131 230 1 SM PDF
131 230 1 SM PDF
ABSTRACT
Latar Belakang: Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palembang, Hemorrhage Post Partum
merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi dengan presentase 41,7% terjadi di kala III.
Perdarahan pada kala III dapat dicegah dengan peningkatan hormon oksitosin. Pemberian rangsangan
puting susu atau menyusukan bayi segera setelah lahir mampu menghasilkan oksitosin secara alamiah
sehingga menyebabkan uterus berkontraksi dan dapat mencegah terjadinya perdarahan pasca
persalinan. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh pemberian rangsangan puting susu terhadap lama
waktu kala III pada ibu bersalin. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi-ekperimental
dengan sample penelitian sebanyak 20 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling.
Analisa data menggunakan analisa bivariat dengan uji statistik Mann-Whitney. Hasil: Rata-rata lama
waktu kala III pada ibu bersalin dengan pemberian rangsangan puting susu yaitu 5,25 menit
sedangankan rata-rata lama waktu kala III yang tidak diberikan rangsangan puting susu yaitu 7.5
menit. Hasil analisa bivariat dengan menggunakan uji Mann-Whitney didapatkan ρ Value 0,007
terdapat adanya pengaruh pemberian rangsangan puting susu terhadap lama kala III. Saran: Peneliti
menyarankan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen dalam
meningkatkan mutu pelayanan khususnya pelayanan asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan
menggunakan metode perangsangan puting susu.
Kata Kunci : Rangsangan puting susu, Lama waktu persalinan kala III
ABSTRAK
Background: Based on data from the public health office in Palembang, hemorrhage post partum is
one of the highest causes of death with 41.7% occurred at the third stage of labor. Bleeding at the third
stage can be prevented by increasing the production of the hormone oxytocin. Nipple stimulation or
breastfeeding baby immediately after birth can produce oxytocin naturally, causing the uterus to
contract and can prevent hemorrhage post partum. Objective: to determine the effect of giving nipple
stimulation to duration of third stage labor. Methods: This study uses a quasi-experimental method
with a sample of 20 respondents taken by accidental sampling technique. Data analysis using bivariate
analysis with Mann-Whitney statistical test. Results: The average time period III in maternity with the
provision of nipple stimulation is 5.25 minutes while the average time period III is not given nipple
stimulation of 7.5 minutes. The results of bivariate analysis using the Mann-Whitney test obtained ρ
Value 0.007 there was an effect of giving nipple stimulation to the time period III. Suggestion: The
researcher suggested that the results of this study could be used as consideration for management in
improving the quality of services, especially midwifery care services for women giving birth using the
nipple stimulation method.
Tabel 1.
Rata-Rata Lama Waktu Bersalin Kala III pada Ibu
yang Diberikan Rangsangan Puting Susu
Lama Kala III n Mean Min Max SD
Kelompok 10 5, 25 4, 11 8, 17 1, 43
Perlakuan
Tabel 2.
Rata-Rata Lama Waktu Bersalin Kala III pada Ibu
yang Tidak Diberikan Rangsangan Puting Susu
Lama kala III N Mean Min Max SD
Tabel 3.
Pengaruh Pemberian Rangsangan Puting Susu terhadap
Lama Waktu Kala III pada Ibu Bersalin
P
Kelompok N Mean Min Max SD Value
diberikan rangsangan puting susu pada ibu membuat sel-sel mioepitel di sekitar
bersalin. alveoli di dalam kelenjar mammae
Kontraksi uterus sangat penting berkontraksi (Bobak, 2012).
untuk mengontrol perdarahan setelah Lama waktu pelepasan plasenta
kelahiran. Bentuk lain stimulasi pada untuk kelompok perlakuan pada penelitian
puting susu yang dapat membantu uterus ini lebih cepat dibandingkan dengan teori
berkontraksi, yaitu dengan melakukan Walyani & Purwoastuti (2015) yang
stimulasi dengan jari (WHO, 2012). menyatakan bahwa biasanya plasenta lepas
Rangsangan pada puting susu adalah suatu dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan
tindakan atau perlakuan yang diberikan keluar spontan atau dengan tekanan pada
pada puting susu, sehingga dapat fundus uteri.
