Anda di halaman 1dari 56

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER


“HYPNOBIRTHING”

DISUSUN OLEH
SITI HASANAH FIKRIA 205401446007
SITI PUTRI UTAMI 205401446172
SULASTRI 205401446160
SYIFA FAUZIAH 205401446143
SYIFA NUR AMALINA 205401446086

UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah Swt, Tuhan yang maha
esa, karena atas berkat dan rahmatnya yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang untuk
menyelesaikan tugas kelompok berupa makalah dengan judul ”Pengaruh
Hypnobirthing Terhadap Intensitas Nyeri Pada Waktu Bersalin” ini dengan
tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Dalam mengerjakan tugas kelompok ini, tentunya terdapat hambatan yang
telah kami rasakan, oleh sebab itu, kami berterimakasih kepada beberapa pihak
terutama dosen pengajar mata kuliah Asuhan Kebidanan Komplementeryang
telah membantu membina dan mendukung kami.
Selain itu kami juga sadar bahwa pada makalah tugas kelompok ini dapat
ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami
memperbaiki dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali kali lagi kami
menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang
konstruktif. Dan semoga tugas makalah kelompok ini dapat memberikan manfaat.

Jakarta, 15 Oktober 2020


Penyusun

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................ 2
BAB II
TINJAUAN TEORI ............................................................................................. 3
A. Konsep Hypnobirthing ...................................................................................... 3
B. Hypnobirthing Bekerja ...................................................................................... 9
C. Berlatih Hypnobirthing..................................................................................... 15
D. Komunikasi Sukseskan Persalinan ................................................................... 26
E. Siap Jalanin Proses Persalinan .......................................................................... 28
BAB III
ISI JURNAL ........................................................................................................ 30
A.Hypnobrithing Intesitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Normal ................................ 30
B. Hypnobirthing Terhadap Penanggulangan Nyeri Pada Masa Persalinan ......... 36
BAB IV
ANALISA ............................................................................................................. 43
A. Jurnal 1 ............................................................................................................. 43
B. Jurnal 2 ............................................................................................................. 46
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 50
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 50
B. Saran ................................................................................................................. 51
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 52

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari sistem
pelayanankesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar, dapat
dilakukan secaramandiri, kolaborasi dan rujukan kepada ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, bayi barulahir, bayi dan anak, serta wanita usia reproduksi
dan usia lanjut. (Kepmenkes RI ,No. 369/ME NKES/SK/I II /2007).
Walaupun di Indonesia belum ada Undang-Undang yang mengatur
secarakhusus tentang pelaksanaan pelayanan kebidanan komplementer,
namunpenyelenggaraan pengobatan komplementer secara umum telah diatur
dalamKeputusan Menteri Kesehatan No.1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang
pengobatankomplementer-alternatif. Pelayanan kebidanan komplementer
merupakan bagiandari penerapan pengobatan komplementer dan alternatif
dalam tatanan pelayanankebidanan.
Rumah Sakit (Prof.Dr.SuharsimiArikunto) Happy Land Medical Centre
adalah salah satu rumah sakit yang menyediakan kelas Hypnobrithing sejak
September 2008. Berdasarkan studi pendahuluan terhadap 10 orang ibu yang
mengikuti kelas hypnobrithing dan 10 ibu yang tidak mengikuti kelas
hypnobrithing, hanya satu orang ibu (10%) yang mengikuti kelas
hypnobrithing mengalami lama persalinan pada kala I dan ibu tidak mengikuti
kelas hipnobrithing 3 diantaranya (30%) mengalami lama persalinan (Na’mah,
2010).
Sebagian besar wanita bersalin mengalamirasa sakit yang hebat (91.9%),
disebabkanoleh kontraksi rahim, peregangan mulutrahim atau pembukaan
serviks untukmendorong bayi keluar menimbulkanrasa sakitPersepsi nyeri
yang dirasakan ibu bersalin mengakibatkan timbulnya rasacemas serta
menyebabkan kelelahandalam persalinan sehingga berdampakterhadap waktu
persalinan dankesejahteraan janin. Nyeri persalinan yang tidak ditangani
dengan baik mengakibatkan waktupersalinan menjadi lama atau terjadipartus

1
lama.
Perempuan yangdapat beradaptasi dengan nyeri persalinanlebih mudah
menjalani proses persalinandan pengeluaran bayi lebih cepat. Hypnobirthing
tidak mempunyai efekmerugikan bagi ibu dan janin, hal initerlihat dari hasil
penelitian bahwa bayiyang dilahirkan oleh ibu yang melakukan hypnobrithing
mempunyai APGAR score yang tinggi pada menit 1 dan ke 5. Relaksasi yang
dipersepsikan oleh ibu bersalin dengan cara memusatkan perhatiannya secara
penuh kepada bayi. Hypnobrithing merupakan terapi komplementer dengan
metode relaksasi atau mengatur pola naras secara lambat dan memberikan
sugesti berupa perkataan/kalimat positif kepada pikiran yang menyebabkan
terjadinya pelepasan endoprin dalam tubuh secara alami.
Metode hypnobrithing merupakan salah satu teknik authohipnotis
(selfhipnosis) atau swasugesti, dalam menghadapi dan menjalani kehamilan
serta persiapan melahirkan sehingga para wanita hamil mampu melalui masa
kehamilan dan persalinannya dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman
(tanpa rasa sakit). Dan yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari
bayi yang dikandungnya (Na’mah, 2010).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang diatas maka rumusan masalahnya yaitu,
pengaruh hypnobrithing terhadap penanggulangan nyeri dalam persalinan.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulisan Makalah ini memiliki tujuan untuk mengetahui tentang
terapi komplementer Hypnobrithing pada ibu bersalin.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa itu mengenai Konsep Dasar Hypnobrithing.
b. Mengetahui efektifitas dan cara kerja Hypnobrithing.
c. Melakukan analisa literatur review sesui paper yang digunakan
penanganan rasa nyeri ibu bersalin dengan metode Hypnobrithing.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Hypnobirthing
1. Definisi Hypnobirthing
Hypnobirthing berasal dari bahasa yunani hypnos yang berarti tidur
atau pikiran tenang dan birthing yang berarti proses kehamilan sampai
melahirkan hypnobirthing merupakan upaya alami menanamkan niat
kepikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan
sadari.
Hypnobirthing merupakan metode melahirkan unik yang
menggabungkan teknik melahirkan santai alami dengan hypnosis- diri (
self- hypnosis). Metode ini membantu calon ibu untuk mengembangkan
naluri melahirkan alami yang lebih aman, lebih mudah dan lebih nyaman,
dengan cara memahami bagaimana tubuh bekerja selama kehamilan dan
melahirkan. Teknik hiposis diri membantu mereka untuk merasa rileks
sehingga otot-otot persalinan dapat bekerja dalam harmoni yang sempurna
sesuai fungsi mereka. Relaksasi mengalir secara alami, membebaskan calon
ibu dari ketakutan dan kecemasan. (Putra, 2016)
2. Tujuan Hypnobirthing
Menurut Putra (2016) Hypnobirthing bertujuan agar :
a. Ibu yang akan melahirkan menyadari bahwa tubuhnya akan mampu
melahirkan dengan kondisi rileks, bekerjasama dengan tubuhnya dan
bayinya, dia percaya bahwa masing- masing dapat melakukan tugasnya,
dan proses persalinannya berlangsung tanpa interupsi.
b. Dalam proses persalinan dia melenyapkan rasa lelah dan mempersingkat
waktu persalinan.
c. Hasilnya adalah pengalaman persalinan yang memuaskan dari proses
persalinan, bersama seluruh keluarga, termasuk bayi tetap terjaga, sadar
dan tenang namun bersemangat.

3
d. Hypnobirthing membuat orang tua menjadi tenang, rileks dan memegang
kendali saat mereka membahas berbagai pilihan yang ada, mengevaluasi
situasinya dan mengambil keputusan mengenai persalinan.
e. Suasana hati yang tenang dan damai dapat membuat pemulihan ibu
menjadi lebih mudah dan mengurangi intervensi medis selama persalinan
3. Manfaat Hypnobirthing
Secara lebih spesifik, hypnobirthing memiliki sejumlah manfaat bagi
calon ibu yang melakukannya. Adapun manfaat-manfaat tersebut dapat
dipilah menjadi empat kategori, yakni manfaat selama kehamilan,
menjelang persalinan, saat persalinan, dan setelah persalinan. Putra (2016).
a. Selama kehamilan
Manfaat latihan hypnobirthing bagi calon ibu selama kehamilan adalah
sebagai berikut :
1) Mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit saat
melahirkan tanpa efek samping terhadap janin.
2) Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing di trimester pertama.
3) Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan bias
memperbaiki janin yang letaknya sungsang menjadi normal (letak
belakang kepala).
4) Membuat kondisi ibu hamil menjadi senang dan damai selama
kehamilannya. Ketenangan dan rasa samai sang ibu akan dirasakan
janin sehingga ia pun mempunyai nilai kedamaian dalam dirinya
(spiritual quotient).
b. Menjelang Persalinan
Selain manfaat selama kehamilan, hypnobirthing juga bermanfaat
menjelang persalinan. Adapun manfaat hypnobirthing menjelang
persalinan adalah sebagai berikut :
1) Melatih relaksasi untuk mengurangi kecemasan serta ketakutan
menjelang persalinan yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa
nyeri, dan sakit saat persalinan.
2) Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi rahim.

4
3) Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi,
bahkan menghilangkan rasa nyeri pada saat kontraksi dan persalinan
(endorphin atau endogenicmorphin adalah neuropeptide yang
dihasilkan tubuh saat senang)
c. Saat Persalinan
Saat persalinan, hypnobirthing memiliki sejumlah manfaat, di antaranya
adalah sebagai berikut :
1) Mempelancar proses persalinan (kala I dan kala II lebih lancar)
2) Mengurangi resiko terjadinya komplikasi dalam persalinan dan
terjadinya perdarahan. Kondisi yang tenang membuat keseimbangan
hormonal di dalam tubuh.
3) Membantu menjaga suplai oksigen pada bayi selama proses
persalinan.
4. Keuntungan Metode Hypnobirthing
Rasa sakit dapat timbul dan menjadi lebih parah karena rasa
takutdan panik dimana kadang ibu hamil tidak menyadari perasaan
tersebut.RelaksasiHypnobirthing merupakan cara efektif untuk
menghilangkanseluruh perasaan itu. Hypnobirthing merupakan
pengobatan holistikdimana ibu hamil akan dibantu untuk rileks, fokus,
tenang dan dalamkeadaan sadar sepenuhnya.Keuntungan-keuntungan dalam
pengguaanmetode hypnobirthing adalah sebagai berikut:
a. Keuntungan yang didapat oleh ibu hamil
1) Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar hinggakadang
tak terasa seperti sakit melahirkan.
2) Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan
yangdipengaruhi faktor stress dan depresi.
3) Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar dan relatif lebih
cepat.
4) Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomy
5) Ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin.

5
6) Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyamanan saat proses
melahirkan
7) Ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaan
8) Mencegah kelelahan yang berlebih saat proses persalinan
9) Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi
lebih sehat
b. Keuntungan yang didapat janin
1) Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin danmerupakan
dasar dari perkembangan jiwa (Spiritual Quotient)
2) Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang
akanmemberikan hormon – hormon yang seimbang ke janin
melaluiplasenta.
c. Keuntungan yang didapat suami
1) Lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan
2) Emosi istri akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari –
harinya
3) Aura positif dan tenang yang dimilikioleh istri
akanmempengaruhi aura orang – orang di sekitarnya juga
d. Keuntungan yang didapat dokter atau bidan
1) Dapat lebih fokus dan konsentrasi bekerja karena tidak
perlumenghadapi emosi labil ibu yang hendak melahirkan.
2) Kemungkinan timbulnya komplikasi dan masalah saat proses
persalinan dan kelahiran, sangat kecil.
3) Tidak perlu untuk menggunakan obat bius untuk ibu yang hendak
melahirkan.
4) Lebih mudah menangani ibu hamil karena tidak panik dan tetap
tenang
5. Teknik Hypnobirthing
Ada berbagai teknik dalam hypnobirthing namun intinya masih
sepertimenghypnosis biasa yaitu preinduksi, induksi, deepening, terapeutic
sugestion dan terminasi.

