Anda di halaman 1dari 8

Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

KULTUR JARINGAN KANTONG SEMAR (Nepenthes spp.)


DI KEBUN RAYA LIPI DAN PEMANFAATANNYA OLEH MASYARAKAT

Yupi Isnaini
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – LIPI
email: yupinurfauzi@yahoo.com
Foto: Wisnu H.A.

Buah Nepenthes yang masih utuh


ABSTRACT

Pitcher plant (Nepenthes spp.) that is known as a carnivorous plant with a variety of pitcher shapes and
colors has been included in the list of Appendix I and II of CITES. Center for Plant Conservation, Botanic
Gardens has done the ex situ conservation for some species of Nepenthes in 2006. Nepenthes ampullaria,
N. gracilis, N. mirabilis and N. rafflesiana have been propagated through in vitro technique. There were
24 students from several universities in Indonesia joined the research and development of the Nepenthes
species during 2007-2014. The product of this research has been displayed and sold in both of Orchid House
and Garden Shop of Botanic Gardens.

PENDAHULUAN daftar tumbuhan terancam punah dalam IUCN


red list (CITES, 2009; Clarke et al., 2000; IUCN
Nepenthes atau kantong semar termasuk salah 2013).
satu kelompok tumbuhan “pemangsa” serangga
(carnivorous plant) yang banyak diminati karena Perbanyakan Nepenthes secara alami bisa
keunikan dan keindahan bentuk dan warna melalui biji, tetapi keberadaan biji kadang sulit
kantongnya. Nepenthes ampullaria, N. gracilis, ditemukan karena bunga jantan dan bunga
N. rafflesiana dan beberapa hasil silangannya betina tumbuhan ini terpisah (berumah dua atau
dengan jenis lain termasuk jenis yang banyak dioecious). Cara lain untuk memperbanyak
diperdagangkan dan umumnya diambil langsung Nepenthes adalah dengan cangkok dan setek,
dari alam, padahal ketiga jenis tersebut masuk tetapi kekurangannya tidak mudah untuk
dalam Appendiks II CITES dan masuk dalam mendapatkan anakan atau bibit dalam jumlah

9
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

banyak dan membutuhkan waktu lama untuk KULTUR JARINGAN Nepenthes DI KEBUN RAYA
menyiapkan tanaman induknya. Kultur jaringan LIPI
merupakan teknik perbanyakan yang bisa
diaplikasikan untuk memperbanyak tanaman Perbanyakan Nepenthes dengan teknik kultur
Nepenthes secara massal untuk mengantisipasi jaringan di Kebun Raya LIPI dimulai sejak tahun
tingginya minat masyarakat terhadap komoditi 2006 dengan memanfaatkan buah N. gracilis dari
ini. Batam yang dibawa oleh Dr. Irawati yang saat itu
menjabat sebagai Kepala Pusat Konservasi
Kultur jaringan Nepenthes telah dilakukan di Tumbuhan, Kebun Raya Bogor LIPI. Buah N.
berbagai negara untuk jenis tertentu seperti N. gracilis ini digunakan sebagai bahan
albomarginata (Mujiono, 2006), N. khasiana perbanyakan melalui kultur biji. Hasil penelitian
(Latha & Seeni, 1994), N. macfarlanei (Chua & tersebut telah dipublikasikan di jurnal Buletin
Henshaw, 1999), dan N. mirabilis (Khompat, et Kebun Raya tahun 2007 (Isnaini & Handini,
al., 2007). Hasil perbanyakan Nepenthes dengan 2007). Selanjutnya pada tahun 2007,
teknik kultur jaringan ini telah menjadi salah Laboratorium Kultur Jaringan Kebun Raya LIPI
satu komoditi yang diperdagangkan seperti di menerima souvenir dua botol kultur Nepenthes
Singapura, Malaysia dan Indonesia. Namun (N. ampullaria dan N. rafflesiana) dari
berdasar hasil wawancara dengan pedagang Singapura yang diberikan oleh Mr. David (Bali
tanaman hias pada pameran tahunan Flora dan Orchid) dan pada tahun yang sama diperoleh
Fauna (Flona) di Jakarta tahun 2006 diperoleh buah N. ampullaria dari Riau. Kedua jenis
informasi bahwa Nepenthes yang diperdagang- Nepenthes dari Singapura selanjutnya
kan di sana adalah hasil perbanyakan dari dimanfaatkan sebagai bahan prapenelitian
Laboratorium kultur jaringan di Malaysia. untuk mempelajari media perbanyakan dan cara
Kondisi ini mendorong penulis untuk mencoba menginduksi pembentukan kantong Nepenthes,
memperbanyak Nepenthes yang merupakan baik secara in vitro maupun ex vitro. Hasil
komoditi Indonesia ini di negeri sendiri. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan pada tahun
perbanyakan ini diharapkan dapat memenuhi 2009 (Rahayu & Isnaini, 2009). Sedangkan buah
kebutuhan konsumen yang tertarik dengan N. ampullaria asal Riau selanjutnya digunakan
tanaman hias unik ini tanpa harus mengambil untuk mempelajari dan membandingkan cara
langsung dari hutan sehingga keberadaannya di perbanyakannya secara in vitro dan in vivo
alam tetap lestari. (Isnaini, 2009).

