KABUPATEN
SUKABUMI 2020
1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
II.1 Maksud
Maksud dari Kegiatan ini adalah melakukan Kajian Biodiversity Kawasan
CP- UGG (Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark) untuk
memberikan gambaran keanekaragaman hayati (tingkatan ekosistem, spesies
dan tingkatan di dalam spesies atau genetik, baik yang alami maupun yang
telah dibudidayakan) yang terdapat atau dimiliki oleh Kecamatan
Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan, Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan
Ciracap Kabupaten Sukabumi.
2. Maksud dan Tujuan
II.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Kajian Biodiversity Kawasan CP-UGG (Ciletuh
Palabuhanratu Unesco Global Geopark) yaitu :
1. Memiliki kekuatan tawar pada saat komponen keanekaragaman
hayati akan diakses oleh pemohon ( investor).
2. Menjadi informasi dan data pendukung dalam pengambilan
keputusan, perumusan kebijakan, penyusunan strategi dan rancang
tindak pengelolaan keanekaragaman hayati khusunya di delapan
kecamatan Kawasan CP-UGG
a. Lingkup Wilayah
Wilayah perencanaan meliputi delapan kecamatan Kabupaten Sukabumi
yaitu Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan, Cisolok, Ciemas,
Waluran, Surade, dan Ciracap
b. Lingkup Substansi
Penyusunan Kajian Biodiversity Kawasan CP-UGG (Ciletuh Palabuhanratu
8. Lingkup Kegiatan Unesco Global Geopark) Kabupaten Sukabumi dengan mekanisme:
a. Identifikasi dan inventarisasi data / informasi keanekaragaman hayati
di berbagai lembaga;
b. Analisis Kesenjangan Data / Informasi Untuk Penyusunan Profil;
c. Inventarisasi Data / Informasi baru;
d. Analisisis dan Sistesis Data;
e. Konsultasi Publik
B. Keanekaragaman Ekosistem
Yang dimaksud Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
bentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktifitas lingkungan hidup. Jenis
informasi keanekargaman ekosistem yang perlu disajikan adalah :
1. Persebaran (geografi, ekologi), yaitu jenis informasi yang
menggambarkan persebaran setiap tipe ekosistem secara geografis di
daerah yang bersangkutan sebaiknya disajikan dalam peta.
2. Kondisi ekosistem berdasarkan / mengikuti waktu atau musin
sehingga pengelolaannya didasarkan fenomena yang terjadi dalam
dua musim.
3. Jenis informasi yang dapat menggambarkan kondisi umum setiap
tipe ekosistem yang meliputi keunikan, spesies dominan, spesies
penting (langka / endemic / dilindungi) yang ditemukan dalam
ekosistem atau habitat yang bersangkutan, serta tingkat ancaman
terhadap masing – masing ekosistem.
4. Potensi pengembangan ekosistem, yang menggambarkan potensi
setiap tipe ekosistem untuk dikembangkan dalam konteks
pembangunan wilayah, baik berbasis barang maupun jasa
lingkungan. Orientasi pengembangan berpegang teguh pada prinsip –
prinsip pembangunan berkelanjutan.
5. Upaya pemangku kepentingan di Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak,
Simpenan, Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan Ciracap Kabupaten
Sukabumi dalam pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman
hayati. Jenis informasi ini menggambarkan upaya – upaya yang telah
dilakukan oleh berbagai pihak dalam pelestarian dan pemanfaatan
setiap tipe ekosistem yang ada didaerah, dirinci menurut sektor,
pelaku, kerateristik, kinerja dan intensitas dampak negatif / positif.
C. Keanekargaman Spesies
Yang dimaksud dengan Keanekaragaman Spesies adalah kumpulan individu
makhluk hidup yang mempunyai ciri – ciri genetik yang sama sehingga satu
dengan yang lain dapat melaukukan reproduksi dan dapat dikelompokkan
menurut tempat hidup dan pengelolaannnya menjadi spesies liar dan spesies
budidaya. Jenis data dan informasi keanekaragaman spesies yang perlu
disajikan dalam kajian adalah :
1. Nama ilmiah dan nama lokal spesies yang ada di Kecamatan
Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan, Cisolok, Ciemas,
Waluran, Surade, dan Ciracap.
2. Persebaran spesies berdasarkan geografi dan ekologi, jenis informasi
ini menggambarkan persebaran setiap spesies secara geografi dan
ekologi di Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan, Cisolok,
Ciemas, Waluran, Surade, dan Ciracap.
