a. Suhu dalam pembuatan krim merupakan faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi karakteristik sediaan krim maka dari itu saat pencampuran fase minyak dan fase air pada pembuatan krim ini harus diketahui pada perbedaan suhunya apabila suhu terlalu tinggi pada saat pembuatan krim dapat mengakibatkan penurunan viskositas krim sehingga krim menjadi encer. Pada proses pembuatan sediaan krim, suhu yang terbaik adalah 70°C. b. Pada pembuatan bodycrim perlu ditambahkan pengawet, karena krim mengandung banyak air yang merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme dan kemungkinan terjadi kontaminasi mikroorganisme yang berasal dari bahan baku, alat maupun selama penggunaan sediaan. c. Interaksi antara pengawet dan bahan pengemulsi dapat menginaktivasi pengawet. d. Ukuran partikel atau ukuran sedian : maksudnya ukuran partikel atau sediaan body cream harus aman juga tidak merusak kulit e. Stabilitas emulsi sangat penting Tingkat kestabilan emulsi menunjukkan daya tahan suatu produk emulsi terhadap kondisi tertentu dan dalam rentang waktu tertentu. Produk yang tidak stabil akan memiliki kecenderungan cepat rusak sehingga kehilangan fungsi dan manfaatnya serta tidak akan disukai konsumen. Ketidakstabilan ini ditandai dengan mudah terpisahnya partikel-partikel emulsi yang dapat menyebabkan pengumpulan globula, penggabungan, kriming dan pemisahan fase