6
a. Preinduksi
Preinduksi adalah persiapan masuk ke pikiran bawah
sadardantermasuk mengetahui sebgai manfaat melakukan
hypnosis.Dalamaraspre-induksi ini ibu hamil juga dilatih
tungkatkepekaan terhadapsugestibilitas, bisa dengan menggunakan
alatatau tanpa alat. Salah satu alat yang digunakan adalah
pendulumcevreul, caranya diamkan pendulum dan pandang pendulum
laluberkonsetrasi menggerakkan pendulum ke kanan ke kiri
atauberputar hanya dengan memfokuskan pikiran. Cara lain tanpa
alatyaitu dengan metode arm levitation yaitu mengangkat dua tanganlalu
merasakan sugesti tangan kiri seolah ada sensasi balon hinggatangan kiri
terangkat ke atas, tangan kanan ada sensasi membawabuku berat
sehingga merasa tertarik ke bawah. Biasanya hypnotherapis akan
mengajarkan kepada ibu hamil yang ikut kursus hypnobirthing.
b. Induksi
Induksi yaitu tahap bagaimana meng-offkan pikian sadar danmasuk
ke pikiran bawah sadar. Yang lazim gigunakan adalahprogresif relaksasi
yaitu relaksasi bertahap secara cepat dari ujung kepala secara bagian per
bagian sampai ujung kaki.
c. Deepening
Deepening dilakuakanya hypnotherapeuticnya, bisa sugesti badan
sehat dan perasaan gembira, maupun imaginsi bagaimanamelahirkan
dengan nyaman dan damai serta tenang. Metodesugesti bisabermacam
macam, bisa disesuaikan dengan keadaanemosi dan fisikal pasien, namun
jika pasien mengalami berbagai kasus trauma danketakutan yang
berlebihan, memang perlu seorang hypnotherapis tuntuk membantu.
Seorang hypnotherapist akan mencari permasalahannya dengan metode
hypnoanalisis.
d. Sugesti
Sugesti bisa berupa mehtapora sugesti,bisa dengan empowerment
sugesti maupun berbagai kalimat afirmatif. Setelahitu proses ditutup

7
dengan terminasi sambil memberikan sugestimembuka mata dengan
keadaadan segar budar.
6. Langkah- langkah relaksasi Hypnobirhting :
a. Langkah pertama
Berbaringlah pada posisi yang paling nyaman menurut
Ibu.Lemaskan kelopak mata dan pejamkanlah tanpa dipaksa.
b. Langkah kedua
Relaksasi otot, berbaring santai lengan di kedua sisi tubuh. Telapak
tangan hadapkan keatas. Lalu tegangkanlah kedua telapak kaki hingga
merambat ke betis, paha, pinggul dan dada. Pundakditarik keatas dan
kedua telapak tangan dikepal kuat-kuat. Dahi dikerutkan dan lidah ditarik
kearah langit-langit sehingga tubuh menjadi rileks.
c. Langkah ketiga
Relaksasipernapasan,dalamkeadaanberbaringtariknapaspanjangmele
watihidung sambilhitung sampai10.Kemudianhembuslah nafas perlahan-
lahan lewat mulut, lakukan 10 kali.
d. Langkah keempat
Relaksasi pikiran, setelah mata terpejam sejenakbuka mataperlahan
sambil memandang satu titik tepat di atas mata, makin lamakelopak mata
makin rileks, berkedip dan hitungan kelima mata akanmenutup. Ketika
jiwa dan raga istirahat itulah masukkan programpositif yang akan
terekam dalam alam bawah sadar.
7. Waktu Metode Hypnobirthing
Biasanyakehamilantrimesterpertamasudahbagusdilakukanhypnobirthing
.Namuntidakjuga terlambatkalaumelakukanhypnobirthing setelah usia
kehamilan7bulan bahkan sampai detik detikterakhir saat mau melahirkan.
Pengalaman saya membantu ibu hamil,tidak ada efek signifikan kapan
mulai dilakukan hypnobirthing. Hanya saja jika ibu tekun melakukan self
hypnosis sejak usia kehamilan awal ibu bisa merasakan rilek jauh lebih
baik, karena faktor sering dilatih. Selain itu, pada usia 7 bulandimana janin
sudah bisa merasakan dan sudah ada proses memori, maka dalanm

8
melakukan self hypnosis ibu sudah bisa bercakap cakap dan bercerita
kepada janin di perut. Denganmelakukan self hypnosis seorang ibu atau
ayah bisa melakukan bisikan batin bawah sadar kepada janindan hasilnya
bagus untuk perkembangan janin dalam rahim ibu.
Sejauh ini juga belum ditemukan efek samping dari hypnobirthing,
karena hypnobirthing tidak menggunakan obat obatan kimia, makatidak
mempunyai efek samping.Ibu hamil di rumah juga bisa melakukan
hypnobirthing sendiri,caranya gampang setelah tahu cara melakukan
relaksasi pikiran bawahsadar, ari waktu yang bagus bisanya pagi atau
malam hari, iringi musicsoft dengan irama monoton, syukur punya
music dengan sistembineural yaitu music yang tujuannya untuk
menurunkan gelombangtubuh, lalu lakukan relaksasi dan visualisasikan
kelahiran nyaman yangdiinginkan dan berikan kalimat sugesti positif lalu
akhiri dengan sugestipositif dan terminasikan diri anda buka mata
dengan keadaan lebihsegar dari sebelumnya.
8. Indikasi dan Kontraindikasi Hypnobirthing
a. Indikasi Hypnobirthing
Hypnobirthing bisa dilakukan pada semua ibu hamil jika ibu
tertarik untuk melakukannya, dan bisa melakukannya pada 7 bulan usia
kehamilan atau beberapa hari sebelum menjalani proses melahirkan (2
minggu sebelum persalinan).
b. Kontraindikasi Hypnobirthing
Hypnobirthing hanya tidak bisa dilakukan pada ibu hamil yang
memiliki gangguan pendengaran, tidak bisa diajak
komunikasi,memiliki gangguan mental atau jiwa dan pada ibu yang
menolak untuk melakukan Hypnobirthing.
B. Hypnobirthing Bekerja
1. Manusia Mahluk Rohani yang Berjasmani
Menurut Dr. Tubagus Erwin Kusuma, SpKJ, seorang medical
hypnotherapis dan psikiater anak dan remaja yang mendalami spiritual
psychiatry, manusia ibarat bio computer. Menurutnya, kita sebaiknya

9
menghayati peran manusia sebagai mahluk rohani yang mempunyai
jasmani.
Peran rohani sebagai programmer yang mempunyai kemampuan untuk
memprogram ke pikiran atau jiwa bawah sadar yang berfungsi sebagai
penyimpanan data. Sedangkan otak bagian limbic berperan sebagai
monitor. Hasil print-outnya tampak pada jasmani.
2. Aura dan Cakra
Mengenal tubuh dan energi manusia. Dr. Tubagus Erwin Kusuma,
Sp.KJ secara garis besar membagi tubuh manusia menjadi badan kasar dan
badan halus. Badan kasar, yaitu tubuh seluler (dapat dilihat melalui indra
mata), sedangkan badan halus berupa aura dan cakra (tidak tampak secara
kasat mata kecuali orang tertentu tetapi bisa dirasakan dan dapat dideteksi
dengan alat).
Menurut Dr. tubuh manusia menyimpan lima jenis energi. Empat energi
diantaranya tersimpan dalam badan kasar, meliputi energi elektrik
(rangsangan saraf dalam tubuh), energi kimia (proses kimiawi yang
berhubungan dengan metabolism tubuh), energi kalorik atau termik (suhu
tubuh), serta energi kinetic (gerakan otot).
Mengenal Aura dan Cakra. Aura adalah cahaya atau medan energi
elektromagnetik yang mengelilingi tubu manusia (juga semua mahluk
hidup) dengan panjang gelombang 6-14 mikron. Meskipun tidak tampak
secara kasat terkecuali oleh orang-orang yang memiliki kemampuan untuk
melihatnya aura bisa dilihat keberadaannya dengan alat aura video
station.Cara merasakan aura secara sederhana, misalnya dengan
menggosok dengan lembut kedua telapak tangan sampai hangat.
Selanjutnya, jauh dekatkan kedua telapak tangan secara terus menerus. Kita
akan merasakan adanya rasa hangat dan sensasi seperti magnet yang Tarik
menarik diantara kedua telapak tangan. Diantara kedua telapak tangan
memang terdapat medan energi aura. Contoh lain, jika kita berada Bersama
orang yang gelisah, kita pun akan merasakan energi yang tidak nyaman.
Aura bisa dipenaruhi oleh lingkungan. Semakin positif lingkungan

10
(penuh kasih saying, cinta dan damai), semakin baik dan sehat pula kondisi
aura. Kata cakra berasal dari Bahasa Sansekerta yang berarti roda. Cakra
sebagai pusat keluar masuknya cahaya elektromagnetik yang berasal dari
matahari atau energi hidup. Cakra juga sebagai penghubung badan kasar
dengan badan halus. Pada tubuh manusia terdapat tujuh cakra utama yang
terletak pada pleksus (simpul-simpul saraf) dan berpusat disepanjang
tulang belakang. Ketujuh cakra tersebut, yaitu cakra dasar, cakra seks,
cakra solar pleksus, cakra dada, cakra tenggorokan, cakra ajna, dan cakra
mahkota.
Mengapa aura dan cakra penting bagi kesehatan jiwa dan raga ibu hamil?
a. Manusia memiliki tubuh fisik, jiwa dan batin atau roh. Sebagai mahluk
rohani yang berjasmani, batin berperan sebagai programmer, jiwa
bawah sadar (bahan halus) sebagai penyimpanan data, otak bagian
limbic berperan sebagai monitor dan fisik (badan besar) merupakan
hasil print outnya
b. Kesehatan badan halus (aura dan cakra) memengaruhi kondisi fisik dan
kehamilan.
c. Biasanya, ibu hamil yang cakra dasarnya kuat dan seimbang, lebih
percaya diri selama hamil dan saat persalinan.
d. Ibu hamil yang ketakutan memiliki bentuk aura yang semakin kecil,
semakin tipis, dan dirasakan oleh janin yang masih ada didalam
kandungan.
e. Itu sebabnya, kesehatan serta ketenangan dan kestabilan jiwa ibu hamil
sangat penting bagi pertumbuhan dan kesehatan janin.
f. Aura dan cakra dapat disehatkan melalui relaksasi dan visualisasi dalam
teknik hypnobirthing.
3. Jiwa atau Pikiran Bawah Sadar
Apa yang dialami tubuh seseorang dari yang ada dalam pikiran bawah
sadarnya. Menurut para ahli, jiwa atau pikiran bawah sadar manusia
berperan sebesar 82% terhadap fungsi dirinya, sedangkan jiwa sadarnya
hanya berperan 18%. Misalnya, seorang perempuan yang keyakinan sudah

11
tertanam oleh cerita orang lain bahwa kehamilan merupakan masa sulit dan
melahirkan itu sakit, akan menyimpan rasa takut. Akibat rasa takut yang
sudah tertanam, saat hamil ia akan melewatinya dengan rasa berat dan
proses melahirkannya pun benar-benar sulit, melelahkan dan menyakitkan.
Perlu disadari setiap manusia unik dan berbeda sehingga setiap
pengalaman persalinan juga sangat individual. Jai, boleh saja
mendengarkan cerita pengalam orang lain, tetapi tidak perlu sampai
terpaku dan menjadi rekaman di jiwa atau pikiran bawah sadar. Yakinkan
diri bahwa saya akan punya pengalaman yang menyenangkan. Untuk itu
ibu hamil perlu melakukan persiapan secara fisik, mental dan spiritual.
Betapa kuat rekaman dijiwa bawah sadar. Kabar baiknya, jika rekaman
negative bisa dinetralisir untuk kemudian diprogramkan ulang
(reprogramming) dengan niat atau sugesti positif. Untuk wanita hamil,
hypno birthing adalah solusi yang jitu.
Pada ibu hamil seperti contoh diatas, bisa dilakukan program ulang
terhadap keyakinan dengan cara mensyukuri kehamilannya. Sadari bahwa
kehamilan merupakan peristiwa yang membahagiakan. Setiap perempuan
diberkahi kemampuan untuk melewatinya dengan tenang, nyaman dan
lancar tanpa rasa sakit.
4. Nyeri Persalinan
Nyeri persalinan memang selalu menjadi “momok”bagi ibu hamil.
Sebenernya dari mana timbul rasa nyeri persalinan itu? Timbulnya rasa
nyeri pada kehamilan dan persalinan adalah sebuah “sinyal”yang
menandakan bahwa ibu hamil yang bersangkutan segera memasuki tahap
persalinan. Namun, sebenernya rasa nyeri itu sifatnya sangat individual.
Banyak, faktor yang memengaruhinya. Mulai dari kondisi fisik sehingga
budaya ibu hamil yang bersangkutan, termasuk kepribadian, pengalaman
hidup, rasa takut, cemas, Persiapan menghadapi persalinan, serta seberapa
besar dukungan lingkungan terdekatny. Artinya, semakin sehat fisik ibu,
semakin singkat dan lancer proses persalinan yang terjadi serta semakin
ringan rasa nyeri yang muncul. Begitu juga, semakin siap ibu menghadapi

