Anda di halaman 1dari 4

Civil Apparatus

Policy Brief
POLICY BRIEF
BKN
Badan Kepegawaian Negara

Nomor: 023-September 2018 Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian

MEMBENTUK KARAKTER SPRITUAL PNS DALAM


PELATIHAN DASAR CPNS

PENDAHULUAN membangun integritas moral, kejujuran, semangat


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
Tentang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan yang unggul dan bertanggung jawab guna
bahwa seluruh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) meningkatkan profesionalisme PNS. Latsar CPNS
diwajibkan mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) juga bertujuan untuk membentuk Pegawai Negeri
CPNS yang terintegritasi. Latsar CPNS yang Sipil (PNS) yang profesional, berkarakter yang
di laksanakan secara nasional bertujuan untuk dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-
nilai dasar PNS, pengetahuan tentang kedudukan
Ringkasan Eksekutif dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), serta menguasai bidang
• PNS berintegritas diperlukan untuk membentuk tugasnya, sehingga mampu melaksanakan tugasnya
birokrasi pemerintah yang handal secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
• Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Pembinaan karakter bagi para CPNS dalam
(Latsar CPNS) untuk membentuk Pegawai Negeri menuju birokrasi yang berintegritas, kompeten
Sipil (PNS) profesional dan berkarakter. dan melayani perlu adanya pembinaan yang bukan
• Karakter dibentuk oleh sikap perilaku dari nilai- hanya pada peningkatkan fungsi kinerja, tetapi
nilai dasar, kedudukan dan peran PNS, yang juga pada ruh spiritualitas. Spiritualitas adalah
menguasai bidang tugasnya kesadaran tentang diri dan kesadaran individu
• Pendidikan karakter menjadikan seseorang tentang asal, tujuan, dan nasib. (Hasan, 2006:294).
kredibel dan sangat andal untuk meraih kinerja Dengan demikian pembinaan karakter CPNS
dan karir yang sukses melalui pelatihan berbasis spiritualitas menjadi
penting. Karena ruh spiritualitas kehidupan adalah
• Pembelajaran moral dan etika ditanamakan untuk
inti keberadaan dari pembentukan integritas
spiritualitas akan membentuk karakter pegawai
seseorang. Karakter atau watak merupakan sifat
dalam melaksanakan tugas-tugas jabatannya.
batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku,
Nilai-nilai spritual dapat mewujudkan suasana
budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia
kerja yang kondusif dilingkungan kerja instansi.
atau makhluk hidup lainnya. Karakter dapat juga
Penulis : Satia Supardy
dimaknai sebagai nilai-nilai yang khas, baik watak,
Penanggungjawab : Achmad Slamet Hidayat akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk
Pimpinan Redaksi : Ajib Rakhmawanto dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang
Editor : Anang Pikukuh Purwoko
Design Grafis : Santosa
diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang,
Sekretariat : Heri Noviyanto berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah laku
Sirkulasi : Hamid Munawan dalam kehidupan sehari-hari. Disinilah pentingnya
Alamat : Jl. Letjend Sutoyo No.12 Cililitan
Jakarta Timur
pembangunan karakter CPNS melalui Latsar yang
Telp/e-mail : 021-80887011/puslitbang_bkn@yohoo.com diselenggarakan sebagai salah satu pembinaan
kesadaran bela negara.

1
Policy Brief
PELATIHAN KARAKTER Upaya memperkuat karakter peserta Latsar
Menyiapkan kader pemimpin birokrasi CPNS dapat meneladani marwah pendidikan berasas
pemerintahan harus dilakukan secara profesional Ki Hadjar Dewantara, yakni olah hati, olah rasa,
yang dapat menghasilkan pribadi PNS yang olah karsa, dan olah raga. Apapun yang dikerjakan
berorientasi pada kemajuan bangsa dan negara, oleh seseorang itu, harusnya bisa bermanfaat bagi
salah satunya melalui Latsar CPNS. PNS sebagai dirinya sendiri, bermanfaat untuk bangsanya, juga
penentu arah kebijakan pemerintah kompetensinya bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya
perlu dibangun dari awal. Organisasi pemerintah sekaligus investasi akhirat. Pemikiran Ki Hadjar
perlu mempersiapkan PNS masa depan yang Dewantara yang sudah melangkah jauh ke depan,
berkualitas melalui penanaman pengetahuan dan diantaranya adalah konsep kepemimpinan yang
kemampuan dari sejak masuk menjadi CPNS. terkenal yaitu “Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo
Pelatihan karakter CPNS merupakan bentuk Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. Artinya “Di
kegiatan yang di dalamnya terdapat suatu tindakan depan memberikan contoh, di tengah membangun
yang mendidik diperuntukkan bagi generasi calon semangat, di belakang memberi dorongan”.
pemimpin di masa depan. Pelatihan karakter Konsep ini masih sangat releven diterapkan dalam
bagi CPNS diperlukan untuk membentuk jati diri membentuk karakter kepemimpinan melalui Latsar
individu PNS secara terus-menerus dan melatih CPNS. Manajemen pelatihan baik instansi Peme-
kemampuan diri dalam rangka untuk membangun rintah Pusat maupun Pemerintah Daerah sangat
integritas. Karakter CPNS akan terbentuk dari diperlukan guna menciptakan kualitas pelatihan
nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan, yang akan karakter CPNS yang lebih baik dan berhasil guna.
menciptakan sikap, perilaku, dan mind set. Karakter Keterlibatan semua pihak sangat dibutuhkan untuk
positif akan menjadikan seseorang PNS kredibel menciptakan hal ini. Karena pada hakekatnya masa
dan sangat handal untuk meraih kinerja dan karir depan bangsa merupakan tanggung jawab semua
yang sukses. pihak baik pemerintah dan masyarakat.

Pendekatan Berkarakter

Nilai Sikap

Keyakinan Perilaku

Kebiasaan Mind set

ASPEK SPIRITUALITAS mata hanya mencari untuk memenuhi keperluan


Mencari makna kenyamanan dan kedamaian lahariah saja. Oleh karena itu para pegawai
dalam suatu pekerjaan dibutuhkan aspek-aspek berupaya mencari suatu cara untuk menemukan
nilai spiritualitas yang tidak bisa dipisahkan dari jalan dalam meraihnya. Dalam rangka itu,
kehidupan. Tidak sedikit para pegawai (CPNS organisasi harus peduli terhadap kebutuhan para
maupun PNS) ketika berada di tempat kerja akan pegawai secara menyeluruh baik kesejahteraan
merasa butuh kenyamanan dan kedamaian dalam secara umum, dan secara khusus mendapatkan
menjalankan tugas kedinasannya bukan semata- makna spiritual.

2
Policy Brief
Nilai-nilai karakter budaya bangsa Indonesia Piedmont (2001:7) mengembangkan sebuah
yang sudah dimiliki sejak jaman dulu dan harus konsep spiritualitas yang disebutnya spiritual
terus dirawat, aspek-aspek spiritual dimaksud transendence. Yaitu kemampuan individu untuk
meliputi: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja berada di luar pemahaman dirinya akan waktu dan
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tempat, serta untuk melihat kehidupan dari perspektif
tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, yang lebih luas dan objektif. Perspektif transendensi
menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, tersebut merupakan suatu perspektif dimana
berilmu, peduli lingkungan, peduli sosial, dan seseorang melihat satu kesatuan fundamental yang
tanggung jawab. Nilai tanggungjawab berbentuk mendasari beragam kesimpulan akan alam semesta.
seperti: menunjukkan inisiatif, perhatian yang Konsep ini terdiri atas tiga aspek, yaitu:
lebih kepada detail, mengejar kesempurnaan, setia a. Prayer fulfillment (pengamalan ibadah), yaitu
/loyal, berjuang guna meningkatkan kemampuan, sebuah perasaan gembira dan bahagia yang
belajar keterampilan baru, serta mengambil disebabkan oleh keterlibatan diri dengan realitas
tanggungjawab yang lebih besar, punya akun- transeden.
tabilitas, memenuhi komitmen, tekun, dan b. Universality (universalitas), yaitu sebuah
menyelesaikan pekerjaan. Nilai-nilai spiritualitas keyakinan akan kesatuan kehidupan alam
dalam organisasi akan menempatkan pegawai semesta (nature of life ) dengan dirinya.
pada posisi yang tepat sebagai manusia. Demikian c. Connectedness (keterkaitan), yaitu sebuah
pula pegawai mampu memaknai kerja sebagai keyakinan bahwa seseorang merupakan bagian
ibadah dan perwujudan pertanggungjawaban dari realitas manusia yang lebih besar yang
kepada Allah Ta’ala. melampaui generasi dan kelompok tertentu.

Indikator karakter spipiritual dapat di- 7) Bertindak berdasarkan prinsip dan keyakinan
ciptakan melalui: 1) Kemampuan memahami diri yang mendalam, 8) Memiliki kerendahan hati,
sendiri, 2) Selalu mengamalkan nilai-nilai kebaikan 9) Kemampuan untuk bangkit dari kegagalan,
dalam kehiduan sehari-hari, 3) Mengambil makna kesalahan dan penderitaan, 10) Adanya keinginan
dari setiap peristiwa dalam hidup, 4) Tingginya untuk berbagi dengan sesama, 11) Memiliki
kesadaran akan diri sendiri, orang lain dan empati dan simpati terhadap orang lain dan alam
lingkungan sekitar, 5) Memiliki pola pemikiran yang semesta, 12) Memiliki keberanian, 13) Menghargai
holistik atau menyeluruh, 6) Memiliki spontanitas dan menghormati perbedaan, 14) Kemampuan
atau respon yang cepat terhadap lingkungan sekitar, memaknai sesuatu dari konteks yang lebih luas,

3
Policy Brief
15) Melihat segala sesuatu secara mendalam, dan untuk melakukan dasar nilai-nilai moral dasar
16) Kemampuan mengendalikan masalah atau ASN ke depan.
konflik.
Latsar berkarakter spiritual merupakan pola REKOMENDASI
pembentuk kepribadian dalam pelatihan yang
meliputi sikap, sifat, reaksi, perbuatan, dan perilaku • Pelatihan Dasar CPNS berkarakter spiritual
sebagai bahan dasar setelah kembali kepada unit perlu dintegrasikan dengan program Latsar
kerjanya untuk dilaksanakan. Carl Gustav Jung CPNS
mengatakan bahwa kepribadian merupakan wujud • Penguatan dan pengayaan nilai-nilai spiritual
pernyataan kejiwaan yang ditampilkan seseorang dan pesan moral dimasukkan dalam materi
dalam kehidupannya (dalam Jalaluddin, 2001). Latsar CPNS
Kepribadian sebagai sosok menyeluruh dari
kehidupan lahir dan batin seseorang yang tercermin • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
dalam sikap perilakunya sebagai individu. CPNS bekerja pada unit kerjanya
Kepribadian dibentuk oleh kecenderungan yang
berperan secara aktif dalam menentukan tingkah • Perubahan karakter yang berbasis pada nilai
laku individu yang berhubungan dengan dirinya spiritualitas dijadikan indikator keberhasilan
sendiri dan lingkungan masyarakat yang dalam pasca pelatihan.
prosesnya selalu mengalami perubahan dan
perkembangan • Mata ajar atau pembelajaran tentang nilai-nilai
Generasi sekarang ini berada pada masa sepritual perlu dimasukan dalam pendidikan
yang lemah dalam segala aspek kehidupan sosial dan pelatihan dasar CPNS.
budaya, yang mana harus berhadapan dengan
dunia modern yang serba praktis dan maju. Oleh DAFTAR PUSTAKA
karena itu, generasi muda tidak boleh terjebak
pada romantisme, artinya menyibukkan diri untuk Ashmos, D. P. dan Dennis D., 2000. Spirituality
at Work a Conceptualization and Measure.
yang bersifat mubazir, sementara saat ini masih
Journal of Management Inquiry. Juni. 9, 2.
silau menghadapi masa depannya. Tentunya sosok ABI/INFORM Global.
pahlawan masa kini bukan hanya untuk orang yang Jalaluddin, 2001. Teologi Pendidikan, Jakarta: Raja
memanggul senjata saja, tetapi yang terpenting Grasindo Persada
adalah dedikasi dan perjuangannya untuk negara Ghozali, I. 2002. Pengaruh Religiositas terhadap
yang tidak bisa dihitung harganya. Komitmen Organisasi, Keterlibatan Kerja,
Kepuasan Kerja dan Produktivitas. Jurnal
PENUTUP Bisnis Strategi. Vol. 9/Juli/Th. VII. p. 1-13.
PNS yang kecerdasan spiritualnya tinggi Leo Agung Manggala Yogatama, 2015. Kajian
akan merasakan kenikmatan spiritual ketika Spiritualitas di Tempat Kerja pada Konteks
mampu bebuat jujur, toleransi, disiplin, kerja Organisasi Bisnis, Jakarta: Fakultas Psikologi
keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, Universitas Atma Jaya
semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, Tentang
Aparatur Sipil Negara;
prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004, Tentang
peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai
jawab. Nilai spiritualitas kerja memiliki manfaat Negeri Sipil;
bukan saja bagi individu bersangkutan dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
bekerja, melainkan juga bagi organisasi tempatnya Nomor 24 Tahun 2017, tentang Pedoman
bekerja. Melalui pendidikan karakter spritual Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS
maka penyelenggara dapat berbuat amanah dalam Golongan II dan Nomor 25 Tahun 2017 tentang
menjalankan tugasnya. Pendidikan karakter perlu Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar
dijadikan mata pembelajaran dalam Latsar CPNS Calon PNS Golongan III.

Anda mungkin juga menyukai