3. Persebaran spesies berdasarkan waktu atau musim dalam tahun;
informasi ini penting sehubungan dengan afisiensi pemanfaatan dan
pelestariannya; dengan mengetahui musim munculnya, dapat
diketahui waktu melimpahnya populasi spesies yang bersangkutan
untuk dilakukan pemanfaatan secara efesien den berkelanjutan,
terutama yang berhubungan dengan kemampuan untuk memulihkan
di dalam menjamin kelestariannya.
D. Keanekaragaman Genetik
Sumber Daya Genetik atau Plasma Nuftah adalah bahan tanaman, hewan,
jasad renik yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan sifat dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Sumber Daya Genetik ini mempunyai nilai
baik yang nyata, yaitu telah diwujudkan dalam pemandatan, maupun yang
masih pada taraf potensi yaitu yang belum diketahui manfaatnya. Data
keanekaragaman genetik di Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan,
Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan Ciracap yang perlu dikumpulkan
mencakup :
1. Persebaran (berdasarkan geografi, ekologi dan habitat, waktu).
2. Status Keberadaan (mencakup asli / endemic, eksotik dan introduksi
yang telah ternaturalisasi) dan kondisinya.
3. Potensi Pengembangan. Upaya pemangku kepentingan di daerah
dalam pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati (status
dan kebutuhan untuk mewujudkan kelestarian keanekaragaman
hayati), meliputi : insitu / exsitu, lekat lahan / exsitu, native /eksotik,
hulu / hilir, sektor, pelaku.
E. Pengetahuan Tradisional
Pengetahuan Tradisional merupakan istilah untuk sistem pengetahuan,
mencakup berbagai kajian bidang sosial yang luas, yang dimiliki kelompok
atau masyarakat dapat yang diperoleh secara non sistematik (tanpa melalui
sistem formal pemindahan pengetahuan dari satu kelompok kepada
kelompok lain). Pengetahuan ini berperan dalam mempertahankan kehidupan
dan budaya masyarakat yang bersangkutan, serta melastarikan sumber daya
hayatinya yang diperlukan untuk kelangsungan hidup masyarakat yang
bersangkutan, serta melestarikan sumber daya hayatinya yang diperlukan
untuk kelangsungan hidup masyarakat yang bersangkutan. Pengetahuan
tradisional mancakup inventarisasi mengenai sumber daya hayati setempat,
temak, tanaman / tumbuhan sertempat.
Data dan informasi mengenai pengetahuan tradisional di Kecamatan
Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan, Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan
Ciracap dalam penyusunan profil keanekaragaman hayati mencakup :
1. Nama pengetahuan tradisional yang ada di daerah (sebutan daerahnya)
2. Deskripsi mengenai pengetahuan tradisional
3. Status keberadaan pengetahuan tradisional (sudah / belum diakui
melalui Perda serta ancaman terhadap kelestarian pengetahuan
tradisional tersebut)
Pendekatan:
Untuk mendapatkan data sekunder dan data primer yang validitasnya baik
maka dilakukan langkah sbb:
Pengambilan Data Sekunder
Survey Instansional
Ditujukan untuk mengumpulkan data dari berbagai dinas
9. Metodologi SKPD/badan/lembaga yang ada di Kabupaten Sukabumi yang relevan.
Studi Pustaka
Ditujukan untuk mengkompilasi referensi dan hasil-hasil penelitian yang
terkait atau pernah dilakukan sebelumnya.
Pengambilan Data Primer
Data primer ditujukan terutama untuk melakukan identifikasi dan analisis
terhadap kondisi eksisiting lokasi
-
Laporan :
- Laporan Tanggapan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Akhir dan Ringkasan Eksekutif + Flashdisk
Produk :
10. Keluaran - Laporan Tanggapan Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebanyak 3 (tiga)
dokumen dan soft file di dalam Flash disk
- Buku Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku dan soft file di
dalam Flash disk
- Buku Laporan Akhir dan Ringkasan Eksekutif sebanyak 5 (lima) buku
- Flash disk Laporan dan Data (data tabular maupun spasial/shapefile)
Penyusunan Kajian Biodiversity Kawasan CP-UGG (Ciletuh Palabuhanratu
Unesco Global Geopark) Kabupaten Sukabumi dengan mekanisme:
12. Studi-Studi
Laporan hasil kajian/kegiatan yang relevan dari dinas/instansi/ lembaga terkait
Terdahulu
Rencana kerja yang akan dilakukan dalam penyusunan kajian ini adalah
sebagai berikut :
- Laporan tanggapan Kerangka Acuan Kerja (KAK) oleh penyedia
jasa dan koordinasi dengan instansi terkait.
- Identifikasi dan pengumpulan data
- Analisis data
13. Rencana Kerja
- Penyiapan Laporan Pendahuluan
- Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan
- Survey dan Analisa data
- Rapat pembahasan draft laporan akhir dan konsultasi publik
- Perbaikan dokumen Laporan Akhir
- Finalisasi Laporan Akhir
60 (Enam puluh) hari kalender, mulai Bulan Mei 2020 dengan biaya Rp.
