Anda di halaman 1dari 5

Definisi

Psittacosis adalah penyakit langka yang biasanya ditularkan burung kepada manusia
yang disebabkan oleh bakteri chlamydia psitacci .psittacosis menyerang umumnya
menyerang sistem pernafasan 

Perbedaan psitakosis dan ornithosis

Psittacosis merupakan sebutan bagi Avian Chlamydiosis. Hal ini dikarenakan


penyakit ini awalnya ditemukan pada burung psittacine seperti burung beo dan nuri
atau pada manusia yang memiliki kontak dengan burung tersebut. Sedangkan,
istilah ornithosis merujuk pada Avian Chlamydiosis yang bersumber dari unggas
domestik atau burung liar diluar dari burung psittacine tadi.
ETIOLOGI
Psittacosis atau Ornithosis adalah penyakit menular yang disebabkan Chlamy
dophila psittaci. menginfeksi saluranpernafasan, hati dan limpa. Istilah psittacosis 
berasal dari kata Yunani untuk menyebut kakaktua atau psittacos. Orang pertamaya
ng mempopulerkan istilah ini di bidang kesehatan adalahMorange pada tahun 1892
. Jenis yang
paling dikenal adalahChlamydophila psittaci (C.psittaci) dan Chlamydophilatrac
homatis
(C.trachomatis). Dinding selnya menyerupaibakteri, berkembang biak dengan pem
belahan dan bersifatobligat intra seluler, serta bersifat gram positif yang dapatmeny
ebabkan penyakit pada berbagai hewan termasuk burung(Pudjiatmko, 2014).

PATOGENESA
Beberapa jam setelah fagositosis oleh sel inang, chlamydophila membesar mengha
silkan suatu badan retikulerberdiameter kira-kira 400–600
nm. Badan retikulermemperbanyak diri di dalam sel inang melalui pembelahan, me
nghasilkan unit lebih kecil yang merupakan cikal bakaldari badan elemen yang infe
ksius. Kelenjar hidung lateral merupakan tempat replikasi utama dan sumber penti
ngklamidia di udara, karena kelenjar ini adalah sumber utamakelembaban untuk m
ukosa hidung. Dalam waktu 48
jam, klamidia ditemukan dalam darah, limpa, hati, dan ginjal, danpada 72 jam
di sumsum tulang, testis atau ovarium dan otot.

Diagnosa
Diagnosa psittacosis didasarkan pada hasil pengukuran titer antibodi yang mencapa
i 4 kali lipat antara masa akut dan
masa pengukuran berikutnya. Infeksi chlamydophila bersifat akut, subakut atau lat
en. Diagnosa psittacosis didasarkan pada
uji serologis, identifikasi dan isolasi agen penyebab. Metode yang
paling umum digunakan saat ini adalahmicroimmunofluorescence (MIF), enzyme-
linked immunosorbent assay (ELISA), polimerase chain reaction (PCR)
dan isolasi agen pada biakan sel lestari Vero. Sampelyang diambil harus aseptik kh
ususnya untuk isolasi karenakontaminasi dari bakteri lain dapat mengganggu hasilp
emeriksaan.

Pengambilan dan Pengiriman Spesimen 


Pada hewan sampel diambil dari jaringan kantong hawa, limpa, pericardium,
jantung, hati dan ginjal. Dari burung yang hidup dapat diambil usapan
oropharyngeal atau usapan kloaka, darah, atau potongan dari lesi konjungtivitis
dan cairan peritoneal. 
Sampel jaringan untuk pemeriksaan histopatologi dimasukan dalam buffer
formalin 10%, sedangkan untuk isolasi bakteri dan uji serologi (sampel serum)
sampel dalam keadaan segar dan dingin. Pengiriman sampel ke laboratorium
dilakukan secepatnya.
Faktor predisposisi
Faktor predisposisi clamydiosis adalah hampir sama dengan penyakit unggas
lainnya yaitu :
a. faktor stres 
Faktor faktor yang dapat mengakibatkan stres antara lain: 
a. keramaian
b. perkandangan
c. perkembangbiakan
d. pergantian bulu 
e. ketidak-stabilan temperatur lingkungan
b. faktor pergantian cuaca yang mendadak

Sifat Penyakit
Psittacosis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri obligat intraselular Chlamydia
psittaci. Mortalitas dan morbiditas penyakit tertinggi adalah pada unggas muda. Pada
burung dewasa mortalitas mencapai 20%.Penyakit ini berhubungan dengan burung
dan unggas. Penyakit pada unggas ini bersifat zoonosis dapat menular kepada
peternak unggas, pekerja kandang dan mereka yang sering kontak dengan burung
tersebut. Penyakit ini meski bisa sembuh dapat terjadi kambuhan berulang, hewan
yang sembuh dari sakit dapat bersifat carrier 

Pencegahan
Pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengantindakan biosekuriti dengan 
peningkatan sanitasi dan higienekandang. Perlu diperhatikan agar hewan tidak stre
s, termasukjuga memperhatikan ventilasi dan pengelolaan kandang agar tetap bersi
h. Hewan sakit diobati dan diisolasi agar tidakmenjadi sumber penularan ke hewan 
atau manusia yang adadi lingkungan sekitarnya. Pemberantasan sulit dilakukankare
na hewan yang sembuh dari penyakit ini masih bertindaksebagai carrier

Treatment
Diberikan obat golongan tetracycline (Bakeriostatic)  (MSDVet,2020)
Klhortetrasiklin : 2mg /hari selama 21 hari(Pujiadmoko,2014).
Pada kalkun : 40 mg/L air minum selama 3 minggu(Pujiadmoko,2014).
*Hanya mengurangi kematian tapi tidak membersihkan organisme dalam
tubuh (Pujiadmoko,2014).
*Belum ada laporan resistensi antibiotic pada ungags,namun sdh ada pada
clyamidia suis (Balsamo et al 2017).

SPESIES RENTAN
Chlamydophila psittaci terutama menyerang pada burungjenis psittacine dan j
uga menyerang berbagai jenis unggas.Penularan chlamydiosis tidak hanya terjadi p
ada burung tapidapat juga terjadi pada hewan mamalia, binatang pengeratmaupun a
rthropoda. Suatu studi epidemiologi yang telahdilakukan oleh para peneliti terdahu
lu menunjukkan bahwahewan yang bisa terinfeksi chlamydiosis dikelompokkanme
njadi tujuh kelompok yaitu 1. Burung piaraan (betet, nuri, kutilang),
2. Unggas domestik (bebek, angsa, kalkun, ayam), 3.Kelompok merpati,
4. Burung-burung liar (elang, camar, bangau),
5. Hewan menyusui domestik atau semidomestik(anjing, kucing, babi, domba, sapi
), 6. Mamalia liar lainnya(primata, hewan pengerat, kelinci, dan hamster),
7. Ektoparasit(caplak, kutu yang berasal dari hewan yang terinfeksi). Kasuspada m
anusia sudah banyak dilaporkan.

Cara penularan
- melalui inhalasi kotoran burung peliharaan, kontak langsung dengan burung sakit
atau karkas.
- pada umumnya menular melalui inhalasi partikel debu yang
terkontaminasi chlamydophila, bisa juga melalui kulit akibat gigitan caplak atau
kutu yang berasal dari hewan yang sakit.
- Penularannya dapat terjadi secara horizontal baik langsung atau tidak langsung. 
- Pada hewan, penularan secara langsung dapat terjadi antara induk dengan anak
melalui mulut pada saat induk menyuapi makanan anaknya. Penularan pada
manusia dapat juga terjadi melalui inhalasi aerosol. 
- Penularan secara tidak langsung dapat terjadi karena pencemaran berbagai alat,
perlengkapan maupun sarana lain oleh feses dan ekskreta lainnya yang berasal dari
penderita.

Tanda klinis
Psittacosis pada burung bisa menunjukkan gejala dan tidak bergejala sama sekali
(asymptomatis). Pada infeksi ringan, burung hanya akan menjadi carrier/pembawa
agen infeksi tanpa menunjukkan gejala sakit.

Namun pada kondisi yang cukup parah maka akan menyebabkan beberapa tanda
yaitu:

Stres

Pembengkakan pada mata (konjunctivitis)

Lemah dan lesu

Tidak mau makan

Penurunan berat badan

Bulu tampak kering

Keluar cairan dari hidungnya

Pada beberapa kasus bahkan bisa menyebabkan diare dan gangguan pernafasan.

Umumnya gejala klinis akan muncul setelah 3 hari sejak terpapar bakteri.

Patologi:
Patologi Nekropsi pada kadaver yang terinfeksi chlamydophilamenunjukkan adany
a lesi pada hati dan limpa, ronggaintraalveoli terisi eksudat serofibrinous, pendarah
an sel, danpneumonia akut. Gambaran histopatologi menunjukkan adanyamakrofag
, degenerasi sel alveoli dan terdapatnya tonjolan selepitel pada paru-paru.

Gambar 1. Pewarnaan Giemsa pada kantung udara burungterinfeksi Chlamydia. Te
rlihat adanya intracellular elementary bodies.

Prognosis
Prognosis umumnya baik, asalkan pengobatan tepat waktu diberikan. Pasien dengan penyakit yang
lebih parah atau yang diagnosis dan pengobatannya tertunda dapat mengalami hasil klinis yang lebih
buruk seperti sakulitis udara kronis dan fibrosis, hepatitis atau fibrosis kronis, atau kematian
(Graham, 2016). Penyakit ini dapat sembuh, namun pada hewan yang telah di nyatakan sembuh dari
penyakit ini, hewan tersebut masih bisa menjadi carier bagi hewan lainnya (Pudjiatmoko, 2014)

Reaksi imun terhadap chlamydophila


• Kekebalan terhadap Klamidia buruk dan berumur pendek.
• Burung yang lebih tua menunjukkan lebih tahan terhadappenyakit klinis, meskipun i
nfeksi dapat terjadi. 
• Protein membran luar utama (MOMP)
C. psittaci adalahprotein imunomodium, dan memiliki peran perlindungandalam ke
kebalan terhadap infeksi klamidial
• Mekanisme pertahanan tuan rumah yang penting melawanChlamydia tetap tidak len
gkap didefinisikan.
• Berbagai tingkat respons sel T mengatur perkembanganpenyakit serta kontrol dan iz
in organisme. Kemampuanrespons sel T
yang dapat menghilangkan organismeintraseluler dari sistem host berkurang jika d
urasi sikluslytic meluas melampaui normal.  
• C. psittaci membatasi replikasinya dengan sengaja hinggamendapatkan kapabilitas/
kemampuan untuk menginfeksisel-sel lain setelah menginfeksi monosit darah/ mak
rofagyang bertindak sebagai alat transportasi cepat dalam sistemimun host. Namun
, penonaktifan makrofag dapat terjadikarena produksi interleukin
yang berlebihan – 10 (IL-
10) karena infeksi bersamaan dengan Escherichia sehinggamenghambat Th1-
mempromosikan respons imun yang dapat memperburuk kondisi patologis.

Tingkat virulensi agen


Berdasarkan virulensinya, serotipe atau galur yang berasal dari isolat burung merpati tergolong
bervirulensi rendah, dan galur yang berasal dari kelompok burung Psittacideae bervirulensi tinggi.
Sedangkan yang berasal dari kalkun ada yang bervirulensi rendah dan ada yang bervirulensi tinggi.
Semua galur chlamydophila memiliki antigen bersama yang spesifik karena zat kebal terhadap suatu
galur akan mampu mengadakan reaksi netralisasi dengan semua galur lainnya. Dengan metode
pewarnaan Machiavello atau Gimenez, chlamydophila akan terlihat sebagai bentuk berwarna merah
dalam sel.

Diagnosa banding :
Manifestasi klinis dari psittacosis adalah kurangnya spesifisitas.  Psittacosis harus
dibedakan dari jenis pneumonia lain yang disebabkan oleh patogen lain, seperti
Legionella pneumonia, Mycoplasma pneumonia, dan SARS( Li,  2015).

Anda mungkin juga menyukai