Gambar 1. a) Nepenthes ampullaria, b) Nepenthes gracilis, c) Nepenthes mirabilis, d) Nepenthes


rafflesiana

10
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

Tahapan kegiatan perbanyakan Nepenthes in vitro di Laboratorium Kultur Jaringan, Kebun


melalui kultur jaringan diawali dengan kegiatan Raya LIPI (Tabel 1). Selain melalui kultur biji,
pembuatan media kultur, sterilisasi bahan perbanyakan melalui kultur tunas pucuk juga
tanam atau eksplan, penanaman eksplan yang pernah dilakukan untuk N. adrianii dan N.
telah steril ke media kultur, pindah tanam atau reinwardtiana. Sayangnya, kedua jenis
subkultur, dan aklimatisasi. Media kultur yang tersebut belum berhasil disterilisasi sedangkan
digunakan adalah media dasar Murashige & hasil kultur yang lainnya tidak mampu bertahan
Skoog dengan modifikasi konsentrasi hara lama dan akhirnya mati setelah disubkultur
makro, mikro dan vitaminnya. Media kultur beberapa kali. Handini dan Garvita (2014)
dibuat dengan cara mencampurkan semua selanjutnya melakukan penelitian tentang uji
bahan yang terdiri dari unsur hara makro, hara daya simpan biji untuk N. reinwardtiana
mikro, vitamin dan gula pasir yang dilarutkan
dengan akuades. Selanjutnya keasaman media PEMANFAATAN HASIL KULTUR JARINGAN
diatur pada pH 5,7. Media ditambah agar-agar Nepenthes spp. DI KEBUN RAYA LIPI
sebagai pemadat dan dimasak sampai mendidih.
Selanjutnya media dituang ke dalam botol, Produk hasil perbanyakan Nepenthes spp.
ditutup dan disterilkan dengan autoklaf. Bahan dengan teknik kultur jaringan ini telah
tanaman yang akan dikultur sebelum ditanam dimanfaatkan untuk berbagai keperluan,
harus disterilkan juga agar terbebas dari diantaranya untuk bahan penelitian staf Kebun
mikroba pengganggu. Bahan untuk mensterilkan Raya dan mahasiswa, bahan latihan bagi
bagian tanaman tersebut terdiri dari fungisida mahasiswa magang atau praktek kerja lapang
dan bakterisida dengan dosis sesuai saran pada dan bahan pendidikan lingkungan (wisata
kemasan, serta kloroks komersial seperti flora). Selain itu, hasil perbanyakan juga
pemutih pakaian dengan konsentrasi bertingkat sebagian diambil untuk koleksi di rumah kaca
20, 10 dan 5%. Secara garis besarnya, alur Nepenthes di unit Pembibitan Kebun Raya,
kegiatan perbanyakan Nepenthes dengan teknik bahan pameran di berbagai tempat, sebagai
kultur jaringan bisa dilihat pada skema (Gambar souvenir dan selebihnya dijual di Griya Anggrek
2). dan Garden Shop untuk memenuhi permintaan
pelanggan
Sampai tahun 2014, setidaknya 8 jenis
Nepenthes telah dicoba perbanyakannya secara