12
proses kelahiran bayinya secara mental, semakin sehat jiwanya. Semakin
rasa percaya diri serta keikhlasan ibu untuk menjalani proses
persalinannya. Hal ini dapat meringankan segala rada nyeri yang muncul.
Rasa nyeri itu berhubungan dengan tahap tahap proses persalinan. Ada dua
tahap persalinan.
a. Tahap Pertama Persalinan
1) Dimulai dengan munculnya kontraksi Rahim yang terus menerus
secara teratur. Kontraksi adalah gerakan alami otot otot Rahim
yang mengerut dan meregang secara bergantian, akibat pengaruh
hormone oksitosin yang meningkat produksinya menjelang akhir
kehamilan.
2) Adanya kontraksi membuat mulut rahim (serviks) semakin menipis
dan membuka (sehingga bayi bisa keluar). Awalnya, mulut rahim
membuka sekitar 0-4 cm (fase awal), secara perlahan terus
membuka dari 4 cm hingga 10 cm(fase aktif).
3) Selama masa ini, kepala bayi turun perlahan lahan memasuki
rongga panggul ibu.
4) rasa sakit muncul mulai dari bagian pinggang, perut, dan menjalar
hingga paha.
b. Tahap Kedua Persalinan
1) Dimulai setelah membuka mulut rahim secara sempurna/lengkap
hingga lahirnya bayi
2) Saat ini, kontraksi terasa semakin kuat untuk membantu
mendorong bayi melewati dan keluar dari jalan lahirnya. Sensasi
yang ditimbulkan kontraksi ini sangat kuat.
3) Rasa sakit yang dirasakan ibu di daerah vagina, rektrum, dan
perineum (antara vagina dan rectum).
5. Rekaman rasa takut menggangu proses persalinan
Rasa takut terhadap proses persalinan tentu memberi akibat tidak baik.
Ketika seseorang mengalami stress (rasa takut), pesan tersebut disampaikan
oleh reseptor ke seluruh tubuh. Tubuh secara otomatis mengeluarkan

13
“hormon stress”, yaitu katekolamin dan adrenalin. Ibu hamil yang tidak
bisa melepaskan hormone ketakolamin dalam konsentrasi tinggi. Secara
fisiologis dapat menyebabkan kontraksi rahim terasa semakin nyeri dan
sakit.
Sebaiknya, jika saat saat persalinan dihadapi tenang, ikhlas, dan
pasrah, secara alami tubuh akan mengeluarkan zat yang justru membuat
persaaan menjadi nyaman, mengurang, bahkan menghilangkan rasa sakit.
Dalam kondisi rileks, tubuh ibu mengeluarkan endorphin, penghilang rasa
sakit alami dari dalam tubuh. Menurut para ahli, efek endorphin 200 kali
lebih kuat dari pada morfin.
Dalam keadaan rileks, rahim secara alami dapat melakukan gerakan
ritmis yang seirama dengan gerakan janin yang sedang mencari jalan
keluar. Dengan demikian, janin menemukan jalan keluarnya dengan tenang
dan rasa nyeri melahirkan pun berkurang
6. Pikiran Positif dan Relaksasi Membuat Proses Persalinan Berjalan
Lancar
Melalui Latihan hypno-birthing, seorang ibu hamil mampu memasuki
kondisi relaksasi yang dalam sehingga ia bisa menjaga ketenangan dan
kestabilan emosinya. Dengan kondisi emosi yang tenang, nyaman, stabil,
dan rajin menanamkan afirmasi positif, ibu hamil mampu menetralisir
semua rekaman rekaman negative di pikiran bahwa sadarnya mengenal
kehamilan dan proses persalinan. Selanjutnya, menggantinya dengan
program positif
Kondisi stabil dan seimbang dengan relaksasi yang dalam juga
membuat ibu hamil bertambah peka terhadap janinnya. Ia mampu
berkomunikasi, bahkan bekerjasama dengan janinnya di saat hamil maupun
saat melahirkan. Hal ini dimungkinkan karena ;
a. Seperti halnya orang dewasa, janin pun memliki tubuh (meski masih
kecil), jiwa (yang baru memiliki unsur perasaan), dan roh. Karena
janin baru memiliki unsur jiwa yang sederhana, yaitu perasaan jika ibu
hamil dalam kondisi tenang (alpha), tetha, bahkan delta, janin pun

14
akan merasakannya. Frekuensi ibu hamil mudah tersambung dengan
janinnya.
b. Semua program/niat positif bisa diterima keduanya dengan baik.
Setiap gerakan janin bisa dipahami sang bunda. Bunda pun dapat
bekerjasama dengan janinnya, terutama di saat proses persalinan
berlangsung. Dengan demikian, proses persalinan bisa dilalui dengan
tenang , nyaman, dan “tanpa rasa sakit”.
C. Berlatih Hypno-Birthing
1. Relaksasi Dasar dari Hypno-Birthing
Dasar dilakukannya hypnobirthing adlah relaksasi. Relaksasi
merupakan suatu kondisi istirahat tubuh dan jiwa (pikiran, kemauan dan
perasaan). Dalam melakukan latihan hypnobirthing, ibu hamil dituntun
untuk secara atami meningkatkan ketenangan diri dan menanamkan
program atau niat atau sugesti selama masa kehamilan sampai proses
persalinan. Salah Satu cara untuk mengetahui seseorang sudah rileks atau
belum yaitu dengan melakukan pemeriksaan EEG (electro Encephalo
Graphy). Dalam pemeriksaan tersebut, terlihat perbedaan irama otak.
a. Kondisi beta (saat otak bekerja atau berpikir), irama otak diatas 12
Hertz (cycles per second).
b. Kondisi alpha (relaksasi ringan) berkisar 8-12 Hertz (cycles per
second).
c. Kondisi tetha (relaksasi sedang) berkisar 4-8 Hertz (cycles per second).
d. Kondisi delta (relaksasi dalam) berkisar < 4 Hertz (cycles per second).
Selain EEG, Cara lainya yaitu :
a. EMG (Electro Myelo Grafi), yaitu alat untuk mendeteksi ketegangan
otot.
b. AVS (Aura Video Station), yaitu alat untuk mendeteksi medan energi
electro magnetic.
c. Test Kortisol dalam darah.

15
2. Teknik Physiologi Relaxation Exercise (PRE)
Teknik relaksasi ini dikembangkan oleh Dr. Tb. Erwin Kusuma,
SpKJ. Sebuah teknik yang sangat sederhana, tetapi bermakna. Teknik ini
berdasarkan pada pemahaman akan penciptaan manusia dan alam semesta
sehingga bermakna untuk semua tipe learning channel. Ada lima jenis
learning channel yang sering digunakan yaitu visual, auditori dan
kinestetik.
a. Tipe visual akan lebih mudah mencapai relaksasi melalui proses
membayangkan. Jika ingin rileks, bayangkan tempat yang nyaman dan
indah.
b. Tipe auditori lebih mudah mencapai relaksasi melalui proses
mendengarkan. Misalnya, dengan cara mendengarkan panduan terapis
atau musik.
c. Tipe kinestetik lebih mudah rileks melalui proses merasakan. Misalnya
dengan merasakan semilir angina.
Jika ibu hamil rajin melatih diri untuk berada dalam kodisi tenang
atau rileks, ia dengan mudah melakukan penyesuaian dengan alam
semesta. Suatu kondisi yang selalu dibutuhkan dalam setiap aktivitas
kehidupan manusia.
3. Persiapan Latihan Relaksasi
Sebenernya, persiapan yang dijelaskan dibawah ini hanya untuk berlatih
relaksasi dan hypnobirthing hingga ibu hamil terampil. Kelak, jika ibu
hamil sudah terampil mengondisikan dirinya menjadi rileks, dengan
sendirinya persiapan fisik semacam ini sudah tidak diperlukan lagi. Kapan
pun ibu hamil memerlukan kondisi rileks dengan segera ia bisa
menciptakan kondisi itu.
Mengapa kemampuan menciptakan kondisi rileks ini penting? Setelah
rileks, kemampuan melakukan isolasi sangat diperlukan, yaitu upaya untuk
melindingi diri agar tetap tenang meski lingkungan sekitar cukup gaduh.
Dirumah sakit, lumrah jika terdengar kegaduhan dan berbagai suara ibu
hamil lain yang juga ingin melahirkan bayinya.

16
Dengan kemampuan menciptakan relaksasi pada diri sendiri atau isolasi
ini ibu hamil tidak lagi terpengaruh oleh hiruk pikuk dikamar bersalin.
Sebaliknya, dengan tenang bisa memusatkan perhatiannya secara penuh
dengan prosesnya sendiri. Apa saja yang perlu disiapkan?
a. Pilih waktu yang tepat untuk melakukan relaksasi agar anda tidak
terganggu. Katakana pada orang dirumah bahwa anda tidak ingin
diganggu untuk beberapa saat. Hindari telpon dan bel rumah sementara
waktu
b. Sebaiknya lakukan latihan dengan teratur dan disiplin.
c. Persiapkan tempat. Awalnya kondisikan ruangan atau tempt berlatih
yang tenang dengan lampu yang bisa dibuat remang. Jadikan tempat
yang sama untuk berlatih setiap hari.
d. Jika suka, boleh digunakan aromaterapi lavender. Mengingatkan tidak
semua aroma bisa digunakan oleh ibu aroma bisa digunakan oleh ibu
hamil, sebaiknya anda berkonsultasi dengan ahlinya sebelum
menentukan aromaterapi.
e. Pastikan kandung kemih anda dalam keadaan kosong.
f. Kenakan baju yang longgar dan nyaman.
g. Pasang CD panduan hypnobirthing atau musik yang dapat membawa
anda kedalam ketenangan dan kedamaian hati.
4. Langkah Melakukan Relaksasi dan Hypnobirthing
Teknik relaksasi dan hypnobirthing ini mengajarkan ibu hamil
untuk menjalankan teknik relaksasi yang alami sehingga tubuh dapat
bekerja dengan seluruh saraf secara harmonis. Lakukan relaksasi otot, otot
adalah bagian yang paling luas ditubuh manusia dan banyak digunakan
untuk beraktivitas. Saat berpikir yang seharusnya menggunakan
kemampuan otak saja, ternyata otot pun ikut berpikir alias tegag.
Ketegangan ini, banyak tersimpan didaerah sekitar leher, tengkuk, bahu
kiri dan kanan serta punggung. Berikut ini tahap-tahao relaksasi otot yang
perlu di ikuti:

17
a. Sebelum mulai, lakukan beberapa gerakan penghantar. Perlahan
tundukkan kepala, lalu tengadahkan. Gerakkan kepala kekiri lalu
kekanan. Selanjutnya, putar kepala perlahan searah jarum jam, lau puter
berlawanan arah secara perlahan. Puter kedua bahu kearah depan, lalu
ke belakang.
b. Persiapkan posisi yang paling nyaman, duduk atau berbaring.
c. Tegangkan otot-otot tubuh, mulai dari telapak kaki hingga wajah.
Rasakan ketegangannya beberapa saat.
d. Lepaskan ketegangan sambil mengendurkan seluruh otot mulai dari
wajah sampai telapak kaki.
5. Relaksasi Wajah
Mencapai relaksasi wajah yang dalam sangat penting karena membuat
bagian tubuh lain lebih mudah mengikuti. Setelah menguasai seni relaksasi
wajah, rahang anda akan benar benar rileks dengan mulut sedikit terbuka.
Anda akan dapat memasuki kondisi rileks yang alami dengan cepat.
a. Biarkan kedua kelopak mata anda pelan pelan menutup. Jangan
dipaksa, tetapi biarkan menutup sendiri pelahan.
b. Pusatkan perhatian anda pada otot otot di dalam dan disekitar mata.
c. Begitu terasa ototo otot mata rileks secara alami, rasakan ketenangan
mengalir dari kedua kening, turun ke kelopak mata, ke tulang pipi, dan
sekeliling rahang.
d. Biarkan rahang bawah sedikit rileks sehingga gigi atas dan gigi bawah
terpisah.
e. Biarkan rahang bawah sedikit rileks sehingga gigi atas dan gigi terpisah
kelopak mata akan terasa lebih berat Ketika pipi dan rahang rileks.
f. Bawa rileks mata ke dalam keadaan seolah olah kelopak mata tak dapat
bergerak lagi.
g. Rasakan daerah kepala semakin rileks.
h. Ketika mempraktikan teknik ini, anda akan merasakan leher, bahu, dan
siku turun. Bayangkan bahu terbuka ke luar dan kedua tangan
tergantung rileks dari siku.

