Anda di halaman 1dari 7

1

BAHASA DIRAJA

BAHASA DIRAJA
Bahasa Diraja ialah laras bahasa yang digunakan oleh kerabat diraja.
Bahasa Diraja digunakan untuk berhubung atau berkomunikasi dengan kerabat
diraja atau apabila kita berbicara tentang hal ehwal diraja.

Bahasa Diraja masih digunakan pada hari ini biarpun sistem feudal lama
hanya tinggal sejarah.

Bil. BAHASA STANDARD BAHASA DIRAJA


1 Kalau rakyat makan dan minum Raja santap
2 Kalau rakyat tidur Raja beradu
3 Kalau rakyat mandi Raja bersiram
4 Kalau rakyat marah Raja murka
5 Kalau rakyat berjalan / bertolak Raja berangkat
6 Kalau rakyat hadir / singgah Raja bercemar duli
7 Kalau rakyat sakit Raja gering
8 Kalau rakyat berkata-kata Raja bertitah / bersabda
9 Kalau rakyat tinggal di pondok / teratak Raja tinggal di istana
10 Kalau rakyat duduk di kerusi / takhta Raja duduk di singgahsana
11 Kalau rakyat ada ayah Raja ada paduka ayahanda
12 Kalau rakyat ada ibu Raja ada paduka bonda
13 Kalau rakyat ada isteri Raja ada paduka permaisuri
14 Kalau rakyat ada nenek Raja ada paduka nenda
15 Kalau rakyat ada anak lelaki Raja ada putera
16 Kalau rakyat ada anak perempuan Raja ada puteri
17 Kalau rakyat ada kakak / abang Raja ada paduka kakanda
18 Kalau rakyat ada adik Raja ada paduka adinda
19 Kalau rakyat meninggal dikebumikan Raja dimakamkan
20 Kalau rakyat meninggal dunia Raja mangkat
21 Kalau rakyat jadi allahyarham Raja jadi almarhum
22 Kalau rakyat memberi Raja menganugerahi / mengurniai
23 Kalau hujan rakyat menggunakan payung Raja menggunakan iram-iram
24 Kalau rakyat membaling kasut Raja membaling kaus
25 Kalau rakyat menyambut hari lahir Raja menyambut hari keputeraan
26 Kalau rakyat ke bilik air Raja ke sungai
27 Kalau rakyat membuang air kecil Raja membuang air seni
28 Kalau rakyat membuang air besar Raja menqada hajat
29 Kalau rakyat suka / sudi / bersetuju Raja berkenan
30 Kalau rakyat pening kepala Raja gering hulu

NOR AZIZI BIN MOHD. ISA


Munsyi Dewan DBP
2

Bil. BAHASA STANDARD BAHASA DIRAJA


31 Kalau rakyat gembira Raja sukacita
32 Kalau rakyat susah hati / sedih Raja dukacita / masyghul
33 Kalau rakyat duduk Raja bersemayam
34 Kalau rakyat guna khidmat pengasuh Raja guna khidmat inang
35 Kalau rakyat ada kepala Raja ada jemala
36 Kalau rakyat guna pelayan Raja guna dayang
37 Kalau rakyat guna hamba perempuan Raja guna beti-beti
38 Kalau rakyat tidur di atas katil Raja beradu di atas geta
39 Kalau rakyat ada tukang masak Raja ada gerau
40 Kalau rakyat sedang berduka Raja sedang bercinta
41 Kalau rakyat jadi tentera Raja jadi kesateria
42 Kalau rakyat minta panjang usia Raja mohon dirgahayu
43 Kalau rakyat guna hamba pengiring Raja guna penakawan
44 Kalau rakyat dibantah Raja disanggah
45 Kalau rakyat memberi ucapan takziah Raja memberi belasungkawa
46 Kalau rakyat memiliki kuasa Raja memiliki daulat
47 Kalau rakyat berdoa Raja beryang-yang
48 Kalau rakyat ada pegawai tinggi di istana Raja ada sida-sida (pendeta)
49 Kalau rakyat menurut arahan Raja menjunjung titah
50 Kalau rakyat berterima kasih Raja menjunjung kasih / kurnia
51 Kalau rakyat merendah diri Raja mencemar duli
52 Kalau rakyat minta maaf Raja mohon ampun kurnia
53 Kalau rakyat berduka di katil Raja bercinta di peraduan
54 Kalau rakyat memakai topi Raja memakai mahkota
55 Kalau rakyat perlu ditemu Raja perlu dihadap