16. Jangka Waktu
125.000.000 (Seratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah). Harga Perkiraan Sendiri
Penyelesaian
Rp124.998.000 (Seratus Dua Puluh Empat Sembilan Ratus Sembilan Puluh
Kegiatan dan Biaya
Delapan Juta Rupiah)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Sasaran
C. Dasar Hukum
II. KEADAAN UMUM
1. Nama Kecamatan
2. Letak Geografis
17. Format Laporan 3. Batas Wilayah Administratif
4. Aksebilitas
5. Kependudukan
6. Kondisi Sosial Ekonomi
7. Kondisi Budaya
8. Peta Keadaan Umum Daerah
III. KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
A. Peraturan Perundang – undangan Daerah
B. Kelembagaan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati
C. Tata Ruang
1. Kawasan Lindung
2. Kawasan Budidaya
D. Keanekaragaman Hayati Daerah
1. Bentang Alam
a. Kondisi Geofisik Kawasan
1) Jenis Tanah
2) Batuan
3) Klimatologi
4) Topografi
b. Sumberdaya Air
1) Daerah Aliran Sungai (DAS)
2) Danau / Waduk / Situ / Embung / Mata Air
3) Rawa / Gambut
2. Keanekaragaman Ekosistem
a. Tipe – tipe Ekosistem
b. Upaya Perlindungan dan Pelestarian Ekosistem
c. Potensi dan Manfaat Ekosistem
d. Ancaman Ekosistem
e. Analisis Kondisi Ekosistem
3. Keanekaragaman Spesies dan Genetik
a. Jenis liar yang belum bernilai ekonomi
1) Daratan
a) Tumbuhan
b) Satwa
2) Perairan
a) Tumbuhan
b) Satwa
b. Jenis liar yang sudah diketahui nilai ekonominya
1. Daratan
a) Tumbuhan
b) Satwa
2. Perairan
a) Tumbuhan
b) Satwa
c. Jenis liar yang sudah dibudidayakan
1) Tanaman Pangan
2) Perkebunan
3) Holtikultura
4) Pakan Ternak
5) Obat dan Rempah
6) Industri
7) Peternakan
8) Kehutanan
9) Perairan Laut
10) Perairan Air Tawar
d. Pengetahuan Tradisional
1) Nama Pengetahuan Tradisional
2) Deskripsi Pengetahuan Tradisional
3) Lokasi Pengetahuan Tradisional
4) Status Keberadaan Tradisional
Kualifikasi Pengalaman Jumlah
Posisi
Min. Min. (Tahun) Orang
1. Team Leader/Ahli Lingkungan dengan
latar belakang pendidikan Ilmu
Lingkungan/ Teknik S3 5 1
Lingkungan/Ekologi dan memiliki
sertifikat keahlian (SKA)
2. Tenaga Ahli Perencanaan Kehutanan
18. Personil dengan latar belakang pendidikan
S2 4 1
Kehutanan dan memiliki sertifikat
keahlian (SKA)
3. Tenaga Ahli Biologi dengan latar
belakang pendidikan Biologi dan S2 4 1
memiliki sertifikat keahlian (SKA)
4. Asisten Tenaga Ahli S1 3 1
5. Tenaga Administrasi D3 3 1
6. Opeator Komputer D3 3 1
7. Surveyor D3 - 5
Bulan ke -
No Tahapan Pekerjaan 5 6
1 Laporan tanggapan Kerangka Acuan Kerja (KAK) x
2 Identifikasi dan pengumpulan data x
3 Analisis data x
4 Penyiapan Laporan Pendahuluan x
5 Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan x
6 Survey dan Analisa data x
7 Rapat pembahasan draft laporan akhir dan konsultasi publik x
8 Perbaikan dokumen Laporan Akhir x
9 Finalisasi Laporan Akhir x
Laporan
20. Laporan Tanggapan Laporan ini memuat persepsi penyedia jasa terhadap Kerangka Acuan
KAK Kerja (KAK) dan Alur Pikir Kajian.
Laporan diserahkan selambat-lambatnya: 5 (lima) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) dokumen dan Flashdisk
23. Produksi dalam Negeri Semua kegiatan jasa Penyedia Jasa berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.
24. Pedoman Pengumpulan Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Data Lapangan a. Penyedia harus membawa surat pemberitahuan dari satuan kerja
Pejabat Pembuat Komitmen
b. Penyedia harus membuat surat tugas untuk personil yang
ditugaskan ke lapangan