18
6. Lakukan Relaksasi Napas
Perhatikan yang keluar dan masuk lewat hidung. Napas yang rileks
adalah napas perut yang lambat dan teratur. Perlahan lahan hirup napas
yang dalam lewat hidung, hitung 10 kali hitungan. Selanjutnya, hembuskan
lewat hidung perlahan lahan sambal diniatkan: “setiap hembusan napas
membuat diri saya semakin tenang”, ini merupakan salah satu cara menuju
ke kondisi rileks yang semakin dalam (Teknik deepening).
Lakukan relaksasi pikiran, karena getaran pikiran sangat ringan,
pikiran perlu dilatih agar dapat mencapai ketenangan. Sarana yang
digunakan adalah indera mata
a. Pada saat berbaring/duduk pandangan atau pusatkan perhatian pada satu
titik atau benda terus menerus hingga tersa kelopak mata semakin
santai, mulai berkedip perlahan untuk kemudian biarkan kedua mata
terpejam. Nikmati santainya raga dan jiwa. Teknik ini disebut fiksasi
mata.
b. Jika ada pikiran yang dating, sementara biarkan saja, tetap pusatkan
perhatian pada music dan panduan.
c. Saat ini, bisa lakukan teknik “isolasi diri” dengan berulang ulang
niatkan “suara apapum yang ada tetap membuat diriku semakin
tenang/rileks.
7. Posisi Relaksasi
Sebenernya, anda tak perlu pusing dengan posisi ini. Pada dasarnya,
tubuh anda sendiri yang bisa merasakanmana yang paling nyaman saat
anda melakukan relaksaso dan hypno birthing.
Pada awal kehamilan, Latihan relaksasi terasa lebih nyaman dengan
posisi tidur terlentang. Memasuki masa kehamilan berikutnya, mungkin
anda sedikit mengangkat kepala dan bahu karena berat janin semakin
bertambah.
Jika pertambahan berat badan cukup banyak, sebaiknya anda memilih
posisi lain. Jika berbaring terlentang rata, tekanan berat badan bayi akan
menghambat pembuluh darah utama di punggung, yaitu vena kava utama

19
sehingga menghambat suplai darah kebagian bawah tubuh dan janin. Ada
dua macam posisi yang dapat dipilih, yaitu posisi berbaring (terlentang)
dan posisi lateral (miring).
a. Relaksasi dengan posisi berbaring
1) Biarkan kedua lengan di sisi tubuh.
2) Tekuk siku keluar dengan lembut dan perlahan ditangkupkan,
arahkan telapak ke bawah dengan jari jari dalam posisi membulat,
beristirahat di kedua sisi tubuh.
3) Regangkan kedua kaki dengan jarak sekitar 6 inci (15,2 cm),
dengan posisi menekuk ke luar.
b. Relaksasi dalam proses lateral
1) Ini merupakan posisi paling penting. Umumnya,posisi inilah yang
dipilih selama persalinan dan menjadi posisi tidur ibu hamil selama
minggu minggu terakhir kehamilan
2) Baringkan tubuh di sisi kiri
3) Leher kiri sisi kiri kepala beristirahat di atas bantal.
4) Lengan kiri diletakan lepas di sisikiri tubuh.
5) Selanjutnya, dengan siku terlipat letakkan tangan disebelah bantal.
Kaki kiri lurus ke bawah dengan lutut sedikit menekuk. Kaki kanan
diletakan di atsnya dengan pinggul ditopang oleh satu atau dua
bantal di bawah lutut.
c. Panduan relaksasi otot
1) Pilih posisi relaksasi seperti yang telah dijelaskan dibuku ini. Ikuti
panduan relaksasi pada CD yang ada di buku ini.
2) Tegangkan otot di telapak kaki (jari jari kaki di arahkan ke langit
langit). Ketegangan ini merambat ke betis, paha, pinggul, perut,
terus ke dada. Bahu sedikit ditarik kea rah telinga. Kedua telapak
tangan dikepal, wajah ditegang,lidah menempel dilangit langit
mulut.
3) Rasakan ketegangan beberapa saat, lalu lepaskan sambil
menghembuskan napas “ahhhh…”

20
4) Lepaskan ketegangan, kecemasan, kesedihan, kemarahan,
kebencian, perasaan perasaan dendam, dan semua emosi emosi
negative yang ada dalam diri anda. (Latihan ini bisa dilakukan
hingga 3-4 kali sampai anda mersa otot otot diseluruh tubuh
menjadi rileks)
5) Kini, saatnya merasakan rileks selalu dalam keadaan berseri seri
atau tersenyum.
6) Rasakan rileksnya otot di daerah leher, bahu kiri dan kanan, lengan
atasm, lengan bawah, kedua telapak tangan serta seluruh jari jemari
tangan terasa semakin lama semakin rileks.
7) Jika ada pikiran pikiran yang dating selama proses Latihan
relaksasi, sementara biarkakn saja. Tetap arahkan kedua indera
pendengaran ke music dan suara panduan yang terus menghantar
anda memasuki alam relaksasi yang semakin dalam.
8) Kini, rasakan rileksnya otot di daerah dada depan sampai belakang,
semakin lama semakin rileks.
9) Selanjutnya kita rasakan otot di daerah perut bagian belakang
sampai ke depan rileks, terasa semakin rileks.
10) Rasakan otot yang rileksdidaerah panggul belakang sampai depan.
11) Seluruh otot menjadi semakin mengendur, semakin rileks.
12) Tiba saatnya merasakan otot yang rileks di daerah paha kiri dan
paha kanan, lutu kiri dan kanan, betis kiri dan kanan, kedua telapak
kaki, serta kaki yang rileks perlahan lahan terjatuh ke kiri dan ke
kanan, bagus sekali
13) Rasakan betapa nikmatnya seluruh otot mulai dari puncak kepala
sampai telapak kaki terasa semakin rileks, seluruh sel, pembuluh
darah , saraf, organ bekerja dengan seimbang dan semakin sehat.
14) Kini, tiba saatnya untuk melakukan relaksasi napas. Napas yang
rileks adalah napas perut.
15) Hirup napas yang panjang lewat hitung, satu, dua,tiga,empat tahan
sejenak..

21
16) Embuskan napas lewat hidung atau mulut dengan perlahan-lahan.
Teruskan bernafas dengan perut, hayati napas adalah napas
kehidupan.
17) Selalu niatkan, setiap kali menghirup napas, anda memasuki alam
relaksasi yang jauh lebih dalam, 10 kali lipat lebih dalam, bagus
sekali.
18) Terus pusatkan perhatian pada napas yang keluar dan masuk, yang
terus menghantarkan diri untuk masuk dalam keadaan rileks yang
paling dalam.
19) Bayangkan saat ini anda berada disebuah taman yang indah dengan
pemandangan alam yang indah. Bunyi gemericik air yang
menenangkan, rumput hijau yang luas tanpa batas, menyejukan
yang membuat anda terasa semakin nyaman, tentram dan damai.
20) Dalam keadaan rileks saatnya menanamkan niat atau sugesti ke
pikiran bawah sadar anda, semakin tenag, ikhlas, pasrah terutama
dalam menghadapi persalinan yang alami, nyaman dan lancar.
21) Kini tiba saatnya untuk mengakhiri latihan relaksasi.
22) Persiapkan diri anda pada hitungan ketiga latihan selesai dan semua
sugestinya menjadi realita dalam kehidupan anda.
23) Satu…. saatnya kembali berada diruangan ini. Dua..sadari npas
anda. Tiga… persiapkan untuk membuka kedua kelopak mata.
Anda bangun dalam keadaan tenang, bugar dan nyaman.
8. Kegiatan Ideomotor
Setelah mencapai keadaan rileks, dapat dilakukan kegiatan ideomotor
(gerakan alami atau otomatis dengan niat. Jadi bukan sengaja digerakan).
Kegiatan ideomotor dengan pendulum ini adalh sebagai sarana pembuktian
sedehana bahwa diri saya sudah bisa rileks.
Menurut Dr. Erwin gerakan ideomotor adalah salah satu pilihan yang
tepat untuk penduduk ASIA. Alesannya karena sebagai besar penduduk asi
masih menggunakan bahasa otot. Kegiatan ideomotor juga merupakan
salah satu sarana untuk melakukan teknik pendalaman (deepening), yaitu

22
menuju ke kondisi rileks yang semakin dalam.
a. Pegang tali pendulum dengan salah satu tangan Anda, setinggi mata.
b. Gerakan pendulum secara sengaja dengan tangan kekiri dan kekanan.
c. Sekarang, kondisikan pendulum dalam keadaan berhenti.
d. Relaksasikan tubuh anda. Setelah itu, pandang dengan lembut
pendulum dengan kedua mata (teknik fiksasi mata agar pikiran rileks).
e. Niatkan pendulum bergerak kekiri dan kekanan. Ingat, tangan dalam
kondisi diam tanpa digerakan dengan sengaja.
f. Lihat, ternyata dalam keadaan yang tenang, pendulum langsung
berayun kekiri dan kekanan, sesuai yang diniatkan.
g. Terus niatkan agar gerakan pendulum semakin cepat, semakin kuat.
Perhatikan, epndulum terus mengikuti niat anda.
h. Hal ini menjelaskan dengan kuat bahwa niat yang merupakan komando
dari dalam diri manusia yang tertinggi yaitu roahni.
i. Setelah pendulum bergerak, pejamkan kedua mata. Perlahan-lahan
tangan kiri anda diangkat sampai sejajar dengan tangan kanan anda.
j. Niatkan kedua tangan bergerak saling mendekat. Lepaskan pendulum
k. Terus niatkan dalam hati kedua tangan terus bergerak dengan alami
untuk meningkatkan ketenangan dan kesehatan diri
l. Setelah beberapa saat, jika sudah selesai niatkan kedua tangan berhenti
diam dipangkuan.
m. Rasakan dan hayati
n. Biarkan kedua tangan bergerak dengan alami untuk meningkatkan
ketenangan diri.
Saat pertama kali melakukan gerakan ideomotor ini, sebaiknya anda
didampingi oleh hypnotherapis. Hal ini, mengingat rekaman bawah sadar
setiap orang berbeda-beda sehingga bisa saja pada saat melakukan gerakan
ideomotor pertama kali, rekaman bawah sadar keluar tanpa kendali yang
dapat mengakibatkan reaksi pada tubuh.
a. Lakukan swasugesti (subconscious reprogramming) atau masukan niat
atau program positif. Beberapa hal yang perlu diingat dalam

23
menanamkan program positif.
1) Selalu guanakan kata-kata positif. Jika ingin sehat, katakana sehat
bukan tidak sakit.
2) Programkan; ”Mulai saat ini… dan seterusnya.”
3) Lakukan secara berulang-ulang untuk hasil yang optimal.
b. Untuk ibu hamil, dalam keadaan santai yang dalam, masukan niat atau
program positif sehingga terekam di jiwa atau pikiran bawah sadar.
Dalam keadaan yang tenang, niat atau sugesti mulai terealisasi dalam
kehidupan kita.
1) Masukan niat; “Mulai sekarang dan selanjutnya saya semakin
tenang dalam menghadapi perubahan-perubahan dalam kehidupan
terutama dalam menghadapi persalinan yang alami, nyaman dan
lancar.”
2) Niatkan juga; “Janin didalam kandungan tumbuh sehat baik
jasmani maupun rohani hingga kehamilan berusia 9 bulan dan
Bersama-sama menjalani proses persalinan secara alami, nyaman
dan lancar.”
3) Jika relaksasi dilakukan pada saat malam hari menjelang tidur,
langsung diniatkan :”Tidur yang sehat dan tidur yang dalam.”.
Selanjutnya, niatkan juga untuk bangun sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Hal ini sangat bermanfaat karena banyak ibu hamil
yang mengalami sulit tidur.
4) Hypnobirthing degan afirmasi sebainya dilakukan saat menjelang
proses persalinan misalnya saat kontraksi datang. Niatkan dan
sadari: “Setiap kontraksi merupakan gerakan alami rahim saya,
biarkan otot semakin rileks, lentur dan mulut rahim membuka
sempurna.”
5) Sugesti hypnobirthing juga bisa dilakukan saat tanpa diduga terjadi
pendarahan. Niatkan: “Darah segera berhenti, tubuh saya masih
membutuhkannya.”
Ibu hamil yang terlatih relaksasi dan hypnobirthing akan mampu

24
merasakan dan berkomunikasi dengan seluruh organ perangkat proses
persalinannya, seperti otot-otot rahim dengan kontraksinya serta mulut
rahim dengan proses pembukannya. Dengan demikian, terbentuknya
kerjasama yang bisa membuat proses keluarnya bayi berjalan lancar tanpa
rasa sakit.
Oleh karena itu, selisih waktu untuk mempelajari teknik ini dan jadikan
sebagai bagian penting dari kegaiatn rutin sehari-hari. Penting sekali untuk
membentuk pola agar pikiran dapat memberi respon otomatis saat tiba
waktunya melahirkan.
9. Afirmasi Positif Selama Masa Hamil
 Aku mempercayai tubuhku.
 Tubuhku sehat dan kuat.
 Aku mampu dan kuat.
 Aku adalah wanita yang tegar dan kuat.
 Aku menerima diriku sebagai wanita yang tangguh.
 Aku merasa yakin, aman dan nyaman.
 Aku hidup dalam damai di dalam dunia.
 Aku mempercayai kebijaksanaan dari tubuhku.
 Aku memercayai diriku.
 Aku memercayai kekuatan tubuhku.
 Aku dicintai, didukung dan dipelihara oleh keluarga ku.
 Aku tenang dan seimbang.
 Aku selaras dengan tubuhku.
 Aku selaras dengan bayiku.
 Tubuhku mengetahui bagaimana caranya janin ini bertumbuh.
 Tubuhku jug amengetahui bagai mana cara bayi ini lahir.
 Tubuhku mengetahui apa yang harus diperbuat.
 Tubuhku dengan sempurna memelihara bayiku.
 Tubuhku menjadi yang lebih kuat setiap hari.
 Keyakinanku menjadi yang lebih kuat dari hari ke hari.

