Anda di halaman 1dari 26

Apa

Inte itu
rna
A ud l
it ?
CHAPTER 1
KELOMPOK 3

Emilia Puspita 023001904013

Dyna Nurfadillah 023001914020

Febriana Dwi W. P. 023001904027

Windy Nurjulia 023162063


Memahami Evolusi Internal Audit

• Audit internal • Memisahkan diri jadi


berfungsi sebagai Disiplin Ilmu
“adik”dari profesi • Menyediakan jasa-
auditor eksternal, jasa Pemeriksaan,
yang berhubungan Penilaian Atas Kontrol,
dengan penilaian Kinerja, Resiko, dan
atas keakuratan Tata Kelola
angka-angka (Governance)
keuangan. • Dianggap Sebagai
“Lawan”
Istilah “audit”berasal dari bahasa
latin auditus (mendengarkan).

Kemudian sejak tahun 1940 sampai


sekarang tujuan audit adalah:
• Meyakinkan kelyakan kondisi keuangan
dan hasil usaha perusahaan sebagai
tujuan utama.
• Menemukan dan mencegah kecurangan
atau kesalahan sebagai tujuan
sampingan.
Evolusi dan teknik pemeriksaan menurut “ The
accounting Review”, oktober 1962 yang dikutip
dari buku James A Cashin 
Periode Tujuan pemeriksaan Luasnya verifikasi Pentingnya
internal control
Dulu kala
Menemukan
sampai tahun Mendetail Belum dikenal
kecurangan.
1500.
Tahun 1500-
idem idem idem
1805.
Menemukan kecurangan Beberapa di uji secara
Tahun 1850-
dan kesalahan sampling tapi kebanyakan Belum dikenal.
1905.
pembukuan. masih mendetail.
Menentukan kelayakan
posisi keuangan yang
Tahun 1905- Mendetail dan beberapa di Internal control
dilaporkan dan
1933 uji secara sampling. mulai di kenal.
menentukan kesalahan
dan kecurangan.
Menentukan kelayakan
posisi keuangan yang Mulai dirasakan
Tahun 1933-
dilaporkan dan Menguji secara sampling. perlunya review
1940
menemukan kesalahan internal control.
dan kecurangan
Benar-benar di
Menentukan kelayakan
Tahun 1940- tekankan
laporan keuangan yang Menguji secara sampling.
1960 pentingnya review
disajikan.
internal control.
PERAN EKSTERNAL AUDITOR

Pihak Independen
dihire perusahaan

untuk memeriksa laporan keuangan dalam periode tertentu dalam hal


kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku serta kewajaran dalam
penyajiannya
PERAN INTERNAL AUDITOR

Tujuan
Membantu Manajemen dengan memberikan informasi
yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.

menjaga aktifitas operasional perusahaan agar


Polisi tetap efisien dan efektif serta berjalan sesuai
SOP yang berlaku
PERSAMAAN INTERNAL
DAN EKSTERNAL AUDITOR

Memeriksa Temuan

Internal dan External


Internal dan External Auditor, keduanya,
Auditor memiliki menghasilkan
kesamaan kerja temuan-temuan
yaitu memeriksa yang disertai
perusahaan. rekomendasi.
PERBEDAAN INTERNAL
DAN EKSTERNAL AUDITOR
Internal Auditor Eksternal Auditor
Status dalam Pegawai Perusahaan Pihak eksternal yang
perusahaan Independen
Frekuensi pekerjaan Continuos Periodic sesuai periode
laporan keuangan
Fokus pekerjaan Kinerja seluruh Pencatatan dan
Operasional penilaian atas laporan
perusahaan keuangan periode
Hasil Pekerjaan Temuan yang temuan-temuan yang
berpotensi menjadi bersifat material
kecurangan dan terhadap laporan
kerugian dari skala kecil keuangan
sampai besar bagi
perusahaan
Output dari pekerjaan laporan audit yang beroutput opini audit
disertai dengan yang terbentuk dalam
rekomendasi dan laporan audit
kegiatan tindak
lanjutnya
Pengertian Internal Audit
Menurut Para Ahli

Mulyadi

Sawyer

Hiro Tugiman

IIA (Institute Internal Auditors)


Standar Profesional Internal Audit

The Standards
for The
Professional
Practice of
Internal Auditing
(SPPIA) tahun
2002 yang
ditetapkan oleh
The institute of
Internal Auditors
mulai berlaku
efektif pada
tanggal 1 Januari
2002 merupakan
revisi dari
Standar Profesi
Auditor Internal
tahun 1999.
Standar Profesional
Internal Audit
Standar Profesi Audit Internal (SPAI) terdiri atas Standar Atribut, Standar Kinerja
dan Standar Implementasi.
• Standar Atribut
Berkenaan dengan karakteristik organisasi, individu, dan pihak- pihak yang
melakukan kegiatan audit internal.

