Anda di halaman 1dari 15

MODUL PERKULIAHAN

(e)
MARKETING
Pengembangan dan Perencanaan
Strategi Pemasaran
Creating Competitive Advantage
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Nurul Hermina

02
02310005
Bisnis

Abstract Kompetensi
Pertemuan ini membahas tentang Mahasiswa memiliki kemampuan
pengertian dan konsep-konsep memahami dan menjelaskan
strategi pemasaran modern, dan mengenai strategi pemasaran, dan
pengembangan, perencanaan strategi competitive advantage.
pemasaran dalam rangka
menciptakan competitive advantage.
Persaingan di masa sekarang ini sangatlah kuat. Untuk menghadapinya, perusahaan tidak
cukup hanya dengan memenuhi kebutuhan customer, tetapi harus memiliki apa yang
disebut dengan competitive advantage. Yaitu dengan memenuhi kebutuhan customer
dengan value yang lebih dari yang diberikan kompetitor. Materi ini akan menjelaskan strategi
competitive marketing- yaitu bagaimana perusahaan menganalisa kompetitornya, lalu
mengembangkan strategi customer value-based yang sukses, untuk menghasilkan
hubungan baik dengan customer

Case Hyundai: Hitting the Accelerator When Competitors Throttle Down

Pada superBowl tahun 2009, ketika kondisi ekonomi sedang buruk-buruknya, Hyundai
mengeluarkan sebuah statement yang sangat controversial yaitu “Now finance or lease a
new Hyundai, and if you lose your income in the next year, you can return it with no impact
on your credit”. Biasanya, sebuah perusahaan otomotif sangat jarang melakukan strategi
pemasaran yang berani seperti itu. Sejak saat itu, hyundai dikenal dengan strategi
pemasaran yang agresif dan sangat fokus kepada customernya. Hasilnya, penjualan
Hyundai meroket hingga 59% di januari & februari 2009. Survey menunjukkan bahwa 43%
dari participant yang menonton iklan tersebut memiliki opini positif terhadap Hyundai.
Hyundai assurance program membuat masyarakat merasa Hyundai peduli terhadap situasi
mereka saat ini.

Hyundai memasuki pasar Amerika pada tahun 1986, dan pada saat itu belum banyak yang
tahu apa itu Hyundai. Pada walnya, hyundai menjual produknya dengan harga sangat
rendah. Setelah mulai dikenal, Hyundai mulai berinovasi dengan desain dan kualitas yang
unik. Namun desain tersebut ternyata malah menjadi gurauan masyarakat. Seakan tidak
terpengaruh dengan hal tersebut, hyundai meneruskan investasinya untuk mendapatkan
kualitas terbaik, model-model baru dan strategi pemasaran yang agresif. Pada tahun 2008,
Hyundai mengeluarkan sedan upmarket baru, Genesis dengan harga premium. Sayangnya
setelah itu, terjadi resesi ekonomi besar-besaran. Namun, hyundai tetap tidak gentar. Para
kompetitor mulai memotong biaya pemasaran, sedangkan Hyundai justru menambah biaya
pemasaran. Hyundai pun melakukan semacam riset dan menanyakan langsung kepada
consumer. Dari riset tersebut, ditemukan insight bahwa pada masa itu, semua orang sangat
ketakutan akan kehilangan pekerjaannya. Sejak itulah Hyundai menciptakan Hyundai
Assurance program dan membuat iklan tersebut untuk diperlihatkan di Superbowl.

‘20 € Marketing
2 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Walaupun hanya sekitar 100 customer yang mengembalikan mobilnya, hyundai Assurance
program telah menciptakan perhatian dan nama baik untuk Hyundai. Iklan tersebut
menunjukkan bahwa Hyundai sangat perdui terhadap customernya. Sejak saat itu,
walaupun ekonomi masih melambat, Hyundai sama sekali tidak melambat. Tahun 2010,
sebuah mobil mewah dengan merk Equus kembali diluncurkan. Iklan baru juga dibuat. Jika
sebelumnya Hyundai menunjukkan kenyamanan dan keamanan dalam membeli mobil
hyundai, kali ini adalah keamanan dalam menyetir mobil hyundai.

