Anis Marsela-2
Anis Marsela-2
OLEH :
ANIS MARSELA
213218063
Pembimbing I Pembimbing II
Rini Mulyati, S.Kep., Ns., M.Kep Galih Jatnika, S.Kep., Ns., M.Kep
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal yang berjudul
“Pengaruh Mirror Therapy Terhadap Kekuatan Otot Pada Klien Stroke Non
Hemoragik di Ruang Perawatan Cakra Buana Rumah Sakit Dustira
Cimahi” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mencapai Gelar Sarjana
Keperawatan (S.1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani
Cimahi.
Penulis menyadari bahwa proposal yang disusun ini belum sempurna. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk sempurnanya
proposal ini. Mudah-mudahan ada nilai yang dapat diambil manfaatnya, khusus
bagi penulis dan wawasan pembaca umumnya.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang
penulis hadapi. Namun Alhamdulillah hambatan dan kesulitan tersebut pada
akhirnya dapat diatasi berkat bantuan dan dorongan moril ataupun spiritual serta
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyatakan rasa hormat dan menyampaikan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang dengan tulus hati dan penuh kesabaran telah menyediakan waktu dan
tenaganya serta pikiran untuk menyediakan bimbingan, dorongan, nasihat, dan
petunjuk serta do’a yang sangat berharga dalam penyusunan ini.
Sehubungan dengan itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang tak terhingga kepada yang terhormat sebagai berikut.
1. Kolonel CKM. dr. Agus Ridho Utama, Sp.THT-KL., MARS, selaku Kepala
Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira Cimahi
2. Gunawan Irianto, dr., M.Kes (MARS), selaku Ketua STIKES Jenderal
Achmad Yani Cimahi.
3. Achmad Setya Roswendi, S.Kp., MPH, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan (S.1).
4. Rini Mulyati, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Pembimbing I, yang telah banyak
membantu dan membimbing penyusunan dalam pembuatan proposal ini.
ii
5. Galih Jatnika, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Pembimbing II, yang telah
membantu dalam memberikan saran dan masukan dalam pembuatan proposal
ini
6. Seluruh staf, dosen, dan beserta karyawan STIKES Jenderal Achmad Yani
Cimahi yang telah membantu dan memberikan ilmunya kepada penulis
sampai menyelesaikan proposal ini.
7. Kedua orang tua dan keluarga yang telah memberikan do’a dan dorongannya.
8. Teman-teman seangkatan dan seperjuangan di Program Studi Ilmu
Keperawatan (S.1) STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi.
9. Semua pihak yang memberikan dorongan dan bantuannya baik secara
langsung maupun secara tidak langsung yang tidak sempat penulis sebutkan
satu persatu disini
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan
yang setimpal dari Allah Yang Maha Pemurah.
Cimahi, Juni 2020
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN.....................................................................................
i
KATA PENGANTAR...........................................................................
ii
DAFTAR ISI..........................................................................................
iv
DAFTAR TABEL..................................................................................
............................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
vii
DAFTAR BAGAN.................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................
1
B. Rumusan Masalah..............................................................
7
C. Tujuan Penenlitian ............................................................
7
1. Tujuan Umum.............................................................
7
2. Tujuan Khusus............................................................
8
D. Manfaat Penelitian.............................................................
8
iv
1. Manfaat Teoritis..........................................................
8
2. Manfaat Praktis...........................................................
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Stroke....................................................................
