Anda di halaman 1dari 4

SMK YANUDA TAMA

CIREBON

DATA LITERASI

a. Data literasi :
Lokasi Pasir Cimarati
Lokasi Pasir Cimarati berada di Blok Cimarati Desa Gemulung Tonggoh Kecamatan
Greged Kab.Cirebon Jawa Barat. Dahulu desa Gemulung Tonggoh merupakan bagian
dari kecamatan Astanajapura namun karena terjadi pemekaran, tempat ini menjadi
bagian dari kecamatan Greged. Lokasi Pasir Cimarati merupakan tempat yang luas
yang dahulu pernah beroprasi penambangan pasir. Berdasarkan hasil musyawarah
Pemerintah Kabupaten Cirebon yang dimuat dalam berita Liputan 6 (2006)
memutuskan bahwa penambangan pasir di kawasan Gemulung Tonggoh ini resmi
ditutup pada hari Jumat, 10 Maret 2006. Dengan demikian lokasi pasir ini telah berhenti
beroprasi kurang lebih 13 tahun yang lalu. Kebijakan penutupan ini ditempuh karena
selain merusak lingkungan, penambangan pasir juga dapat mengakibatkan longsor.
Penambangan pasir di kawasan Gemulung Tonggoh ini telah berlangsung lebih dari 10
tahun yaitu penambangan pasir ini telah beroprasi sejak tahun 1995. Akibat aktivitas
ini, puluhan hektare perbukitan menjadi lahan kritis.

Gambar 1. Foto lokasi pasir Cimarati tahun 2006


Kendati demikian, penambangan pasir di daerah ini masih berlangsung secara ilegal di
sebagian lingkup tertentu hingga pada tahun 2018 sebagaimana dikutip Radar Cirebon
(2018), Pemerintah dan DPRD meminta secara tegas galian ilegal di Gumulung Tonggoh
ditutup secara total. Penutupan lokasi pasir sejak 13 tahun yang lalu ini menjadikan tempat ini
dialih fungsikan sebagai tempat bercocok tanam para petani warga sekitar. Selain itu, dataran
tempat lokasi pasir yang berbukit dan berlubang menjadi sebuah destinasi yang unik tersendiri,
begitupula danau-danau di sekitar lokasi pasir tersusun secara alami dan tetumbuhan yang
menghiasi sekitar dengan sangat indah juga mulai memanjakan mata penglihatnya.
b. Data riset Lapangan :

Berdasarkan hasil wawancara kami dengan salah satu warga yang menjadi saksi
beroprasinya galian pasir cimarati ini bahwa tahun 1995-1997 operasi galian pasir
masih menggunakan metode manual, kemudian pada tahun 1997-2006 sudah mulai
menggunakan kontraktor / alat berat yang dikoordinasikan oleh bapak Hartono, bapak
Hakim, dan Haji Giman. Alat berat ini mulai menggali lahan hingga total luas
mencakup sekitar 150 hektare yang meliputi wilayah gemulung tonggoh hingga
gemulung lebak mekar. Alasan ditutupnya/ selesai operasi penggalian pasir
dikarenakan bekas penggalian pasir memakan korban jiwa selain itu lahanya juga
terkeruk habis. Bekas galian pasir itu sendiri sudah memakan banyak korban dari saat
operasi berlangsung bahkan sampai selesai operasi penggalian pasir. Ditempat tersebut
juga pernah terjadi longsor yang memakan korban jiwa.
Tempat ini pernah ramai dikunjungi oleh masyarakat ketika baru ditutup dan mulai
ditinggalkan lagi sampai sekarang. Sampai saat ini masih dibiarkan dan tidak ada yang
mengelola untuk dijadikan sebuah objek wisata yang dapat menguntungkan/
menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Hal ini karena mitos yang cukup bahwa
daerah ini terkenal angker, namun terlepas dari mitos yang beredar lokasi galian pasir
ini memiliki banyak spot yang indah yang berpotensi menjadi objek wisata.
Berdasarkan survei kami di lapangan, tempat lokasi pasir di desa Gemulung Tonggoh
ini memiliki potensi wisata yang menakjubkan danau-danau yang tersusun secara alami
menjadikan pepohohonan dan rerumputan tumbuh dengan segar dan indah. Susunan
tanah hasil bekas lokasi pasir juga menghasilkan susunan yang tidak biasa seperti
menghasilkan bukit, lubang, lamping, dan susunan tanah yang menarik lainnya.
c. Pesan yang ingin disampaikan dalam film :
Film dokumenter ini bertujuan untuk memberikan pesan terhadap penonton/penikmat
agar bisa menjaga lingkungan di sekelilingnya. Dan juga agar masyarakat sekitar
tidak mengulang kembali kesalahan yang lalu agar tidak terulang kembali kejadian-
kejadian yang tak diinginkan. Dan kami harap pemerintah mau melirik tempat ini dan
menjadikannya tempat wisata agar warga sekitar mau bahu membahu menjaga tempat
ini dan mempertahankan kelestarian alamnya.

d. Sinopsis
Film dokumenter yang berjudul “KEINDAHAN YANG TAK TERINJAK” ini bercerita
tentang tempat yang tak pernah terjamah. Lokasi galian pasir biasanya ditinggal begitu
saja oleh para kontraktor, begitu pula bekas galian pasir yang ada di Desa Gumulung
Tonggoh, Kec. Greged, Kab. Cirebon. Tempat ini nyatanya memiliki potensi sebagai
objek wisata yang keren dan dapat menjadi ladang bisnis yang menggiurkan.
Bekas galian pasir Cimarati ini sudah sangat lama ditinggalkan, tepatnya sejak
berhentinya operasi penggalian pasir. Hal itu karena lahannya sudah terkeruk habis dan
kadang kala terjadi longsor. Tak jarang kejadian ini merenggut korban karena
kurangnya mawas dari pihak yang seharusnya bertanggung jawab. Terlepas dari itu
tempat ini tetap berpotensi sebagai objek wisata yang dapat menguntungkan warga
sekitar dan mengenalkan keindahan Indonesia pada dunia.
Keindahan bekas galian pasir terbentuk alami, beberpa titik menjadi seperti danau,
samping-sampingnya ditumbuhi rerumputan, dan beberapa tanaman palawija milik
warga. Lokasi tempat galian pasir ini hanya butuh sedikit perhatian dan sentuhan untuk
bisa menjadi tempat wisata dan ladang bisnis yang wow banget. Dalam Film
Dokumenter “KEINDAHAN YANG TAK TERINJAK” ditampilkan foto-foto tempat
galian pasir dan video kegiatan Family Gathering yang diadakan SMK Yanuda dan
diikuti oleh seluruh siswa/siswi SMK Yanuda Tama.

Anda mungkin juga menyukai