NOR AZIZI BIN MOHD. ISA


Munsyi Dewan DBP
3

BAHASA DIRAJA

Almarhum - Allahyarham
Ampun - maaf
Anjung - ruang istana
Anugerah - hadiah
Ayap - makan, digunakan oleh orang kebanyakan kepada Raja
Ayapan - hidangan, digunakan oleh orang kebanyakan kepada Raja
Balai - tempat menghadap atau bicara
Beradu - tidur
Berair - basuh tangan sebelum menjamah makanan
Beranggar - tempat duduk sementara
Berangkat - pergi
Berasa - sakit (digunakan khas kepada putera-puteri yang kecil)
Berasa ulu - sakit kepala
Bercemar duli - merendahkan diri
Berdaulat - mempunyai kuasa pemerintah
Beristirahat - berehat
Berputera - bersalin atau beranak
Bersiram - mandi
Bertakhta - bersemayam di atas
Bertelut - merendahkan diri dengan melutut
Bertitah - bercakap atau berkata-kata
Beta - saya, dipakai oleh Paduka Seri Sultan, Raja Muda, Raja Di Hilir dan
isteri gahara baginda masing-masing dalm tulisan atau pertuturan
kepada rakyat
Bingkisan- surat
Cerap - ketahui, digunakan oleh orang kebanyakan kepada Raja
Dato' - panggilan kehormatan dipakai kepada Orang Besar de-Lapan, dan
orang-orang yang telah dikurniakan Darjah Kebesaran yang
membawa gelaran itu
Dengan tuah - menerima sesuatu titah dengan niat akan menunaikannya
Dian - lilin
Didik - anak, kaedah Orang Besar-Besar dan orang kebanyakan
membahasakan anak-anak buah yang muda kepada Raja
Diputerakan - dilahirkan
Disemadi – dikebumi

NOR AZIZI BIN MOHD. ISA


Munsyi Dewan DBP
4

Duli Tuanku - debu, habuk di bawah tapak kaki Raja, sesuatu perkara yang
hendak disampaikan kepada Paduka Seri Sultan, Raja Muda,
Raja Di Hilir dan isteri gahara baginda
Engku - panggilan kepada Raja-Raja daripada Negeri Perak
Gada-gada - panji panji kecil yang diikatkan banyak-banyak pada tali dan
digantung bersenggayut pada hari keramaian istiadat diraja
Gahara - sama setaraf atau keturunan Raja yang sebenar
Gering - sakit
Gering hulu – pening kepala
Geta - bangku dewan atau bangku tempat duduk Raja
Gundik - isteri-isteri kedua Raja-Raja
Hamba - kaedah membahasakan diri di hadapan Raja
Hemat - pendapat
Hidangan - sajian
Hilang - meninggal dunia (digunakan khas untuk Raja-Raja kecil)
Ibni - bin
Istana - rumah kediaman
Istiadat - upacara
Jaga - bangun (dari tidur)
Jata - lambang
Jemala - batu kepala
Jenazah - mayat
Junjung kasih - terima kasih, digunakan oleh orang kebanyakan kepada Raja
Junjung titah - menurut perintah Raja
Kami - saya, dipakai dalam pertuturan dan tulisan Paduka Seri Sultan kepada
Raja-Raja, Orang Besar-Besar dan rakyat
Kaus - kasut
Ke bawah - kepada
Kecerapan - keterangan
Kesyukuran - terima kasih
Kita - semua para hadirin, dipakai oleh Raja-Raja dan Orang Besar-Besar
dalam pertuturan atau tulisan kepada orang-orang yang rendah
martabatnya daripada mereka
Ku - singkatan untuk “Tengku”, digunakan oleh orang kebanyakan kepada
Raja
Kurang cerap - kurang periksa atau tidak tahu
Kurnia - beri atau hadiah

