Anda di halaman 1dari 5

TELAAH JURNAL

NAMA : NURFADILAH
NIM : 130317469
MATA KULIAH : KEPERAWATAN KRITIS
PRODI : S1 KEPERAWATAN/VII
DOSEN : NS. YANA SETIAWAN, S.KEP, M.KEP

Jurnal 1
Judul : Analisis Asuhan Keperawatan Gadar Kritis Dengan Masalah
Keperawatan Nyeri Akut Pada Kasus Akut Miokard Infark (Ami) Di
Ruang Iccu Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto
Nama Penulis : RIZKA TRI YULIASARI, S. Kep
Latar belakang : Infark Miokard adalah kumpulan gejala klinis akibat tersumbatnya
arteri koroner, yang menyebabkan matinya sel-sel otot jantung pada
daerah vaskularisasi arteri koroner tersebut. Terapi non farmakologi
yang dapat digunakan mengurangi rasa nyeri salah satunya dengan
menggunakan teknik distraksi audio ayat suci Al-Qur’an.
Tujuan : Memaparkan laporan proses asuhan keperawatan gadar kritis dengan
masalah keperawatan nyeri akut pada klien akut miokard infark (AMI)
Hasil : Dari 5 asuhan keperawatan di dapatkan pemberian distraksi audio
murotal Al Qu’ran terbukti efektif menurunkan skala nyeri pada
masalah keperawatan nyeri akut berhubungan dengan agent cidera
biologis diagnosa medis akut miokard infark (AMI).
Kesimpulan : Kasus terbanyak adalah panyakit jantung iskemik, yaitu sekitar
110,183 kasus. Case Fatality Rate (CFR) tertinggi terjadi pada Acute
Myocardial Infarc (13,49%) dan kemudian diikuti oleh gagal jantung
(13,42%) dan penyakit jantung lainnya (13,37%). Kecenderungan
meningkatnya pravalensi penyakit tidak menular ini disebabkan salah
satunya gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah, Dibuktikan
pada tahun 2002 penyakit jantung dengan Akut Miokard Infark (AMI)
menjadi penyebab kematian utama di dunia. Infark miokard adalah
kumpulan gejala klinis akibat tersumbatnya arteri koroner, yang
menyebabkan matinya sel – sel otot jantung pada daerah vaskularisasi
arteri koroner tersebut (Boyle AJ & Jaffe AS, 2009). Terhitung
sebanyak 7.200.000 (12,2%) kematian terjadi akibat penyakit infark
miokard akut di seluruh dunia. penyakit kardiovaskuler penyebab
kematian yang utama.
Saran : Bagi perawat disarankan untuk dapat mengaplikasikan intervensi
mendengarkan murottal Al-Qur’an pada penatalaksanaan dalam asuhan
keperawatan khususnya intervensi terhadap masalah nyeri dalam
semua kasus. Bagi keluarga, sering mendengarkan ayat suci Al–Qur’an
dengan tujuan untuk mengurangi skala nyeri klien. Bagi peneliti
selanjutnya dapat mengembangkan asuhan keperawatan pada pasien
Akut Miokard Infark untuk meneliti lebih lanjut mengenai penerapan
terapi non farmakologi terkait masalah nyeri.