10
1. Pengertian Stroke........................................................
10
2. Klasifikasi ..................................................................
11
3. Etiologi .......................................................................
12
4. Faktor Risiko ..............................................................
15
5. Patofisiologi ...............................................................
20
6. Gambaran Klinis dan Diagnosis.................................
21
7. Upaya Pencegahan Stroke...........................................
23
8. Dampak Stroke ...........................................................
25
B. Konsep Terapi Cermin (Mirror Therapy) .........................
25
1. Definisi Terapi Cermin (Mirror Therapy)..................
25
2. Prosedur Mirror Therapy............................................
28
3. Gerakan Mirror Theraphy...........................................
28
v
4. Mekanisme Mirror Theraphy...................................
30
C. Konsep Kekuatan Otot.......................................................
32
1. Definisi Kekuatan Otot..............................................
32
2. Perubahan-Perubahan Yang Terjadi Pada Otot..........
32
3. Sumber energi untuk gerak otot..................................
33
4. Faktor Yang Mempengaruhi Kekuatan Otot...............
34
5. Penilaian Kekuatan Otot.............................................
34
6. Alat Ukur ...................................................................
35
D. Pengaruh Mirror Therapy Terhadap Kekuatan Otot..........
35
E. Kerangka Teori .................................................................
37
vi
4. Definisi Konseptual ...................................................
41
B. Populasi dan Sampel Penelitian.........................................
42
1. Populasi.......................................................................
42
2. Sampel.........................................................................
42
C. Pengumpulan Data.............................................................
43
D. Prosedur Penelitian............................................................
44
1. Persiapan Penelitian....................................................
44
2. Tahap Pelaksanaan......................................................
44
3. Tahap Akhir................................................................
45
E. Analisa Data ......................................................................
45
F. Etika Penelitian..................................................................
46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Klien Stroke Di Ruang Cakra Buana Rumah Sakit
Dustira Periode Nopember 2019 – Januari 2020..................
5
Tabel 2.1 Perbedaan Stroke Hemoragik dan Stroke Non-Hemoragik.
22
Tabel 3.1 Definisi Konseptual..............................................................
41
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Kerangka Teori.............................................................. 37
Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian......................................... 39
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit ini sering menghampiri kalangan atas dan tak jarang terjadi pada
dan cepat. Gangguan fungsi saraf pada stroke disebabkan oleh gangguan
teratas di dunia. Berdasarkan laporan terbaru WHO terdapat 6,7 juta kematian
terjadi akibat stroke dari total kematian yang disebabkan penyakit tidak
menular (WHO, 2014). Pada profil statistik WHO yang diperbaharui pada
Januari 2015, stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan
utama penyebab kematian setelah jantung dan kanker. Setiap tahun terdapat
memiliki risiko untuk mengalami serangan ulang dan risiko kematian akibat
stroke dua kali lebih tinggi dibandingkan populasi umum (Sutrisno, 2010).
kematian tertinggi, yaitu 15,4% stroke sebagai penyebab kematian pada setiap
adalah sebesar 15,9% (umur 45–54 tahun), 26,8% (umur 55–64 tahun) dan
penduduk, dan kecacatan didapati 1,6% tidak berubah, serta 4,3% semakin
memberat. Stroke menyerang usia produktif dan usia lanjut, yang berpotensi
Tengah (16,6%) dan Jawa Timur (16%) sedangkan di Jawa Barat sendiri
prevalesi kejadian stroke pada tahun 2013 yaitu sebesar 12,0% berada
2013)
Masalah yang sering dialami oleh penderita stroke dan yang paling
susunan susunan saraf pusat yang mengontrol dan mencetuskan gerak dari
salah satu bagian sisi tubuh) dengan 20% mengalami peningkatan fungsi
motorik dan sekitar 50% mengalami gejala sisa berupa gangguan fungsi
motorik yaitu latihan ROM (Range Of Motion) dan latihan gerak dengan
diri tangan dan gerak. (Rizzolati dan Arbib dalam Kusgiarti, 2017). Terapi
4
cermin adalah intervensi terapi baru yang difokuskan pada ekstremitas yang
tidak mengalami gangguan (non paretik) dengan media cermin di mana media
ini diakukan pada klien dengan setengah duduk dan mengamati pergerakan
anggota gerak non paretik melalui cermin yang sudah disediakan sehingga
mengubah posisi, kekuatan otot, koordianasi, dan ukuran masing masing otot.
Rumah Sakit Tk.II Dustira Kota Cimahi merupakan salah satu rumah
sakit yang berada di wilayah Kota Cimahi, dan berdasarkan data Infokes
Rumah Sakit Tk.II Dustira dalam 3 bulan terakhir yaitu Nopember 2019-
Januari 2020, jumlah klien stroke non hemoragik yang dirawat di Ruang
Cakra Buana Rumah Sakit Dustira adalah sebanyak 676 dengan rincian
sebagai berikut:
5
Tabel 1.1 Jumlah Klien Stroke Di Ruang Cakra Buana Rumah Sakit
Dustira Periode Nopember 2019 – Januari 2020
Dari kejadian stroke non hemoragik sebanyak 676 kejadian, 70% - 80%
merupakan salah satu terapi yang diberikan pada klien stroke yang berfungsi
untuk meningkatkan kekuatan otot klien selain dari terapi ROM (range of
(1999), Sathian dan Stoykoy (2003), didapatkan bahwa mirror therapy dapat
therapy pada klien stroke melibatkan gerakan pada tangan yang sehat sambil
korteks premotor.