NOR AZIZI BIN MOHD. ISA


Munsyi Dewan DBP
5

Majlis persantapan - majlis jamuan


Makam - kubur
Maktub - tulis
Mangkat - meninggal dunia
Mangku - memegang jawatan yang kosong untuk sementara
Masuk Jawi - berkhatan atau bersunat
Memanda - perbahasaan dalam pertuturan dipakai oleh Raja-Raja merujuk
kepada Orang Besar Negeri
Mohon ampuni limpah perkenan - minta izin
Memurnikan - menyempurnakan
Mengampuni - bersetuju atau meluluskan
Menghadap - berjumpa atau berkunjung
Menginap - bermalam
Menyembahkan kesyukuran - mengucapkan terima kasih (khususnya kepada
Raja Pemerintah)
Merafak - menyampai
Mika - engkau, dipakai dalam pertuturan antara yang berpendidikan tinggi
mahupun berpangkat tinggi sahaja
Mohon - minta
Mohon patik - meminta menolak sesuatu titah perintah atau persembahan
Murka - marah
Pacal - kaedah membahasakan diri di hadapan Raja
Pacal pondok - kaedah membahasakan isteri di hadapan Raja
Paduka - kalimah ini digunakan kepada Raja membahasakan yang sama
sedarah dengannya
Pahar - talam emas atau perak khas untuk kegunaan Raja
Panca Persada - rumah panggung yang dibuat tempat permandian diraja
Panji - bendera
Patik - saya, perbahasaan dipakai dalam pertuturan atau tulisan oleh Orang
Besar-Besar dan orang kebanyakan kepada Raja-Raja
Patik mohon - meminta izin meninggalkan majlis
Payung - anak Raja
Penanggahan - kawasan dapur istana
Perbaraan - perasapan
Perkenan - bersetuju
Persada - pentas tinggi
Persalinan - pakaian
Persembahan - penyampaian atau barang yang dihadiah
Puri - bilik tidur

NOR AZIZI BIN MOHD. ISA


Munsyi Dewan DBP
6

Putera - anak lelaki


Puteri - anak perempuan
Rimbit - mengandung atau hamil
Santap - makan
Santap - air minum
Seberhana - sepasang
Semayam - duduk
Sembah - mengangkat kedua-dua tangan ke dahi dengan merapatkan
kesemua jari itu ke dahi sebagai tanda hormat
Senda - saya, dipakai dalam percakapan sahaja oleh Raja-Raja yang sama
setaraf atau Raja-Raja pangkat muda kepada pangkat tua
Seperanak nasi - setengah jam
Sepiak pinang - sebentar lagi
Sila - jemput
Sungai besar - buang air besar
Sungai kecil - buang air kecil
Tapakan - tempat duduk tinggi di pertengahan balairong seri yang dikhaskan
untuk Orang Besar-Besar dan orang kenamaan
Teman - pengiring orang yang berpangkat dan bermakna saya yang dipakai
dalam pertuturan di antara Raja-Raja berpangkat tua kepada yang
berpangkat muda
Tengku - perbahasaan dipakai kepada Orang Besar Ampat pada zaman
dahulu
Tetampan - kain kuning tanda pangkat pelayan Raja dan diletakkan di atas
bahu
Toh - dibahasakan sebagai 'Toh' dan bukan 'Tok' kepada Orang Besar Perak
and Toh-Toh Muda
Toh Puan - perbahasaan panggilan kepada isteri pertama Orang Besar Negeri
Tuanku - kata ganti kedua, bahasa panggilan di dalm pertuturan atau tulisan
Dipakai oleh Raja-Raja, Orang Besar-Besar, orang kebanyakan
sekalian kepada Paduka Seri Sultan, Raja Muda, Raja Di Hilir serta
isteri gahara baginda
Tunggul - sejenis bendera istiadat
Ubun - ubun/ batu kepala
Ubur - ubur/ payung diraja
Ulu - kepala
Uzur - sakit, digunakan oleh orang kebanyakan kepada Raja
Wali kain - tanda pangkat pelayan istana yang ditaruh di bahu
Warkah - surat, digunakan oleh orang kebanyakan kepada Raja
Watikah - surat rasmi (daripada Raja-Raja yang memerintah)

NOR AZIZI BIN MOHD. ISA


Munsyi Dewan DBP
7

NOR AZIZI BIN MOHD. ISA


Munsyi Dewan DBP

Anda mungkin juga menyukai