Tabel 1. Jenis Nepenthes yang telah diperbanyak secara in vitro di Kebun Raya LIPI
Í ŎB Jenis Asal/tahun Bentuk Kolektor Hasil/keterangan
ĈB Í BMŇǾÒMŌÒÒ ĘMPÞǾMŇÑŌCČĆĈĈ HŌŇÞÔMŌ HŌŊŊÒP Ĩ BAstuti ĦŎŌPMÖ ÒŌMŒÒÆÖ MPÒ
ČB N. ampullaria Singapura/2007 Planlet Hadiah Telah diperbanyak
Riau/2007 Buah utuh Yayan WCK &Yupi Berkecambah sedikit, telah
Isnaini diperbanyak
Batam/ Biji Yupi Isnaini Berkecambah sedikit,
2013 selanjutnya mati
3. N. gracilis Batam/ 2006 Buah utuh Irawati Berkecambah banyak, telah
diperbanyak
4. N. mirabilis Kalimantan/2013 Planlet Sumbangan Telah diperbanyak
5. N. papuana Papua/ Buah utuh Wihermanto Berkecambah banyak,
2010 selanjutnya mati
6. N. rafflesiana Singapura/2007 planlet Hadiah Telah diperbanyak
Batam/2013 Biji Yupi Isnaini Berkecambah sedikit
7. N.reindwartiana Kalimantan/2013 Buah utuh Sumbangan Berkecambah, sedang
diperbanyak
8. Nepenthes sp. Kalimantan/2007 Biji Ngatari Kontaminasi

11
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

Buah Nepenthes yang masih utuh Potongan batang ditanam di media kultur Daun mulai tumbuh dan tanaman membesar

Biji Nepenthes dilihat dengan bantuan Batang dipotong-potong menjadi beberapa Kantong mulai terbentuk di dalam botol kultur
miksoskop perbesaran 10x bagian dan siap diaklmatisasi

Biji yang telah berkecambah dilihat dengan Tanaman hasil perkecambahan biji dibuang Tanaman hasil kultur dialimatisasi di kotak/bak
mikroskop perbesaran 10x daunnya plastik

Kecambah di media kultur Tanaman mulai tinggi Tanaman telah dipindah dalam pot
Gambar 2. Skema perbanyakan Nepenthes spp. melalui kultur biji sampai menjadi produk

Gambar 3. Nepenthes spp. produk Laboratorium kultur jaringan Kebun Raya LIPI dalam berbagai kemasan

