Pengendalian Level Pada Deaerator Storage Tank PLTU Unit 4 PT PJB UP Gresik PDF
Pengendalian Level Pada Deaerator Storage Tank PLTU Unit 4 PT PJB UP Gresik PDF
i
iii
v
STUDI SISTEM PENGENDALIAN LEVEL PADA
DEAERATOR STORAGE TANK PLTU UNIT 4
PT.PJB UP GRESIK JAWA TIMUR
ABSTRAK
vii
STUDY OF LEVEL CONTROL SYSTEM
IN DEAERATOR STORAGE TANK PLTU UNIT 4
PT. PJB UP GRESIK JAWA TIMUR
ABSTRACT
ix
KATA PENGANTAR
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................... i
ABSTRAK..................................................................................vii
ABSTRACT ................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ................................................................ xi
DAFTAR ISI .............................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................. xv
DAFTAR TABEL ....................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................ 1
1.3 Batasan Masalah ............................................................ 1
1.4 Realisasi Kegiatan Kerja Praktek .................................. 2
BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PJB UP GRESIK ........ 3
2.1 Struktur Organisasi PT. PJB UP Gresik ........................ 3
2.2 Kegiatan Maintenance di PT. PJB UP Gresik ............... 4
2.2.1. Preventive Maintenance...................................... 4
2.2.2. Corrective Maintenance ...................................... 5
2.3 Kepedulian lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) ................................................................................. 8
2.3.1 Kepedulian Lingkungan ..................................... 8
2.3.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ........... 9
2.4 PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) .................... 10
2.4.1 Proses Produksi Listrik pada PLTU................ 11
2.4.2 Sistem Operasi PLTU ....................................... 17
BAB III SISTEM PENGENDALIAN LEVEL PADA
DEAERATOR STORAGE TANK .......................................... 19
3.1 Deaerator ..................................................................... 19
3.2 Control Valve .............................................................. 21
3.3 Transmitter .................................................................. 22
3.4 Distributed Control System (DCS) .............................. 23
3.5 P&ID Pengendalian Level ........................................... 23
3.6 Data Ketinggian Level................................................. 25
3.7 Parameter Sistem ........................................................ 26
xiii
3.8 Pembahasan ................................................................. 27
BAB IV PENUTUP.................................................................... 29
4.1 Kesimpulan .................................................................. 29
4.2 Saran ............................................................................ 29
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 1 P&ID Sistem Level Deaerator Storage Tank
Lampiran 2 Data Level
Lampiran 3 Deaerator PLTU Unit 4
Lampiran 4 Control Valve LV 55-11
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui proses yang terjadi pada power plant PLTU PT
PJB UP Gresik.
b. Mengetahui dan mempelajari instrumentasi dan sistem
kontrol pada proses industri di PLTU terutama deaerator
storage tank.
1
2
3 Materi II
Penerapan program KP :
a. Sistematika Plant
b. Pemodelan Sistem
c. Penerapan Metode PI
d. Pembahasan
4 Penyusunan laporan KP
3
4
General
Managet UP
2.2 Kegiatan Gresik Maintenance di
Enjiniring &
Keuangan &
Quality Operasi Pemeliharaan Logistik
Administrasi
Assurance
Stack PLTU
unit 3 dan 4
Stack PLTU
unit 1 dan 2
3.1 Deaerator
adalah suatu alat pemanas langsung dgn media pemanas uap
extraction, artinya uap dan air condensate bersinggungan secara
langsung. Disamping untuk memanaskan air, deaerator merupakan
suatu alat yang digunakan untuk membuang gas – gas atau oksigen
yang terlarut dalam air condensate yakni dengan mempertemukan
uap dan air condensate secara langsung sehingga air condensate
mendekati titik didihnya, maka dengan begitu gas – gas atau
oksigen yg terlarut tersebut akan mudah terlepas dari air
condensate dan dibuang ke atmosfir.
