Anda di halaman 1dari 51

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA DI SD

Vivi Uvaira Hasibuan, M.Pd


uvairavivi@gmail.Com
Pertemuan Ke 1 Dan 2
PENGERTIAN

Bahan Ajar Atau Materi Pembelajaran (Instructional Materials) Secara Garis Besar
Terdiri Dari Pengetahuan, Keterampilan, Dan Sikap Yang Harus Dipelajari Siswa Dalam
Rangka Mencapai Standar Kompetensi Yang Telah Ditentukan.
1. Ditinjau Dari :Pihak Guru, Bahan Ajar Itu Harus Diajarkan Atau Disampaikan Dalam
Kegiatan Pembelajran.
2. Ditinjau Dari Pihak Siswa, Bahan Ajar Itu Harus Dipelajari Siswa Dalam Rangka
Mencapai Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Yang Akan Dinilai Dengan
Menggunakan Instrumen Penilaian Yang Disusun Berdasar Indikator Pencapaian
Belajar.
Secara Terperinci, Jenis-jenis Materi Pembelajaran Terdiri Dari
Pengetahuan (Fakta, Konsep, Prinsip, Prosedur), Keterampilan, Dan
Sikap Atau Nilai. Pengetahuan Yang Termasuk Jenis Materi Fakta
Adalah Nama-nama Obyek, Peristiwa Sejarah, Lambang, Nama
Tempat, Dan Nama Orang.
CONTOH 1

Massa Adalah Besaran Kuantitas Suatu Benda. Pengetahuan Yang


Termasuk Materi Prinsip Adalah Dalil, Rumus, Postulat, Teorema, Atau
Hubungan Antar Konsep Yang Menggambarkan ‘’Jika..Maka….’’
Misalnya Jika Logam Dipanasi Maka Akan Memuai, Rumus
Menghitung Massa Jenis (p) Adalah Massa Dibagi Volume. Pengetahuan
Yang Termasuk Materi Jenis Prosedur Adalah Materi Yang Berkenaan
Dengan Langkah-langkah Secara Sistematis Atau Berurutan Dalam
Mengerjakan Suatu Tugas.
PENENTUAN CAKUPAN BAHAN AJAR

Dalam Menentukan Cakupan Atau Ruang Lingkup Materi


Pembelajaran Harus Diperhatikan Apakah Materinya Berupa Aspek
Kognitif (Fakta, Konsep, Prinsip, Prosedur), Aspek Afektif, Ataukah
Aspek Psikomotorik, Sebab Nantinya Jika Sudah Dibawa Ke Kelas
Maka Masing-masing Jenis Materi Tersebut Memerlukan Strategi Dan
Media Pembelajaran Yang Berbedabeda.
Pertemuan 3 Dan 4
Klasifikasi Materi Pembelajaran Menjadi Fakta, Konsep,
Prinsip Dan Prosedur
NO JENIS MATERI PENGERTIAN DAN CONTOH
1. Fakta Menyebutkan kapan, berapa, nama, dan di mana. Contoh: Penemu benua Amerika adalah
Copernicus Columbus, ayan berkembang biak dengan cara
2. Konsep Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus. Contoh: Definisi : massa adalah besaran
kuantitas suatu benda. Identifikasi: belatung berasal dari telur hewan yang menetas pada
metamorfosis; Klasifikasi: berdasarkan jenis makanannya paruh burung dikelompokkan
menjadi paruh yang lancip- melengkung dan kuat, paruh yang lebar-tumpul, paruh yang
lancip panjang Ciri khusus: alat pernapasan pada ikan adalah insang

3. Prinsip Penerapan dalil, atau hukum yang dapat dinyatakan dengan pernyataan jika…maka....
Contoh: Hukum Archimedes: Jika benda padat dimasukkan ke dalam zat cair/fluida maka
akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yang dipindahkan zat cair tersebut.
4. Prosedur Bagan arus atau bagan alur (flowchart), algoritma, langkah-langkah mengerjakan sesuatu
secara urut. Contoh: Langkah-langkah percobaan pengaruh kalor pada benda (perubahan
wujud): 1. Meletakkan balok es batu ke dalam kaleng susu bekas 2. Memanaskan kaleng
yang berisi balok es di atas kompor spiritus/nyala lilin 3. Mencatat perubahan wujud yang
terjadi pada es dan mencatat waktu yang diperlukan es untuk mencair.
Selain Memperhatikan Jenis Materi Pembelajaran, Kita Juga
Harus Memperhatikan Prinsip-prinsip Yang Perlu Digunakan Dalam
Menentukan Cakupan Materi Pembelajaran Yang Menyangkut
Keluasan Dan Kedalaman Materinya. Keluasan Cakupan Materi
Berarti Menggambarkan Seberapa Banyak Materi-materi Yang
Dimasukkan Ke Dalam Suatu Materi Ajar, Sedangkan Kedalaman
Materi Menyangkut Seberapa Detail Konsep-konsep Yang Terkandung
Di Dalamnya Harus Dipelajari/Dikuasai Oleh Siswa.
Prinsip Berikutnya Adalah Prinsip Kecukupan (Adequacy). Kecukupan
(Adequacy) Atau Memadainya Cakupan Materi Juga Perlu
Diperhatikan Dalam Pengertian. Cukup Tidaknya Aspek Materi Dari
Suatu Materi Pembelajaran Akan Sangat Membantu Tercapainya
Penguasaan Kompetensi Dasar Yang Telah Ditentukan
CONTOH

Jika Tujuan Pembelajaran IPA Dimaksudkan Untuk


Membelajarkan Siswa Tentang Macam-macam Bentuk Tulang Daun,
Maka Uraian Materinya Mencakup: (1) Tulang Daun Bentuk Menyirip,
Misal Pada Daun Rambutan, Lombok,nangka; (2) Tulang Daun Bentuk
Melengkung, Misal Pada Daun Sirih, Lada, Gadung; (3) Tulang Daun
Bentuk Pita/Sejajar, Misal Pada Daun Jagung, Padi, Alang-alang, Tebu;
Dan Tulang Daun Bentuk Menjari Misal Pada Daun Pepaya,
Singkong/Ketela Pohon.
PENENTUAN URUTAN BAHAN AJAR

Urutan Penyajian (Sequencing) Bahan Ajar Sangat Penting Untuk Menentukan Urutan
Mempelajari Atau Mengajarkannya. Tanpa Urutan Yang Tepat, Jika Di Antara Beberapa
Materi Pembelajaran Mempunyai Hubungan Yang Bersifat Prasyarat (Prerequisite) Akan
Menyulitkan Siswa Dalam Mempelajarinya.

Misalnya :
Materi Proses Pencernaan Makanan Pada Manusia. Siswa Akan Mengalami Kesulitan
Mempelajari Proses Pencernaan Makanan Pada Manusia Jika Materi Tentang Organ-
organ Penyusun Sistem Organ Pencernaan Belum Dipelajari Lebih Dulu Mengenai
Urutan Dan Fungsi Masing-masing Organ.
Materi Pembelajaran Yang Sudah Ditentukan Ruang Lingkup
Serta Kedalamannya Dapat Diurutkan Melalui Dua Pendekatan Pokok,
Yaitu Pendekatan Prosedural Dan Pendekatan Hierarkis.
Urutan Materi Pembelajaran Secara Prosedural Menggambarkan
Langkah-langkah Secara Urut Sesuai Dengan Langkah-langkah
Melaksanakan Suatu Tugas.
Pertemuan 5 dan 6
Uraian Tentang Deskripsi Hubungan Anatara Sifat Bahan
Dengan Bahan Penyusunnya.

Agar Siswa Mampu Mendeskripsikan Hubungan Sifat Bahan


Dengan Bahan Penyusunnya, Siswa Terlebih Dulu Harus Melakukan
Percobaan. Misal, Percobaan Untuk Menemukan Konsep Sifat Benang
Plastik (Bahan Tali Plastik) Dan Sifat Tali Plastik, Dibandingkan
Dengan Benang Katun (Bahan) Yang Terbuat Dari Serat Katun (Bahan
Penyusun Benang Katun).
Setelah Melakukan Percobaan, Diharapkan Siswa Dapat
Mendeskripsikan Hubungan Antara Sifat Bahan Dengan Bahan
Penyusunnya (Jika Sifat Bahan Penyusun Semakin Kuat Maka Bahan
Tersebut Juga Semakin Kuat). Selanjutnya, Siswa Menerapkan Konsep
Yang Dimilikinya Untuk Memecahkan Masalah Yang Terkait Dengan
Hubungan Pemilihan Bahan Dengan Kekuatan Bahan Dalam
Kehidupan Sehari-hari.
Contoh Lain Tentang Urutan Tentang Hubungan Struktur Mata Dengan
Fungsinya, Yang Disajikan Sebagai Berikut :

Kompetensi dasar Urutan Materi


Mendeskripsikan hubungan struktur 1. struktur mata
panca indera, misal mata dan
fungsi mata
2. fungsi setiap bagian mata
3. fungsi mata
4. hubungan kornea dengan fungsi
mata
5. cara kerja mata
LANGKAH-LANGKAH PEMILIHAN BAHAN AJAR
1. Mengidentifikasi Aspek-aspek Yang Terdapat Dalam Standar
Kompetensi Dan Kompetensi Dasar
2. Mengidentifikasi Jenis-jenis Materi Pembelajaran
3. Memilih Jenis Materi Yang Sesuai Dengan Standar Kompetensi Dan
Kompetensi Dasar

‘’Dengan Mengacu Pada Kompetensi Dasar, Kita Akan Mengetahui


Apakah Materi Yang Harus Kita Ajarkan Berupa Fakta, Konsep, Prinsip,
Prosedur, Aspek Sikap, Atau Psikomotorik’’.
Pertemuan 7 Dan 8
MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD

Istilah Media Berasal Dari Bahasa Latin Yang Merupakan Bentuk Jamak
Dari Medium. Secara Umum, Media Adalah Segala Sesuatu Yang Dapat
Menyalurkan Informasi Dari Sumber Informasi Kepada Penerima Informasi.

Media Memiliki Peran Yang Sangat Penting Dalam Pembelajaran.


Mengapa? Media Merupakan Alat Bantu Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran
Dan Berfungsi Sebagai Sarana Untuk Menyampaikan Pesan Dari Guru Kepada
Siswa. Jika Digunakan Secara Benar, Media Pembelajaran Dapat Memperlancar
Interkasi Guru Dan Siswa, Siswa Dan Siswa, Serta Siswa Dan Sumber Belajar
Secara Umum, Media Pembelajaran Di SD Terdiri Dari Media
Audio, Media Visual, Dan Pengembangan Pembelajaran IPA SD 143
Media Audio-visual.
Berdasarkan Bentuk Penyajiannya, Media Pembelajaran Dapat
Dikelompokkan Menjadi Media Pembelajaran Non-projected Yaitu
Media Pembelajaran Yang Langsung Dapat Digunakan Tanpa
Menggunakan Alat Proyeksi Seperti Gambar, Charta, Foto, Dan Peta,
Dan Media Pembelajaran Projected Yaitu Media Pembelajaran Yang
Memerlukan Alat Proyeksi Seperti Film, Slide, Dan Power Point
Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Mata Pelajaran IPA
Memiliki Relevansi Yang Sangat Tinggi Karena Memiliki Kesesuaian
Dengan Hakikat IPA. IPA Merupakan Hasil Kegiatan Manusia Berupa
Pengetahuan, Gagasan Dan Konsep Yang Terorganisasi Secara Logis
Sistematis Tentang Alam Sekitar, Yang Diperoleh Dari Pengalaman
Melalui Serangkaian Proses Ilmiah Seperti Pengamatan, Penyelidikan,
Penyusunan Hipotesis Yang Diikuti Dengan Pengujian Gagasan-
gagasan.
Peranan Media Pembelajaran IPA Sehubungan Dengan
Pendekatan Ketrampilan Proses, Antara Lain
1) Dapat Mengaktifkan Komunikasi Dan Interaksi Antara Guru Dan Siswa Dan Antara Siswa Dan
Sesamanya Dalam Kegiatan Belajar Mengajar;
2) Dapat Merangsang Pikiran, Perasan, Perhatian Dan Kemauan Siswa Agar Dapat Mendorong
Kegiatan Pembelajaran Sehingga Pengalaman Belajar Yang Diperoleh Akan Lebih Bermakna
Bagi Siswa;
3) Dapat Membangkitkan Keinginan Dan Minat Belajar Siswa, Sehingga Perhatian Siswa Dapat
Terpusat Pada Bahan Pelajaran Yang Diberikan Guru;
4) Meletakkan Dasar-dasar Yang Penting Untuk Perkembangan Belajar, Sehingga Membuat
Pelajaran Lebih Lama Diingat; Dan
5) Memberikan Pengalaman Nyata Yang Dapat Menumbuhkan Kegiatan Mandiri Dikalangan
Siswa.
Media Pembelajaran Dapat Memiliki Nilai Praktis, Yaitu:

1) Dapat Menampilkan Obyek Yang Terlalu Besar, Yang Tidak Mungkin


Dibawa Kedalam Kelas, Seperti Bulan, Bumi Dan Matahari;
2) Dapat Memperlambat Gerakan Yang Terlalu Cepat Seperti
Gerakan Kecambah Yang Tumbuh, Gerak Benda Jatuh;
3) Memungkinkan Untuk Menampilkan Objek Yang Langka Yang Sulit
Diamati Atau Yang Berbahaya Di Lingkungan Belajar.
Contoh Media Pembelajaran IPA SD Yang Sederhana
Berupa Pemanfaatan Barang Bekas
Pembuatan Alat Praktikum Secara Sederhana Dapat
Menggunakan Barang Bekas. Barang Bekas Disini Dapat Berupa
Kaleng Susu Atau Kaleng Biskuit. Dalam Suatu Rumah Tangga Pasti
Banyak Memiliki Barang Bekas Yang Tidak Terpakai Lagi Tapi Kalau
Dibuang Dapat Merusak Lingkungan. Kalau Barang Tersebut Dapat
Dipergunakan Untuk Membuat Suatu Media Pembelajaran Maka Guru
Tidak Perlu Mengeluarkan Uang Banyak. Dan Juga Tidak Perlu
Mengajar Hanya Dengan Metode Ceramah Saja Yang Membuat Anak
Menjadi Bosan Untuk Belajar
Kaleng Bekas Dapat Digunakan Sebagai Media Pembelajaran
Untuk Materi Tekanan Udara, Sifat Air, Bunyi Dll. Untuk Sifat Air,
Misalnya, Kaleng Bekas Dapat Digunakan Untuk Membuktikan Bahwa
Air Menekan Ke Segala Arah. Hal Ini Dapat Dilakukan Dengan Cara
Membuat 4 Lubang Dengan Jarak Sama Antar Satu Lubang Dengn
Lubang Lain Di Sekeliling Sisi Kaleng.
Contoh Lain, Untuk Tekanan Udara Dapat Digunakan Kaleng
Bekas Yang Dilubangi Secara Vertikal Untuk Mengetahui Hubungan
Antara Laju Air Terhadap Jarak Air Yang Keluar Dari Lubang Kaleng
Dan Juga Terhadap Tinggi Permukaan Air Di Dalam Kaleng. Masih
Banyak Lagi Barang Bekas Selain Kaleng Yang Dapat Digunakan Untuk
Membuat Alat Praktikum IPA.
Pertemuan 9 Dan 10
EVALUASI PEMBELAJARAN IPA
Kemampuan Yang Harus Dimiliki Seorang Guru Setelah Memilih Bahan Ajar
Dan Media Pembelajaran Adalah Merencanakan Dan Melaksanakan
Pembelajaran. Pelaksanaan Pembelajaran Tersebut Menjadi Kunci Keberhasilan
Pencapaian Tujuan Pembelajaran.
Ada Banyak Model-model Pembelajaran Yang Dikembangkan Dan Model-
model Pembelajaran Memiliki Tujuan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Di
Antara Beberapa Model Pembelajaran Tersebut Adalah Model Pembelajaran
Tematik Dan Model Pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar). Kedua Model
Tersebut Direkomendasikan Ahli-ahli Pembelajaran Untuk Digunakan Pada
Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar.
MODEL TEMATIK (INTEGRATED MODEL)

Pembelajaan Tematik Adalah Pembelajaran Terpadu Yang


Menggunakan Tema Untuk Mengaitkan Dua Atau Lebih Mata Pelajaran
Sehingga Dapat Memberikan Pengalaman Bermakna Kepada Siswa.
Tema Adalah Pokok Pikiran Atau Gagasan Pokok Yang Menjadi Pokok
Pembicaraan (Poerwadarminta, 1983). Di Sekolah Dasar, Pembelajaran
Tematik Meliputi Mata Pelajaran IPA, Bahasa Indonesia, Pkn, IPS, Dan
Matematika.
Pemberian Tema Pada Topik Yang Dibahas Dari Dua Atau Lebih Mata Pelajaran
Diharapkan Akan Memberikan Banyak Keuntungan Bagi Guru Dan Siswa.
Keuntungan Tersebut Di Antaranya:
1) Siswa Mudah Memusatkan Perhatian Pada Suatu Tema Tertentu.
2) Siswa Mampu Mempelajari Pengetahuan Dan Mengembangkan Berbagai
Kompetensi Dasar Antar Matapelajaran Dalam Tema Yang Sama.
3) Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pelajaran Lebih Mendalam Dan Berkesan
4) Kompetensi Dasar Dapat Dikembangkan Lebih Baik Dengan Mengkaitkan
Matapelajaran Lain Dengan Pengalaman Pribadi Siswa.
5. Siswa Mampu Lebih Merasakan Manfaat Dan Makna Belajar Karena
Materi Disajikan Dalam Konteks Tema Yang Jelas.
6. Siswa Lebih Bergairah Belajar Karena Dapat Berkomunikasi Dalam
Situasi Nyata, Untuk Mengembangkan Suatu Kemampuan Dalam Satu
Mata Pelajaran Sekaligus Mempelajari Matapelajaran Lain.
7. Guru Dapat Menghemat Waktu Karena Mata Pelajaran Yang
Disajikan Secara Tematik Dapat Dipersiapkaan Sekaligus Dan
Diberikan Dalam Dua Atau Tiga Pertemuan, Waktu Selebihnya Dapat
Digunakan Untuk Kegiatan Remedial, Pemantapan, Atau Pengayaan.
Mengapa Pembelajaran Tematik Diberikan Pada Siswa? Apa Saja Yang
Melandasi Pembelajaran Tematik? Landasan Pembelajaran Tematik Mencakup
Landasan Filosofis, Landasan Psikologis, Dan Landasan Yuridis.
‘’ Pada Pembelajaran Tematik, Ada Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan.
Pembelajaran Tematik Menekankan Keterlibatan Siswa Dalam Proses Belajar
Secara Aktif. Siswa Memperoleh Pengalaman Langsung Dan Terlatih Untuk Dapat
Menemukan Sendiri Berbagai Pengetahuan Yang Dipelajarinya. Melalui
Pengalaman Langsung, Siswa Akan Memahami Konsep-konsep Yang Mereka
Pelajari Dan Menghubungkannya Dengan Konsep Lain Yang Telah Dipahaminya.
Teori Pembelajaran Ini Dimotori Para Tokoh Psikologi Gestalt, Termasuk Piaget,
Yang Menekankan Bahwa Pembelajaran Haruslah Bermakna Dan Berorientasi Pada
Kebutuhan Dan Perkembangan Anak’’.
Pertemuan 11 Dan 12
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK
Sebagai Suatu Model Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Pembelajaran Tematik
Memiliki Karakteristik-karakteristik Sebagai Berikut:
1) Berpusat Pada Siswa
2) Memberikan Pengalaman Langsung
3) Pemisahan Matapelajaran Tidak Begitu Jelas
4) Menyajikan Konsep Dari Berbagai Matapelajaran
5) Bersifat Fleksibel
6) Hasil Pembelajaran Sesuai Dengan Minat Dan Kebutuhan Siswa
7) Menggunakan Prinsip Belajar Sambil Bermain Dan Menyenangkan
‘’ Hal-hal Perlu Diperhatikan Jika Kita Akan Melaksanakan Model
Pembelajaran Tematik Adalah Bahwa Tidak Semua Mata Pelajaran
Harus Dipadukan. Pada Pembelajaran Tematik Dimungkinkan
Terjadinya Penggabungan Beberapa Kompetensi Dasar Pada Lintas
Semester. Pembelajaran Tematik Tidak Dilaksanakan Jika Kompetensi
Dasar Tersebut Tidak Dapat Dipadukan, Oleh Karen Itu Jangan
Dipaksakan Untuk Dipadukan. Kompetensi Dasar Yang Tidak Dapat
Diintegrasikan Atau Tidak Tercakup Pada Tema Tertentu Dibelajarkan
Secara Tersendiri Dan Tetap Diajarkan, Baik Melalui Tema Lain Maupun
Disajikan Secara Tersendiri’’.
TAHAP-TAHAP MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Setiap Hari Dilakukan Dengan Menggunakan Tiga
Tahapan Kegiatan Yaitu Kegiatan Pembukaan/Awal/Pendahuluan, Kegiatan Inti, Dan Kegiatan
Penutup.
Contoh 1. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Perhari
Kegiatan Jenis Kegiatan

Kegiatan pembukaan Anak berkumpul bernyanyi sambil menari mengikluti


irama musik

Kegiatan inti  Kegiatan untuk pengembangan membaca


 Kegiatan untuk pengembangan menulis
 Kegitan untuk pengembangan berhitung

Kegiatan penutup Mendongeng atau membaca cerita dari buku cerita


CONTOH 2 :
Kegiatan Jenis Kegiatan
Kegiatan pembukaan Waktu berkumpul (anak m,enceritakan
pengalkaman, menyanyi, melakukan kegiatan fisik
sesuai dengan tema)

Kegiatan inti  Pengembangan kemampuan menulis (kegiatan


kelompok besar)
 Pengembnagan kemampuan berhitung kegiatan
kelompok kecil atau berpasangan)
 Melakukan pengamatan sesuai dengan tema,
misalnya mengamati jenis kendaraan yang lewat
pada tema transporasi, menggambar hewan
hasil pengamatan

Kegiatan penutup Mendongeng Pesan-pesan moral


Musik/menyanyi
PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA
Kemampuan Lain Yang Harus Dimiliki Guru Adalah Kemampuan
Melaksanakan Penilaian. Penilaian Adalah Proses Pemberian Keputusan Terhadap
Siswa Berdasarkan Kemampuan Siswa.
Teknik Mengumpulkan Informasi Tersebut Pada Prinsipnya Adalah Cara
Penilaian Kemajuan Belajar Siswa Terhadap Pencapaian Standar Kompetensi Dan
Kompetensi Dasar. Penilaian Adalah Kegiatan Menafsirkan Data Hasil Pengukuran
Sehingga Diketahui Apakah Suatu Program Telah Berhasil. Penilaian Suatu
Kompetensi Dasar Dilakukan Berdasarkan Indikator-indikator Pencapaian Hasil
Belajar, Baik Berupa Domain Kognitif, Afektif, Maupun Psikomotor.
Ada Beberapa Teknik Yang Dapat Digunakan Dalam Penilaian, Yaitu

1. Penilaian Unjuk Kerja


2. Penilaian Tertulis
3. Penilaian Proyek
4. Penilaian Produk
5. Penggunaan Portofolio
6. Penilaian Diri
1. Penilaian Unjuk Kerja Merupakan Penilaian Yang Dilakukan Dengan Mengamati
Kegiatan Siswa Dalam Melakukan Sesuatu. Penilaian Ini Cocok Digunakan Untuk
Menilai Ketercapaian Kompetensi Yang Menuntut Siswa Melakukan Tugas Tertentu
Seperti: Praktek Di Laboratorium.
2. Penilaian Secara Tertulis Dilakukan Dengan Tes Tertulis. Tes Tertulis Merupakan Tes
Dimana Soal Dan Jawaban Yang Diberikan Kepada Siswa Dalam Bentuk Tulisan. Ada
Dua Bentuk Soal Tes Tertulis, Yaitu 1) Soal Dengan Memilih Jawaban (Pilihan
Ganda,dua Pilihan (Benar-salah, Ya-tidak), Dan Menjodohkan); 2) Soal Dengan
Mensuplai-jawaban (Isian Singkat Atau Melengkapi,uraian Terbatas
3. Penilaian Proyek Merupakan Kegiatan Penilaian Terhadap Suatu Tugas Yang Harus
Diselesaikan Dalam Periode/Waktu Tertentu. Tugas Tersebut Berupa Suatu Investigasi
Sejak Dari Perencanaan, Pengumpulan Data, Pengorganisasian, Pengolahan Dan
Penyajian Data.
4. Penilaian Produk Adalah Penilaian Terhadap Proses Pembuatan Dan Kualitas
Suatu Produk. Penilaian Produk Meliputi Penilaian Kemampuan Siswa Membuat
Produk-produk Teknologi Dan Seni, Seperti: Makanan, Pakaian, Hasil Karya Seni
(Patung, Lukisan, Gambar), Barang-barang Terbuat Dari Kayu, Keramik, Plastik,
Dan Logam.
5. Penilaian Portofolio Merupakan Penilaian Berkelanjutan Yang Didasarkan Pada
Kumpulan Informasi Yang Menunjukkan Perkembangan Kemampuan Siswa Dalam
Satu Periode Tertentu. Informasi Tersebut Dapat Berupa Karya Siswa Dari Proses
Pembelajaran Yang Dianggap Terbaik Oleh Siswa.
6. Penilaian Diri Adalah Suatu Teknik Penilaian Di Mana Siswa Diminta Untuk
Menilai Dirinya Sendiri Berkaitan Dengan Status, Proses Dan Tingkat Pencapaian
Kompetensi Yang Dipelajarinya. Teknik Penilaian Diri Dapat Digunakan Untuk
Mengukur Kompetensi Kognitif, Afektif Dan Psikomotor.
Pertemuan 13 Dan 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA SD
Salah Satu Tugas Guru Yang Sangat Penting Adalah Mengembangkan
Perencanaan Pembelajaran. Perencanaan Tersebut Diwujudkan Dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP Ini Merupakan Penjabaran Dari Silabus Yang
Harus Dikembangkan Guru. Selama Ini, Sebagian Besar Guru Menganggap Bahwa
Pengembangan RPP Dilakukan Untuk Memenuhi Kebutuhan Administratif Dan Bukan
Bagian Dari Perencanaan Pembelajaran Yang Dilaksanakan Di Kelas. Oleh Karena
Itu, Kemampuan Mengembangkan RPP Merupakan Bagian Penting Dalam
Pengembangan Profesionalisme Dan Harus Dilatihkan Baik Pada Calon Guru
Maupun Guru Yang Menduduki Jabatannya Selama Ini.
‘’ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Merupakan Penjabaran
Silabus Yang Bertujuan Untuk Mengarahkan Kegiatan Pembelajaran
Siswa Dalam Upaya Pencapaian Kompetensi Dasar. Keberadaan RPP
Bersifat Wajib Bagi Guru. Setiap Guru Harus Menyusun RPP Secara
Lengkap Dan Sistematis Agar Pelaksanaan Pembelajaran Di Kelas
Berlangsung Secara Aktif, Kreatif, Inovatif Dan Menyenangkan Sesuai
Dengan Alokasi Waktu Yang Disediakan’’.
Secara Umum, Setiap Guru Diberi Peluang Untuk Berkreativitas
Dalam Penyusunan RPP, Terutama Pada Bagian Kegiatan Pembelajaran.
Namun Secara Umum, Pada Setiap RPP Hendaknya Tercantum
Komponen-komponen RPP Seperti Tercantum Dalam Peraturan
Mendiknas RI Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses.
Komponen-komponen Rpp Tersebut Adalah;
1. Identitas Mata Pelajaran
2. Standar Kompetensi (SK)
3. Kompetensi Dasar (KD)
4. Indikator Pencapaian Kompetensi
5. Tujuan Pembelajaran
6. Materi/Bahan Ajar
7. Alokasi Waktu
8. Model Dan Metode Pembelajaran
9. Kegiatan Pembelajaran
10. Penilaian Hasil Belajar
11. Sumber Belajar
Pertemuan 15 Dan 16
CONTOH RPP MODEL TEMATIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


NAMA SEKOLAH : SD MEKAR HARUM SARI MATA PELAJARAN :
IPA KELAS / SEMESTER : V/2
TEMA : PESONA ALAM SEKITAR
WAKTU : 2 X 35 MENIT
I. STANDAR KOMPETENSI
1. ILMU PENGETAHUAN ALAM
BUMI DAN ALAM SEMESTA:
 MENGENAL BERBAGAI BENDA LANGIT DAN PERISTIWA ALAM (CUACA, DAN MUSIM) SERTA
PENGARUHNYA TERHADAP KEGIATAN MANUSIA.
2. Bahasa Indonesia
Aspek Mendengarkan :
 Memahami Wacana Lisan Tentang Deskripsi Benda-benda Di Sekitar Dan Dongeng
Aspek Berbicara :
 Mengungkapkan Pikiran, Perasaan, Dan Informasi Secara Lisan Dengan Gambar,
Percakapan Sederhana, Dan Dongeng
II. Kompetensi Dasar
1. Ilmu Pengetahuan Alam : 5.1 Mengenal Berbagai Benda Langit Melalui Pengamatan
2. Bahasa Indonesia :
Aspek Mendengarkan  Mengulang Deskripsi Benda-benda Di Sekitar
Aspek Berbicara  Menyampaikan Rasa Suka Atau Tidak Suka Tentang Suatu Hal Atau
Kegiatan Dengan Alasan Sederhana
III Indikator Ilmu Pengetahuan Alam :
Mengungkapkan Hasil Pengamatan Benda-benda Langit
Bahasa Indonesia :
Mendengarkan: Mengulang Pernyataan Teman Terhadap Benda
Langit Yang Diamati
Mengemukakan Rasa Suka Dan Tidak Suka Terhadap Jenis Benda
Langit Yang Telah Dipelajari Dengan Alasan Yang Sederhana
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menyebutkan Nama-nama Benda Langit Pada Waktu Siang Bersasarkan Hasil
Pengamatan
2. Menyebutkan Nama-nama Benda Langit Pada Waktu Malam Bersasarkan Hasil
Pengamatan
3. Membedakan Bentuk Benda-benda Langit Yang Tampak Pada Siang Hari
Dengan Yang Tampak Pada Malam Hari
4. Menyebutkan Warna-warna Benda Langit
5. Menjelaskan Bentuk-bentuk Bulan Dari Waktu Ke Waktu
6. Menjelaskan Dengan Alasan Sederhana Rasa Suka Atau Tidak Suka Terhadap
Jenis Benda Langit
V. MATERI PEMBELAJARAN
Benda – Benda Langit
Benda Langit Terdiri Dari: Bulan, Bintang, Matahari, Bintang Jatuh (Meteor). Waktu Kenampakan
Benda-benda Langit:
Benda-benda Langit Yang Tampak Pada Waktu Siang Hari: Matahari
Benda-benda Langit Yang Tampak Pada Waktu Malam Hari: Bulan, Bintang, Bintang Jatuh
(Meteor) Warna Benda-benda Langit: Bulan Berwarna Putih Sampai Kuning Keemasan, Matahari
Berwarna Kuning, Bintang Berwarna Putih, Merah, Biru Berkedip-kedip Di Langit Bentuk Benda-
benda Langit:
Bulan Dan Matahari Berbentuk Bulat
Bintang Berbentuk Segi Lima
VI. Model Dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Tematik
Metode Pembelajaran : Ceramah, Pemberian Tugas, Diskusi, Kerja
Kelompok
Vii. Media Dan Sumber Belajar
A. Media
Gambar Fenomena Siang Dan Malam Hari (Lampiran 1)
Lk Tugas Pengamatan (Lampiran 2)
 Gambar Bentuk Bulan Dari Waktu Ke Waktu (Bulan Sabit, Bulan Separuh, Bulan Purnama)
(Lampiran 3)
B. Sumber Belajar
Depdiknas Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah. 2007. BNSP Standar Kompetensi
Dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI. Jakarta: Direktorat Pembinaan Tkdan SD.
Hidayat, Bambang, Dkk. 1976. Bumi Dan Antariksa SMP Kelas II. Jakarta: Depdikbud (Hal. 50)
Tim Bina Ipa. 2008. IPA Kelas I SD. Bogor: Yudhistira (Hal 105—111)
VIII. Penilaian
A. Prosedur:
1. Penilaian Proses: Proses Berbicara (Menyampaikan Rasa Suka Atau Tidak Suka
Benda Yang Diamati)
2. Penilaian Hasil/Produk: Tes Akhir (Tes Kognitif)
3. Penilaian Sikap: Kerjasama Dan Keberanian
B. Bentuk:
1. Pengamatan Proses Berbicara
2. Tes Tertulis
3. Pengamatan Sikap Kerjasama Dan Keberanian
C. Instrumen:
1. Lembar Pengamatan Proses Berbicara (Lampiran 4)
2. Lembar Tes Dan Kunci Jawaban (Lampiran 5)
3. Lembar Pengamatan Sikapkerjasama Dan Keberanian (Lampiran 6)
TERIMA KASIH !!!

Anda mungkin juga menyukai