12
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

PERAN MAHASISWA DALAM PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN Nepenthes SECARA IN VITRO Berdasarkan data hasil penjualan tahun 2010
DI KEBUN RAYA LIPI sampai 2014 terlihat peningkatan jumlah
penjualan yang sangat signifikan dari tahun ke
Kegiatan perbanyakan Nepenthes spp. di tahun. Jenis yang paling banyak terjual hingga
Laboratorium Kultur Jaringan Kebun Raya LIPI tahun 2014 adalah N. ampullaria. Jenis ini
sejak tahun 2007 hungga 2014 telah melibatkan memiliki keunikan dari bentuk kantongnya
setidaknya 24 orang mahasiswa dari berbagai seperti cangkir dan tutup kantongnya lebih kecil
perguruan tinggi negeri dan swasta untuk dibandingkan ukuran mulut kantongnya sendiri.
penelitian bahan penulisan skripsi, topik Selain itu, jenis ini sangat menarik jika kantong
magang, dan praktek kerja lapang. Mahasiswa rosetnya sudah muncul bergerombol di bagian
yang magang dibebaskan untuk memilih topik bawah atau pangkal batangnya.
kajiannya dan 14 orang diantaranya memilih
topik Nepenthes. Sedangkan mahasiswa yang PENUTUP
melakukan penelitian biasanya berawal dari
magang, mendapat informasi dari temannya Penelitian kultur jaringan Nepenthes di Kebun
yang pernah magang/penelitian atau Raya LIPI telah dimulai sejak tahun 2006.
ditawarkan pada saat mahasiswa tersebut Setidaknya 24 mahasiswa dari berbagai
datang ke Kebun Raya untuk mencari topik perguruan tinggi ikut berperan dalam penelitian
penelitian. Topik penelitian mahasiswa untuk dan pengembangan Nepenthes di Kebun Raya
keperluan penulisan skripsi dan magang dapat LIPI sejak tahun 2007 sampai 2014. Sebanyak
dilihat pada Tabel 2 dan 3. empat jenis Nepenthes telah berhasil
dikembangkan melalui teknik in vitro, yaitu N.
PENJUALAN Nepenthes spp. PRODUK KULTUR ampullaria, N. gracilis, N. mirabilis dan N.
JARINGAN DI KEBUN RAYA LIPI rafflesiana. Produk hasil perbanyakan
Nepenthes ini telah ditampilkan dan dijual
Sebanyak 4 jenis Nepenthes hasil kultur jaringan dalam berbagai bentuk kemasan dan mendapat
telah dipasarkan melalui outlet Griya Anggrek perhatian cukup besar dari masyarakat yang
dan Garden Shop Kebun Raya LIPI. Setidaknya berkunjung ke outlet Griya Anggrek dan Garden
sejak tahun 2010 sampai 2014, 3300 bibit Shop Kebun Raya.
Nepenthes hasil kultur jaringan telah terjual di
kedua outlet tersebut. Jenis yang mulai UCAPAN TERIMA KASIH
dipasarkan pada tahun 2010 hanya N.
rafflesiana, kemudian disusul N. ampullaria Ucapan terima kasih disampaikan kepada
pada tahun 2011. Selanjutnya mulai tahun 2012 seluruh rekan-rekan di Laboratorium Kultur
ditambah jenis N. gracilis dan N. mirabilis. Jaringan Kebun Raya LIPI dan mahasiswa
Keempat jenis Nepenthes ini tidak dipasarkan PKL/penelitian atas kerjasamanya dalam
dalam jumlah sama setiap tahunnya, sehingga kegiatan penelitian dan perbanyakan kultur
data penjualan ini belum mencerminkan jenis jaringan Nepenthes, dan kepada Ibu Suprih
yang paling diminati konsumen. Jenis yang Wijayanti serta Ibu Mery Suzana dan staf Garden
paling banyak terjual adalah jenis yang memang Shop periode 2010-2014 atas bantuannya
disediakan dalam jumlah paling banyak pada menyediakan data hasil penjualan Nepenthes
tahun tersebut. Untuk mengetahui jenis yang dari Griya Anggrek dan Garden Shop Kebun Raya
paling diminati, masih memerlukan kajian lebih LIPI.
lanjut.

