Anda di halaman 1dari 2

Analisis Lingkungan Pariwisata pada Industri Pertambangan di Indonesia

Pengaruh industri pertambangan terhadap lingkungan seringkali menimbulkan permasalahan


yang sangat serius. Limbah dari industri pertambangan dapat mencemari lingkungan seperti
tanah, air, dan udara. Namun disisi lain, bekas dari industri pertambangan dapat memiliki
daya tarik bagi wisatawan karena bekas pertambangan meninggalkan tekstur dan bentuk yang
menarik. Objek wisata lahan bekas tambang merupakan salah satu alternatif yang dapat
dikunjungi pada pariwisata. Menurut Mathieson & Wall dalam Pitana dan Gayatri (2005),
bahwa pariwisata adalah kegiatan perpindahan orang untuk sementara waktu ke destinasi
diluar tempat tinggal dan tempat bekerjanya dan melaksanakan kegiatan selama di destinasi
dan juga penyiapan-penyiapan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan mereka. Objek wisata
bekas tambang tentunya harus melewati proses verifikasi yang dilakukan oleh Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan setempat untuk memastikan bebas dari limbah industri
tambang yang membahayakan calon wisatawan. Pengujian kandungan pH tanah, pH air dan
kondisi gas udara harus lulus agar lokasi dapat dijadikan objek wisata. pH tanah normal
adalah berkisar antara 6 sampai dengan 8, sedangkan pH air normal adalah 6,5 sampai
dengan 8,5 serta objek wisata bekas tambang dipastikan bebas dari Gas Metana, Karbon
Monoksida (CO), Nitrogen Monoksida (NO) dan Nitrogen Dioksida (NO2). Tentunya
pengusaha tambang melaksanakan peraturan Undang-Undang no. 4 Tahun 2009 yang
menyatakan bahwa pengusaha tambang wajib melakukan reklamasi dan pasca tambang.
Terdapat beberapa contoh objek wisata bekas tambang, antara lain:
1. Lubang Tambang Mbah Suro, Sawahlunto Sumatera Barat.
Objek wisata Tambang Mbah Suro adalah bekas Tambang Batubara yang tertua di
Asia Tenggara. PT Bukit Asam Tbk menjadikan Unit Penambangan Ombilin di
Sawahlunto, Sumatera Barat sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, lubang
tambang batubara bawah tanah diubah menjadi lokasi pendidikan serta wisata.
Wisatawan bisa mengunjungi Museum Tambang Batu Bara Ombilin yang terletak di
sebelah kantor Unit Pernambangan Ombilin Sawahlunto.
2. Bukit Jaddih, Bangkalan Madura.
Bukit Jaddih merupakan objek wisata bekas penambangan batu kapur. Terdapat
beberapa lokasi tambang yang tidak beroperasi lagi dan dialihfungsikan menjadi
tempat wisata dibangun kolam renang Goa Pote. Pemandangan kolam renang tersebut
dikelilingi pemandangan bekas tambang batu kapur. Bukit Jaddih sering disebut
Cappadocia nya Indonesia.
3. Brown Canyon, Semarang.
Brown Canyon merupakan objek wisata yang menyajikan keindahan palung dan bukit
pasir untuk berfoto. Objek wisata ini merupakan bekas tambang Galian C yang sudah
berumur 10 tahun lebih dan hingga saat ini masih aktif.
4. Bukit Jamur, Gresik.
Bukit Jamur merupakan bekas proyek penambangan kapur yang telah ditinggalkan
sejak tahun 2008. Objek wisata ini menyajikan pemandangan bukit-bukit yang
menyerupai bentuk jamur.
5. Tebing Breksi, Yogyakarta.
Objek wisata ini merupakan bekas tambang batu breksi. Tebing Breksi terbentuk dari
lava dari Gunung Api Purba yang menggumpal dari jutaan tahun yang lalu. Objek
wisata ini menyediakan pemandangan tebing-tebing batuan breksi yang dijadikan spot
foto. Serta dari atas puncak tebing dapat melihat pemandangan Candi Barong, Candi
Prambanan, Gunung Merapi dan Kota Yogyakarta.

Industri tambang tidak semua berdampak buruk, terdapat beberapa industri tambang yang
dapat diambil manfaat serta potensinya. Salah satu manfaat dan potensi yaitu bekas tambah
yang dapat dijadikan objek wisata setelah lolos verifikasi yang menyatakan bahwa lokasi
tersebut aman dari limbah tambang. Lima contoh diatas adalah merupakan objek wisata
bekas tambang yang dijadikan kemajuan sektor pariwisata.

Referensi:
https://duniatambang.co.id/Berita/read/281/6-Objek-Wisata-Bekas-Tambang-Inspirasi-
Tempat-Liburan

Anda mungkin juga menyukai