Customer juga memiliki persepsi baru akan Hyundai. Jika sebelumnya Hyundai
dipersepsikan sebagai ow price car, saat ini tidak lagi. Hyundai identik dengan kualitas yang
baik, cerdas dan high-tech. 60% US consumer saat ini tahu akan brand Hyundai dan mau
membelinya. Berkat strategi pemasaran yang agresif serta didukung kualitas yang semakin
baik, hyundai saat ini adalah salah satu manufaktur otomotif dengan pertumbuhan tercepat.

Strategi Pemasaran

Perencanaan strategi pemasaran merupakan kegiatan untuk memformulasi, melaksanakan,


dan mengevaluasi keputusan-keputusan pemasaran yang dapat memampukan sebuah
organisasi mencapai tujuannya. Tujuan utama dari perencanaan strategi pemasaran adalah
untuk mengeksploitasi dan menciptakan kesempatan-kesempatan baru dan berbeda untuk
menghadapi masa depan, perencanaan jangka panjang. Istilah perencanaan strategis mulai
dikenal sekitar tahun 1950an, dan menjadi sangat popular pada pertengahan 1960an dan
pertengahan 1970an. Pada masa-masa ini, para manajer meyakini bahwa perencanaan
strategis merupakan jawaban atas seluruh persoalan-persoalan yang dihadapi oleh
organisasi bisnis. Ketika itu, perusahaan-perusahaan Amerika sangat terobsesi dengan
perencanaan strategis. Sekitar tahun 1980an perencanaan strategis mulai ditinggalkan
karena ternyata tidak mendongkrak pendapatan perusahaan. Pada era 1990an,
perencanaan strategis kembali popular dan digunakan oleh perusahaan-perusahaan sampai
saat ini.

Rencana strategi pemasaran pada dasarnya adalah sebuah rencana bagaimana


perusahaan akan bermain di dalam industrinya. Sama seperti sebuah tim sepak bola yang
menyusun rencana bagaimana mereka akan bermain melawan tim lain. Perusahaan harus
memiliki rencana strategis yang baik untuk dapat bersaing didalam industry. Tekanan
persaingan dalam sebuah industri tentunya akan menekan laba yang dapat diperoleh
perusahaan-perusahaan yang ada dalam industri tersebut. Rencana strategi pemasaran

‘20 € Marketing
3 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
merupakan hasil pemilihan yang sulit dari beberapa alternative baik yang ada, dan rencana
strategis memberikan sinyal tentang komitmen perusahaan terhadap pasar tertentu,
kebijakan-kebijakan tertentu, prosedur-prosedur tertentu, dan operasi-operasi tertentu.

Tahap Perencanaan Strategi Pemasaran

Kegiatan pengembangan dan perencanaan strategi pemasaran terdiri dari tiga tahap utama,
yaitu:

 Formulasi strategi pemasaran.


 Implementasi strategi pemasaran.
 Evaluasi strategi pemasaran.

Formulasi strategi didalamnya terdapat kegiatan pengembangan visi dan misi, identifikasi
kesempatan dan ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan, penetapan sasaran
jangka panjang, menyusun alternatif-alternatif strategi, dan pemilihan strategi-strategi yang
akan dilaksanakan. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menyusun formulasi strategi antara
lain: menentukan bisnis baru apa yang akan dimasuki, bisnis apa yang perlu ditinggalkan,
bagaimana mengalokasi sumber daya, apakah akan melakukan ekspansi operasi atau
melakukan diversifikasi, apakah perlu memasuki pasar internasional, apakah perlu
melakukan merger atau kerja sama, dan bagaimana menghindari agar perusahaan tidak di
rebut atau dicaplok pihak lain. Para top manajer dan ahli strategi perusahaan harus
memutuskan alternatif strategi mana yang akan diambil karena pada dasarnya perusahaan
memiliki keterbatasan sumber daya. Keputusan tentang formulasi strategi akan mengikat
perusahaan pada produk-produk tertentu, pasar tertentu, sumber daya tertentu, dan
teknologi tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu. Strategi yang ditetapkan perusahaan
akan menentukan keunggulan bersaing perusahaan dalam jangka panjang. Keputusan-
keputusan strategis (entah itu baik atau buruk) dengan demikian akan membawa
konsekuensi-konsekuensi multi fungsi serta akan berdampak lama bagi perusahaan.

