Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KUASA PENGGUNA ANGGARAN : SUHEBOT GINTING, A.Pi


OPD : DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN SUKABUMI
NAMA PPK : SUHEBOT GINTING, A.Pi
NAMA KEGIATAN : PENYUSUNAN DAN KAJIAN PROFIL
LINGKUNGAN HIDUP
NAMA PEKERJAAN : PENYUSUNAN KAJIAN
BIODIVERSITY CP-UGG (CILETUH
PALABUHANRATU UNESCO GLOBAL
GEOPARK) KABUPATEN SUKABUMI

TAHUN ANGGARAN 2020

KABUPATEN
SUKABUMI 2020

1
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman makhluk hidup di muka


bumi dan peranan-peranan ekologisnya yang meliputi keanekaragaman
ekosistem, keanekaragaman spesies, dan keanekaragaman genetik.
Keanekaragaman hayati bervariasi menurut masing-masing daerah. Di
samping itu, dalam batas tertentu, masing-masing daerah menunjukkan
kekhasan, baik tumbuhan, tanaman maupun satwa/hewannya. Secara alami
komponen keanekaragaman makhluk hidup mempunyai keterbatasan
persebaran, sehingga tiap daerah pun menunjukkan kekhasan dalam
menampilkan keanekaragaman hayatinya. Tingginya tingkat
keanekaragaman hayati suatu daerah memberikan peluang pemanfaatan yang
lebih tinggi, karena semakin banyaknya pilihan dan cadangan (dalam bentuk
barang dan jasa) yang dapat dimanfaatkan. Dengan demikian, daerah yang
memiliki keanekaragaman hayati tinggi mempunyai peluang besar pula untuk
memperoleh keuntungan dari pemanfaatan keanekaragaman hayati dan
bagian-bagiannya. Jelaslah bahwa keanekaragaman hayati dapat memberikan
manfaat bagi pemerintah daerah, masyarakat dan lingkungannya, baik dalam
bentuk ekonomi maupun ekologi.

Namun demikian, meskipun keanekaragaman hayati merupakan sumberdaya


alam yang terkategori SDA flow/ dapat diperbaharui, namun memiliki titik
kritis, dimana ketika pemanfaatannya sudah melebihi titik kritisnya, maka
1. Latar Belakang akan menjadi SDA stock/ tidak dapat diperbaharui dan tidak dapat dipulihkan
(irreversible).

Kabupaten Sukabumi memiliki potensi keanekaragaman hayati yang besar


baik hewan maupun tumbuhan, terutama hewan dan tumbuhan endemik
(asli/lokal) yang sulit ditemukan di tempat lain. Namun demikian, sampai
saat ini belum terinventasisasi keanekaragaman hayati apa saja yang ada di
Kabupaten Sukabumi khususnya di wilayah CP-UGG (Ciletuh Palabuhanratu
Unesco Global Geopark) beserta perkiraan populasi, penyebaran dan
statusnya. Sehingga bagaimana mungkin dapat mengelola keanekaragaman
hayati dengan baik, jika potensinya tidak diketahui. Bisa jadi
keanekaragaman hayati yang dianggap masih melimpah saat ini, tetapi
sebenarnya sudah langka serta hanya ada di tempat tersebut dan tentunya
berpeluang akan punah. Dan ketika kita baru menyadari, keanekaragaman
hayati endemik yang penting dan sangat bermanfaat baik secara ekonomi
maupun ekologi, untuk saat ini dan masa depan khususnya bagi masyarakat
Kabupaten Sukabumi telah punah, maka upaya konservasi tidak menjadi
berarti lagi dan menjadi sesuatu yang terlambat.
Menurut Permen LH No 29 tahun 2009 tentang pedoman konservasi
keanekaragaman hayati di daerah bahwa dalam pelaksaan konservasi
keanekaragaman hayati di daerah dapat dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
1. Penyusunan Profil Keanekaragaman Hayati Daerah
2. Identifikasi Kawasan Bernilai Penting bagi Konservasi
Keanekaragaman Hayati
3. Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman
Hayati Penyusunan Kajian Biodiversity CP-UGG (Ciletuh Palabuhanratu
Unesco Global Geopark) menjadi salah satu pendukung penindaklanjutan 13
rekomendasi UNESCO untuk mempertahankan status “Unesco Global
Geopark” yang telah dimiliki oleh Ciletuh. Kajian ini dapat diharapkan dapat
berkontribusi dalam pemenuhan riset-riset yang lebih spesifik hendaknya
dilakukan untuk mengidentifikasi antara warisan geologi lokal, alam, budaya
dan mengintegrasikan dalam Pendidikan, promosi, interpretasi dan
infrastruktur bagi pengunjung.

