NIFAS
Oleh:
Ade Ayu Prawita, SST., M.Kes
Penyulit dan Komplikasi pada Masa Nifas:
1. Perdarahan pervaginam pada masa nifas
2. Infeksi masa nifas
3. Sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan
kabur
4. Pembengkakan diwajah atau ekstremitas
5. Demam, muntah, rasa sakit waktu berkemih
1. Perdarahan pervaginam pada
masa nifas
Perdarahan postpartum dapat dibedakan menjadi
sebagai berikut.
1.Perdarahan postpartum primer (Early Postpartum
Hemorrhage) adalah perdarahan lebih dari 500-600
ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir. Penyebab
utama adalah atonia uteri, retensio placenta, sisa
placenta dan robekan jalan lahir. Terbanyak dalam 2
jam pertama.
2. Perdarahan postpartum sekunder (Late Postpartum
Hemorrhage) adalah perdarahan dengan konsep
pengertian yang sama seperti perdarahan postpartum
primer namun terjadi setelah 24 jam postpartum hingga
masa nifas selesai. Perdarahan postpartum sekunder yang
terjadi setelah 24 jam, biasanya terjadi antara hari ke 5
sampai 15 postpartum. Penyebab utama adalah robekan
jalan lahir dan sisa placenta Prawirohardjo, 2002).
Menurut Manuaba (2005), perdarahan postpartum
merupakan penyebab penting kematian maternal
khususnya di negara berkembang.
2. Infeksi masa nifas
Beberapa bakteri dapat menyebabkan infeksi
setelah persalinan, Infeksi masa nifas masih
merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas ibu. Infeksi alat genital merupakan
komplikasi masa nifas. Infeksi yang meluas
kesaluran urinari, payudara, dan pasca
pembedahan merupakan salah satu
penyebab terjadinya AKI tinggi. Gejala umum
infeksi berupa suhu badan panas, malaise,
denyut nadi cepat. Gejala lokal dapat berupa
uterus lembek, kemerahan dan rasa nyeri
pada payudara atau adanya disuria.
Macam-macam infeksi masa nifas:
1. Endometritis
2. Parametritis
3. Peritonitis
1. Endometritis
Jenis infeksi yang paling sering ialah endometritis. Kuman-
kuman yang memasuki endometrium, biasanya melalui luka
bekas insersio plasenta, dan dalam waktu singkat
mengikutsertakan seluruh endometrium. Pada infeksi
dengan kuman yang tidak terlalu patogen, radang terbatas
pada endometrium.
2. Parametritis
Parametritis adalah infeksi jaringan pelvis yang
dapat terjadi melalui beberapa cara: penyebaran
melalui limfe dari luka serviks yang terinfeksi atau
dari endometritis, penyebaran langsung dariluka
pada serviks yang meluas sampai ke dasar
ligamentum, serta penyebaran sekunder dari
tromboflebitis.
3. Peritonitis
Peritonitis dapat berasal dari penyebaran melalui pembuluh
limfe uterus, paramtritis yang meluas ke peritoneum,
salpingo-ooforitis meluas ke peritoneum atau langsung
sewaktu tindakan per abdominal. Peritonitis yang
terlokalisasi hanya dalam rongga pelvis disebut
pelvioperitonitis, bila meluas ke seluruh rongga peritoneum
disebut peritonitis umum, dan keadaan ini sangat
berbahaya karena dapat menyebabkan kematian 33% dari
seluruh kematian akibat infeksi.
3. Sakit kepala, nyeri epigastrik, penglihatan
kabur
A. Sakit kepala
Nyeri kepala pada masa nifas dapat merupakan gejala
preeklampsia, jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang
maternal, stroke,koagulopati dan kematian.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius
adalah:
1) Sakit kepala hebat
2) Sakit kepala yang menetap
3) Tidak hilang dengan istirahat
4) Depresi post partum
B. Nyeri epigastrium
Nyeri daerah epigastrium atau daerah kuadran
atas kanan perut, dapat disertai dengan
edema paru. Keluhan ini sering menimbulkan
rasa khawatir pada penderita akan adanya
gangguan pada organ vital di dalam dada
seperti jantung, paru dan lain-lain.
C. Penglihatan kabur
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur,
dapat menjadi tanda preeklampsi. Masalah visual
yang mengidentifikasikan keadaan yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual
mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
berbayang, melihat bintik-bintik (spot) , berkunang-
kunang.
4. Pembengkakan diwajah atau ekstremitas