Anda di halaman 1dari 3

RMK

ANALISIS WACANA SOSIAL PSIKOLOGI

Analisis Ini sebagian besar berkaitan dengan bagaimana identitas sebagai versi diri dikonstruksi sebagai
faktual dan nyata, dan bagaimana orang memposisikan diri dalam hubungannya dengan orang lain,
kelompok, gagasan dan objek. Selain itu, juga berfokus pada menjelaskan bagaimana konteks tertentu
diwujudkan dan dibuat bermakna melalui keterlibatan orang dengan orang lain.

Konsep

 Wacana didasarkan pada repertoar interpretative


 Individu menggunakan repertoar interpretatif ketika mereka berbicara
 Dilema ideologis berdampak pada bagaimana individu menggunakan berbagai repertoar
interpretative
 Saat menggunakan repertoar interpretatif, individu ditarik ke posisi subjek tertentu

Repertoar Interpretatif

Repertoar interpretatif adalah cara yang koheren dan sistematis untuk berbicara tentang berbagai hal,
dan mereka dapat diatur di sekitar satu atau lebih metafora sentral. Mereka secara historis
dikembangkan dan merupakan bagian penting dari akal sehat budaya. Ide repertoar interpretatif
dimaksudkan untuk memperjelas bahwa ada sumber daya terkait bahasa yang tersedia yang dapat
digunakan dalam berbagai pengaturan berbeda untuk melakukan tugas tertentu.

Dilema Ideologis dan Posisi Subjek

Dilema ideologis mengacu pada keyakinan, nilai, dan praktik masyarakat atau budaya tertentu; untuk
"akal sehat" atau "cara hidup" mereka. Posisi subjek mengacu pada bagaimana ideologi membangun
ruang atau identitas diskursif yang menjadi tempat orang tertarik ketika mereka berkomunikasi. Konsep-
konsep ini relevan dalam analisis kita karena menjelaskan bagaimana wacana dan konstruksi sosial diri
terhubung. Dengan kata lain, apapun yang kita ucapkan atau pikirkan akan menjadi bahasa yang
disediakan untuk kita oleh sejarah

Melakukan analisis wacana psikologis sosial

 Anda selalu perlu mencari tahu sendiri cara analisis yang paling sesuai untuk studi Anda sendiri
 Akan sangat membantu untuk melakukan wawancara Anda sendiri dan membiasakan diri dengan
mereka. Dengan membaca wawancara, berulang kali, Anda mulai menemukan pola di antara
berbagai pembicaraan, gambar, metafora, dan kiasan orang yang berbeda yang terus bermunculan.
 Secara keseluruhan, cara yang baik untuk mempelajari bagaimana melakukan analisis wacana
adalah dengan membaca penelitian diskursif yang dibuat oleh peneliti lain dan kemudian mencoba
membangun aplikasi Anda sendiri dari penelitian ini.
 Tujuan umum dari analisis Anda adalah untuk menunjukkan bagaimana perangkat diskursif yang
sudah mapan digunakan untuk mengelola interaksi manusia

ANALISIS WACANA KRITIKAL/CDA

Ada beberapa versi CDA, tetapi banyak peneliti bisnis memanfaatkan versi spesifik CDA yang
dikembangkan oleh Peneliti Media Inggris, Norman Fairclough dan rekan-rekannya. Versi CDA mereka
berfokus pada analisis contoh nyata dari interaksi sosial dengan menggabungkan analisis linguistik dan
kritik ideologis.

Apa yang kritis tentang analisis wacana kritis?

Sama seperti jenis analisis wacana lainnya, CDA didasarkan pada keyakinan wacana sebagai konstitutif
secara sosial dan dikondisikan secara sosial. Namun demikian, tujuan CDA adalah untuk mengatasi
masalah kekuasaan sosial oleh elit, lembaga, atau kelompok yang mengakibatkan ketimpangan sosial,
termasuk ketimpangan politik, budaya, kelas, suku, ras, dan gender. Oleh karena itu, CDA berfokus pada
cara-cara dimana dominasi sosial dan politik direproduksi dalam teks tertulis dan bahasa lisan individu
dan institusi.

Melakukan analisis wacana kritis

Dimensi pertama analisis CDA adalah wacana sebagai teks, yang menitikberatkan pada ciri kebahasaan
dan pengorganisasian tindakan konkrit wacana. Analisis sistematis dalam dimensi ini harus berfokus
pada pemilihan kata, pola dalam kosa kata, tata bahasa, kohesi teks dan struktur.

Dimensi kedua adalah wacana-sebagai-wacana-praktik, Di sini wacana dipandang sebagai sesuatu yang
diproduksi, dikonsumsi, dan diedarkan di masyarakat. Analisis wacana sebagai praktik diskursif
mengarahkan perhatian pada tindak tutur, koherensi, dan intertekstualitas

Dimensi ketiga adalah wacana-sebagai-praktik-sosial. Yang dimaksud dengan Fairclough ini adalah efek
ideologis dan proses hegemonik di mana wacana merupakan fitur. Hegemoni mengacu pada kekuasaan
yang dicapai melalui pembangunan aliansi antar kelompok melalui persetujuan. Karenanya, kekuasaan
dan dominasi hadir dan menjadi target CDA
RRA

7. Conclusions

Praktik akuntansi diskursif dapat mengaburkan transaksi para direktur, dan memfasilitasi
modernisasi Selandia Baru; keuntungan diprivatisasi dan kerugian disosialisasikan. Pentingnya cerita
yang disajikan dalam penelitian ini adalah bahwa akuntansi dapat mencipatakan perbedaan dan
menyembunyikan serta mengungkapkan realitas keuangan.

Dalam kasus NZNL telah ditunjukkan bahwa sebagian besar yang dinyatakan dalam akuntansi
mengendalikan alat yang terbuka untuk manipulasi oleh kelompok tertentu, kemudian memiliki potensi
yang besar untuk berkontribusi pada redistribusi pendapatan, kekayaan, dan kekuasaan.

8. Recommendations

Wacana akuntansi dapat digunakan dalam penipuan halus. Akuntansi bukanlah bahasa netral
atau harus bebas norma. Penekanan pada kata benda, metafora pengukuran, dan pelabelan metonimik
menunjukkan elemen retorik dalam wacana. Selanjutnya, karena pernyataan dalam akuntansi
menggunakan format teknikal, seperti penggunaan frasa yang diulang yaitu “pandangan yang benar dan
wajar”. Maka, akuntan dan auditor dibebankan tanggung jawab etis khusus

9. Further Research

Kasus NZL menggambarkan kelenturan wacana akuntansi dan untuk alasan ini kasus tersebut
memiliki dapat terjadi berulang. Hal itu terbukti dalam peristiwa serupa yang diulangi di Selandia Baru
yang melibatkan beberapa kejadian yang sama kira-kira 100 tahun kemudian. Riset selanjutnya dapat
meneliti kasus – kasus lain yang muncul yang memiliki kemiripan dengan kasus NZL terutama yang
terjadi setelah beratus ratus tahun kemudian.

Anda mungkin juga menyukai