal karena memandang ada
nilai lebih yang akan dihasilkan oleh entitas yang diakuisisi melebihi nilai wajarnya.
14
diakuisisi) – aser teridentifikasi yang diperoleh dan liablitas yang diambil alih.
Nilai-nilai dalam perhitungan di atas diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Sebagai gambaran, perhitungan di atas dapat juga dilihat seperti Gambar 1.1 berikut :
GAMBAR 1.1
Biaya Transaksi
Kepentingan Ekuitas
yang Dimiliki Aset Teridentifikasi
Sebelumnya yang Diperoleh dan
Liabilitas yang
Diambil Alih
Kepentingan
Nonpengendali
Untuk akuisisi aset dan liabilitas, goodwill diakui dalam laporan posisi keuangan pihak
pengakuisisi. Sedangkan pada akuisisi saham, goodwill yang timbul pada akuisisi
diakui dalam saldo investasi dalam laporan posisi keuangan pihak pengakuisisi dan
akan diakui secara terpisah pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Goodwill diuji
15
atas penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan, terlepas ada atau tidaknya indikasi
penurunan nilai.
transaksi tersebut dilakukan. Transaksi kombinasi bisnis akan dicatat oleh pihak yang
diakuisisi atau pihak yang melakukan akuisisi. Fokus pembahasan pada bab ini adalah
pencatatan pada pihak yang pengakuisisi. Pencatatan yang dilakukan oleh pihak
dalam sebuah merger. Informasi laporan keuangan untuk PT Permata dan PT Samara
Atas akuisisi tersebut, maka goodwill yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut :
Asset bersih teridentifikasi dihitung dari nilai wajar asset dikurang liabilitas.
Tidak ada kepentingan yang dimiliki sebelumnya karena PT Permata tidak mengakuisisi
secara bertahap, demikian juga dengan nilau kepentingan nonpengendali karena akuisisi
dilakukan atas seluruh asset bersih PT Samara. Pada contoh ini, akuisis dilakukan
terhadap asset bersih sehingga pihak pengakuisisi mengakui seluruh asset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada nilai wajarnya. Berikut jurnal yang
Beban 20.000.000
Kas 20.000.000
Mencatat biaya transaksi
31 Desember 2015
Kas 40.000.000
17
Atas akuisisi ini, PT Samara sebagai entitas yang dibubarkan akan menghapusbukukan
Contoh 1.2 Merger : Akuisisi Aset Bersih – Imbalan Berupa Non Kas
biasa sebagai imbalan yang dialihkan atas akuisisi tersebut. Nilai wajar saham PT
Permata adalah Rp. 32.000/lembar. Atas penerbitan saham tersebut, PT Permata juga
membayar biaya penerbitan saham senilai Rp. 30.000.000. PT Permata akan mencatat
31 Desember 2020
Beban 20.000.000
Beban Tangguhan 30.000.000
Kas 50.000.000
Mencatat biaya akuisisi
31 Desember 2020
Kas 40.000.000
Piutang Usaha 70.000.000
Persediaan 100.000.000
Tanah 120.000.000
Bangunan dan Mesin 300.000.000
Goodwill 72.000.000
Utang Usaha 110.000.000
Utang Wesel 240.000.000
Saham Biasa (Rp. 20.000 x 11.000) 220.000.000
Tambahan Modal Disetor 102.000.000
18
Perbedaan jurnal pada Contoh 1.2 ini dibandingkan Contoh 1.1 adalah pada
imbalan yang dialihkan (saham biasa dan tambahan modal disetor). Perlu diperhatikan
bahwa Saham Biasa dan Tambahan Modal Disetor dalam jurnal di atas bukanlah milih
PT Samara yang diakui oleh PT Permata namun Imbalan non-kas yang dibayarkan oleh
PT Permata.
tetap beroperasi dan tidak di bubarkan. PT Permata akan mencatat jurnal sebagai
berikut:
31 Desember 2020
Beban 20.000.000
Kas 20.000.000
Mencatat biaya akuisisi
31 Desember 2020
Investasi pada PT Samara 352.000.000
Kas 352.000.000
Mencatat akuisisi saham
19
Jurnal yang dicatat PT Permata sangat sederhana karena tidak mencatat aset dan
liabilitas secara individual. Hal ini disebabkan PT Samara tidak dibubarkan dan tetap
menggunakan aset dan liabilitas tersebut dalam operasinya. Pada tiap akhir priode
Jika akuisisi dilakukan dengan imbalan non-kas, maka akun kas pada jurnal
akuisisi diganti dengan akun imbalan non-kas tersebut dan diukur pada nilai wajar.
entitas baru yaitu PT Mandiri. Informasi laporan keuangan untuk PT Permata dan PT
Samara adalah:
Saham Biasa
Nominal Rp 20.000 400.000 36.000
Nominal Rp 12.000
Tambahan Modal Disetor 320.000 20.000
Saldo Laba 450.000 64.000
Total liabilitas dan Ekuitas 1.640.000 470.000
biaya legal. Atas akuisisi tersebut , maka goodwill yang terjadi dapat di hitung sbb :
juga dengan nilai kepentingan non pengendali karena akuisisi dilakukan atas seluruh
aset bersih PT Permata dan PT Samara. Jurnal yang dicatat ileh PT Mandiri :
31 Desember 2020
Beban 40.000.000
Kas 40.000.000
Mencatat biaya akuisisi
31 Desember 2020
Kas 520.000.000
Piutang Usaha 350.000.000
Persediaan 400.000.000
Tanah 320.000.000
21
Atas akuisisi ini, PT Permata dan PT Samara sebagai entitas yang di bubarkan akan
menghapus bukukan seluruh aset dan liabilitas yang dimiliki dan menghentikan
operasinya.
