Anda di halaman 1dari 3

PRINSIP – PRINSIP KOMUNIKASI

1. KOMUNIKASI ADALAH PROSES SIMBOLIK


Komunikasi sifatnya dinamis, sirkular serta tidak berakhir pada suatu titik melainkan
komunikasi akan terus berlanjut seiring manusia itu ada.
Sifat lambang:
- Lambang bersifat sebarang, manasuka / sewenang – wenang
- Lambang tidak mempnyai makna, kita yang memaknainya
- Lambang itu bervariasi
Komunikasi tidak hanya kata kata tetapi dapat berupa simbol / lambang, yang merupakan
pesan verbal, non – verbal dan dengan menggunakan lambing verbal memungkinkan
meningkatkan perkembangan bahasa antara manusia dengan objek.
Contoh: Garuda merupakan Lambang kebangsaan Indonesia
2. SETIAP PERILAKU MEMILIKI POTENSI KOMUNIKASI
Kita tidak dapat tidak berkomunikasi dan tidak semua perilaku ialah komunikasi, tetapi
komunikasi terjadi ketika seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau
perilakunya sendiri
Contoh: Saat seseorang mengapresiasikan sesuatu dan kemudian dia meminta pendapat orang
lain, tetapi orang lain hanya diam saja, berarti orang yang diam itu setuju dengan dia.
( dilukiskan di buku A Man For All Seasons ).
3. KOMUNIKASI PUNYA DIMENSI ISI dan DIMENSI HUBUNGAN
Dimensi isi disandi secara verbal, dimensi hubungan disandi secara non-verbal. Dimensi isi
menunjukan muatan atau isi komunikasi yaitu apa yang dikatakan. Dimensi hubungan
menunjukan bagaimana cara mengatakannya yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan
para peserta dan bagaimana pesan itu ditafsirkan.
Contoh: saat kita berbicara bahasa gaul, “Bro, kerumah gue kuy main”, “ kuy lah”. Kata kuy
sendiri memiliki isi / arti “yuk”.
4. KOMUNIKASI BERLANGSUNG DALAM BERBAGAI TINGKAT
KESENGAJAAN
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingat kesengajaan, dari yang tidak disengaja hingga
disengaja, bahkan ada yang disengaja hingga tampak indah dan komunikasi yang disengaja
tampak dibuat tidak sengaja.
Contoh: Anda melamun dan sementara itu ada orang yang memperhatikan Anda.
5. KOMUNIKASI TERJADI dalam KONTEKS RUANG dan WAKTU
Makna pesan bergantung pada konteks fisik dan ruang ( iklim, suhu, dll), waktu, sosial, dan
psikologis. Sehingga terjadinya percakapan – percakapan yang lazim ( ditempat kerja,
rumah ,dll)
Contoh: ‘suhu dingin’, “waduh dingin banget dah hari ini”, “Iya bro, gak seperti dirumah gua,
adem. Hahaha “
6. KOMUNIKASI MELIBATKAN PREDIKSI PESERTA KOMUNIKASI
Komunikasi terikat dengan tata krama. Artinya, orang – orang memilih strategi tertentu
berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespon, kadang prediksi ini tidak
kita sadari.
Contoh: saat diberikan suatu hadiah kita akan secara bilang “ Terima Kasih”.
7. KOMUNIKASI BERSIFAT SISTEMIK
Dalam diri manusia memiliki sisi internal yang dipengaruhi dari berbagai latar belakang
budaya, nilai, adat, pendidikan yang berbeda beda. Cara mereka berkomunikasi dipengaruhi
dari berbagai hal iternal tersebut.
Contoh: saya besar di Tangerang, maka gaya bahasa saya mengikuti gaya bahasa di
Tangerang.
8. SEMAKIN MIRIP LATAR BELAKANG SOSIAL-BUDAYA SEMAKIN
EFEKTIFLAH KOMUNIKASI
Jika dua orang melakukan komunikasi dari suku yang sama, daerah yang sama, pendidikan
yang sama maka kecenderungan antara kedua pihak untuk memiliki bahan bicara untuk
dikomunikasikan.
Contoh: ibu dan bapak saya orang jawa jadi kalua berkomunikasi kadang kadang memakai
bahasa jawa, karena mereka satu daerah dan sudah saling mengerti.
9. KOMUNIKASI BERSIFAT NONSEKUENSIAL
Karena komunikasi bersifat sirkular maka diperlukannya respon dan tanggapan yang dapat
menjawab pesan pesan. Dan komunikasi pada dasarnya bejalan dua arah, mau orang dengan
orang atau orang dengan kelompok.
Contoh: sedang mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
10. KOMUNIKASI BERSIFAT PROSESUAL, DINAMIS dan TRANSAKSIONAL
Komunikasi tidak memiliki akhir melainkan terus terhubung, serta komunikasi merupakan
proses saling memberi dan menerima, dan semua orang berhak berkoomunikasi dengan siapa
saja.
Contoh: saat dosen sedang mempresentasikan dan murid mendengar, dosen sebagai pemberi
dan murid akan menerimanya.
11. KOMUNIKASI BERSIFAT IRREVERSIBLE
Komunikasi tidak dapat dikendalikan bagaimana efek yang ditimbulkan kedepannya,
komunikasi tidak dapat ditarik kembali.
Contoh: seseorang berbohong dengan temannya dan temannya mengetahui hal itu maka
teman yang dibohonginya tidak akan percaya dengan temannya lagi.
12. KOMUNIKASI BUKAN PANASEA UNTUK MENYELESAIKAN BERBAGAI
MASALAH
Komunikasi bukan satu satunya media untuk menyelesaikan berbagai masalah.
Contoh: untuk menyelesaikan permasalahan di papua tidak hanya komunikasi yang baik
tetapi diperlukan juga tindakan yang nyata.

Anda mungkin juga menyukai