(e)
MARKETING
Pengembangan dan Perencanaan
Strategi Pemasaran
Creating Competitive Advantage
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Nurul Hermina
02
02310005
Bisnis
Abstract Kompetensi
Pertemuan ini membahas tentang Mahasiswa memiliki kemampuan
pengertian dan konsep-konsep memahami dan menjelaskan
strategi pemasaran modern, dan mengenai strategi pemasaran, dan
pengembangan, perencanaan strategi competitive advantage.
pemasaran dalam rangka
menciptakan competitive advantage.
Persaingan di masa sekarang ini sangatlah kuat. Untuk menghadapinya, perusahaan tidak
cukup hanya dengan memenuhi kebutuhan customer, tetapi harus memiliki apa yang
disebut dengan competitive advantage. Yaitu dengan memenuhi kebutuhan customer
dengan value yang lebih dari yang diberikan kompetitor. Materi ini akan menjelaskan strategi
competitive marketing- yaitu bagaimana perusahaan menganalisa kompetitornya, lalu
mengembangkan strategi customer value-based yang sukses, untuk menghasilkan
hubungan baik dengan customer
Pada superBowl tahun 2009, ketika kondisi ekonomi sedang buruk-buruknya, Hyundai
mengeluarkan sebuah statement yang sangat controversial yaitu “Now finance or lease a
new Hyundai, and if you lose your income in the next year, you can return it with no impact
on your credit”. Biasanya, sebuah perusahaan otomotif sangat jarang melakukan strategi
pemasaran yang berani seperti itu. Sejak saat itu, hyundai dikenal dengan strategi
pemasaran yang agresif dan sangat fokus kepada customernya. Hasilnya, penjualan
Hyundai meroket hingga 59% di januari & februari 2009. Survey menunjukkan bahwa 43%
dari participant yang menonton iklan tersebut memiliki opini positif terhadap Hyundai.
Hyundai assurance program membuat masyarakat merasa Hyundai peduli terhadap situasi
mereka saat ini.
Hyundai memasuki pasar Amerika pada tahun 1986, dan pada saat itu belum banyak yang
tahu apa itu Hyundai. Pada walnya, hyundai menjual produknya dengan harga sangat
rendah. Setelah mulai dikenal, Hyundai mulai berinovasi dengan desain dan kualitas yang
unik. Namun desain tersebut ternyata malah menjadi gurauan masyarakat. Seakan tidak
terpengaruh dengan hal tersebut, hyundai meneruskan investasinya untuk mendapatkan
kualitas terbaik, model-model baru dan strategi pemasaran yang agresif. Pada tahun 2008,
Hyundai mengeluarkan sedan upmarket baru, Genesis dengan harga premium. Sayangnya
setelah itu, terjadi resesi ekonomi besar-besaran. Namun, hyundai tetap tidak gentar. Para
kompetitor mulai memotong biaya pemasaran, sedangkan Hyundai justru menambah biaya
pemasaran. Hyundai pun melakukan semacam riset dan menanyakan langsung kepada
consumer. Dari riset tersebut, ditemukan insight bahwa pada masa itu, semua orang sangat
ketakutan akan kehilangan pekerjaannya. Sejak itulah Hyundai menciptakan Hyundai
Assurance program dan membuat iklan tersebut untuk diperlihatkan di Superbowl.
‘20 € Marketing
2 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Walaupun hanya sekitar 100 customer yang mengembalikan mobilnya, hyundai Assurance
program telah menciptakan perhatian dan nama baik untuk Hyundai. Iklan tersebut
menunjukkan bahwa Hyundai sangat perdui terhadap customernya. Sejak saat itu,
walaupun ekonomi masih melambat, Hyundai sama sekali tidak melambat. Tahun 2010,
sebuah mobil mewah dengan merk Equus kembali diluncurkan. Iklan baru juga dibuat. Jika
sebelumnya Hyundai menunjukkan kenyamanan dan keamanan dalam membeli mobil
hyundai, kali ini adalah keamanan dalam menyetir mobil hyundai.
Customer juga memiliki persepsi baru akan Hyundai. Jika sebelumnya Hyundai
dipersepsikan sebagai ow price car, saat ini tidak lagi. Hyundai identik dengan kualitas yang
baik, cerdas dan high-tech. 60% US consumer saat ini tahu akan brand Hyundai dan mau
membelinya. Berkat strategi pemasaran yang agresif serta didukung kualitas yang semakin
baik, hyundai saat ini adalah salah satu manufaktur otomotif dengan pertumbuhan tercepat.