dalam satu minggu sebanyak 10 sesi pada 18 klien stroke fase pemulihan,
Didapatkan peningkatan signifikan skor Brunnstrom dan FIM self care, lebih
praktik dan untuk intervensi rehabilitasi fisik yang dilakukan adalah latihan
ROM (range of motion) yang dilakukan selama 10 menit yang dilakukan oleh
untuk melakukan latihan ROM tersebut, dengan harapan agar pihak keuarga
7
agar lebih optimal dalam memberikan dukungan psikologis bagi klien dan
therapy terhadap kekuatan otot pada klien stroke non hemoragik di ruang
B. Rumusan Masalah
Dustira Cimahi?.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kontrol.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Klien
Hasil penelitian ini menjadi bahan kajian mutu Rumah Sakit dalam
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Stroke
1. Pengertian Stroke
mendadak dan menimbulkan gejala dan tanda yang sesuai dengan daerah
cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul
dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Stroke merupakan
anggota gerak, gangguan bicara, proses berpikir, daya ingat, dan bentuk-
(Muttaqin. A, 2018).
11
2. Klasifikasi
besar, yaitu :
menjadi gumpalan)
bekuan darah)
3. Etiologi
(Sutrisno, 2010) :
a. Stroke Iskemik
terjadinya penggumpalan.
stroke jenis ini muncul pada saat pasien menjalani aktivitas fisik,
misalnya berolahraga.
b. Stroke Hemoragik
dan nutrisi tidak sampai ke target organ atau sel otak, akibatnya
otak dan otak besar. Jika yang terkena di daerah talamus, sering
tidak di dalam otak, perdarahan itu bisa menekan otak. Hal ini
4. Faktor Risiko
dua, yaitu :
1) Usia
pada orang yang berusia di atas 65 tahun. Tetapi itu tidak berarti
bahwa stroke hanya terjadi pada orang lanjut usia karena stroke
2) Jenis kelamin
yang meninggal karena stroke. Risiko pria 1,25 lebih tinggi dari
pada wanita, tetapi serangan stroke pada pria terjadi di usia lebih
lebih besar.
1) Hipertensi
2) Penyakit jantung
stroke.
3) Diabetes
5) Merokok
yang lebih besar lagi pada otak sebagai akibat bila terjadi stroke
tahap kedua.
6) Alkohol berlebihan
darah.
19
7) Stress
8) Obat-obatan terlarang
5. Patofisiologi
dalam sel tubuh dan organ-organ pada waktu sel-sel saraf ini mati karena
didapatkan dari darah. Berat otak hampir 2,5% dari berat badan
karena itu sangat tergantung pada kondisi aliran darah. Jika suplai
oksigen terputus lebih dari 6-8 menit kerusakan yang terjadi tidak akan
bisa dipulihkan lagi. Karena itu, jika ada bagian otak yang terganggu
sebelah kanan otak, maka sisi tubuh sebelah kiri akan terkena
pembuluh darah dari jantung ke otak melalui dua nadi karotis dan dua
nadi vertebralis. Aliran darah dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu
a. Gambaran Klinik
menurun.
b. Diagnostik
klinis.
lengkap, tes darah koagulasi, tes kimia darah, tes lipid darah, tes
stroke non-hemoragik.
Sumber : http://stroke-hemoragik.blogspot.co.id
a. Pencegahan Primer
gangguan PB (lead).
tekanan darah.
b. Pencegahan Sekunder
counseling.
sekunder.
c. Pencegahan Tersier
8. Dampak Stroke
tinggi setelah terkena serangan stroke dan penurunan aktivitas itu terjadi
sangat signifikan serta cepat. Menurut data yang diperoleh setelah terjadi
of daily living (ADL) yang terjadi hampir 75%, hanya 57% orang yang
akan terus berlanjut sementara itu perbaikan dari activities of daily living
(ADL) akan bertahap kembali pada bulan satu sampai bulan keenam
pasca serangan stroke, akan tetapi perbaikan itu tidak akan menjadi baik
bila tidak di tunjang dengan penangganan yang baik pula dan bila diukur
pergerakan anggota badan yang tidak rusak terapi cermin adalah bentuk
26
tergolong relatif baru, prinsip terapi ini adalah pendekatan sensori motor,
yaitu dengan cara melihat dan menggerakan anggota gerak yang sehat di
paresis seeprti yang sehat, latihan ini disebut latihan bilateral (bilateral
tangan saat latihan sejuh mungkin tampak serupa, maka tidak boleh
memakai cincin, jam tangan atau gelang tangan (Kim, Lee and Song,
2014).