II.1 Maksud
Maksud dari Kegiatan ini adalah melakukan Kajian Biodiversity Kawasan
CP- UGG (Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark) untuk
memberikan gambaran keanekaragaman hayati (tingkatan ekosistem, spesies
dan tingkatan di dalam spesies atau genetik, baik yang alami maupun yang
telah dibudidayakan) yang terdapat atau dimiliki oleh Kecamatan
Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan, Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan
Ciracap Kabupaten Sukabumi.
2. Maksud dan Tujuan
II.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Kajian Biodiversity Kawasan CP-UGG (Ciletuh
Palabuhanratu Unesco Global Geopark) yaitu :
1. Memiliki kekuatan tawar pada saat komponen keanekaragaman
hayati akan diakses oleh pemohon ( investor).
2. Menjadi informasi dan data pendukung dalam pengambilan
keputusan, perumusan kebijakan, penyusunan strategi dan rancang
tindak pengelolaan keanekaragaman hayati khusunya di delapan
kecamatan Kawasan CP-UGG

3. Sasaran Tersedianya dokumen Kajian Biodiversity Kawasan CP-UGG (Ciletuh


Palabuhanratu Unesco Global Geopark) Kabupaten Sukabumi

4. Lokasi Kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kabupaten Sukabumi


5. Sumber Pendanaan Tahun Anggaran 2020 pada Kegiatan Penyusunan dan Kajian Profil
Lingkungan Hidup
6. Nama dan Organisasi Kuasa Pengguna Anggaran Kegiatan Penyusunan dan Kajian Profil
Pejabat Pembuat Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi
Komitmen Satuan Kerja: Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sukabumi

a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 5


ayat (2);
b) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-
Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat;
c) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya
Alam Hayati dan Ekosistemnya;
d) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
e) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana;
f) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH);
g) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Referensi Hukum
h) Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang;
i) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun 2009 tentang
Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati di Daerah;
j) Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 13 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sukabumi
Tahun 2005-2025;
k) Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 22 Tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi Tahun 2012-2032;
l) Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sukabumi Tahun
2016-2021

Melaksanakan pekerjaan Penyusunan Kajian Biodiversity Kawasan CP-UGG


(Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark) Kabupaten Sukabumi
dengan ruang lingkup sebagai berikut :

a. Lingkup Wilayah
Wilayah perencanaan meliputi delapan kecamatan Kabupaten Sukabumi
yaitu Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan, Cisolok, Ciemas,
Waluran, Surade, dan Ciracap
b. Lingkup Substansi
Penyusunan Kajian Biodiversity Kawasan CP-UGG (Ciletuh Palabuhanratu
8. Lingkup Kegiatan Unesco Global Geopark) Kabupaten Sukabumi dengan mekanisme:
a. Identifikasi dan inventarisasi data / informasi keanekaragaman hayati
di berbagai lembaga;
b. Analisis Kesenjangan Data / Informasi Untuk Penyusunan Profil;
c. Inventarisasi Data / Informasi baru;
d. Analisisis dan Sistesis Data;
e. Konsultasi Publik

Data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan Kajian Biodoversity Kawasan