menimbulkan respon tertentu. Rangsangan Penelitian ini sejalan dengan
yang diberikan dapat berupa rangsangan penelitian Yunita (2010), yang
pada puting susu berupa rangsangan halus menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pada daerah puting susu dengan bagian rata-rata waktu kelahiran plasenta pada
palmar jari-jari tangan yang dilakukan kelompok subyek yang pada kala III
secara bergantian serta dengan isapan bayi persalinannya diberikan rangsangan puting
(Murray dkk, 2017). susu dengan pemilinan dengan kelompok
Puting susu merupakan suatu yang hanya diberikan manajemen aktif
tonjolan dengan panjang kira-kira 6 mm, kala III saja tanpa pemilinan. Dengan rata-
tersusun atas jaringan erektil berpigmen rata waktu kelahiran plasenta pada
dan merupakan bangunan yang sangat kelompok subyek yang kala III diberikan
peka. Stimulasi atau rangsangan pada pemilinan adalah 4,45 menit, sedangkan
puting susu akan menambah intensitas pada kelompok subyek yang pada kala III
kontraksi uterus karena rangsangan tidak diberikan pemilinan adalah 7.032
reseptor regang ini akan merangsangan menit.
pelepasan oksitosin dari hipofisis posterior. Penelitian ini juga sejalan dengan
Stimulasi puting susu akan menyebabkan penelitian yang dilakukan Suherni, dkk
ereksi dan ujung saraf peraba yang terdapat (2012), di Puskesmas Mergangsan
pada puting susu akan terangsang. mengatakan bahwa stimulasi puting susu
Rangsangan tersebut oleh serabut afferent dengan jari efektif dalam mempercepat
dibawa ke hipotalamus di dasar otak, lalu lama waku kala III dalam proses
memicu hipofise posterior menghasil persalinan, dalam penelitiannya didapatkan
hormon oksitosin. Stimulasi oksitosin p value 0,000.
berlangsung menjadi lebih cepat dan diberikan rangsangan puting susu lama
mengurangi kejadian perdarahan pasca waktu kala III rata-rata 7,5 menit dan
persalinan (hemorrhage post partum) didapatkan ρ value 0,007.
sehingga dapat menurunkan angka Saran
kematian ibu (AKI). Peneliti menyarankan hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai bahan
SIMPULAN DAN SARAN pertimbangan bagi manajemen dalam
Simpulan meningkatkan mutu pelayanan khususnya
Didapatkan pengaruh pemberian pelayanan asuhan kebidanan pada ibu
rangsangan puting susu terhadap lama bersalin dengan menggunakan metode
waktu kala III pada ibu bersalin dengan perangsangan puting susu.
pemberian rangsangan puting susu yang
mempengaruhi lama kala III. Lama kala III
yang diberikan rangsangan puting susu
rata-rata 5, 25 menit, sedangkan yang tidak
DAFTAR PUSTAKA
Bayouni, R. (2017). Effect of active versus expectant nursing management of third stage of
labor on pot-partum hemorrhage. IQSR Journal of Nursing and Health Science. Mesir:
IQSR-JNHS 6(1).
Bobak, L.2012. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
Chen, et al. (2013). Uterine massage to reduce blood loss after vaginal delivery. Obstetrics
and Gynecology. USA: American College of Obstetricians and Gynecologists.
Depkes RI. 2010. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR.
Endriani, V. (2014). Studi komparasi ibu bersalin normal dengan tindakan masase uterus,
perangsagnan putting susu ibu dan manajemen aktif kala III terhadap kontraksi uterus
serta aspek public health di BPS. H Ciganjur. Scientia Jorunal. Jambi: Stikes Prima
Jambi 3(2).
Jordan. 2003. Retrieved from www.tempointeraktif.com/kerjaoksitosin/ diakses pada tanggal
16 Maret 2017.
Murray, R. K., dkk., 2017. Biokimia Harper. Jakarta: EGC.
Norma, N., dan Mustika D., 2013. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta: Nuha medika.
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sacccone, et al. (2017). Uterine massage as part of active management of the third stage of
labor for preventing postpartum hemorrhage during vaginal delivery: a systematic
review and meta-analysis of randomized trials. Research Gate. USA: AC Research
Gate.
Saifuddin, A. B., 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Suherni, Ristanti, Kinantoro. 2012. Efektifitas Metode Rangsangan Puting Susu dengan Jari
terhadap Lama Kala III pada Ibu Bersalin.Jurnal: Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Walyani, E. S., dan Purwoastuti, T. E., 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru
Lahir. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
WHO, 2012. Modul Kebidanan Nifas: Hemoragi Postpartum. Jakarta: EGC.
Yunita, F. A., (2010). Pengaruh Pemberian Rangsangan Puting Susu dengan Pemilinan pada
Manajemen Aktif Kala III Terhadap Waktu Kelahiran Plasenta di Kota Surakarta.
STIKES Kusuma Husada Surakarta.