Implementasi strategi mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan,


Menyusun kebijakan-kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi
mencakup pengembangan strategi yang mendukung budaya, menciptakan struktur
organisasi yang efektif, mengarahkan usaha-usaha pemasaran, menyiapkan anggaran,

‘20 € Marketing
4 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
mengembangkan dan mendaya gunakan system informasi, dan mengaitkan kompensasi
karyawan dengan kinerja organisasi. Implementasi strategi sering disebut sebagai “action
stage” dari manajemen stratejik. Implementasi strategi berarti memobilisasi karyawan dan
para manajer untuk menerapkan strategi yang sudah diformulasi ke dalam tindakan.
Implementasi sering dianggap sebagai tahap yang paling sulit dalam manajemen stratejik,
karena implementasi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan para personil,
Keberhasilan implementasi sangat bergantung pada kemampuan para manajer memotivasi
karyawan, dimana hal ini lebih pada kemampuan seni dibanding kemampuan ilmiah.
Kemampuan inter personal merupakan salah satu kunci keberhasilan tahap implementasi.

Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dari manajemen stratejik. Para manajer tentunya
perlu mengetahui apakah strategi yang diterapkan berjalan baik atau tidak; dan evaluasi
merupakan cara untuk mengetahui hal tersebut. Setiap strategi, sejalan dengan waktu, perlu
dimodifikasi karena factor-faktor eksternal dan internal juga mengalami perubahan. Evaluasi
strategi terdiri dari tiga buah aktivitas, yaitu:

1. Review factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi


saat ini;
2. Mengukur kinerja;
3. Melakukan tindakan-tindakan perbaikan.

Evaluasi strategi sangat perlu diakukan karena keberhasilan saat ini tidak dapat menjamin
keberhasilan dimasa yang akan datang. Keberhasilan saat ini pasti akan mendatangkan
masalah-masalah baru dan berbeda.

Competitive Advantage

Manajemen stratejik pada dasarnya berhubungan dengan bagaimana mendapatkan dan


mempertahankan keunggulan bersaing (competitive advantage). Istilah keunggulan
bersaing dapat diartikan sebagai “apapun yang dilakukan oleh perusahaan dengan sangat
baik dibanding perusahaan pesaing”. Ketika sebuah perusahaan mampu melakukan
sesuatu yang tidak dapat dilakukan pesaing, atau ketika perusahaan memiliki sesuatu yang
diinginkan oleh pesaing, maka perusahaan tersebut dikatakan memiliki keunggulan
bersaing. Pencarian atau pengejaran keunggulan bersaing dapat mengarah pada
keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Umumnya, perusahaan hanya dapat
mempertahankan keunggulan bersaingnya selama waktu tertentu saja karena pesaing dapat
melakukan imitasi dan melakukannya dengan lebih baik. Ternyata memiliki keunggulan

‘20 € Marketing
5 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
bersaing saja tidaklah cukup untuk menjamin keberhasilan perusahaan dalam jangka
panjang, perusahaan perlu memiliki keunggulan bersaing yang bertahan (sustained
competitive advantage). Perusahaan dapat memiliki keunggulan bersaing yang bertahan ini
dengan:

 Secara kontinu beradaptasi terhadap perubahan pada faktor


eksternal, dan perubahan pada faktor internal, seperti:
kapabilitas, kompetensi, dan sumber daya;
 Secara efektif memformulasi, mengimplementasi, dan
mengevaluasi strategi-strategi yang dapat mengkapitalisasi
perubahan-perubahan diatas.