13
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

Tabel 2. Skripsi mahasiswa terkait kultur jaringan Nepenthes di Kebun Raya LIPI (2007-2014)
No. Judul skripsi Nama Asal Universitas Tahun
Mahasiswa
1. Pertumbuhan Planlet Kantong Semar (Nepenthes Dendih Fakultas 2007
rafflesiana Jack.) Pada Beberapa Media Tanam Selama Sukmadijaya Pertanian, IPB
Tahap Aklimatisasi
2. Pertumbuhan Tanaman Kantong Semar (Nepenthes Lea Yony Kunita Faperta, UNTIRTA 2011
rafflesiana Jack.) dengan Modifikasi Konsentrasi Media
dan pH secara In vitro
3. Induksi Kantong Pada Tanaman Kantong Semar Mugiyo Faperta, UNTIRTA 2011
(Nepenthes rafflesiana Jack.) Dengan Frekuensi
Pemberian Air dan Dosis Kapur Pada Tahap Aklimatisasi
4. Pengaruh Pemberian Jenis Nutrien Terhadap Galuh Fakultas 2012
Pertumbuhan serta Perkembangan Bibit Nepenthes Pudyastungkara Pertanian, IPB
ampullaria (Jack.) dan Nepenthes rafflessiana (Jack.)
Pasca Aklimatisasi
5. Induksi Kantong Dengan Perlakuan Berbagai Konsentrasi Fitriyana Insani Fakultas 2013
Media Murashige & Skoog Pada Beberapa Ukuran Kehutanan, IPB
Eksplan Kantong Semar (Nepenthes gracilis Korth.)
secara In vitro
6. Pengaruh Jenis Ekspan dan Pemberian Hormon BAP Ari Hidayat Fakultas 2013
Terhadap Induksi Tunas Kantong Semar (Nepenthes Hidayat Pertanian,
rafflesiana Jack) Dengan Teknik In vitro UNTIRTA
7. Pengaruh Konsentrasi Media Murashige dan Skoog Jora Rangga Fakultas 2013
Terhadap Pertumbuhan Planlet dan Perkembangan Pertanian,
Kantong Pada Subkultur Nepenthes ampullaria Jack UNTIRTA
secara In vitro.
8. Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Resta Felyka FKIP, UHAMKA 2014
Nepenthes rafflesiana Jack dan Nepenthes ampullaria
Jack. Hasil Kultur In vitro
9. Efektivitas Jenis Eksplan dan Pemberian Hormon BAP Rini Aili Fitriani FKIP UHAMKA 2014
Terhadap Induksi Tunas Nepenthes ampullaria Jack.
secara in vitro
10. Modifikasi Media Ekstrem Terhadap Induksi Kantong Pipi Silvia Dewi FKIP UHAMKA 2014
Nepenthes rafflesiana Jack dan Nepenthes ampullaria
Jack. secara in vitro

Tabel 3. Mahasiswa magang yang mengambil topik kultur jaringan Nepenthes di Kebun Raya LIPI (2007-2014)
No. Judul laporan magang Nama Mahasiswa Asal Universitas Tahun
1. Perbanyakan tanaman kantong semar (Nepenthes spp.) Sri Murnila Devi Faperta Unversitas 2007
secara in vitro di Laboratorium Kultur Jaringan Kebun Raya Lampung
Bogor
2. Potensi pengembangan kultur jaringan dan semai biji Rani Maharani FMIPA IPB 2010
Nepenthes di Kebun Raya Bogor
3. Perbanyakan kantong semar (Nepenthes spp.) secara kultur Annisa Auliya Fakultas Pertanian, 2010
jaringan di Laboratorium Kultur Jaringan PKT Kebun Raya UNSOED
Bogor
4. Perbanyakan tanaman kantong semar secara in vitro di PKT Andi Raehana Muchlis FMIPA IPB 2011
Kebun Raya Bogor
5. Perbanyakan tanaman kantong semar (Nepenthes spp.) Sayyidah Shofie Fakultas Sains & 2011
dengan teknik kultur in vitro di PKT Kebun Raya Bogor Annisa Mujahidah Technologi, UIN
Jakarta
6. Perbanyakan tanaman Nepenthes spp. secara in vitro di PKT Jora Rangga Fakultas Pertanian, 2012
Kebun Raya Bogor UNTIRTA
7. Perbanyakan tanaman Nepenthes ampullaria Jack. secara in Alawiyah Faperta Unversitas 2013
vitro di PKT Kebun Raya Bogor Lampung
8. Perbanyakan tanaman kantong semar (Nepenthes Septiana Triyani Faperta Unversitas 2013
ampullaria) secara in vitro di PKT Kebun Raya Bogor Lampung
9. Aklimatisasi Nepenthes spp. di Laboratorium Kultur Jaringan Refi Setgiana FBio Universitas 2013
Kebun Raya Bogor Gadjah Mada
10. Perbanyakan tanaman Nepenthes spp. secara in vitro di PKT Anggi Dwi Darma Faperta, UNTIRTA 2013
Kebun Raya Bogor Putra
11. Budidaya Nepenthes spp. secara in vitro di PKT Kebun Raya Lydia Natalia Endewif FBio UGM 2013
Bogor
12. Pengaruh BAP terhadap multiplikasi tunas kantong semar Septi Nurfaidah Politeknik Negeri 2014
(Nepenthes gracilis Korth.) secara kultur jaringan Lampung
13. Perbanyakan Nepenthes ampullaria Jack. melalui teknik in Ahmad Suryadi FMIPA IPB 2014
vitro dan ex vivo di Kebun Raya Bogor
14. Inventarisasi hama dan penyakit pada kantong semar di Fanani Faperta, 2014
Kebun Raya Bogor Uni.Brawijaya