tubuh yang akan cenderung ditiru seperti pada cermin pada tubuh yang
yang saat ini banyak dibahas salah satunya mirror theraphy (Thieme et
mengobati fungsi motorik (Lin, et al., 2012). Terapi cermn pada awalnya
amputasi. Refleksi dari lengan yang utuh dalam cermin memberi klien
cermin. klien melihat ke satu sisi cemin lain, dan melihat pantulan
yaitu :
a. Ekstremitas Atas
mengalami hemiparise.
b. Ekstremitas Bawah
Cermin tersebut memberi klien masukan visual yang tepat bahwa refleki
cermin dari lengan normal yang digerakkan terihat seperti lengan yang
Peran terapi cemin dalam pengaruh gangguan sensorik masih belum jelas
2014).
neuron cermin ini juga berfungsi saat orang tersebut hanya melihat orang
Mungkin ada sisa neuron cermin yang berahan namun tidak aktif atau
1. Definisi
dengan kinerja saraf dan mekanik otot menghasilkan tegangan dan tenaga
selama usaha maksimal baik secara dinamis maupun statis. Kekuatan otot
berarti juga kekuatan maksimal otot yang ditunjang oleh otot merupakan
(Croix, 2012).
2018):
33
a. Hipertrofi Otot
aktin dan filamen miosin dalam setiap serat otot. Ini terjadi karena
maksimal.
b. Atropi Otot
kecepatan penggantinya.
c. Hiperplasia Otot
untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak.
Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah
memerlukan oksigen bebas. Oleh karena itu, fase kontraksi otot sering
(Irawandi, 2018):
pada usia tua menunjukan hasil yang rendah dibandingkan pada usia
muda.
6. Alat Ukur
intervensi yang aka diberikan seperti, beban berat yang akan digunakan,
esktremitas yang sakit berada dibelakang cermin dan tangan yang sehat
berada didepan cermin. Posisi pasien melihat refleksi bayangan yang ada
dicermin dan tangan yang sehat digerakkan secara fleksi, ekstensi, dan rotasi
otot pasien stroke non hemoragik. t hitung = -2,428 dengan p value = 0,015.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Muslim (2017) juga menunjukkan hasil
Hasil penelitian yang sama juga ditunjukkan dari hasil penelitian yang
meningkatkan kemandirian pasien. Hal ini dikarena- kan dengan latihan gerak
maka otot pun akan bermobilisasi. Mobilisasi otot dapat mencegah kekakuan
otot, melancarkan sirkulasi darah, akan meningkatkan massa otot. Apabila hal
ini dilakukan dengan rutin maka toleransi otot untuk melakukan gerakan pun
akan meningkat.
E. Kerangka Teori
37
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penurunan
kekuatan otot: kekuatan otot
pasien stroke non
1. Jenis Kelamin hemoragik
2. Usia
Mirror
Therapy
Peningkatan
kekuatan otot
Kekuatan Otot
Tidak terjadi
peningkatan otot
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Masalah yang sering dialami oleh penderita stroke dan yang paling
sebagai susunan saraf pusat yang mengontrol dan mencetuskan gerak dari
motorik dan sekitar 50% mengalami gejala sisa berupa gangguan fungsi
gangguan kelemahan otot pada salah satu bagian sisi tubuh/ hemiparesis
(Kang, 2012)
Terdapat
Hemiparesis peningkatan
Pasien stroke Mirror
therapy Kekuatan otot
non hemoragik
Tidak terdapat
peningkatan
2. Rancangan Penelitian
adalah ringkasan tertulis mengenai artikel dari jurnal, buku, dan dokumen
lain yang mendeskripsikan teori serta informasi baik masa lalu maupun
40
(Creswell, 2016).
3. Variabel Penelitian
Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas artinya bebas
b. Variabel Dependen
otot.
