BAHASA DIRAJA
BAHASA DIRAJA
Bahasa Diraja ialah laras bahasa yang digunakan oleh kerabat diraja.
Bahasa Diraja digunakan untuk berhubung atau berkomunikasi dengan kerabat
diraja atau apabila kita berbicara tentang hal ehwal diraja.
Bahasa Diraja masih digunakan pada hari ini biarpun sistem feudal lama
hanya tinggal sejarah.
BAHASA DIRAJA
Almarhum - Allahyarham
Ampun - maaf
Anjung - ruang istana
Anugerah - hadiah
Ayap - makan, digunakan oleh orang kebanyakan kepada Raja
Ayapan - hidangan, digunakan oleh orang kebanyakan kepada Raja
Balai - tempat menghadap atau bicara
Beradu - tidur
Berair - basuh tangan sebelum menjamah makanan
Beranggar - tempat duduk sementara
Berangkat - pergi
Berasa - sakit (digunakan khas kepada putera-puteri yang kecil)
Berasa ulu - sakit kepala
Bercemar duli - merendahkan diri
Berdaulat - mempunyai kuasa pemerintah
Beristirahat - berehat
Berputera - bersalin atau beranak
Bersiram - mandi
Bertakhta - bersemayam di atas
Bertelut - merendahkan diri dengan melutut
Bertitah - bercakap atau berkata-kata
Beta - saya, dipakai oleh Paduka Seri Sultan, Raja Muda, Raja Di Hilir dan
isteri gahara baginda masing-masing dalm tulisan atau pertuturan
kepada rakyat
Bingkisan- surat
Cerap - ketahui, digunakan oleh orang kebanyakan kepada Raja
Dato' - panggilan kehormatan dipakai kepada Orang Besar de-Lapan, dan
orang-orang yang telah dikurniakan Darjah Kebesaran yang
membawa gelaran itu
Dengan tuah - menerima sesuatu titah dengan niat akan menunaikannya
Dian - lilin
Didik - anak, kaedah Orang Besar-Besar dan orang kebanyakan
membahasakan anak-anak buah yang muda kepada Raja
Diputerakan - dilahirkan
Disemadi – dikebumi
Duli Tuanku - debu, habuk di bawah tapak kaki Raja, sesuatu perkara yang
hendak disampaikan kepada Paduka Seri Sultan, Raja Muda,
Raja Di Hilir dan isteri gahara baginda
Engku - panggilan kepada Raja-Raja daripada Negeri Perak
Gada-gada - panji panji kecil yang diikatkan banyak-banyak pada tali dan
digantung bersenggayut pada hari keramaian istiadat diraja
Gahara - sama setaraf atau keturunan Raja yang sebenar
Gering - sakit
Gering hulu – pening kepala
Geta - bangku dewan atau bangku tempat duduk Raja
Gundik - isteri-isteri kedua Raja-Raja
Hamba - kaedah membahasakan diri di hadapan Raja
Hemat - pendapat
Hidangan - sajian
Hilang - meninggal dunia (digunakan khas untuk Raja-Raja kecil)
Ibni - bin
Istana - rumah kediaman
Istiadat - upacara
Jaga - bangun (dari tidur)
Jata - lambang
Jemala - batu kepala
Jenazah - mayat
Junjung kasih - terima kasih, digunakan oleh orang kebanyakan kepada Raja
Junjung titah - menurut perintah Raja
Kami - saya, dipakai dalam pertuturan dan tulisan Paduka Seri Sultan kepada
Raja-Raja, Orang Besar-Besar dan rakyat
Kaus - kasut
Ke bawah - kepada
Kecerapan - keterangan
Kesyukuran - terima kasih
Kita - semua para hadirin, dipakai oleh Raja-Raja dan Orang Besar-Besar
dalam pertuturan atau tulisan kepada orang-orang yang rendah
martabatnya daripada mereka
Ku - singkatan untuk “Tengku”, digunakan oleh orang kebanyakan kepada
Raja
Kurang cerap - kurang periksa atau tidak tahu
Kurnia - beri atau hadiah