14
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

Gambar 4. Grafik penjualan Nepenthes hasil kultur jaringan Kebun Raya LIPI tahun
2010-2014 berdasarkan jenis

DAFTAR PUSTAKA Isnaini, Y. dan E. Handini. 2007. Perkecambahan


Biji Kantong Semar (Nepenthes gracilis
Chua, L. S. L. & G. Henshaw. 1999. In vitro Korth.) Secara In Vitro. Buletin Kebun Raya
propagation of Nepenthes macfarlanei. Bogor. 10 (2): 40 – 46.
Journal of Tropical Forest Science 11 (3): Isnaini, Y. 2009. Perkecambahan Biji Kantong
631—638. Semar (Nepenthes ampullaria Jack.) Pada
CITES. 2009. The CITES Appendices. Berbagai Media In Vitro dan Di Rumah Kaca.
http://www.cites.org/eng/app/index.sht Prosiding Seminar Peranan Konservasi Flora
ml. Diakses 25 Mei 2009. Indonesia Dalam Mengatasi Dampak
Clarke, C., R.Cantley, J. Nerz, H. Rischer, & A. Pemanasan Global. UPT BKT Kebun Raya
Witsuba, A 2000. Nepenthes papuana. In: Eka Karya Bali-LIPI dan PTTI, FMIPA
IUCN 2011. IUCN Red List of Threatened Universitas Udayana dan BLH Prov Bali. Hal
Species. Version 2011.1. 465-471
<www.iucnredlist.org>. Diakses tanggal 01 Komphat, K., W. Tokhao, & J. Jantasilp. 2007.
November 2011. Factors affecting in vitro seed germination
Handini E. dan R.V. Garvita . 2014. Konservasi and shoot multiplication of a pitcher plant
tanaman hias kantong semar asli (Nepenthes mirabilis (Lour.) Druce).
Kalimantan Timur. Warta Kebun Raya 12(2): Songklanakarin J. Sci. Technol. (29) 2:
28-32 253—260.
IUCN 2013. IUCN Red List of Threatened Species.
Version 2013.1. <www.iucnredlist.org>.
Diakses tanggal 01 November 2013.

15
Warta Kebun Raya 13(2), November 2015

Latha, P.G. & S. Seeni. 1994. Multiplication of the Rahayu E.M.D., dan Y. Isnaini. 2009. Induksi
endangered Indian pitcher plant pembentukan kantong tanaman Nepenthes
(Nepenthes khasiana) through enhanced rafflesiana Jack pada berbagai konsentrasi
axillary branching in vitro. Plant Cell, media dan ukuran wadah kultur. Prosiding
Tissue, and Organ Culture (38) 1: 69—71. Seminar Peranan Konservasi Flora Indonesia
Mujiono. 2006. Kultur pucuk dan daun Nepenthes Dalam Mengatasi Dampak Pemanasan
albomarginata secara in vitro. Skripsi. Global. UPT BKT Kebun Raya Eka Karya Bali-
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan LIPI dan PTTI, FMIPA Universitas Udayana
Alam. Universitas Negeri Yogyakarta. dan BLH Prov Bali Hal:436-441.

16

Anda mungkin juga menyukai