• Standar Kinerja
Menjelaskan sifat dari kegiatan audit internal dan merupakan ukuran kualitas
pekerjaan audit. Standar Kinerja memberikan praktik-praktik terbaik pelaksanaan
audit mulai dari perencanaan sampai dengan pemantauan tindak lanjut. Standar
Atribut dan Standar Kinerja berlaku untuk semua jenis penugasan audit internal.

• Standar Implementasi.
Hanya berlaku untuk satu penugasan. Standar Implementasi yang akan
diterbitkan dimasa mendatang adalah standar implementasi untuk kegiatan
assurance (A), standar implementasi untuk kegiatan consulting (C), standar
implementasi kegiatan investigasi (I) dan standar implementasi Control Self
Assessment (CSA).
Tujuan dari SPPIA

Menggambarkan dengan jelas bahwa prinsip dasar


dari pelaksanaan internal audit diterapkan.

Menyiapkan kerangka pelaksanaan dan promosi


aktivitas internal audit yang lebih luas dengan
nilai tambah.

Menetapkan basis pengukuran pada


pelaksanaan internal audit.

Membantu perkembangan organisasi dalam proses


dan operasinya.
Kode Etik dari Internal
Audit

Menurut Konsorsium Organisasi Profesi Auditor Internal (2004) telah menetapkan


kode etik bagi para auditor internal adalah sebagai berikut :
• Auditor internal harus menunjukkan kejujuran, obyektivitas dan kesanggupan
dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggungjawab profesinya.
• Auditor internal harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap
pihak yang dilayani. Namun demikian, auditor internal tidak boleh secara sadar
terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum.
• Auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan
yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau mendiskreditkan
organisasinya.
• Auditor internal harus menahan diri dari kegiatan-kegiatan yang dapat menibulkan
koflik dengan kepentingan organisasinya atau kegiatankegiatan yang dapat
menimbulkan prasangka, yang meragukan kemampuannya untuk dapat
melaksanakan tugas dan memenuhi tanggungjawab profesinya secara obyektif.
• Auditor internal tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun dari
karyawan, klien, pelanggan, pemasok ataupun mitra bisnis organisasinya, yang
dapat atau patut diduga dapat mempengaruhi pertibangan profesionalnya.
Konsep Value For Money
Definisi Value For
Money
Value for money merupakan pendekatan nilai untuk uang
yang artinya dimana nilai uang untuk menilai biaya suatu
produk atau layanan terhadap kualitas penyediaan. Value for
money merupakan inti pengukuran kinerja pada organisasi
pemerintah. Value for money juga merupakan salah satu
definisi dari kualitas. Kualitas nilai uang melihat kualitas
dalam hal investasi. Jika hasil yang sama dapat dicapai
dengan biaya rendah atau hasil yang lebih baik dapat dicapai
dengan biaya yang sama, maka pelanggan memiliki kualitas
produk atau jasa. Kecenderungan yang berkembang untuk
pemerintah untuk meminta pertanggungjawaban dari
pendidikan tinggi mencerminkan pendekatan nilai untuk
uang (value for money).
Implementasi Value For
Money

Audit Ekonomi dan


Efisiensi

The General Accounting Office Standards (1994) menegaskan bahwa


audit ekonomi dan efisiensi dilakukan dengan mempertimbangkan
apakah entitas yang diaudit :
1. Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat
2. Melakukan pengadaan sumber daya sesuai dengan kebutuhan
pada biaya terendah
3. Melindungi dan memelihara semua sumber daya yang ada secara
memadai
4. Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan
atau kurang jelas tujuannya
5. Menghindari adanya pengangguran sumberdaya atau jumlah
pegawai yang berlebihan
Implementasi Value For
Money

Audit Efektivitas

Menurut Audit Commisions (1986) efektivitas berarti menyediakan


jasa-jasa yang benar sehingga memungkinkan pihak yang
berwenang untuk mengimplementasikan kebijkan dan tujuannya.
Audit efektivitas bertujuan untuk menentukan :
1) tingkat pencapaian hasil atau manfaat yang diinginkan,
2) kesesuaian hasil dengan tujuan yang ditetapkan sebelumnya,
3) apakah entitas yang daudit telah mempertimbangkan alternatif
lain yang memberikan hasil sama dengan biaya yang paling
rendah.
Kategori Kegiatan Value For
Money
By-produt’ VFM
work

An’ Arrangement
Review’

Performance
Review
Kode Etik Internal Auditor

Tugas audit internal membantu organisasi mencapai tujuannya


melalui pendekatan yang sistematik dan teratur untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses
pengelolaan risiko, pengendalian, dan tata kelola

• Kode etik menurut IIA (The Institute of Internal


Auditors) yaitu prinsip-prinsip dan harapan yang
memandu perilaku individu dan organisasi
dalam melaksanakan kegiatan audit internal.
PRINSIP-PRINSIP
.
Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang
memancarkan kewibawaan dan kejujuran.