Jurnal 2
Judul : Isu Dan Trend Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit
Nama Penulis : Nadya Duta Haga Gulo
Latar belakang : Keselamatan pasien menjadi isu terkini karena makin meningkatnya
kejadian tidak diharapkan (KTD) atau adverse event. Insiden
keselamatan pasien di rumah sakit akan memberikan dampak yang
merugikan bagi pihak rumah sakit, staf dan pasien pada khususnya
karena sebagai penerima pelayanan. Dampak yang ditimbulkan adalah
menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang terjadi akibat rendahnya kualitas dan mutu asuhan
yang diberikan. keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan terhadap pasien lebih aman, mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melakukan
suatu tindakan. Perawat merupakan salah satu SDM yang sangat
dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang optimal. Bersadarkan hal
tersebut penerapan pasien safety oleh perawat sangat penting dalam
upaya mengurangi adanya insiden yang melukai pasien.
Tujuan : Dalam mencapai tujuan yang berorientasi kepada kepuasan pasien, di
samping aspek fasilitas rumah sakit, peranan dokter, paramedis dan
non medis menjadi sangat penting karena kinerja mereka akan
menentukan persepsi dan kinerja yang dirasakan pasien terhadap
pelayanan yang diberikan.
Metode : Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah Literature review.
Metode ini menganalisis, eksplorasi dan kajian bebas pada artikel,
jurnal, text book, maupun e-book yang releven dan berfokus pada
metode pembelajaran klinik yang mempengaruhi kemampuan berpikir
kritis mahasiswa keperawatan.
Hasil : Dari hasil yang diperoleh keselamatan pasien akan terus berkembang,
yang didefinisikan sebagai upaya maksimal yang dilakukan rumah
sakit dalam rangka memberikan pelayanan kepada pasien melalui
penerapan metode dan regulasi yang legal serta melalui standar yang
terukur untuk meminimalisir kesalahan medis. Keselamatan pasien
merupakan tanggung jawab semua pihak yang berkaitan dengan
pemberi pelayanan kesehatan.
Kesimpulan : Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Patient
Safety atau keselamatan pasien merupakan isu global yang
mempengaruhi negara-negara di semua tingkat pembangunan.
Meskipun perkiraan ukuran permasalahan masih belum pasti,
khususnya di negara berkembang dan negara transisi/konflik, ada
kemungkinan bahwa jutaan pasien seluruh dunia menderita cacat,
cedera atau meninggal setiap tahun karena pelayanan kesehatan yang
tidak aman. Faktor yang paling berkontribusi terhadap pelayanan
kesehatan yang tidak aman antaralain: sistem, kondisi, manusia,
teknologi, dan faktor lain yang berkonstribusi misalnya; tindakan yang
tidak tepat dan atau kesalahan obat. Dampak dari pelayanan yang tidak
aman terhadap factor sosioeconomic telah lama di laporkan mencapai
angka kerugian dan pemborosan yang sangat fantastis, dan hal ini
tentunya akan dapat ditekan apabila pelayanan kesehatan yang diterima
oleh pasien dapat terjamin keamanannya dan bermutu. Perawat sebagai
garda terdepan selama 24 jam di unit pelayanan kesehatan merupakan
salah satu profesi yang memiliki peran cukup besar dalam menjaga
keselamatan pasien.
Saran : Disarankan bagi pihak rumah sakit dalam upaya mempertahankan
serta terus meningkatkan implementasi patient safety yang telah ada
diperlukan peningkatan kesadaran individu, pengevaluasian,
pengawasan, kelengkapan peralatan dan sarana dalam menunjang
penerapan program patient safety. Serta melaksanakan pertemuan rutin
yang membahas mengenai patient safety yang dilakukan oleh tim dan
koordinator setiap bagian.

Jurnal 3
Judul : Pengelolaan Pasien Syok Hipovolemik Dengan Pemberian Resusitasi
Cairan Di Igd Rsud Tugurejo Semarang
Nama Penulis : Dina Purnama Sari
Latar belakang : Syok hipovolemik sampai saat ini merupakan salah satu penyebab
kematian di negara-negara dengan mobilitas penduduk yang tinggi.
Penatalaksanaan syok hipovolemik tidak terlepas dari penerapan
algoritma ABC, dimana perawat gawat darurat berperan untuk
menangani gangguan airway, breathing dan circulation segera.
Masalah paling mendasar pada syok hipovolemik adalah gangguan
sirkulasi yang akan menyebabkan kegagalan perfusi darah ke jaringan,
sehingga metabolisme sel akan terganggu.
Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan manajemen
pengelolaan resusitasi cairan pada pasien dengan syok hipovolemik di
instalasi gawat darurat RSUD Tugurejo Semarang.
Metode : Metode penelitian adalah penerapan evidence based practise tentang
pemberian resusitasi cairan. Jumlah responden 2 pasien dengan
masalah keperawatan yang sama. Hasil dari pemberian manajemen
pengelolaan resusitasi cairan pada pasien dengan syok hipovolemik
yaitu pasien dapat tertangani dengan tepat, setelah diberikan tindakan
status hemodinamik pasien menjadi lebih stabil.
Kesimpulan : Pemenuhan status hemodinamika sesudah dilakukan tindakan pada
pasien syok hipvolemik yaitu terjadi peninkatan tekanan darah sistole
pada responden pertama sebesar 33 mmHg dan pada responden kedua
20 mmHg, tekanan darah diastole 48 mmHg pada responden pertama
dan 20 mmHg pada responden kedua, nilai MAP 43 mmHg pada
responden pertama dan 20 mmHg pada responden kedua, heart rate
pada kedua responden terjadi penurunan, terjadi penurunan suhu 0,3°C
pada responden ke dua, saturasi oksigen pada angka 100%, dan
respiration rate pada kedua responden rata-rata pada angka 20-24.
Saran : Pemantauan status hemodinamika disesuaikan pada kasus yang
didapat sesuai dengan nilai scoring pada EWS dan Perlunya diterapkan
monitoring hemodinamika pada pasien dengan kegawatdaruratan
khususnya pada pasien syok hipovolemik.

Anda mungkin juga menyukai