F. PEMBELIAN DISKON
Pembelian pada nilai imbalan yang lebih rendah daripada nilai wajar aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih, kondisi ini disebut pembelian dengan
diskon, yaitu suatu kombinasi bisnis yang mana jumlah nilai wajar aset teridentifikasi
yang dipeoleh dan liabilitas yang diambil alih melebihi nilai agregat ( imbalan yang
kepentingan non pengendali pada pihak yang diakuisisi). Selisih tersebut diakui oleh
pihak pengakuisisi sebagai keuntungan dalam laporan laba rugi pada tanggal akuisisi.
untuk biaya legal. Atas akuisisi tersebut, maka googdwill yang terjadi dapat dihitung
sebagai berikut :
31 Desember 2020
Beban 20.000.000
Kas 20.000.000
Mencatat biaya akuisisi
31 Desember 2020
Kas 40.000.000
Piutang Usaha 70.000.000
Persediaan 100.000.000
Tanah 120.000.000
Bangunan dan mesin 300.000.000
Utang Usaha 110.000.000
Utang wesel 240.000.000
Kas (imbalan yang dialihkan) 250.000.000
Keuntungan Pembelian Diskon 30.000.000
Mencatat akuisisi aset bersih
Atas akuisisi ini, selisih pembelian diskon diakui sebagai keuntungan dalam
G. Akuisisi Bertahap
Akuisisi bertahap terjadi ketika proses akuisisi entitas tidak dilakukan sekaligus
pengendalian maka proses pembelian 25% saham tersebut merupakan bentuk akuisisi
bertahap. Transaksi kombinasi bisnis akan diterapkan saat pembelian tambahan 25%
saham Entitas B.
akuisisi secara bertahap dari 60% kemudian di tambah 20% menjadi 80%. Pada akuisisi
bertahap ini, pengendalian sudah diperoleh oleh Bank Mandiri sejak akuisisi pertama,
sehingga akuisisi tambahan tidak mengubah substansi pengendalian yang dimiliki oleh
Bank Mandiri. Pembahasan lebih rinci atas akuisisi bertahap dapat dilihat pada Bab 8.
Ketika investor memiliki investasi pada saham entitas lain yang awalnya tidak memiliki
1. Pihak yang diakuisisi membeli kembali sahamnya dari pihak lain sehingga pihak
yang dimiliki pengakuisisi tetap namun jumlah lembar saham beredar berkurang
memiliki hak veto. Ketika hak veto investor lain tersebut hilang maka pihak
kontrak semata.
A. Penyajian
Pada bagian sebelumnya telah dibahas bahwa akuisisi terdiri dari 2 jenis yaitu
akuisisi aset bersih dan akuisisi saham. Pada akuisisi aset bersih (merger dan
konsolidasi), seluruh aset teridentifikasi dan liabilitas pihak yang diakuisisi langsung
diakui secara individual pada tanggal akuisisi oleh pihak pengakuisisi pada nilai
goodwill yang timbul akan digabungkan dengan aset dan liabilitas pihak pengakuisisi
dan disajikan pada laporan keuangan pihak pengakuisisi. Jadi, kombinasi bisnis dan
kombinasi aset dan liabilitas secara akuntansi sudah langsung terjadi sejak awal akuisisi
dikemudian hari.
Sedangkan pada akuisisi saham, seluruh aset teridentifikasi dan liabilitas pihak
yang diakuisisi tidak langsung diakui secara individual pada tanggal akuisisi oleh pihak
atas aset dan liabilitas tersebut. Termasuk goodwill yang timbul saat akuisisi. Pada akhir
dan liabilitas kedua phak akan disajikan pada laporan keuangan konsolidasian. Jadi,
kombinasi bisnis serta kombinasi aset dan liabilitas secara akuntansi tidak terjadi
keuangan secara reguler di kemudian hari. Prosedur konsolidasi ini yang akan dibahas
B. Pengungkapan
memungkinkan pengguna laporan keuangan agar dapat mengevaluasi sifat dan dampak
keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi, baik selama periode pelaporan berjalan
ataupun setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum tanggal penyelesaian laporan
keuangan.
yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang berhubungan dengan kombinasi
bisnis yang terjadi pada periode tersebut atau periode pelaporan sebelumnya.
entitas tersebut akan berbeda dibandingkan dengan laporan keuangan entitas periode
sebelumnya. Jika kombinasi bisnis tersebut dilakukan dengan melakukan akuisisi entitas
lain dengan ukuran yang signifikan maka akan terjadi perubahan material atas
usaha, maka analisis harus dilakukan dengan hati-hati. Analisis biasanya akan
memberikan perhatian besar apakah kinerja usaha sebelum dan sesudah dilakukan