Mengapa Perusahaan Tidak Melakukan Perencanaan Strategis?

Beberapa perusahaan tidak melakukan perencanaan strategis, atau melakukannya tetapi


tidak mendapat dukungan yang baik dari para manajer dan karyawan. Beberapa alasan
mengapa beberapa perusahaan tidak melakukannya atau melakukannya tetapi dengan
dukungan yang sangat minimal, antara lain:

 Kurangnya pengetahuan atau pengalaman dalam


perencanaan strategis,
 Struktur reward yang jelek,
 Firefighting. Perusahaan sibuk dengan penyelesaian
masalah-masalah sehingga tidak memiliki waktu untuk
menyusun perencanaan strategies,
 Buang-buang waktu,
 Terlalu mahal,
 Malas,
 Puas dengan keberhasilan yang diperoleh saat ini,
 Takut mengalami kegagalan,
 Terlalu yakin,
 Pengalaman jelek sebelumnya,
 Adanya kepentingan pribadi,
 Ketakutan akan sesuatu yang tidak diketahui,
 Rasa curiga.

‘20 € Marketing
6 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Competitor Analysis

Tahap pertama yang harus dilakukan eprusahaan dalam menciptakan competitive marketing
strategy adalah competitor analysis: Yaitu strategi untuk menempatkan perusahaan untuk
melawan kompetitor, sehingga memberi perusahaan strategic advantage yang paling kuat.
Berikut merupakan tahap-tahapnya :

Identifying competitors
Perusahaan dapat mengidentifikasi kompetitor dari berbagai sisi. Ada perusahaan yang
mendefinisikan kompetitor adalah :
 Semua perusahaan dengan produk atau level produk
yang sama : contoh Ritz carlton dengan Hilton, yaitu
sama-sama premium hotel
 Semua perusahaan dengan produk yang memiliki
fungsi yang sama : contoh : Dunkin Donuts dengan
Starbucks, yaitu sama-sama kafe lifestyle yang
menyediakan food and beverage
 Semua perusahaan yang berkompetisi untuk
dollar/rupiah/mata uang lain yang sama. Contoh : Ritz
Carlton menganggap bahwa semua layanan jasa
leisure/travel adalah kompetitornya, atau bisa juga
melihat kompetitor dari sudut pandang :

‘20 € Marketing
7 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 Industry point of view: apabila bergerak di industri yang
sama, atau lebih spesifik produk line yang sama.
Contoh : coca-cola dengan pepsi
 Market point of view : apabila produk yang ditawarkan
memiliki market yang sama, atau fungsi yang dicari
market dari produk sama. Contoh : sama-sama untuk
menghilangkan haus, cocacola vs teh botol.

Contoh : yang menjadi saingan US Postal Service saat ini bukan hanya UPS atau FEDEX,
tetapi sejak adanya internet, customer yang menggunakan jasa US Postal Service
berkurang dan memilih untuk menggunakan internet saja

Assessing Competitors
 Assesing competitors objective : untuk mengetahui
apakah saat ini competitor sudah puas dengan situasinya,
dan bagaimana reaksinya terhadap tindakan kompetitif
yang berbeda.

 Identifying competitors Strategies: perusahaan harus


melihat semua dimensi yang mengindikasikan strategi
industri. Harus dipahami bagaimana kompetitor
mendeliver value, bagaimana kualitas produknya, fitur
apa yang ditawarkan, sistem customer servicenya,
penetapan harga, jangkauan distribusi, strategu penjualan
dan advertising. Serta bagaimana R&D nya, finansial
condition dll.

 Assesing competitors strength & weakness, melalui data


sekunder, pengalaman pribadi dan word of mouth. Selain
itu bisa juga menggunakan riset dengan customer,
supplier dan dealer. Atau melalui benchmarking dirinya,
dibandingkan dengan kompetitor lain untuk mengetahui
strategi terbaik dan bagaimana cara improve kualitas dan
performa.