Strategi Pemasaran
‘20 € Marketing
3 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
merupakan hasil pemilihan yang sulit dari beberapa alternative baik yang ada, dan rencana
strategis memberikan sinyal tentang komitmen perusahaan terhadap pasar tertentu,
kebijakan-kebijakan tertentu, prosedur-prosedur tertentu, dan operasi-operasi tertentu.
Kegiatan pengembangan dan perencanaan strategi pemasaran terdiri dari tiga tahap utama,
yaitu:
Formulasi strategi didalamnya terdapat kegiatan pengembangan visi dan misi, identifikasi
kesempatan dan ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan, penetapan sasaran
jangka panjang, menyusun alternatif-alternatif strategi, dan pemilihan strategi-strategi yang
akan dilaksanakan. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menyusun formulasi strategi antara
lain: menentukan bisnis baru apa yang akan dimasuki, bisnis apa yang perlu ditinggalkan,
bagaimana mengalokasi sumber daya, apakah akan melakukan ekspansi operasi atau
melakukan diversifikasi, apakah perlu memasuki pasar internasional, apakah perlu
melakukan merger atau kerja sama, dan bagaimana menghindari agar perusahaan tidak di
rebut atau dicaplok pihak lain. Para top manajer dan ahli strategi perusahaan harus
memutuskan alternatif strategi mana yang akan diambil karena pada dasarnya perusahaan
memiliki keterbatasan sumber daya. Keputusan tentang formulasi strategi akan mengikat
perusahaan pada produk-produk tertentu, pasar tertentu, sumber daya tertentu, dan
teknologi tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu. Strategi yang ditetapkan perusahaan
akan menentukan keunggulan bersaing perusahaan dalam jangka panjang. Keputusan-
keputusan strategis (entah itu baik atau buruk) dengan demikian akan membawa
konsekuensi-konsekuensi multi fungsi serta akan berdampak lama bagi perusahaan.
‘20 € Marketing
4 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
mengembangkan dan mendaya gunakan system informasi, dan mengaitkan kompensasi
karyawan dengan kinerja organisasi. Implementasi strategi sering disebut sebagai “action
stage” dari manajemen stratejik. Implementasi strategi berarti memobilisasi karyawan dan
para manajer untuk menerapkan strategi yang sudah diformulasi ke dalam tindakan.
Implementasi sering dianggap sebagai tahap yang paling sulit dalam manajemen stratejik,
karena implementasi membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan para personil,
Keberhasilan implementasi sangat bergantung pada kemampuan para manajer memotivasi
karyawan, dimana hal ini lebih pada kemampuan seni dibanding kemampuan ilmiah.
Kemampuan inter personal merupakan salah satu kunci keberhasilan tahap implementasi.
Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dari manajemen stratejik. Para manajer tentunya
perlu mengetahui apakah strategi yang diterapkan berjalan baik atau tidak; dan evaluasi
merupakan cara untuk mengetahui hal tersebut. Setiap strategi, sejalan dengan waktu, perlu
dimodifikasi karena factor-faktor eksternal dan internal juga mengalami perubahan. Evaluasi
strategi terdiri dari tiga buah aktivitas, yaitu:
Evaluasi strategi sangat perlu diakukan karena keberhasilan saat ini tidak dapat menjamin
keberhasilan dimasa yang akan datang. Keberhasilan saat ini pasti akan mendatangkan
masalah-masalah baru dan berbeda.
Competitive Advantage
‘20 € Marketing
5 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
bersaing saja tidaklah cukup untuk menjamin keberhasilan perusahaan dalam jangka
panjang, perusahaan perlu memiliki keunggulan bersaing yang bertahan (sustained
competitive advantage). Perusahaan dapat memiliki keunggulan bersaing yang bertahan ini
dengan:
‘20 € Marketing
6 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Competitor Analysis
Tahap pertama yang harus dilakukan eprusahaan dalam menciptakan competitive marketing
strategy adalah competitor analysis: Yaitu strategi untuk menempatkan perusahaan untuk
melawan kompetitor, sehingga memberi perusahaan strategic advantage yang paling kuat.
Berikut merupakan tahap-tahapnya :
Identifying competitors
Perusahaan dapat mengidentifikasi kompetitor dari berbagai sisi. Ada perusahaan yang
mendefinisikan kompetitor adalah :
Semua perusahaan dengan produk atau level produk
yang sama : contoh Ritz carlton dengan Hilton, yaitu
sama-sama premium hotel
Semua perusahaan dengan produk yang memiliki
fungsi yang sama : contoh : Dunkin Donuts dengan
Starbucks, yaitu sama-sama kafe lifestyle yang
menyediakan food and beverage
Semua perusahaan yang berkompetisi untuk
dollar/rupiah/mata uang lain yang sama. Contoh : Ritz
Carlton menganggap bahwa semua layanan jasa
leisure/travel adalah kompetitornya, atau bisa juga
melihat kompetitor dari sudut pandang :
‘20 € Marketing
7 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Industry point of view: apabila bergerak di industri yang
sama, atau lebih spesifik produk line yang sama.
Contoh : coca-cola dengan pepsi
Market point of view : apabila produk yang ditawarkan
memiliki market yang sama, atau fungsi yang dicari
market dari produk sama. Contoh : sama-sama untuk
menghilangkan haus, cocacola vs teh botol.
Contoh : yang menjadi saingan US Postal Service saat ini bukan hanya UPS atau FEDEX,
tetapi sejak adanya internet, customer yang menggunakan jasa US Postal Service
berkurang dan memilih untuk menggunakan internet saja
Assessing Competitors
Assesing competitors objective : untuk mengetahui
apakah saat ini competitor sudah puas dengan situasinya,
dan bagaimana reaksinya terhadap tindakan kompetitif
yang berbeda.
‘20 € Marketing
8 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Estimating Competitors’ Reactions : yaitu dengan menerka-nerka apa
yang akan dilakukan kompetitor, berdaasarkan info-info yang diketahui
sebelumnya. Ada tipe perusahaan yang sangat aktif, adapula yang tidak
banyak bergerak dan percaya pada customernya.
‘20 € Marketing
9 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Informasi tersebut dicek kebenaran dan ke akuratannya,
kemudian di intepretasikan dan di organize dengan bauik
Kemudian informasi tersebut diberikan kepada decision
makers, untuk diputuskan strategi apa yang bisa
dilakukan untuk menghadapi kompetitor
Competitive Strategies
Tidak ada strategi terbaik yang bisa digunakan untuk semua perusahaan, masing-masing
harus meenentukan strategi mana yang paling mendekati terkait posisinya dalam industri,
objective, kesempatan dan sumber daya yang dimiliki.
‘20 € Marketing
10 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Sebuah Brand Pirate, pada awal berdirinya hanya menggunakan $50 juta, dan tidak
menggunakan strategi marketing formal sama sekali.
Competitive Position
Strategi yang digunakan perusahaan juga harus sesuai dengan posisi perusahaan saat ini di
market, jika dibandingkan dengan kompetitor. Apakah itu market leader atau market nichers,
tergantung dari jumlah share yang dioegang oleh perusahaan, Jika itu 40% maka ia adalah
market leader, dan seterusnya digambarkan oleh bagan berikut:
‘20 € Marketing
11 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
Jika sudah mengetahui posisi perusahaan, selanjutnya adalah mengetahui pilihan strategi
apa yang bisa dilakukan, yaitu :
‘20 € Marketing
12 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
1. Market leader : Dimana suatu perusahaan memimpin
industri tersebut dengan memegang share paling banyak,
yaitu kurang lebih sebesar 40% atau lebih. Untuk market
leader, beberapa strategi yang dapat dilakukan adalah
melindungi market sharenya, agar tidak terebut oleh
kompetitor. Jika perusahaan ingin lebih aktif lagi, maka ia
bisa memperluas market share, dengan menarik tipe
customer lain yang belum terdekati (untapped market)
Seluruh perusahaan, baik ia adalah market leader atau nicher, harus memperhatikan
kompetitornya secara hati-hati, dan mencari strategi competitive marketing yang paling
‘20 € Marketing
13 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
efektif untuk menghadapi kompetitor. Tidak hanya kompetitor yang harus diperhatikan,
customer pun juga begitu. Lalu bagaimana cara menyeimbangkannya?
Ada 4 strategi pendekatan yang dapat dipilih eprusahaan, apakah ingin lebih condong ke
customer atau competitor : (sesuai gambar dibawah ini)
‘20 € Marketing
14 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id
.
DAFTAR PUSTAKA
1. Philip Kotler & Gary Amstrong Principles of marketing , 17th Edition, Pearson Education
(2017)
2. Philip Kotler & Kevin Lane keller , Marketing management, 15th Edition, Pearson
Education (2016).
‘20 € Marketing
15 Nurul Hermina
Biro Akademik dan Pembelajaran
http://www.widyatama.ac.id