Objektivitas adalah sikap jujur yang tidak dipengaruhi pendapat


dan pertimbangan pribadi atau golongan dalam mengambil
putusan atau tindakan.

Kerahasiaan adalah sifat sesuatu yang dipercayakan kepada


seseorang agar tidak diceritakan kepada orang lain yang tidak
berwenang mengetahuinya.

Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh


seseorang, berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
PRINSIP-PRINSIP
.

Akuntabel adalah kemampuan untuk menyampaikan


Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan
pertanggungjawaban laporan kinerja dan tindakan seseorang kepada
kesatuan
pihak utuh sehingga memiliki
yang berkewenangan
yang
potensi dan kemampuan yang
untuk meminta keterangan atau
memancarkan kewibawaan dan kejujuran.
pertanggungjawaban.

Integritasprofesional
Perilaku adalah mutu, sifat,tindak
adalah atau tanduk
keadaanyang
yang menunjukkan
merupakan ciri,
mutu,
kesatuan
danyang
kualitas
utuhsuatu
sehingga
profesi
memiliki
atau orang
potensi
yang
dan
profesional
kemampuan di mana
yang
memerlukan
memancarkan kepandaian
kewibawaan khusus
dan kejujuran.
untuk menjalankannya.
. ATURAN PERILAKU
1. Untuk menerapkan prinsip Integritas, auditor internal harus:
● Melaksanakan pekerjaan secara jujur, hati-hati dan bertanggung
jawab;
● Mematuhi hukum dan membuat pengungkapan sesuai ketentuan
hukum atau profesi;
● Tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan ilegal, atau
melakukan kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit
internal atau organisasi;
● Menghormati dan mendukung tujuan organisasi yang sah dan etis.

2. Untuk menerapkan prinsip Objektivitas, auditor internal harus:


● Tidak boleh terlibat dalam kegiatan atau hubungan apapun yang
dapat, atau patut diduga dapat, menghalangi penilaian secara adil,
termasuk kegiatan atau hubungan apapun yang mengakibatkan
timbulnya pertentangan kepentingan dengan organisasi;
● Mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya, yang
apabila tidak diungkapkan dapat mendistorsi laporan atas kegiatan
yang direviu.
. ATURAN PERILAKU
3. Untuk menerapkan prinsip Kerahasiaan, auditor internal harus:
● Berhati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang
diperoleh selama melaksanakan tugas;
● Tidak boleh menggunakan informasi untuk keuntungan pribadi, atau
untuk hal-hal yang bertentangan dengan hukum atau merugikan
tujuan organisasi yang sah dan etis.

4. Untuk menerapkan prinsip Kompetensi, auditor internal harus:


● Hanya terlibat dalam pemberian layanan yang sesuai dengan
pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang dimilikinya;
● Memberikan layanan audit internal sesuai dengan standar praktik
profesional audit internal;
● Senantiasa meningkatkan keahlian, efektivitas dan kualitas
layanannya secara berkelanjutan.
. ATURAN PERILAKU
5. Untuk menerapkan prinsip Akuntabel, auditor internal wajib
menyampaikan pertanggungjawaban atau jawaban dan keterangan
atas kinerja dan tindakannya secara sendiri atau kolektif kepada pihak
yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.

6. Untuk menerapkan prinsip Perilaku Profesional, auditor internal


harus:
● Tidak terlibat dalam segala aktivitas ilegal, atau terlibat dalam
tindakan yang menghilangkan kepercayaan kepada profesi
pengawasan internal atau organisasi; dan
● Tidak mengambil alih peran, tugas, fungsi, dan tanggung jawab
manajemen auditan dalam melaksanakan tugas yang bersifat
konsultasi.
KODE ETIK AUDITOR INTERNAL
. PEMERINTAH INDONESIA
Pemerintah sudah memiliki kode etik tersendiri yang dibuat
oleh Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) pada
tahun 2014. Pada dasarnya kode etik tersebut mengambil
konsep kode etik IIA.

Selain kode etik, AAIPI menyusun pengaturan tentang:


●aturan perilaku dalam organisasi;
●hubungan sesama auditor;
●hubungan auditor dengan auditan;
●larangan;
●pelanggaran;
●dan sanksi atas pelanggaran.

http://aaipi.or.id/

Anda mungkin juga menyukai