25
 Pikiranku rileks, tubuhku pun rileks.
 Leher rahimku dengan kuat dan aman menyangga dan menjaga
janinku.
 Rahimku merupakan sumber kasih dan cintaku
 Bayiku bahagia dan sehat.
 Aku merasakan kegembiraan dari pengalaman hamil ini
 Kehamilan ini adalah anugrah terindah dalam hidupku.
 Persalinan adalah hal yang luar biasa, tetapi alami dan wajar.
 Persalinanku berlangsung dengan mudah, alami dan wajar.
 Kelahiran bayiku merupakan satu pengalaman yang sangat
menggembirakan.
 Kelahiran bayiku merupakan pengalaman yang luar biasa indah.
 Aku percaya pada keajaiban dalam persalinanku.
 Aku menyayangi makanan-makanan yang bersifat mendukung
kesehatanku.
 Segala hal yang aku perlukan akan tersedia.
 Aku sudak menemukan satu sumber yang belum digunakan dari
kekuatan didalam aku yang kini tersedia untukku.
D. Komunikasi dengan ‘Spirit Baby’ Sukseskan Persalinan
1. Komunikas Lewat Jalur Batin
Terjadinya komunikasi antar bunda dengan janinnya (komunikasi batin)
sudah mulai banyak dilakukan oleh ibu hamil. Hal inipun dibuktikan
melalui alat USG 4 dimensi. Komunikasi yang dilakukan memang bukan
secara verbal dan tatap mata secara kasat, melainkan melalui jalur batin,
jalur spirit, meski kata-kata bisa saja diucap secara verbal.
Ibu hamil yang bersungguh-sungguh berusaha mengenali janinnya, lalu
bersungguh-sungguh juga melakukan kontak atau hubungan secara batin,
bisa merasakan bahwa panggilannya bersambut. Pada dasarnya, tidak ada
ibu hamil yang tidak bisa berkomunikasi dengan janinnya karena alam telah
menyiapkan.

26
2. Manfaat Komunikasi dengan ‘Spirit Baby’
a. Selama Hamil
Berkomunikasi secara intens dengan janin menguatkan ikatan batin
antara bunda dan buah hatinya, meskipun bagi orang lain secara kasat
mata janin belum terlihat karena masih dalam kandungan. Ikatan batin
yang terjalin kuat antara janin dan bunda, punya peran penting selama
ibu hamil menjalani masa kehamilan hingga proses persalinan.
Selama hamil, komunikasi yang intens membuat ibu hamil tanggap.
Biasanya, janin selalu mengirim pesan pada bundanya yang berhubungan
dengan kesehatan kehamilan, baik fisik maupun mental. Kepekaan ibu
hamil terhadap sinyal yang disampaikan janin inilah yang justru
membantunya menjaga kehamilannya agar berlangsung sehat, tenang,
damai, hingga saatnya melahirkan.
b. Menjelang Persalinan
Menjelang proses persalinan, jalinan yang kuat antara ibu hamil
dengan janinnya, lagi-lagi menunjukan kemampuan dan kehebatannya.
Dengan kepekaannya, sang bunda akan tahu kapan janinnya ingin
dilahirkan dan karena itu sang bunda pun perlu segera bersiap. Secara
batin, bunda dan janin langsung “berkolaborasi” kepercayaan diri bunda
menjadi sangat tinggi karena yakin mampu melewati saat bersejarah
bersama buah hatinya.
3. Cara Berkomunikasi dengan ‘Spirit Baby’
Terus lakukan kontak secara batin dengannya, setiap saat dan bersamaan
dengan aktivitas sehari-hari seperti memgatakan apa yang anda rasakan
setiap saat, ajak janin berdialog, Bacakan buku cerita dengan intonasi
berbeda, ajak janin bermain dan bercanda melalui sentuhan atau ketukan,
dengarkan musik musik yang bisa digunakan seperti musik klasik atau
pendengaran suara-suara yang terjadi dialam seperti gemercik air, suara
burung, suara angin, dan debur ombak.

27
E. Siap Jalani Proses Persalinan
1. Pernafasan Sempurna, Pasokan Oksigen Optimal
Awal proses persalinan yaitu mulai bergeraknya janin menuju jalan lahir.
Hal tersebut menimbulkan tekanan sehingga otot-otot rahim menegang.
Dalam kondisi seperti ini, ibu hamil sangat diharapkan untuk tenang, tidak
panik. Kepanikan dan ketegangan ibu hamil justru dapat membuat otot-otot
rahim semakin menegang dan menimbulkan rasa sakit.
Menguasai teknik pernafasan dengan baik dapat menghadirkan rasa
rileks sehingga proses persalinan bisa dijalani dengan tenang tanpa adanya
rasa sakit. Menguasai teknik pernafasan yang baik juga penting karena
melalui pernafasan yang baik, oksigen dapat masuk ke dalam tubuh secara
optimal.
2. Teknik Pernafasan Menjelang Persalinan
Metode relaksasi yang dalam membuat anda semakin tenang sekaligus
membantu suksesnya persalinan. Ada tiga teknik pernafasan yang penting
dalam hypno-brithing, yaitu pernafasan tidur (sleep breathing), pernafasan
perlahan/lambat (slow brithing) dan pernafasan lanjut (birth breathing).
Teknik pernafasan ini sangat perlu dilatih hingga terampil, mengingat
sangat berguna saat menjelang persalinan.
Ketiga teknik pernafasan ini dapat menyeimbangkan kondisi hormon
dalam tubuh ibu hamil sehingga membuat seluruh perangkat organ yang
berkepentingan bisa bekerja pada waktu yang sama. Selain itu, membantu
memumculkan insting alami, membiarkan tubuh ibu hamil dan tubuh janin
yang janin yang mengontrol persalinan, sementara itu hamil yang
bersangkutan memasuki kondisi rileks yang semakin dalam.
a) Pernafasan Tidur
Pernafasan tidur yang perlahan dan dalam merupakan teknik
pernafasan yang lebih sering digunakan pada awal latihan relaksasi. Perlu
memfokuskan perhatian untuk menguasai teknik ini
secepatnya.Pernafasan tidur dapat membantu mencapai relaksasi jika
dipraktikkan dengan bantuan rekaman atau pendamping persalinan.

28
Teknik ini juga dipakai untuk relaksasi saat menghadapi kontraksi
selama persalinan.
b) Pernafasan perlahan
Pernafasan perlahan merupakan bagian paling penting pada
persiapan melahirkan. Teknik pernafasan ini berupa tarikan nafas
panjang, tenang, pelan yang langsung memfokuskan anda pada bayi dan
membantu pada setiap kontraksi.
Sebaiknya, pernafasan dilatih setiap hari. Beberapa menit ketika
terbangun di pagi hari sebelum tidur dimalam hari merupakan waktu
yang baik untuk berlatih. Tujuan nafas panjang, yaitu membuat tarikan
dan embusan nafas anda sepanjang mungkin, agar dapat menyesuaikan
dengan panjangnya gelombang kontraksi, selain itu, pernafasan ini
membuat dinding erut mengembang sebesar dan setinggi mungkin.
Nafas ini membantu memaksimalkan efisiensi dari kontraksi. Dengan
membuat pengembangan gelombang kontraksi, Anda membantu otot
vertikal diperut untuk mendorong naik keatas otot berbentuk melingkar
yang terletak dibawah dan membuka mulut rahim.
c) Pernafasan Lanjut
Setelah nafas teratur dan mampu membawa diri menuju kondisi
rileks dengan mudah, Anda dapat memperdalam relaksasi dengan cepat
menggunakan relaksasi lanjut.

29
BAB III
ISI JURNAL

A. Pengaruh Hypnobrithing Terhadap Intesitas Nyeri Pada Ibu Bersalin


Normal Di RSUD Labuang Baji Makassar
1. Pendahuluan Jurnal
Nyeri selama persalinan secara fisiologis disebabkan oleh dua hal,
pada tahap pertama nyeri disebabkan oleh adanya dilatasi dan pendataran
servik, serta adanya iskemia rahim. Nyeri tahap pertama ditransmisikan
melalui segmen saraf spinalis T11-12 dan saraf-saraf asesoris torakal
bawah serta saraf simpatik lumbal atas, saraf-saraf ini berasal dari korpus
uteri dan servik. Nyeri yang timbul pada tahap dua disebabkan oleh
adanya peregangan jaringan perineum, traksi pada peritoneum dan
dorongan utero-servikal pada saat kontraksi, dan adanya kekuatan ekspulsi
atau tekanan dari kandung kemih dan rektum. Impuls nyeri melalui
sakrum 1-4 dan sistem parasimpatik dari jaringan perineal.
Salah satu teknik non farmakologi yang dapat menurunkan nyeri
dengan menggunakan teknik hypnotherapy. Teknik seperti hipnosis telah
diusulkan sebagai cara untuk membantu wanita mengatasi rasa sakit
selama persalinan. Selama wanita melahirkan dapat menggunakan
hipnosis dalam berbagai cara; untuk mempromosikan relaksasi sebagai
sarana untuk memisahkan diri dari rasa sakit atau untuk mengubah
persepsinya, misalnya: memahami kontraksi sebagai cara untuk lebih
dekat dengan melahirkan bayinya.
Hypnotherapy dalam persalinan atau dikenal dengan hypnobirthing
dilakukan dengan cara hipnosis yakni perubahan status kesadaran saat
konsentrasi individu terfokus dan distraksi minimal, hipnosis juga bisa
digunakan untuk mengendalikan nyeri, bahwa hipnosis dapat mencegah
stimulus nyeri dalam otak menembus pikiran sadar, teori tertentu
menyebutkan bahwa hipnosis bekerja dengan mengaktifkan saraf dalam
otak yang menyebabkan pelepasan zat seperti morfin alamiah yang disebut

30
enkefalin dan endorphin. Stimulus hypnobirthing merangsang pituitary
mengeluarkan Pro-opiomelanocortin (POMC) sehingga dapat
meningkatkan sekresi beta endorfin. Pengeluaran beta endorfin
meningkatkan toleransi ibu terhadap nyeri.
Banyak metode-metode yang digunakan dalam mengurangi
kecemasan atau kekhawatiran dalam menghadapi persalinan. Salah satu
diantaranya adalah Hypnobrithing. Hypnobrithing serndiri dapat
mencegah komplikasi persalinan dan mempunyai tujuan untuk
membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan
ketakutan dan kecemasan sebelum, selama dan setelah persalinan. Selama
ini hypnobrithing bukan hal yang baru lagi, tapi pada kenyataannya
banyak orang yang tidak pernah melakukan metode hypnobrithing.
Pada Hasil dari Tahun 2011 obeh BMA, AMA teurapetik dari
hipnosis dan hipnotherapy mendapatkan angka keberhasilan adalah 85%.
Pada Penelitian Ilmiasih (2010) menunjukan tingkat kecemasan ibu hamil
sebelum dilaksanakan latihan relaksasi hypnobrithing 63% tingkat
kecemasan ringan dan 12% mengalami cemas, sedangkan hasil presentse
kecemasan ibu hamil sesudah dilakukan latihan relaksasi hipnobrithing
adalah 56% tidak cemas dan 385 tingkat kecemasan ringan. Hal ini
menunjukan penurunan tingkat kecemasan pada Ibu hamil setelah
dilakukan latihan hypnobrithing.
2. Pembahasan Jurnal Mengenai Intesitas Nyeri Hypnobrithing
1. Intensitas nyeri pada ibu bersalin normal.
Nyeri bersalin dapat menimbulkan respon fisiologis yang
mengurangi kemampuan rahim saat kontraksi, sehingga bisa
memperpanjang waktu persalinan.(Jensen, 2015) Dari beberapa kasus,
kelahiran bukan peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa
penuh rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian. Nyeri
adalah pengalaman sensori atau emosional tidak menyenangkan akibat
kerusakan jaringan potensial atau aktual (Judha. 2012).

31
Nyeri selama persalinan secara fisiologis disebabkan oleh dua
hal, pada tahap pertama nyeri disebabkan oleh adanya dilatasi dan
pendataran serviks, serta adanya iskemia rahim. Nyeri tahap pertama
ditransmisikan melalui segmen saraf spinalis T11-12 dan saraf - saraf
asesoris torakal bawah serta saraf simpatik lumbal atas, saraf - saraf
ini berasal dari korpus uteri dan serviks. Nyeri yang timbul pada tahap
dua disebabkan oleh adanya peregangan jaringan perineum, traksi
pada peritoneum dan dorongan utero-servikal pada saat kontraksi, dan
adanya kekuatan ekspulsi atau tekanan dari kandung kemih dan
rektum. Impuls nyeri melalui sakrum 1- 4 dan sistem parasimpatik
dari jaringan perineal.(Jensen, 2015).
Pada penelitian ini intensitas nyeri antara satu responden dengan
responden yang lain bervariasi. Hal ini disebabkan karena nyeri
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti umur dan pendidikan. Dalam
penelitian ini responden yang mengalami nyeri berat lebih banyak
yang berusia < 25 tahun (45%) dibandingkan yang berusia > 35 tahun
(35%).
Hal ini disebabkan karena usia muda seseorang belum memiliki
pengalaman yang cukup terkait persalinan dan nyeri sehingga
mempersepsikan nyeri lebih berat dibanding yang berusia lebih tua
selain itu umur ibu yang lebih muda memiliki sensori nyeri yang lebih
intens dibanding dengan ibu yang memiliki umur yang lebih tua.
Umur muda cenderung dikaitkan dengan kondisi psikologis yang
masih labil yang memicu terjadinya ketakutan dan kecemasan
sehingga nyeri yang dirasakan semakin lebih kuat. Umur juga dipakai
sebagai salah satu faktor dalam menentukan toleransi terhadap nyeri.
Pada paritas ibu yang primipara intensitas kontraksi uterus lebih kuat
dibandingkan pada ibu yang multipara dan ibu multipara memiliki
pengalaman persalinan sebelumnya akan lebih mudah beradaptasi
dengan nyeri dibandingkan dengan ibu yang belum pernah memiliki
pengalaman dalam hal ini ibu primipara (Adam, 2015).

32
Selain itu dalam penelitian ini, ibu yang pendidikannya SMP dan
SMA (45%) lebih banyak yang mengalami nyeri. Hal ini
menunjukkan bahwa yang mengalami nyeri lebih banyak adalah ibu
bersalin yang memiliki pendidikan rendah yang menurut asumsi
peneliti pengetahuan tentang manajemen nyeri dan cara
penatalaksanaan nyeri bisa didapatkan melalui pendidikan baik formal
maupun non formal.
Menurut Notoatmojo (2010) mengatakan bahwa tingkat
pengetahuan sangat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan,
semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah
menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang
dimiliki dan begitu juga sebaliknya. Pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Pengetahuan merupakan hal yang penting bagi setiap individu karena
dengan modal pengetahuan, seseorang bisa bersikap melakukan suatu
usaha termasuk melakukan tindakan yang bisa menyebabkan nyeri
berkurang.
2. Pengaruh hypnobirthing terhadap intensitas nyeri pada ibu
bersalin normal di RSUD Labuang Baji Makassar
Hasil dari penelitian ini berdasarkan uji statistik Mann Whitney
didapatkan ada pengaruh hypnobirthing terhadap intensitas nyeri pada
ibu bersalin normal di RSUD Labuang Baji Makassar, dimana
hypnobirthing dapat menurunkan intensitas nyeri pada ibu bersalin
normal.
Nyeri adalah suatu sensori yang tidak menyenangkan dari satu
pengalaman emosional yang disertai kerusakan jaringan secara
aktual/potensial (Medical Surginal Nursing), nyeri merupakan suatu
perasaan yang tidak menyenangkan dan disebabkan oleh stimulus
spesifik mekanis, kimia, elektrik pada ujung – ujung syaraf serta tidak
dapat diserah terimakan kepada orang lain. (Jensen, 2015).
Ketika persepsi nyeri sudah berubah menjadi rasa nyaman maka

33
individu akan merasa aman. Apabila individu berada di lingkungan
yang aman, saraf vagus tidak bermielin bekerja aktif. Vagus tidak
bermielin menghantarkan sinyal saraf lebih lambat dibanding vagus
bermielin, sehingga otak mempunyai kesempatan untuk melakukan
kompensasi terhadap nyeri. Saat saraf otonom mengaktivasi saraf
tidak bermielin tubuh akan merespon dengan immobilisation without
fear. Dalam keadaan immobilisasi tubuh akan meningkatkan ambang
batas nyeri sehingga akan mempengaruhi intensitas nyeri (Porges,
2012).
Salah satu penyebab dari nyeri adalah iskemia otot uteri yaitu
penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal mengalami deficit
akibat kontraksi arteri mometrium. Hipnosis bekerja dengan baik
dengan amigdala dan hipotalamus, untuk mengubah respon stres.
Hipnosis memungkinkan konsentrasi terfokus dan relaksasi, sehingga
terjadi peningkatan oksigen ke seluruh sel-sel tubuh. Peningkatan
oksigen memiliki pengaruh besar pada penurunan respon otonom
pasien terhadap stres. Mengisi sel dengan oksigen melalui hipnosis
mengurangi rasa nyeri seperti peregangan sel otot meningkatkan
aliran darah (yaitu oksigen) dan mengurangi rasa nyeri (Jensen &
Mark, 2011).
Temuan - temuan yang signifikan dari percobaan klinis tentang
pendekatan-pendekatan hipnotis untuk penanggulangan rasa nyeri,
dan menyatakan bahwa hipnosis lebih efektif daripada pengobatan
placebo (Jensen & Patterson, 2014).
Salah satu teknik non farmakologi yang dapat menurunkan nyeri
dengan menggunakan teknik hypnotherapy. Teknik seperti hipnosis
telah diusulkan sebagai cara untuk membantu wanita mengatasi rasa
sakit selama persalinan.
Selama wanita melahirkan dapat menggunakan hipnosis dalam
berbagai cara; untuk mempromosikan relaksasi, sebagai sarana untuk
memisahkan diri dari rasa sakit atau untuk mengubah persepsinya,

34
misalnya: memahami kontraksi sebagai cara untuk lebih dekat dengan
melahirkan bayinya.(Madden, 2016).
Hypnotherapy dalam persalinan atau dikenal dengan
hypnobirthing dilakukan dengan cara hipnosis yakni perubahan status
kesadaran saat konsentrasi individu terfokus dan distraksi minimal,
hipnosis juga bisa digunakan untuk mengendalikan nyeri, bahwa
hipnosis dapat mencegah stimulus nyeri dalam otak menembus
pikiran sadar, teori tertentu menyebutkan bahwa hipnosis bekerja
dengan mengaktifkan saraf dalam otak yang menyebabkan pelepasan
zat seperti morfin alamiah yang disebut enkefalin dan
endorphin.(Nursalam, 2018) Stimulus hypnobirthing merangsang
pituitary mengeluarkan Pro-opiomelanocortin (POMC) sehingga dapat
meningkatkan sekresi beta endorfin. Pengeluaran beta endorfin
meningkatkan toleransi ibu terhadap nyeri.(Nursalam, 2018).
Hypnobirthing merupakan kombinasi praktik hypnosis terhadap
diri sendiri / autohypnosis (self Hypnosis) dengan panduan dari
hypnotherapis untuk mencapai relaksasi mendalam. Hypnobirthing
dapat digunakan untuk menghadapi dan menjalani kehamilan serta
persiapan melahirkan dengan cara alami, tenang, dan nyaman serta
kesehatan jiwa janin.(Kuswandi, 2011).
Hypnobirthing memiliki beberapa manfaat di antaranya
mengurangi rasa nyeri, meningkatkan kejadian persalinan spontan,
mengurangi resiko operasi, mempercepat pemulihan ibu post partum,
membantu suplay oksigen kepada bayi selama proses persalinan
sehingga bayi yang lahir memiliki nilai APGAR yang lebih
baik.(Jensen, 2015).
Adapun penelitian selanjutnya didapatkan wanita yang
menggunakan teknik hipnosis untuk persalinan di rumah sakit
mungkin menghadapi hambatan yang terkait dengan resistensi
pemberi pelayanan atau kebijakan kelembagaan. Efek ansiolitik dan
analgesik potensial dari hipnosis klinis untuk persalinan patut

35
dipelajari lebih lanjut. Perawat yang merawat wanita selama
persalinan dan melahirkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan mereka dengan strategi untuk mendukung teknik
hipnoterapeutik (Beebe, 2014).
Adapun penelitian yang dilakukan oleh (Triyani, Fatimah, &
Aisyah, 2016) ditemukan bahwa hipnosis berpengaruh dalam
menurunkan tingkat kecemasan ibu nullipara di triwulan III.
Sedangkan penelitian lainnya menemukan bahwa hypnobirthing
berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan, tekanan darah
dan denyut nadi pada ibu primigravida trimester III.(Triyani, 2016).
Selain itu, penelitian di Australia ditemukan bahwa lama kala II
pada ibu yang dilakukanhypnobirthing rata-rata lebih
singkatdibandingkan yang tidak dilakukanhypnobirthing 51% tidak
menggunakanobat rasa sakit sama sekali dan tingkat ketidaknyamanan
keseluruhan untukpersalinan dan kelahiran adalah 5,8 dari 10dengan
32% skala nyerinya di bawah 5,8,termasuk dua peserta yang mencatat
ketidaknyamanan nol (Phillips-Moore, 2012).
B. Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Penanggulangan Nyeri Pada Masa
Persalinan Di UPT Puskesmas Sukamaju Kab. LuwuUtara Tahun 2020.
1. Pendahuluan Jurnal
Proses persalinan merupakan serangkaian kejadian yang diawali
dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan disertai
dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari jalan lahir. Persalinan
dikatakan normal bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa
memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan
bayi, umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. Persalinan
normal (eutosia), adalah proses kelahiran janin pada kehamilancukupbulan
(aterm) pada letak memanjang dan presentasi belakang kepala disusul
dengan pengeluaran placenta dan seluruh proses persalinan berakhir dalam
waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan dan tanpa komplikasi.(Sandi,
2018).

36
Persalinan secara normal terjadi pada ibu hamil dengan usia
kehamilan aterm (37 minggu-42 minggu). Pada proses persalinanibu harus
mampu mengeluarkan janin secara spontan dari rahim melalui jalan lahir
tanpa membahayakan ibu dan janinnya. Pada masa persalinan dan
kelahiran ini merupakan waktu yang mengandung resiko baik terhadap ibu
maupun janin.
Pada salah satu yang terjadi pada masa persalinan yaitu adanya rasa
nyeri yang di rasakan oleh ibu, hal ini merupakan kejadian yang normal
atau alamiah, tetapi banyak ibu-ibu yang tidak memahami bahwa rasa
sakit itu baik dalam proses persalinan.Hal ini disebabkan adanya
perubahan dalam tubuh tertutama pada uterus, karena pengaruh dari kerja
hormonal yang terjadi masa persalinan.
Kondisi nyeri yang timbul pada proses persalinan memungkinkan para
ibu cenderung memilih cara yang paling gampang dan cepat untuk
menghilangkan rasa nyeri, maka berbagai upaya dilakukan untuk
menurunkan nyeri pada persalinan baik secara farmakologi maupun non
farmakologi. Nyeri persalinan yang tidak tertahankan mendorong ibu
bersalin menggunakan obat penawar nyeri seperti analgetik dan sedativa,
sedangkan obat- obat tersebut memberikan efek samping yang merugikan
yang meliputi fetal hipoksia, resiko depresi pernapasan neonatus,
penurunan Heart Rate/Central Nervus System (CNS) dan peningkatan
suhu tubuh ibu yang dapat menyebabkan perubahan pada janin
(DitjenP2PKemenkesRI).
Selain itu, nyeri yang terjadi dapat mempengaruhi kelelahan,
menimbulkan penyebab kanker rahim dan berakibat pada persalinan yang
kondisi ibu berupa rasa takut, stres. Stres khawatir dapat kontraksi
melemahnya lama.(Prananingrum, 2015) Menurut Galih dkk Saat ini
hampir 20– 50% persalinan di Rumah Sakit Swasta dilakukan dengan
Sectio Caesaria. Hal ini dikarenakan ibu–ibu yang hendak bersalin lebih
memilih operasi karena tidak ingin merasakan nyeri. Di Brazil, operasi
Sectio Caesaria mencapai 50% yang merupakan persentase tertinggi

37
diseluruh dunia. (Yulrina A., 2015)
Hypnobirthing ini tidak memiliki potensi efek samping terhadap bayi,
mampu menghadirkan rasa nyaman, rileks, dan aman menjelang kelahiran,
membuat ibu mampu mengontrol sensasi rasa nyeri pada saat kontraksi
uterus, persiapan hypnobirthing bermanfaat bagi semua keluarga,
termasuk mereka yang karena memang mengalami suatu keadaan khusus,
berada dalam kategori resiko tinggi jika persalinan mereka berlangsung
tidak seperti yang diharapkan.(Rahmawati, 2019)
2. Pembahasan Penanggulangan Nyeri Pada Masa Bersalin
a. Nyeri Persalinan Sebelum Dilakukan Hypnobirthing
Rasa nyeri yang dialami responden pada saat persalinan
dikarenakan adanya perubahan fisiologi dari jalan lahir dan rahim.
Menurut Hidayat (2009) bahwa nyeri tergantung dari kerja serta saraf
besar dan kecil yang berada dalam akar ganglion dorsalis. Rangsangan
pada saraf besar akan meningkatkan mekanisme aktivitas substansia
gelatinosa yang mengakibatkan tertutupnya pintu mekanisme sehingga
aktivitas sel T terhambat dan menyebabkan hantaran rangsangan ikut
terhambat. Rangsangan pada serat kecil akan menghambat aktivitas
substansia gelatinosa dan membuka pintu mekanisme, sehingga
merangsang aktivitas sel T yang selanjutnya akan menghantarkan
rangsangan nyeri. (Rahmawati, 2019).
Pada penelitian ini intesitas nyeri pada responden bervariasi baik
pada kelompok yang dilakukan hypnobirthingmaupun yang tidak
dilakukan hypnobirthing. Berdasarkan tabel 1 pada penelitian ini
sebelum dilakukan hypnobirthing, responden yang mengalami nyeri
berat dan nyeri berat tidak terkontrol adalah responden yang berusia <
25 tahun yaitu sebanyak 4 (33,33%) dan responden yang mengalami
nyeri sedang adalah responden yang berusia 25 – 35 yaitu sebanyak 3
(25%). Hal yang sama dihasilkan dalam penelitian Magfiroh (2012)
dalam Adam dan Umboh (2015) bahwa umur ibu yang < 25 tahun lebih
merasakan nyeri hebat dibandingkan dengan umur yang berusia 25 – 35