4. Definisi Konseptual
1. Populasi
(Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien stroke non
2. Sampel
Otot pasien stroke yang didapatkan dari media internet yang terdiri dari
a. Kriteria inklusi
full teks
b. Kriteria eklusi
C. Pengumpulan Data
penelitian yang sudah dilakukan dan diterbitkan dalam jurnal online nasional
dengan kata kunci: pengaruh Mirror Therapy Terhadap Kekuatan Otot pasien
kriteria yang ditentukan oleh penulis dari setiap jurnal yang diambil.
sekuensi diperhatikan dari yang paling relevan, relevan, dan cukup relevan.
ringkasan secara singkat berupa tabel yang beirisi nama penulis, tahun
D. Prosedur Penelitian
1. Persiapan Penelitian
dan internet
b. Menyusun Proposal.
2. Tahap pelaksanaan
45
Review Matrix.
deskriptif.
3. Tahap Akhir
Juli 2020
E. Analisa Data
46
penelitian orang lain, apakah hasil penelitian orang lain tersebut layak diambil
sebagai salah satu sampel dalam penelitian anda atau tidak. Instrumen yang
digunakan untuk analisa data ini adalah dengan menggunakan JBI Critical
validitas, serta relevansi artikel dengan penelitian yang akan dilakukan dan
F. Etika Penelitian
Untuk menjaga tidak terjebak dalam unsur plagiat, penulis akan mencatat
memang informasi berasal dari ide atau hasil penulisan orang lain. Membuat
Fryer, G. (2011) Chapter 35 - Muscle energy approaches, Neck and Arm Pain
Syndromes. Elsevier Ltd. doi: 10.1016/B978-0-7020-3528-9.00035-2.
diperoleh tanggal 07-04-2020: 23.30 WIB.
Guo, F, Xu Qun, Abo Salem H, Yao Y, Lou J, Huang (2016)., The neuronal
correlates of mirror therapy: A functional magnetic resonance imaging study
on mirror-induced visual illusions of ankle movements’, Brain Research.
Elsevier, 1639, pp. 186–193. doi: 10.1016/j.brainres.2016.03.002. diperoleh
tanggal 07-04-2020: 23.10 WIB.
Irfan, Muhammad. (2012). Fisiotrapi Bagi Insan Stroke. Yogyakarta: Graha Ilmu
Kim, Lee and Song. (2014)., Effect of Functional Electrical Stimulation With
Mirror Therapy on Upper Extremy Motor Function In Poststroke Patients.,
Journal of Stroke and Cerebrovascular Disease. Elsevier Ltd, 23(4), pp 655-
661. Doi 10.1016/j.jstrokecerebrovasdis.2013.06.017. diperoleh tanggal 19-
04-2020: 09.43 WIB.
Lin, K, Chen T, Huang Chuan P, Wu Yi C, Huang Lin W, Yang Wen S, Lai Tsz
H, Lu Ju H.(2012)., Effect of mirror therapy combined with somatosensory
stimulation on motor recovery and daily function in stroke patients : A
pilot study. Journal of the Formosan Medical Association. Elsevier Taiwan
LLC, pp. 1–7. doi: 10.1016/j.jfma.2012.08.008. diperoleh tanggal 18-05-
2020: 10.15 WIB.
Mardjono & Priguna (2014)., Neurologi Klinis Dasar, Edisi 16, Dian Rakyat
Pandian, et al (2017)., Stroke Epidemiology in South, East and South East Asia: A
Review. J Stroke 2017; 19. 286-294. DOI: 10.5853/jos.2017.00234
Sutrisno, Alfred. (2010). Stroke? you must know before you get it. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Thieme, H, Bayn Maria, Wurg Marco, Zange Christian, Pohl Marcus, Behrens
Johann.(2012). Mirror therapy for patients with severe arm paresis after
stroke – a randomized controlled trial. doi: 10.1177/0269215512455651.
Diperoleh tanggal 13-05-2020: 10.10 WIB
WHO. Global Burden of Stroke. 2014. http://www.who.int/cardiovascular_
diseases/en/cvd_atlas_15_burden_st roke.pdf. diperoleh tanggal 24-04-2020
Lampiran: SOP
1. Definisi
rehabiitasi stroke yang tergolong relatif baru, prinsip terapi ini adalah
anggota gerak yang sehat didepan cermin, sedangkan anggoa gerak yang
2. Tujuan
hemiparesis.
3. Persiapan Alat
4. Persiapan Klien
5. Prosedur Kerja.
(keatas dan ke bawah) didepan crmin dan diikuti oleh lengan / tungkai
bergerak.
6. Evaluasi