CP-UGG (Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark) adalah sebagai
berikut :
A. Keadaan Bentang Alam
Bentang alam adalah hamparan lahan yang berisi bermacam – macam
ekosistem atau habitat yang menjadi tempat hidup berbagai makhluk hidup.
Identifkasi bentang alam diperlukan di Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak,
Simpenan, Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan Ciracap Kabupaten
Sukabumi untuk mengemukakan informasi yang berklaitan dengan :
1. Status dan kondisinya. Dengan menginventarisasikan data dan
informasi untuk mengungkapkan gambaran bentang alam dari segi :
a. Fisiografi, yaitu keadaan fisik wilayah
b. Keadaan DAS
c. Sumber Daya Air
d. Tanah (struktur fisik dan sifat kimiawi)
e. Sifat Geologinya
f. Iklim
g. Populasi Manusia (kependudukan), Sosial Budaya
h. Keanekaragaman Biota dalam tingkat ekosistem (alami dan
buatan), spesies dan Sumber Daya Genetik
2. Potensi bentang Alam sebagai sumber daya untuk pembangunan
daerah, dilihat dari segi penyediaan barang dan /atau jasa.
3. Upaya pemangku kepentingan dalam mengelola bentang alam,
khususnya unsur – unsur hayati yang terkandung didalamnya, yaitu
apa yang telah dikerjakan oleh sektor – sektor terkait dalam
pelestarian dan pemanfaatan unsur – unsur hayati dan pelaku
aktifnya.

B. Keanekaragaman Ekosistem
Yang dimaksud Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
bentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktifitas lingkungan hidup. Jenis
informasi keanekargaman ekosistem yang perlu disajikan adalah :
1. Persebaran (geografi, ekologi), yaitu jenis informasi yang
menggambarkan persebaran setiap tipe ekosistem secara geografis di
daerah yang bersangkutan sebaiknya disajikan dalam peta.
2. Kondisi ekosistem berdasarkan / mengikuti waktu atau musin
sehingga pengelolaannya didasarkan fenomena yang terjadi dalam
dua musim.
3. Jenis informasi yang dapat menggambarkan kondisi umum setiap
tipe ekosistem yang meliputi keunikan, spesies dominan, spesies
penting (langka / endemic / dilindungi) yang ditemukan dalam
ekosistem atau habitat yang bersangkutan, serta tingkat ancaman
terhadap masing – masing ekosistem.
4. Potensi pengembangan ekosistem, yang menggambarkan potensi
setiap tipe ekosistem untuk dikembangkan dalam konteks
pembangunan wilayah, baik berbasis barang maupun jasa
lingkungan. Orientasi pengembangan berpegang teguh pada prinsip –
prinsip pembangunan berkelanjutan.
5. Upaya pemangku kepentingan di Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak,
Simpenan, Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan Ciracap Kabupaten
Sukabumi dalam pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman
hayati. Jenis informasi ini menggambarkan upaya – upaya yang telah
dilakukan oleh berbagai pihak dalam pelestarian dan pemanfaatan
setiap tipe ekosistem yang ada didaerah, dirinci menurut sektor,
pelaku, kerateristik, kinerja dan intensitas dampak negatif / positif.

C. Keanekargaman Spesies
Yang dimaksud dengan Keanekaragaman Spesies adalah kumpulan individu
makhluk hidup yang mempunyai ciri – ciri genetik yang sama sehingga satu
dengan yang lain dapat melaukukan reproduksi dan dapat dikelompokkan
menurut tempat hidup dan pengelolaannnya menjadi spesies liar dan spesies
budidaya. Jenis data dan informasi keanekaragaman spesies yang perlu
disajikan dalam kajian adalah :
1. Nama ilmiah dan nama lokal spesies yang ada di Kecamatan
Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan, Cisolok, Ciemas,
Waluran, Surade, dan Ciracap.
2. Persebaran spesies berdasarkan geografi dan ekologi, jenis informasi
ini menggambarkan persebaran setiap spesies secara geografi dan
ekologi di Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan, Cisolok,
Ciemas, Waluran, Surade, dan Ciracap.
3. Persebaran spesies berdasarkan waktu atau musim dalam tahun;
informasi ini penting sehubungan dengan afisiensi pemanfaatan dan
pelestariannya; dengan mengetahui musim munculnya, dapat
diketahui waktu melimpahnya populasi spesies yang bersangkutan
untuk dilakukan pemanfaatan secara efesien den berkelanjutan,
terutama yang berhubungan dengan kemampuan untuk memulihkan
di dalam menjamin kelestariannya.