Deaerator ini terdiri dari dua drum dimana drum yang lebih
kecil merupakan tempat pemanasan pendahuluan dan pembuangan
19
20
gas-gas dari bahan air ketel, sedangkan drum yang lebih besar yang
disebuat deaerator storage tank adalah merupakan tempat
penampungan air kondensat yang jatuh dari drum yang lebih kecil
di atasnya.
Deaerator mendapatkan input aliran air dari condensate water
dan output yang terhubung dengan boiler feed pump (BFP) untuk
menyuplai air pada boiler. Pada deaerator terdapat storage tank
yang harus dijaga levelnya pada batas normal water level yaitu 2,8
m. Terdapat tiga kondisi level yang dapat terjadi pada deaerator,
yaitu :
Low : NWL-300 mm
Normal : NWL+00 mm
High : NWL+300 mm
Deaerator storage tank memiliki kapasitas sebesar 120 m3.
Berikut ini spesifikasi deaerator storage tank unit 4 pada gambar
berikut.
Spesifikasi deaerator storage tank unit 4 PLTU :
Diameter = 3300 mm = 3,3 m.
Panjang = 9750 mm = 9,75 m.
Volume = 120 m3.
3.3 Transmitter
Transmitter adalah alat yang digunakan untuk mengubah
perubahan sensing elemen dari sebuah sensor menjadi sinyal yang
mampu diterjemahkan oleh controller. Sinyal untuk
mentransmisiskan ini ada dua macam yaitu pneumatic dan electric.
Sistem transmisi pneumatic adalah transmisi mengunakan udara
bertekanan untuk mengirimkan sinyal. Besar tekanan udara yang
digunakan adalah sekitar 3 – 15 psi. Sistem ini adalah sistem lama
sebelum kemunculan era elektrik. Sistem tranmisi elektronik
adalah transmisi menggunakan sinyal elektrik untuk mengirimkan
sinyl. Range yang digunakan untuk transmisi ini adalah 4 – 20 mA
dan 1 – 5 VDC.
Level
Transmitter
3500
3300
Level (mm)
3100
2900
2700
2500
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Level Waktu (menit)
Set Point
Gambar 3. 8 Perbandingan antara PV dan SV
3.8 Pembahasan
Pengendalian level pada deaerator storage tank PLTU Unit 4
PT PJB UP Gresik merupakan sistem yang bertujuan untuk
mengendalikan level air pada deaerator supaya tetap pada set point
yang telah ditentukan guna memenuhi tercapainya proses yang
baik. Karena air yang di tampung di deaerator storage tank akan
digunakan pada boiler untuk menghasilkan uap superheater
sehingga jika level di deaerator tidak di kontrol, akan sangat
mengganggu proses yang berlangsung.
Berdasarkan Gambar 3.9, dengan nilai PV(Process Variable)
artinya level aktualnya -2,1 mm dari setpoint. Sedangkan untuk
menjaga level pada nilai SV, kontroller memberikan perintah
dengan mengirimkan memberikan sinyal berupa besaran arus (4 –
20 mA) untuk menggerakkan dua control valve (main dan sub),
untuk melakukan bukaan valve dengan MV (Manipulated
28
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan kerja praktek di PT.PJB UP Gresik dengan
mempelajari sistem pengendalian level pada deaerator storage
tank, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Deaerator sebagai sistem pengendalian level di PLTU PT PJB
UP Gresik bertujuan agar level deaerator menjadi stabil pada
set point yang sudah ditentukan untuk memenuhi tercapainya
proses operasi PLTU yang baik. Parameter yang dikontrol
terdiri dari process variable (PV), setpoint variable (SV), dan
manipulated variable (MV).
b. Sistem pengendalian deaerator storage tank sedang
beroperasi dengan baik.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan, maka dapat
diberikan saran sebagai berikut :
a. Sebaiknya peserta kerja praktek diikutsertakan dalam proses
troubleshooting di lapangan, sehingga peserta mampu
merasakan dan terlibat dalam atmosfir kerja bidang teknik
lebih mendalam.
b. Sebaiknya peserta kerja praktek diberikan seragam untuk
peserta PKL.
29
30