‘20 € Marketing
8 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 Estimating Competitors’ Reactions : yaitu dengan menerka-nerka apa
yang akan dilakukan kompetitor, berdaasarkan info-info yang diketahui
sebelumnya. Ada tipe perusahaan yang sangat aktif, adapula yang tidak
banyak bergerak dan percaya pada customernya.

Selecting Competitors to Attack & Void

 Strong vs Weak competitors : Perusahaan akan


memutuskan kompetitor mana yang akan di serang,
apakah yang kuat atau yang lemah? Menyerang yang
lemah akan lebih mudah, tapi yang didapatkan sedikit,
dan sebaliknya.
 Close vs Distant: perusahaan biasanya akan lebih
memilih competitor yang lebih “dekat” dalam hal
operasionalnya, contoh: Nika vs Adidas
 Good vs Bad Competitors. Good competitor : yang
kegiatan operasionalnya mengikuti aturan yang berlaku,
bad comeptitor : yang kegiatan operasionalnya tidak
mengikuti aturan,
 Finding Uncosted market spaces : Blue ocean
strategy, how to make the competition irrelevant? Bisa
dengan menargetkan niche market, atau menciptakan
sesuatu yang sangat berbeda, sehingga share akan
terebut dengan sendirinya

Designing a Competitive Intelligence System

Setelah semua informasi mengenai kompetitor dikumpulkan, selanjutnya adalah mendesain


sistem intelligence yang kompetitif yaitu dengan cara:

 Identifikasi informasi mana yang paling vital, kompetitif


dari sumber yang paling baik
 Kemudian informasi tersebut dikumpulkan, baik data
primer langsung dari market maupun data sekunder
yang di-publish (oleh pemerintah dll)

‘20 € Marketing
9 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
 Informasi tersebut dicek kebenaran dan ke akuratannya,
kemudian di intepretasikan dan di organize dengan bauik
 Kemudian informasi tersebut diberikan kepada decision
makers, untuk diputuskan strategi apa yang bisa
dilakukan untuk menghadapi kompetitor

Competitive Strategies

What broad marketing strategies might the company use?

Tidak ada strategi terbaik yang bisa digunakan untuk semua perusahaan, masing-masing
harus meenentukan strategi mana yang paling mendekati terkait posisinya dalam industri,
objective, kesempatan dan sumber daya yang dimiliki.

Dalam menentukan strategi, sebuah perusahaan biasanya melewati 3 tahap yaitu:


 Entrepreneurial: yaitu ketika perusahaan masih pada
masa awal berdiri, dan biasanya masih dipenuhi oleh
idealisme pendiri. Sehingga segala keputusan yang
diambil hanya berdasarkan common sense, dan belum
menggunakan riset
 Formulated marketing : ketika perusahaan kecil sukses,
biasanya mereka mulai bergerak menggunakan
marketing dengan formula tertentu. Mreka
mengembangkan strategi pemasaran formal, dengan
data riset dll.
 Intrepreneurial marketing: ketika perusahaan besar dan
mature sudah stuck dengan data-data riset dll, sehingga
mereka kehilangan sense dari innovasi dan kreativitas,.
Sehingga mereka berusaha mencari lagi sense of
entrepreneur di dalam perusahaan, agar bisa
menciptakan sesuatu yang kretif.

Contoh Entrepreneurial Marketing

‘20 € Marketing
10 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Sebuah Brand Pirate, pada awal berdirinya hanya menggunakan $50 juta, dan tidak
menggunakan strategi marketing formal sama sekali.

Basic Competitive Strategies


Terdapat 4 strategi competitive positioning yang dapat diikuti perusahaan, oleh Michael
Porter, yaitu :
 Cost Leadership: eprusahaan yang berusaha
menghasilkan biaya yang rendah untuk produksi dan
distribusi, sehingga dapat menghasilkan product yang
low price. Contoh : Air Asia
 Differentiation : perusahaan yang memberikan
fitur/marketing program yang sangat berbeda pada
produknya, sehingga menarik customer lebih dari
competitor. Contoh: Virgin Airliners
 Focus : yaituperusahaan yang fokus hanya kepada few
markets yang ada, dan bukan untuk whole markets.
Contoh :ritz carlton yang fokus meneydiakan layanan
terbaik untuk corporate dan leisure travelers yang ingin
fasilitas premium.

