Paper IAT
Paper IAT
net/publication/329948239
CITATIONS READS
0 3,733
3 authors:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Rahman Azis Prasojo on 06 August 2019.
Histogram of IATScore
Normal
120 Mean 36.66
StDev 11.63
N 514
100
b. Pengujian reliabilitas-Cronbach Alpha
80 Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap IAT berbahasa
Frequency
20
Density
Nilai total IAT berdasarkan umur ditunjukkan pada
0.02
Tabel 3. Terdapat kecenderungan yang menunjukkan bahwa
pada responden dengan usia kurang dari 22 tahun memiliki
0.01
rata-rata nilai total IAT yang tinggi, yaitu 41.40. pada
kelompok usia 22-34 dan 34-45 tahun, rata-rata nilai IAT
0.00
didapatkan 35.98 dan 32.92 berturut-turut. Sementara pada 0 12 24 36 48 60 72
IATScore
kelompok umur diatas 45 tahun memiliki nilai rata-rata yang
lebih sedikit yaitu 28.46. Tabel 2 menunjukkan jumlah Gambar 7. Histogram dan nilai rata-rata hasil IAT
responden pada tiap kategori nilai IAT. Pada umur dibawah berdasarkan gender
22 tahun dan 22-34 tahun, kecanduan internet ringan yang
jumlahnya paling banyak, mencapai 118 dan 101 berturut- Berdasarkan gejala yang dikemukakan pada IAT-
turut. Manual, dilakukan analisis terhadap jawaban dari kelompok
pertanyaan masing-masing gejala. Pada semua kelompok
umur, ditemukan kecenderungan yang sama. Masing-
masing gejala menunjukkan turunnya nilai rata-rata
berdasarkan meningkatnya umur. Hal ini ditunjukkan oleh
gambar 8 dan gambar 9.
0.04
0.00
0 18 36 54 72 90
IATScore
VI. PERDEBATAN TENTANG ADIKSI INTERNET DARI SISI 1. Penggunaan Internet Spesifik/General?
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN • Beberapa penelitian membedakan dua tipe penggunaan
Menurut Popper, syarat sains “Suatu sistem disebut Internet, spesifik (Online Gaming atau Menonton
saintifik hanya jika ia bisa diuji dalam arti memiliki Pornografi) dan general (tidak terbatas pada satu tipe
kemungkinan difalsifikasi dengan pengalaman.”[26]. aktivitas).
Menurut kriteria Popper, IAT sebagai media pengukuran • Apakah internet sebagai goal, atau sebagai sarana
adiksi internet adalah sains dan uji hipotesa merupakan penyedia menuju goal tersebut. Karena apabila spesifik,
prinsip dari Karl Popper. Dengan hasil beberapa pengujian maka baik itu online atau offline, kecenderungannya
dari 514 responden yaitu dimulai dari pengujian reability sama.
Cronbach’s alpha 0,895 (good) dan difalsifikasi ala Popper • General: Perilaku yang hanya bisa dilakukan secara
pada pertanyaan (Q7) yang tidak relevan karena memiliki online, spt sosmed. – Bisa dikatakan kecanduan
koefisien korelasi dibawah 0.4 dengan pertanyaan Q7 internet.
(Seberapa sering Anda memeriksa email dulu sebelum • IAT belum dapat menjawab pertanyaan tsb.
melakukan hal lain?) mungkin dapat diganti “memeriksa • Yellowlees & Marks 2007; Adiksi Internet tidak ada,
notifikasi di gadget sebelum melakukan hal lain”. internet hanya sebagai medium untuk menuju aktivitas
Hypothesis 1 Test (Usia dengan IATScore) Chi-Square yang spesifik.
Test dengan nilai P-Value < 0.05 menyatakan bahwa ada
hubungan antara umur dan skor IAT dan berdasarkan umur 2. Penggunaan Internet Kompulsif
responden, kelompok yang lebih muda memiliki • Griffiths 2000; Kebanyakan pengguna tidak kecanduan
kecenderungan tingkat internet yang lebih tinggi. Skor IAT internet, hanya menggunakan internet berlebihan.
berdasarkan jenis kelamin memiliki nilai Chi-Square P- • Lebih cocok menggunakan nama “Penggunaan Internet
Value>0.05 sehingga menyatakan bahwa tidak ada yang Kompulsif”, daripada “Adiksi Internet”
hubungan jenis kelamin dan nilai IAT. Berdasarkan gejala,
semua kelompok umur memiliki kecenderungan yang sama. 3. Kritik Grohol terhadap Lingkaran ilmiah Young
Berdasarkan gejala, semua kelompok umur memiliki • Grohol [34] penelitian awal dari munculnya konsep
kecenderungan yang sama. adiksi internet (atau kecanduan internet) adalah berupa
Jadi, IAT termasuk realitas saintifik dan bukan pseudo survei ekplorasi, yang tidak dapat memberikan
saians karena IAT telah logis, empirik dan dapat diuji atau informasi tentang keterkaitan antara perilaku seseorang
difalsifikasikan dengan hasil uji reabilitas yang baik yaitu dan penyebabnya.
Cronbach’s alpha 0.895. Akan tetapi, terdapat beberapa • Tidak ditemukannya korelasi antara interaktivitas
catatan atau kritikan yang jika tanpa mempertimbangkan fungsi internet dan kecanduan fungsi internet dari hasil
beberapa kritikan tersebut nantinya praktik-praktik dan survey tersebut.
pengembangan bergeser menjadi pseudo-sains.
IX. CONCLUDING REMARKS
Setelah melakukan pengujian IAT menggunakan
VII. PERGESERAN PARADIGMA DAN SUBYEKTIFITAS Bahasa Indonesia dengan responden 514 orang, dilakukan
SAINS-KUHN
analisis terhadap hasil survey, dan membahas tentang
Suatu paradigma berisi suatu pandangan yang dapat perdebatan adiksi internet berdasarkan sisi filsafat ilmu
dipengaruhi oleh latar belakang, ideologi, relasi kekuasaan, pengetahuan, didapatkan beberapa hal sebagai berikut.
dan fanatisme mendasar tentang apa yang menjadi inti
persoalan suatu ilmu. Istilah Internet Addiction Disorder 1. Konsep Adiksi Internet
oleh Ivan Goldberg sebagai parodi dari DSM yang
digunakan untuk mengukur disorder baru. Pada 1996,
• Kecanduan internet adalah keasyikan, dorongan, dan kecenderungan tingkat kecanduan internet yang lebih
perilaku yang berlebihan atau dikendalikan secara tidak tinggi.
benar mengenai penggunaan Internet yang
menyebabkan gangguan atau kesulitan dalam beberapa 4. Kesimpulan
domain kehidupan. • Telah diujikan pada 514 responden Indonesia, dengan
• Fenomena berlama-lama online yang terjadi pada mayoritas “Mild level of Internet Addiction”
seseorang menjadi salah satu gejala bahwa seseorang • IAT masih menjadi alat pengukuran Adiksi Internet
mengidap kecanduan internet. yang banyak digunakan dengan versi Bahasa Indonesia
• Kebanyakan penelitian mendeskripsikan Adiksi Internet nya telah diuji menghasilkan Validitas dan Reliabilitas
dari gejala yang ditimbulkan yang baik
• Pendalaman dan penyempurnaan lebih lanjut tentang • Tetapi masih terdapat perdebatan diantara para ahli
adiksi internet diperlukan tentang konsep adiksi internet dan IAT secara khusus.
• Diperlukan perbaikan atau penyesuaian kuesioner • Kuesioner ini adalah falsifiable.
berdasarkan perkembangan jaman dan subjek yang • IAT sebagai media pengukuran Adiksi Internet
diteliti. • Jadi, IAT termasuk realitas saintifik dan bukan pseudo
sains karena iat sudah logis, empirik, dan dapat
2. Hasil Uji Reliabilitas dan Validitas diuji/difalsifikasi. Pengujian dari penelitian ini berhasil
• Telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap 20 dengan hasil uji reliabilitas yang baik, yaitu cronbach’s
pertanyaan kuesioner IAT berbahasa Indonesia alpha: 0.895
berdasarkan jawaban dari 514 responden. • Akan tetapi, terdapat beberapa catatan atau kritikan
• Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menghasilkan yang jika tanpa mempertimbangkan beberapa kritikan
Reliabilitas yang baik, yaitu Cronbach’s Alpha: 0.895. tersebut nantinya praktik-praktik dan pengembangan
• Hasil uji validitas menghasilkan koefisien korelasi yang bergeser menjadi pseudo-sains.
baik dari 20 pertanyaan, hanya pada pertanyaan 7 • Tidak ada induksi dalam IAT, pemberian skor adalah
memiliki koefisien korelasi yang lebih rendah dari 0.4. cara mengukur.
• Q7 (Seberapa sering Anda memeriksa email dulu • Kritik-kritik yang ada dapat digunakan bahan
sebelum melakukan hal lain?) – Bisa jadi sudah tidak pengembangan dan perbaikan IAT kedepan sehingga
relevan dengan keadaan sekarang, mungkin dapat dapat menjadi semakin Corroborated.
diganti “memeriksa notifikasi di gadget sebelum
melakukan hal lain”.
REFERENCES
3. Hasil Survey Responden Indonesia [1] M. B. Walker, “Some problems with the concept of
‘gambling addiction’: Should theories of addiction be
generalized to include excessive gambling?,” J. Gambl.
Behav., vol. 5, pp. 179–200, 1989.
[2] M. Griffiths, “Internet addiction-time to be taken
seriously?,” Addict. Res., vol. 8, no. 5, pp. 413–418, 2000.
[3] K. JJ., “Internet Addiction on Campus: The Vulnerability
of College Students,” CyberPsychology Behav., vol. 1, no.
1, pp. 11–17, 1998.
[4] I. K. Goldberg, “Internet Addictive Disorder (IAD)
Diagnostic Criteria,” 1996. [Online]. Available:
http://www.psycom.net/iadcriteria.html.
[5] H. M. P. and J. B. Mark D. Griffiths , Daria J. Kuss,
“Where do gambling and internet ‘addictions’ belong?
The status of ‘other’ addictions Mark,” Int. Gaming Res.
Unit, pp. 1–48.
[6] G. A. Meule A, “Food addiction in the light of DSM-5,”
Nutrients, vol. 6, no. 9, 2014.
• Dari hasil survey pada 514 responden Indonesia, [7] L. Carnes, P. J., Murray, R. E., & Charpentier, “Bargains
responden yang menjadi sasaran sebagian besar with chaos: Sex addicts and addiction interaction
termasuk pada kategori “Mild level of internet
disorder,” Sex. Addict. Compulsivity, vol. 12, pp. 79–120,
addiction” sedangkan sebagian kecil tergolong pada
2005.
kategori Kecanduan internet sedang dan Kecanduan
internet parah. [8] R. S. Demetrovics Z, Szeredi B, “The three-factor model
• Dari 514 responden yang dikumpulkan, tidak of Internet addiction: the development of the Problematic
ditemukan perbedaan tingkat kecanduan internet antara Internet Use Questionnaire,” Behav Res Methods, vol.
laki-laki dan perempuan. Berdasarkan umur responden, 40(2), 2008.
pada kelompok umur yang lebih muda, memiliki [9] K. W. Beard and E. M. Wolf, “Modification in the
Proposed Diagnostic Criteria for Internet Addiction,”
CyberPsychology Behav., vol. 4, no. 3, pp. 377–383, Routledge Companion to Philos. Race, pp. 1–561, 2017.
2001. [22] G. Gmel, L. Notari, and E. Schneider, Is there an Internet
[10] Y. KS, “Internet addiction: The emergence of a new Addiction and what distinguishes it from problematic
clinical disorder,” Cyber Psychol Behav, vol. 1, no. 3, pp. Internet use - An attempt to provide working definitions,
237–244, 1998. no. 93. 2017.
[11] K. S. Young, “Psychology of Computer Use : Xl . [23] A. Van Rooij and N. Prause, “A critical review of
Addictive Use of the Internet : a Case That Breaks the ‘Internet addiction’ criteria with suggestions for the
Stereotype,” Psychol, pp. 899–902, 1996. future,” J. Behav. Addict., vol. 3, no. 4, pp. 203–213,
[12] Z. Tsimtsiou, A. B. Haidich, S. Kokkali, T. Dardavesis, K. 2014.
S. Young, and M. Arvanitidou, “Greek version of the [24] J. Orford, “Excessive appetites: A psychological view of
Internet Addiction Test: A validation study,” Psychiatr. the addictions (2nd ed.),” Chichester: Wiley, vol. 2, 2001.
Q., vol. 85, no. 2, pp. 187–195, 2014. [25] J. Rakhmat, Psikologi Komunikasi. (Edisi Revisi).
[13] D. B. M. Ferraro G, Caci B, D’Amico A, “Internet Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2018.
addiction disorder: An Italian study,” CyberPsychology [26] D. Mahayana, Filsafat Ilmu Pengetahuan. 2018.
Behav., vol. 10, p. :170–175, 2007. [27] V. Brenner, “Psychology of computer use: XLVII.
[14] Z. D. Khazaal Y, Billieux J, Thorens G, Khan R, Louati Parameters of Internet use, abuse and addiction: the first
Y, Scarlatti E, Theintz F, Lederrey J, Van Der Linden M, 90 days of the Internet Usage Survey,” Psychol. reports
“French validation of the Internet Addiction Test,” 80, 1997.
CyberPsychology Behav., vol. 11, pp. 703–706, 2008. [28] D. N. Greenfield, “Psychological characteristics of
[15] K.-H. B. Barke A, Nyenhuis N, “The German version of compulsive Internet use: A preliminary analysis,”
the Internet Addiction Test: A validation study,” Cyberpsychology Behav. 2, pp. 403–412, 1999.
Cyberpsychology, Behav. Soc. Netw., vol. 15, p. :534– [29] M. Griffiths, H. Pontes, and D. Kuss, “Clinical
542, 2012. psychology of Internet addiction: a review of its
[16] A. Mohagheghi, M. Alizadeh, F. Shahriari, and S. Jabbari, conceptualization, prevalence, neuronal processes, and
“Validity, Reliability and Psychometric Evaluation of implications for treatment,” Neurosci. Neuroeconomics,
Persian Version of Young Internet Addiction no. January, p. 11, 2015.
Questionnaire For Tabriz University and Tabriz [30] M. Widyanto, L. & Griffiths, “‘Internet addiction’: a
University of Medical Sciences Students,” Res. Dev. Med. critical review,” Int. J. Ment. Heal. Addict. 4, pp. 31–51,
Educ., vol. 4, no. 2, pp. 153–157, 2016. 2006.
[17] K. Lee, H. Gyeong, B. Yu, Y. M. Song, H. K. Lee, and D. [31] S. Park, B., Han, D. H. & Roh, “Neurobiological findings
Kim, “Reliability and validity of the Korean version of the related to Internet use disorders.,” Psychiatry Clin.
internet addiction test among college students,” J. Korean Neurosci., 2016.
Med. Sci., vol. 28, no. 5, pp. 763–768, 2013.
[32] Y. Achab, S., Simon, O., Müller, S., Thorens, G.,
[18] M. Shaw and D. W. Black, “Internet Addiction and Martinotti, G., Zullino, D. & Khazaal, “Internet addiction.
Clinical Management,” CNS Drugs, vol. 22, no. 5, pp. In N. El-Guebaly, G. Carra & M. Galanter (Eds.),” Textb.
353–366, 2006. Addict. Treat. Int. Perspect., pp. 1499–1513, 2015.
[19] S. S. Black DW, Belsare G, “Clinical features, psychiatric [33] F. Rumpf, H.-J., Arnaud, N., Batra, A., Bischof, A.,
comor- bidity, and health-related quality of life in persons Bischof, G., Brand, M., Gohlke, A., Kaess, M., Kiefer and
reporting compulsive computer use behavior,” J Clin T. & Leménager, “Memorandum Internetbezogene
Psychiatry., vol. 60, no. 12, pp. 839–844, 1999. Störungen der Deutschen Gesellschaft für Suchtforschung
[20] R. Poli, “Internet addiction update: diagnostic criteria, und Suchttherapie (DG-Sucht),” sucht, pp. 167–172,
assessment and prevalence,” Neuropsychiatry (London)., 2016.
vol. 7, no. 1, pp. 4–8, 2017.
[21] P. C. Taylor, L. M. Alcoff, and L. Anderson, “The
routledge companion to the philosophy of race,”