38
tahun. (Adam, 2015).
Hal ini disebabkan karena usia muda seseorang belum memiliki
pengalaman yang cukup terkait persalinan dan nyeri sehingga
mempersepsikan nyeri lebih berat dibanding yang berusia lebih tua.
Selain itu, umur muda memiliki sensori nyeri lebih intens dibanding
dengan ibu yang memiliki umur yang lebih tua. Umur muda cenderung
dikaitkan dengan kondisi psikologis yang masih labil yang memicu
terjadinya ketakutan dan kecemasan sehingga nyeri yang dirasakan
semakin lebih kuat. Umur juga dipakai sebagai salah satu faktor dalam
menentukan toleransi terhadap nyeri.(Adam, 2015).
Menurut Eka Sriwahyuni dkk. (2019) selama persalinan, uterus
berkontrasi kuat. Kadang-kadang ketika kontraksi seseorang akan
merasakan nyeri. Kontraksi otot-otot rahim berlaku ketika
prostaglandin dihasilkan. Prostaglandin adalah bahan kimia yang dibuat
oleh lapisan rahim. Sebelum melahirkan atau selama persalinan, kadar
prostaglandin meningkat. (Eka Sriwahyuni, 2019)
b. Nyeri Persalinan Setelah Dilakukan Hypnobirthing
Metode hypnobirthing merupakan suatu upaya alami menanamkan
niat positif/sugesti kejiwaan/pikiran bawah sadar dalam menjalani masa
kehamilan dan persiapan persalinan didasarkan pada keyakinan bahwa
setiap perempuan memiliki potensi untuk menjalani proses melahirkan
alami, tenang dan nyaman (tanpa rasa sakit). (Eka Sriwahyuni, 2019)
Dasar hipnosis adalah pemanfaatan kemampuan kita untuk
mengakses alam bawah sadar secara langsung. Biasanya kita hanya
menyadari pikiran yang ada pada alam sadar. Secara sadar kita berfokus
pada sesuatu yang ada di hadapan kita, secara sadar kita berbicara dan
mengucapkan kata-kata, atau secara sadar kita berusaha mengingat apa
yang telah kita lakukan. Namun saat melakukan hal- hal tersebut, alam
sadar bekerjasama dengan alam bawah sadar.(Yunefit U., 2014)
Pengukuran intensitas nyeri persalinan dimulai pada pembukaan IV dan
ditetapkan sebagai pre test. Perlakuan hypnobirthing dilakukan pada

39
pembukaan VII dan setiap kali ibu merasakan nyeri sampai pembukaan
VIII dan ditetapkan sebagai post test.Untuk kelompok kontrol skala
nyeri diukur sebelum dan setelah ibu diberikan KIE.
Setelah diberikan hypnobirthing, responden yang mengalami nyeri
ringan mengalami peningkatan 2 (16,67%), nyeri sedang mengalami
peningkatan menjadi 8 (66,67%) dan responden yang mengalami nyeri
berat tidak terkontrol berkurang menjadi 0 (0%). Untuk kelompok
control, responden yang mengalami nyeri ringan berkurang menjadi 0
(0%) dan responden yang mengalami nyeri berat terkontrol mengalami
peningkatan menjadi 2 (22,22%). Selain itu, beradasarkan hasil
penelitian Ratih P. (2015) tingkat nyeri ibu bersalin sebelum diberikan
hypnobirthing adalah nyeri berat sebanyak 70,0% dan setelah diberikan
hypnobirthing (post test) tingkat nyeri ibu bersalin adalah nyeri sedang
sebanyak 90%.
Hasil penelitian Eka Sriwahyuni dkk (2019) bahwa adanya
penurunan intesitas nyeri pada ibu primipara yang diberikan
hypnobirthing dalam persalinan normal tidak mengalami nyeri (20%),
dan nyeri ringan (30%). Sedangkan yang tidak diberikan hypnobirthing
mengalami nyeri berat (100%).(Eka Sriwahyuni, 2019)
Hasil penelitian lain dilakukan oleh Marfu’ah (2010) dalam
Yulrina dan Liza (2015) tentang perbedaan intensitas nyeri pada 30 ibu
primipara menunjukkan bahwa ibu yang dilakukan hipnoterapi dalam
persalinan normal mengalami nyeri berat (40%), nyeri sedang (53,3%),
dan nyeri ringan (6,7%). Sedangkan yang tidak diberi hipnoterapi
mengalami nyeri berat (66,7%), nyeri sedang (30%) dan nyeri ringan
(3,3%). (Eka Sriwahyuni, 2019, Yulrina A., 2015)
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode hypnobirthing dapat menurunkan intensitas rasa
nyeri dalam persalinan. Hal ini sejalan dengan pendapat dari
Andrianadalam Yunefit dan Mutia (2014) bahwa salah satu manfaat
hypnobirthing adalah meminimalkan bahkan menghilangkan rasa takut,

40
ketengan, bahkan sindrom rasa sakit dan kepanikan selama proses
persalinan dan periode setelahnya sehingga tidak menjadi trauma.
(Yunefit U., 2014)
c. Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Penanggulangan Nyeri pada
Masa Persalinan.
Teknik dasar hypnobirthing dibagi atas empat bagian, yaitu
pernafasan, relaksasi,visualisasi dan pendalaman yang mana tujuan
utamanya untuk mencapai kondisi rileks pada ibu sehingga dapat
meningkatkan kenyamanan dan ketenangan ibu menjalani proses
persalinan. Kondisi ini akan meminimalkan rasa sakit atau nyeri pada
proses persalinan. (Bandiyah, 2013).
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa ada pengaruh yang
signifikan (nyata) perlakuan hypnobirthing terhadap penanggulangan
rasa nyeri pada masa persalinan. Bahwa teknik hypnobirthingdapat
meminimalkan nyeri persalinan karena dengan hypnobirthing ibu
dituntut untuk mencapai kondisi yang sangat rileks dan nyaman pada
saat menjalin proses persalinan. (Rahayu, 2020).
Adanya pengaruh metode hynobirthing pada penanggulangan rasa
nyeri pada masa persalinan disebabkan karena metode ini mengajarkan
teknik relaksasi alami, sehingga tubuh dapat bekerja dengan seluruh
syaraf secara harmonis dan dengan kerjasama penuh, mulai dari
relaksasi otot, relaksasi pernafasan, relaksasi pikiran dan penanaman
kalimat positif yang dilakukan secara teratur dan konsentrasi akan
menyebabkan kondisi rileks pada tubuh sehingga tubuh memberikan
respon untuk mengeluarkan hormon endorfin yang membuat ibu
menjadi rileks dan menurunkan rasa nyeri terutama ketika otak
mencapai gelombang alfa atau saat istirahat. Pada kondisi saat ini,
tubuh mengeluarkan hormon serotin dan endorfin sehingga manusia
dalam kondisi rileks, santai, antara sadar dan tidak dan nyaris tertidur
sehingga tidak merasa tegang dan cemas.(Bandiyah, 2013).
Skala nyeri seharusnya diukur langsung setelah diberikan intervensi

41
dipembukaan yang sama, bukan dipembukaan yang berbeda sehingga
akan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapakan. Peneliti
menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini. (Rahayu,
2020)

42
BAB IV
ANALISA

A. Jurnal 1 (Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Penanggulangan Nyeri


Pada Masa Persalinan Di UPT Puskesmas Sukamaju Kab. Luwu Utara
Tahun 2020)
Penulis : Muji Rahayu, Fatmah Afrianty Gobel, Een Kurnaesih
1. Isi
Kondisi nyeri yang timbul pada proses persalinan memungkinkan para
ibu cenderung memilih cara yang paling gampang dan cepat untuk
menghilangkan rasa nyeri, maka berbagai upaya dilakukan untuk
menurunkan nyeri pada persalinan baik secara farmakologi maupun non
farmakologi. Nyeri persalinan yang tidak tertahankan mendorong ibu
bersalin menggunakan obat penawar nyeri seperti analgetik dan sedativa,
sedangkan obatobat tersebut memberikan efek samping yang merugikan
yang meliputi fetal hipoksia, resiko depresi pernapasan neonatus,
penurunan Heart Rate/Central Nervus System (CNS) dan peningkatan
suhu tubuh ibu yang dapat menyebabkan perubahan pada janin.
Berbagai metode non farmakologi yang dapat dilakukan oleh ibu
untuk menanggulangi rasa nyeri pada masa persalinan, diantaranya dengan
mengatur pola pernapasan dalam, vikalisasi, mandi siram, senam yoga,
akupuntur dan akupresure. Salah satu upaya untuk mengurangi intensitas
nyeri pada ibu primigravida yang akan melakukan persalinan adalah
menginformasikan persalinan aman dan nyaman dengan melakukan
metode hypnobirthing.
Hypnobirthing ini tidak memiliki potensi efek samping terhadap bayi,
mampu menghadirkan rasa nyaman, rileks, dan aman menjelang kelahiran,
membuat ibu mampu mengontrol sensasi rasa nyeri pada saat kontraksi
uterus, persiapan hypnobirthing bermanfaat bagi semua keluarga,
termasuk mereka yang karena memang mengalami suatu keadaan khusus,
berada dalam kategori resiko tinggi jika persalinan mereka berlangsung

43
tidak seperti yang diharapkan.
2. Hasil
Intesitas nyeri pada responden bervariasi baik pada kelompok yang
dilakukan hypnobirthing maupun yang tidak dilakukan hypnobirthing.
Berdasarkan penelitian sebelum dilakukan hypnobirthing, responden yang
mengalami nyeri berat dan nyeri berat tidak terkontrol adalah responden
yang berusia < 25 tahun yaitu sebanyak (33,33%) dan responden yang
mengalami nyeri sedang adalah responden yang berusia 25 – 35 yaitu
sebanyak (25%).
Hal ini disebabkan karena usia muda seseorang belum memiliki
pengalaman yang cukup terkait persalinan dan nyeri sehingga
mempersepsikan nyeri lebih berat dibanding yang berusia lebih tua. Selain
itu, umur muda memiliki sensori nyeri lebih intens dibanding dengan ibu
yang memiliki umur yang lebih tua. Umur muda cenderung dikaitkan
dengan kondisi psikologis yang masih labil yang memicu terjadinya
ketakutan dan kecemasan sehingga nyeri yang dirasakan semakin lebih
kuat. Umur juga dipakai sebagai salah satu faktor dalam menentukan
toleransi terhadap nyeri. Setelah diberikan hypnobirthing, responden yang
mengalami nyeri ringan mengalami peningkatan (16,67%), nyeri sedang
mengalami peningkatan menjadi (66,67%) dan responden yang mengalami
nyeri berat tidak terkontrol berkurang menjadi (0%). Untuk kelompok
control, responden yang mengalami nyeri ringan berkurang menjadi (0%)
dan responden yang mengalami nyeri berat terkontrol mengalami
peningkatan menjadi (22,22%).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
metode hypnobirthing dapat menurunkan intensitas rasa nyeri dalam
persalinan. Dapat disimpulkan bahwa teknik hypnobirthing dapat
meminimalkan nyeri persalinan karena dengan hypnobirthing ibu dituntut
untuk mencapai kondisi yang sangat rileks dan nyaman pada saat menjalin
proses persalinan.

44
3. Kelebihan
Adanya pengaruh metode hynobirthing pada penanggulangan rasa
nyeri pada masa persalinan disebabkan karena metode ini mengajarkan
teknik relaksasi alami, sehingga tubuh dapat bekerja dengan seluruh syaraf
secara harmonis dan dengan kerjasama penuh, mulai dari relaksasi otot,
relaksasi pernafasan, relaksasi pikiran dan penanaman kalimat positif yang
dilakukan secara teratur dan konsentrasi akan menyebabkan kondisi rileks
pada tubuh sehingga tubuh memberikan respon untuk mengeluarkan
hormon endorfin yang membuat ibu menjadi rileks dan menurunkan rasa
nyeri terutama ketika otak mencapai gelombang alfa atau saat istirahat.
Pada kondisi saat ini, tubuh mengeluarkan hormon serotin dan endorfin
sehingga manusia dalam kondisi rileks, santai, antara sadar dan tidak dan
nyaris tertidur sehingga tidak merasa tegang dan cemas
4. Kekurangan
Skala nyeri seharusnya diukur langsung setelah diberikan intervensi di
pembukaan yang sama, bukan dipembukaan yang berbeda sehingga akan
mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapakan.
5. Saran
Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya para bidan agar
menangani pasien bersalin normal hendaknya menerapkan metode
hypnobirthing untuk membantu ibu dalam mengatasi rasa nyeri karena
telah terbukti efektif mengurangi intensitas nyeri persalinan.
Disarankan kepada ibu primigravida yang akan melakukan persalinan
normal, metode hypnobithing merupakan salah satu metode alternatif
dalam mengatasi nyeri pada masa persalinan sehingga ibu dapat bersalin
dengan aman dan nyaman.

45
B. Jurnal 2 (Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Intensitas Nyeri Pada Ibu
Bersalin Normal Di Rsud Labuang Baji Makassar)
Penulis : Rahmawati, Yusriani, Fairus Prihatin Idris
1. Isi
Nyeri selama persalinan secara fisiologis disebabkan oleh dua hal,
pada tahap pertama nyeri disebabkan oleh adanya dilatasi dan pendataran
servik, serta adanya iskemia rahim. Nyeri tahap pertama ditransmisikan
melalui segmen saraf spinalis T11-12 dan saraf-saraf asesoris torakal
bawah serta saraf simpatik lumbal atas, saraf-saraf ini berasal dari korpus
uteri dan servik. Nyeri yang timbul pada tahap dua disebabkan oleh
adanya peregangan jaringan perineum, traksi pada peritoneum dan
dorongan utero-servikal pada saat kontraksi, dan adanya kekuatan ekspulsi
atau tekanan dari kandung kemih dan rektum. Impuls nyeri melalui
sakrum 1-4 dan sistem parasimpatik dari jaringan perineal. Salah satu
teknik non farmakologi yang dapat menurunkan nyeri dengan
menggunakan teknik hypnotherapy.
Teknik seperti hipnosis telah diusulkan sebagai cara untuk membantu
wanita mengatasi rasa sakit selama persalinan. Selama wanita melahirkan
dapat menggunakan hipnosis dalam berbagai cara untuk mempromosikan
relaksasi, sebagai sarana untuk memisahkan diri dari rasa sakit atau untuk
mengubah persepsinya, misalnya: memahami kontraksi sebagai cara untuk
lebih dekat dengan melahirkan bayinya. Hypnotherapy dalam persalinan
atau dikenal dengan hypnobirthing dilakukan dengan cara hipnosis yakni
perubahan status kesadaran saat konsentrasi individu terfokus dan distraksi
minimal, hipnosis juga bisa digunakan untuk mengendalikan nyeri, bahwa
hipnosis dapat mencegah stimulus nyeri dalam otak menembus pikiran
sadar, teori tertentu menyebutkan bahwa hipnosis bekerja dengan
mengaktifkan saraf dalam otak yang menyebabkan pelepasan zat seperti
morfin alamiah yang disebut enkefalin dan endorphin. Stimulus
hypnobirthing merangsang pituitary mengeluarkan Pro-opiomelanocortin
(POMC) sehingga dapat meningkatkan sekresi beta endorfin. Pengeluaran

46
beta endorfin meningkatkan toleransi ibu terhadap nyeri.
2. Hasil
Intensitas nyeri antara satu responden dengan responden yang lain
bervariasi. Hal ini disebabkan karena nyeri dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti umur dan pendidikan. Dalam penelitian ini responden yang
mengalami nyeri berat lebih banyak yang berusia < 25 tahun (45%)
dibandingkan yang berusia > 35 tahun (35%). Hal ini disebabkan karena
usia muda seseorang belum memiliki pengalaman yang cukup terkait
persalinan dan nyeri sehingga mempersepsikan nyeri lebih berat dibanding
yang berusia lebih tua selain itu umur ibu yang lebih muda memiliki
sensori nyeri yang lebih intens dibanding dengan ibu yang memiliki umur
yang lebih tua.
Umur muda cenderung dikaitkan dengan kondisi psikologis yang
masih labil yang memicu terjadinya ketakutan dan kecemasan sehingga
nyeri yang dirasakan semakin lebih kuat. Selain itu dalam penelitian ini,
ibu yang pendidikannya SMP dan SMA (45%) lebih banyak yang
mengalami nyeri. Hal ini menunjukkan bahwa yang mengalami nyeri lebih
banyak adalah ibu bersalin yang memiliki pendidikan rendah yang
menurut asumsi peneliti pengetahuan tentang manajemen nyeri dan cara
penatalaksanaan nyeri bisa didapatkan melalui pendidikan baik formal
maupun non formal.
Penelitian yang dilakukan di RSUD Wangaya ditemukan bahwa
tingkat nyeri pada ibu dengan persalinan normal di RSUD Wangaya
sebelum diberikan hypnotherapy, 100% mengalami nyeri berat dan
sesudah diberikan hypnotherapy 63,3% mengalami nyeri sedang, 36,7%
mengalami nyeri berat.
3. Kelebihan
Salah satu teknik non farmakologi yang dapat menurunkan nyeri
dengan menggunakan teknik hypnotherapy. Teknik seperti hipnosis telah
diusulkan sebagai cara untuk membantu wanita mengatasi rasa sakit
selama persalinan.

47
Hypnobirthing merupakan kombinasi praktik hypnosis terhadap diri
sendiri / autohypnosis (self Hypnosis) dengan panduan dari hypnotherapis
untuk mencapai relaksasi mendalam.
4. Kekurangan
Dalam penelitian tersebut tidak di jelaskan tingkat nyeri rendah pada
ibu bersalin, seharusnya dilakukan juga penelitian pada ibu bersalin
dengan tingkat rasa nyeri rendah agar pembaca bisa mengetahui berapa
persen ibu bersalin yang mengalami tingkat nyeri yang rendah. Sehingga
pembaca bisa lebih yakin dan memahami akan keberhasilan dilakukan
Hypnobirthing pada ibu bersalin.
5. Saran
Diharapakan ibu bersalin untuk melakukan upaya mengurangi rasa
nyeri selama proses persalinan dengan menerapkan teknik relaksasi dan
Hypnobirthing.
Pelaksanaan hypnobirting bisa di mulai sedini mungkin usia
kehamilan agar keberhasilan dari penerapan hypnobirthing bisa maksimal,
terutama pada ibu yang berusia < 25 tahun sehingga secara psikologi ibu
lebih siap menjalani persalinan dan menunjukkan hasil yang baik. Di sini
peran suami sangat di butuhkan guna menunjang keberhasilan proses
persalinan yang minimal rasa nyeri.
Diharapkan kepada bidan untuk membantu ibu bersalin dalam
mengurangi intensitas nyeri dengan mengajarkan teknik
Hypnobirthing.Bidan dalam melakukan pelayanan pada ibu yang akan
bersalin di harapkan bisa menerapkan upaya pemahaman tentang
Hypnobirthing pada ibu yang akan bersalin, upaya ini di harapkan
dilakukan pada awal usia kehamilan ibu. Sehingga para ibu yang akan
bersalin bisa menerapkan Hypnoterapi dalam membantu proses
persalinannya nanti, serta lebih di fokuskan pada ibu yang memiliki
tingkat pendidikan yang rendah dan pada ibu yang berusia < 25 tahun.
Upaya pemahaman pada suami juga perlu di lakukan oleh bidan agar
penerapan Hypnobirthing ini bisa maksimal dilakukan pada ibu yang akan

48
bersalin, sehingga persalinan dengan minimal rasa nyeri bisa terwujud.

49
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar, dapat dilakukan
secaramandiri, kolaborasi dan rujukan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, bayi baru lahir, bayi dan anak, serta wanita usia reproduksi dan usia
lanjut. (Kepmenkes RI ,No. 369/ME NKES/SK/I II /2007).
Persalinan secara normal terjadi pada ibu hamil dengan usia kehamilan
aterm (37 minggu-42 minggu). Pada proses persalinanibu harus mampu
mengeluarkan janin secara spontan dari rahim melalui jalan lahir tanpa
membahayakan ibu dan janinnya. Padasalah satu yang terjadi pada masa
persalinan yaitu adanya rasa nyeri yang di rasakan oleh ibu, hal ini
merupakan kejadian yang normal atau alamiah, tetapi banyak ibu-ibu yang
tidak memahami bahwa rasa sakit itu baik dalam proses persalinan.
Penanggulangan rasa sakit yang dialami ibu dengan metode
hypnobirthing. Hypnobirthing merupakan metode melahirkan unik yang
menggabungkan teknik melahirkan santai alami dengan hypnosis- diri (
self- hypnosis). Metode ini membantu calon ibu untuk mengembangkan
naluri melahirkan alami yang lebih aman, lebih mudah dan lebih nyaman,
dengan cara memahami bagaimana tubuh bekerja selama kehamilan dan
melahirkan. Teknik hiposis diri membantu mereka untuk merasa rileks
sehingga otot-otot persalinan dapat bekerja dalam harmoni yang sempurna
sesuai fungsi mereka. Relaksasi mengalir secara alami, membebaskan
calon ibu dari ketakutan dan kecemasan. (Putra, 2016)
Bahwa salah satu manfaat hypnobirthing adalah meminimalkan
bahkan menghilangkan rasa takut, ketengan, bahkan sindrom rasa sakit
dan kepanikan selama proses persalinan dan periode setelahnya sehingga
tidak menjadi trauma.

50
Adanya pengaruh metode hynobirthing pada penanggulangan rasa
nyeri pada masa persalinan disebabkan karena metode ini mengajarkan
teknik relaksasi alami, sehingga tubuh dapat bekerja dengan seluruh syaraf
secara harmonis dan dengan kerjasama penuh, mulai dari relaksasi otot,
relaksasi pernafasan, relaksasi pikiran dan penanaman kalimat positif yang
dilakukan secara teratur dan konsentrasi akan menyebabkan kondisi rileks
pada tubuh
B. Saran
Berharap atas pembahasan mengenai hypnobirthing pada proses
persalinan yang dapat mengurangi rasa intesitas nyeri saat bersalin kepada
kita sebagai bidan untuk menangani pasien bersalin normal hendaknya
menerapkan metode hypnobirthing untuk membantu ibu dalam mengatasi
rasa nyeri karena telah terbukti efektif mengurangi intensitas nyeri
persalinan.
Disarankan kepada ibu-ibu primigravida yang akan melakukan
persalinan normal, metode hypnobithing merupakan salah satu metode
alternatif dalam mengatasi nyeri pada masa persalinan sehingga ibu dapat
bersalin dengan aman dan nyaman. Diharapakan ibu bersalin untuk
melakukan upaya untuk mengurangi nyeri selama proses persalinan
dengan menerapkan teknik relaksasi dan hipnobirthing.

51
DAFTAR PUSTAKA

1. ADAM, J., UMBOH, 2015. Hubungan antara Usia, Paritas, dan


Pendampingan Suami dengan Intensitas Nyeri persalinan Kala I Fase Aktif
Deselarasi di Ruang Bersalin RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota
Gorontalo. Artikel Penelitian, Jikmu,, 5.
2. BANDIYAH 2013. Kehamilan, Persalinan & Gangguan Kehamilan,
Jakarta, Nuha Medika.
3. DITJENP2PKEMENKESRI. 2018. Red Ribbon [Online]. Bandung:
Kemenkes RI. [Accessed 2019].
4. EKA SRIWAHYUNI, B., A., SINAMBELA, M 2019. Pengaruh Teknik
Relaksasi Hypnobirthing terhadap Penurunan Rasa Nyeri Kala I
Persalinan Normal pada Primipara di Rumah Sehat Kasih Bunda Kec.
Medan Selayang Tahun 2019. Penelitian Kebidanan dan Kespro, 2.
5. JENSEN 2015. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta, EGC.
6. JUDHA 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan,
Yogyakarta, Nuha Medika.
7. KUSWANDI 2011. Kehamilan Persalinan dengan Hypnobirthing,
Jakarta, PT. Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia.
8. MADDEN, K., MIDDLETON, P., CYNA, A. M., MATTHEWSON, M.,
& JONES, L 2016. Hypnosis for pain management during labour and
childbirth. Cochrane Database of Systematic Reviews.
9. NURSALAM, P., R., & TRISNADEWI 2018. Pengaruh metode relaksasi
hypnobirthing terhadap toleransi nyeri dan respons kecemasan pada ibu
inpartu kala I fase aktif. Ners, 3.
10. PRANANINGRUM, R. 2015. Pengaruh Penerapan Hypnobirthing
Terhadap Nyeri Persalinan Normal. Profesi, 13.
11. PROF.DR.SUHARSIMIARIKUNTO 2014. Prosedure Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, Jakarta, PT. Rineka Cipta.

52
12. RAHAYU, M. 2020. Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Penanggulangan
Nyeri Pada Masa Persalinan Di UPT Puskesmas Sukamaju Kab. Luwu
Utara Tahun 2020
13. . Journal of Aafiyah Health Research (JAHR).
14. RAHMAWATI, Y., IDRIS, 2019. Pengaruh Hypnobirthing terhadap
Intensitas Nyeri pada Ibu bersalin Normal di RSUD Labung Baji
Makassar. Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 14.
15. SANDI. 2018. Apa yang dimaksud dengan Persalinan [Online].
Available: https://www.dictio.id/t/apa-yang- dimaksud-dengan-
persalinan/14779/4. [Accessed 22 Februari 2020].
16. TRIYANI, S., FATIMAH, & AISYAH. 2016. Pengaruh Hypnosis
Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Nullipara triwulan 3 pada masa
persiapan menghadapi persalinan di Puskesmas Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat. The Southeast Asian Journal of Midwifery.
17. YULRINA A., L. S. 2015. Pengaruh Teknik Relaksasi Hypnobirthing
terhadap Penurunan Rasa Nyeri Kala I Persalinan Normal pada Primipara
di BPM Evi. J. Maternity and Neonatal.
18. YUNEFIT U., M. F. 2014. Pengaruh Hypnobirthing terhadap Nyeri
Persalinan di Kec. Sungai Tarap Kab. Tanah Datar Tahun 2013. J. Kes.
Mas. STIKES Prima Nusantara Bukittinggi, 4.

53

Anda mungkin juga menyukai