Hingga saat ini tidak ada yang namanya feminist communication method atau metode
komunikasi feminis. Begitu juga tidak ada satu metode yang pada dasarnya adalah antifeminis.
Namun, terdapat berbagai macam metode yang digunakan oleh para pelaku ilmu komunikasi
feminis. Metode-metode tersebut memang tidak ada satupun yang secara inheren feminis,
namun dari masing-masing tersebut dengan caranya sendiri membantu memulihkan suara
perempuan dan mengungkap isu-isu gender yang dipertaruhlan dalam komunikasi.
Para peneliti fokus pada banyak cara di mana pembicara mengubah bahasa mereka
tergantung pada keadaan sosial. Misalnya, berbicara bahasa Inggris standar dalam
beberapa situasi dan bentuk bahasa Inggris vernakular dalam situasi lain
(menyesuaikan dengan budaya masyarakat lokal/setempat).
CA berfokus pada materi interaksi yang terjadi secara alami dan pada orientasi orang
itu sendiri untuk berbicara. Akibatnya, praktisi CA cenderung menghindari agenda
penelitian yang telah ditentukan, dan kekuasaan dipahami sebagai sesuatu yang berlaku
dalam komunikasi itu sendiri. Dengan demikian, pertanyaan mengenai gender dan
kekuasaan dianggap relevan dalam analisis hanya jika para partisipan sendiri yang
melakukannya. Praktisi CA feminis seperti Susan Herring telah menegaskan bahwa
aspek ini, meskipun penting bagi etnometodologi, dapat didefinisikan ulang dalam
karya CA yang diilhami feminis. Herring adalah contoh peneliti feminis yang tetap
bersama CA selama orientasi teoritis dan empiris yang berbeda dari penelitian
komunikasi feminis.
TDA terinspirasi oleh politik transversal feminis, khususnya karya feminis Nira Yuval-
Davis. Ini melibatkan perputaran konstan dari pusat analisis: apa yang Yuval-Davies
(1997) sebut sebagai proses “rooting” dan “shifting.” Dia menggunakan metode ini
dalam konteks manajemen konflik dan proses membangun solidaritas feminis yang
tidak menjadi mangsa homogenisasi "yang lain", tetapi kami percaya bahwa
pedomannya dapat berfungsi sebagai alat metodologis juga.
Komentar
Saya tertarik dengan teori Structuralism and Methodology terutama pada bagian CA atau
conversation analysis mengenai bagaimana bahasa yang di dalamnya termasuk penggunaan
kosakata, fitur gramatikal, dan aspek lainnya bisa memengaruhi gambaran sosial. Teori ini juga
mengamati pola-pola komunikasi pada suatu kelompok atau komunitas tertentu dan juga
memahami dalam sisi budayanya. Hal ini merupakan sesuatu yang baru saya ketahui dan juga
menarik bagi saya sehingga dibutuhkan pendalaman lebih mengenai materi ini.