D. Keanekaragaman Genetik
Sumber Daya Genetik atau Plasma Nuftah adalah bahan tanaman, hewan,
jasad renik yang mempunyai kemampuan untuk menurunkan sifat dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Sumber Daya Genetik ini mempunyai nilai
baik yang nyata, yaitu telah diwujudkan dalam pemandatan, maupun yang
masih pada taraf potensi yaitu yang belum diketahui manfaatnya. Data
keanekaragaman genetik di Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan,
Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan Ciracap yang perlu dikumpulkan
mencakup :
1. Persebaran (berdasarkan geografi, ekologi dan habitat, waktu).
2. Status Keberadaan (mencakup asli / endemic, eksotik dan introduksi
yang telah ternaturalisasi) dan kondisinya.
3. Potensi Pengembangan. Upaya pemangku kepentingan di daerah
dalam pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati (status
dan kebutuhan untuk mewujudkan kelestarian keanekaragaman
hayati), meliputi : insitu / exsitu, lekat lahan / exsitu, native /eksotik,
hulu / hilir, sektor, pelaku.
E. Pengetahuan Tradisional
Pengetahuan Tradisional merupakan istilah untuk sistem pengetahuan,
mencakup berbagai kajian bidang sosial yang luas, yang dimiliki kelompok
atau masyarakat dapat yang diperoleh secara non sistematik (tanpa melalui
sistem formal pemindahan pengetahuan dari satu kelompok kepada
kelompok lain). Pengetahuan ini berperan dalam mempertahankan kehidupan
dan budaya masyarakat yang bersangkutan, serta melastarikan sumber daya
hayatinya yang diperlukan untuk kelangsungan hidup masyarakat yang
bersangkutan, serta melestarikan sumber daya hayatinya yang diperlukan
untuk kelangsungan hidup masyarakat yang bersangkutan. Pengetahuan
tradisional mancakup inventarisasi mengenai sumber daya hayati setempat,
temak, tanaman / tumbuhan sertempat.
Data dan informasi mengenai pengetahuan tradisional di Kecamatan
Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan, Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan
Ciracap dalam penyusunan profil keanekaragaman hayati mencakup :
1. Nama pengetahuan tradisional yang ada di daerah (sebutan daerahnya)
2. Deskripsi mengenai pengetahuan tradisional
3. Status keberadaan pengetahuan tradisional (sudah / belum diakui
melalui Perda serta ancaman terhadap kelestarian pengetahuan
tradisional tersebut)

Pendekatan:
Untuk mendapatkan data sekunder dan data primer yang validitasnya baik
maka dilakukan langkah sbb:
 Pengambilan Data Sekunder
 Survey Instansional
Ditujukan untuk mengumpulkan data dari berbagai dinas
9. Metodologi SKPD/badan/lembaga yang ada di Kabupaten Sukabumi yang relevan.
 Studi Pustaka
Ditujukan untuk mengkompilasi referensi dan hasil-hasil penelitian yang
terkait atau pernah dilakukan sebelumnya.
 Pengambilan Data Primer
Data primer ditujukan terutama untuk melakukan identifikasi dan analisis
terhadap kondisi eksisiting lokasi
-

Laporan :
- Laporan Tanggapan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Akhir dan Ringkasan Eksekutif + Flashdisk
Produk :
10. Keluaran - Laporan Tanggapan Kerangka Acuan Kerja (KAK) sebanyak 3 (tiga)
dokumen dan soft file di dalam Flash disk
- Buku Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku dan soft file di
dalam Flash disk
- Buku Laporan Akhir dan Ringkasan Eksekutif sebanyak 5 (lima) buku
- Flash disk Laporan dan Data (data tabular maupun spasial/shapefile)
Penyusunan Kajian Biodiversity Kawasan CP-UGG (Ciletuh Palabuhanratu
Unesco Global Geopark) Kabupaten Sukabumi dengan mekanisme:

1. Identifikasi dan inventarisasi data / informasi keanekaragaman hayati


di berbagai lembaga;
Tahapan kegiatan ini bertujuan untuk pengumpulan dan penyediaan
data / informasi keanekargaaman hayati yang terdapat di berbagai
lembaga yang ada di Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan,
Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan Ciracap (data sekunder).
Lembaga – lembaga yang menagani atau memiliki informasi
keanekaragaman hayati, meliputi : 1) Lembaga Pemerintah Kabupaten,
2) Lembaga Pemerintah Pusat yang ada di propinsi, 3) Perguruan
Tinggi dan Lembaga Pendidikan lain, 4) Industri dan Perusahaan yang
menggunakan bahan baku keanekaragaman hayati, 5) Lembaga
Swadaya Masyarakat. Sesuai dengan keragaman tugas pokok dan
fungsinya, informasi yang terdapat di lembaga – lembaga tersebut
bervariasi menurut tingkat jenis keanekaragaman hayati dan
karateristirk pengelolaan /pemanfaatannya.

2. Analisis Kesenjangan Data / Informasi Untuk Penyusunan Profil;


Tahapan kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan data /
informasi yang dimiliki oleh masing – masing pemangku kepentingan
dan kebutuhan data / informasi yang diperlukan untuk penyusunan
Profil Keanekaragaman Hayati Palabuhanratu, Cikakak, Simpenan,
Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan Ciracap Kabupaten Sukabumi.
11. Tahapan Pengkajian
yang Telah 3. Inventarisasi Data / Informasi baru;
disepakati Tujuan kegiatan ini adalah untuk melengkapi data / informasi yang
belum tersedia berdasarkan hasil analisis kesenjangan. Tahapan
pelaksanaan inventasisasi data / informasi adalah sebagai berikut :

Penetapan jenis – jenis prioritas yang perlu dilengkapi dengan


informasi baru, kemudian deskripsikan sesuai dengan kondisi masing
– masing jenis (sesuai hasil analisis kesenjangan data atau informasi).
a. Penetapan jenis – jenis prioritas dilakukan dengan
pertimbangan :
b. Jenis / varietas asli / endemic, termasuk flora fauna identitas
daerah
c. Jenis / varietas langka / terancam punah
d. Jenis yang memiliki nilai ekonomi
e. Penyediaan data / informasi barn dilakukan oleh lembaga yang
memiliki tupoksi terkait sesuai dengan tahapan dan jadwal
yang telah disepakati.

4. Analisisis dan Sistesis Data;


Kegiatan analisis dan sistesis terhadap semua data / informasi adalah
untuk mengetahui nilai keterkait dan validitas data /informasi
keanekaragaman hayati yang akan disusun menjadi draft Profil
Keanekargaman Hayati Kecamatan Palabuhanratu, Cikakak,
Simpenan, Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan Ciracap Kabupaten
Sukabumi.
5. Konsultasi Publik
Kegiatan Konsultasi Publik dilaksanakan dengan mengundang para
pihak yang berkepentingan. Tujuan Konsultasi Publik adalah :
a. Sosialisasi draft Profil Keanekaragaman Hayati sehingga
semua pemangku kepentingan terlibat secara aktif dalam
upaya pengelolaan keanekargaman hayati.
b. Validasi data / informasi
c. Mendapatkan saran dan masukan dari publik guna pengayaan
Profil Keanekargaman Hayati di Kecamatan Palabuhanratu,
Cikakak, Simpenan, Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan
Ciracap Kabupaten Sukabumi. Hasil akhir dari konsultasi
publik ini adalah kesepakatan para pihak mengenai Profil
Keanekargaman Hayati di Kecamatan Palabuhanratu,
Cikakak, Simpenan, Cisolok, Ciemas, Waluran, Surade, dan
Ciracap Kabupaten Sukabumi.

12. Studi-Studi
Laporan hasil kajian/kegiatan yang relevan dari dinas/instansi/ lembaga terkait
Terdahulu

Rencana kerja yang akan dilakukan dalam penyusunan kajian ini adalah
sebagai berikut :
- Laporan tanggapan Kerangka Acuan Kerja (KAK) oleh penyedia
jasa dan koordinasi dengan instansi terkait.
- Identifikasi dan pengumpulan data
- Analisis data
13. Rencana Kerja
- Penyiapan Laporan Pendahuluan
- Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan
- Survey dan Analisa data
- Rapat pembahasan draft laporan akhir dan konsultasi publik
- Perbaikan dokumen Laporan Akhir
- Finalisasi Laporan Akhir

a. Melakukan pengumpulan data dan informas dari instansi dan stakeholder


terkait.
b. Melakukan survey primer dan sekunder menurut pedoman yang berlaku.
14. Lingkup c. Menyusun laporan terkait pelaksanaan pekerjaan di antaranya :
Kewenangan  Penempatan dan pemberian tugas terhadap personil
Penyedia Jasa  Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan
 Menyusun struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan
d. Melakukan diskusi dan presentasi hasil penyusunan kepada tim teknis
e. Mencetak buku laporan dan mengcopy file ke dalam Flashdisk

a. Penyedia Jasa berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya


terhadap pelaksanaan Kajian Biodoversity Kawasan CP-UGG
(Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark) Kabupaten
15. Kewajiban Penyedia
Sukabumi berdasarkan ketentuan perjanjian kerjasama yang telah
Jasa
ditetapkan.
b. Penyedia Jasa berkewajiban menyusun Dokumen Kajian
Biodoversity Kawasan CP-UGG (Ciletuh Palabuhanratu Unesco
Global Geopark) Kabupaten Sukabumi sesuai dengan Kerangka
Acuan Kerja ini.
c. Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan dinyatakan berakhir
sampai dengan Dokumen Kajian Biodoversity Kawasan CP-UGG
(Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark) Kabupaten
Sukabumi selesai secara keseluruhan.
d. Penyedia Jasa diwajibkan mempresentasikan Kajian Biodoversity
Kawasan CP-UGG (Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark)
yang disusunnya di dalam forum diskusi dan seminar pembahasan
bersama dengan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Tim Teknis dan
pihak-pihak terkait lainnya.
e. Dalam rangka partisipasi masyarakat dalam perencanaan maka
Penyedia Jasa wajib melibatkan seluruh stakeholder terkait sehingga
dalam rangka hal tersebut Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan
Focus Group Discusion (FGD) dan Dengar Pendapat Public (Public
Hearing) dalam proses Kajian Biodoversity Kawasan CP-UGG
(Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark) Kabupaten
Sukabumi.
f. Penyedia Jasa wajib melakukan alih pengetahuan tentang Kajian
Biodoversity Kawasan CP-UGG (Ciletuh Palabuhanratu Unesco
Global Geopark) Kabupaten Sukabumi dalam melakukan pekerjaan.

60 (Enam puluh) hari kalender, mulai Bulan Mei 2020 dengan biaya Rp.
16. Jangka Waktu
125.000.000 (Seratus Dua Puluh Lima Juta Rupiah). Harga Perkiraan Sendiri
Penyelesaian
Rp124.998.000 (Seratus Dua Puluh Empat Sembilan Ratus Sembilan Puluh
Kegiatan dan Biaya
Delapan Juta Rupiah)

Konten yang harus termuat dalam dokumen kajian biodiversity minimal


meliputi:

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan dan Sasaran
C. Dasar Hukum
II. KEADAAN UMUM
1. Nama Kecamatan
2. Letak Geografis
17. Format Laporan 3. Batas Wilayah Administratif
4. Aksebilitas
5. Kependudukan
6. Kondisi Sosial Ekonomi
7. Kondisi Budaya
8. Peta Keadaan Umum Daerah
III. KEBIJAKAN DAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
A. Peraturan Perundang – undangan Daerah
B. Kelembagaan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati
C. Tata Ruang
1. Kawasan Lindung
2. Kawasan Budidaya
D. Keanekaragaman Hayati Daerah
1. Bentang Alam
a. Kondisi Geofisik Kawasan
1) Jenis Tanah
2) Batuan
3) Klimatologi
4) Topografi
b. Sumberdaya Air
1) Daerah Aliran Sungai (DAS)
2) Danau / Waduk / Situ / Embung / Mata Air
3) Rawa / Gambut
2. Keanekaragaman Ekosistem
a. Tipe – tipe Ekosistem
b. Upaya Perlindungan dan Pelestarian Ekosistem
c. Potensi dan Manfaat Ekosistem
d. Ancaman Ekosistem
e. Analisis Kondisi Ekosistem
3. Keanekaragaman Spesies dan Genetik
a. Jenis liar yang belum bernilai ekonomi
1) Daratan
a) Tumbuhan
b) Satwa
2) Perairan
a) Tumbuhan
b) Satwa
b. Jenis liar yang sudah diketahui nilai ekonominya
1. Daratan
a) Tumbuhan
b) Satwa
2. Perairan
a) Tumbuhan
b) Satwa
c. Jenis liar yang sudah dibudidayakan
1) Tanaman Pangan
2) Perkebunan
3) Holtikultura
4) Pakan Ternak
5) Obat dan Rempah
6) Industri
7) Peternakan
8) Kehutanan
9) Perairan Laut
10) Perairan Air Tawar
d. Pengetahuan Tradisional
1) Nama Pengetahuan Tradisional
2) Deskripsi Pengetahuan Tradisional
3) Lokasi Pengetahuan Tradisional
4) Status Keberadaan Tradisional
Kualifikasi Pengalaman Jumlah
Posisi
Min. Min. (Tahun) Orang
1. Team Leader/Ahli Lingkungan dengan
latar belakang pendidikan Ilmu
Lingkungan/ Teknik S3 5 1
Lingkungan/Ekologi dan memiliki
sertifikat keahlian (SKA)
2. Tenaga Ahli Perencanaan Kehutanan
18. Personil dengan latar belakang pendidikan
S2 4 1
Kehutanan dan memiliki sertifikat
keahlian (SKA)
3. Tenaga Ahli Biologi dengan latar
belakang pendidikan Biologi dan S2 4 1
memiliki sertifikat keahlian (SKA)
4. Asisten Tenaga Ahli S1 3 1
5. Tenaga Administrasi D3 3 1
6. Opeator Komputer D3 3 1
7. Surveyor D3 - 5

19. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Bulan ke -
No Tahapan Pekerjaan 5 6
1 Laporan tanggapan Kerangka Acuan Kerja (KAK) x
2 Identifikasi dan pengumpulan data x
3 Analisis data x
4 Penyiapan Laporan Pendahuluan x
5 Rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan x
6 Survey dan Analisa data x
7 Rapat pembahasan draft laporan akhir dan konsultasi publik x
8 Perbaikan dokumen Laporan Akhir x
9 Finalisasi Laporan Akhir x

Laporan

20. Laporan Tanggapan Laporan ini memuat persepsi penyedia jasa terhadap Kerangka Acuan
KAK Kerja (KAK) dan Alur Pikir Kajian.
Laporan diserahkan selambat-lambatnya: 5 (lima) hari kalender sejak
SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) dokumen dan Flashdisk

21. Laporan Pendahulan Laporan Pendahuluan memuat :


 Identifikasi dan pengumpulan data-data;
 Analisa data awal;
 Gambaran awal kondisi keanekaragaman hayati Kawasan CP-
UGG (Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark) ;
Laporan diserahkan selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan
Flashdisk
22. Laporan Akhir Laporan diserahkan selambat-lambatnya: 50 (lima puluh) hari kalender
sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan Flashdisk.
Hal-Hal Lain

23. Produksi dalam Negeri Semua kegiatan jasa Penyedia Jasa berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi
dalam negeri.

24. Pedoman Pengumpulan Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Data Lapangan a. Penyedia harus membawa surat pemberitahuan dari satuan kerja
Pejabat Pembuat Komitmen
b. Penyedia harus membuat surat tugas untuk personil yang
ditugaskan ke lapangan

25. Alih Pengetahuan Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan


dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen

Sukabumi, 28 Februari 2020


KUASA PENGGUNA ANGGARAN SELAKU PPK
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KAB. SUKABUMI

SUHEBOT GINTING, A.PI


NIP. 19680417 199103 1 005

Anda mungkin juga menyukai