Competitive Position

Strategi yang digunakan perusahaan juga harus sesuai dengan posisi perusahaan saat ini di
market, jika dibandingkan dengan kompetitor. Apakah itu market leader atau market nichers,
tergantung dari jumlah share yang dioegang oleh perusahaan, Jika itu 40% maka ia adalah
market leader, dan seterusnya digambarkan oleh bagan berikut:

‘20 € Marketing
11 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Jika sudah mengetahui posisi perusahaan, selanjutnya adalah mengetahui pilihan strategi
apa yang bisa dilakukan, yaitu :

‘20 € Marketing
12 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
1. Market leader : Dimana suatu perusahaan memimpin
industri tersebut dengan memegang share paling banyak,
yaitu kurang lebih sebesar 40% atau lebih. Untuk market
leader, beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah
melindungi market sharenya, agar tidak terebut oleh
kompetitor. Jika perusahaan ingin lebih aktif lagi, maka ia
bisa memperluas market share, dengan menarik tipe
customer lain yang belum terdekati (untapped market)

2. Market Challenger: Yaitu perusahaan runner-up, yang


menempati urutan kedua, dengan market share sedikit
dibawah market leader. Untuk perusahaan tipe ini, ia pasti
akan berusaha sekeras mungkin agar dapat menjadi
market leader. Untuk itu, strategi yang biasa dilakukan
adalah dengan cara melakukan serangan secara
langsung atau tidak langsung, terhadap market leader.
Serangan dapat menggunakan advertising atau
penurunan harga.
3. Market Follower : yaitu perusahaan dengan market
share dibawah market leader dan market challenger.
Yang membedakan dengan challenger adalah, tipe
perusahaan ini tidak agresif. Yang ia lakukan hanyalah
ingin mempertahankan share yang sudah didapatnya.
Strategi yang biasa dilakukan adalah dengan mengamati
kondisi pasar secara seksama, kemudian mengikuti apa
yang kompetitor lakukan untuk dapat survive.
4. Market Nicher : yaitu perusahaan kecil dengan target
amrket yang segmentif. Oleh akrena itu, biasanya
sharenya sangat kecil, akrena mereka fokus kepada
untapped market.

Balancing Customer & Competitor Orientations

Seluruh perusahaan, baik ia adalah market leader atau nicher, harus memperhatikan
kompetitornya secara hati-hati, dan mencari strategi competitive marketing yang paling

‘20 € Marketing
13 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
efektif untuk menghadapi kompetitor. Tidak hanya kompetitor yang harus diperhatikan,
customer pun juga begitu. Lalu bagaimana cara menyeimbangkannya?

Ada 4 strategi pendekatan yang dapat dipilih eprusahaan, apakah ingin lebih condong ke
customer atau competitor : (sesuai gambar dibawah ini)

 Product Centered Company : Yaitu perusahaan


yang fokus pada kekuatan internal dalam
menciptakan kulaitas produknya

 Customer Centered Company : yaitu


perusahaan yang fokus kepada pengembangan
customer dengan cara mendesain strategi
pemasaran yang dapat memenuhi value untuk
target customernya.

 Competitor Centered Company: yaitu


perusahaan yang bergerak sesuai dengan apa
yang dilakukan kompetitor, serta bagaimana
reaksinya

 Market Centered Company : yaitu kondisi yang


paling seimbang, dimana perusahaan
memperhatikan customer dan kompetitor secara
seimbang, dan mendesain strategi pemasaran
yang baik untuk keduanya.

‘20 € Marketing
14 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
.

DAFTAR PUSTAKA
1. Philip Kotler & Gary Amstrong Principles of marketing , 17th Edition, Pearson Education
(2017)
2. Philip Kotler & Kevin Lane keller , Marketing management, 15th Edition, Pearson
Education (2016).

‘20 € Marketing
15 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai