Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM APK

(ANALISIS PERANCANGAN KERJA)


TIME AND MOTION STUDY

KHALIL GIBRAN SETIAMAN 41617010010


NAQI MIN GIL 41617010049
MUHAMMAD ARIF 41617010008
FAUZI FATIAKAN 41617010016
Time and Motion Study

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perancangan Sistem Kerja adalah suatu ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip dan
teknik-teknik untuk mendapatkan suatu rancangan sistem kerja yang terbaik. Ilmu ini merupakan
salah satu ilmu didalam disiplin teknik industri, bahkan dilihat dari sejarahnya, Perancangan
Sistem Kerja merupakan cikal bakal disiplin ini.
Dalam penerapannya, Perancangan Sistem Kerja akan berinteraksi dengan berbagai ilmu
lain didalam disiplin teknik industri untuk secara bersamaan mencapai keadaan optimal dari suatu
system produksi dalam arti kata yang luas, yaitu sistem yang terdiri dari komponen-komponen
manusia, bahan, mesin, peralatan, dan uang.
Studi gerak dan waktu adalah studi yang mengkaji gerakan yang membentuk suatu kerja.
Studi ini dilakukan dalam upaya untuk mengurangi jumlah gerakan yang dilakukandalam
menyelesaikan suatu pekerjaan yang akan berdampak pada meningkatkan produktivitas dalam
bekerja . Hal yang menjadi perhatian dalam study gerak dan waktu adalah pengamatan tiap
elemen gerakan yang membentuk suatu pekerjaan. Dalam pengamatan tersebut dapat
menggunakan 2 macam studi, yaitu visual motion study and micromotion study. Perbedaan dari
ke dua macam studi ini terletak pada alat yang digunakan untuk mengamati obyek penganmatan.
Jika pada pada visual motion study dilakukan pencatatan yang di dapat dari pengamatan langsung
terhadap obyek yang diamati, sedangkan pada micromotion studi pengamatan dilakukan dengan
bantuan alat perekam berupa kamera dengan kecepatan konstan yang dapat mempermudah
pengamat untuk membagi tiap elemen kerja. Oleh karena itu micromotion study sangat cocok
untuk dipergunakan untuk jenis pekerjaan yang dilakuan secara berulang ulang dalam kecepatan
tinggi. Pada praktikum ini metode yang dipergunakan adalah visual study dimana Tata letak,
jarak, ukuran bagian dan alat-alat yang akurat dan tolerances diukur dan dicatat untuk
melengkapi analisis nantinya. Semua operasi dianalisa dan dipecah ke dalam therbligs agar
supaya dapat menunjukkan unsur gerakan yang paling rendah . Dasar gerakan ini adalah
Jangkauan, pegang, Pindah, Posisi, Release, dll.
1.2 Tujuan
Tujuan umum dari praktikum ini diharapkan praktikan mampu menggunakan konsep
perbaikan cara kerja untuk meperbaiki sistem kerja. Sedangkan tujuan khusus dari praktikum ini
adalah:

1. Mampu menganalisis dan memperbaiki cara kerja dengan studi gerakan dan prinsip
ekonomi gerakan
2. Mampu merancang dan mengimplementasikan perbaikan cara kerja yang lebih baik dari
sebelumnya
3. Dapat menggunakan teknik pengukuran langsung dan tidak langsung dalam hal perbaikan
kerja

1.3 Alat dan Bahan yang Digunakan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain, yaitu:

1. Baut 10 buah
2. Mur 10 buah
3. Ring 10 buah
4. Stopwatch
5. Lembar data
6. Box
7. Alat tulis serta alat bantu lain yang dibutuhkan

1.4 Prosedur Praktikum


Pembagian tugas anggota kelompok dibagi menjadi 3, antara lain sebagai berikut:

 Operator
 Perancang dan pengamat
 Pengukuran

1. Buatlah layout untuk penempatan mur, baut dan ring.


2. Ambil dan rangkailah menjadi 1 produk (output). Hitung waktu pengerjaannya mulai
dari start hingga produk jadi dan ditempatkan di tempat (Box) untuk output.
3. Lakukan point 1 dan 2 sebanyak 10 kali (menyelesaikan 10 baut), hitung masing-masing
waktu pengerjaannya.
4. Lakukan pula percobaan yang sama dengan menyelesaikan 10 baut yang sama dengan
tata letak yang sama, namun waktu yang dihitung adalah waktu saat start hingga selesai
10 baut (waktu total pengerjaan 10 baut sekaligus)
5. Lakukan point 1-4 dengan tata letak box part yang berbeda-beda sebanyak 2x perbaikan
(total percobaan adalah 3x dengan 3 tata letak yang berbeda).
6. Jika semua data sudah terkumpul, olah data dengan rumus-rumus yang ada.
7. Lengkapi table faktor kelonggaran dan penyesuaian. Hitung waktu baku, waktu normal
dan waktu siklus. Hitung juga kecukupan data dan control line.
8. Membuat peta tangan kanan tangan kiri.
9. Ukur berapa jarak ke benda dan waktu masing-masing geraknya.
10. Analisis hasil pengamatan menurut pegukuran langsung dan tidak langsung.

1.5 Pelaksanaan Praktikum


Praktikum dilaksanakan setiap hari Rabu, Pukul 13.00-16.00 untuk shift 1 dan hari Rabu,
Pukul 16.00-18.00 untuk shift 2. Tempat praktikum yaitu di ruang D – 208 dan D – 207
Universitas Mercu Buana.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengukuran Waktu (time study)
Waktu merupakan elemen yang sangat menentukan da1am merancang atau memperbaiki
suatu sistem kerja. Peningkatan efisiensi suatu sistem kerja mutlak dan berhubungan dengan
waktu kerja yang digunakan dalam berproduksi. Pengukuran waktu (time study) adalah metode
atau usaha penetapan keseimbangan antara jalur manusia yang dikontribusikan dengan unit
output yang dihasilkan. Pada dasarnya time study merupakan suatu usaha untuk menentukan
lamanya waktu kerja yang dibutuhkkan oleh seorang operator (yang sudah terlatih) untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik, pada tingkat kecepatan kerja yang normal,serta
dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu.

Dengan demikian pengukuran waktu ini merupakan suatu proses kuantitatif, yang
diarahkan untuk mendapatkan suatu kriteria yang objektif. Study mengenai pengukuran waktu
kerja dilakukan untuk dapat melakukan perancangan atau perbaikan dari suatu sistem kerja.
Untuk keperluan tersebut, dilakukan penentuan waktu baku, yaitu waktu yang diperlukan dalam
bekerja dengan telah mempertimbangkan faktor-faktor diluar elemen pekerjaan yang dilakukan.

Penelitian kerja dan analisa kerja memusatkan perhatian kepada bagaimana suatu macam
pekerjaan akan diselesaikan. Pengaplikasian prinsip dan teknik pengukuran cara kerja yang
optimal dalam sistem kerja akan diperoleh alternatif metode pelaksanaan kerja yang efektif dan
efisien. Kerja dikatakan efisien apabila waktu penyelesaian berlangsung singkat. Untuk
menghitung waktu (standar time) penyelesaian pekerjaan maka perlu diterapkan prinsip-prinsip
dan teknik pengukuran kerja. Pengukuran kerja adalah suatu metode penetapan keseimbangan
antara kegiatan manusia dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan.

Langkah-Langkah Sebelum Melakukan Pengukuran


Menurut Sutalaksana (1979), untuk memperoleh hasil yang baik dan dapat dipercaya, ada
beberapa langkah yang dilakukan agar maksud untuk memperoleh hasil yang baik dan dapat
dipercaya tercapai. Berikut ini adalah langkah-langkah sebelum melakukan pengukuran:
a. Penetapan tujuan pengukuran
Bertujuan untuk  mengetahui kegunaan hasil pengukuran digunakan, dan mengetahui
berapa tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang diinginkan dari hasil pengukuran.
b. Melakukan penelitian pendahuluan
Tujuannya adalah mempelajari kondisi kerja dan cara kerja sehingga diperoleh usaha
perbaikan, membakukan secara tertulis sistem kerja yang dianggap baik, dan operator
memerlukan pegangan baku.
c. Memilih operator
Tujuannya adalah agar operator dapat berkemampuan normal dan dapat diajak bekerja
sama.
d. Melatih operator
Bertujuan agar operator dapat terbiasa dengan kondisi dan cara kerja yang telah
ditetapkan.
e. Mengurai pekerjaan atas elemen pekerjaan
Bertujuan untuk menjelaskan catatan tentang tata cara kerja yang dibakukan,
memungkinkan melakukan penyesuaian bagi setiap elemen, untuk memudahkan
mengamati terjadinya elemen yang tidak baku yang mungkin dilakukan pekerja.
f. Menyiapkan alat-alat pengukuran
Alat-alat yang digunakan antara lain:
 Jam henti (stopwatch)
 Lembar pengamatan
 Alat tulis
 Benda kerja
 Meja kerja
2.1.1 Pengukuran waktu secara langsung
Pengukuran waktu dinyatakan langsung karena pengamat berada di tempat objek
pengukuran yang sedang diamati secara langsung. Dengan demikian pengamatan
langsung merupakan pengukuran atas waktu kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator
(objek pengamat) dalam menyelesaikan pekerjaan. Pengukuran waktu secara langsung
dapat dibagi menjadi dua jenis pengukuran, yaitu:
a. Pengukuran waktu kerja dengan jam henti (stopwatch)
Pengukuran wajtu jam henti adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu
kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan alat yang telah
disiapkan.
Langkah-langkah pengukuran waktu kerja dengan jam henti:
 Lakukan identifikasi pekerjaan yang akan diamati dan diukur waktunya dan
deskripsikan maksud dan tujuan kepada seluruh pendukung sistem kerja yang
diamati pengukuran.
 Kumpulkan semua informasi mengenai proses yang dilakukan pada obyek
pengamatan seteliti mungkin.
 Uraikan pekerjaan dalam elemen-elemen aktivitas yang lebih kecil untuk
memudahkan pengukuran.
 Lakukan pengukuran sejumlah yang diperlukan (dengan menggunakan biji
kecukupan data dan uji keseragaman data).
 Tetapkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran.
 Tetapkan waktu baku dari sistem kerja yang diamati.

b. Pengukuran waktu kerja dengan sampling pekerjaan (work sampling)


Work Sampling adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan
terhadap aktifitas kinerja dari mesin, proses atau pekerja/operator (Sritomo
Wignjosoebroto, 2003). Perbedaan metode Jam Henti dengan Sampling Pekerjaan
adalah pada cara Sampling Pekerjaan pengamat tidak terus menerus berada ditempat
pekerjaan melainkan mengamati hanya pada sesaat-sesaat pada waktu-waktu tertentu
yang ditentukan secara acak.
Langkah-langkah pengukuran waktu kerja dengan sampling pekerjaan (work
sampling)
 Menetapkan Tujuan Pengukuran
 Melakukan Penelitian Pendahuluan
 Memilih Operator
 Melatih Operator
 Menguraikan Pekerjaan atas Elemen-Elemen Pekerjaan
 Menyiapkan Alat-Alat Pengukuran
 Melakukan Pengukuran

Kelebihan Kekuragan
- Pengamat akan dapat mengetahui - Membutuhkan waktu dan biaya yang
variasi data waktu selama proses kerja mahal
berlangsung untuk setiap elemen kerja
- Pekerjaan yang melelahkan karena
- Waktu yang dihasilkan pada stopwatch melakukan pengamatan secara
time study akan lebih akurat dan spesifik keseluruhan, memerlukan alat ukur
karena waktu diukur pada setiap elemen khusus seperti stopwatch memerlukan
kerja terkecil ketelitian lebih saat pengamatan
dilakukan
- Pada metode pengukuran waktu secara
akumulatif memungkinkan pembaca data
waktu secara langsung untuk masing-
masing eleman kerja yang ada, sehingga
memberikan keuntungan pembacaan
yang lebih mudah dan lebih teliti.

2.1.2 Pengukuran waktu tidak langsung,


Pengukuran kerja dengan Stop-watch Time Study dan Sampling kerja, keduanya
merupakan kegiatan pengukuran secara langsung. Pengertian “langsung” dalam hal ini
dimaksudkan bahwa kegiatan pengamatan/pengukuran untuk memperoleh data
pengamatan (waktu atau prosentasi idle) haruslah dilaksanakan secara langsung di
tempat kegiatan yang ingin diukur dilaksanakan. Dikatakan pengukuran waktu kerja
tidak langsung, karena pengamat tidak berada secara langsung di lokasi (obyek) pengukuran
dari awal hingga akhir. Pengukuran waktu kerja dilakukan dengan melakukan analisa
bedasarkan perumusan serta bedasarkan data waktu yang telah tersedia. Pengukuran waktu
secara tidak langsung dapat dibagi atas dua jenis pengukuran yaitu:
 Data Waktu Baku
 Data Waktu Gerakan, terdiri dari :
- Work Faktor (WF) System
- Maynard Operation Sequece Time (MOST System )
- Motion Time Measurement ( MTM System )

2.2 Pengukuran waktu siklus, normal dan baku


 Waktu siklus : waktu hasil pengamatan secara langsung yang tertera dalam stopwatch
atau waktu penyelesaian satu satuan produksi mulai dari bahan baku mulai diproses
ditempat kerja.
WS = Xi/N
Dimana: Xi = jumlah waktu penyelesaian yang teramati
        N  = jumlah pengamatan yang dilakukan
 Waktu Normal : waktu kerja dengan telah mempertimbangkan faktor penyesuaian
WN = WS x p
Keterangan :
P= faktor penyesuaian
Jika
P= 1 bekerja WAJAR
P< 1 bekerja terlalu LAMBAT
P> 1 bekerja terlalu CEPAT
 Waktu Baku : waktu kerja yang mempertimbangkan faktor penyesuaian dan faktor
kelonggaran (allowance) waktu yang dibutuhkan pekerja normal untuk menyelesaikan
pekerjaan yang dikerjakan dalam sistem kerja.
Wb = Wn + (Wn x i)
  = Wn x (1 + i)
I = Kelonggaran (allowance)

Kelebihan Kekuragan
- waktu relatif singkat - belum ada data waktu gerakan berupa
table-tabel waktu gerakan yang
- hanya mencatat elemen-elemen
menyeluruh dan rinci
gerakan pekerjaan satu kali saja
- Tabel yang digunakan adalah untuk
- biaya lebih murah
orang Eropa tidak cocok untuk orang
Indonesia

- Dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk


seorang pengamat pekerjaan karena akan
berpengaruh terhadap hasil perhitungann
2.3 Studi
lebih saat pengamatan dilakukan
Gerakan
(motion study)
Studi gerakan merupakan salah satu metode pemetaan sistem kerja dengan menganalisis
gerakan anggota badan saat bekerja yang diuraikan dalam elemen-elemen gerakan. Analisis
diarahkan khususnya untuk dapat menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak efektif, yang pada
akhirnya dapat menghemat waktu kerja maupun pemakaian peralatan dan fasilitas kerja.
Manfaat motion study
1.      Memperbaiki kemampuan pekerja karena menerapkan metode yang baik, penggunaan alat
yang baik dan menghentikan kegiatan yang tidak perlu.
2.      Kehidupan mesin dapat ditingkatkan.
3.      Mengurangi kelelahan pekerja.
4.      Mengurangi biaya tenaga kerja karena pemborosan kurang dalam pabrik.
Gagasan untuk mengefektifkan penerapan dari Therblig ini muncul dari seorang konsultan
“Methods Engineering” ternama dari jepang : Mr. Shigeo singo. Ia mengklasifikasikan Therblig
yang telah dibuat oleh Gilbreth menjadi 4 kelompok, yaitu:

Tabel 2.1 Therblig menurut Mr. Shiego singo


KELOMPO ELEMEN
KETERANGAN
K GERAKAN
Utama -Assemble (A) Gerakan-gerakan dalam kelompok ini bersifat memberikan
- Use (U) nilai tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini dapat
-Disassemble dilakukan dengan cara mengefisienkan gerakan.
(DA)
Penunjang -Reach (RE) Gerakan-gerakan dalam kelompok ini diperlukan, tetapi tidak
-Grasp (G) memberikan nilai tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok
-Move (M) ini dapat dilakukan dengan cara meminimumkan gerakan.
-Release Load
(RL)
Pembantu -Search (SH) Gerakan-gerakan dalam kelompok ini tidak memberikan nilai
-Select ( ST) tambah dan mungkin dapat dihilangkan. Perbaikan kerja
-Position (P) untuk kelompok ini dapat dilakukan dengan pengaturan kerja
-Hold (H) yang baik atau dengan menggunakan alat bantu.
-Inspection (I)
-Preposition
(PP)
Gerakan -Rest (R)
Elemen -Plan (Pn)
Luar -Unavoidable Gerakan-gerakan dalam kelompok ini sedapat mungkin
Delay (UD) dihilangkan
-Avoidable
Delay (AD)

Langkah Perbaikan Sistem Kerja Melalui Studi Gerakan

 Mengukur waktu proses pekerjaan yang akan diperbaiki


 Menguraikan elemen gerakan yang membentuk suatu pekerjaan
 Identifikasi elemen gerakan efektif dan tidak efektif
 Menganalisis kondisi kerja yang menyebabkan terbentuknya gerakan tidak efektif
 Perbaiki sistem kerja
 Mengurangi/menghilangkan elemen gerakan yang tidak efektif
 Mengukur waktu proses setelah perbaikan
2.4 Peta Kerja Untuk Menganalisa Aktivitas Kerja
Peta-peta kerja adalah salah satu alat komonikasi yang sistimatis dan jelas, untuk
berkomunikasi secara luas, sehingga informasi-informasi yang diperlukan dalam suatu peta kerja
dapat dipakai sebagai suatu bahan untuk merancang atau memperbaiki suatu sistem kerja.
Dengan peta-peta kerja tersebut dapat dilihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh
suatu benda kerja dari mulai masuk pabrik hingga (Berbentuk bahan baku) sampai akhirnya
menjadi produk jadi. Dengan peta-peta kerja tersebut kita dapat memperbaiki metode kerja suatu
proses produksi dan juga dapat menghilangkan atau menggabunkan suatu proses operasi dengan
operasi lainnya. Pada intinya peta-peta kerja ini merupakan alat untuk menganalisis suatu
pekerjaan sehingga mempermudah dalam merencanakan suatu sistem kerja.

Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan
jelas. Informasi-informasi yang didapatkan melalui peta kerja antara lain:

1. Benda kerja berupa gambar kerja, jumlah dan spesifikasi material, dimensi/ukuran
pekerjaan, dan lain-lain.
2. Macam proses yang dilakukan, jenis dan spesifikasi mesin, peralatan produksim tools,
dan lain-lain.
3. Waktu operasi (waktu standar untuk setiap proses atau elemen kegiatan disamping
total waktu penyelesaiannya.
4. Kapasitas mesin atau kapasitas kerja lainnya yang dipergunakan.

Melalui peta kerja kita bisa mengetahui secara jelas proses atau kejadian apa saja yang
dialami oleh benda kerja mulai dari bahan masuk pabrik hingga proses penyimpanan bahan jadi
baik itu berupa produk lengkap ataupun bagian dari produk lengkap. Apabila dilakukan studi
yang seksama tentang peta kerja. Maka perbaikan sistem kerja dapat dengan mudah dilakukan.
Perbaikan tersebut antara lain:

 Menghilangkan proses yang tidak perlu.


 Menggabungkan proses yang bisa dilakukan secara bersamaan.
 Mengurangi waktu menunggu.
Pada dasarnya semua perbaikan tersebut bertujuan untuk mengurangi biaya produksi
secara keseluruhan, sehingga peta kerja merupakan alat yang baik untuk menganalisis suatu
pekerjaan sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja.

Untuk mempermudah proses analisa biasa digunakan peta proses antara lain peta aliran
proses (flow process chart) peta tangan kiri dan tangan kanan (left and right hand chart), diagram
aliran (flow diagram), dll.

 Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)


Peta aliran proses adalah suatu peta yang menggambarkan semua aktifitas baik produktif
maupun yang tidak produktif yang terlibat dalam proses pelaksanaan kerja. Peta ini
hamper sama dengan peta proses operasi hanya saja disini lebih mendetail dan lengkap.
 Diagram Aliran (Flow Diagram)
Diagram aliran pada dasarnya persis dengan peta aliran proses, hanya saja disini
penggambaran dilakukan diatas gambar layout dari fasilitas kerja. Disini simbol-simbol
ASME dan nomor-nomor aktifitas masing-masing digambarkan. Tujuan pokok dalam
penggambaran flow diagram adalah untuk mengevaluasi langkah-langkah proses dalam
situasi yang lebih jelas, disamping tentunya bisa dimanfaatkan untuk melakukan
perbaikan-perbaikan didalam desain layout fasilitas produksi yang ada.
 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan (Left and Right Hand Chart)
Tidak seperti peta operasi atau peta aliran proses, maka peta tangan kiri dan tangan kanan
diarahkan untuk menganalisa aktifitas kerja yang dilaksanakan seorang operator dalam
sebuah stasiun kerja. Peta akan menggambarkan gerakan-gerakan kerja yang dilakukan
oleh tangan kiri dan tangan kanan dengan tujuan utamanya adalah memperoleh
keseimbangan gerakan kerja. Peta ini diutamakan untuk menganalisa kegiatan manual dan
berlangsung berulang-ulang seperti pada proses perakitan (assembling).
BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Pengumpulan Data Layout 1


3.1.1 Perakitan Layout 1
a. Layout Percobaan 1

9 Cm 9 Cm 9 Cm
FG M R B

Perakitan Baut Percobaan 1

Baut Ke 1-10 Baut ke 1-10 (sekaligus)

1 10” 1-10 123”

2 18”

3 8”

9”
4
5 10”

6 26”

7 4”

8 11”

9 18”

10 9”

b. Faktor kelonggaran

Faktor Kelonggaran (%)

Referensi Aktual

Tenaga yg dikeluarkan “sangat ringan“ 7,5-12,0 8,0

Sikap Kerja “ duduk“ 0,0-1,0 1

Gerakan Kerja “Normal” 0 0

Kelelahan Mata “pandangan terus menerus


7,5-12,00 8,5
dengan fokus berubah-ubah (pencahayaan
baik)”

Keadaan Temperatur “sedang (17o)“ 5-0 3

Keadaan atmosfir “baik” 0 0

Keadaan lingkungan “bersih, sehat, cerah


0 0
dengan kebisingan rendah“

Sub Total 19,5


Kebutuhan Pribadi ”Laki-laki” 0,0-2,5 1,5

Total Kelonggaran 21,5

c. Faktor Penyesuaian

KELAS PENYESUAIAN
Superfast 100
Fast+ 95
Fast+ 90
Fast- 85
Excellent 80
Good+ 75
Good+ 70
Good- 65
Normal 60
Fair+ 55
Fair 50
Fair- 45
Poor 40

3.1.2 Studi Gerakan Layout 1

3.2 Pengolahan Data Layout 1


a. Pengujian Data

Tabel . Penghitungan waktu 10 kali percobaan (Layout 1)


Tabel Layout 1
NO Waktu (Xi) Xbar Xi^2 Xi-Xbar (Xi-Xbar) ^ 2
1 10 12.3 100 -2.3 5.29
2 18 12.3 324 5.7 32.49
3 8 12.3 64 -4.3 18.49
4 9 12.3 81 -3.3 10.89
5 10 12.3 100 -2.3 5.29
6 26 12.3 676 13.7 187.69
7 4 12.3 16 -8.3 68.89
8 11 12.3 121 -1.3 1.69
9 18 12.3 324 5.7 32.49
10 9 12.3 81 -3.3 10.89
Total 123 1887 0 374.1
Rata Rata 12.3
Total Waktu 10 Baut 118

1. Nilai Rata-rata (Xbar) =


∑ Xi = 123 = 12,3
n 10
∑ (Xi−Xbar )2
2. Standar Deviasi σ =
√ N −1
374.1
σ=
√ 10−1
=√ 41.56 = 6.44

σ 6.44
σ= = = 2,036 ~ 2,03
√n √ 10
3. Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB)
Dengan tingkat keyakinan 95% maka nilai Z = 2
BKA = ∑ X + Z . σ

= 123 + 2 (2,03) = 127,06

BKB = ∑´ X - Z . σ

= 123 – 2 (2,03) = 118.94

Data berada dalam batas kendali, maka semua nilai yang ada, dapat digunakan.

4. Uji Kecukupan Data


Untuk kecukupan data diambil tingkat ketelitian sebesar 10%
2
Z
N '= [
S
√ NΣXi 2−( ΣXi )2
ΣXi ]
2
2
'
N= [
0,05
√ 10(1887)−( 123 )2
123
=
]
2
40 √18870−15129 =
'
N= [ 123 ]
2 2
40 √3741 ==N ' = 2446,54 =[ 19,89 ]2=N ' =395,61
'
N= [
123 ] 123 [ ]
b. Waktu Siklus
ΣXi 123
Ws= = =12,3 detik
N 10

c. Waktu Normal
Faktor Penyesuaiannya (p) dicari dengan menggunakan metode Westing house, dalam
menghitung penyesuaian dengan keadaan dianggap Wajar diberi harga P = 1. Maka, P 1,16
Wn=Ws x p
Wn=12,3 x 1,16=19,68 detik

d. Waktu Baku
Wb=Wn+ ( Wnx i )
Wb=19,68+ ( 19,68 x 21,5 )
Wb=442.8 detik

3.3 Studi Gerakan Layout 1


Tabel Peta Therblig Layout 1

Waktu Waktu
No. Tangan Kiri Simbol Simbol Tangan Kanan
(detik) (detik)

1 0.3 ST Memilih baut


2 0.5 RE Menjangkau baut
3 1 M Mengambil baut
Mengambil
4 baut dari G 1 1 P Mengarahkan ke
tangan kanan tangan kiri
Memegang 0.5 ST Memilih ring
5 G 1
baut 0.5 RE Menjangkau ring
Mengarahkan
6 P 0.5 1 M
baut ke ring Mengambil ring
Memasukan ring ke
2 A
baut
Memegang 0.4 ST
7 H 4 Memilih mur
baut dan ring
0.6 RE Menjangkau mur
1 M Mengambil mur
Memasukan mur ke
8 Mengarahkan 1 A
P 1 baut
baut ke mur
Memegang 11 Memutar mur di baut
baut, mur dan H 11
9 A
ring
Menjangkau
10 wadah finish RE 1
good
Melepaskan
11 goods pada RL 0.3
wadah

Tabel Tangan Kanan Tangan Kiri Layout 1

Summary Tangan Kiri Tangan Kanan

Gerakan Effective 6 9
Gerakan Ineffective 2 4
Total Gerakan 21 Gerakan
Effective Time 18.3 19.6
Ineffective Time 1.5 2.2
Total Waktu 41.6

3.3 Pengumpulan Data Layout 2


3.3.1 Perakitan Layout 2
a. Layout Percobaan 2
Perakitan Baut Percobaan 2
Baut ke 1-10 10 baut (sekaligus)
1 10,66 1-10 115,93

2 17,33

3 11,46

4 15,67

5 11,51

6 11,2

7 12,47

8 11,27

9 9,27

10 5,09

b. Faktor kelonggaran

Faktor Kelonggaran (%)


Referensi Aktual

Tenaga yg dikeluarkan “sangat ringan“ 7,5-12,0 8,0

Sikap Kerja “ duduk“ 0,0-1,0 1

Gerakan Kerja “Normal” 0 0

Kelelahan Mata “pandangan terus menerus


7,5-12,00 8,5
dengan fokus berubah-ubah (pencahayaan
baik)”

Keadaan Temperatur “sedang (17o)“ 5-0 3

Keadaan atmosfir “baik” 0 0

Keadaan lingkungan “bersih, sehat, cerah


0 0
dengan kebisingan rendah“

Sub Total 19,5

Kebutuhan Pribadi ”Laki-laki” 0,0-2,5 1,5

Total Kelonggaran 21,5

c. Faktor Penyesuaian

KELAS PENYESUAIAN
Superfast 100
Fast+ 95
Fast+ 90
Fast- 85
Excellent 80
Good+ 75
Good+ 70
Good- 65
Normal 60
Fair+ 55
Fair 50
Fair- 45
Poor 40
3.3.2 Studi Gerakan Layout 2

3.4 Pengolahan Data Layout 2

Tabel . Penghitungan waktu 10 kali percobaan (Layout 2)

Tabel Layout 2
NO Waktu (Xi) X Bar Xi^2 Xi-Xbar (Xi-Xbar)^2
1 10.66 11.59 113.6356 -0.93 0.8649
2 17.33 11.59 300.3289 5.74 32.9476
3 11.46 11.59 131.3316 -0.13 0.0169
4 15.67 11.59 245.5489 4.08 16.6464
5 11.51 11.59 132.4801 -0.08 0.0064
6 11.2 11.59 125.44 -0.39 0.1521
7 12.47 11.59 155.5009 0.88 0.7744
8 11.27 11.59 127.0129 -0.32 0.1024
9 9.27 11.59 85.9329 -2.32 5.3824
10 5.09 11.59 25.9081 -6.5 42.25
Total 115.93 1443.1199 0.28 99.1435
Rata Rata 11.593
Total Waktu 10 Baut 121.38

1. Nilai Rata-rata (Xbar) =


∑ Xi = 115,93 = 11,593
n 10

∑ (Xi−Xbar )2
2. Standar Deviasi σ =
√ N −1
99,14
σ=
√ 10−1
=√11,01 = 3,31

σ 3,31
σ= = = 1,04
√n √10
3. Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB)
Dengan tingkat keyakinan 95% maka nilai Z = 2
BKA = ∑ X + Z . σ

= 115,93 + 2 (1,04) = 118,01

BKB = ∑´ X - Z . σ

= 115,93 - 2 (1,04) = 113,85


Data berada dalam batas kendali, maka semua nilai yang ada, dapat digunakan.

4. Uji Kecukupan Data


Untuk kecukupan data diambil tingkat ketelitian sebesar 10%
2
Z
N '=
S
[√ NΣXi 2−( ΣXi )2
ΣXi ]
2
2
N '= [
0,05
√ 10(1443,11)−( 115,93 )2
93,53
=
]
2
40 √14431,1−12439,76 =
N='
[ 115,93 ]
2 2
40 √1991,34 ==N ' = 1784,97 =[ 15,39 ] 2=N ' =236,85
N='
[
115,93 ] 115,93 [ ]
b. Waktu Siklus
ΣXi 115,93
Ws= = =11,59 detik
N 10

c. Waktu Normal
Faktor Penyesuaiannya (p) dicari dengan menggunakan metode Westing house, dalam
menghitung penyesuaian dengan keadaan dianggap Wajar diberi harga P = 1. Maka, P = 1,16
Wn=Ws x p
Wn=11,59 x 1,16=13,4 detik

d. Waktu Baku
Wb=Wn+ ( Wnx i )
Wb=13,4+ (13,4 x 21,5 )
Wb=301,5 detik

3.5 studi Gerakan

Tabel Therblig Chart Merakit Baut Layout 2

Waktu Waktu
No. Tangan Kiri Simbol Simbol Tangan Kanan
(detik) (detik)
1 0.3 ST Memilih baut
2 0.5 RE Menjangkau baut
3 1 M Mengambil baut
Mengambil
4 baut dari G 1 1 P Mengarahkan ke
tangan kanan tangan kiri
Memegang 0.5 ST Memilih ring
5 G 1
baut 0.5 RE Menjangkau ring
Mengarahkan
6 P 0.5 1 M
baut ke ring Mengambil ring
Memasukan ring ke
2 A
baut
Memegang 0.4 ST
7 H 4 Memilih mur
baut dan ring
1 RE Menjangkau mur
1 M Mengambil mur
Memasukan mur ke
8 Mengarahkan 1 A
P 1 baut
baut ke mur

Memegang 11 Memutar mur di baut


baut, mur dan H 11
9 A
ring
Menjangkau
10 wadah finish RE 1.5
good
Melepaskan
11 goods pada RL 0.3
wadah

Tabel Tangan Kanan Tangan Kiri Layout 2

Summary Tangan Kiri Tangan Kanan

Gerakan Effective 6 9
Gerakan Ineffective 2 4
Total Gerakan 21 Gerakan
Effective Time 18.8 20
Ineffective Time 1.5 2.2
Total Waktu 42.5

3.6 Pengumpulan Data Layout 3


3.6.1 Perakitan Layout 3
a. Layout percobaan 3
Perakitan Baut percobaan 3
Baut ke 1-10 10 baut (sekaligus)
1 14,77” 1-10 124,41

2 9,93”

3 6,21”

4 14,97”

5 17,99”

6 13,49”

7 8,23”

8 15,81”

9 11”

10 12,01’’

b. Faktor kelonggaran

Faktor Kelonggaran (%)

Referensi Aktual

Tenaga yg dikeluarkan “sangat ringan“ 7,5-12,0 8,0

Sikap Kerja “ duduk“ 0,0-1,0 1

Gerakan Kerja “Normal” 0 0

Kelelahan Mata “pandangan terus menerus


7,5-12,00 8,5
dengan fokus berubah-ubah (pencahayaan
baik)”

Keadaan Temperatur “sedang (17o)“ 5-0 3


Keadaan atmosfir “baik” 0 0

Keadaan lingkungan “bersih, sehat, cerah


0 0
dengan kebisingan rendah“

Sub Total 19,5

Kebutuhan Pribadi ”Laki-laki” 0,0-2,5 1,5

Total Kelonggaran 21,5

c. Faktor Penyesuaian

KELAS PENYESUAIAN
Superfast 100
Fast+ 95
Fast+ 90
Fast- 85
Excellent 80
Good+ 75
Good+ 70
Good- 65
Normal 60
Fair+ 55
Fair 50
Fair- 45
Poor 40

3.6.2 Studi Gerakan Layout 3

3.7 Pengolahan Data Layout 3

Tabel . Penghitungan waktu 10 kali percobaan (Layout 3)


Tabel Layout 3
NO Waktu (Xi) Xbar Xi^2 Xi-Xbar (Xi-Xbar)^2
1 14.77 12.44 218.1529 2.33 5.4289
2 9.93 12.44 98.6049 -2.51 6.3001
3 6.21 12.44 38.5641 -6.23 38.8129
4 14.97 12.44 224.1009 2.53 6.4009
5 17.99 12.44 323.6401 5.55 30.8025
6 13.49 12.44 181.9801 1.05 1.1025
7 8.23 12.44 67.7329 -4.21 17.7241
8 15.81 12.44 249.9561 3.37 11.3569
9 11 12.44 121 -1.44 2.0736
10 12.01 12.44 144.2401 -0.43 0.1849
Total 124.41 1667.9721 0.01 120.1873
Rata Rata 12.441
Total Waktu 10 Baut 125

1. Nilai Rata-rata (Xbar) =


∑ Xi = 124,41 = 12,44
n 10

∑ (Xi−Xbar )2
2. Standar Deviasi σ =
√ N −1
120,18
σ=
√ 10−1
= √ 13,35 = 3,65

σ 3,65
σ= = = 1,15
√n √10

3. Batas Kendali Atas (BKA) dan Batas Kendali Bawah (BKB)


Dengan tingkat keyakinan 95% maka nilai Z = 2
BKA = ∑ X + Z . σ

= 124,41 + 2 (1,15) = 126,71

BKB = ∑´ X - Z . σ

= 124,41 - 2 (1,15) = 122,11

Data berada dalam batas kendali, maka semua nilai yang ada, dapat digunakan.

4. Uji Kecukupan Data


Untuk kecukupan data diambil tingkat ketelitian sebesar 10%
2
Z
N '= [
S
√ NΣXi 2−( ΣXi )2
ΣXi ]
2
2
N '=
0,05
[
√ 10(1667,97)−( 124,41 )2
124,41
=
]
2
40 √16679,7−15477,84 =
N='
[
124,41 ]
2 2
40 √1201,86 ==N ' = 1386,71 =[ 11,14 ]2 =N ' =124,09
N='
[
124,41 ]
124,41 [ ]
b. Waktu Siklus
ΣXi 124,41
Ws= = =12,44 detik
N 10

c. Waktu Normal
Faktor Penyesuaiannya (p) dicari dengan menggunakan metode Westing house, dalam
menghitung penyesuaian dengan keadaan dianggap Wajar diberi harga P = 1. Maka, P = 1,16
Wn=Ws x p
Wn=12,44 x 1,16=14,4304 detik

d. Waktu Baku
Wb=Wn+ ( Wnx i )
Wb=14,43+ ( 14,43 x 20,5 )
Wb=215,43 detik

Studi Gerakan

Tabel Therblig Chart Merakit Baut Layout 3

Waktu Waktu
No. Tangan Kiri Simbol Simbol Tangan Kanan
(detik) (detik)

1 0.3 ST Memilih baut


2 0.5 RE Menjangkau baut
3 1 M Mengambil baut
Mengambil
4 baut dari G 1 1 P Mengarahkan ke
tangan kanan tangan kiri
Memegang 0.5 ST Memilih ring
5 G 1
baut 0.5 RE Menjangkau ring
Mengarahkan
6 P 0.5 1 M
baut ke ring Mengambil ring
Memasukan ring ke
2 A
baut
Memegang 0.4 ST
7 H 4 Memilih mur
baut dan ring
0.3 RE Menjangkau mur
1 M Mengambil mur
Memasukan mur ke
8 Mengarahkan 1 A
P 1 baut
baut ke mur

Memegang 11 Memutar mur di baut


baut, mur dan H 11
9 A
ring
Menjangkau
10 wadah finish RE 1
good
Melepaskan
11 goods pada RL 0.3
wadah

Tabel Tangan Kanan Tangan Kiri Layout 3

Summary Tangan Kiri Tangan Kanan

Gerakan Effective 6 9
Gerakan Ineffective 2 4
Total Gerakan 21 Gerakan
Effective Time 18.3 19.3
Ineffective Time 1.5 2.2
Total Waktu 41.3

Anda mungkin juga menyukai