Anda di halaman 1dari 1

Gregorius Brian Andin

19/439667/TK/48397
Rombongan A1, Kamis 14.00 – 15.40

ASAM DAN BASA


Menurut Arrhenius
Svante Arrhenius, seorang ahli kimia Swedia, adalah orang yang
pertama kali mengusulkan bahwa netralisasi asam-basa hanyalah
kombinasi dari ion hidrogen dengan ion hidroksida untuk
menghasilkan molekul air, sehingga membuat ion H+ dan ion OH-
menghilang. Definisi menurut Arrhenius ini berfungsi dengan
baik ketika berurusan dengan larutan aquaeous.
Kesimpulan
Asam adalah senyawa yang bereaksi dengan air untuk
menghasilkan ion hidronium, H3O+.
Basa adalah senyawa yang menghasilkan ion hidroksida, OH-,
dalam air.

Menurut Bronsted – Lowry


Johannes Brønsted, seorang ahli kimia berkebangsaan Denmark, dan
Thomas Lowry, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris menyadari
bahwa hal yang penting dalam suatu reaksi asam-basa hanyalah
transfer proton dari satu partikel ke yang lain. Maka dari itu, mereka
mendefinisikan bahwa asam merupakan suatu senyawa yang
menghasilkan ion H+ dan berperan sebagai donor proton, sedangkan
basa merupakan suatu senyawa yang menerima ion H+ dan berperan
sebagai akseptor proton.
Kesimpulan
Asam adalah donor proton.
Basa adalah akseptor proton.

Menurut Lewis
Lewis mendefinisikan asam dan basa berdasarkan reaksi transfer
elektronnya, di mana asam berfungsi sebagai akseptor elektron dan basa
berfungsi sebagai donor elektron
Kesimpulan
Asam adalah segala larutan ionik atau molekul yang dapat menerima
pasangan elektron dalam pembentukan ikatan kovalen koordinat.
Basa adalah segala larutan ionik atau molekul yang dapat
menyumbangkan sepasang elektron dalam pembentukan ikatan kovalen
koordinat.
Netralisasi adalah pembentukan ikatan kovalen koordinat antara donor
(basa) dan akseptor (asam).

Daftar Pustaka
Jespersen, Neil D., James E. Brady, dan Alison Hyslop. (2012). Chemistry: The
Molecular Nature of Matter. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai